Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

INTEGRASI TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN


(MODEL ASSURE)
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Dosen Pengampu:
Siti Faridah, M.Pd

Disusun Oleh:
Farida Ikrimatin Sayyidah Roisiyah (210108110001)
Febri Lailatul Chusna (210108110007)
Swastika Aliya Shufi Fiarifanti (210108110028)
Nanda Dila Zahrotul Khumainah (210108110034)
Annisa Ardana Herawati (210108110036)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat serta karunia-Nya,
makalah yang berjudul “INTEGRASI TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM
PEMBELAJARAN (MODEL ASSURE)” ini bisa terselesaikan tepat waktu
sebagai syarat pemenuhan mata kuliah Sumber dan Media Pembelajaran
Matematika.
Sholawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW, atas syafaat beliau ilmu pengetahuan dapat berkembang hingga saat ini.
Semoga kita semua mendapatkan syafaat-Nya di hari kiamat kelak.
Terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah mendukung
dan membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan makalah ini, terutama
kepada Ibu Siti Faridah, M.Pd selaku dosen mata kuliah Sumber dan Media
Pembelajaran Matematika.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat untuk peulis dan juga
pembaca. Kami selaku penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Oleh karena itu,
kami terbuka terhadap kritik dan sarat yang bersifat membangun. Kami mohon
maaf apabila terdapat kekurangan dan kesalahan kata dalam penyusunan.

Malang, 06 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I ..................................................................................................................1
PENDAHULUAN .............................................................................................1
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................2
BAB II ................................................................................................................3
PEMBAHASAN ................................................................................................3
A. Integrasi Teknologi Dan Media .................................................................3
B. Integrasi Teknologi dan Media dalam Pembelajaran .............................5
C. Metode ASSURE .........................................................................................6
D. Langkah-Langkah Metode ASSURE ........................................................7
E. Pandangan Terhadap Teknologi dan Media dalam Pembelajaran .......11
F. Peran dan Prinsip Integrasi Teknologi dan Media dalam
Pembelajaran ...............................................................................................12
BAB III ...............................................................................................................15
PENUTUP ..........................................................................................................15
A. Kesimpulan ..................................................................................................15
B. Saran ............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................17

ii
iii
BAB I
PEMBUKAAN

A. Latar Belakang
Dalam sebuah pembelajaran tentunya akan memebrikan berbagai
inovasi dalam sebuah preses pembelajaran yang akn dilakukan.
Pendidikan bukanlah sekedar media yang digunakan untuk melestarikan
generasi ke genarisi, namun juga memiliki tujuan yang penting dan bulat
untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. sebagaimana tertuang pada
pembukaan Undang-Undang Dasar 1945. yaitu mencerdasakan kehidupan
bangsa. Untuk itu pendidikan Indonesia terus menerus dilakukan
pengembangan sebagaimana pertumbuhan zaman. Upaya ini dilakuakn
dengan berbagai usaha antara lain yaitu peningkatan mutu sumber daya
manusianya dan proses pembelajaran yang berlangsung dengan
penyempurnaan kurikulum pembelajaran.
Penyempurnaan kualitas dan mutu kurikulum tentunya di lihat dan
satupadukan dengan isu-isu terkini. Era industri 4.0 adalah istilah yang
dicangkan untuk era dimana teknologi sudah mulai terintegrasi pada sektor
fisik, biologis, dan menjadi satu perpaduan yang sulit dibedakan
(Susilahudin dan Uswatun). Pada saat ini digitaslisasi informasi dan
kecerdaasan buatan (Artificial Intelligence) secara aktif berkembang di
berbagi sektor kedupan, hal ini menandakan bahwa dunia sedah masuk
pada era 4.0 termasuk dunia pendidikan. Pada era tahun 1980an, duani
Pendidikan didominasi dengan pembelajaran melalui benda-benda
artifisial, namun saat ini interasi teknologi sudah menjadi daya tarik dan
topik untama didunia pendidikan. Karena teknologi dianggap lebih
menarik, efisien, efektif, dan atraktif.
Merujuk pada NCTM menyatakan setidaknya ada tiga hal positf
yang dapat diambil dari integrasi teknologi dan media pembelajaran
(NCTM: 2016). Salah satu perkembangan dalam pembelajaran ini adanya
metode ASSURE. Metode ini dikembangkan sejak 2002, yang merupakan

