Anda di halaman 1dari 13

BERBAGAI APLIKASI/PENERAPAN

TEKNOLOGI PENDIDIKAN DI INDONESIA


Disusun Guna Memenuhi Tugas Kuliah :
Pengantar Teknologi Pendidikan
Dosen Pengampu :
Asmah Amir, S.Pd, M.Pd.

Oleh :

KELOMPOK 8

Mutiara (23690101004)
Satriani (23690101023)
Surya Ninghsi (23690101032)
Syahril Ramdhan (23690101029)

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BONE

2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan rahmat
dan hidaya-Nya sehinga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dari mata kuliah
“PENGANTAR TEKNOLOGI PENDIDIKAN”.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak sempurna dan masih memiliki kekurangan.
Namun, kami berharap makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
teknologi pendidikan dan memberikan inspirasi bagi pembaca untuk terus mengembangkan
dan mengadopsi teknologi dalam konteks pendidikan.
Kami menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, begitupun dengan
makalah ini jauh dari sempurna mengingat keterbatasan ilmu yang kami miliki. Oleh karna
itu kami mengharap kritik dan saranya yang sifat nya membangun kepada semua pihak
Supaya menjadi pembelajran bagi kami.

Watampone, 8 November 2023

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
C. Tujuan..........................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................5
A. Penerpan teknologi pendidikan................................................................................................5
B. jenis-jenis Penerapan Teknologi Pendidikan...........................................................................5
C. Manfaat penerapan Teknologi Pendidikan............................................................................10
BAB III..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
BAB IV..................................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengantar teknologi pendidikan adalah tentang perkembangan teknologi yang sangat
pesat di era globalisasi saat ini. Teknologi telah memberikan banyak manfaat dalam
kemajuan diberbagai aspek sosial, termasuk pendidikan. Hal ini menekankan perlunya
pengembangan sumber daya manusia untuk menjaga keterampilan mereka sejalan dengan
perubahan teknologi. Pendidikan formal dan non-formal, serta peran penting sekolah,
terutama sekolah kejuruan, dalam menyesuaikan siswa dengan kemajuan teknologi juga
ditekankan. Penggunaan media pembelajaran, terutama dalam program keterampilan praktis,
seperti contohnya penggunaan kit pelatihan sensor ultrasonik, juga dianggap penting.
Kesimpulannya, pentingnya memperbarui materi pengajaran dan mendukung alat
pembelajaran untuk menjaga kompetensi siswa dalam menghadapi tuntutan teknologi sangat
ditekankan.

Pemanfaatan teknologi dalam pendidikan di Indonesia telah mengalami perkembangan


sejak awal tahun 1970-an. Penggunaan teknologi seperti pembelajaran berbasis komputer, e-
learning, blended learning, dan perpustakaan digital telah menjadi bagian penting dalam
mempersiapkan siswa untuk karir masa depan dan mempromosikan keberagaman dalam
proses pembelajaran. Teknologi ini memungkinkan akses ke buku-buku digital, materi
pembelajaran online, dan metode pengajaran interaktif, yang pada akhirnya memfasilitasi
pembelajaran kapan saja dan di mana saja di Indonesia

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan penerapan Teknologi Pendidikan?
2. Apa saja jenis-jenis penerapan Teknologi Pendidikan?
3. Apa manfaat penerapan Teknologi Pendidikan dalam pebelajaran?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui penerapan teknologi pendidikan
2. Untuk mengetahui jenis jenis penerapan teknologi pendidikan
3. Untuk mengetahui manfaat penerapan teknologi pendidikan dalam pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

