Anda di halaman 1dari 6

ALKOHOL ALIFATIK

1.Pengertian alkohol alifatik

Alkohol merupakan salah satu gugus fungsi pada senyawa organic. Alkohol
biasanya lebih dikenal dengan hidroksi. Gugus fungsi adalah suatu susunan atom apesifik
yang mempengaruhi kereaktifan dan sifat dari molekul. Gugus fungsi hidroksi dapat terikat
pada rantai alifatik ataupun aromatic.

Alkohol alifatik merupakan cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan
hidrogen. Dengan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yang polar
terhadap sifat molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya
sifatnya lebih seperti hidrokarbon. Alkohol alifatik adalah senyawa turunan alkana yang
salah satu atom hidrogennya digantikan oleh gugus hidroksi terikat pada sistem cincin
senyawa tersebut. Contoh dari senyawa alcohol alifatik adalah methanol, dan etanol.
Alkohol alifatik dan fenol memiliki perbedaan sifat meskipun memiliki gugus fungsi yang
sama. Salah satu ciri mendasar yang membedakan keduanya adalah keasaman dari fenol
yang jutaan kali dibandingkan dengan alcohol alifatik. Meskipun memiliki perbedaan
dalam tingkat keasaman namun kedua senyawa tersebut juga memiliki banyak kemiripan.
Dalam membedakan kedua senyawa tersebut dapat dilakukan dengan berbagai uji
diantaranya Uji Lucas, Uji matrium NaOH, Uji Keasaman dan Uji Besi (III) Klorida

2. Reaksi dan Karakteristik Alkohol Alifatik

Alkohol alifatik adalah alcohol dengan rantai hidrokarbon terbuka atau


yang tidak mengandung gugus atau cincin benzene (Chang, 2004). Gugus –OH
pada alkohol terikat pada atom karbon tetrahedral, yaitu karbon dengan ikatan tunggal ke
empat atom lainnya. Atom karbon pada gugus fungsi ini terhibridisasi sp3 dan oksigen
berada dalam keadaan hibrida −sp3. Dua Orbital sp3 ( dari ) atom oksigen terikat pada
atom lain dan dua orbital −sp3 lainnnya terisi masing-masing dengan sepasang elektron
(Oxtoby, dkk., 2008; Fessenden dan Fessenden, 1982 ) Alkohol alifatik merupakan
cairan yang sifatnya sangat dipengaruhi oleh ikatan hidrogen. Dengan bertambah
panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yang polar terhadap sifat molekul
menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya sifatnya lebih
seperti hidrokarbon. Akibatnya alkohol dengan bobot molekul rendah cenderung larut
dalam air, sedangkan alkohol berbobot molekul tinggi tidak demikian. (Petrucci, 1987)
Berdasarkan jenisnya, alcohol ditentukan oleh posisi atau letak gugus OH pada rantai
karbon utama karbon. Ada tiga jenis alkohol antara lain alkohol primer, alkohol
sekunder dan alkohol tersier. Alkohol primer yaitu alkohol yang gugus –OH nya
terletak pada C primer yang terikat langsung pada satu atom karbon yang lain.
Alkohol sekunder yaitu alkohol yang gugus -OH nya terletak pada atom C sekunder
yang terikat pada dua atom C yang lain. Alkohol tersier adalah alkohol yang gugus –
OH nya terletak pada atom C tersier yang terikat langsung pada tiga atom C yang
lain (Fessenden dan Fessenden, 1982).
engan bertambah panjangnya rantai, pengaruh gugus hidroksil yang polar terhadap
sifat molekul menurun. Sifat molekul yang seperti air berkurang, sebaliknya sifatnya lebih
seperti hidrokarbon.

Anda mungkin juga menyukai