1
akronim dari ASSURE yang memiliki makna disetiap katanya. Menurut
Pribadi ASSURE adalah model pembelajaran ini lebih berorientasi
kepada pemanfaatan media dan teknologi dalam menciptakan proses dan
aktivitas pembelajaran yang diingkinkan (R. Pribadi). Pemanfaatan model
desain pembelajaran ASSURE perlu dilakukan tahap demi tahap dan
menyeluruh agar dapat memberikan hasil yang optimal yaitu terciptanya
pembelajaran sukses. Sehingga pemateri disini akan membahasa mengenai
integrasi teknologi dan media dalam pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan integrasi teknologi dan media?
b. Bagaimana integrasi dari teknologi dan media dalam pembelajaran?
c. Apa yang dimaksud dengan metode ASSURE?
d. Bagaimana langkah-langkah penerapan metode ASSURE dalam
pembelajaran?
e. Bagaimana pendapat para ahli tentang integrasi teknologi dan media
dalam pembelajaran?
f. Bagaimana prinsip dan peran integrasi teknologi dan media dalam
pembelajaran?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui maksud dari integrasi tekonologi dan media.
b. Untuk memahami bentuk dari integrasi teknologi dan media dalam
pembelajaran.
c. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan metode ASSURE.
d. Untuk mengetahui Langkah-langkah dalam penerapan metode
ASSURE.
e. Untuk mengetahui dan memahami pendapat para ahli tentang integrasi
teknologi dan media dalam pembelajaran.
f. Untuk mengetahui prinsip dan peran integrasi teknologi dan media
dalam pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. INTEGRASI TEKNOLOGI DAN MEDIA


Integrasi adalah tindakan yang dilakukan untuk menyatukan
komponen-komponen kecil dalam satu sistem yang utuh. Sedangkan
integrasi dalam konteks teknologi dan media pembelajaran merujuk pada
penggabungan berbagai alat, sumber daya, atau elemen pembelajaran ke
dalam proses pembelajaran. Ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas
dan interaktivitas dalam penyampaian materi pembelajaran.
Teknologi adalah suatu kumpulan pengetahuan, alat, proses, dan
sistem yang dibuat serta digunakan oleh manusia untuk memecahkan
masalah, mencapai tujuan, atau memenuhi kebutuhan. Teknologi
berkembang dari waktu ke waktu, sehingga memiliki berbagai macam
inovasi, termasuk perangkat keras dan perangkat lunak, serta metode dan
praktik yang digunakan dalam berbagai bidang, seperti ilmu pengetahuan,
industri, dan komunikasi.Perkembangan teknologi terus berlanjut, dan
dampaknya sangat luas, mencakup aspek-aspek kehidupan sehari-hari
seperti komunikasi, transportasi, program pendidikan, dan banyak lagi.
Seiring berjalannya waktu, teknologi terus berkembang, membawa
perubahan yang signifikan.
Media pembelajaran merupakan segala jenis materi atau alat yang
digunakan untuk membantu menyampaikan informasi, konsep
pembelajaran kepada peserta didik. Media ini dapat berupa sumber fisik
maupun digital yang digunakan untuk memfasilitasi proses pembelajaran.
Penggunaan media pembelajaran yang tepat dapat menumbuhkan
semangat peserta didik untuk terlibat dalam pembelajaran serta membantu
peserta didik untuk lebih mudah dalam memahami materi yang
disampaikan. Maka pemilihan media pembelajaran harus disesuaikan
dengan tujuan pembelajaran dan karakteristik peserta didik agar efektif
dalam meningkatkan hasil pembelajaran.

