Anda di halaman 1dari 11

FILM REVIEW

(LAPORAN REVIEW FILM)


Disusun Oleh

Nama: Muhammad Khairul Arfan Saragih


Kelas: PSPK 20 D
Prodi: Pendidikan Kimia
Mata Kuliah: Perkembangan Peserta Didik

Tahun Ajaran 2020/21


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
Identitas Film
Judul Film: Inside out
Sutradara : Pete Docter
Produser : Jonas Rivera
Distributor : Walt Disney Studios Motion Pictures
Tanggal rilis : 18 mei 2015 (Festival Film Cannes)
19 Juni 2015 (Amerika Serikat)
Durasi : 94 menit
Bab 1 Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah

Masa remaja dianggap sebagai “badai dana tekanan”, suatu masa

Dimana ketegangan emosi meninggi sebagai akibat dari perubahan fisik dan

Kelenjar. Adapun meningginya emosi terutama karena anak laki-laki dan

Perempuan berada di bawah tekanan social dan menghadapi kondisi baru.

Sedangkan selama masa kanak-kanak kurang mempersiapkan diri untuk

Menghadapi keadaan-keadaan tersebut.

Emosi remaja sering kali sangat kuat, tidak terkendali dan tampaknya

Irasional. Namun benar juga bila sebagian besar remaja mengalami

Ketidakstabilan dari waktu ke waktu, sebagai konsekuensi dari usaha

Penyesuaian diri terhadap lingkungan, tetapi pada umumnya dari tahun

Ke tahun terjadi perbaikan prilaku emosional pada diri setiap remaja.

Emosi yang kuat dan meledak-ledak dapat dikendalikan agar hati dan

Pikiran menjadi tentram dan iklas. Jika ini dilakukan terus-menerus berarti

Kita sedang menyusun dan membangun kekuatan yang baik pada otak dan

Jiwa kita. Sedangkan jika kita marah , benci, dendam, dan jengkel secara

Terus-menerus berarti kita sedang merusak otak dan jiwa seperti halnya yang

Dilakukan oleh kanker dan tumor otak.

Jika kita sudah biasa memelihara emosi positif, maka kejadian atau

Sesuatu yang menjengkelkan sekalipun, titak akan membuat kita bereaksi

Negatif. Tetapi sebaliknya jika kita secara sadar atau tidak sadar memelihara

Emosi yang negatif, maka kejadian-kejadian kecil yang menjengkelkan akan

Membuat kita bereaksi tak terkendali. Bahkan, kadang kita salah memaknai

Informasi.

B. Rumusan Masalah

1. Review tentang film?

2. Bagaimana teori-teori tentang emosi dalam film inside out?


3. Implikasi Ataupun kaitan teori teori tersebut dengan film inside out?

C. Tujuan Penulisan

Analisis film Inside Out ini kami buat untuk menjelaskan dan

Memperoleh pemahaman secara lebih dalam tentang emosi pada setiap

Individu sesuai informasi yang yang diperoleh dalam film ini. Semoga dengan

Adanya analisis film Inside Out ini dapat menambah pengetahuan mengenai

Emosi yang terdapat pada diri kita dan bisa mengekspresikan emosi pada

Tempat yang benar dan tepat


Bab 2 Pembahasan
Review Film
Inside out menggambarkan lima emosi sebagai karakter dengan kepribadian berbeda : Joy, Fear,
Disgust, Anger, and Sadness. Film ini terinspirasi dari teori psychoevolutionary dari teori Robert
Plutchik yang mengusulkan bahwa kita memiliki delapan emosi dasar, yaitu :

