Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

PENGARUH DUKUNGAN ORANG TUA DAN KEPERCAYAAN DIRI SISWA


TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MEDIASI MOTIVASI
BELAJAR SISWA

Nerru Pranuta Murnaka1), Suwarno2), Haryanti3)


1)
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Surya, Tangerang, Indonesia.
2)
Universitas Bina Nusantara, Jakarta, Indonesia.
3)
SMP Negeri 29 Semarang, Semarang, Indonesia.

Corresponding Author : murnaka@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi karana rendahnya hasil belajar siswa


dalam bentuk hasil UN untuk Kabupaten Tangerang. Selain itu, juga adanya
siswa-siswa yang hasil belajarnya masing kurang, terutama di masa pandemi
COVID-19. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan
orang tua dan kepercayaan diri siswa terhadap hasil belajar matematika
melalui mediasi motivasi belajar siswa. Populasi penelitian ini berjumlah 132
siswa dan sampel dalam penelitian ini berjumlah 220 siswa. Pengambilan
sampel ini menggunakan metode probability simple random sampling.
Metode pengumpulan data menggunakan angket. Teknik analis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier dan analisis jalur.
Penelitian ini terdiri dari 2 variabel bebas yaitu dukungan orang tua (X1) dan
kepercayaan diri siswa (X2), motivasi belajar sebagai intervening (Y1),
dengan hasil belajar (Y) sebagai variabel terikat. Hasil análisis jalur
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh langsung kepercayaan diri siswa
terhadap hasil belajar siswa, motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa,
dukungan orang tua terhadap hasil belajar siswa, dukungan orang tua
terhadap kepercayaan diri siswa, dan pengaruh tidak langsung dukungan
orang tua terhadap hasil belajar siswa.
Kata kunci: Hasil Belajar, Motivasi Belajar, Dukungan Orang Tua,
Kepercayaan diri Siswa.

PENDAHULUAN
Perubahan zaman yang begitu cepat sebagai konsekuensi dari modernisasi dan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih, telah mengakibatkan terjadinya
banyak perubahan. Hal ini menuntut setiap manusia yang hidup diera tersebut harus dapat
mengikuti perkembangan kemajuan teknologi dan informasi. Selain itu setiap manusia juga
harus memiliki keterampilan yang mumpuni untuk keberlangsungan hidup di abad ini yaitu
abad 21. Abad 21 juga merupakan tonggak lahirnya era revolusi industri 4.0 dimana
penggunaan kecanggihan teknologi terutama komputer dan internet dalam berbagai aktivitas
kehidupan makin dominan. Untuk menghadapi tantangan teknologi tersebut, maka diperlukan
kecakapan abad 21. ATCS (Assesment and Teaching for 21st Century Skills) menyebutkan
bahwa terdapat empat hal pokok yang berkaitan dengan kecakapan di abad ke-21 yaitu cara
berpikir, cara bekerja, kerja dan kecakapan hidup.
Sebagai salah satu ilmu dasar yang memiliki peranan penting dalam upaya penguasaan
ilmu pengetahuan dan teknologi, dan menjadi acuan dalam pengembangan kemampuan
berpikir siswa adalah mata pelajaran matematika (Murnaka, dan Manalu, 2018). Hal ini

Prosiding SNMP 2020 414


Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

dikarenakan matematika merupakan ilmu yang mendidik manusia agar mampu berpikir secara
logis, kritis, rasional, dan percaya diri (Ernawati, 2013). Hal ini juga dapat dilihat dalam
Standar Kompetensi Mata Pelajaran Matematika yang diterbitkan oleh Depdiknas (2006)
bahwa matematika merupakan mata pelajaran yang perlu diberikan kepada siswa dengan
tujuan untuk membekali kemampuan berpikir logis, analisis, sistematis, kritis, dan kreatif siswa.
Oleh karena itu matematika di jadikan mata pelajaran yang wajib dipelajari dari jenjang
sekolah dasar (Murnaka, dan Manalu, 2018; Yuniarti, dan Murnaka, 2018).
Namun, Fakta di lapangan menunjukkan bahwa kemampuan matematika siswa masih
rendah. Hal ini bisa dilihat dari rendahnya nilai Ujian Nasional (UN), hasil Program for
International Student Assessment (PISA), dan hasil Trends in International Mathematics and
Science Study (TIMSS). Rendahnya nilai UN, hasil PISA dan Hasil TIMSS siswa dapat dilihat
dari diagram berikut ini.

