Anda di halaman 1dari 11

FENOMENA

RESONANSI PADA
IKATAN KOVALEN

BERIKATAN
RANGKAP
2

KELOMPOK 2

LIDYA MONIKA
YOHANA
SITANGGANG

SELI CORNELYA M.
TAMBUNAN

SAMUEL EBENEZER
NAPITUPULU

TIKA HAYATI SITORUS


3
Latar belakang munculnya fenomena resonansi pada
senyawa kovalen yang memiliki ikatan rangkap 2

Resonansi adalah delokalisasi elektron pada molekul atau ion poliatomik


tertentu dimana ikatannya tidak dapat dituliskan dalam satu struktur
Lewis. Struktur molekul atau ion yang mempunyai delokaliasi elektron
disebut dengan struktur resonan. v Resonansi dalam kimia diberi simbol
garis dengan dua arah panah (↔). Perhatikan contoh resonansi ozon (O3)
berikut ini:
4

Sifat Umum
Resonansi
Molekul atau ion yang dapat beresonansi mempunyai sifat-sifat berikut:

1.Dapat dituliskan dalam beberapa struktur Lewis yang disebut dengan


struktur resonan.
2.Di antara struktur yang saling beresonansi bukanlah isomer.
3.Masing-masing struktur Lewis harus mempunyai jumlah elektron valensi
dan elektron tak berpasangan. yang sama.
4.Ikatan yang mempunyai orde ikatan yang berbeda pada masing-masing
struktur tidak mempunyai panjang ikatan yang khas.
5.Struktur yang sebenarnya mempunyai energi yang lebih rendah
dibandingkan energi masing-masing struktur resonan.
5

Resonansi pada Benzena


Berdasarkan hasil analisis sinar-X maka diusulkan bahwa ikatan rangkap pada molekul
benzena tidak terlokalisasi pada karbon tertentu melainkan dapat berpindah-pindah
(terdelokalisasi). Gejala ini dinamakan resonansi.

1.Resonansi 1.
≥Resonansi terjadi karena adanya delokalisasi elektron dari ikatanrangkap ke ikatan tunggal.
2.Resonansi 2.
≥ Hal yang harus diperhatikan adalah, bahwa lambang resonasi bukanstruktur nyata dari suatu
senyawa, tetapi merupakan struktur khayalan.
3.Resonansi 3.
≥ Teori resonansi dapat menerangkan mengapa benzena sukar diadisi.
6

Resonansi Dinitrogen monoksida


Ketiga struktur resonansi memperhitungkan 16 elektron valensi
danmenunjukkan atom yang memiliki oktet penuh. Perbedaan
antara struktur di kiri atas dan struktur di kanan atasakan dibuat
sesuai dengan yang terakhir dengan penempatan muatan negatif.
Karena oksigen lebih elektronegatif daripada nitrogen, muatan
negatif akan stabil lebih baik oleh atom oksigen. Sebagai aturan
praktis, muatan formal yang lebih besar dari pada (-1)atau (+1)
secara otomatis akan menyiratkan bahwa struktur resonansi
adalah penyumbang kecil. Oleh karena itu, tiga struktur resonansi
dapat ditarik untuk dinitrogen monoksida, dengan 1 kontributor
utama dan 1 minor.
7
Menggambarkan Resonansi Pada Ion dan
Senyawa asam Poliatomik
Ikatan polar molekul
anorganik

Ikatan polar molekul anorganik yaitu ikatan yang umumnya disebabkan oleh beradanya
perbedaan keelektronegatifan pada molekul anorganik. Selain keelektronegatifan,
terdapat beberapa faktor lain yang menyebabkan suatu molekul bersifat polar seperti
momen dipol, momen ikatan, momen pasangan elektron bebas sama sekali, kation, anion,
serta konfigurasi elektron. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor yang disebabkan karena
keberadaan molekul itu sendiri. Selain itu, ternyata keberadaan molekul tetangga dapat
menyebabkan timbulnya sifat polar.
8
Pengaruh momen dipol
Keelektronegatifan dalam kepolaran molekul
menurut Linus Pauling anorganik

Momen dipol (µ) yaitu banyak vektor dari momen ikatan dan


momen pasangan elektron bebas sama sekali dalam suatu
molekul.[2] Molekul dituturkan bersifat polar jika memiliki µ > 0
atau µ ≠ 0 dan dituturkan bersifat nonpolar jika memiliki µ = 0.

1.Molekul Cl2, Br2, I2, dan H2 bersifat nonpolar


2.Molekul H2O bersifat polar
9
 •Kepolaran Senyawa Ion
Pada umumnya, senyawa yang terbentuk dampak penggabungan
antara logam dengan nonlogam memiliki sifat senyawa ionik.
tidak semua senyawa dari penggabungan ini bersifat ionik.
Senyawa ini dapat lebih mengarah ke sifat kovalen ketika elektron
terluar dari anion ditarik kuat oleh kation, sehingga rapatan anion
hendak mengalami distorsi/penyimpangan terhadap kation.

 •Molekul polar dengan molekul nonpolar


Molekul polar yang memiliki dipol permanen hendak
menginduksi molekul nonpolar yang tidak memiliki dipol,
sehingga hendak terjadi gaya elektrostatik di antara keduanya
atau yang disebut gaya dipol-dipol induksi. Gaya ini
menyebabkan senyawa nonpolar dapat larut atau sedikit larut
dalam pelarut polar.
Molekul polar dengan molekul polar
Ketika molekul yang polar berdekatan dengan molekul
yang polar, maka hendak timbul gaya elektrostatik di
antara keduanya. Gaya ini disebut gaya dipol-dipol.
Melewati gaya ini, zat terlarut yang bersifat polar dapat
larut dalam pelarut polar yang berada konstanta dielektrik
yang agung senyawa biner adalah senyawa yang dibentuk
dari dua unsur. Senyawa biner dapat terbentuk dari satu
unsure logam dan satu unsure nonlogam atau kedua-
duanya bisa juga terdiri dari unsure nonlogam. Contoh
senyawa yang terbentuk dari unsure logam dan unsure
nonlogam yakni garam dapur (NaCl),
11

Thanks!
Any questions?

Anda mungkin juga menyukai