Anda di halaman 1dari 12

MOOC UT

MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Belajar Mandiri
Dosen Pengampu: Drs. Wardi, M.Pd.
Christian Arief, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
1. Ricky Dwi Susanto 1102417001
2. Sarah Mitalia 1182417051

JURUSAN KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2019
PRAKATA
Assalamualaikum Wr.Wb
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga
penyusunan makalah Penilaian Hasil Belajar dengan judul “MOOC UT” dapat tersusun hingga
selesai.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Wardi dan Bapak Christian
Arief selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem Belajar Mandiri atas bimbingan dan ilmu yang
telah diberikan. Begitu pula kepada berbagai pihak yang telah membantu kelancaran penulisan
makalah ini.
Harapan saya semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca dan untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi. Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Semarang, 20 November 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI
PRAKATA .................................................................................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................ 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ........................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 2
2.1. Awal Mula MOOCs UT .............................................................. Error! Bookmark not defined.
2.2. SEJARAH PERKEMBANGAN INDONESIAX ....................... Error! Bookmark not defined.
2.3. Karakteristik Pembelajaran IndonesiaX ................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III PENUTUP ..................................................................................................................................... 7
3.1. Simpulan ...................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Kemajuan teknologi dan inovasi dalam dunia teknologi informasi telah menghadirkan
fenomena ubiquitous (ada di mana-mana) yaitu fenomena di mana informasi apa saja,
yang diperlukan dalam dunia pendidikan, dapat diperoleh dalam waktu instan, tanpa harus
membangun sarana prasarana fisik sekolah. Meski tanpa perlunya adanya pembangunan
sarana prasarana Fenomena ini tetap perlu didukung dengan adanya jaringan yang baik
karena diperlukan internet untuk dapat mengkoneksikan satu sama lain agar informasi
dapat bertukar secara instan. Mendapatkan informasi dengan cepat sekarang ini juga sudah
berdampak pada dunia Pendidikan.
Salah satu hasil produk dari pertukaran informasi dengan cepat dalam pendidikan
adalah MOOC (Massive Open Online Course), adalah salah satu bentuk terbaru dari
pendidikan jarak jauh berbasis ICT (Information and Communication Technology),
contoh MOOC yang ada di Indonesia adalah INDONESIAX.
IndonesiaX masuk ke dalam kategori layanan edtech, atau layanan yang berusaha
memudahkan atau memberikan akses pendidikan dengan menggunakan teknologi.
Layanan ini telah menyediakan kursus yang berisi seri video yang bisa diikuti pengguna.
Setiap materi atau bahasan pengguna diminta menjawab pertanyaan sebagai bahan
evaluasi, dan di akhir pembelajaran akan ada tes yang menentukan pengguna lulus atau
tidak.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1.2.1 Bagaimana Konsep Dasar dari IndonesiaX?
1.2.2 Bagaimana Sejarah Perkembangan IndonesiaX?
1.2.3 Bagaimana Karakteristik Pembelajaran di IndonesiaX?

1.3. Tujuan Penulisan


1.3.1. Mengetahui Dan Memahami Konsep Dasar dari IndonesiaX.
1.3.2. Mengetahui Sejarah Perkembangan IndonesiaX.
1.3.3. Mengetahui Karaktersitik Pembelajaran di IndonesiaX.