A. Penerpan teknologi pendidikan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penerapan adalah 1 proses, cara, perbuatan
menerapkan; 2 pemasangan: ~ mesin pembangkit tenaga listrik itu dilaksanakan oleh teknisi
Indonesia; 3 pemanfaatan; perihal mempraktikkan: ~ teori sosiologi pedesaan hendaklah
dilakukan untuk pembinaan desa transmigrasi
Abdul Gafur dalam buku Dewi Salma (2004), menyatakan bahwa penerapan teknologi
pembelajaran/pendidikan adalah usaha untuk menerapkan fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur teknologi pembelajaran dalam suatu situasi atau konteks.Seels dan Richey (1994)
menjelaskan bahwa demi menjaga keutuhan definisi teknologi pembelajaran kegiatan-
kegiatan dalam setiap kawasan teknologi pembelajaran dapat dikaitkan baik kepada proses
maupun sumber pembelajaran. Aplikasi teknologi pendidikan yang paling mendasar, dan
yang secara tegas dinyatakan adalah menyediakan dan melaksanakan pemecahan masalah
dalam memberikan kemungkinan belajar. Pemecahan ini berbentuk sumber belajar, sumber
ini baik yang sengaja dirancang maupun yang dipilih dan kemudian dimanfaatkan merupakan
produk konkrit yang tersedia untuk berinteraksi dengan prmbelajar. Produk ini merupakan
bukti penerapan teknologi pendidikan yang paling jelas. Jadi, kesimpulan dari penerapan
teknologi pendidikan adalah proses dan cara pengimplementasian fungsi / peran ilmu dari
bidang teknologi pendidikan terhadap sektor pendidikan nasional maupun internasional,
dapat berupa pemecahan masalah, inovasi belajar, atau kegiatan yang mengacu pada
peningkatan proses pembelajaran.