Sumber : https://hasilun.puspendik.kemdikbud.go.id.
Gambar 1. Hasil UN Tingkat kabupaten Tangerang
Dari hasil diagram di atas jelas terlihat bahw, hasil UN matematika baik tingkat nasional,
propinsi maupun kabupaten masih berada di bawah 60. Hal tersebut menunjukan rendahnya
kemampuan matematika. Selain dari hasil UN, dari hasil studi Trend International
Mathematics And Science Study (TIMSS) juga menunjukan masih rendahnya kemampuan
matematika peserta didik di Kabupaten Tangerang . Dari hasil studi TIMSS dapat dilihat dalam
tabel 1 berikut ini.

Tabel 1. Hasil TIMMS Indonesia Tahun 2003 - 2015


Rata-rata Skor Rata-rata Skor
Tahun Peringkat Peserta
Indonesia Internasional
2003 35 46 Negara 411 467
2007 36 49 Negara 397 500
2011 38 42 Negara 386 500
2015 44 49 Negara 397 500
Sumber : Nizam (2016).
Selain dari hasil studi UN dan TIMSS, dari hasil PISA juga terlihat bahwa perbadingan
kualitas pendidikan di Indonesia dibandingkan dengan luar negeri dapat dilihat pada tabel 2
berikut ini
Tabel 2. Hasil PISA Indonesia Tahun 2012 - 2018
Materi yang Skor Rata-Rata Skor Rata-Rata Peringkat Jumlah Negara
Tahun
Diujikan Indonesia Internasional Indonesia partisipan
Membaca 396 500 62
2012 Matematika 375 500 64 65
Sains 382 500 64

Prosiding SNMP 2020 415


Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

Materi yang Skor Rata-Rata Skor Rata-Rata Peringkat Jumlah Negara


Tahun
Diujikan Indonesia Internasional Indonesia partisipan
Membaca 397 500 61
2015 Matematika 386 500 63 69
Sains 403 500 62
Membaca 371 500 72
2018 Matematika 379 500 72 78
Sains 396 500 70
Sumber : Diolah dari laporan PISA (OECD, 2019)

