Anda di halaman 1dari 16

MELEK MIPA DAN MELEK TEKNOLOGI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Makalah Dasar-Dasar


Pendidikan MIPA

Dosen Pengampuh :

Dr. Ratu Evina Dibyantini, M.Si.

Disusun Oleh:

Kelompok 9

1. Siti Zahara (4233131076)


2. Cinta Febby Dewita (4232431005)
3. Gita Citra Tama (4232431012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah swt. Yang menciptakan, mengatur dan mengusai
seluruh makhluk didunia dan akhirat . Semoga kita senantiasa mendapatkan
limpahan rahmat dan ridha-nya, shalawat dan salam semoga tetap tercurahnya
kepada Rasulullah Muhammad saw, beserta keluarganya yang telah membimbing
manusia untuk meniti jalan lurus menuju kejayaan dan kemuliaan. Adapun tujuan
penulisan makalah ini dapat memenuhi tugas mata kuliah Dasar-Dasar Pendidikan
MIPA. Semoga makalah ini dapat menambahkan wawasan dan pengetahuan
tentang Melek IPA dan Melek Teknologi.

Pada kesempatan ini penulias juga ingin mengucapkan rasa terima kasih
kepada seluruh pihak yang terkait, terutama kepada Ibu Dr. Ratu Evina
Dibyantini, M.Si. selaku dosen pengampu pada mata kulai dasar-dasar pendidikan
mipa yang telah memberikan tugas ini sehingga penulis dapat menambah
wawasan dan pengalaman dalam pembuatan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan segela bentuk kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak, sehingga makalah ini bisa menjadi lebih
baik lagi di masa yang akan datang

Medan, 02 November 2023

Kelompok 9

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I.............................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................1

B. Rumusan Masalah..................................................................................3

C. Tujuan.....................................................................................................3

BAB II............................................................................................................4

PEMBAHASAN............................................................................................4

A. Pengertian Melek MIPA Damn Melek Teknologi.................................4

B. Dimensi Melek MIPA Dan Melek Teknologi........................................8

C. Peningkatan Melek MIPA Dan Melek Teknologi..................................9

BAB III.........................................................................................................11

PENUTUP....................................................................................................11

A. Kesimpulan............................................................................................11

B. Saran.....................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dewasa ini peradaban manusia semakin berkembang dengan pesat. Pola


kehidupan manusia akan selalu berubah, disesuaikan dengan perkembangan zaman.
Sistem perekonomian yang semakin tertata, peralatan elektronik dan telekomunikasi
yang semakin canggih serta pemberdayaan dalam semua bidang kehidupan yang
semakin optimal. Kesemuanya tidak terlepas dari campur tangan pendidikan MIPA.
Bisa dikatakan pendidikan memegang pengaruh penting dalam menciptakan kualitas
suatu bangsa. Mulai dari bagaimana cara manusia mengenali sesuatu, sampai bagaimana
melatih manusia agar mampu memunculkan suatu inovasi yang luar biasa yang bisa
dikatakan itu tujuan dari melek mipa dan melek teknologi. Oleh karena itu, untuk
memajukan suatu bangsa, pendidikan mipa perlu mendapatkan perhatian khusus,agar
manusia bisa mengelola alam secara bijaksana.

Pada abad ke-21 ini bangsa Indonesia harus siap menghadapi berbagai bentuk
tantangan globalPermasalahan global yang paling banyak dirasakan oleh bangsa
Indonesia di masa kinidi antaranya adalah pertentangan antar kelompok sosial yang tak
terkendalikesenjangan social yang semakin besar antara pihak kaya dan miskin di dunia
dan di perlukan adanya investasi besar dalam bidang pendidikan manusia. Dalam
kondisi demikian, negara-negara di dunia termasuk Indonesiasangat bergantung pada
pemanfaatan iptek yang dilakukan secara baikKemampuan ini tergantung pada sifat,
distribusi dan efektifitas pendidikan yang diterima masyarakatTujuan utama dari
pendidikan yang dibutuhkan adalah mempersiapkan orang untuk membimbing mereka
untuk mewujudkan hidup mereka secara bertanggung jawab (Liliasari, 2010)