3
Teknologi dan media pembelajaran adalah dua elemen penting yang
dapat bekerja bersama untuk meningkatkan pengalaman pembelajaran.
Berikut adalah cara teknologi dan media pembelajaran dapat saling terkait:
1. Media Digital: Teknologi memungkinkan pembuatan, penyimpanan,
dan distribusi media digital seperti teks, gambar, audio, video, dan
animasi. Ini dapat digunakan dalam pembelajaran untuk menjelaskan
konsep, menyampaikan informasi, atau membuat materi lebih
menarik.
2. Pembelajaran Online: Teknologi mendukung pembelajaran jarak jauh
dan pembelajaran daring melalui platform online. Ini memungkinkan
siswa mengakses materi pembelajaran, berinteraksi dengan instruktur,
dan berpartisipasi dalam diskusi tanpa harus hadir di lokasi fisik
tertentu.
3. Simulasi dan Permainan Edukasi: Teknologi memungkinkan
pembuatan simulasi komputer dan permainan edukasi yang membantu
siswa memahami konsep yang kompleks dengan cara yang interaktif
dan menyenangkan.
4. Aplikasi Pembelajaran: Terdapat berbagai aplikasi dan perangkat
lunak pembelajaran yang dirancang khusus untuk memfasilitasi proses
pembelajaran, termasuk aplikasi matematika, bahasa, dan ilmu
pengetahuan.
5. Platform Pembelajaran LMS (Learning Management System): LMS
adalah aplikasi teknologi yang digunakan oleh institusi pendidikan
untuk mengelola materi pembelajaran, penilaian, dan kolaborasi siswa
secara online.
6. Media Sosial: Teknologi memungkinkan interaksi sosial dalam
konteks pembelajaran. Media sosial dapat digunakan untuk diskusi
kelompok, berbagi sumber daya, dan kolaborasi dalam proyek.
7. E-book dan Perpustakaan Digital: Teknologi memungkinkan akses ke
berbagai e-book dan sumber daya digital, memudahkan siswa untuk
membaca dan mencari informasi.

4
8. Pemantauan dan Analisis: Teknologi juga digunakan untuk memantau
kemajuan siswa dan memberikan analisis terhadap data pembelajaran.
Hal ini membantu guru dan instruktur untuk memahami kebutuhan
individu siswa.

B. INTEGRASI TEKNOLOGI DAN MEDIA DALAM


PEMBELAJARAN
Integrasi teknologi dalam media pembelajaran adalah proses
penggabungan perangkat teknologi dengan pendekatan pembelajaran
untuk meningkatkan pengalaman belajar siswa. Beberapa cara untuk
melakukannya meliputi:
1. Penggunaan Perangkat Lunak Edukasi: Menggunakan aplikasi dan
perangkat lunak edukasi untuk membuat materi pembelajaran yang
interaktif dan menarik.
2. Pembelajaran Jarak Jauh: Memanfaatkan platform pembelajaran
online untuk memungkinkan siswa mengakses pelajaran dari jarak
jauh.
3. Multimedia: Menggunakan audio, video, gambar, dan animasi untuk
menjelaskan konsep-konsep yang sulit dan membuat materi lebih
menarik.
4. Simulasi: Membuat simulasi komputer untuk membantu siswa
memahami konsep yang kompleks, seperti ilmu pengetahuan atau
matematika.
5. Pembelajaran Berbasis Proyek: Menggunakan teknologi untuk
mendukung proyek-proyek pembelajaran yang memungkinkan siswa
menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks nyata.
6. Pembelajaran Adaptif: Memanfaatkan perangkat lunak yang dapat
menyesuaikan tingkat kesulitan materi dengan kemampuan individu
siswa.

5
7. Forum Online: Membuat forum online atau grup diskusi untuk
memungkinkan siswa berinteraksi dan berkolaborasi dalam
pembelajaran.
8. Evaluasi Digital: Menggunakan alat digital untuk mengevaluasi
kemajuan siswa, seperti kuis online atau penilaian berbasis
computer.

Integrasi teknologi dalam media pembelajaran dapat meningkatkan


efisiensi, interaktivitas, dan kualitas pembelajaran secara keseluruhan.
Namun, penting untuk memastikan bahwa teknologi digunakan secara
tepat dan relevan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan.

