PSIKOLOGI EKSPERIMEN
Kelompok 7:
2020
KATA PENGANTAR
Kelompok 7
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................ii
Bab I Pendahuluan............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................1
C. Tujuan...................................................................................2
A. Pengertian Populasi..............................................................3
B. Pengertian Sampel Penelitian...............................................5
C. Kerepresentatifan Sampel.....................................................8
D. Teknik Pengambilan Sampel................................................9
E. Generalisasi Sampel...........................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................16
B. Saran...................................................................................16
Daftar Pustaka.................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu populasi?
1
2. Apa itu sampel penelitian?
3. Bagaimana kerepresentatifan sampel penelitian itu?
4. Apa saja teknik pengambilan sampel penelitian?
5. Apa saja generalisasi sampel penelitian?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui populasi dalam penelitian.
2. Untuk mengetahui sampel penelitin.
3. Untuk mengetahui kerepresentatifan sampel penelitian.
4. Untuk mengetahui teknik pengambilan sampel penelitian.
5. Untuk mengetahui generalisasi sampel penelitian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Populasi
Menurut Margono (2004: 118), populasi adalah seluruh data yang menjadi
perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Jadi,
populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap manusia
memberikan suatu data maka, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama
dengan banyaknya manusia. Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian
(Arikunto, 2002: 108).
3
Pengertian lainnya, diungkapkan oleh Nawawi (Margono, 2004: 118). Ia
menyebutkan bahwa populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang terdiri
dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes,
atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karaktersitik tertentu
di dalam suatu penelitian. Kaitannya dengan batasan tersebut, populasi dapat
dibedakan berikut ini.
Dalam keadaan seperti itu jumlahnya tidak dapat dihitung, hanya dapat
digambarkan suatu jumlah objek secara kualitas dengan karakteristik yang
bersifat umum yaitu orang-orang, dahulu, sekarang dan yang akan menjadi
guru. populasi seperti ini disebut juga parameter.
Selain itu, menurut Margono (2004: 119) populasi dapat dibedakan ke dalam hal
berikut ini:
4
sebanyak 250 di kota Bandung terdiri dari guru yang memiliki
karakteristik yang telah ditetapkan dalam populasi teoretis.
B. Sampel Penelitian
Sampel adalah suatu sub kelompok dari populasi yang dipilih untuk digunakan
dalam penelitian. Ada beberapa alasan mengapa penggunaan pengambilan sampel
adalah kepentingan utama bagi periset:
5
sebagai ukuran yang sangat besar (jika tidak terbatas) atau
didefinisikan sebagai berkesinam-bungan atau tidak berakhir.
Contoh untuk hal ini adalah populasi penduduk India atau populasi
penduduk dunia. Suatu contoh tentang suatu permasalahan tidak
berbatas adalah jumlah orang yang berjalan melintasi suatu
titik/tempat tertentu. Populasi jenis ini tidak ada batasnya (tidak
berbatas). Jumlah orang yang telah melewati suatu tempat tertentu
pada waktu yang lalu adalah informasi historis dan dapat dihitung
tetapi jelaslah bahwa populasi orang yang melewati titik ini akan
terus berkelanjutan tanpa batas sampai masa mendatang. Setiap
pengukuran bukti- bukti tersedia harus mewakili suatu sample dari
suatu populasi tak berbatas.
2. Pengambilan sampel dapat menghemat biaya, jika estimasi yang
dapat diandalkan dari suatu pengukuran populasi dapat diperoleh
dari bagian tertentu dari suatu populasi, hal ini dapat dilakukan
pada suatu biaya yang cukup rendah maka akan menjadi suatu
kasus jika suatu sensus menyeluruh dilaksanakan untuk populasi.
Akan tetapi, tes terakhir, adalah apakah informasi berguna dan
dapat diandalkan dapat diperoleh dari suatu sampel atau tidak. Hal
ini akan dibahas secara rinci kemudian.
