Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tes psikologi merupakan alat tes psikologi yang digunakan para psikolog
untuk melakukan penilaian atau asesmen terhadap individu sesuai dengan
tujuan dari diberikannya tes tersebut. Tes psikologi diperlukan dalam –
pengambilan keputusan berkaitan dengan sumber daya manusiadalam bisang
psikologi, industri, dan komunikasi. Anastasi & Urbina (2006) menyatakan tes
psikologi yaitu alat pengukur yang mempunyai standar obyektif sehingga dapat
digunakan secara meluas, serta dapat betul – betul digunakan dan
membandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Kaplan dan
Sacuzzo (2005) menyatakan definisi psikologi sebagai sekumpulan item yang
dirancang untuk mengukur karakteristik individu dan memprediksi
perilakunya. Pengembangan alat ukur psikologi, baik berupa tes ataupun alat
ukur yang lain di Indonesia belum banyak dilakukan, termasuk tes yang
berkaitan dengan pengukuran bakat. Tes bakat yang telah diadaptasi dalam
Bahasa Indonesia dari berbagai rangkaian tes bakat yang telah dikembangkan
di luar negeri adalah General Aptitude Test Battery (GATB), Flanagan
Aptitude Classification Test (FACT), dan Differential Aptitude Test (DAT).
Tidak semua subtes dari ketiga rangkaian tes bakat tersebut yang telah
diadaptasi dalam Bahasa Indonesia.

Saat ini tes Psikologi telah banyak digunakan dalam berbagai bidang
kehidupan. Mulai dari bidang pendidikan, bidang sosial, maupun bidang
industri. Tes Psikologi dalam bidang pendidikan digunakan sebagai alat untuk
melakukan pengambilan keputusan dalam bidang pendidikan. Tes Psikologi
dalam bidang industri contohnya adalah tes psikologi yang digunakan sebagai
alat seleksi dan penempatan kerja karyawan merupakan hal yang saat ini
senantiasa dilakukan oleh perusahaan ketika ingin mendapatkan karyawan baru
maupun ketika mempromosikan seorang karyawan. Hal ini dapat dimengerti

1
karena tentu saja perusahaan ingin mendapatkan indvidu yang terbaik untuk
bekerja agar perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Tes Psikologi
menjadi tes yang dipercaya oleh perusahaan untuk menjaring individu terbaik
sesuai dengan bidang pekerjaan yang ada. Oleh karena itu tentu saja tes
psikologi yang diberikan pada saat seleksi dan penempatan kerja karyawan
akan disesuaikan dengan bidang kerja yang akan dilakukan nantinya.

Flanagan Aptitude Classification Test (FACT) sering digunakan di bidang


perusahaan seperti penempatan karyawan serta alat bantu untuk memprediksi
keberhasilan kerja dan perencanaan program latihan dalam konseling
pekerjaan.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sejarah terbentuknya Flanagan Aptitude Classification Test


(FACT)?

2. Apa saja item – item soal dari tes Flanagan Aptitude Classification Test
(FACT)?

3. Bagaimana sistematika tes Flanagan Aptitude Classification Test (FACT)?

C. Tujuan

Tujuan utama pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas Asesmen


Minat dan Bakat, selain itu untuk memberikan informasi serta diharapkan
dapat menjadi bahan rujukan mengenai Tes Flanagan Aptitude Classification
Test (FACT).

2
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Sejarah Tes Flanangan Aptitude Classification Test

FACT disusun oleh J. C Flanagan, seseorang professor psikologi pada


Universitas Pittsburgh dan direktur American Institute for Research. Tes ini
dikembangkan dalam usaha untuk mendapatkan suatu system klasifikasi baku
dalam penentuan bakat dan kemampuan dasar seseorang pada tugas-tugas
tertentu. Dikembangkan untuk mendapatkan suatu sistem klasifikasi baku
dalam penentuan bakat dan kemampuan dasar seseorang dalam tugas tertentu.
Fact Merupakan seperangkat tes yang terdiri atas 14 tes yang dapat
dipergunakan secara keseluruhan atau sebagian-sebagain. Dikembangkan
untuk mendapatkan suatu sistem klasifikasi baku dalam penentuan bakat dan
kemampuan dasar seseorang dalam tugas tertentu.