Matematika dan Sains atau yang dikenal MIPA juga diperlukan dalam kehidupan
sehari-hari guna memenuhi kebutuhan manusia dalam melalui pemecahan masalah-
masalah lingkungan yang dapat diidentifikasikan. Penerapan Matematika dan Sains
perlu dilakukan secara bijaksana agar tidak berdampak buruk terhadap lingkungan. Oleh
karena itu pembelajaran matematika dan sains sejak dini sangat diperlukan tidak hanya
mengajarkan fakta, konsep dan pengetahuan prosedural, tetapi juga melatih
keterampilan berpikir dan inkuiriserta melatih kemampuan metakognitifnya.

1
Karena keterkaitan yang erat antara MIPA dan teknologi, mereka tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Matematika dan ilmu pengetahuan alam merupakan ilmu
yang dapat menghadirkan hal-hal baru berupa teknologi berdasarkan hasil karya
ilmuwan dalam penelitian ilmiah dan ilmu analitik. MIPA adalah akar teknologi. Cain
dan Evans mengatakan IPA milik semua orang "Sains for All", karena Perkembangan
MIPA akan sangat mempengaruhi kehidupan di masa depan. Dalam penerapan dan
penalarannya, matematika dan ilmu pengetahuan alam sebagai salah satu ilmu dasar
memegang peranan penting dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan demikian dapat ditarik suatu benang merah bahwa pendidikan diyakini
dapat memberikan sumbangan positif bagi manusia dalam menemukan dunia dan
masyarakat yang lebih adil serta menjunjung etika hidup bersama yang positif dengan
suasana harmonJs dalam dunia yang disebut dengan globall village.

Masyarakat yang mempunyai melek sains adlah masyarakat yang mempunyai


pengetahuan, menguasai konsep-konsep dan proses sains yang dibutuhkan untuk
mengambil pertimbngan, memiliki kesadaran, turut serta secara aktif dalam kegiatan
diskusi, serta mempunyai kepedulian dan mampu membuat keputusan berhubungan
dengan permasalahan yang timbul dalam kehidupan nyata.

. Masyarakat yang melek literasi sains dapat dicapai melalui pendidikan, sehingga
pendidikan harus bisa mempersiapkan dan membekali siswa dengan kecakapan literasi
sains yang merupakan komponen dari 3 keterampilan literasi dasar yang perlu dimiliki
siswa dalam pembelajaran abad 21.

Dapat dihubungkan bahwa literasi sains dan teknologi adalah kemampuan untuk
menggunakan pengetahuan ilmiah dan aplikasinya untuk menemukan masalah dan
menarik kesimpulan berdasarkan bukti untuk memahami dan mengambil keputusan
tentang alam dan perubahan nya sebagai aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-
hariLiterasi sains dan teknologi yang dikemukakan untuk pendidikan dasar di Indonesia
dapat diartikan sebagai kemampuan menggunakan konsep ilmiah untuk memecahkan
masalah, memahami produk teknologi dan pengaruhnya, serta mampu menggunakan
dan memelihara produk teknologi yang inovatif dan dapat mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai yang berlaku secara sosial.

2
B. Rumusan Masalah
1. Apa Yang Dimaksud Dengan Melek MIPA Dan Melek
Teknologi
2. Bagaimana Dimensi Melek MIPA Dan Melek Teknologi.
3. Bagaimana Peningkatan Melek MIPA Dan Melek Teknologi.