C. MODEL PEMBELAJARAN ASSURE


Yavus (2015:2015) mengemukakan bahwa model ASSURE
merupakan salah satu model yang dapat digunakan untuk desain
intruksional karena model ASSURE mengintegrasikan media dan
teknologi untuk membantu guru dalam merencanakan, mengidentifikasi,
menentukan tujuan, memilih metode dan bahan, dan juga merancang
evaluasi. Sehingga pembelajaran menjadi lebih efektif dan bermakna bagi
peserta didik.
Model pembelajaran ASSURE (Analyze, State, Select, Utilize,
Require, and Evaluate) adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk
merancang dan mengimplementasikan pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan teknologi dan media dalam proses pembelajaran. Kerangka
kerja yang digunakan dalam desain pembelajaran ini berbasis teknologi
untuk membantu guru dalam merencanakan pengajaran yang efektif
dengan memanfaatkan teknologi dan sumber daya multimedia. Metode ini
melibatkan langkah-langkah analisis yang komprehensif dan tahap-tahap
perencanaan yang terinci untuk memastikan pembelajaran yang efektif dan
sesuai dengan kebutuhan siswa serta standar pendidikan yang berlaku.

6
D. LANGKAH-LANGKAH METODE ASSURE
Model pembelajaran ASSURE (Analyze, State, Select, Utilize,
Require, and Evaluate) adalah sebuah pendekatan yang digunakan untuk
merancang dan mengimplementasikan pembelajaran yang berfokus pada
penggunaan teknologi dan media dalam proses pembelajaran. Integrasi
media dan teknologi dalam pembelajaran dengan model ASSURE
melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Analyze Learner
Pertama, identifikasi tujuan pembelajaran adalah menentukan apa
yang ingin dicapai melalui pembelajaran tersebut. Kedua, kenali
karakteristik siswa. Tujuan utama dalam menganalisa termasuk
pendidik dapat menemui kebutuhan belajar peserta didik yang urgen
sehingga mereka mampu mendapatkan tingkatan pengetahuan dalam
pembelajaran secara maksimal, analisis pembelajar meliputi tiga
faktor kunci dari diri pembelajar yang meliputi: general
characteristics, specific entry competencies, dan learning style.
Karakteristik umum peserta didik dapat ditemukan melalui variabel
yang konstan, seperti, jenis kelamin, umur, tingkat perkembangan,
budaya dan faktor sosial ekonomi serta etnik; dan mendiagnosis
kemampuan awal pembelajar, penelitian yang terbaru menunjukkan
bahwa pengetahuan awal peserta didik merupakan sebuah subyek
patokan yang berpengaruh dalam bagaimana dan apa yang dapat
mereka pelajari lebih banyak sesuai dengan perkembangan psikologi
peserta didik (Smaldino, 2011).
Gaya belajar yang dimiliki setiap pembelajar berbeda-beda dan
mengantarkan peserta didik dalam pemaknaan pengetahuan termasuk
di dalamnya interaksi dengan dan merespon dengan emosi
ketertarikan terhadap pembelajaran (Fathurrohman dan Sutikno,
2010). Terdapat tiga macam gaya belajar yang dimiliki peserta didik,
yaitu: 1) gaya belajar visual (melihat) yaitu dengan lebih banyak
melihat seperti membaca; 2) gaya belajar audio (mendengarkan),

7
yaitu belajar akan lebih bermakna oleh peserta didik jika
pelajarannya tersebut didengarkan dengan serius; 3) gaya belajar
kinestetik, yaitu pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh peserta
didik jika dia sudah mempraktekkan sendiri. Ketiga, evaluasi sumber
daya. Dilakukannya peninjauan sumber daya yang tersedia, seperti
perangkat keras (komputer, tablet, proyektor) dan perangkat lunak
(aplikasi, platform pembelajaran online).
2. State Standards and Objectives
Perumusan tujuan dan standar pembelajaran perlu memperhatikan
dasar dari strategi, media dan pemilihan media yang tepat.
Pentingnya Merumuskan Tujuan dan Standar dalam Pembelajaran.
Dasar dalam penilaian pembelajaran ini menunjukkan pengetahuan
dan kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik, dan menjadi
dasar dalam pembelajaran peserta didik yang lebih bermakna, serta
peserta didik dapat mempersiapkan diri dalam partisipasi dan
keaktifannya dalam pembelajaran.
Ada beberapa alasan mengapa tujuan perlu dirumuskan
dalam merancang suatu program pembelajaran seperti yang
dijelaskan oleh Sanjaya (2010) berikut: 1) rumusan tujuan yang
jelas dapat digunakan untuk mengevaluasi efektivitas keberhasilan
proses pembelajaran; 2) tujuan pembelajaran dapat digunakan
sebagai pedoman dan panduan kegiatan belajar peserta didik; 3)
tujuan pembelajaran dapat membantu dalam mendesain sistem
pembelajaran; 4) tujuan pembelajaran dapat digunakan sebagai
kontrol dalam menentukan batas-batas dan kualitas pembelajaran.
3. Select Strategies, Technology, Media, and Materials
Langkah selanjutnya dalam membuat pembelajaran yang efektif
adalah mendukung pembelajaran dengan menggunakan teknologi dan
media dalam sistematika pemilihan strategi, teknologi dan media dan
bahan ajar.
a. Strategi