3. Pengambilan sampel dapat menghemat waktu yang dibutuhkan,
dengan jumlah sumberdaya tertentu, akan membutuhkan waktu
yang lebih banyak untuk mengukur semua item dalam populasi
daripada pengukuran dalam sample yang lebih sedikit. Dalam
berbagai situasi, bahkan informasi yang paling diandalkan yang
dihasilkan dari survai seluruh populasi akan kurang berguna karena
akan diperoleh hasil atau kesimpulan hanya karena sudah
terlambatnya kesimpulan - kesimpulan ini berguna dalam kerangka
kerja pengambilan keputusan manajemen. Pengambilan sampel
dapat mempercepat pengupulan data dalam rangka membuat data
memenuhi tujuan penelitian.
6
4. Pengambilan sampel dapat meningkatkan ketepatan yang lebih
tinggi, ketepatan yang lebih tinggi untuk seluruh populasi dapat
diperoleh melalui sampel yang terbatas. Jika suatu survai tentang
perilaku konsumen akan dilaksanakan dengan anggaran yang
terbatas (suatu asumsi yang sangat nyata) dua alternatif yang
timbul. Setiap anggota populasi dapat diperlakukan dengan
pertanyaan yang tidak mendalam (superficial) atau suatu bagian
terbatas dari populasi (suatu sampel) dapat didekati lebih
mendalam. Pilihan kedua (lebih rinci dari suatu sampel) adalah
pengukuran yang sering kali lebih berguna dan tepat (akurat).
Execute the
Define the Determine the Select sampling Determine the
sampling
population sampling frame technique sample size
process
a. Mendefinisikan populasi
7
c. Seleksi teknik sampling
Seleksi teknik sampling meliputi beberapa keputusan yang sifatnya sangat luas.
Peneliti harus memutuskan teknik apa yang akan digunakan dalam penelitian
Meskipun ciri representativeness sulit untuk dibuktikan akan tetapi kita dapat
mendekatinya secara metodologis melalui parameter-parameter yang diakui
kebaikannya, baik secara teoritis maupun secara eksperimental. Ada empat
parameter yang bisa dianggap menentukan representativeness sampel (sampel
yang benar-benar mencerminkan populasinya), yaitu:
1. Variabilitas populasi
8
Variabilitas populasi merupakan hal yang sudah “given”, artinya peneiti harus
menerima sebagaimana adanya, dan tidak dapat mengatur atau memanipulasinya.
2. Besar sampel
Makin besar sampel yang diambil akan semakin besar atau tinggi taraf
representativeness sampel tersebut. Jika populasinya homogen secara sempurna,
besarnya sampel tidak mempengaruhi tarag representativeness sampel.
Makin tinggi tingkat rambang dalam penentuan sampel, akan makin tinggi
pula tingkat representativeness sampel.
Teknik sampling adalah suatu cara atau teknik yang dipergunakan untuk
menentukan sampel penelitian. Teknik pengambilan sampel ini dalam beberapa
buku sering disebut dengan teknik sam pling. Untuk menentukan atau memilih
teknik sampling ini, peneliti harus memperhatikan danmendasarkan diripada
langkah-langkah penentuan sampel pada uraian di atas. Teknik sampling dalam
penelitian secara garis besar dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu teknik dengan
probability sampling dan teknik dengan non probability sampling.
1. Probability Sampling
9
a. Simple Random Sampling
1) Cara undian;
2) Cara tabel bilangan random;
Contoh:
Solusi:
070.
(Scheaffer, 1986:43).
10
2) Mengklasifikasikan populasi ke dalam grup atau strata yang saling
lepas;
3) Menentukan ukuran sample untuk tiap stratum;
4) Memilih secara acak setiap stratum dengan menggunakan simple
random sampling.
Contoh:
Solusi:
d. Cluster Sampling
Pada penyampelan jenis ini, populasi dibagi menjadi wilayah atau klaster. Jika
terpilih klasternya, seluruh anggota dalam klaster tersebut yang menjadi sampel.
1) Menentukan cluster-clusternya;
2) Menentukan banyak cluster yang akan dijadikan sample, misal ;
11
3) Memilih secara acak cluster sebanyak cluster;
4) Semua anggota yang terdapat dalam klaster yang terpilih merupakan
sampel studi atau penelitian atau evaluasi.