B. Item-Item Soal Tes Flanangan Aptitude Classification Test

1. Inspection; Mengukur kemampuan seseorang untuk meneliti adanya


ketidaksempurnaan dari sebuah benda secara tepat dan teliti.

2. Coding; Mengukur kemampuan untuk memahami kode-kode yang


diberikan, kemudian menggunakan kode itu dalam tugas yang sesungguhnya.

3. Memory; Mengingat kembali kode yang telah dipelajari dalam coding.

4. Precission; Mengukur kecepatan dan ketepatan untuk membuat tingkat-


tingkat kecil dengan menggunakan satu tangan atau dua tangan bersama-sama.
5. Assembly; Untuk mengukur kemampuan seseorang di dalam melihat sesuatu
bentuk benda apabila bagian-bagian benda itu disusun sesuai dengan instruksi.
6. Scales; Mengukur kecepatan dan ketelitian untuk membaca scala dan grafik.
7. Coordination; Yaitu koordinasi gerakan tangan dan lengan dan untuk
mengadakan kontrol terhadap gerakan yang terus menerus mengikuti suatu
arah.

3
8. Judgment and Comprehension; Mengukur sesuatu melalui yang dibaca,
kemudian untuk berfikir secara logis dan mengadakan penilaian secara praktis.
9. Arithmatic; Mengukur kecakapan bekerja dengan angka-angka secara cepat
dan tepat.
10. Patterns; Kemampuan mengutip pola-pola baik dalam posisi yang sama
maupun terbalik.
11. Compenents; Kemampuan untuk mengetahui bagian benda yang ada di
dalam suatu keseluruhan benda.
12. Tables; Kecepatan dan ketelitian membaca tabel dari angka dan huruf.
13. Mechanics; Kemampuan untuk memahami prinsip-prinsip mekanika dan
menganalisa gerakan-gerakan mekanis.
14. Expression; Diungkap mengenai pengetahuan bahasa terutama menyusun
bahasa.
C. Sistematika Tes Flanangan Aptitude Classification Test

1. TES KODE DAN INGATAN

a. Nama :
Nama Asli : Coding, merupakan sub tes kedua dari FACT
Memory, merupakan sub tes ketiga dari FACT
Nama Indonesia : Kode (Sandi) dan Ingatan.
b. Bentuk yang tersedia
Kertas dengan bahan tercetak. Tersedia lembar jawaban.
c. Aspek yang diukur
Kode (atau Sandi) : Kecepatan dan kecermatan menyandi informasi kantor.
Ingatan : Keberhasilan mempelajari dan mengingat sandi-sandi dalam
FACT 2 yaitu kemampuan menghafalkan bahan-bahan tercetak.
d. Sajian, dapat secara individual maupun klasikal.
e. Waktu penyajian
Sandi : Petunjuk-20 menit.
Pengerjaan-10 menit.
Waktu Total-30 menit.

4
Ingatan : Petunjuk-1 menit.
Pengerjaan-4 menit.
Waktu Total-5 menit.
f. Tujuan
Sebagai bagian dari FACT, tes ini bertujuan :
Dalam konseling pekerjaan sebagai alat bantu guna memprediksi
keberhasilan kerja berdasarkan kemampuan khusus (aptitude) dan sebagai
petunjuk dalam peencanaan program pelajaran sekolah yang cocok.
Dapat digunakan dalam seleksi dan penempatan karyawan.
g. Validitas dan Reliabilitas
Belum terdapat informasi yang dapat dijadikan pegangan.
h. Cara Pemberian Skor
Sandi : Skor jumlah yang benar. Jumlah skor tertinggi yang mungkin 150.
Ingatan : Skor jumlah jawaban yang benar. Jumlah skor tertinggi yang
mungkin 25.
i. Norma
Tes Sandi dan Tes Ingatan adalah dua sub tes dari batere FACT. Norma untuk
Indonesia sejauh ini belum ditegakkan secara jelas. Norma asli yang ada
disusun berdasarkan stamina dari skor performance siswa senior di Pittsburgh
Public High School. Khusus tes menyandi dianggap penting dalam
kesuksesan kerja sebagai akuntan dan klerk. Tes Ingatan penting bagi
pekerjaan seperti: akuntan, business, klerk professor humanis, ahli hukum,
perawat, dokter, sales person, dan waiter. Interpretasi skor harus dilihat
dalam kontesnya dengan sub tes lain secara keseluruhan berdasarkan suatu
profile. Norma interpretasi ada dalam bentuk asli, namun harus diingat bahwa
jenis pekerjaan yang dikemukakan dalam norma tersebut, selain terbatas
jumlahnya, juga tidak selalu sesuai dengan deskripsi pekerjaan sejenis yang
ada di Indonesia.
j. Catatan
Tes ini merupakan suatu batere. Sub Tes Sandi dan Ingatan hendaknya tidak
dipakai sebagai tes yang berdiri sendiri. Dalam menginterprestasikan skor tes

