Anda di halaman 1dari 4

http://konselingkedamaianhati.blogspot.my/2014/12/rasional-emotif-behavior-therapy-rebt.

html

Teknik-teknik konseling
Pendekatan REBT menggunakan berbagai teknik yang bersifat kogntif,
afektif, dan behavioral yang disesuaikan dengan kondisi konseli.
a.
Teknik-teknik Kognitif
Disputing irrational beliefs : konseling secara aktif mempersoalkan
keyakinan tidak rasional dan konselormengajari konseli cara mengatasi
tantangan ketidakrasionalanya sampai ia mampu menghilangkan dan
melunturkan kata harus dalam dirinya.
Doing cognitive homework : Konseli membuat daftar masalah mereka,
mencari keyakinan absolut mereka, dan mempertentangkan keyakinankeyakinan tersebut.
Changing ones language : Konseli mempelajari bagaimana menyatakan
bahasa yang tepat agar tidak terjadi pemikiran dan perilaku yang
disfungsional.
Psychoeducational methods : Memperkenalkan konseli dengan berbagai
macam komponen pendidikan dan membelajarkan konseli tentang hakikat
permasalahan mereka dan bagaimana proses mengatasinya.
b.
Teknik-Teknik Emotif (Afektif)
Rational emotive imagery : Konseli didorong untuk membayangkan salah
satu kejadian pengaktif atau kesulitan terburuk yang dapat terjadi pada dirinya
dan mebayangkan dengan jelas kesulitan ini sedang terjadi dan membawa
sejumlah masalah ke dalam hidupnya.
Using humor : Penggunaan humor dapat membantu mengurangi
keyakinan-keyakinan irasional dan perilaku self-defeating. Humor bisa sangat
berharga untuk membantu konseli lebih santai dan tidak menganggap terlalu
serius masalah hidup.
Role playing : Konselor menginterupsi untuk menunjukkan pada konseli
bahwa apa yang mereka katakan sendiri pada konseli untuk mengubah
perasaan yang tidak sehat menjadi perasaan yang lebih sehat
Shame-attacking exercises : Latihan untuk membantu orang mengurangi
perasaan malu dalam melakukan sesuatu yang. Latihan ini ditujukan untuk
meningkatkan penerimaan diri dan tanggung jawab serta membantu konseli
memamndang bahwa sebagaian besar perasaan mereka tentang rasa malu
berkaitan dengan cara mereka mengenali kenyataan.
Use of force and vigor : Penggunaan kekuatan dan energi sebagai salah
satu cara untuk membantu konseli berpindah dari berwawasan intelektual
menjadi berwawasan emosional.
c.
Teknik-teknik Behavioristik
Teknik ini konselor menggunakan prosedur behavioral standar, seperti
pengkondisian operant, prinsip manajemen diri, desensitisasi sistematis,
teknik relaksasi, dan permodelan.
Teknik-Teknik Terapi Emotif Rasional (Emotif)
a.

Assertive adaptive

Teknik yang digunakan untuk melatih, mendorong, dan membiasakan klien untuk secara terusmenerus menyesuaikan dirinya dengan tingkah laku yang diinginkan. Latihan-latihan yang
diberikan lebih bersifat pendisiplinan diri klien.
b.

Bermain peran
Teknik untuk mengekspresikan berbagai jenis perasaan yang menekan (perasaan-perasaan
negatif) melalui suatu suasana yang dikondisikan sedemikian rupa sehingga klien dapat secara
bebas mengungkapkan dirinya sendiri melalui peran tertentu.

c.

Imitasi
Teknik untuk menirukan secara terus menerus suatu model tingkah laku tertentu dengan maksud
menghadapi dan menghilangkan tingkah lakunya sendiri yang negatif.

7.

Teknik-teknik Behavioristik

a.