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Apa Itu Melek MIPA Dan Melek Teknologi.
2. Untuk Mengetahui Dimensi Melek MIPA Dan Melek Teknologi.
3. Untuk Mengetahui Peningkatan Melek MIPA Dan Melek Teknologi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Melek MIPA Dan Melek Teknologi


Melek MIPA atau literasi sains diartikan sebagai kemampuan literasi sains yaitu
mampu memahami, mengkomunikasikan, menerapkan dan mengambil keputusan
berdasarkan pada pertimbangan sains (Yuliati, 2017). Literasi sains sangat penting bagi
peserta didik disebabkan dapat membuat siswa memahami masalah yang terdapat di
lingkungan masyarakat. Menurut Situmorang (2016), literasi sains memiliki peran besar
bagi perkembangan sains, dimana negara yang memiliki kemampuan perkembangan yang
pesat.
Literasi sains merupakan kecakapan individu untuk menguasai dan menerapkan
sains dalam mengatasi permasalahan nyata yang berkenaan dengan sains dan teknologi
dalam kehidupan sehari-hari (OECD, 2019b). Masyarakat yang mempunyai melek sains
adlah masyarakat yang mempunyai pengetahuan, menguasai konsep-konsep dan proses
sains yang dibutuhkan untuk mengambil pertimbngan, memiliki kesadaran, turut serta
secara aktif dalam kegiatan diskusi, serta mempunyai kepedulian dan mampu membuat
keputusan berhubungan dengan permasalahan yang timbul dalam kehidupan nyata
(Hodson, 2014; Rahayu, 2017).
Masyarakat yang melek literasi sains dapat dicapai melalui pendidikan, sehingga
pendidikan harus bisa mempersiapkan dan membekali siswa dengan kecakapan literasi
sains yang merupakan komponen dari 3 keterampilan literasi dasar yang perlu dimiliki
siswa dalam pembelajaran abad 21 (Anggi et al., 2019; Permanasari et al., 2021; Rahayu,
2017). Namun demikian, kondisi literasi sains siswa di Indonesia sangat memprihatinkan.
Siswa Indonesia selalu mengakui pengukuran kecakapan literasi sains yang diadakan oleh
Organisation for Economic Cooperation and Development (OECD, 2019). Berdasarkan
data yang dirilis oleh PISA, kemampuan literasi sains siswa Indonesia selama hampir 20
tahun keikutsertaannnya masih rendah yakni masih jauh di bawah rata-rata hasil apabila
dibandingkan dengan rata-rata skor internasional.
Melek sains adalah Secara harfiah literasi berasal dari Literacy" (dari bahasa
inggris) yang berarti melek huruf atau gerakan pemberantasan buta huruf. Kata sains
berasal dari "Science" (dari bahasa inggris) yang berarti ilmu pengetahuan. Salah satu
indikator keberhasilan siswa menguasai berpikir logis, berpikir kreatif.

4
Melek MIPA merupakan seseorang yang memiliki keterampilan baik proses
dan nilai dalam mengambil keputusan dalam kehidupannya jika berhubungan dengan
orang lain atau dengan lingkungannyadan ia juga memahami interlasi antara sains,
teknologi dan masyarakatserta perkembangan sosial ataupun ekonomi.
Dasar dari pelajaran IPA adalah untuk mengupayakan peserta didik agar dapat
melek IPA. Hal ini berarti memahami dan menguasai metode ilmiahmemiliki
pengetahuan ilmiahmemiliki sikap ilmiahmengetahui penggunaan dan pemeliharaan
teknologi, dan memahami nilai-nilai pengetahuan dan nilai-nilai yang berlaku pada
masyarakat. Disamping itu, pembelajaran IPA membantu peserta didik meningkatkan
kemampuan membuat keputusan-keputusan dalam hidup yang lebih baik yang
berhubungan dengan mereka dan dunia mereka. Oleh karena itu, pembelajaran IPA
sebagai suatu ilmu seyogyanya mencerminkan hakekat IPA tersebut dan tidaklah tepat
apabila guru dalam membelajarkan IPA hanya dengan menyampaikan konsep yang ada
dalam buku atau transfer of knowledge kepada peserta didikHal ini tidak akan
memperoleh hasil yang komprehensif sebagaimana yang diharapkan.