5
haruslah diingat bahwa norma yang khusus buat Indonesia belum ada.
Kewaspadaan juga perlu diutamakan dalam menginterpretasikan jenis
pekerjaan yang cocok yang diungkap oleh tes ini karena kondisi dan
persyaratan kerja yang mungkin berbeda di Indonesia dibandingkan
pekerjaan-pekerjaaan di luar negeri.
2. TES MERAKIT OBJEK
a. Nama :
Nama Asli : Assembly, sub tes ke 5 dari FACT
Nama Indonesia : Tes Merakit Objek, dengan kode C1
b. Bentuk yang tersedia
Tes yang tersedia berbentuk buku cetakan yang mengandung 20 soal
termasuk contoh mengerjakan. Tersedia lembar jawaban untuk
mengerjakan.
c. Aspek yang diukur
Tes Merakit Objek mengukur kemampuan untuk mengenal, mengetahui dan
membayangkan bentuk suatu objek yang disusun dari bagian – bagian
tertentu yang terpisah.
d. Sajian
Tes ini dapat disajikan secara individual maupun secara klasikal. Dalam hal
testing secara klasikal maka harus diusahakan setiap orang tester menangani
maksimal 25 testi.
e. Waktu penyajian
Total waktu sekitar 18 menit. Perincian : untuk memberi petunjuk : 6 menit,
untuk mengerjakan bagian I : 6 menit, untuk mengerjakan bagian II : 6
menit.
f. Tujuan
Bersamaan dengan sub tes yang lain dari FACT maka Tes Merakit Objek ini
berguna untuk memprediksi mengenai bakat dan kemampuan seseorang
untuk meramalkan keberhasilan kerja pada berbagai bidang tugas.

6
g. Validitas dan Reliabilitas
Sejauh ini belum ditemukan penelitian yang mencoba mengungkap validitas
dan reliabilitas Tes Merakit Objek.
h. Cara Pemberian Skor
Skor didasarkan pada jawaban yang benar. Skor tertinggi yang mungkin
dicapai adalah 20. Bilamana terdapat dua tanda silang (tanda pilihan
jawaban) maka nomor soal yang bersangkutan dinilai nol.
i. Norma
Norma yang baku untuk diperlakukan di Indonesia untuk Tes Merakit Objek
masih harus dilakukan.
j. Catatan
Mengingat perkembangan industri di Indonesia sebenarnya tepat sekali bila
Tes Merakit Objek ini dikembangkan. Sehingga untuk itu perlu diadakan
penelitian yang luas mengenai validitas, reliabilitas, sekaligus pembaakuan
norma.
3. TES SKALA DAN GRAFIK
a. Nama :
Nama Asli : Scale, merupkan sub tes dari tes baterre FACT
Nama Indonesia : Tes Skala dan Grafik , tes ini disebut juga dengan kode :
C8
b. Bentuk yang tersedia
Tes yang tersedia berbentuk buku cetakan, edisi pertama tahun 1973 dan
cetakan kedua tahun 1982. Tersedia lembar jawaban untuk mengerjakan.
c. Aspek yang diukur
Tes Skala dan Grafik ini mengukur kecepatan dan ketepatan dalam
membaca skala, grafik dan peta. Contoh yang diambil untuk menyusun tes
ini berupa bentuk-bentuk yang biasa terdapat pada bidang permesinan dan
bidang teknik pada umumnya.