Dari hasil studi PISA, Indonesia masih menduduki peringkat yang rendah. Dan dari hasil
nilai PISA yang didapatkan pada tahun 2018, menujukkan penurunan hasil dibandingkan
periode-periode sebelumnya.
Kurang berhasilnya pencapaian tujuan dalam pembelajaran matematika dapat saja
dimungkinkan adanya masalah yang berasal dari guru, siswa yang bersangkutan, maupun
sarana dan prasarana seperti media atau bahan ajar yang digunakan (Yuniyanti, Sunarno, &
Haryono, 2012). Faktor dari dalam diri siswa merupakan faktor yang paling dominan dalam
pencapaian hasil belajar siswa (Slameto, 2003; Gita, Murnaka, dan Sukmawati, 2018).
Dorongan yang ada dalam diri siswa ini akan menyertai siswa tersebut dari awal kegiatan
belajarnya sampai siswa tersebut merasa cukup untuk mencapai tujuan belajarnya. Salah satu
bentuk dorangan tersebut adalah motivasi belajar siswa. Motivasi adalah dorongan pada diri
seseorang untuk meraih yang terbaik dalam bidang tertentu, khususnya bidang akademik
(Nuryanti, 2008). Dorongan motivasi akan sangat mempengaruhi bagaimana siswa tersebut
mampu belajar dengan baik. Ini artinya melalui motivasi belajar setiap siswa dapat mengalami
peningkatan seperti bekerja dengan lebih efektif dan efisien, mengalami peningkatan dalam
ketertarikan untuk sekolah dan mencapai potensi-potensinya secara lebih baik. Selain motivasi,
kepercayaan diri juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Fernald & Fernald (Garliah
dan Nasution, 2005) menyebutkan bahwa hal-hal yang dapat mempengaruhi motivasi
berprestasi seseorang, yaitu : 1) Keluarga dan kebudayaan (family and cultural); 2) Konsep diri
(self concept); dan 3) Pengakuan dan prestasi (recognition and achievement).
Kondisi Pandemi COVID-19 yang saat ini terjadi merupakan musibah yang memilukan
seluruh penduduk bumi, dan tidak dapat dipungkiri bahwa Pandemi COVID-19 ini juga telah
merubah tatanan hidup sebagian besar penduduk dunia, termasuk dalam dunia Pendidikan.
Banyak negara, termasuk Indonesia memutuskan untuk menutup sekolah, perguruan tinggi
maupun universitas. Meskipun sekolah di tutup, pemerintah menghimbau agar proses
pendidikan dan pembelajaran tetap dijalankan. Salah satu konsep yang di usung oleh
pemerintah agar sekolah dapat melaksanakan proses pebelajarannya yaitu dengan cara
pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pembelajaran Jarak Jauh adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang dilakukan siswa dan guru yang tidak dilaksanakan disekolah dengan tatap muka tetapi
pelaksanaan sepenuhnya jarak jauh melalui teknologi komunikasi, informasi dan media lainnya
dengan menggunakan berbagai alat komunikasi untuk belajar. Pelaksanaan pembelajaran jarak
jauh ini menggunakan internet karena mudah dan cepat. Selama pembelajaran dari rumah,
faktor orang tua sangat berperan penting, terutama dalam memotivasi, memfasilitasi,
membimbing, dan mengawasi belajar anaknya. Hal sanada juga diungkapkan oleh Windhiyana
(2020) dimana penelitian ini menunjukkan peran orang tua dalam menentukan prestasi belajar
siswa sangatlah besar. Hal senada juga diungkapkan oleh Connors & Epstein (dalam Santrock,
2002:97) bahwa siswa ingin orangtuanya terlibat aktif dalam pendidikan mereka. Hasil
penelitian Sulaiman (2013) menunjukkan bahwa dukungan orangtua memiliki kontribusi
sebesar 44% terhadap prestasi belajar siswa. Adapun tujuan dalam penelitian ini yaitu

Prosiding SNMP 2020 416


Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dukungan orang tua dan kepercayaan diri
siswa terhadap hasil belajar matematika melalui mediasi motivasi belajar siswa.

METODE
Penelitian ini merupakan tipe penelitian verifikatif yaitu penelitian yang bertujuan
menguji hipotesis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kuantitatif untuk menguji hipotetis. Penelitian ini menggunakan Metode Survey Penjelasan
(Explanatory Survey Method) yang merupakan metode pengumpulan data yang diperoleh
secara langsung dari sumber dengan menggunakan pertanyaan tertulis kuesioner (melalui
google forms) dengan skala ordinal. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas
VIII SMP Negeri 1 Tigaraksa Tangerang. Populasi penelitian ini berjumlah 220 siswa dan
sampel dalam penelitian ini berjumlah 132 siswa. Pengambilan sampel ini menggunakan
metode probability simple random sampling. Banyaknya sampel di tentukan dengan
menggukan Tabel Krejcie Dan Morgan. Penelitian ini melakukan analisis hubungan kausal,
yakni melihat seberapa besar pengaruh dukungan orang tua, kepercayaan diri siswa, dan
motivasi belajar terhadap hasil belajar. Berikut ini adalah diagram analisis jalau yang
disesuaikan dengan tujuan penelitian

Gambar 2. Diagram Path Analisis

Penelitian ini menggunakan Path Analysis Models. Yang bertujuan untuk menganalisis
hubungan kausal antara variabel independen/variabel eksogen (exogenous variable), yaitu
dukungan orang tua (X1) dan kepercayaan diri siswa (X2), motivasi belajar sebagai intervening
(Y1), dan variabel dependen / variabel endogen (endogenous variable), yaitu hasil belajar
(Y).Adapun indicator dari variable-variabel tersebut adalah :

