Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KETERKAITAN MATEMATIKA DALAM IPA

Disusun untuk memenuhi tugas


Mata kuliah “Dasar-dasar Pendidikan MIPA”
Dosen pengampu : Dra. Anna Juniar M.si

OLEH :

NAMA : AYULIA ANNISA NASUTION


KIMIA DIK D 2019

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya serta kemudahan dalam penulisan makalah ini sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam penulis ucapkan kepada
Rasulullah SAW, nabi akhir zaman yaitu Nabi Muhammad SAW.
Adapun tujuan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang telah diberikan
dosen sebagai suatu bentuk pembelajaran. Dalam penulisan makalah ini, saya
menyadari masih banyak kekurangan, baik dari segi penulisan dan juga materi.
Oleh karena itu, saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sebagai pembelajaran dan perbaikan kedepannya.
saya mengharapkan semoga hasil karya atau makalah ini bermanfaat dan ikut
memberikan pikiran yang berguna bagi pembaca. Dan saya mohon maaf jika ada
kesalahan dalam makalah ini, harap memakluminya.

Medan, 11 September 2019

Ayulia Annisa Nasution

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................. 1


A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Rumusan Masalah ..................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................... 3


A. Defenisi Data Kualitatif ......................................................... 3
B. Tokoh yang Menunjukkan Peranan Matematika dalam IPA.. 3
C Teori Aristarchus ……………………………………..…...... 4
D. IPA melalui Cara Empirisme dan Rasionalisme….……........ 4
E. Keterkaitan Matematika dalam IPA ........................................ 5
F. Perbedaan Kecepatan, Gaya dan Percepatan………………… 6
G. Bunyi Hukum Archimedes…………………….……………. 7
H. Penyebab IPA Lebih Cepat Berkembang …………………… 8

BAB III PENUTUP ............................................................................ 9


A. Kesimpulan ............................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 10

ii

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Matematika merupakan ilmu pengetahuan tentang penalaran yang
logik dan masalah yang berhubungan dengan bilangan. Matematika tidak
memerlukan ilmu pengetahuan lain dalam pengembangannya, melainkan
ilmu pengetahuan lain yang memerlukan matematika.
IPA merupakan ilmu pengetahuan alam yang mempelajari gejala
gejala alam yang ada disekitar kita melalui pengamatan-pengamatan dan
bersifat induksi, serta menganalisisnya agar bisa digunakan dalam
kehidupan masyarakat. Untuk melakukan pengembangannya IPA
membutuhkan ilmu dasar yaitu ilmu matematika. Oleh karena itu
keterkaitan ipa secara umum IPA meliputi tiga bidang ilmu dasar, yaitu :
biologi, fisika dan kimia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa defenisi data kualitatif beserta contohnya dalam ilmu kimia?
2. Siapa saja tokoh-tokoh yang menunjukan peranan matematika dalam
IPA ?
3. Bagaimana penjelasan tentang teori Aristarchus?
4. Bagaimana IPA diperoleh melalui cara empirisme dan rasionalisme?
5. Bagaimana keterkaitan matematika dalam IPA?
6. Bagaimana perbedaan kecepatan,gaya dan percepatan beserta
contohnya?
7. Bagaimana bunyi hukum Archimedes?
8. Apa saja penyebab IPA lebih cepat berkembang dibandingkan dengan
ilmu lain
1
C. Tujuan
Adapun tujuan menulis makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas
yang telah diberikan oleh dosen.Selain itu, tujuannya adalah untuk
menjelaskan mengenai keterkaitan matematika dalam IPA dan untuk
mengetahui apa saja yang menjadi rumusan masalah sehingga menjadi
suatu bahan bacaan yang bermanfaat bagi pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Data Kualitatif


Data kualitatif adalah data dari penjelasan kata verbal tidak dapat
dianalisis dalam bentuk bilangan atau angka. Dalam penelitian, data kualitatif
berupa gambaran mengenai objek penelitian. Data kualitatif memberikan dan
menunjukkan kualitas objek penelitian yang dilakukan. Contoh dalam ilmu
kimia yaitu : struktur atom, yang menjelaskan perkembangan teori atom.