7
Menurut Flanagan, Tes Skala dan Grafik ini diperlukan untuk dapat melihat
“Cretical Fact Elements bagi :
1. Biological Scientist
2. Mathematician
3. Chemist
4. Nurse
5. Clerk
6. Physician
7. Drfatsman
8. Physicist
9. Engineer
10. Pilot Airplane
d. Sajian
Tes ini biasa disajikan baik secara individual maupun secara klasikal. Untuk
dapat menjaga ketertiban penyelenggaraan tes secara klasikal, dibutuhkan
seorang pembantu pengawas untuk setiap 25 testi. Pembantu pengawas
bertugas mebagikan dan mengumpulkan kembali tes dan jawabannya dan
menjaga agar jangan sampai testi mulai lebih dahulu dari yang lain, atau bila
ada tes yang lain baik yang sudah atau yang belum diinstruksikan.
e. Waktu penyajian
Waktu yang dibutuhkan untuk penyajian tes Skala dan Grafik yang terdiri
dari tiga bagian ini, sebagai berikut : Kadang – kadang petunjuk sukar untuk
dapat dipastikan batas waktunya karena kemungkinan timbulnya pertanyaan
dari testi untuk meminta penjelasan . Sedang batas waktu pengerjaan soal
latihan dan pengerjaan soal tes memang harus sesuai dengan apa yang sudah
ditentukan.
f. Tujuan
Penggunaan tes ini ditujukan untuk dapat menentukan atau mengukur bakat
atau kemampuan membaca skala, grafik dan peta. Pada umumnya tes Skala
dan Grafik digunakan sebagai salah satu komponen dari suatu batere tes
untuk mendeteksi bakat seseorang.

8
g. Validitas dan Reliabilitas
Penyajian validitas dan reliabilitas tes Skala dan Grafik ini belum pernah
dilakukan.
h. Cara Pemberian Skor
Skor seseorang untuk tes Skla dan Grafik diperoleh dengan cara mengurangi
jawaban betul dengan jawaban salah. Skor maksimal adalah 120. Skor yang
diperoleh kemudian dikonversikan ke dalam nilai stanine. Dari skor – skor
stanine untuk masing – masing komponen tes suatu batere akan diperoleh
suatu jawaban skor stanine itu ke dalam skor stanine okuposional. Nilai
inilah yang diinterpretasikan apakah seseorang berbakat dalam bidang
keahlian tertentu atau tidak.
Jadi, sebetulnya nilai atau skor tes Skala dan Grafik ini baru bisa digunakan
apabila dikombinasikan dengan tes lain yang akan merupakan suatu batere
tes yang cocok untuk melihat bakat dalam bidang keahlian tertentu seperti
yang dikemukakan oleh Flanagan. Inipun memerlukan suatu norma untuk
dapat menentukan apakah suatu skor final termasuk sangat tinggi, tinggi,
sedang, kurang, atau sangat kurang bagi suatu keahlian bagain tertentu.
i. Norma
Norma yang didapati belum ada. Oleh karena itu, norma yag biasa
digunakan sementara ini adalah norma aslinya yang ada pada buku.
Interpreting Test Scores yang merupakan salah satu rangkaian FACT.
j. Catatan
Mengingat pentingnya arti standarisasi suatu tes apabila mungkin seceptnya
perlu dilakukan uji validitas, reliabilitas dan pembakuan norma bagi tes
yang telah ada di Fakultas Psikologi UGM, termasuk juga tes Skala dan
Grafik ini. Masalah lain yang perlu dikemukakan adalah pengelompokan
job dan analisis, elemen-elemen job itu yang apabila langsung diterapkan di
Indonesia mungkin tidak cocok. Flanagan berpendapat bahwa Tes Skala dan
Grafik perlu dipasang hanya pada sepuluh job. Ini perlu dikaji dan diuji
kecocokannya dengan jenis pekerjaan yang ada di Indonesia.

9
4. TES PEMAHAMAN
a. Nama :
Nama Asli : Judgment and Comprehension, merupakan sub tes ke 8 dari
FACT Scale, merupkan sub tes dari tes baterre FACT
Nama Indonesia : Tes Pemahaman, dengan kode lain A1.
b. Bentuk yang tersedia
1. Cetakan I tahun 1973
Sebuah buku di dalamnya tercetak soal 40 soal yang harus dikerjakan
subjek. Pada buku ini soal nomor 1 dan nomor 2 telah ditunjukkan kunci
jawabannya. Lembar jawaban yang telah tercetak kunci nomor 1 dan 2.
2. Cetakan II tahun 1982
Sebuah buku di dalamnya tercetak 40 soal yang harus diselesaikan. Pada
cetakan yang baru ini soal nomor 1 dan 2 tidak ditunjukkan kunci
jawabannyat. Tes yang tersedia berbentuk buku cetakan, edisi pertama
tahun 1973 dan cetakan kedua tahun 1982. Tersedia lembar jawaban
untuk mengerjakan.
c. Aspek yang diukur
Tes ini mengukur kemampuan membaca dan memahami untuk melihat
alasan yang logis serta mengambil keputusan dengan menangkap makna
dari suatu situasi yang praktis.
d. Sajian
Tes ini dapat disajikan secara individual maupun kelompok.
e. Waktu penyajian
Total waktu 40 menit.
Perincian : waktu untuk pemberian petunjuk 5 menit waktu untuk
mengerjakan soal 35 menit.
f. Tujuan
Bersama dengan sub tes yang lain maka alat ini berguna untuk memprediksi
keberhasilan seseorang di dalam pekerjaannya berdasarkan bakat yang
dimilikinya.