Di awal film Inside Out, rasa takut menghentikan kita saat dalam bahaya, sementara rasa jijik
mencegah untuk meracuni diri sendiri. Karakter utama di film ini adalah Joy dan Sadness, emosi yang
paling vita di alam adalah rasa takut.
Dalam Inside Out, setiap ingatan berbentuk bola bersinar yang warnanya cocok dengan lima emosi
pada film: kuning untuk kebahagiaan, merah untuk marah, hijau untuk jijik, ungu untuk ketakutan,
dan biru untuk kesedihan. Sebagian besar ingatan Riley tidak seragam, tetapi bola diisi dengan
pusaran emosi yang beraneka warna.
Di dalam film terdapat “Headquarters”, tempat dimana
Memori memiliki dua rentang : bekerja ( short time) dan long-term. Memori kerja menjaga
pengetahuan kognitif seperti belajar dan bernalar, memungkinkan kita untuk membandingkan dan
membedakan informasi. Memori jangka panjang diperlukan ketika otak disajikan dengan lebih bnyak
informasi daripada yang bisa ditangani, seperti ketika kita diminta untuk menghapal NIK sekaligus.
Kita akan menggunakan metode chunking untuk mengahapalnya.
Memori jangka panjang dalam film Inside Out dikirim melalui tabung vakum ke “Long Term”,
perpustakaan rak yang tidak ada ujungnya menyimpan semua ingatan Riley. Jika dilihat dari atas,
berbentuk seperti korteks serebral, lapisan luar yang terlipat yang membuat otak mamalia menyerupai
kenari. Ada karakter Jellybean yang dikenal sebagai “Pekerja Pikiran” mengambil kenangan dari tak
dan melemparkannya ke dalam “Memory Dump”, sebuah jurang yang mana bola jika tidak diinginkan
menjadi gelap dan informasi yang ada didalamnya (kenangan Riley bersama orang tuanya) akan
segera terlupakan.
Tidur adalah proses penting untuk belajar dan menyimpan kenangan. Hipotalamus otak- terletak di
atas amigdala- mengendalikan peralihan antara tidur dan terjaga. Dalam Inside Out, Riley memasuki
tidur REM(rapid-eye movement) saat dia menutup matanya. Tidur REM sering termasuk bermimpi,
satu teori mengapa kita bermimpi adalah efek samping dari penguatan dan pemangkasan koneksi
antara cabang impul. Dalam film Inside Out, pikiran Riley memiliki studio bernama “Dream
Production” yang menciptakan film berdasarkan pengalaman masa lalunya.
Ingatan tidak bisa diandalkan. Pnelitian oleh psikolog Amerika, Elizabeth Loftus telah menunjukkan
bahwa pikiran dapat dimanipulasikan melalui “efek informasi yang salah” yang menanamkan ingatan
palsu.
Dalam Inside Out, penarikan kembali ketika bola memori dari Long term dikirim kembali ke
“Headquarters” dimana proyektor menerangi bola lampu sehingga peristiwa masa lalu diputar ulang
pada layar di depan konsol kontrol.
Inside Out juga menunjukkan bahwa hubungan antara peristiwa eksplisit dan emosi implisit tidak
permanen. Seperti yang di iliustrasikan setiap kali karakter Sadbess mengubah warna bola memori
dari kuning (kegembiraan) menjadi biru.
Sifat ingatan manusia tidak dapat diandallkan diilustrasikan pada akhir kisah Inside Out, ketika
karakter Joy menyadari bahwa salah satu momen paling membahagiakna Riley diikuti oleh peristiwa
yang tidak menyenangkan, misalnya setelah timmnya kehilangan pertandingan hoki besar.
Yang menarik dalam film ini adalah bagaimana film ini menawarkan sudut pandang baru, dimana
kumpulan memori ini dapat dilihat dari perspektif yang berbeda lewat kacamata emosi. Selain itu, hal
yang dapat lebih jelas ditangkap adalah bagaimana setiap emosi - senegatif apapun -ternyata berguna
bagi perkembangan psikologis seseorang.Film ini memiliki ide yang unik, dan dapat menyampaikan
ide tersebut ke penontonnya dengan baik. Lima tahun lalu, Pete Docter mendapatkan ide untuk film
ini dari pengalaman pribadinya menghadapi putrinya, Ellie yang telah menginjak usia 11 tahun, yang
mengalami turbulensi perilaku dalam beranjak dewasa. Film Inside Out ini memiliki ide dasar yang
sangat brilian. Lewat riset selama 5 tahun agar setiap sisi psikologisnya dapat di eksplorasi seakurat
mungkin, ide tersebut dieksekusi dengan cara yang sangat jenius. Proses pengembangan film ini
dibantu oleh sejumlah ilmuwan psikologis termasuk Dacher Keltner dari Universitas California,
Berkeley. Maka dari itu, pesan dalam film ini tersampaikan dengan sangat baik pada setiap
penontonnya, lewat setiap representasi yang diberikan. Sebuah pembelajaran yang berharga tentang
sulitnya para remaja untuk tumbuh dan berkembang, sekaligus memahami bahwa mengalami
kesedihan bukan berarti akhir dari dunia.Film ini cocok ditonton oleh semua usia, terutama para orang
tua yang terkadang sulit untuk memahami maksud anaknya. Bagi mahasiswa psikologi, menonton
Inside Out akan menjadi sangat menyenangkan karena seperti mengalami 94 menit kuliah psikologi
tentang bagaimana pikiran bekerja. Dibungkus dengan kemasan petualangan komedi, Inside Out
menjadi visualisasi yang jenius bagaimana cara memori dan emosi bekerja. Mulai dari Identifikasi
emosi, kumpulan memori yang membentuk kepribadian, hingga mekanisme short-term memory yang
masuk ke dalam long-term memory ketika kita tidur.