B. Tokoh-Tokoh yang Menunjukkan Peranan Matematika dalam IPA


1. Erathotenes
Ia dapat mengetahui berapa keliling dan diameter bumi. Pada
tanggal 21 Juni di Syene (Mesir) pada tengah hari matahari berada tepat di
atas kepala. Saat yang mana di kota Alexandria yang jauhnya 500 Mil
tepat berada disebelah utara Syene matahari jatuh dengan membentuk 7,4
derajat.Ini dapat diukur melalui bayang-bayang sebuah tongkat. Dengan
asumsi bahwa bumi ini bulat maka keliling bumi atau
besarnya bumi dapat dihitung secara matematika. Dengan demikian
Erathotenes dapat menghitung bahwa jari-jari bumi adalah sekitar 24.000
Mil dan diameter bumi sekitar 8.000 Mil.
2. Hipparchus
Ia dapat menghitung jarak bumi ke bulan. Perhitungannya diilhami
oleh ajaran Aristoteles yang menyatakan bahwa bulan terletak di antara
bumi dan matahari, juga diilhami oleh gerhana bulan dimana bayang-
bayang bumi pada bulan dipergunakan untuk memperkirakan besarnya
bumi. Ia berkesimpulan bahwa jarak bumi ke bulan adalah sekitar 24.000
mil.
3
3. Phytagoras, ia mengadakan perhitungan pada benda segi banyak.
4. Apollonius melakukan perhitungan terahdap benda-benda bergaris
lengkung.
5. Kepler (1609) berjasa dalam perhitungan peredaran berbentuk elips
dari planet-planet.
6. Huygnes (1695) dapat memecahkan teka-teki adanya cincin saturnus,
perhitungan tentang kecepatan cahaya, yaitu 600.000 kali kecepatan
suara (pada masa itu orang beranggapan bahwa cahaya tak
membutuhkan waktu untuk memancar).
7. Galileo (1642) berjasa dalam menetapkan hukum lintasan peluru,
gerak, dan percepatan.

C. Teori Aristarchus
Aristarchus secara matematika mencoba menghitung jarak bumi ke
matahari. Namun karena kesalahan instrumen ia berkesimpulan bahwa
jarak bumi ke matahari itu adalah 20 kali jarak bumi ke bulan, padahal
jarak yang benar adalah 400 kali. Kesimpulan lain yang ia peroleh
berdasarkan matematika adalah sinar matahari itu tentunya lebih besar dari
bumi. Ia perkirakan sedikitnya tujuh kali lebih besar. Ia berpendapat tidak
logis kalau matahari yang besar itu beredar mengelilingi bumi yang jauh
lebih kecil. Mestinya sebaliknya bumilah yang mengelilingi matahari.
Namun pendapatnya tak mendapat tanggapan oleh masyarakat, sampai
pada zaman baru dimana Copernicus dengan bantuan teleskopnya serta
perhitungan matematik mengumumkan prinsip heliosentrik.

D. IPA melalui Cara Empirisme dan Rasionalisme


Rasionalisme adalah paham yang mengatakan bahwa akal itulah alat
pencari dan pengukur pengetahuan.Pengetahuan dicari dengan akal,
temuannya diukur dengan akal pula. Dicari dengan akal ialah dicari
dengan berfikir logis.
4
Empirisme adalah paham filsafat yang mengajarkan bahwa yang benar
ialah yang logis dan ada bukti empiris. Dengan empirisme aturan (untuk
mengatur manusia dan alam) itu dibuat. 
Plato berpendapat, bahwa matematika adalah identik dengan filsafat
untuk ahli pikir. Objek matematika ada di dunia nyata, tetapi terpisah
dari akal. Ia mengemukakan perbedaan aritmetika (teori bilangan) dengan
logistik (teknik berhitung).
Belajar aritmetika berpengaruh positif karena memaksa yang belajar
untuk belajar bilangan-bilangan abstrak. Dengan demikian matematika
ditingkatkan menjadi aktivitas mental abstrak pada objek-objek yang ada
secara lahiriah, tetapi yang ada hanya mempunyai representasi yang
bermakna.
Plato dapat disebut sebagai seorang rasionalis. Sedangkan IPA
diperoleh melalui kerja sama antara pengalaman empiris dan pemikiran
teoritis rasional. Dari sudut pandang filsafat, IPA diperoleh melalui cara
empirisme dan rasionalisme. Di dalam IPA kita menemukan banyak sekali
besaran.Besaran ialah segala sesuatu yang dapat diukur atau yang dapat
dihitung. Besaran-besaran itu selalu dapat dinyatakan dalam suatu
kuantitas. Maka IPA tidak lepas dari persoalan mengukur dan menghitung.

E. Keterkaitan Matematika dalam IPA


Matematika dalam Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) memiliki peran
dan hubungan erat baik dalam hal bahasa maupun hitungan dan
sebagainya. Matematika menjadi dasar perhitungan dan logika untuk
mempelajari ilmu-ilmu lain. Sebagaimana yang telah kita dengar bahwa
memang Ilmu Matematika adalah gudanganya ilmu dari semua bidang
ilmu yang ada. Secara sederhana IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan
yang tersusun secara sistematis tentang gejala alam. Perkembangan IPA
tidak hanya ditunjukkan oleh kumpulan fakta tetapi juga oleh timbulnya
metode ilmiah dan sikap ilmiah.
5
Selain itu IPA juga tidak pernah terlepas dari matematika.IPA tidak
akan bisa berkembang tanpa adanya matematika. Begitu juga matematika
yang membutuhkan IPA dalam perkembanganya. Berulang kali pada abad
kesembilan belas dan kedua puluh muncul teori-teori yang lahir dari
keterpaduan antara matematika dan IPA. Tanpa geometri yang didapat
kanoleh C.F.B. Reimann pada tahun 1854, atau tanpa teori inverian yang
dikembangkan oleh para matematikawan A. Cayley dan pengikut nyateori
relativitas umum dan teori gravitasi Albert Einstein tidak dapat
dinyatakan sebagaimana yang kita ketahui. Tanpa teori matematika
tentang masalah harga batas yang bermula dengan J.C.F. Stern dan J.
Lionville pada tahun 1830, mekanika gelombang dari atom yang
dikembangkan sejak 1925 dan yang sangat jauh jangkauanya tidak akan
tersusun.