10
g. Validitas dan Reliabilitas
Sejauh ini belum ditemukakan penelitian yang mengungkap mengenai
validitas dan reliabilitas tes Pemahaman ini.
h. Cara Pemberian Skor
Skor subjek merupakan jumlah dari jawaban yang benar sesuai dengan
kunci jawaban.
i. Norma
Norma masih berpegang pada norma asli.
j. Catatan
Untuk subjek yang pendidikannya dianggap cukup, SLTP ke atas, maka
seyogianya diminta untuk mengerjakan sendiri dalam artian membaca dan
memilih jawaban yang benar, tester tidak perlu membacakan bagian demi
bagian.

5. TES MENGUTIP
a. Nama :
Nama Asli : Patern, batere ke 10 FACT
Nama Indonesia : Tes Mengutip (B4).
b. Bentuk yang tersedia
Terdiri atas dua bagian, yaitu bagian I dengan 18 macam pola dan bagian II
dengan 12 macam pola. Bagian I dan II memuat pola-pola yang taraf
kesulitannya semakin meningkat sebab semakin banyak aspek-aspek
mentalitas yang akan diperlukan testi dalam menyelesaikan tugas tersebut.
Di samping memuat dua bagian pola yang akan ditiru oleh testi juga pada
halaman pertanyaan dijumpai beberapa petunjuk mengerjakannya.
c. Aspek yang diukur
Tes ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan seseorang dalam
memproduksi outline dari pola-pola yang sederhana dengan cara tepat
akurat.

11
d. Sajian
Tes Mengutip ini dapat disajikan secara individual maupun klasikal.
Masing-masing individu dalam klasikal diberikan sebuah buku tes dan
sebelum mengerjakannya terlebih dahulu mendapatkan penjelasan yang
secukupnya dari penyelenggara/pelaksana.
e. Waktu penyajian
Total Mengutip ini disediakan waktu mengerjakannya selama 20 menit,
yaitu 10 menit untuk mengerjakan bagia I, dan 10 menit untuk mengerjakan
bagian II.
f. Tujuan
Tes ini berguna untuk melihat kemampuan seseorang dalam bidang
merancang design, arsitek, perancang mode, bidang periklanan, kemudian
dalam dunia media massa baik media cetak maupun media elektronik.
Disamping itu juga untuk melihat kemampuan seseorang membaca
blueprint dan diagram-diagram teknik sketsa-sketsa.
g. Validitas dan Reliabilitas
Sejauh ini belum ditemukakan penelitian yang mengungkap mengenai
validitas dan reliabilitas yang menyangkut jenis tes ini.
h. Cara Pemberian Skor
Nilai dua diberikan untuk tiap – tiap pengutipan pola yang dikerjakan secara
tepat (benar). Suatu figur adalah benar jika semua garis peniruan yang
dilakukan adalah tepat seperti figur dari pola yang tergambar. Nilai satu
diberikan kepada pengutipan pola yang ada penyimpangannya sedikit, tetapi
tidak lebih dari satu blok dari pola yang benar. Nilai nol diberikan kepada
pengutipan pola yang salah, karena tidak ada sedikitpun unsur kemiripannya
dengan pola asal yng dijadikan objek peniruan (pengutipan). Skor testi
adalah penjumlahan dari masing – masing skor yang diselesaikan.
i. Norma
Dari penelitian yang dilakukan Flanagan bersama asisten – asistennya,
ternyata FACT mempunyai hasil yang cukup gemilang, terutama dalam