B. jenis-jenis Penerapan Teknologi Pendidikan


Sebagai suatu disiplin ilmu yang awal mulanya berkembang di Amerika Serikat, teknologi
pendidikan pastinya memiliki peranan untuk menerapkan atau menggunakan ilmu tersebut.
Berikut ini penulis akan mencoba membahas penerpan teknologi pendidikan di Indonesia.
Penerapan di Indonesia sendiri mengacu pada meningkatkan kualitas pembelajaran.
Pendidikan dan pembelajaran pun membutuhkan suatu standar kualitas, untuk itu hadirlah
berbagai macam bentuk pendidikan mulai dari internet, luar sekolah, sekolah terbuka dan lain
sebagainya, disini penulis akan memaparkan beberapa penerapan ilmu teknologi pendidikan
di beberapa bentuk instansi pendidikan formal maupun informal.
1. Pendidikan Terbuka dan Jarak Jauh
Pada hakikatnya pendidikan terbuka dan pendidikann jarak jauh mengandung konsep dasar
yang sama, yaitu pendidikan yang berlansung sepanjang hayat yang berorientasi pada
kepentingan, kondisi dan karakteristik peserta didik/warga belajara dan dengan berbagai pola
belajar dengan menggunakan aneka sumber belajar. Pendidikan terbuka merupakan istilah
umum(generik), sedang pendidikan jarak jauh bersifat spesifik. Semua pendidikan jarak jauh
merupakan pendidikan terbuka, sedang tidak semua pendidikan terbuka berupa pendidikan
jarak jauh.
Dua model pendidikan ini diselenggarakan berdasarkan beberapa prinsip, prinsip-prinsip
tersebut di antaranya:
 Kebebasan: diikuti oleh siapa saja sehinggan peserta didik menjadi heterogen dalam
kondisi, karakterisitik peserta didik.
 Kemandirian: diwujudkan dengan kurikulum atau program pendidikan yan
memungkinkan untuk dapat dipelajari secara mandiri, belajar per orangan ataupun
dalam kelompok sebaya, dengan sesedikit bantuan dari fasilitator.
 Keluwesan: diwujudkan dengan peserta didik fleksibel memulai, memilih jadwal,
mengakses sumber belajar dan lain-lain.
 Keterkinian: diwujudkan dengan tersedianya program pembelajaran dan sumber
belajar pada saat diperlukan.
 Keseuaian: diwujudkan dengan adanya program belajar yang terkait dengan
kebutuhan pribadi maupun tuntutan lapangan kerja atau kemajuan masyarakat.
 Mobilitas: lebih di wujudkan pada proses perpindahan dalam suatu hal
 Efisiensi: pendayagunaan berbagai macam sumber daya dan teknologi yang tersedia
secara optimal.
Menurut Setijadi (2005) pendidikan terbuka dan jarak jauh di Indonesia terdiri atas
beberapa jenis yaitu:
1. pendidikan dasar dan menengah terbuka dan jarak jauh yang terdiri dari SMP/MTs
terbuka dan jarak jauh dan SMA/MA terbuka dan jarak jauh
2. pendidikan terbuka dan jarak jauh pada tingkat Pendidikan Tinggi yang salah satu
contohnya adalah universitas terbuka
3. pendidikan non formal terbuka dan jarak jauh yang terdiri dari program kesetaraan
program paket A, paket B, dan paket C
4. pelatihan profesional jarak jauh, contohnya adalah PMJJ-PPM (Pelatihan Manajemen
Jarak Jauh PPM)
5. pendidikan guru jarak jauh, contoh FKIP universitas terbuka
a. Sekolah Terbuka adalah suatu sistem sekolah yang mempunyai ciri: (1) siswanya
lebih banyak belajar mandiri; (2) guru berbagi peran dengan narasumber lain; (3)
sumber belajar bervariasi; (4) mempertimbangkan karakteristik dan kondisi
pembelajar; (5) kegiatan belajar-mengajar tidak terjadwal pada tempat dan waktu
yagn ketat; (6) memanfaatkan lingkungan tempat tinggal anak didik sebagai sumber
belajar. Contoh SD PAMONG (Pendidikan Anak oleh MAsyarakat, Orang Tua,
danGuru), SLTP Terbuka, SMU Terbuka, dan Universitas Terbuka.
b. Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan terbuka dengan program belajar yang
terstruktur relatif ketat dan pola pembelajaran berlangsung tanpa tatap muka atau
keterpisahan antara pendidikan dengan peserta didik/warga belajar. dikatakan sebagai
bagian dari konsep teknologi pendidikan karena pada permulaannya pendidikan jarak
jauh memakai jasa pos kemudian berganti pada penggunaaan media audio-visual dan
selanjutnya menggunakan alat-alat canggih seperti faks, teleconference, atau e-mail.
Semua hal ini membuat pendidikan jarak jauh di sebut pula sebagai flexible learning
karena dapat di akses kapan saja dan dimana saja.
2. E-learning
E-learning adalah suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan berbagai media
teknologi informasi komunikasi yang menggunakan perangkat elektronik kebanyakannya.
Kata ‘e’ disini adalah singkatan dari elektronik, yang pada akhirnya memadukan antara unsur
pembelajaran dengan elektronik, seperti computer, internet,telepon, video, dan lain
sebagainya.
Beberapa istilah lain yang digunakan untuk e-learning, yaitu:
 Belajar berbasis internet ( internet-based learning)
 Belajar bebasis web (web-based learning)
 Belajar melalui dunia maya ( virtual learnig)
Untuk definisi yang pertama lebih banyak berhubungan pada audio-video teknologi
dan. Lebih menitik beratkan kepada informasi datanya seperti internet, berita online, e-mail
dan lain sebagainyaPeran internet sangatlah pokok di permasalahan ini karena program ini
lebih banyak memakai jasa internet sebagai medianya.
Berkaitan dengan pengertian tentang e-learning, Arif rahman mengemukakan bahwa
ada 3 kriteria mendasar yang perlu dipahami dalam mendiskusikan e-learning, yaitu bahwa e-
learning :
a. Merupakan jaringan yang memungkinkan dilakukannya pemutakhiran secara instan,
penyimpanan/pengambilan, distribusi dan berbagi informasi atau materi
pembelajaran,
b. Menggunakan perangkat komputer sebagai sarana penyajian dengan menerapkan
standar teknologi internet,
c. Berfokus pada keluasan pandangan tentang belajar termasuk tentang solusi belajar
yang melampaui paradigm pelatihan yang tradisional.
Ada banyak jenis komputer dan non-teknologi komputer yang sedang digunakan di ruang
kelas . Di antaranya adalah:
* Computer in the Classroom: Memiliki komputer di dalam kelas adalah aset untuk
setiap guru. Dengan komputer di kelas, guru dapat menunjukkan pelajaran baru, sekarang
materi baru, menggambarkan cara menggunakan program-program baru, dan menunjukkan
situs-situs baru.
* Kelas Website: Apa cara yang lebih baik untuk menampilkan karya siswa yaitu
membuat halaman web yang dirancang hanya untuk kelas. Setelah halaman web yang
dirancang, guru dapat memposting pekerjaan rumah, karya siswa, terkenal mengutip, trivia
game, dan banyak lagi. Dalam masyarakat hari saat ini, anak-anak tahu bagaimana
menggunakan komputer dan cara mereka menavigasi melalui situs web.
* Kelas Blogs dan Wikis: Ini adalah sebagian dari berbagai Web 2.0 alat yang saat ini
sedang dilaksanakan di dalam kelas. Blog memungkinkan bagi siswa untuk mempertahankan
menjalankan dialog, seperti jurnal, pikiran, gagasan, dan tugas yang juga memberikan
komentar dan ulangan siswa refleksi. Wiki kelompok lebih difokuskan untuk mengijinkan
beberapa anggota kelompok untuk mengedit dan membuat dokumen tunggal yang benarbenar
diedit dengan cermat kolaboratif dan produk jadi.
* Perangkat Handphone: Perangkat handphone seperti clickers atau smartphone dapat
digunakan untuk meningkatkan pengalaman dalam kelas dengan memberikan kemungkinan
bagi para dosen untuk mendapatkan umpan balik.