8
Pemilihan strategi pembelajaran harus disesuaikan dengan standar
dan tujuan pembelajaran, dan memilih teknologi dan media yang
sesuai dengan bahan ajar. Selain itu, hal yang harus diperhatikan
adalah gaya belajar dan motivasi peserta didik yang nantinya dapat
mendukung pembelajaran. Strategi pembelajaran dapat
mengandung ARCS model. ARCS model dapat membantu strategi
mana yang dapat membangun Attention (perhatian peserta didik),
Relevant (berkaitan dengan kebutuhan dan tujuan), Confident
(desain pembelajaran dapat membantu pemaknaan pengetahuan
oleh peserta didik) dan Satisfaction (kepuasan dari usaha belajar
peserta didik).
b. Media
Kata Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk
jamak dari kata medium yang secara harfiah dapat diartikan
sebagai perantara atau pengantar. Menurut Lesle J.Briggs dalam
Sanjaya (2010) menyatakan bahwa media adalah alat untuk
perangsang bagi peserta didik dalam proses pembelajaran.
Selanjutnya Rossi & Breidle dalam Sanjaya (2010)
mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah seluruh alat
dan bahan yang dapat dipakai untuk tujuan pendidikan, seperti
radio, televisi, buku, koran, majalah dan sebagainya. Sedangkan
menurut Gerlach, media bukan hanya berupa alat atau bahan saja,
tetapi hal-hal lain yang memungkinkan peserta didik dapat
memperoleh pengetahuan. Media itu meliputi orang, bahan,
peralatan atau kegiatan yang menciptakan kondisi yang
memungkinkan peserta didik memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Memilih format media dan sumber belajar
yang disesuaikan dengan pokok bahasan atau topik. Peran media
pembelajaran menurut Smaldino: 1) memilih materi yang
tersedia dengan melibatkan spesialis teknologi atau media; 2)

9
menyurvei panduan referensi sumber dan media dengan mengubah
materi yang ada dan merancang materi baru.
4. Utilize Technology, Media And Materials
Sebelum memanfaatkan media dan bahan yang ada, sebaiknya
mengikuti langkah-langkah seperti dibawah ini,yaitu: 1) mengecek
bahan (masih layak pakai atau tidak), pendidik harus melihat dulu
materi sebelum menyampaikannya dalam kelas dan selama proses
pembelajaran pendidik harus menentukan materi yang tepat untuk
audiens dan memperhatikan tujuannya; 2) mempersiapkan bahan,
pendidik harus mendata semua materi dan media yang dibutuhkan
pendidik dan peserta didik. Guru harus menentukan urutan materi dan
penggunaan media.
5. Require Learner Participation
Tujuan utama dari pembelajaran adalah adanya partisipasi peserta
didik terhadap materi dan media yang kita tampilkan. Seorang
guru pada era teknologi sekarang dituntut untuk memiliki
pengalaman dan praktik menerapkan, menganalisis, mensintesis,
dan mengevaluasi ketimbang sekedar memahami dan memberi
informasi kepada peserta didik. Ini sejalan dengan gagasan
konstruktivis bahwa belajar merupakan proses mental aktif yang
dibangun berdasarkan pengalaman yang autentik, dimana para peserta
didik akan menerima umpan balik informative untuk mencapai tujuan
mereka dalam belajar.
6. Evaluate and Revise
Ada beberapa fungsi dari evaluasi antara lain: 1) merupakan alat yang
penting sebagai umpan balik bagi peserta didik; 2) merupakan alat
yang penting untuk mengetahui bagaimana ketercapaian peserta didik
dalam menguasai tujuan yang telah ditentukan; 3) dapat memberikan
informasi untuk mengembangkan program kurikulum; 4) informasi
dari hasil evaluasi dapat digunakan peserta didik secara individual
dalam mengambil keputusan; 5) berguna untuk para pengembang