Pembelajaran sains adalah pembelajaran yang berkaitan dengan pengembangan


keterampilan literasi sains yang selaras dengan proses dan produk kehidupan sehari-hari
di masyarakat.

Sehingga dalam pengertian tersebut kita dapat mengetahui bagaimana ciri-ciri


orang yang melek MIPA yaitu:
1. Memiliki pengetahuan mengenai konsep, prinsip, hukum dan teori utama
dalam IPA dan mampu menggunakannya secara tepat artau menggunakan
proses IPA untuk memecahkan keputusan, membuat keputusan dan hal-hal
lain, dengan cara yang tepat.
2. Memiliki sikap dan nilai yang selaras dengan konsep, prinsip, hukum dan
nilai IPA dan nilai masyarakat luas.
3. Mengembangkan minat terhadap kita yang akan membawanya ke kehidupan
yang lebih kaya dan lebih memuaskan, yaitu kehidupan yang memanfaatkan
IPA dan konsep belajar seumur hidup.

5
Teknologi ada pada lebih kurang kita serta menembus setiap aspek keberadaan
terkinikita. Kemajuan serta motivasi telah membuat banyak tugas sehari-hari kita lebih
praktis diselesaikan dan sudah memperkaya kehidupan propesional serta langsung kita.
Serta saat kita mulai terbiasa menggunakan teknologi, seorang mempunyai terobosan
lain, dan mereka memperkenalkan perangkat teknologi baru. Tingkat pertumbuhan
teknologi yang memusingkan memberikan kepada kita bahwa literasi teknologi sangat
penting bagi kehidupan kita sehari-hari.
Melek teknologi merupakan kemampuan buat memakai, memahami, mengelola
dan menganalisis teknologi secara aman, efektif, dan bertanggung jawab. Literasi ini
termasuk memakai teknologi buat mengevaluasi, menghasilkan, dan bertanggung jawab.
Literasi ini termasuk memakai teknologi buat mengevaluasi, menghasilkan, dan
mengitregasikan informasi.
Teknologi Pendidikan Internasional Association (ITEA) mendefenisikan melek
teknologi sebagai kemampuan untuk “menggunakan, mengelola, menilai dan mengerti
teknologi”. Menurut Widyawatiningtyas Melek Teknologi dapat diartikan sebagai
kemampuan melaksanakan teknologi yang didasari kemampuan identifikasi, sadar akan
efek hasil teknologi dan mampu bersikap serta mampu menggunakan alat secara aman,
tepat, efisien dan efektif.

6
Sehingga dari pengertian dan penjelasan tersebut dapat menggetahui bagaimana
ciri ciri orang yang melek teknologi

1. Memahami beberapa konsep dasar mengenai mesin/engineering, yaitu


menenai : apa sistem itu, bagaimana kembali mempengaruhi sistem, apa
yang dimaksud dengan probabilitas, dan bagaimana menggunakan model-
model.

2. Memiliki pemahaman mengenai bagaimana cara kerja tekologi tertentu dan


apakah kemampuan dan keterbatasannya.

3. Menyadari bahwa teknologi itu dikembangkan sesuai orang yang


menggunakannya.

4. Memiliki kepercayaan diri untuk mempelajari teknologi, walaupun tidak


memiliki latar belakang teknik.

Adapun melek mipa dan teknologi (literasi sains dan teknologi untuk semua
orang yang diusulkan untuk pendidikan dasar di Indonesia), dapat diartikan sebagai
kemampuan menyelesaikan masalah dengan menggunakan konsep-konsep sains,
mengenal teknologi yang ada beserta dampaknya di sekitar, mampu menggunakan
produk teknologi dan memeliharanya, kreatif membuat produk teknologi sederhana, dan
mampu mengambil keputusan berdasarkan nilai.