1
BAB II PEMBAHASAN

2.1. MOOC DI UNIVERSITAS TERBUKA


Paket tutorial online UT disampaikan dengan memanfaatkan Learning
Management System (LMS) yang dirancang khusus untuk e-learning. Sistem
pembelajaran online telah digunakan oleh ratusan ribu siswa UT selama bertahun-
tahun. Pada tahun 2017, setidaknya ada 4.000 kelas virtual berjalan setiap semester
menggunakan LMS berbasis Moodle.
Seperti universitas lain, UT juga memiliki kewajiban untuk
mengimplementasikan Tri Dharma (Tiga Pilar) dari Perguruan Tinggi yang terdiri dari
pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Karena UT telah
menawarkan pendidikan berbasis TIK, universitas juga ingin memanfaatkan TIK dalam
memberikan layanan masyarakat. UT memiliki komitmen untuk berbagi pengetahuan
ke semua tingkatan masyarakat Indonesia tanpa kendala waktu dan tempat. Karena itu,
ketika MIT mulai untuk menawarkan courseware terbuka pada tahun 2001 dan
UNESCO memperkenalkan Sumber Daya Pendidikan Terbuka (OER) untuk
penyebaran pengetahuan secara terbuka pada tahun 2002, UT juga mulai berkembang
dan secara terbuka mendistribusikan materi OER melalui situs webnya. Upaya
menyebarkan pengetahuan dengan Konsep OER secara resmi diumumkan oleh UT
sebagai Sumber Pembelajaran Terbuka UT ( SUAKA-UT ) dengan menggunakan
lisensi publikasi terbuka, lisensi Creative Commons
(www.creativecommons.com). Adapun pengembangan lebih lanjut dari SUAKA, UT
telah mengembangkan berbagai kursus online dengan format terbuka MOOC. Dan
sejak awal 2014, mereka telah ditawarkan melalui situs web http://moocs.ut.ac.id
MOOCs-UT dirancang khusus oleh UT untuk melakukan tanggung jawab
sosialnya dalam hal layanan masyarakat yang dapat menjangkau semua tingkatan
masyarakat, di mana pun mereka berada. MOOCs-UT adalah kursus online gratis yang
dapat diakses oleh publik tanpa ada persyaratan sehingga semua lapisan masyarakat
bisa mendapatkan pengetahuan berkualitas tinggi secara gratis. Tambahan, dengan
menawarkan MOOCs, UT ingin mendorong anggota komunitas untuk menjadi seumur
hidup peserta didik dengan memanfaatkan TIK dan pembelajaran online. Pendaftaran
MOOCs-UT juga dilakukan online. Melalui beranda MOOCs di situs web UT, calon
peserta dapat pilih saja yang ingin mereka ambil. Setiap kursus yang ditawarkan disertai
dengan brief deskripsi untuk membantu calon peserta memahami kursus yang
ditawarkan.

2.2. Desain MOOCs UT


Materi pembelajaran MOOCs-UT dirancang untuk dikirimkan dalam waktu 4
hingga 6 minggu petunjuk. Karena MOOC bersifat masif, platform LMS, yaitu
MOODLE 2.8 dipilih untuk mengakomodasi sejumlah besar peserta. Alasan memilih
Versi MOODLE 2.8 adalah bahwa UT sebenarnya telah menggunakan LMS untuk
tujuan online tutorial, sehingga tutor yang bertugas akrab dengan pengoperasian LMS.

2.3. Pengembangan Materi Pembelajaran

2
Pemilihan kursus dan topik untuk MOOC dilakukan oleh Dekan dan kepala
program studi berdasarkan program yang diambil oleh banyak siswa sebagai indikator
bahwa kursus-kursus tersebut akan populer di kalangan masyarakat umum. Setelah
dipilih kursus tertentu, topik kemudian ditentukan untuk mengembangkan materi
pembelajaran oleh mempertimbangkan ketersediaan tutor, serta daya tarik topik, ke
dalam akun. Materi yang diberikan sangat tergantung pada target kompetensi yang
ingin dicapai. Menggunakan media audio visual sangat penting dalam proses
pembelajaran MOOC karena sebagian besar materi yang diberikan tidak hanya berbasis
konsep tetapi juga lebih berorientasi pada keterampilan.
Bahan pembelajaran MOOC dikembangkan dari kursus yang ada dengan memilih
konsep menarik yang kemudian didukung oleh materi yang diperkaya. Proses dari
pengembangan materi dilakukan oleh tim dosen dari masing-masing Fakultas, dibantu
oleh baik spesialis media dan IT. Para dosen yang ahli konten sebenarnya kursus
manajer yang menguasai pedagogi pembelajaran. Karena MOOC sepenuhnya
dikirimkan secara online, maka Keterlibatan pakar IT dan media sangat penting untuk
membantu memilih yang sesuai media untuk menambahkan ilustrasi atau penjelasan ke
berbagai konsep materi pelajaran. Itu media dapat berupa teks, slide PowerPoint,
gambar, foto, atau materi video audio. Semua jenis media diambil dari materi OER
yang dikembangkan oleh UT dan lembaga lainnya yang tersedia di Internet

2.4. Proses Pembelajaran


Kegiatan interaktif menggunakan fitur yang tersedia di LMS MOODLE 2.8, mulai
dari mengunggah materi dalam berbagai format (yaitu, video, audio, gambar, animasi,
teks, dll.), memberikan komentar untuk setiap posting, hingga melakukan
diskusi. Interaksi itu asinkron yang artinya interaksi antara peserta dan tutor tidak
dilakukan tempatkan pada saat bersamaan (waktu nyata). Untuk mendorong dan
merangsang diskusi, masing-masing tutor diharuskan menyediakan materi
pembelajaran setidaknya dua kali seminggu. Waktu yang dihabiskan dalam satu sesi
belajar sangat tergantung pada sasaran sasaran. Dianjurkan agar mereka
membelanjakan sekitar 1 hingga 2 jam untuk melakukan kegiatan belajar di bawah
setiap inisiasi. Forum diskusi adalah faktor penentu apakah peserta akan tinggal sampai
akhir program, selain seberapa menarik materi yang disampaikan serta yang diharapkan
kompetensi yang ingin dicapai oleh para peserta.
Setiap MOOC umumnya dikelola oleh dua atau tiga dosen yang bertindak sebagai
Tim Tutor, yang bertanggung jawab atas MOOC. Peran dosen dalam proses
pembelajaran MOOC sangat menentukan kualitas keseluruhan MOOCs, mulai dari
penulisan deskripsi kursus, mengidentifikasi target kompetensi, mengembangkan
bahan inisiasi, memilih jenis dan konten media, melakukan diskusi dan interaksi dengan
para peserta, serta mengidentifikasi jenis-jenis penugasan dan melaksanakan tes akhir
selama proses pembelajaran.