10
kurikulum khususnya dalam menentukan tujuan khusus yang ingin
dicapai, dan 6) berfungsi sebagai umpan balik untuk orang tua, guru,
pengembang kurikulum, pengambil kebijakan.

Penilaian dan perbaikan dapat berdasarkan dua tahapan yaitu: 1)


penilaian hasil belajar peserta didik; 2) penilaian hasil belajar peserta didik
yang otentik; 3) penilaian hasil belajar portofolio; 4) penilaian hasil belajar
yang tradisional/elektronik; 5) menilai dan memperbaiki strategi,
teknologi dan media; 6) revisi strategi, teknologi,dan media.

E. Pandangan Terhadap Integrasi Teknologi dan Media dalam


Pembelajaran
Penggunaan model ASSURE dalam integrasi media dan teknologi
dalam pembelajaran telah mendapatkan pengakuan dari berbagai ahli
pendidikan. Namun, penting untuk diingat bahwa pendekatan ini adalah
kerangka kerja yang fleksibel dan dapat disesuaikan dengan berbagai
situasi pembelajaran. Berikut beberapa pandangan para ahli mengenai
integrasi media dan teknologi dalam pembelajaran dengan model
ASSURE:
1. Sharon E. Smaldino, Deborah L. Lowther, dan James D. Russell:
Mereka adalah penulis buku "Instructional Technology and Media for
Learning" yang sangat dihormati. Mereka mendukung pendekatan
ASSURE sebagai cara yang efektif untuk merancang pembelajaran
yang memanfaatkan teknologi dan media secara tepat. Mereka
menekankan pentingnya menganalisis, memilih, dan
mengintegrasikan media dengan bijak untuk mencapai tujuan
pembelajaran.
2. Leslie M. Keller dan J. Michael Spector:
Mereka adalah penulis dari buku "E-Learning: Strategies for
Delivering Knowledge in the Digital Age." Mereka berpendapat
bahwa model ASSURE memberikan kerangka kerja yang berguna

11
untuk merancang pembelajaran berbasis teknologi yang efektif. Ini
membantu pendidik untuk memahami langkah-langkah yang
diperlukan untuk mengintegrasikan teknologi dengan baik dalam
pembelajaran (Keller & Spector, 2017).
3. Pamela E. Oberman dan David M. Nerrow:
Dalam artikel mereka berjudul "Using the ASSURE Model to Plan
and Implement Lessons," Oberman dan Nerrow menjelaskan
bagaimana model ASSURE dapat digunakan oleh guru untuk
mengembangkan pengalaman pembelajaran yang lebih menarik dan
relevan dengan bantuan teknologi dan media. Mereka menyoroti
pentingnya merencanakan dan mengevaluasi penggunaan media dan
teknologi dalam pembelajaran (Oberman & Nerrow, 2004).
4. Peggy A. Ertmer dan Anne T. Ottenbreit-Leftwich:
Dalam penelitian mereka, Ertmer dan Ottenbreit-Leftwich
mengidentifikasi bahwa model-model desain pembelajaran, termasuk
model ASSURE, dapat membantu pendidik dalam merancang
pembelajaran yang lebih efektif dengan teknologi. Mereka
menekankan pentingnya pemanfaatan teknologi sebagai alat untuk
mencapai tujuan pembelajaran (Clark & Mayer, 2016).

Para ahli ini memberikan dukungan dan perspektif berharga


mengenai penggunaan model ASSURE dalam integrasi media dan
teknologi dalam pembelajaran. Namun, perlu diingat bahwa setiap
pendekatan pembelajaran harus disesuaikan dengan kebutuhan dan
konteks spesifik dari setiap lingkungan pembelajaran.