Kepercayaan Diri Hasil


Dukungan Orang Tua Motivasi Belajar
Siswa Belajar
Menurut House (2002) Menurut Menurut Nana Diambil
bentuk dukungan orang Kemendikbud (2014), Sudjana (2006), dari hasil
tua meliputi: indikator indikator motivasi nilai rata-
1. Dukungan Emosianal kepercayaan diri belajar adalah rata raport
a) Partisipasi oran tua adalah berikut ini : berikut ini : siswa.
dalam belajar anak 1. Berpendapat atau 1. Minat dan
b) Menciptakan suasana melakukan perhatian siswa
belajar anak kegiatan tanpa terhadap
c) Memberikan motivasi ragu pelajaran
belajar kepada anak 2. Semangat siswa
untuk

Prosiding SNMP 2020 417


Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

Kepercayaan Diri Hasil


Dukungan Orang Tua Motivasi Belajar
Siswa Belajar
d) Membantu kesulitan 2. Mampu membuat melakukan
belajar anak keputusan tugas-tugas
2. Dukungan dengan tepat belajarnya
Instrumental 3. Tidak mudah 3. Tanggung jawab
a) Penyediaan fasilitas putus asa dalam
belajar 4. Tidak Canggung mengerjakan
b) Penyediaan alat dalam bertindak tugas-tugas
perlengkapan belajar 5. Berani presentasi belajarnya
c) Tersedianya tempat di dalam kelas 4. Reaksi yang
belajar 6. Berani bertanya, ditunjukkan
d) Mengatur waktu berpendapat, siswa terhadap
belajar anak atau menjawab stimulus yang
3. Dukungan Informasi pertanyaan. diberikan oleh
a) Pengawasan belajar guru
b) Problem solving dalam 5. Rasa senang
belajar dan puas dalam
4. Dukungan penilaian mengerjakan
a) Memberikan sanksi tugas yang
atau hukuman diberikan.
b) Memberikan hadiah

HASIL DAN PEMBAHASAN


Penelitian menggunakan analisis statistik yaitu analisis jalur (Path Analysis). Teknik
analisis jalur ini dikembangkan oleh Sewal Wright di tahun 1934. Analisis ini digunakan untuk
menguji pengaruh variable intervening (Z) dimana penggunaan analisis regresi untuk menaksir
hubungan kausalitas antar variable (model casual). Analisis jalur merupakan perluasan dari
analisis regresi linier berganda atau analisis jalur adalah penggunaan analisis regresi untuk
menaksir hubungan kausalitas antar variabel yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
teori. Hubungan langsung terjadi jika satu variabel mempengaruhi variabel lainnya tanpa ada
variabel ketiga yang memediasi (intervening) hubungan kedua variabel tersebut. Hubungan
tidak langsung adalah jika ada variabel ketiga yang memediasi hubungan kedua variabel ini
(Ghozali, 2005:160).
Dengan demikian dalam model hubungan antar variabel tersebut, terdapat variabel
independen yang dalam hal ini disebut variabel eksogen (exogenous), dan variabel dependen
yang disebut variabel endogen (endogenous). Melalui analisis jalur ini akan dapat ditemukan
jalur mana yang paling tepat dan singkat suatu variabel independen menuju variabel dependen
yang terakhir (Sugiyono, 2010:39). Berikut ini adalah model fit dan tabel hasil dari analisis
jalur.

