Oleh :
Kelompok Tutorial 9
Althaf Tsaqif Muhadzib Ayyuma (231610101097)
Mutia Zuhaida (231610101098)
Bunga Audri Stevani Silalahi (231610101099)
Nabila Zahida Azmi (231610101100)
Kania Pradita Madjid (231610101101)
Ilma Dias Kurniasari (231610101102)
Alya Zuhrani (231610101103)
Keylla Naumira Ghasani (231610101104)
Sherilla Putri Fahriya Ayu
(231610101105)
Raditya Pinasthika Rois Aulia (231610101106)
Nasywaa Tsabita Ihsani (231610101107)
Penulisan laporan ini tentunya tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, kami
ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Dr. drg. Suhartini, M. Biotech selaku tutor yang telah membimbing dan memberikan
pengarahan selama jalannya diskusi tutorial kelompok 9 Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Jember.
2. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran dan masukan yang
membangun demi perbaikan-perbaikan di masa mendatang agar tercapai kesempurnaan pada
laporan ini. Semoga laporan ini dapat berguna bagi kita semua.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER................................................................................................................i
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................2
C. Tujuan.............................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
A. Skenario...........................................................................................................................3
B. Step 1 : Identifikasi kata sulit..........................................................................................3
C. Step 2 : Merumuskan Masalah........................................................................................5
D. Step 3 : Brainstorming....................................................................................................5
E. Step 4 : Analyzing the Problem.....................................................................................7
F. Step 5 : Learning Objective.............................................................................................8
G. Step 6 : Belajar Mandiri..................................................................................................8
H. Step 7 : Pembahasan Learning Objective........................................................................8
I. Pertanyaan.....................................................................................................................19
BAB III KESIMPULAN........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................22
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada zaman ini, manusia terutama mahasiswa sebagai langkah awal menuju
dunia yang nyata dituntut untuk menjadi sosok yang mandiri, adaptif terhadap
perubahan, dan sigap dalam menanggapi suatu permasalahan. Problem Based
Learning (PBL) adalah salah satu metode pembelajaran yang diterapkan pada era
pendidikan sekarang. Menurut Sudarman (2007) menyatakan bahwa landasan PBL
adalah proses kolaboratif. Pembelajar akan menyusun pengetahuan dengan cara
membangun penalaran dari semua pengetahuan yang dimilikinya dan dari semua yang
diperoleh sebagai hasil kegiatan berinteraksi dengan sesama individu. Partisipasi
siswa dalam PBL dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis
karena pada saat pembelajaran PBL siswa terlibat penuh dalam proses pembelajaran
melalui kegiatan pemecahan masalah.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Skenario
1. Platform digital :
● Alya : media akses layanan digital.
2. Problem-based learning :
● Keylla : metode belajar yang berfokus pada studi kasus di mana kasus
dapat berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari.
3
● Nasywaa : masalah-masalah di dunia nyata yang dijadikan sebagai acuan
dalam metode pembelajaran.
3. Generasi milenial :
4. Rujukan ilmiah :
5. Inovasi :
● Kania : manusia membuat suatu hal baru yang mengembangkan hal baru
sehingga memudahkan kehidupan manusia di masa depan.
6. Generasi z :
7. Daring :
8. Luring :
4
● Keylla : Industri 4.0 cenderung berfokus terhadap IT, sedangkan industry
5.0 merupakan kolaborasi antara manusia dengan mesin.
6. Kania : Apa saja ciri makalah yang bisa dijadikan rujukan ilmiah untuk memenuhi
kaidah ilmiah?
7. Althaf : Apa dampak dari kemajuan inovasi iptek dalam dunia pendidikan?
D. Step 3 : Brainstorming
1. Apa yang dimaksud dengan problem-based learning?
5
● Mutia :,meningkatkan kemampuan untuk mengobservasi suatu masalah
dan menemukan solusinya
● Mutia : Peserta didik dituntut untuk aktif, berpikir kritis, dan logis dalam
menyelesaikan suatu masalah. Pendidik hanya menjadi fasilitator agar
tujuan pembelajaran tidak melenceng dari tema.
● Sherilla : Cara membedakan artikel yang sahih dan tidak adalah dengan
melihat sumbernya. Jika artikel tersebut sahih maka artikel tersebut
diterbirkan oleh situs yang terpercaya.
● Alya : Artikel yang sahih harus disertai dengan data yang falid dan
obyektif, dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya, memiliki isi yang
sistematis, dan memiliki penalaran yang logis.
6
6. Apa saja ciri makalah yang bisa dijadikan rujukan ilmiah untuk memenuhi
kaidah ilmiah?
● Nabila : Ciri-ciri suatu makalah yang memenuhi kaidah ilmiah dan dapat
digunakan untuk rujukan adalah makalah yang memiliki sumber yang
tepat.