Teori yang digunakan


Menurut seorang Psikolog di American University, Nathaniel Herr, penggambaran emosi manusia
dalam film ini memang lebih akurat dibandingkan dengan konsep psikodinamika manusia juga ada
banyak teori emosi seperti teori psychoevolutionar yaitu tentang pengendalian emosi yang dilakukan
disaat saat tertentu juga ada banyak teori perkembangan yaitu dengan perkembangan sifat dari Riley
dari yang ketika kecil selalu ceria kemudian ketika dia beralih ke remaja dia mulai memiliki banyak
perkembangan emosi seperti sedih marah jijik takut dan ceria
Juga ada teori tentang “Emosi Leader” yaitu tentang pemimpin ataupun emosi dominan di dalam diri
seseorang di diri Riley dia memiliki periang lalu kemudian diambil alih oleh Sedih yang
menyebabkan Riley selalu bersedih tanpa alasan
Emosi berkaitan dengan perubahan fisiologis dan berbagai pikiran. Jadi,
emosi merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia, karena
emosi dapat merupakan motivator perilaku dalam arti meningkatkan, tapi
juga dapat mengganggu perilaku intensional manusia.
Secara sederhana Emosi dapat diartikan sebagai suatu gejolak dalam
jiwa yang biasanya diluapkan atau diaplikasikan dalam bentuk perbuatan

yang tidak terkendali.


Beberapa tokoh mengemukakan tentang macam-macam emosi, antara
lain:
1. Descrates.
Menurut Descrates, emosi terbagi atas : Desire (Hasrat), Hate
(Benci), Sorrow (Sedih/Duka), Wonder (Heran), Love (Cinta) dan Joy (Kegembiraan).
2. JB Watson.
Mengemukakan tiga macam emosi, yaitu : Fear (Ketakutan), Rage (Kemarahan), Love (cinta).
3. Daniel Goleman
Bentuk-bentuk emosi menurut Daniel Goleman, yaitu :

 Amarah adalah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi brutal,mengamuk,
benci, marah besar, jengkel, kesal hati, terganggu, rasa pahit, tersinggung, bermusuhan,
tindak kekerasan dan kebencian patologis.
 Kesedihan ialah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya
meliputi pedih,sedih, muram, suram, melankolis, mengasihani diri,
kesepian, ditolak, putus asa dan depresi. Rasa Takut merupakan salah satu dari bentuk emosi
yang di dalamnya meliputicemas, takut, gugup, khawatir, waswas, perasaan takut sekali,
sedih, waspada, tidak tenang, ngeri, kecut, panik dan fobia.
 Kenikmatan adalah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya
Meliputi bahagia, gembira, ringan puas, riang, senang, terhibur,
bangga, kenikmatan indrawi, takjub, terpesona, puas, rasa terpenuhi,girang, senang sekali
dan mania.
 Cinta ialah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya meliputi Penerimaan,
persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat,
Bakti, hormat, kasmaran dan kasih sayang.

 Terkejut merupakan salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya Meliputi terkesiap,
takjub dan terpana
 Jengkel adalah salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya Meliputi hina, jijik,muak,
mual, benci, tidak suka dan mau muntah.

 Malu merupakan salah satu dari bentuk emosi yang di dalamnya Meliputi rasabersalah, malu
hati, kesal hati, menyesal, hina, aib dan Hati hancur lebur
Dari beberapa bentuk-bentuk emosi yang dikemukakan di atas, maka Berdasarkan penelitian dari Paul
Ekman ternyata ada bahasa emosi yang Dikenal oleh bangsa-bangsa di seluruh dunia yaitu emosi
yang diwujudkan Dalam bentuk ekspresi wajah yang di dalamnya mengandung emosi Takut,Sedih,
Marah dan Senang. Ekspresi wajah seperti itu benar-benar dikenali Oleh berbagai bangsa di seluruh
dunia meskipun memiliki budaya yang Berbeda-beda dan bahkan termasuk bangsa-bangsa yang buta
huruf, tidak Terpengaruhi oleh film dan siaran televisi. Dengan demikian, maka ekspresiWajah
sebagai representasi dari emosi itu memiliki universalitas tentang Perasaan emosi tersebut.