Dapat dihubungkan bahwa literasi sains dan teknologi adalah kemampuan untuk
menggunakan pengetahuan ilmiah dan aplikasinya untuk menemukan masalah dan
menarik kesimpulan berdasarkan bukti untuk memahami dan mengambil keputusan
tentang alam dan perubahan nya sebagai aktivitas manusia dalam kehidupan sehari-
hariLiterasi sains dan teknologi yang dikemukakan untuk pendidikan dasar di Indonesia
dapat diartikan sebagai kemampuan menggunakan konsep ilmiah untuk memecahkan
masalah, memahami produk teknologi dan pengaruhnya, serta mampu menggunakan
dan memelihara produk teknologi yang inovatif dan dapat mengambil keputusan
berdasarkan nilai-nilai yang berlaku secara sosial (Permanasari2014).

Rendahnya literasi sains siswa merupakan salah satu permasalahan


pendidikan di Indonesia. Meskipun pentingnya literasi sains telah diakui oleh semua
pendidikbukan berarti literasi sains siswa telah terlatih dengan baik. Hal ini didukung
oleh data pencapaian hasil literasi sains siswa di Indonesia dalam assessment literasi
7
sains PISASelama tiga kali mengikuti assessment literasi sains PISA tahun 2006,2009,
dan 2012, rata-rata pencapaian skor literasi sains siswa masih dalam rentang skor 382-
395. Hal ini berarti bahwa kemampuan literasi sains siswa Indonesia masih rendah
dibandingkan rata-rata kemampuan literasi sains siswa dari negara-negara peserta
lainnya (Rohmi, 2017)

Ada banyak faktor yang mempengaruhi rendahnya literasi sains


siswaFaktor-faktor tersebut antara lain, pertama-tama rendahnya kemampuan literasi
sains siswa mungkin disebabkan oleh adanya kebiasaan belajar sains tradisionalnamun
mengabaikan pentingnya literasi sains sebagai kemampuan yang harus dimiliki siswa.
Kedua, siswa memiliki kemampuan untuk menjelaskan diagram yang ditunjukkan
dalam pertanyaanSiswa hanya dibiasakan untuk mengisi formulir yang disediakan
gurusehingga kemampuan menginterpretasikan diagram juga terbatasKetiga, siswa
belum terbiasa mengerjakan soal tes literasi sainsFaktor-faktor tersebut menunjukkan
bahwa proses pembelajaran di sekolah memiliki pengaruh yang besar terhadap
terwujudnya literasi sains siswaSelain itudalam proses pembelajaran, guru juga berperan
penting dalam menumbuhkan literasi sains siswa (Permanasari, 2014)

B. Dimensi Melek MIPA Dan Melek Teknologi


Dimensi sains terbagi menjadi 4 berdasarkan cara mendalaminya, yaitu: (1)
Sains adalah cara berpikir, (2) Sains adlah cara penyelidikan; (3) Mengambil sains
sebagai pengetahuan; (4) Sains dan interaksinya dengan teknologi dan masyarakat.

Terdapat 3 bentuk literasi ilmiah yang berbeda namun terkait yaitu: raktik,
kewarganegaraan, dan budaya.

 Melek Sains Praktis dengan dimilikinya ilmu pengetahuan sains dan


pengetahuan teknis, yang dapat juga digunakan unttuk membnatu memenuhi
kebutuhan manusia yang paling dasar di bidang kesehatan dan kelangsungan
hidup.

 Melek Sains yang bersifat kewarganegaraan ditandai dengan pemahaman


ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkaitan dengan masalah sosial
memungkinkan warga dan perwakilannya untuk menggunakan masalah
sosial.

 Melek Sains yang bersifat kultural ditandai dengan pemahaman ilmu sains
dan teknologi adalah hasil utama dari pekerjaan manusia. Melek sains secara

8
kultural tidak hanya memecahkan masalah praktis atau masalah hak-hak
sipil, tetapi juga menjembatani kesenjangan antara kedua budaya.