Kelebihan dan kekurangan E-learning:


 Keuntungan:
(a) multimedia dapat digunakan sebagai alat presentasi yang memiliki kecepatan dan
keakuratan dalam memproses informasi, sehingga pembelajaran lebih efisien,
(b) multimedia dapat digunakan sebagai alat belajar yang dapat berinteraksi dengan
siswa, dan
(c) multimedia dapat digunakan sebagai tutor yang dapat melayani kebutuhan setiap
siswa secara individu, sehingga dalam hal ini siswa dituntut dapat belajar mandiri.
 Kekurangan:
Kurangnya interaksi antara guru dan siswa pun menjadi kendala dalam hal ini karena
akan berakibat mengurangnya nilai dari proses belajar-mengajar itu tersebut.
3. TV Edukasi atau televisi pendidikan
Sejarah TV ini adalah hasil gabungan dari Satgas TKPK di Surabaya dengan
memakai peralatan-peralatan yang seadanya yaitu hibah dari Negara Jepang. Penerapan
konsep teknologi pendidikan dalam sektor ini dapat dilihat dari penggunaan media audio-
visual bahkan media massa untuk bidang pendidikan. Berbagai siaran dalam media ini lah
yang menjadikan hal ini sarat akan penggunaan konsep teknologi pendidikan. Tampilan
perdana dari tv ini adalah “Aku Cinta Indonesia” yang berisi tentang pendidikan karakter atau
watak untuk anak usia SLTP. Proses inovasi membuat tv pendidikan digandrungi oleh
masyarakat di masanya
4. Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah adalah sistem kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan di
luar sekolah (merupakan pendidikan nonformal) seperti Home schooling, sekolah
jurang,sekolah alam.
5. PAIKEM
PAIKEM adalah singkatan dari Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan. Aktif dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, mempertanyakan, dan
mengemukakan gagasan.
Pembelajaran inovatif bisa mengadaptasi dari model pembelajaran yang
menyenangkan. Learning is fun merupakan kunci yang diterapkan dalam pembelajaran
inovatif. Jika siswa sudah menanamkan hal ini di pikirannya tidak akan ada lagi siswa yang
pasif di kelas, perasaan tertekan dengan tenggat waktu tugas, kemungkinan kegagalan,
keterbatasan pilihan, dan tentu saja rasa bosan.
Membangun metode pembelajaran inovatif sendiri bisa dilakukan dengan cara
diantaranya mengakomodir setiap karakteristik diri. Artinya mengukur daya kemampuan
serap ilmu masing-masing orang. Contohnya saja sebagian orang ada yang berkemampuan
dalam menyerap ilmu dengan menggunakan visual atau mengandalkan kemampuan
penglihatan, auditory atau kemampuan mendengar, dan kinestetik. Dan hal tersebut harus
disesuaikan pula dengan upaya penyeimbangan fungsi otak kiri dan otak kanan yang akan
mengakibatkan proses renovasi mental, diantaranya membangun rasa percaya diri
siswa.Kreatif dimaksudkan agar guru menciptakan kegiatan belajar yang beragam sehingga
memenuhi berbagai tingkat kemampuan siswa. Menyenangkan adalah suasana
belajarmengajar yang menyenangkan sehingga siswa memusatkan perhatiannya secara penuh
pada belajar sehingga waktu curah perhatiannya (“time on task”) tinggi.
Menurut hasil penelitian, tingginya waktu curah perhatian terbukti meningkatkan hasil
belajar. Keadaan aktif dan menyenangkan tidaklah cukup jika proses pembelajaran tidak
efektif, yaitu tidak menghasilkan apa yang harus dikuasai siswa setelah proses pembelajaran
berlangsung, sebab pembelajaran memiliki sejumlah tujuan pembelajaran yang harus dicapai.
Jika pembelajaran hanya aktif dan menyenangkan tetapi tidak efektif, maka pembelajaran
tersebut tak ubahnya seperti bermain biasa.
6. Program BEBAS (Belajar yang Berbasis Aneka Sumber)
Belajar berbasis aneka sumber (BEBAS) merupakan proses belajar alternative bagi
mereka yang tak mampu masuk ke dalam lembaga pendidikan konvesional (bebrbadan
hukum). Dengan BEBAS seorang anak didik dapat belajar dengan bantuan sumber belajar
apa saja, belajar dari siapa saja, belajar kepada siapa saja, belajar tentang apa saja, dan belajar
untuk tujuan apa saja. BEBAS dapat berlangsung jikaa ada inisiator yang berasal dari
masyarakat yang peduli kepada pemerataan pendidikan, LSM, organisasi, atau bahkan
pemerintah.
Contoh dari berbagai sumber belajar seperti berikut.
 Modul
 Komik pembelajaran
 Buku
 Perpustakaan
 Tutorial
 CD Pembelajaran
 Dll
C. Manfaat penerapan Teknologi Pendidikan
Menurut penulis, banyaklah manfaat yang dapat diambil pada contoh-contoh penerapan ilmu
teknologi pendidikan diatas, diantaranya:
1. Dapat mempermudah proses belajar-mengajar
2. Membuat proses pembelajaran kian hidup dan aktraktif
3. Tidak terbatas oleh ruang dan waktu
4. Terbukanya wawasan lebih luas
5. Pengetahuan tentang pemecahan masalah belajar baik pada perorangan
maupun pada keseluruhan organisasi.
6. Penyediaan tenaga profesi yang mampu mengintervensi organisasi.
7. Aneka sumber belajar yang sengaja dikembangkan sesuai dengan kebutuhan
organisasi
8. Sistem informasi yang diperlukan agar organisasi dapat memperoleh akses
atas informasi yang terbaru secara cepat.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Jadi, penerapan teknologi pendidikan dapat terjadi di berbagai sektor. Dengan
adanya pengimpelementasian ilmu ini, banyaklah peningkatan di segala bidang. Tidak hanya
di sektor pendidikan formal tetapi juga nonformal. Pewujudan terapan ilmu ini tetaplah
memperhatikan hal-hal yang menjadi acuan pada awalnya, seperti norma, kode etik dan lain
sebagainya. Penerapan ilmu ini tidaklah harus memakai media-media yang canggih dan
modern, tetapi dengan media yang lebih sederhana pun dan biaya yang relative murah ilmu
ini dapat diterapkan.