2.5. Penilaian dan Sertifikasi

3
Partisipasi dalam MOOC bersifat sukarela dan tidak ada kewajiban bagi para
peserta untuk hadir MOOCs sampai akhir program. Namun, jika para peserta ingin
menerima sertifikat, maka mereka harus memenuhi persyaratan kelulusan, seperti
berpartisipasi aktif dalam forum diskusi dan menyelesaikan semua tugas yang
diberikan. Tugas yang sejalan dengan kompetensi target diberikan pada akhir setiap
inisiasi. Di beberapa MOOC, final tugas atau ujian juga diberikan, terlepas dari tugas
yang diberikan di akhir masing-masing sidang. Jenis penugasan dan ujian MOOCs-UT
yang ditawarkan bergantung pada masing-masing pengembang, yang juga bertindak
sebagai tutor. Kursus dengan kompetensi berbasis keterampilan, seperti Manajemen
Pemasaran , MOODLE 2.9, dan Public Speaking, pada umumnya akan memilikinya tes
esai, atau penilaian dalam bentuk portofolio. Nilai akhir terdiri dari keduanya
partisipasi (30%) dan tugas / ujian (70%). Kombinasi keduanya harus setidaknya 50%
dari nilai maksimum agar siswa dapat memperoleh sertifikat

2.6. Implementasi MOOCs UT


MOOCs-UT pertama kali ditawarkan pada Semester 2 2014 (yaitu, 2014.2) yang
terdiri dari lima program yang mewakili empat fakultas di UT, yaitu Public
Speaking (Fakultas Politik dan Ilmu Sosial), Manajemen Pemasaran (Fakultas
Ekonomi), Bahasa Inggris untuk Anak-Anak (Fakultas Pelatihan dan Pendidikan
Guru), dan Pengolahan Makanan (Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam). Tawaran pertama MOOCs-UT berhasil menarik minat publik. Seperti terlihat
pada Tabel 1, ada 3.476 peserta yang terdaftar sejak diperkenalkan pada Mei hingga
Agustus 2014. Minat masyarakat terhadap program baru ini, didukung oleh yang cukup
intensif publisitas pada platform yang berbeda, secara signifikan berkontribusi pada
jumlah terdaftar yang lebih tinggi peserta

Tabel 1: Jumlah Peserta dan Lulusan MOOC-UT pada 2014.2

Tabel 1 menunjukkan bahwa di antara 3.476 peserta dari lima kursus, hanya ada
424 peserta yang bertahan dan menerima sertifikat sesuai. The Food Processing

4
Program memiliki jumlah lulusan tertinggi, yaitu 25,2%, sedangkan Pemasaran
Program manajemen memiliki jumlah lulusan terendah, yang sedikit di bawah 6%.
Rata-rata, tingkat penyelesaian MOOCs-UT hanya 12%. Angka ini relative baik
dibandingkan dengan pengalaman penyedia MOOC lainnya di banyak bagian dunia,
yang hanya sekitar 5% (Belawati, 2014).
Berdasarkan minat masyarakat yang cukup tinggi, pada periode pendaftaran
semester 1 (yaitu, 2015.1), UT menawarkan delapan kursus baru: Bahasa Inggris untuk
Terjemahan , Metode Penelitian , Administrasi Bisnis , Arsip , Administrasi
Publik , Studi Pemerintahan , Perpajakan , dan Hukum . Alasan untuk menambahkan
lebih banyak kursus adalah untuk menyediakan komunitas dengan berbagai pilihan
kursus. Bahkan, diversifikasi dan peningkatan jumlah MOOC yang ditawarkan tidak
tidak berkorelasi dengan peningkatan jumlah partisipasi. Jumlah peserta masing-
masing tentu saja sangat kecil, sekitar 11 hingga 69 peserta. Apalagi, enam dari tiga
belas kursus yang ditawarkan memiliki jumlah peserta yang relatif kecil yang berhasil
menyelesaikan kursus, yaitu antara 3% dan 41%. Tujuh kursus lainnya, tetap saja tidak
peserta yang berhasil menyelesaikan kursus mereka. (Tabel 3). Penurunan jumlahnya
peserta MOOCs-UT adalah karena fakta bahwa waktu yang dialokasikan untuk
mempublikasikan program agak pendek (dari tanggal penawaran hingga batas waktu
pendaftaran) sebagai menentang waktu yang dialokasikan pada semester
sebelumnya. Berdasarkan pengalaman di pertama dua semester, pada semester
berikutnya (yaitu semester 2 tahun 2015), UT mengurangi jumlahnya MOOC
ditawarkan hanya untuk tujuh kursus; enam program adalah program yang ada dan satu
kursus adalah bagian dari program Studi ASEAN baru, dengan bahasa Inggris sebagai
Bahasa petunjuk