Reinforcement
Teknik untuk mendorong klien ke arah tingkah laku yang lebih rasional dan logis dengan jalan
memberikan pujian verbal (reward) ataupun hukuman (punishment). eknik ini dimaksudkan untuk
membongkar sistem nilai dan keyakinan yang irrasional pada klien dan menggantinya dengan
sistem nilai yang positif. Dengan memberikan reward ataupun punishment, maka klien akan
menginternalisasikan sistem nilai yang diharapkan kepadanya.

b.

Sosial modeling
Teknik untuk membentuk tingkah laku-tingkah laku baru pada klien. Teknik ini dilakukan agar klien
dapat hidup dalam suatu model sosial yang diharapkan dengan cara imitasi (meniru),
mengobservasi, dan menyesuaikan dirinya dan menginternalisasikan norma-norma dalam sistem
model sosial dengan masalah tertentu yang telah disiapkan oleh konselor.

c.

Home work assigments


Teknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-tugas rumah untuk melatih, membiasakan diri, dan
menginternalisasikan sistem nilai tertentu yang menuntut pola tingkah laku yang diharapkan.
Dengan tugas rumah yang diberikan, klien diharapkan dapat mengurangi atau menghilangkan ideide dan perasaan-perasaan yang tidak rasional dan tidak logis, mempelajari bahan-bahan tertentu
yang ditugaskan untuk mengubah aspek-aspek kognisinya yang keliru, mengadakan latihanlatihan tertentu berdasarkan tugas yang diberikan.
Pelaksanaan home work assigment yang diberikan konselor dilaporkan oleh klien dalam suatu
pertemuan tatap muka dengan konselor. Teknik ini dimaksudkan untuk membina dan
mengembangkan sikap-sikap tanggung jawab, kepercayaan pada diri sendiri serta kemampuan
untuk pengarahan diri, pengelolaan diri klien dan mengurangi ketergantungannya kepada konselor.

d.

Latihan asertif
Teknik untuk melatih keberanian klien dalam mengekspresikan tingkah laku-tingkah laku tertentu
yang diharapkan melalui bermain peran, latihan, atau meniru model-model sosial. Maksud utama
teknik latihan asertif adalah :
(a) mendorong kemampuan klien mengekspresikan berbagai hal yang berhubungan dengan
emosinya;

(b) membangkitkan kemampuan klien dalam mengungkapkan hak asasinya sendiri tanpa menolak
atau memusuhi hak asasi orang lain;
(c) mendorong klien untuk meningkatkan kepercayaan dan kemampuan diri; dan
(d) meningkatkan kemampuan untuk memilih tingkah laku-tingkah laku asertif yang cocok untuk
diri sendiri.

Teknik-teknik Behavioristik
a. Reinforcement

Teknik untuk mendorong klien ke arah tingkah laku yang lebih rasional dan
logis dengan jalan memberikan pujian verbal (reward) ataupun hukuman
(punishment). Teknik ini dimaksudkan untuk membongkar sistem nilai dan keyakinan
yang irrasional pada klien dan menggantinya dengan sistem nilai yang positif.
Dengan memberikan reward ataupun punishment, maka klien akan
menginternalisasikan sistem nilai yang diharapkan kepadanya.
b. Social modeling

Teknik untuk membentuk tingkah laku-tingkah laku baru pada klien. Teknik
ini dilakukan agar klien dapat hidup dalam suatu model sosial yang diharapkan
dengan cara imitasi (meniru), mengobservasi, dan menyesuaikan dirinya dan
menginternalisasikan norma-norma dalam sistem model sosial dengan masalah
tertentu yang telah disiapkan oleh konselor.
3. Teknik-teknik Kognitif

a. Home work assigments, Teknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-tugas rumah
untuk melatih, membiasakan diri, dan menginternalisasikan sistem nilai tertentu yang
menuntut pola tingkah laku yang diharapkan.
Dengan tugas rumah yang diberikan, klien diharapkan dapat mengurangi atau
menghilangkan ide-ide dan perasaan-perasaan yang tidak rasional dan tidak logis,
mempelajari bahan-bahan tertentu yang ditugaskan untuk mengubah aspek-aspek
kognisinya yang keliru, mengadakan latihan-latihan tertentu berdasarkan tugas yang
diberikan
Pelaksanaan home work assigment yang diberikan konselor dilaporkan oleh
klien dalam suatu pertemuan tatap muka dengan konselor. Teknik ini dimaksudkan
untuk membina dan mengembangkan sikap-sikap tanggung jawab, kepercayaan pada
diri sendiri serta kemampuan untuk pengarahan diri, pengelolaan diri klien dan
mengurangi ketergantungannya kepada konselor.
c. Latihan assertive