B. SARAN
Ingatlah, keberhasilan teknologi dalam pendidikan tidak hanya diukur oleh perangkat
keras dan perangkat lunak yang kita miliki, tetapi oleh dampak positif yang kita ciptakan
dalam kehidupan siswa. Mari kita terus bekerja bersama untuk menciptakan cerita sukses
setiap anak dalam perjalanan belajarnya.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional PUSTEKKOM, 2002, TEKNODIK No. 11, Jakarta: PUSTEKKOM
DEPDIKNAS.
Departemen Pendidikan Nasional PUSTEKKOM, 2002, TEKNODIK No. 13, Jakarta: PUSTEKKOM
DEPDIKNAS.
Departemen Pendidikan Nasional PUSTEKKOM, 2002, TEKNODIK No. 17, Jakarta: PUSTEKKOM
DEPDIKNAS.
Departemen Pendidikan Nasional PUSTEKKOM, 2002, TEKNODIK No. 20, Jakarta: PUSTEKKOM
DEPDIKNAS.
Miarso, Yusufhadi Prof. Dr. M.Sc., 2009, Menyemai Benih Teknologi Pendidikan, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Padmo, Dewi dkk, Teknologi Pembelajaran, 2003, Jakarta: Universitas Terbuka.
Siregar, Eveline dan Dewi Salma Prawiradilaga, 2008, Mozaik Teknologi Pendidikan, Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Seels, Barbara dan Rita C. Richey, Teknologi Pembelajaran terjemahan, 1994, Jakarta: Unit
Penerbitan UNJ.

Anda mungkin juga menyukai