Anda di halaman 1dari 3

Nama : Eka Kristyanti

NIM : 1707016070

Mata Kuliah : Psikopatologi dan Rehabilitasi Islam

LAYANAN KONSELING UNTUK PENGEMBANGAN MENTAL SEHAT

PROSES KONSELING :
1. Analisis : Tahapan kegiatan yang terdiri dari pengumpulan informasi dan data yang dapat
dipercaya, tepat dan relevan untuk mendiagnosis pembawaan, minat, motif, kesehatan
jasmani dan keseimbangan emosional klien yang memungkinkan dapat mendukung
proses konseling.
2. Sintesis. Langkah merangkum dan mengatur data dari hasil analisis sehingga
menunjukkan bekat klien, kelemahan dan kekuatannya serta kemampuan penyesuaian
dirinya.
3. Diagnosis. Upaya untuk menemukan ketepatan dan pola yang dapat mengarahkan pada
permasalahan, sebab-sebabnya dan sifat-sifat klien yang relevan dan berpengaruh pada
proses penyesuaian diri.
4. Konseling, hubungan membantu klien untuk menemukan sumber diri dalam upaya
mencapai perkembangan dan penyesuaian optimal.
5. Tindak Lanjut, bantuan menghadapi masalah baru sehingga menjamin keberhasilan
konseling.

TEORI KONSELING RATIONAL EMOTIVE

Teknik-Teknik Terapi.

RET menggunakan berbagai teknik yang bersifat kognitif, afektif dan behavioral.
Teknik-teknik terapi itu adalah :

a. Teknik-Teknik Emotif
1. Teknik Assertif Training, teknik yang digunakan untuk melatih, mendorong dan
membiasakan klien untuk secara kontinyu menyesuaikan diri dengan perilaku tertentu
yang diinginkan. Latihan yang diberikan lebih bersifat mendisiplinkan diri
2. Teknik Sosiodrama, teknik untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang
menekan melalu suasana yang didramatisasikan sehingga klien dapat secara bebas
dapat mengungkapkan dirinya secara lisan, tulisan atau gerakan-gerakan dramatis.
3. Teknik Self Modeling, teknik yang digunakan untuk meminta klien agar memberikan
komitmen dengan konselor untuk menghilangkan perasaan atau perilaku tertentu
4. Teknik Imitasi, teknik yang digunakan dimana klien diminta menirukan secara terus
menerus suatu model perilaku tertentu dengan maksud menghadapi dan menghilangkan
perilakunya yang negatif.

Teknik-Teknik Behavioristik.

Teknik ini digunakan terutama dalam upaya memodifikasi perilaku-perilaku negatif


klien dengan mengubah akar keyakinannya yang tidak rasional dan tidak logis. Teknik-teknik
tersebut adalah :

1. Teknik Reinforcement teknik yg digunakan untuk mendorong klien ke arah perilaku


yang lebih rasional dan logis dengan jalan memberikan pujian verbal atau punishment.
2. Teknik Social Modeling, teknik yang digunakan untuk memberikan perilaku-perilaku
baru pada klien dengan cara imitasi.
3. Teknik Live Models, teknik yang digunakan untuk menggambarkan perilaku-perilaku
tertentu, khususnya situasi-situasi interpersonal yang kompleks dalam bentuk percakapan
sosial, interaksi dalam memecahkan berbagai masalah.

Teknik-Teknik Kognitif.

Teknik ini digunakan untuk mengubah sistem keyakinan yang irasional klien serta
perilaku-perilakunya yang negatif. Klien dimodifikasi aspek kognitifnya agar dapat berfikir
dengan cara rasional dan logis.

Teknik-Teknik Kognitif itu antara lain :

1. Home Work Assigments, teknik pemberian tugas rumah untuk melatih, membiasakan
diri serta menginternalisasikan sistem nilai tertentu yang menuntut pola perilaku yang
diharapkan sehingga diharapkan klien dapat menghilangkan ide-ide serta perasaan-
perasaan yang irrasional dan tidak logis dalam situasi-situasi tertentu.
2. Teknik Assertive, teknik yang digunakan untuk melatih keberanian klien dalam
mengekspresikan perilaku-perilaku tertentu yang diharapkan melalui “role playing”
(bermain peran), “rehearsal” (latihan) dan “social modeling” (meniru model-model
sosial).

TEORI KONSELING BEHAVIORAL

Methode konseling (menurut Krumboltz) dikategorikan dalam :

1. Operant learning approach. Hal yang penting dari pendekatan ini adalah penguatan
(reinforcement) yang dapat menghasilkan perilaku klien yang dikehendaki.

2. Unitative learning approach, atau social modeling approach. Pendekatan ini diterapkan
oleh konselor dengan merancang suatu perilaku adaptif yang dapat dijadikan model oleh
klien. Model-model perilaku adaptif bisa dalam bentuk rekaman, video, film, pengajaran
berprogram, orang atau biografi.

a. Cognitive learning approach.Pendekatan ini diterapkan untuk merubah kognitif


klien dalam upaya membantu memecahkan masalahnya.
b. Emotional learning approach. Pendekatan ini dilakukan dalam rangka pembelajaran
emosional individu yang mengalami suatu kecemasan. Pelaksanaannya dilakukan
dalam suasana rileks dengan menghadirkan rangsangan yang menimbulkan
kecemasan bersama dan menyenangkan sehingga kecemasan individu berkurang dan
pada akhirnya dapat dihilangkan.

Anda mungkin juga menyukai