Rumusan :Tingkah laku anak – anak dipelajari melalui peniruan / permodelan adalah hasil
dari penguatan.
Hasil Keseluruhan Eksp: Kelompok A menunjukkan tingkah laku yang lebih agresif dari orang
TEORI BELAJAR SOSIAL
ALBERT BANDURA
Teori belajar sosial bandura ini menjelaskan mengenai tentang hubungan kepribadian,
lingkungan, dan tingkah laku manusia merupakan hasil interaksi timbal balik yang terus
menerus antara faktor-faktor penentu yaitu: faktor internal seperti, kognisi, persepsi, dan
faktor lainnya yang mempengaruhi kegiatan manusia) dan ada juga faktor eksternal yaitu
lingkungan. Proses ini di sebut dengan “ reciprocal determinism” dimana manusia
mempe-
ngaruhi nasibnya dengan mengontrol kekuatan lingkungan, tetapi mereka juga
dikontrol oleh
kekuatan-kekuatan lingkungan tersebut. Dalam hal ini, Bandura menyetujui keyakinan
dasar
behaviorisme yang mempercayai bahwa kepribadian dibentuk melalui belajar. Namun dia
berpendapat bahwa “ conditioning” bukan proses yang mekanis, manusia menjadi
partisipan
yang pasif. Sebaliknya, manusia itu aktif mencari dan memproses informasi tentang
lingkungan, agar dapat memaksimalkan hasil yang menyenangkan.
Bandura Mengidentifikasi Tiga Model Dasar Pembelajaran
Observasional:
Bandura (1986, 2003) yakin bahwa pembelajaran dengan mengamati jauh lebih efisien dari pada
pembelajaran dengan mengalami langsung. Dengan mengamati orang lain, manusia mempelajari
respons mana yang diikuti hukuman atau yang mana yang tidak mendapat penguatan. Contohnya
Anak-anak mengamati karakter di televisi contohnya, dan mengulangi lagi apa yang didengar
ataudilihat, jadi mereka tidak perlu melakukan sendiri beragam perilaku secara acak dan berharap
mengetahui mana yang akan dihargai mana yang tidak.
Ada dua Pembelajaran melalui pengamatan (ObservationLearning) adalah:
PERTAMA KEDUA
Pembelajaran melalui pengamatan pembelajaran melalui pengamatan
dapat terjadi melalui kondisi yang meniru perilaku suatu model meskipun
dialami oranglain atau vicarious model itu tidak mendapatkan penguatan
conditioning. Contohnya, seorang atau pelemahan pada saat pengamat itu
pelajarmelihat temannya dipuji sedang memperhatikan model itu
atau ditegur oleh gurunya kerena mendemonstrasikan sesuatu yang ingin
perbuatannya,maka ia kemudian dipelajari oleh pengamat tersebut dan
meniru melakukan perbuatan lain mengharapkan mendapat pujian atau
yang tujuannya sama ingin dipuji penguatan apabila menguasai secara tuntas
oleh gurunya. Kejadian ini merupakan apa yang dipelajari itu. Model tidak harus
contoh dari penguat-an melalui pujian diperagakan oleh seseorang secara langsung,
yang dialami orang lain atau vicarious tetapi kita dapat juga menggunakan seseorang
reinforcemen pemeran atau visualisasi tiruan sebagai model.
Bandura Menjelaskan Mengenai Keterlibatan Empat Fase
dalam Pembelajaran ini Melalui Pengamatan, yaitu:
Fase Atensi / perhatian Fase Retensi / pengingatan Memproduksi Gerak Motorik Fase Motivasi
Memberikan perhatian Setelah memperhatikan Mengubah ide gambaran, Fase terakhir dalam proses
pada orang/model yang tingkah laku yang sama atau ingatan menjadi tindakan pembelajaran pengamatan
ditiru.Keinginan untuk dengan model tersebut, dan ini juga meliputi kekuatan ialah motivasi. Orang tidak
meniru orangatau model maka anak akan melakukan fisik. akan memperagakan atau
karena orang/modeltersebut proses retensi atau mengingat melaksanakan setiap hal
mempunyai sifat dan kualitas denga menyimpan memori yang dipelajarinya lewat proses
hebat,berkuasa dan sifat-sifat menganai model yang dia lihat pengamatan, bergantung pada
lainnya. dalam bentuk simbol-simbol kemauan atau motivasi yang ada.
dan kemudian menyimpan
dalam ingatannya.
KONSEP PENTING DALAM KEPRIBADIAN MENURUT BANDURA
Self efficacy merupakan komponen kunci selfsysten. Yang dimaksud selfsystem ini bukan faktor psikis yang mengontrol
tingkah laku, namun merujuk kepada stuktur kognisi yang memberikan mekanisme rujukan dan yang merancang fungsi-fungsi
persepsi, evaluasi, dan regulasi tiingkah laku.Banduramenyakini bahwa selfefficacy merupakan elemen kepribadian yang krusial.
Selfefficacy ini merupakan keyakinan diri ( sikap percaya diri ) terhadap kemampuan sendiri untuk menampilkan tingkah laku yang
akan mengarahkannya kepada hasil yang diharapkan.
Teori Peniruan (Modeling)
Albert Bandura
Eksperimen tentang peniruan oleh Albert Bandura dan Richard Walters (1959, 1963)10, mendapati,
peniruan boleh berlaku hanya melalui pengamatan terhadap perilaku model (orang yang ditiru) meskipun
tanpa sebarang peneguhan. Proses belajar ini disebut “observationallearning” atau pembelajaran melalui
pengamatan. Bandura, menyarankan agar teori pembelajaran sosial diperbaiki memandangkan teori
pembelajaran sosial yang sebelumnya hanya mementingkan perilaku tanpa memberi pertimbangan terhadap
proses mental seseorang.
Menurut Bandura, perlakuan seseorang adalah hasil interaksi faktor dalam diri (kognitif) dan persekitaran.
Bagi menjelaskan pandangan ini, beliau telah mengemukakan teori pembelajaranpeniruan, dalam teori ini
beliau
telah menjalankan kajian bersama Walter (1963) ke atas kesan perlakuan kanak-kanak apabila mereka
menonton
orang dewasa memukul, mengetuk dengan tukul besi dan menumbuk sambil menjerit-jerit dalam video.
Setelah
menonton video kanak-kanak ini diarah bermain di bilik permainan dan terdapat patung seperti yang
ditayangkan
dalam video. Setelah kanak-kanak tersebut melihat patung tersebut,mereka meniru aksi-aksi yang dilakukan
oleh
orang yang mereka tonton dalam video (Ramlah Jantan & Mahani Razali 2004).Berdasarkan teori ini terda-
Unsur Utama Dalam Peniruan
ALBERT BANDURA
PERTAMA
Analisis tingkah laku yang
akan dijadikan model
KE-DUA
Tetapkan fungsi nilai dari tingkah laku dan
pilihlah tingkah laku tersebut sebagai model.
KE-TIGA
Pengembangan urutan atau
rangkaian (sekuen) instruksional
KE-EMPAT
Implementasi pengajaran
untuk menuntut proses
kognitif dan motor reproduksi
Jenis-jenis Peniruan
Albert Bandura