Flanagan Aptitude Classification Test atau di singkat FACT adalah salah satu tes bakat yang
dirancang oleh J.Flanagan dari USA. J.C. Flanagan adalah seorang professor psikologi di universitas
Pittsburgh. Test FACT dirancang untuk membantu indvidu dalam memahami (mengerti) lebih baik
terhadap bakat-bakat individu. Kata “Aptitude” artinya bakat yang disamakan dengan kemampuan. Akan
tetapi bakat juga berarti sukses yang diprediksikan. Maksudnya adalah, jika seseorang memiliki bakat
kerja keteknikan, maka orang tersebut akan mampu mempelajari ketrampilan keteknikan secara lebih
cepat dan sedang atau akan sukses sebagai ahli teknik (Ir). Sebaliknya, jika individu memiliki bakat
rendahketeknikan, mungkin akan lebih sukar dalam mempelajari ketrampilan tersebut. Lebih dari itu,
berikut merupakan tujuan dari tes FACT :
a. Untuk memperoleh klasifikasi bakat atau kemampuan dasar seseorang dalam tugas-tugas
tertentu.
d. Sebagai alat seleksi pegawai baru baik di pabrik maupun di kantor administrasi.
Tes yang mengukur kemampuan individu dalam mengamati detail item secara cepat dan akurat.
Kemampuan ini dibutuhkan dalam memeriksa hasil-hasil produksi yang sudah selesai atau semi
selesai.
2. Coding (Penandaan,pengkodean)
Mengukur kecepatan dan ketepatan pengkodean atau pemberian kode atas informasi-informasi
khusus perkantoran (tifi cial offi ce information).
Tes untuk mengukur kemampuan individu dalam mempelajari dan mengingat benda-benda atau
sesuatu yang telah dipelajarinya.
Adalah tes yang menunjukan kecepatan dan ketepatan individu dalam pengerjaan Gerakan-
gerakan jari dengan satu atau dua tangan bekerjasama.
5. Assembly (merakit)
Mengukur kemampuan visual melihat bagaimana se jum lah objek model yang terpisah-pisah
akan tampak jika diatur sesuai dengan instruksi, tanpa model yang sesungguhnya dan berupa tes
hubungan spasial 3D.
6. Scales (skala)
Mengukur kecepatan dan keakuratan dalam pembacaan skala, gra fi k, dan peta atau denah.
Kemampuan ini amat diperlukan di dalam pekerjaan teknik.
7. Coordination (koordinasi)
Mengukur kemampuan untuk mengkoordinasikan gerakan lengan dan tangan (hand and arm
coordination)
9. Arithematic (berhitung)
Mengukur kemampuan untuk reproduksi pola-pola dasar sederhana atau garis besar pola-pola
sederhana (outline)secara tepat dan teliti.
12. Tables
Mengukur kemampuan membaca 2 tipe tabel. Tabel pertama terdiri dari angka dan tabel kedua
berisi kata dan huruf alphabet.
13. Mechanics
14. Expression
Mengukur perasaan dan pengetahuan tentang bahasa Inggris yang benar. Contoh tes ini berisi
ugas-tugas komunikasi termasuk dalam memperoleh idea berkaitan dalam menulis dan
berbicara.
2. Prosedur tes
Cara penyajiannya dengan memakai dua sesi, yakni sesi pertama nomor subtes 1 sampai dengan
8 dengan selang waktu 10 me nit setelah tes yang kedua. Sesi kedua mengujikan tes nomor 9
sampai nomor 14, dengan selang waktu 10 menit setelah tes 11 selesai. Supaya pengetesan
berjalan lancar, maka tester harus menguasai administrasinya (membaca pedoman) secara teliti.
Tester membaca 98 petunjuknya secara jelas dan jika ada pertanyaan dari testee, seyogyanya
petunjuk yang ditanyakan dibaca kembali.
Skor Tes Bakat Individu diolah dengan dikonversi ke dalam skor standar 9 (Stannine), yakni skor 9
(amat tinggi) menurun sampai skor 1 ( amat rendah). Cara untuk mengkonversi skor kasar ke dalam skor
Standar 9 memakai unsur Mean (M)dan Standar Deviasi (SD). Adapun arti atau kualitas skor standar 9
yang diberikan oleh Flanagan:
8 : tinggi, high
5 : rata-rata, average
2 : rendah, low
a. Profil Bakat
Berdasarkan profil tes bakat FACT Nitisari di atas , ditemukan suatu nilai yang tinggi atau yang
paling tinggi dan itulah pertanda bakat Nitisari. Contohnya, pada subtes 4 dan 11, nilainya masing-
masing 9, maka dapat disimpulkan Nitisari memiliki bakat presisi dan komponen.