Prosiding SNMP 2020 418


Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

Gambar 3. Hasil Path Analisis

Tabel 3. Hasil Pengukuran Tingkat Kesesuaian (goodness-of-fit model)


Ukuran Goodness of Batas Penerimaan Goodness
Hasil
Fit of Fit
Chi Square semakin kecil semakin baik 0.270
Probability (P) P  0,05 0.603
RMSEA RMSEA ≤ 0,08 0.000
CFI 0,80 ≤ CFI ≤ 1 1.000
TLI 0,80 ≤ TLI 1.276

Tabel 4. Hasil Standardized Regression Weights


Estimate S.E. C.R. P Label
Dukungan Orang Tua →
.213 .064 3.222 .001 par_3
Motivasi Belajar
Dukungan Orang Tua →
.155 .042 2.325 .020 par_5
Kepercayaan Diri Siswa
Motivasi Belajar → Hasil
.143 .074 2.099 .036 par_1
Belajar
Kepercayaan Diri
.063 .113 .930 .035 par_2
Siswa → Hasil Belajar
Dukungan Orang Tua →
.018 .072 .260 .009 par_4
Hasil Belajar

1. Hubungan Variabel Dukungan Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar


Variabel dukungan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
motivasi belajar. Hal ini terlihat bahwa nilai P = 0.001 atau kurang dari 0.05.
Dan besar pengaruh variabel dukungan orang tua terhadap variabel motivasi belajar
sebesar 0.213 atau 21.3%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi variabel dukungan
orang tua akan mampu meningkatkan variabel motivasi belajar sebesar 21.3%.
2. Hubungan Variabel Dukungan Orang Tua Terhadap Kepercayaan Diri Siswa
Variabel dukungan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
kepercayaan diri siswa. Hal ini terlihat bahwa nilai P = 0.002 atau kurang dari 0.05.

Prosiding SNMP 2020 419


Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

Dan besar pengaruh variabel dukungan orang tua terhadap variabel kepercayaan diri
siswa sebesar 0.155 atau 15.5%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi variabel
dukungan orang tua akan mampu meningkatkan variabel kepercayaan diri siswa sebesar
15.5%.
3. Hubungan Variabel Motivasi Belajar Terhadap Hasil Belajar
Variabel motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel hasil
belajar. Hal ini terlihat bahwa nilai P = 0.036 atau kurang dari 0.05.
Dan besar pengaruh variabel motivasi belajar terhadap variabel hasil belajar sebesar
0.143 atau 14.3%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi variabel motivasi belajar
akan mampu meningkatkan variabel hasil belajar sebesar 14.3%.
4. Hubungan Variabel Kepercayaan Diri Siswa Terhadap Hasil Belajar
Variabel kepercayaan diri siswa berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel
hasil belajar. Hal ini terlihat bahwa nilai P = 0.035 atau kurang dari 0.05.
Dan besar pengaruh variabel kepercayaan diri siswa terhadap variabel hasil belajar
sebesar 0.063 atau 6.3%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi variabel
kepercayaan diri siswa akan mampu meningkatkan variabel hasil belajar siswa sebesar
6.3%.
5. Hubungan Variabel Dukungan Orang Tua Terhadap Hasil Belajar
Variabel dukungan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel hasil
belajar. Hal ini terlihat bahwa nilai P = 0.009 atau kurang dari 0.05.
Dan besar pengaruh variabel dukungan orang tua terhadap variabel hasil belajar sebesar
0.018 atau 1.8%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi variabel dukungan orang
tua akan mampu meningkatkan variabel hasil belajar sebesar 1.8%.

Pengaruh Variabel Dukungan Orang Tua terhadap variabel Hasil Belajar melalui mediasi
variabel Motivasi Belajar adalah 0.213 × 0.143 = 0.030 = 3% . Pengaruh Variabel Dukungan
Orang Tua terhadap variabel Hasil Belajar melalui mediasi variabel Kepercayaan Diri Siswa
adalah 0.155 × 0.63 = 0.0976 = 9,76% .