● Alya : dampak dari inovasi IPTEK terhadap dunia Pendidikan adalah dapat
meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan akses informasi, (105)
melakukan pembelajaran yang lebih efektif dan menarik, meningkatkan
komunikasi.
DAMPAK
ETIKA, MORAL, DAN
NORMA
MANFAAT
BERPIKIR KRITIS
7
F. Step 5 : Learning Objective
a. Pengertian Filsafat
b. Pengertian Ilmu
10
mengetahui (to know), yang juga berarti belajar (to learn). (Rusuli,
I. dan Daud, Z.F.M., 2015)
● Alya : Objek kajian filsafat terbagi menjadi dua bagian yaitu objek
materil dan objek formal. Objek kajian dalam filsafat pendidikan
antara lain ontologi, epistimologi, meotodologi, dan aksiologi.
e. Ruang Lingkup
● Althaf :
11
- Biasanya digunakan buat berpartisipasi secara kritis pada
aktivitas intelektual dan secara khusus pada lingkungan
akademik.
- Menyampaikan pengetahuan lebih luas serta keahlian analisis
serta kritis dalam menggunakan masalah –masalah seperti
intelektual, spritual, serta ideologis.( Tamrin, 2019)
12
● Kania : Seseorang yang memiliki kemampuan berpikir kritis
mampu:
a. Simbol-simbol
b. Simbol-simbol vokal
a. Etika
14
suatu
15
kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. (Henry Saida Flora,
2022)
b. Moral
● Radit : Kata moral berasal dari kata Mores dalam bahasa Latin.
Mores sendiri berasal dari kata mos yang berarti kesusilaan, tabiat,
atau kelakuan. Sjarkawi menyatakan moral adalah nilai kebaikan
manusia sebagai manusia (Hadi Machmud, 2014)
16
dan melekat dalam diri individu/seseorang. Walaupun moral itu
berada dalam diri individu, tetapi moral berada dalam suatu sistem
yang berwujud aturan.
c. Norma
a. Etika akademik
17
dalam bertingkah laku dan bertindak (Anggoro & Sari, 2021).
Menurut KBBI, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan apa
yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).
● Nabila : Etika akademik adalah suatu sifat dan sikap yang harus
dimiliki oleh seluruh pelaku akademika di segala bidang
pendidikan termasuk perguruan tinggi. Etika memiliki pengertian
yang sama dengan moral, yakni kedua kata tersebut sama-sama
mempunyai arti yang sama yaitu kebiasaan atau adat. (Massofa,
2008). Etika akademik berfungsi sebagai pedoman kehidupan
masyarakat pelaku pendidikan yang dilandasi dan kearifan. Salah
satu tujuan etika bagi dosen adalah untuk membentuk citra dosen
yang berakhlak mulia dan religius serta memiliki harkat dan
martabat sebagai tenaga pendidik yang profesional. Sedangkan
tujuan etika akademik bagi mahasiswa adalah guna membentuk
citra mahasiswa yang memiliki integritas, intelektual, inovatif, dan
terbuka terhadap perubahan.
b. Kebenaran
c. Kejujuran
18
jujur dan terbuka akan kebenaran. Menerima hal-hal dan informasi-
19
informasi dengan berbagai topik yang menjunjung asas kebenaran.
Begitu juga sebagai pelaku akademik, didalam dunia pendidikan
kedua sifat ini sangat dibutuhkan untuk menunjang proses
pembelajaran yang lebih baik. Jujur dan terbuka, dalam dunia
akademik kejujuran dan keterbukaan menjadi kunci pembuka
berkembangnya ilmu pengetahuan. Kejujuran dan keterbukaan juga
menjadi ciri dari pribadi yang sehat dan matang. (Sri Hudiarini,
2017)
d. Cinta ilmu
● Bunga : Cinta dalam KBBI artinya suka sekali; sayang benar. Ilmu
dalam kbbi berarti pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun
secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala tertentu di bidang (pengetahuan) itu.
Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa Cinta ilmu berarti
kesukaan yang teramat terhadap pengetahuan tentang suatu bidang
yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu, yang dapat
digunakan untuk menerangkan gejala tertentu di bidang
(pengetahuan) itu.
e. Kemaslahatan
f. Kemudharatan
21
● Keylla : Setiap universitas mempunyai kelembagaan yang bertugas
untuk memonitor etika akademik agar semua kegiatan berjalan
dengan lancar dan tidak ada hambatan.
I. Pertanyaan
1. Pertanyaan untuk kelompok 6
PBL pada akhirnya akan memberi solusi pada skenario yang sudah
diberikan. Jadi jika tujuan belajar siswa yaitu mencari solusi tidak
terselesaikan, itu menjadi kekurangan PBL.
Moral adalah suatu ajaran atau paham mengenai baik dan buruknya
sesuatu yang berdasarkan pada kesadaran, bahwa ia terikat oleh
keharusan untuk mencapai yang baik sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku dalam lingkungannya.