Implikasi Teori dengan film inside out


Berdasarkan teori-teori diatas, ada 5 hal positif yang bisa diambil dari

Film ini :

1. Emosi adalah Energi Pendorong manusia

Dalam film, digambarkan bahwa si Riley (tokoh utama) akan Bergerak melakukan sesuatu hal apabila
emosi tertentu dalam kepalanya Menggerakkan tuas kendali. Jika si Anger yang menggerakkan tuas,
maka Riley akan bertindak meledak-ledak yang menunjukkan kemarahan. Jika Joy yang mengambil
kendali, maka Riley akan bersenang-senang, tertawa Dan bersemangat.Manusia dapat bergerak dan
beraktivitas membutuhkan energi Pendorong, dan energi pendorong tersebut adalah emosi yang kita
rasakan. Kita sehari-hari melakukan sesuatu didorong oleh emosi yang kita rasakan, Bukan apa yang
kita pikirkan harus kita lakukan. Contoh : Ketika kita Sedang merasa sedih, maka kita tidak akan
memiliki energi untuk Melakukan kegiatan apapun, bahkan ketika itu adalah hobi kita. Ketika kita
Sedang senang karena pasangan baru saja memberikan kejutan, maka Seharian kita bisa merasa
bersemangat dan sulit tidur karena energi sangat Banyak.
2. Emosi adalah Pesan Dari Diri Kita
Emosi tidak ada yang baik atau negatif. Poin pembelajaran ini adalah Poin terutama yang ingin
ditonjolkan dalam film ini. “It’s okay to be sad Sometimes” adalah satu kalimat yang langsung
muncul dalam pemikiran Ketika menonton film ini sampai selesai. Jadi bahkan emosi sedih bukan
Sebuah emosi yang perlu disingkirkan dan dijauhi, karena sedih memiliki Manfaatnya sendiri.
Demikian juga emosi yang lainnya, mereka memiliki Manfaatnya masing-masing. Emosi sebenarnya
pembawa pesan dari diri Kita sendiri kepada diri kita, yang gunanya adalah untuk membuat kita
Bertahan hidup di dunia ini. Emosi adalah Defense Mechanism manusia Sejak pertama
dilahirkan.Film ini membantu kita untuk mengerti pesan yang disampaikan oleh Masing-masing
emosi, terutama ketika di bagian awal film ketika Joy Memperkenalkan satu per satu emosi di kepala
Riley. Fear/ Ketakutan Membuat kita waspada dan melakukan persiapan cukup untuk kita dalam
Kondisi aman. Disgust/ Jijik membantu kita untuk menjauhi hal-hal yang Dapat meracuni kita secara
fisik, sosial dan moral. Anger/ Kemarahan Membantu kita untuk membela diri kita mendapatkan
keadilan. Sadness/ Kesedihan membantu kita untuk merefleksikan kejadian yang tidak Mengenakkan
dan membuat kita belajar dari sana. Mampu mendengarkan Pesan yang ingin disampaikan oleh emosi
kita, membantu kita untuk Menjadi manusia yang lebih dewasa dan baik. Apakah kita sudah
Mendengar pesan yang ingin disampaikan oleh emosi kita?

3. Setiap Manusia Mempunyai Emosi Utama

Kalau kita teliti dalam menonton film ini, kita dapat melihat di setiap
Karakter dalam film Inside Out terdapat pemimpin emosi yang berbeda-Beda. Setiap pemimpin emosi
ini adalah emosi yang duduk di tengah dari Ruang kontrol. Hal ini terlihat jelas ketika terjadi
percakapan antara Riley, Ibunya dan ayahnya di meja makan. Emosi riley dipimpin oleh Joy, ibunya
Dipimpin oleh Sadness, dan ayahnya dipimpin oleh Anger.Hal ini sepertinya mudah untuk
terlewatkan oleh orang-orang, tetapi Detil kecil ini sangat penting dapat pelajaran kecerdasan emosi.
Setiap Manusia memiliki tema emosi utama, apakah dirinya seorang yang ceria, Mudah marah, sedih,
khawatir, dsb. Inilah yang menyebabkan setiap orang Berbeda satu dengan yang lain. Ketika kita
mampu memahami siapakah Emosi pemimpin dalam diri kita, maka kita dapat mengontrol emosi kita
Dengan lebih baik.