F. Peran dan Prinsip Integrasi Teknologi dan Media dalam


Pembelajaran
Perkembangan teknologi menuntut perubahan pada bidang
pendidikan baik secara adiministrasi ataupun proses pembelajarannya.
Pembelajaran tidak akan lepas dari media pembelajaran, sehingga peran

12
media pembelajaran sangat penting untuk menunjang kesuksesan proses
pembelajaran. Dalam proses integrasi teknologi dan media pembelajaran
berubah mengikuti jaman, dengan asumsi bahwa nantinya lulusan yang
diajarkan dengan teknologi dan media pembelajaran tersebut dapat
beradaptasi dengan cepat dan dapat bersaing dengan negara-negara lain.
Peran integrasi teknologi dan media dalam pembelajaran adalah
usaha untuk memadukan antara teknologi dan media dengan pembelajaran
dalam rangka meningkatkan mutu, kualitas pembelajaran dan hasil yang
dicapai oleh siswa. Oleh karena itu, integrasi teknologi dan media dalam
pembelajaran dapat merubah model pembelajaran yang biasanya berupa
transfer of knowledge menjadi pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Sebelum mengetahui prinsip integrasi teknologi dan media dalam
pembelajaran, perlu diketahui juga prinsip pemilihan media. Menurut
(Sa’dun, 2013) kriteria pemilihan media pembelajaran antara lain:
1. Kesesuai antara media dengan tujuan pembelajaran.
2. Keseusian dengan karakter siswa
3. Dapat berfungsi sebagai sumber belajar.
4. Pemnfaatan media yang tepat guna.
5. Aman dipakai oleh peserta didik.
6. Mampu menumbuhkan keaktifan dan kreativitas siswa.
7. Mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.
8. Kualiatas media.

Hal yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah prinsip penggunaan


media pembelajaran. Menurut Ibrahim (Rodhatul, 2009) prinsip
penggunaan media adalah:

1. Tidak ada satu media yang paling unggul untuk semua tujuan.
2. Media adalah bagian dari integral dari proses pembelajaran.
3. Media apapun yang akan digunakan, sasaran akhirnya adalah untuk
memudahkan belajar siswa.

13
4. Penggunaan berbagai media dalam satu kegiatan pembelajaran bukan
hanya sekedar selingan/pengisi waktu atau hiburan, melainkan
mempunyai tujuan yang menyatu dengan pembelajaran yang sedang
berlangsung.
5. Pemilihan media hendaknya obyektif (didasarkan pada tujuan
pembelajaran) tidak didasarkan pada kesengan pribadi.
6. Penggunaan beberapa media sekaligus akan dapat membingungkan
siswa.
7. Kebaikan dan keburukan media tidak tergantung pada kekonkritan dan
keabsrakannya.

Jadi, secara luas prinsip integrasi teknologi dan media dalam


pembelajaran berpatokan pada prinsip pemilihan dan penggunaan media
dalam pembelajaran. Dengan demikian, tujuan pembelajaran dapat
tersampaikan kepada siswa melalui integrasi teknologi dan media dalam
pembelajaran.

14
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Model ASSURE adalah kerangka kerja yang kuat untuk
merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan
pembelajaran yang mengintegrasikan teknologi dan media dengan
efektif.
2. Penggunaan Model ASSURE membantu guru untuk merencanakan
pembelajaran yang lebih terstruktur dan bermakna, sehingga dapat
meningkatkan efektivitas pembelajaran.
3. Integrasi teknologi dan media dalam pembelajaran dapat
meningkatkan keterlibatan siswa, memfasilitasi pemahaman
konsep, dan memberikan beragam sumber daya pembelajaran.
4. Evaluasi terus menerus diperlukan dalam proses implementasi
Model ASSURE untuk memastikan pembelajaran yang efektif dan
pembaruan yang sesuai dengan perkembangan teknologi.
5. Peran integrasi teknologi dan media dalam pembelajaran adalah
untuk memadukan memadukan antara teknologi dan media dengan
pembelajaran dalam rangka meningkatkan mutu, kualitas
pembelajaran dan hasil yang dicapai oleh siswa. Untuk mencapai
peran tersebut, maka harus memperhatikan prinsip dalam memilih
dan menggunakan media pembelajaran. Karena kedua prinsip
tersebut yang menunjang adanya prinsip integrasi teknologi dan
media dalam pembelajaran.