Contoh:
2. Non-Probability Sampling
12
Sampling purposive adalah teknik penentuan sampel berdasarkan
pertimbangan peneliti atau evaluator tentang sampel mana yang paling bermanfaat
dan representative (Babbie, 2004: 183). Terkadang sampel yang akan diambil
ditentukan berdasarkan pengetahuan tentang suatu populasi, anggota-anggotanya
dan tujuan dari penelitian. Jenis sampel ini sangat baik jika dimanfaatkan untuk
studi penjajagan (studi awal untuk penelitian atau evaluasi), yang kemudian
diikuti oleh penelitian lanjutan yang sampelnya diambil secara acak (random).
Contoh:
Sampling snowball dapat dilakukan jika keberadaan dari suatu populasi sulit
untuk ditemukan. Dengan kata lain, cara ini banyak dipakai ketika peneliti atau
evaluator tidak banyak tahu tentang populasi penelitian aau evaluasinya. Pada
sampling bola salju, peneliti mengumpulkan data dari beberapa sampel yang dapat
ditemukan oleh peneliti sendiri, selanjutnya peneliti meminta individu yang telah
dijadikan sampel tersebut untuk memberitahukan keberadaan anggota yang
lainnya yang tidak dapat ditemukan oleh peneliti untuk dapat melengkapi data
(Babbie, 2004: 184). Pada penelitian kualitatif banyak menggunakan sampel
purposive dan snowball. Sebagai contoh misalnya evaluasi dilakukan untuk
mengetahui efekivitas bidan desa yang diprogramkan di suatu daerah. Salah satu
orang yang dapat dijadikan sumber data adalah salah satu tetua adat atau sesepuh
dari masyarakat tersebut, dan ditanyai perlunya bidan desa. Selanjutnya dari tetua
adat atau sesepuh yang dijadikan sampel tersebut diminta untuk memberikan
informasi tentang keberadaan anggota masyarakat yang lain yang dapat dijadikan
sumber data.
13
d. Sampling Quota
Teknik sampling kuota adalah teknik menentukan sampel dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Pada
sampling kuota, dimulai dengan membuat tabel atau matriks yang berisi
penjabaran karakteristik dari populasi yang ingin dicapai atau karakteristik
populasi yang sesuai dengan tujuan dari penelitian untuk selanjutnya ditentukan
sampel yang memenuhi ciri-ciri dari populasi tersebut. Prosedur yang dalam
sampling kuota:
Sampel adalah bagian dari populasi, bagian yang dipilih dari suatu populasi,
kadang-kadang sampel dapat mencakup seluruh populasi. Sehingga sampel yang
representatif adalah sampel yang mencerminkan ciri-ciri populasinya. Untuk
memperoleh sampel representatif tidaklah mudah, untuk ini kita perlu
mempelajari lebih jauh teori dan teknik sampling supaya dapat melakukan
penelitian dengan cara-cara tertentu yang sesuai dan benar, dengan teknik
sampling yang tepat (Sarbiran, 1995; I Made Putra¬wan, 1990; Robert G.D. Steel
& James H. Torrie, 1980). Menurut Siswojo Hardjodipuro (1988), sampel jarang
merupakan perwujudan (representation) dari populasi: senantiasa mengandung
sampling error (kekeliruan sampling) di dalamnya apabila sampel diambil dari
14
suatu populasi. Proses untuk mengevaluasi sampling error ini merupakan salah
satu fungsi utama dari statistik.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian salah satu bagian dalam langkah-
langkah penelitian adalah menentukan populasi dan sampel penelitian. Populasi
adalah keseluruhan individu atau objek yang diteliti yang memiliki beberapa
karakteristik yang sama. Karakteristik yang dimaksud dapat berupa usia, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, wilayah tempat tinggal dan seterusnya. Atau dapat
juga dikatakan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/ subyek yang
mempunyaikualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
16
menghemat biaya penelitian secara efektif, sampel ini harus benar-benar mewakili
atau menggambarkan popualasi sebenarnya. Sampel yang mewakili populasi
disebut sampel representatif
B. Saran
Besar harapan kami, pembaca dapat merasakan manfaat dari makalah yang
kami susun ini dan kritik pembaca yang membangun dapat menjadi pelajaran bagi
kami menjadi lebih baik lagi dalam pembuatan makalah kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
17
http://cyberlearning.unissula.ac.id/course/info.php?id=1104 (diakses 18
Oktober 2020)
https://dosenpsikologi.com/contoh-generalisasi-dalam-modifikasi-perilaku
(diakses 19 Oktober 2020)
18