Macam-macam dimensi melek Sains. Dimensi pertama mencakup kosakata sains


dan teknologi atau istilah tertulis sains. Inilah yang disebut literasi fungsional.
Mahasiswa yang mampu melakukan literasi fungsional dalam sains maka dapat
menggunakan terminologi ilmiah dengan tepat dan lengkap. Mahasiswa diharapkan
memenuhi standar minimal literasi sains dan teknologi, yaitu pada usia dan tingkat
perkembangan tertentu, mahasiswa harus mampu membaca dan menulis terkait kata
sains dan teknologi. Dan melek Sains konseptual dan prosedural menggambarkan aspek
lain dari literasi sainsLiterasi sains di sini tidak hanya mencakup kosakata, informasi
dan fakta tentang sains dan teknologi, tetapi siswa juga harus dapat menghubungkan
informasi dan pengalaman dengan ide-ide konseptual yang menggabungkan disiplin
ilmu dan bidang keilmuan. Selain itu, literasi sains juga mencakup kemampuan dan
pemahaman relatif terhadap proses dan proses yang menjadikan sains sebagai cara
mencari pengetahuan

C. Peningkatan Melek MIPA Dan Melek Teknologi

Salah satu cara untuk meningkatakan melek sains dan teknologi sehingga dapat
menciptakan sumber daya manusia berkualitas, guru dalam mengajar dapat menggunakan
beberapa metode dan pendekatan. Dalam hal ini, pendekatan yang paling sesuai dengan
perkembangan Iptek adalah pendekatan Sains Teknologi Masyarakat ( STM ), karena
pendekatan ini memungkinkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan dapat
menampilkan peranan Sains dan Teknologi didalam kehidupan masyarakat. Dengan
menggunakan pendekatan STM dalam pembelajaran IPA, guru dapat memulai dengan isu
yang dikemukakan oleh siswa yang ada dimasyarakat.

Dengan menggunakan pendekatan STM dalam pembelajaran IPA siswa tidak


hanya sekedar menerima informasi dari guru saja, karena dalam hal ini guru sebagai
motivator dan fasilitator yang mengarahkan siswa agar dapat memberikan saran-saran
berdasarkan hasil pengamatannya dimasyarakat.Penguasaan konsep merupakan
penguasaan terhadap abstraksi yang memiliki satu kelas atau objek-objek kejadian atau
hubungan yang mempunyai atribut yang sama.
Peningkatan melek Sains dan melek teknologi di Indonesia juga sudah dilakukan

9
pemberlakuan kurikulum 1994. Cuma tidak disebutkan bahwa diharapkan agar siswa kita
itu melek sains dan melek teknologi
Kurikulum 1994 untuk masing masing jenjang pendidikan disajikan secara
lengkap artinya sudah ada landasan; program dan pengembangan nya sudah ada GBPP
masing masing materi pelajarannya, Juga ada petunjuk pelaksanaan dan petunjuk
teknisnya. Apakah dengan seluruh perangkat ini berarti pasti dapat dicapai tujuan
pendidikan seperti yang diharapkan?
Menurut Koballa dan Crowlley (1993) sebenarnya ada tiga macam kurikulum ideal,
diharapkan dan aktual.
Kurikulum 1994 dapat dikatakan sebagai kurikulum ideal yang memuat hasil
terbaik yang mungkin dicapai dan bagaimana cara mencapainya. Mungkin di dalam
kurikulum tersebut sudah tercantum tujuan yang menekankan pada pencapaian melek
sains dan teknologi bagi siswa. Tujuan semacam ini mungkin dapat dicapai oleh sekolah
sekolah yang didukung sumber daya manusia dan sumber dana memadai.
Kurikulum ideal diterjemahkan ke kurikulum yang diharapkan oleh guru untuk
memenuhi kebutuhan siswa di tingkat lokal. Program disesuaikan sedemikian sehingga
siswa diberi pendidikan sains dasar untuk mempersiapkan mereka menghadapi ujian
akhir dan ujian masuk perguruan tinggi.
Karena diharapkan dengan siswa yang kurang motivasi, sumber dan dan sumber
daya yang terbatas, sarana dan prasarana terbatas, guru seringkali menyajikan kurikulum
aktual yang sangat bergantung kepada dan kreativitas guru serta bahan pengajaran.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melek MIPA atau literasi sains diartikan sebagai kemampuan literasi sains yaitu
mampu memahami, mengkomunikasikan, menerapkan dan mengambil keputusan
berdasarkan pada pertimbangan sains.