5
Tabel 2: Jumlah Peserta dan Lulusan MOOC-UT pada 2015.1

Keberhasilan menarik minat publik pada MOOC tampaknya dipengaruhi oleh


beberapa faktor, seperti topik menarik yang tersedia di MOOCS dan juga jumlah waktu
yang cukup dikhususkan untuk publisitas program sebelum pelaksanaannya. Mayoritas
peserta MOOCs-UT adalah karyawan yang bertujuan untuk meningkatkan program
online pengetahuan mereka di bidang yang mungkin berguna di tempat kerja
mereka. Memperkaya konsep yang relevan dan materi pembelajaran dengan video
interaktif untuk meningkatkan keterampilan peserta tampaknya menjadi aspek yang
sangat penting dalam pengembangan bahan MOOC. Promosi dan publisitas
pengumuman harus dibuat sedini mungkin sehingga anggota masyarakat punya banyak
waktu untuk mengakses dan memanfaatkan program. Survei menunjukkan itu promosi
MOOCs melalui situs web UT terbukti cukup efektif. Sekitar 49% dari para peserta
memperoleh informasi tentang MOOC dari situs web UT, sementara yang lain 39%
dari mereka menerima informasi dari mesin pencari Google, dan hanya 12% yang
ditemukan keluar informasi dari teman-teman mereka (Lihat Gambar 3). Namun,

6
promosi melalui stasiun televisi nasional (TVRI), yang mampu menjangkau para
peserta secara remote daerah, dianggap sebagai cara yang efektif karena ini dapat
mencapai jangkauan yang lebih luas masyarakat.

Gambar 1: Situs Web MOOCs-UT

BAB III PENUTUP


3.1. Simpulan
Dengan adanya IndonesiaX sebagai salah satu platform Pendidikan gratis yang
menggunakan media online sehingga dapat belajar dimana saja dan kapan saja ini sangat
membantu bagi banyak kalangan orang. Meningkatnya jumlah peserta yang mengikuti
kelas menjadi salah satu patokan bahwa IndonesiaX sangatlah dibutuhkan oleh banyak
orang, dengan menggunakan bahasa Indonesia membuat mempermudah peserta dalam
pembelajaran nya yang didominasi oleh masyrakat Indonesia meskipun juga terdapat
peserta dari luar Indonesia.

7
DAFTAR PUSTAKA

DailySocial.id. (2018). Pencapaian dan Rencana Layanan Edtech IndonesiaX Tahun Ini. Retrieved
November 17, 2019, from Dailysocial.id: https://dailysocial.id/post/indonesiax-edtech-2018
IndonesiaX. (2018, July 4). Cara Belajar Baru Dengan Massive Open Online Course. Retrieved
November 17, 2019, from Elearning Universitas Sam Ratulangi:
https://elearning.unsrat.ac.id/pluginfile.php/41/mod_forum/attachment/2/Booklet%20Indo
nesiaX.pdf

Panji, A. (2015, Agustus 26). IndonesiaX, Situs untuk Belajar dan Kursus Online. Retrieved November
17, 2019, from CNN Indonesia: https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150825160307-
185-74404/indonesiax-situs-untuk-belajar-dan-kursus-online

Rachmatunisa. (2015, Agustus 17). IndonesiaX, Massive Open Online Course 'Persembahan untuk
Negeri'. Retrieved November 17, 2019, from DetikInet: https://inet.detik.com/cyberlife/d-
2993847/indonesiax-massive-open-online-course-persembahan-untuk-negeri

SocmedUI. (2015, November 04). IndonesiaX Capai 20.000 Pendaftar Kursus. Retrieved November
17, 2019, from Uiupdate.ui.ac.id: http://uiupdate.ui.ac.id/node/13835

8
1

Anda mungkin juga menyukai