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan diatas, maka kesimpulan
dalam penelitian ini yaitu :
1. Ada pengaruh variabel dukungan orang tua terhadap variabel motivasi belajar. Dan besar
pengaruh variabel dukungan orang tua terhadap variabel motivasi belajar sebesar 0.213 atau
21.3%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi variabel dukungan orang tua akan mampu
meningkatkan variabel motivasi belajar sebesar 21.3%.
2. Ada pengaruh variabel dukungan orang tua terhadap variabel kepercayaan diri siswa. Dan besar
pengaruh variabel dukungan orang tua terhadap variabel kepercayaan diri siswa sebesar 0.155
atau 15.5%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi variabel dukungan orang tua akan
mampu meningkatkan variabel kepercayaan diri siswa sebesar 15.5%.
3. Ada pengaruh variabel motivasi belajar terhadap variabel hasil belajar. Dan besar pengaruh
variabel motivasi belajar terhadap variabel hasil belajar sebesar 0.143 atau 14.3%. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin tinggi variabel motivasi belajar akan mampu meningkatkan
variabel hasil belajar sebesar 14.3%.
4. Ada pengaruh variabel kepercayaan diri siswa terhadap variabel hasil belajar. Dan besar
pengaruh variabel kepercayaan diri siswa terhadap variabel hasil belajar sebesar 0.063 atau
6.3%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi variabel kepercayaan diri siswa akan mampu
meningkatkan variabel hasil belajar siswa sebesar 6.3%.
5. Ada pengaruh variabel dukungan orang tua terhadap variabel hasil belajar siswa. Dan besar
pengaruh variabel dukungan orang tua terhadap variabel hasil belajar sebesar 0.018 atau 1.8%.
Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi variabel dukungan orang tua akan mampu

Prosiding SNMP 2020 420


Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pembelajarannya

meningkatkan variabel hasil belajar sebesar 1.8%.

SARAN
Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa variabel dukungan orang tua merupakan variabel
yang memiliki pengaruh besar. Disaat pandemi COVID-19 ini orang tua selaku menjadi guru
pertama siswa di rumah, diharapkan mampu memberikan dukungan kepada putra-putrinya. Di
masa pandemi ini COVID-19 ini, guru-guru kelas juga diharapkan juga mampu memotivasi
siswa-siswinya. Dukungan orang tua dan siswa akan sangat berdampat pada hasil belajarnya.

DAFTAR RUJUKAN
Depdikbud, D. 2006. UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
(Sisdiknas).
Garliah, L., & Nasution, F. K. S. (2005). Peran pola asuh orang tua dalam motivasi berprestasi.
Gita, A., Murnaka, N. P., & Sukmawati, K. I. (2018). Penerapan Model Pembelajaran
Conceptual Understanding Procedures (CUPS) sebagai Upaya Mengatasi
Miskonsepsi Matematis Siswa. Journal of Medives: Journal of Mathematics
Education IKIP Veteran Semarang, 2(1), 65-76.
Murnaka, N. P., & Manalu, R. I. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Student Team
Achievement Division untuk Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep
Siswa. UNION: Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika, 6(3), 317-328.
Sugiyono, P. (2010). Metodologi penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Alpabeta, Bandung.
Sulaiman, A. R. 2013. “Peran Minat Belajar dan Dukungan Orangtua terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa di Ternate”. Tesis tidak diterbitkan. Yogyakarta: PPs UGM.
Yuniarti, N., & Murnaka, N. P. (2018). Penerapan Model Pembelajaran Learning Cycle 5e
Sebagai Upaya Untuk Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Matematis
Siswa. Kreano, Jurnal Matematika Kreatif-Inovatif, 9(1), 28-37.
Yuniyanti, E. D., & Sunarno, W. Haryono. 2012. Pembelajaran Kimia Menggunakan Inkuiri
Terbimbing dengan Media Modul dan E-Learning ditinjau dari Kemampuan
Pemahaman Membaca dan Kemampuan Berpikir Abstrak.
Wiyono, M. 2009. Profesionalisme Dosen Matematika dalam Program Penjaminan Mutu.
Jurnal Ilmu Pendidikan Matematika, 16(1): 51-58
Windhiyana, E. 2020. Dampak Covid-19 terhadap kegiatan pembelajaran online di sebuah
perguruan tinggi kristen di Indonesia. Perspektif Ilmu Pendidikan, 34(1), 1-8.

Prosiding SNMP 2020 421

Anda mungkin juga menyukai