Melek teknologi dapat diartikam sebagai kemampuan menerapkan teknologi


berdasarkan kemampuan mengenali, memahami dampak teknologi, dan mampu
menunjukkan perilaku. Dan mampu menggunakan alat dengan aman, tepat, dan efektif.

3 bentuk melek MIPA yang berbeda namun berkaitan yaitu: Praktis, yang bersifat
kewarganegaraan, dan yang bersifat kultural

Peningkatan melek sains dan teknologi dapat dilakukan dengan menggunakan


pendekatan STM adalah suatu bentuk pengajaran yang tidak hanya menekankan pada
pengusaan konsep-konsep sains saja tetapi juga menekankan pada peran sains dan
teknologi di dalam berbagai kehidupan masyarakat dan menumbuhkan rasa tanggung
jawab sosial terhadap dampak sains dan teknologi nyang terjadi di masyarakat.

B. Saran
Penting untuk mengintegrasikan pendidikan Melek IPA dan Melek Teknologi
dalam kurikulum sekolah agar siswa dapat mengembangkan keterampilan intelektual
dan kreatif yang diperlukan dalam era teknologi modern dan menyediakan akses mudah
ke sumber daya pendidikan online dan pelatihan dalam Melek IPA dan Melek
Teknologi dapat membantu individu dari berbagai latar belakang untuk belajar dan
berkembang .

11
DAFTAR PUSTAKA

Chiapetta, E. L., Filman, D. A. (1993). Do Middle School Life Science Textbooks Provide a
Balance of Scientific Literacy Themes? Journal of Reasearch in Science Teaching, 789-
797.
Hodson, D. (2014). Learning Science, Learning about Science, Doing Science: Different goals
demand different learning methods. International Journal of Science Education,
2534- 2553.
Liliasari. (2010). Pengembangan berpikir kritis sebagai karakter bangsa Indonesia melalui
pendidikan sains berbasis ict, Potret Profesionalisme Guru dalam Membangun Karakter
Bangsa: Pengalaman Indonesia dan Malaysia. Bandung: UPI.
OECD. (2019b). PISA for Development Assessment and Analytical Framework (Reading,
Mathematics And Science). OECD Publishing, 1-180.
Anggi, O. P., Hermani. R. (2019). Improving student’s scientific literacy skill through POGIL
with socioscientific issues context on the topic enviromental pollution. Proceedings
of International Conference on Biology and Applied Science, 17-22.
Rahayu, S. (2017). Mengoptimalkan Aspek Literasi Dalam Pembelajaran Kimia Abad 21
[Optimizing Literature Aspects on Chemistry Learning In 21st Century]. Prosiding
Seminar Nasional Kimia UNY, October 2017, 1-16.
Rohmi. (2017). Peningkatan Domain Kompetensi dan Pengetahuan Siswa melalui Penerapan
Levels of Inquiry dalam Pembelajaran IPA Terpadu. EDUSAINS, 1-9.
Situmorang, R. P. (2016). Ingrasi Literasi Sains Peserta Didik dalam Pembelajaran Sains . Satya
Widya, 114-124.
Yuliati. (2017). Literasi Sains dalam Pembelajaran IPA. Jurnal Cakrawala Pendas, 21-28.

12

Anda mungkin juga menyukai