DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 13
BIOLOGI A/4
Makalah dengan judul “Melek MIPA dan Teknologi” ini, penulis berharap dapat
menyugukan suatu ilmu/pengetahuan kepada siapa saja yang akan membacanya dan agar bisa
dijadikan suatu referensi dalam sebuah pembelajaran/perkuliahan. Kami selaku penulis merasa
masih terdapat banyak kekurangan baik dalam penulisan/pemilihan kata dan juga materi yang
kami gunakan, maka dari itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran dari semua
kalangan agar penulis dapat Kembali menyempurnakan makalah ini.
Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada Ibu Dr. Kartimi M.Pd selaku dosen pengampu
mata kuliah, yang telah membimbing kami dalam proses pembuatan makalah kali ini, dan tentunya
teman satu kelompok penulis yang telah bekerja sama dengan sangat baik dan kerelaannya dalam
meluangkan waktunya untuk membuat makalah ini.
Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT memberikan berkahnya kepada siapapun yang
ingin menuntut ilmu tanpa kenal lelah, dan menjadikan semua yang dikerjakan penulis sebagai ibadah
sehingga makalah yang penulis buat akan selalu bermanfaat, Aamiin Yaa Rabbal Alamin
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTARAB ...................................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................................... ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada abad ke-21 ini bangsa Indonesia harus siap menghadapi berbagai bentuk tantangan
global. Permasalahan global yang paling banyak dirasakan oleh bangsa Indonesia di masa
kini, di antaranya adalah pertentangan antar kelompok sosial yang tak terkendali,
kesenjangan social yang semakin besar antara pihak kaya dan miskin di dunia dan di
perlukan adanya investasi besar dalam bidang pendidikan manusia. Dalam kondisi
demikian, negara-negara di dunia, termasuk Indonesia, sangat bergantung pada
pemanfaatan iptek yang dilakukan secara baik. Kemampuan ini tergantung pada sifat,
distribusi dan efektifitas pendidikan yang diterima masyarakat. Tujuan utama dari
pendidikan yang dibutuhkan adalah mempersiapkan orang untuk membimbing mereka
untuk mewujudkan hidup mereka secara bertanggung jawab(Liliasari, 2010).
Matematika dan Sains atau yang dikenal MIPA juga diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari guna memenuhi kebutuhan manusia dalam melalui pemecahan masalah-
masalah lingkungan yang dapat diidentifikasikan. Penerapan Matematika dan Sains perlu
dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Oleh karena
itu, pembelajaran matematika dan sains sejak dini sangat diperlukan, tidak hanya
mengajarkan fakta, konsep, dan pengetahuan prosedural, tetapi juga melatih keterampilan
berpikir dan inkuiri, serta melatih kemampuan metakognitifnya.
Karena keterkaitan yang erat antara MIPA dan teknologi, mereka tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Matematika dan ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu yang
dapat menghadirkan hal-hal baru berupa teknologi berdasarkan hasil karya ilmuwan dalam
penelitian ilmiah dan ilmu analitik. MIPA adalah akar teknologi. Cain dan Evans (1990)
mengatakan IPA milik semua orang “Sains for All”, karena Perkembangan MIPA akan
sangat mempengaruhi kehidupan di masa depan. Dalam penerapan dan penalarannya,
matematika dan ilmu pengetahuan alam sebagai salah satu ilmu dasar memegang peranan
penting dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dengan demikian dapat ditarik suatu benang merah bahwa pendidikan diyakini dapat
memberikan sumbangan positif bagi manusia dalam menemukan dunia dan masyarakat
yang lebih adil serta rnenjunjung etika hidup bersama yang positlf dengan suasana
harmonJs dalam dunia yang disebut dengan globall village.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengertian melek MIPA dan melek teknologi?
2. Bagaimana dimensi melek MIPA dan melek teknologi?
3. Bagaimana peningkatan melek MIPA dan melek teknologi?
4. Bagaiamana manfaat melek MIPA dan melek teknologi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari melek MIPA dan melek teknologi
2. Untuk mengetahui dimensi melek MIPA dan melek teknologi
3. Untuk mengetahui peningkatan melek MIPA dan melek teknologi
4. Untuk mengetahui manfaat melek MIPA dan melek teknologi
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
bahwa literasi sains adalah untuk semua siswa, terlepas dari apakah siswa tersebut akan
menjadi ilmuwan atau tidak. Berikut merupakan ciri orang yang melek MIPA yaitu:
• Menguasai konsep utama, prinsip, hukum dan teori sains, serta mampu
menggunakannya dengan cara yang tepat atau menggunakan proses ilmiah untuk
menyelesaikan keputusan, mengambil keputusan dan hal lainnya.
• Memiliki sikap dan nilai yang selaras degan konsep, prinsip, hukum, dan nilai IPA
dan nilai masyarakat luas.
• Memiliki ketertarikan pada kita yang akan memungkinkan nya menjalani kehidupan
yang lebih kaya dan lebih memuaskan, minat yang menggunakan sains dan nilai-nilai
masyarakat secara keseluruhan.