12
kemampun prediktifnya terhadap berbagai klasifikasi pekerjaan yang ada
(khususnya di Amerika).
j. Catatan
Penyajian tes mengutip ini hendaknya sangat memperhatikan waktu
penyajiannya, sebab faktor waktu pengerjaan soal merupakan hal yang
sangat dipentingkan dalam penilaian (scoring). Disamping itu masalah
pemberian penjelasan atau instruksi benar-benar jelas sehingga tidak
menimbulkan kesalahpahaman testi dalam mengerjakan tes. Karena
konsentrasi testi terhadap informasi yang diberikan sangat penting artinya
bagi kemampun daya tangkap testi, maka kelas yang terlalu besar atau testi
yang terlalu banyak perlu dihindarkan. Penjelasan tentang bagaimana
caranya mengerjakan bagian II misalnya harus benar-benar dapat dipahami
testi secara baik, sehingga tidak terjadi kesalahan mengerjakannya, misal :
testi mengrjakan dengan cara yang sama soal – soal pada bagian I.

6. TES KOMPONEN
a. Nama :
Nama Asli : Component.
Nama Indonesia : Tes Komponen, merupakan tes ke 11 dari batere tes
FACT. Juga dikenal dengan kode C2.
b. Bentuk yang tersedia
Berupa buku cetakan disertai dengan lembar jawaban yang terpisah.
c. Aspek yang diukur
Tes Komponen mengukur kemampuan mengidentifikasikan komponen –
komponen yang penting.
d. Sajian
Tes Komponen dapat disajikan secara individual, dan juga secara klasikal.
Dalam hal penyajian secara klasikal disarankan setiap seorang tester
menangani maksimal 25 testi.
e. Waktu penyajian
Total waktu 24 menit.

13
Perincian : membaca petunjuk 4 menit mengerjakan soal 20 menit.
f. Tujuan
Bersama dengan sub tes yang lainnya dari FACT, maka tes ini berguna
untuk keperluan konseling pekerjaan yaitu untuk memprediksi kesuksesan
kerja berdasar bakat. Tujuan yang lain ialah seleksi dan penempatan
pegawai.
g. Validitas dan Reliabilitas
Sejauh ini belum ditemukakan penelitian yang mengungkap berkenaan
dengan validitas dan reliabilitas tes Komponen.
h. Cara Pemberian Skor
Skor seseorng adalah jawaban yang dikerjakan betul dengan kunci. Skor
maksimal yang mungkin 40 buah.
i. Norma
Sejuh ini norma masih berpegang pada norma asli dari buku Manual FACT.
j. Catatan
Bila mnggunakan tes Komponn, untuk sesuatu keperluan dan jumlah testi
tergolong besar, maka norma dapat diambilkan dari norma kelompok yang
bersangkutan. Selanjutnya mengenai validitas dan reliabilits nampaknya
perlu diadakan penlitian, bila tes ini akan dikembangkan di Indonesia.

7. TES TABEL
a. Nama :
Nama Asli : Tables.
Nama Indonesia : Tabel – table (D3).
b. Bentuk yang tersedia
Lembaran kertas. Jumlah kertas ada lembar, 4 halaman.
Halaman pertama dan ketiga berisi petunjuk dan contoh pengerjaan soal.
Halaman kedua dan kempat berisi tabel acuan untuk mengerjakan soal.
c. Aspek yang diukur
Kemampuan membaca tabel. Dalam hal ini ada dua macam tabel, yaitu :
Tabel yang terdiri angka-angka

14
Tabel yang terdiri atas huruf alphabet
d. Sajian
Tes ini dapat disajikan secara individual maupun klasikal.
e. Waktu penyajian
Petunjuk selama 5 menit, waktu testing : untuk bagian I = 5 menit, untuk
bagian II = 5 menit.
f. Tujuan
Sebagai informasi atau bahan pertimbangan dalam personnel selection atau
vocational guidance terutama untuk beberapa jenis pekerjaan seperti :
sekretaris, stenographer, akuntan, typest, dan lain-lain.
g. Validitas dan Reliabilitas
Dari penelitian yang dilakukan Muhammad Thayeb Manrihu (964)
diperoleh indeks validasi sebesar 0,69 dan indeks reliabilitas sebesar 0,885,
dari sampel sebanyak 180 dan waktu penyajian 5 menit untuk bagian
pertama, dan 4 menit untuk bagian kedua.
h. Cara Pemberian Skor
Jawaban yang betul dikurangi jawaban yang salah. Maksimum skor 120.
i. Norma
Dari beberapa data yang diperoleh dari beberapa penelitian didapatkan
norma-norma sebagai berikut.
Jumlah Sampel : 180 orang 42 orang 96 orang
Tingkat : STMA KLS I SLTA lulus SMEA KLS II
Pendidikan II, III
Status : Pelajar Kursus AGN Pelajar
Pekerjaan Jur .adm/keu
Time limit : 9 menit Tidak disebut 8 menit
j. Catatan
Dalam tes ini yang perlu mendapat perhatian dari para tester, ialah masalah
waktu penyajian tes. Tes harus disajikan sesuai dengan petunjuk yang ada
dalam buku manual FACT asli.