22
Etika merupakan tindakan yang didasari oleh moral tersebut, dimana
seorang individu mengetahui tindakan apa saja yang baik yang
menimbulkan moral yang baik juga. Intinya, moral adalah suatu paham
atau ajarannya. Sedangkan etika adalah tindakan atau perilakunya.
23
BAB III
KESIMPULAN
24
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, A.M., 2021. Pendidikan moral dan relevansinya dengan pendidikan Islam. Jurnal
Paris Langkis, 2(1), pp.57-67.
Anggoro, A.B. and Sari, A.G., 2021. Etika peserta didik dalam cyber system: Sebuah tinjauan
etis Alkitabiah pada pembelajaran era pendidikan 4.0. Jurnal Gamaliel: Teologi Praktika,
3(1), pp.34-46.
Antika, R., 2022. KONSEP DASAR ETIKA DAN MORAL. Jurnal Pusdansi, 2(1).
Aziz, Mursal. 2018. Etika Akademis Dalam Pendidikan. Jurnal Tarbiyah volume 25 No. 1
Budoyo, Sapto. 2018. Peranan Perguruan Tinggi Dalam Mengatasi Problematika Hukum Di
Indonesia. Jurnal Meta-Yuridis Vol.1 No.1
Dardiri, A., 2003. Etika Akademik. Naskah Publikasi, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Yogyakarta.
Flora, H.S., 2022. Etika dan Tata Tertib Disiplin Mahasiswa. Law Pro Justitia, 4(2).
Hamdani, M., Prayitno, B.A. and Karyanto, P., 2019. Meningkatkan kemampuan berpikir
kritis melalui metode eksperimen. In Proceeding Biology Education Conference: Biology,
Science, Environmental, and Learning (Vol. 16, No. 1, pp. 139-145).
Hudiarini, S., 2017. Penyertaan etika bagi masyarakat akademik di kalangan dunia
pendidikan tinggi. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 2(1), pp.1-13.
Husain, H., Zarlis, M., Nasution, Z., Sihotang, H.T. and Wahyuni, S., 2018. Filsafat Ilmu
Komputer Dan Cloud Computing Secara Etimologis. Jurnal Mantik Penusa, 2(2).
25
Irena P. L., dkk. 2022. Analisis Cara Berpikir Kritis Mahasiswa. Jurnal Pendidikan
Ishak, S., 2020. Kemudharatan Tidak Dihilangkan Dengan Kemudharatan. Jurnal Al-Mizan,
7(2), pp.117-126.
Luritawaty, I.P., Herman, T. and Prabawanto, S., 2022. Analisis Cara Berpikir Kritis
Mahasiswa pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar. Mosharafa: Jurnal Pendidikan
Matematika, 11(2), pp.191-202.
Machmud, H., 2014. Urgensi Pendidikan Moral Dalam Membentuk Kepribadian Anak. Al-
TA'DIB: Jurnal Kajian Ilmu Kependidikan, 7(2), pp.75-84.
Mahmudi, W.L. and Luthfi, F., 2020. Kebenaran Ilmiah (Perspektif Ilmu Ekonomi Islam).
Orbith: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial, 16(2), pp.139-146.
Paul, R. and Elder, L., 2019. The miniature guide to critical thinking concepts and tools.
Rowman & Littlefield.
Ritaudin, M.S., 2015. Mengenal filsafat dan karakteristiknya. Kalam, 9(1), pp.127-144.
Rusuli, I. and Daud, Z.F.M., 2015. Ilmu pengetahuan dari John Locke ke al-Attas. Jurnal
Pencerahan, 9(1).
Safitri, E., Yoana, L., Yani, R. and Hayani, R.N., 2022. Pengertian, Objek dan Ruang
Lingkup Filsafat, Filsafat Pendidikan dan Filsafat Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan dan
Konseling (JPDK), 4(6), pp.5398-5404.
Sagala, S., 2022. Etika Akademik di Perguruan Tinggi. Jurnal Pendidikan dan Konseling
(JPDK), 4(6), pp.8359-8370.
Setiadi, A., 2015. Pelanggaran etika pendidikan pada sistem pembelajaran e-learning.
Cakrawala: Jurnal Humaniora Bina Sarana Informatika, 15(2).
Sinaga, Niru Anita. 2020. Kode Etik Sebagai Pedoman Pelaksanaan Profesi. Jurnal Ilmiah
volume 10 No. 2
26
Tamrin. 2019. Relasi Ilmu, Filsafat dan Agama Dalam Dimensi Filsafat Ilmu . Jurnal
Sosial dan Budaya Syar-i.Volume 6 Nomor 1. 2019)
Wasahua, S., 2022. Konsep Pengembangan Berpikir Kritis dan Berpikir Kreatif Peserta Didik
di Sekolah Dasar. Horizon Pendidikan, 16(2), pp.72-82.
27