4
Rendahnya literasi sains siswa merupakan salah satu permasalahan pendidikan di
Indonesia. Meskipun pentingnya literasi sains telah diakui oleh semua pendidik, bukan
berarti literasi sains siswa telah terlatih dengan baik. Hal ini didukung oleh data pencapaian
hasil literasi sains siswa di Indonesia dalam assessment literasi sains PISA. Selama tiga
kali mengikuti assessment literasi sains PISA tahun 2006, 2009, dan 2012, rata-rata
pencapaian skor literasi sains siswa masih dalam rentang skor 382-395. Hal ini berarti
bahwa kemampuan literasi sains siswa Indonesia masih rendah dibandingkan rata-rata
kemampuan literasi sains siswa dari negara-negara peserta lainnya (Rohmi, 2017)
Ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya literasi sains siswa. Faktor-faktor
tersebut antara lain, pertama-tama rendahnya kemampuan literasi sains siswa mungkin
disebabkan oleh adanya kebiasaan belajar sains tradisional, namun mengabaikan
pentingnya literasi sains sebagai kemampuan yang harus dimiliki siswa. Kedua, siswa
memiliki kemampuan untuk menjelaskan diagram yang ditunjukkan dalam pertanyaan.
Siswa hanya dibiasakan untuk mengisi formulir yang disediakan guru, sehingga
kemampuan menginterpretasikan diagram juga terbatas. Ketiga, siswa belum terbiasa
mengerjakan soal tes literasi sains. Faktor-faktor tersebut menunjukkan bahwa proses
pembelajaran di sekolah memiliki pengaruh yang besar terhadap terwujudnya literasi sains
siswa. Selain itu, dalam proses pembelajaran, guru juga berperan penting dalam
menumbuhkan literasi sains siswa. (Permanasari, 2014). Berikut merupakan ciri seseorang
yang melek terhadap teknologi :
• Memahami beberapa konsep dasar tentang mekanikal / engineering yaitu apa yang
dimaksud dengan sistem, bagaimana mempengaruhi kembali sistem, ap aitu
probabilitas dan bagaimana menggunakan model
• Memahami cara kerja teknologi tertentu serta fungsi dan batasannya.
• Menyadari bahwa teknologi dikembangkan sesuai dengan masyarakat yang
menggunakannya.
• Tetap percaya diri untuk mempelajari teknologi. meskipun tidak memiliki latar
belakang teknik,
5
• Melek Sains Praktis ditandai dengan dimilikinya ilmu pengetahuan sains dan
pengetahuan teknis, yang dapat juga digunakan untuk membantu memenuhi kebutuhan
manusia yang paling dasar di bidang kesehatan dan kelangsungan hidup.
• Melek Sains yang bersifat kewarganegaraan ditandai dengan Pemahaman ilmu
pengetahuan dan teknologi yang terkait dengan masalah sosial memungkinkan warga
dan perwakilannya untuk menggunakan masalah sosial.
• Melek Sains yang bersifat kultural ditandai dengan pemahaman Ilmu sains dan
teknologi adalah hasil utama dari pekerjaan manusia. Melek sains secara kultural tidak
hanya memecahkan masalah praktis atau masalah hak-hak sipil, tetapi juga
menjembatani kesenjangan antara kedua budaya ini.
Sains Bybee (1995) menyebutkan macam-macam dimensi melek Sains. Dimensi
pertama mencakup kosakata sains dan teknologi atau istilah tertulis sains. Inilah yang
disebut literasi fungsional. Mahasiswa yang mampu melakukan literasi fungsional dalam
sains maka dapat menggunakan terminologi ilmiah dengan tepat dan lengkap. Mahasiswa
diharapkan memenuhi standar minimal literasi sains dan tenologi, yaitu pada usia dan
tingkat perkembangan tertentu, mahasiswa harus mampu membaca dan menulis terkait kata
sains dan teknologi. Dan melek Sains Konseptual dan prosedural menggambarkan aspek
lain dari literasi sains. Literasi sains di sini tidak hanya mencakup kosakata, informasi dan
fakta tentang sains dan teknologi, tetapi siswa juga harus dapat menghubungkan informasi
dan pengalaman dengan ide-ide konseptual yang menggabungkan disiplin ilmu dan bidang
keilmuan. Selain itu, literasi sains juga mencakup kemampuan dan pemahaman relatif
terhadap proses dan proses yang menjadikan sains sebagai cara mencari pengetahuan.
6
• Functional literacy, Mengacu pada kemampuan seseorang untuk menggunakan konsep
yang berkaitan dengan kebutuhan dasar manusia (seperti pangan, kesehatan dan
perlindungan) dalam kehidupan sehari-hari.
• Civic literacy, Mengacu pada kemampuan seseorang untuk berpartisipasi secara
bijaksana dalam ranah sosial pada isu-isu yang berkaitan dengan iptek.
• Cultural literacy, Termasuk kesadaran akan karya ilmiah dan pengakuan bahwa sains
adalah aktivitas intelektual yang utama.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Melek MIPA merupakan seseorang yang memiliki keterampilan baik proses dan nilai
dalam mengambil keputusan dalam kehidupannya jika berhubungan dengan orang lain
atau dengan lingkungannya, dan ia juga memahami interlasi antara sains, teknologi dan
masyarakat, serta perkembangan sosial ataupun ekonomi.
2. melek teknologi dapat diartikan sebagai kemampuan menerapkan teknologi
berdasarkan kemampuan mengenali, memahami dampak teknologi, dan mampu
menunjukkan perilaku. Dan mampu menggunakan alat dengan aman, tepat, efektif dan
efektif.
3. 3 bentuk melek MIPA yang berbeda namun berkaitan Yaitu : Praktis, yang bersifat
kewarganegaraan, dan yang bersifat kultural.
4. 3 tingkat literasi sains, yakni Functional literacy, Civic literacy, dan Cultural literacy,
5. Pendidikan sains berpotensi besar dan berperan strategis dalam menyiapkan sumber
daya manusia yang berkualitas untuk menghadapi era globalisasi dan industrialisasi
8
DAFTAR PUSTAKA