15
8. TES UNGKAPAN
a. Nama :
Nama Asli : Expression, yang merupakan sub tes dari “The Flanagan”
Clssification Test (FACT)
Nama Indonesia : Tes Ungkapan (A6)
b. Bentuk yang tersedia
Bentuk dari tes ungkapan yang tersedia di Fakultas Psikologi UGM hanya
satu. Materi tes ini terdiri dari sebuah buku soal. Ada 19 buah soal, tipe soal
terdiri dari 3 pertanyaan yang baik dan satu pertanyaan yang dianggap jelek
pada tiap-tiap soal (disediakan lembar jawaban).
c. Aspek yang diukur
Tes ini mengukur perasaan dan pengetahuan tentang bahasa. Selain itu juga
dapat untuk mengungkap kemampuan untuk berkomunikasi melalui tulisan
dan kemampuan berkomunikasi secara verbal.
d. Sajian
Tes Ungkapan merupakan salah satu bagian dari tes FACT yang bisa
disajikan secara individual maupun klasikal.
e. Waktu penyajian
Waktu yang dipergunakan untuk mengerjakan tes Expression menurut buku
petunjuk adalah 35 menit dan 5 menit untuk memberikan instruksi (jadi
waktu seluruhnya 40 menit). Sedangkan waktu untuk mengerjakan yang
digunakan di Fakultas Psikologi UGM adalah 30 menit.
f. Tujuan
Tes ungkapan ini untuk keperluan :
Vocational Counseling sebagai alat Bantu untuk memprediksi keberhasilan
seseorang dalam bekerja sesuai dengan kemampuannya. Dan juga
digunakan untuk Educational Guidance sehingga membantu dalam
pengarahan (sebagai tes bakat penjurusan). Tetapi perlu dicatat bahwa tes
ini sebenarnya lebih berorientasi kepada “Vocational Counseling” daripada
“Educational Guidance”. Selain itu tes ini dapat juga digunakan dalam
seleksi dan penempatan karyawan.

16
g. Validitas dan Reliabilitas
Sejauh ini belum pernah diadakan penelitian yang mengukur validitas dan
reliabilitas. Sedangkan di buku petunjuk yang asli juga tidak tercantum.
h. Cara Pemberian Skor
Dalam tes ini subjek mempunyai jawaban dalam setiap soal (baik dan jelek).
Kalau hanya satu yang betul dalam satu soal juga tetap dihitung (jadi tidak
harus betul kedua-duanya) kemudian diberi skor 1 untuk masing-masing
pilihan. Kemudian dijumlahkan serta dikonsultasikan dengan tabel untuk
mengetahui klasifikasi subjek. Jumlah nilai tertinggi yang biasa diperoleh =
38.
i. Norma
Norma yang ada adalah norma dari tes Ungkapan (hasil daptasi). Norma ini
hanya biasa dipakai untuk subjek yang sebaya dengan anak-anak Kelas III
SMA (karena sampel normanya adalah siswa kelas III SMA). Dan norma ini
dibuat untuk anak laki-laki sendiri dan anak perempuan sendiri.

Tabel Norma Tes A6


Pria Wanita Kategori
32-38 29-38 Baik Sekali
26-31 24-28 Baik
20-26 18-23 Sedang
13-19 13-17 Kurang
0-12 0-12 Kurang Sekali
Keterangan : N Putra : 310 orang
N Putri : 215 orang

j. Catatan
Tes ini dipandang perlu, mengingat masih langkahnya tes yang mengungkap
kemampuan verbal. Hanya bahasa yang digunakan dalam tes ini kelihatan
kurang mengikuti perkembangan bahasa Indonesia dewasa ini.