F. Perbedaan Kecepatan, Gaya dan Percepatan


Kecepatan adalah perpindahan yang terjadi tiap satuan waktu atau
cepat lambatnya perubahan kedudukan suatu benda terhadap waktu.
Contohnya : sepeda motor bergerak dengan kecepatan 30 km/jam.
Percepatan adalah perubahan kecepatan per satuan waktu.
Contohnya : proses pengereman mobil atau disebut perlambatan di awal
dia bergerak dengan 40 km/jam namun kemudian dia melakukan
pengereman otomatis kecepatannya berubah misal dari 40 km/jam menjadi
20 km/jam. Maka perubahan kecepatan tersebutlah yang dinamakan
percepatan.
Sedangkan gaya adalah interaksi apapun yang dapat menyebabkan
sebuah benda bermassa mengalami perubahan gerak, baik dalam bentuk
arah, maupun konstruksi geometris. Contohnya, mendorong meja,
membuka pintu, mengayuh sepeda dan lain-lain.

6
G. Bunyi Hukum Archimedes
Archimedes seorang ahli matematik dan fisika Yunani yang hidup
287-212 SM. Ia menemukan perlakuan zat cair terhadap berat benda padat
yang tercakup di dalamnya. Bahwa berat suatu benda padat yang tercelup
di dalamnya berkurang sebesar zat cair yang dipindahkannya.
Makin besar volume zat cair yang dipindahkan oleh suatu zat padat,
makin besar pula gaya yang mengurangi beratnya dan gaya ini disebut
gaya Archimedes. Perumusan seperti ini disebut perumusan secara
kuantitatif sebab belum dapat diukur dan dihitung, hanya menyatakan
bertambah, atau berkurang, naik atau turun atau sebagainya.
Contoh Penerapan Hukum Archimedes :
1. Kapal laut dan kapal selam
Pada kapal laut yang terbuat dari baja atau dari logam bisa
mengapung di lautan. Padahal kalau kita memasukan besi ke dalam air,
besi tersebut akan tenggelam. Pada kapal laut tersebut bentuknya
cekungan sehingga berat kapal laut yang tenggelam di laut akan mendapat
gaya angkat ke atas sehingg kapal laut tidak tenggelam.
2. Balon udara
Supaya balon udara bisa terbang, balon udara diisi dengan udara
atau gas yang memiliki massa jenis zat cair yang lebih kecil dibandingkan
massa jenis udara di sekitarnya. Demikian juga pada balon udara yang
dinaiki oleh seseorang karena udara yang ada di balon massa jenisnya
lebih kecil sehingga balon mendapat gaya angkat ke atas.
3. Hirdometer
Hidrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur massa
jenis zat cair.
4. Jembatan ponton atau jembatan apung
Kita bisa melihat jembatan ponton di daerah pelabuhan. Biasanya
jembatan ini terbuat dari kayu dan dibawahnya ada drum besi atau drum
yang terbuat dari plastik.
7
Drum tersebut kosong dan berisi udara sehingga memiliki massa
jenis yang lebih ringan daripada massa jenis air laut.
H. Penyebab IPA Lebih Cepat Berkembang
IPA lebih cepat berkembang dibandingkan dengan ilmu
pengetahuan yang lainnya sebab:
1. Objek IPA adalah benda, benda hidup atau benda mati yang mudah
dikontrol, diukur dan diamati.
2. Prinsip atau hukum IPA biasanya selalu dapat dinyatakan dalam rumus
kuantitatif matematik.
3. Penemuan IPA lebih cepat dimanfaatkan menjadi teknologi, mulai dari
teknologi sederhana sampai teknologi canggih.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Matematika merupakan ilmu yang paling dasar atau merupakan dasar
dari berbagai ilmu pengetahuan lain dalam pengembangannya.
Berdasarkan makalah ini maka dapat diambil suatu kesimpulan bahwa
matematika adalah alat bantu untuk mengatasi sebagian permasalahan
untuk menghadapi lingkungan hidupnya.

9
DAFTAR PUSTAKA
Silaban, Saronom. 2017. Dasar-Dasar Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam. Medan: Harapan Cerdas Publisher.

https://www.advernesia.com/blog/data-science/pengertian-data-kuantitatif-dan-
kualitatif-serta-contohnya/

http://fismath.com/bunyi-hukum-archimedes-dan-rumus-hukum-archimedes/

Setyosari, P. 2010. Metode Penelitian Penelitian dan Pengembangan. Jakarta:


Kencana.

https://www.academia.edu/11064397/KETERKAITAN_MATEMATIKA_DENG
AN_IPA

10

Anda mungkin juga menyukai