ALBERT BANDURA
DEFINISI SOCIAL LEARNING THEORY
Ada proses pertimbangan yang terjadi, ada tiga model yang ditiru dalam
observational/social learning.yaitu
2) Pengalaman rasakan sendiri.; Saat itu kamu mikir,”lah kalo dia bisa berarti aku harusnya juga
bisa dong” Saat kamu mikir gitu, berarti self efficacy kamu udah terpengaruh. Jadi, self efficacy
bisa dipengaruhi dengan perbandingan antara kamu dengan orang lain.
4) Keadaan psikologis. Kalo lagi bete, lagi suntuk, lagi sedih, rasanya jadi males ngapa-ngapain.
Nulis skripsi juga emoh banget. Kalo hati lagi berbunga-bunga, lagi hepi… hmmmm rasanya bisa
deh bikin skripsi dua jilid dari abis maghrib sampe sebelum imsak
Empat tersebut merupakan pengalaman
yang menetap, pengalaman yang
dirasakan sendiri, bujukan sosial, dan
keadaan psikologis
Eksperimen Pemodelan Bandura
Kelompok A = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa
memukul, menumbuk, menendang, dan menjerit kearah patung besar
Bobo.
Hasil = Meniru apa yang dilakukan orng dewasa malahan lebih agresif
Kelompok B = Disuruh memperhatikan sekumpulan orang dewasa
bermesra dengan patung besar Bobo
Hasil = Tidak menunjukkan tingkah laku yang agresif seperti kelompok A
Rumusan :
Tingkah laku anak – anak dipelajari melalui peniruan / permodelan adalah
hasil dari penguatan.
Hasil Keseluruhan Eksperimen :
Kelompok A menunjukkan tingkah laku yang lebih agresif dari orang
dewasa. Kelompok B tidak menunjukkan tingkah laku yang agresif
Motivasi banyak ditentukan oleh kesesuaian antara
karakteristik pribadi pengamat dengan karakteristik
modelnya. Ciri – cirri model seperti usia, status social,
seks, keramahan, dan kemampuan, penting dalam
menentukan tingkat imitasi. Anak – anak lebih senang
meniru model seusianya daripada model dewasa. Anak
– anak juga cenderung meniru model yang sama
prestasinya dalam jangkauannya. Anak – anak yang
sangat dependen cenderung imitasi model yang
dependennya lebih ringan. Imitasi juga dipengaruhi oleh
interaksi antara ciri model dengan observernya
Self-Regulation
Orang-orang dengan tingkat self-efficacy yang
tinggi, memiliki bbrp proxy dan punya collective
efficacy yang utuh, akan memiliki kapasitas yang
baik untuk mengatur tingkah laku.
Faktor eksternal:
a. standar evaluasi tingkah laku
b. reinforcement
Faktor internal
a. observasi diri
b. proses penilaian
c. self-reaction
Self-Regulation