17
9. TES INPECTION (Inspeksi)
Tes ini mengukur kemampuan untuk secara cepat dan akurat melihat
kekurangan-kekurangan atau titik-titik robek pada gambar-gambar objek atau
serangkaian artikel. Jadi tes inpeksi ini untuk mengetes ketajaman persepsi
detail, sehingga tesnya dapat disebut juga tes persepsi detail. Kemampuan ini
dibutuhkan dalam memeriksa hasil – hasil pabrik yang hampir selesai atau
sudah selesai.
10. TES PRECISION (Presisi, Ketepatan)
Tes ini mengukur kecepatan dan keakuratan dalam gerakan-gerakan jadi
secara melingkar dengan satu tangan dan dengan kedua tangan, kemampuan
ini sangat dibutuhkan dalam kecepatan bekerja dengan objek-objek kecil.
11. COORDINATION (Koordinasi)
Tes ini mengukur kemampuan untuk menkoordinasikan gerakan-gerakan
lengan dan tangan (hand-and-arm coordination).
12. ARITHMETIC (Aritmetik, berhitung)
Tes ini mengukur profisiensi atau kecakapan dalam 4 hal proses berhitung
dalam penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian (+, -, x, :).
Kemampuan ini amat penting bagi juru bayar toko.
13. MECHANICS (Mekanika)
Tes ini mengukur kemampuan pemahaman prinsip-prinsip mekanika dan
kemampuan menganalisis gerakan-gerakan mekanik.
14. INGENUITY (Kegeniusan)
Tes ini mengukur kretivitas atau daya penemuan (inventiveness) dalam
peralatan-peralatan dengan prosedur-prosedur genius, perlengkapan, atau
presentasi-presentasi. Tes ini bersifat tes penalaran berdasarkan suatu
pengamatan masalah atau problem.
15. ALLERTNES (Kesiapan)
Tes ini mengukur kemampuan untuk menguasai suatu situasi dan mencatat
bahwa ada situasi bahaya yang timbul, atau suatu tindakan spesifik harus
dilakukan. Ini suatu tes persepsi detail-detail dalam gambar dan interelasi-
interlasinya.

18
Tes yang digunakan untuk seleksi pekerjaan tertentu
1. Akuntan : 2-3-8-9-12
2. Lawyer :3-8-11-14
3. Pilot, Airplane :1-5-6-7-8-11-13
4. Teacher :3-8-14
5. Nurse :3-6-8
6. Clerk, office :1-2-3-6-9-13
7. Artist :4-5-7-10-11
8. Bucinessman :3-8-9-14
9. Chemist :6-8-12-14
10. Draftsman :4-6-10-11-13
11. Electrician :4-5-8-11
12. Engineer :5-6-8-10-11-13
13. Machinist :1-4-5-7-9-13
14. Mathematician :6-8-14
15. Mechanic :1-4-5-10-11-13
16. Plumber :5-7-11-13
17. Printer :1-4-12
18. Sales person :3-9-14
19. Secretary :3-8-14
20. Writer :3-8-14

19
DAFTAR PUSTAKA
Ardiansyah, Nico. 2017. Flanagan Aptitude Classification Test (FACT) dalam
https://duniapsikologi12.blogspot.com/2017/02/flanagan-aptitude-
classification-test.html diakses pada tanggal 6 Maret 2019.
Barret, Jim. 2004. THE APTITUDETEST WORKBOOK Discover your potential
and improveyour career options with practice psychometric tests. London
and Philadelphia: United Kingdom.
Omar, Fathi. 2013. Tes FACT (Flannagan Aptitude Clasification Test) dalam
https://berbagiilmupsikologi.weebly.com/tes-psikologi/tes-fact-flannagan-
aptitude-clasification-test diakses pada tanggal 6 Maret 2019.
Samosir, Flora Christina. 2008. PREDIKSI TEST BAKAT (APTITUDE TEST)
TERHADAP PERFORMANSI KERJA KARYAWAN CIRCLE-K
YOGYAKARTA. Skiripsi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.
Widiana, Herlina Siwi. 2008. Employee Aptitude Survey (EAS) Sebagai
Alternatif Tes Bakat dalam Konseling Karir. Phronesis Jurnal Ilmiah
Psikologi Industri dan Organisasi, Vol. 10, No. 2, 138-153.

20

Anda mungkin juga menyukai