4. Hati-hati Ketika Anger Memegang Kendali Hidup Kita

Di film, ketika si Joy dan Sadness terlempar keluar dari ruang Kendali, maka tersisa 3 emosi yang
mengendalikan Riley. Dari ketiga Emosi tersebut, Anger yang kemudian menjadi pemimpin dan
paling sering Mengambil kendali. Tetapi ketika akhirnya Anger mulai mengambil alih, kehidupan
Riley malah menjadi semakin buruk karena sikap yang ditunjukkan Riley selalu meledak-ledak, kasar
dan bermusuhan dengan orang lain.Hal ini juga berlaku bagi kehidupan kita sehari-hari. Seperti yang
dibahas di atas, Anger diperlukan untuk kita mendapatkan keadilan. Tetapi ketika kita membiarkan
Anger mengontrol hidup kita terlalu lama, maka Anger akan mulai mengacaukan hidup kita.
Mengapa? Karena Anger akan membuat kita senantiasa mengartikan setiap kejadian yang terjadi itu
tidak adil kepada kita, kita akan lebih mudah menganggap orang lain mengganggu kita, dan kemudian
kita akan memunculkan perlakuan yang tidak menyenangkan. Pada akhirnya, kita akan berkonflik dan
dijauhi oleh orang lain.

5. Emosi adalah Kacamata Kita dalam Memandang Dunia

Salah satu bagian dalam film yang menarik adalah ketika si Joy dan Sadness ngobrol soal memori
terbaik bagi mereka masing-masing. Ketika mereka membicarakan satu memori, kejadian tersebut
menjadi berbeda tergantung dari Joy atau Sadness yang mengingatnya.Hal yang sama terjadi dengan
kita sehari-hari. Bagaimana kita mengartikan kejadian/peristiwa yang terjadi pada kita, sangat
tergantung dengan emosi yang kita rasakan. Ketika kita sedang marah, bercandaan teman akan
menjadi sebuah hinaan yang tidak dapat ditoleransi. Saat kita sedang merasa bahagia, kita akan
cenderung memiliki pemikiran positif dan optimisme pada masalah-masalah yang kita alami. Oleh
karena itu berhati-hatilah dalam mempercayai apa yang kita pikirkan mengenai suatu kejadian.
Sadarlah emosi apa yang sedang memegang kendali, dan sadarlah bagaimana emosi tersebut
mempengaruhi bagaimana cara kita memandang satu hal. Oleh karena itu ada baiknya kita berpikir
ulang mengenai suatu kejadian ketika emosi kita berubah agar kita dapat mengartikan sebuah kejadian
dengan lebih netral dan sesuai dengan fakta yang terjadi.

Bab 3 Penutup

A. Kesimpulan
Inside out merupakan sebuah film yang sangat luar biasa yang
didedikasikan bagi para akademisi dalam semua ilmu. Selain itu, film ini
memusatkan perhatiannya pada ilmu psikologi, yang mana film ini dapat
mewakili dari beberapa konsep dan teori psikologi secara keseluruhannya.
Dibuat sedemikian rupa dengan konsep yang terstruktur mulai dari masa awal
ia lahir sampai ia tumbuh menjadi Riley yang menuju masa keremajaannya
Di film Inside Out ini terdapat berbagai macam emosi yang tentu saja
merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan seseorang. Ketika kita
mampu sadar terhadap emosi yang sedang memegang kendali, kita bisa
mengontrol emosi kita. Ketika kita mampu mengontrol emosi kita, maka kita
bisa mempunyai hubungan interpersonal yang lebih baik dan pada akhirnya
akan mampu mendorong karir kita. Tapi ketika kita tidak sadar akan emosi
kita sendiri, maka emosi kitalah yang akan mengontrol diri kita. Sehingga
pada akhirnya kita akan kehilangan kontrol terhadap hidup kita.
Daftar Pustaka

https://id.wikipedia.org/wiki/Inside_Out_(film_2015)
http://namafilm.blogspot.co.id/2015/07/film-inside-out.html#ixzz43XiUab8R
https://id.wikipedia.org/wiki/Emosi
Mohammad Ali dan Mohammad Asrori, 2010. Psikologi Remaja (Perkembangan
Peserta Dididik). Penerbit PT Bumi Aksara : Jakarta.
Makalah dan powerpoint PSPK 20 D
Http://rebahin.nonton.com

Anda mungkin juga menyukai