B. Saran
1. Guru dan pendidik sebaiknya menjalani pelatihan yang memadai
tentang Model ASSURE dan cara mengintegrasikan teknologi dan
media dalam pembelajaran.

15
2. Perlu ada kolaborasi antara guru dan ahli teknologi pendidikan
untuk mengembangkan sumber daya pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan pembelajaran.
3. Guru harus selalu mengikuti perkembangan teknologi dan media
terbaru agar dapat memanfaatkannya secara efektif dalam proses
pembelajaran.
4. Penting untuk terus melakukan evaluasi dan penilaian terhadap
implementasi Model ASSURE guna memastikan bahwa
pembelajaran yang dihasilkan sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
5. Pemerintah dan sekolah sebaiknya menyediakan akses yang
memadai terhadap perangkat teknologi dan media serta dukungan
teknis untuk guru dan siswa.

16
DAFTAR PUSTAKA
Mahbuddin, Ahmad Nur Ghofur. (2020) “Model Integrasi Media dan Teknologi
dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam”. Jurnal Ilmiah
Pendidikan Islam, 3(2), hal 188
Azhari, Mohammad, dkk. (2022) “Integrasi Pendidikan Agama Islam dalam
Pemanfaatan Teknologi di Era Socienty 5.0”. Jurnal Prosiding Kajian
Islam dan Integrasi Ilmu di Era Socienty 5.0, 1(1), hal 214
Clark, R. C., & Mayer, R. E. (2016). E-Learning and the Science of Instruction:
Proven
Fathurrohman dan Sutikno. (2010). Strategi Belajar Mengajar.Bandung: Refika
Aditama.
Gerlach & Ely. (2002). Education and Media A Systematic Approach. New
Jersey Englewood Cliffs Prentice Hall: Inc
Guidelines for Consumers and Designers of Multimedia Learning. Educational
Technology Research and Development, 64(1), 131-133.
Keller, L. M., & Spector, J. M. (2017). E-Learning: Strategies for Delivering
Knowledge in the Digital Age. McGraw-Hill Education.
NCTM (2016). Principles and Standars for School Mathematics. Reston, VA:
NCTM Schwab, Klaus
Oberman, P. E., & Nerrow, D. M. (2004). Using the ASSURE Model to Plan and
Implement Lessons. TechTrends, 48(3), 34-37.
Pribadi, R. Model ASSURE Untuk Mendesign Pembelajaran Sukses. Jakarta:
Rakyat
Purwanti, B. (2015). Pengembangan media video pembelajaran matematika
dengan model assure. Jurnal kebijakan dan pengembangan pendidikan,
3(1).
Iskandar, Rozie. dan F, Farida. Implementasi Model ASSURE untuk
Mengembangkan Desain Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jurnal
Basicedu, 4(4).
Rodhatul. (2009). Media Pembelajaran. Antasari Press.
Sa’dun Akbar. (2013). Instrumen Perangkat Pembelajaran. Rosdakarya.
Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Smaldino S. E. dkk. (2011). Instructional Technology and Media For Learning
The Association for Educational Communication and Technology.
Jakarta: Kencana.

17
Schwb, Klaus. The Fourth Revolution: What it Means, How to Respond.
Susanti, Aria. 2021. Media Pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK). Pekalongan: NEM.
Susilahuddin, dan Uswatun. Integrasi Teknologi Digital dalam Pembelajaran di
Era Industry 4.0. Jurnal Tasqif, 15(1).
Yuniastuti dkk. 2021. Media Pembelajaran Untuk Generasi Milenial. Surabaya:
Scapindo Media Pustaka.
Zahran, Ravena, dkk. (2020) “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sistem
Informasi: Sumber Daya Manusia, Bisnis, Teknologi dan Metode”.
Jurnal Akuntansi Universitas Mecubuana, hal 1-21.

18

Anda mungkin juga menyukai