Teknik untuk melatih keberanian klien dalam mengekspresikan tingkah lakutingkah laku tertentu yang diharapkan melalui bermain peran, latihan, atau meniru
model-model sosial.
Maksud utama teknik latihan asertif adalah : (a) mendorong kemampuan klien
mengekspresikan berbagai hal yang berhubungan dengan emosinya; (b)
membangkitkan kemampuan klien dalam mengungkapkan hak asasinya sendiri tanpa
menolak atau memusuhi hak asasi orang lain; (c) mendorong klien untuk
meningkatkan kepercayaan dan kemampuan diri; dan (d) meningkatkan kemampuan
untuk memilih tingkah laku-tingkah laku asertif yang cocok untuk diri sendiri.
Teknik-teknik Behavioristik
a. Reinforcement

Teknik untuk mendorong klien ke arah tingkah laku yang lebih rasional dan
logis dengan jalan memberikan pujian verbal (reward) ataupun hukuman

(punishment). Teknik ini dimaksudkan untuk membongkar sistem nilai dan keyakinan
yang irrasional pada klien dan menggantinya dengan sistem nilai yang positif.
Dengan memberikan reward ataupun punishment, maka klien akan
menginternalisasikan sistem nilai yang diharapkan kepadanya.
b. Social modeling

Teknik untuk membentuk tingkah laku-tingkah laku baru pada klien. Teknik
ini dilakukan agar klien dapat hidup dalam suatu model sosial yang diharapkan
dengan cara imitasi (meniru), mengobservasi, dan menyesuaikan dirinya dan
menginternalisasikan norma-norma dalam sistem model sosial dengan masalah
tertentu yang telah disiapkan oleh konselor.
3. Teknik-teknik Kognitif

a. Home work assigments, Teknik yang dilaksanakan dalam bentuk tugas-tugas rumah
untuk melatih, membiasakan diri, dan menginternalisasikan sistem nilai tertentu yang
menuntut pola tingkah laku yang diharapkan.
Dengan tugas rumah yang diberikan, klien diharapkan dapat mengurangi atau
menghilangkan ide-ide dan perasaan-perasaan yang tidak rasional dan tidak logis,
mempelajari bahan-bahan tertentu yang ditugaskan untuk mengubah aspek-aspek
kognisinya yang keliru, mengadakan latihan-latihan tertentu berdasarkan tugas yang
diberikan
Pelaksanaan home work assigment yang diberikan konselor dilaporkan oleh
klien dalam suatu pertemuan tatap muka dengan konselor. Teknik ini dimaksudkan
untuk membina dan mengembangkan sikap-sikap tanggung jawab, kepercayaan pada
diri sendiri serta kemampuan untuk pengarahan diri, pengelolaan diri klien dan
mengurangi ketergantungannya kepada konselor.
c. Latihan assertive

Teknik untuk melatih keberanian klien dalam mengekspresikan tingkah lakutingkah laku tertentu yang diharapkan melalui bermain peran, latihan, atau meniru
model-model sosial.
Maksud utama teknik latihan asertif adalah : (a) mendorong kemampuan klien
mengekspresikan berbagai hal yang berhubungan dengan emosinya; (b)
membangkitkan kemampuan klien dalam mengungkapkan hak asasinya sendiri tanpa
menolak atau memusuhi hak asasi orang lain; (c) mendorong klien untuk
meningkatkan kepercayaan dan kemampuan diri; dan (d) meningkatkan kemampuan
untuk memilih tingkah laku-tingkah laku asertif yang cocok untuk diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai