Anda di halaman 1dari 8

EDU-MAT: Jurnal Pendidikan Matematika ISSN: 2338-2759 (print)

https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/edumat ISSN: 2597-9051 (online)

ANALISIS KEMAMPUAN LITERASI MATEMATIKA SISWA PADA PENYELESAIAN SOAL


BERORIENTASI KONTEN QUANTITY

Triwahyu Riyatuljannah1, Siti Fatonah2

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta


1

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta


2

E-mail: triwahyuriatuljanah@gmail.com, siti.fatonah@uin-suka.ac.id

DOI: …………

Abstrak: Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya peringkat siswa dalam
survey yang dilakukan PISA pada kajian kemampuan literasi matematika. Penelitian
ini bertujuan menganalisis: (1) kemampuan literasi matematika siswa konten
(quantity) secara umum, (2) kemampuan literasi matematika setiap level pada siswa
konten (quantity). Jenis penelitian ini adalah kualitatif dengan desain kualitatif
deskriptif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode tes, observasi, wawancara
dan dokumentasi. Analisis data dilakukan melalui proses reduksi data, penyajian
data dan kesimpulan/verifikasi. Validasi data menggunakan validasi logis oleh ahli,
triangulasi sumber dan metode. Kesimpulan penelitian ini yaitu (1) Kemampuan
literasi matematika siswa berorientasi konten quantity secara umum memperoleh
rata-rata nilai 69,42 dengan kategori baik. 2) Kemampuan literasi matematika siswa
berorientasi konten quantity setiap level pada level 1 memperoleh nilai 73,2 kategori
baik, level 2 memperoleh nilai 73,85 kategori baik, level 3 memperoleh nilai 67,65
kategori baik dan level 4 memperoleh nilai 58,82 kategori cukup.

Kata kunci: literasi matematika, konten quantity

Abstract: The background of this research is the low ranking of students in a survey
conducted by PISA on the study of mathematical literacy skills. This study aims to analyze:
(1) the students' mathematical literacy skills (quantity) in general, (2) the mathematics
literacy skills of each level of content students (quantity). This type of research is qualitative
with a descriptive qualitative design. Data collection was carried out through test methods,
observation, interviews and documentation. Data analysis was carried out through the
process of data reduction, data presentation and conclusion / verification. Data validation
used logical validation by experts, triangulation of sources and methods. The conclusions of
this study are (1) Mathematical literacy skills of students oriented to quantity content
generally obtained an average value of 69.42 in the good category. 2) Mathematical literacy
skills of students with content-oriented quantity at each level at level 1 get a good score of
73.2, level 2 get a good score of 73.85, level 3 get a score of 67.65 in the good category
and level 4 get a score of 58.82 in the category enough.

Keywords: mathematical literacy, quantity content

1
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan kegiatan yang peran matematika, bernalar matematika
dilaksanakan secara sadar dengan tujuan dalam konteks yang bervariasi dan
mengembangkan kualitas individu dalam menyelesaikan masalah matematika sehari-
sistem yang integral.(Djamarah, 2010) hari secara konstruktif. Berdasarkan
Proses pendidikan tentu memiliki tujuan agar beberapa penelitian berskala internasional,
pelaksanaan dan hasil yang diharapkan yaitu PISA (Programme for Internasional
dapat membuat peserta didik lebih unggul Student Assessment) menunjukkan hasil
dan bermutu. Pada proses pendidikan ada kemampuan literasi matematika di dunia.
yang dinamakan penilaian hasil belajar. Ojose mengungkapkan “Hakikat literasi
Penilaian hasil belajar peserta didik ditujukan matematika adalah peserta didik mampu
agar dapat memantau dan mengevaluasi menggunakan pengetahuan dan kompetensi
proses, kemajuan belajar dan perbaikan dasar dalam matematika yang dipelajari
hasil belajar oleh satuan pendidikan yang untuk digunakan secara percaya diri dalam
bertujuan untuk menilai pencapaian standar menyelesaikan persoalan pada konteks
kompetensi kelulusan pada seluruh mata kehidupan sehari-hari.(Nurkamilah, Nugraha,
pelajaran. Matematika adalah salah satu & Sunendar, 2018) Literasi matematika
mata pelajaran yang membuat peserta didik diharapkan mampu untuk memberi
untuk memiliki asumsi atau berargumentasi. kemudahan bagi peserta didik untuk mampu
Bidang matematika selalu memiliki ciri khas memahami berbagai masalah matematis.
untuk menutut peserta didik dalam (Simarmata, Wedyawati, & Hutagaol, 2020)
memahami seluruh konsep yang ada Indonesia merupakan salah satu negara
didalam matematika. Dasar matematika tidak yang belum memberikan hasil literasi
hanya melalui kegiatan berhitung, tetapi matematika PISA yang memuaskan. P4TK
sebagai perantara atau media untuk menyebutkan bahwa Indonesia mengikuti
menemukan hal yang baru. Menguasai PISA pada tahun 2000.(Martalyna, 2018)
matematika memberikan kemudahan bagi PISA adalah survey tiga tahunan yang
semua orang dengan fungsi yang beragam dilakukan pada peserta didik berusia 15
seperti menghitung harga produk, prediksi tahun di negara industri utama dunia. PISA
indeks harga saham dengan memanfaatkan merupakan inisiasi the Orgatation for
teori double exponential smoothing dan lain Economic Co-operation and Development
sebagainya. (OECD), survey tersebut memberikan
Penguasaan matematika siswa akan informasi kualitas pendidikan negara peserta
bertambah dan kompetitif melalui kegiatan sekaligus digunakan sebagai acuan dalam
berbasis literasi matematika. Peningkatan memperbaiki sistem pendidikan dan fokus
penguasaan literasi matematika siswa salah PISA yaitu membaca, matematika dan sains.
satunya dengan penyelesaian soal yang Berdasarkan hasil studi PISA
berbasis literasi, dalam hal ini tentu setiap (Prastyo & Salman, 2020) yang
butir soal memiliki indikator literasi dipublikasikan oleh OECD pada domain
matematika masing-masing dengan skor matematika yang menilai kemampuan literasi
yang berbeda. Literasi matematika matematika siswa dijelaskan pada tabel 1.1
merupakan kapasitas untuk mengidentifikasi berikut ini:
Tabel 1 Hasil Studi PISA Domain Matematika

Skor Rata-rata Skor Rata-rata


Tahun Peringkat Indonesia Total Negara Peserta
Indonesia Internasional
2000 367 472 39 41
2003 360 485 38 40
2006 391 469 50 57
2009 371 468 61 65
2012 375 473 64 65
2015 386 462 63 70
2018 379 489 73 79

Hal tersebut menunjukkan bahwa Hasil observasi menunjukkan


kemampuan literasi matematika siswa di bahwa MI Qurrota A’yun sudah menerapkan
Indonesia masih rendah. Artinya, kurikulum 2013 untuk meningkatkan kualitas
kemampuan siswa Indonesia dalam dan prestasi khususnya pembelajaran
menyelesaikan soal-soal yang menuntut matematika. Menurut pengamatan di MI
kemampuan untuk menelaah, memberi Qurrota A’yun sebagian besar peserta didik
alasan, mengomunikasikannya secara belum terbiasa dengan soal ujian yang
efektif, dan memecahkan dan bersubtsansi kontekstual, menuntut
mengintepretasikan masalah dalam berbagai penalaran, argumentasi dan kreativitas
macam situasi masih rendah. Rendahnya dalam menyelesaikannya.Berdasarkan latar
kemampuan literasi matematika tersebut belakang masalah yang telah dikemukakan
diakibatkan kualitas pendidikan yang masih diatas, maka permasalahan dalam penelitian
rendah, penekanan pembelajaran di rumuskan sebagai berikut: (1) Bagaimana
matematika pada aspek pengetahuan dan kemampuan literasi matematika konten
pemahaman, sedangkan aspek aplikasi, (quantity) secara umum pada siswa di MI
analisis, serta evaluasi tidak terlalu Qurota A’yun Tahun Ajaran 2020/2021 dan
ditekankan sehingga kurang terlatih untuk (2) Bagaimana kemampuan literasi
menumbuhkan kemampuan literasi matematika setiap level konten (quantity)
matematika terhadap permasalahan pada siswa di MI Qurrota A’yun Tahun
matematika. Ajaran 2020/2021

METODE
Penelitian ini merupakan jenis kunci.(Mustika, Tivana, & M, 2015).
penelitian kualitatif, yaitu metode untuk Desain penelitian yang digunakan adalah
menggambarkan dan mengungkapkan kualitatif deskriptif, yaitu teknik penelitian
fenomena yang terjadi di lapangan dengan cara mem aparkan secara umum
secara alamiah. Sugiyono menjelaskan fakta-fakta yang ditemukan. Selanjutnya
pendekatan kualitatif merupakan dianalisis berdasarkan teori relevan
pendekatan penelitian yang digunakan dengan permasalahan yang akan diteliti.
untuk meneliti pada kondisi obyek yang Pada penelitian kualitatif ini digunakan
alamiah dan peneliti sebagai instrumen untuk menghasilkan grounded theory.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah HASIL DAN PEMBAHASAN
metode tes dengan menggunakan Hasil Penelitian
validitas logis dan validitas empiris, Penelitian tentang analisis
wawancara dan dokumentasi. Teknik kemampuan literasi matematika siswa pada
penyelesaian soal berorientasi konten
analisis data yang digunakan dalam
quantity diukur menggunakan tes
penelitian ini adalah analisis instrumen
kemampuan literasi matematika dengan
tes dengan menggunakan validitas soal, materi operasi hitung. Hasil dari tes soal
reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya matematika berorientasi konten quantity
beda. Pada analisis data untuk secara umum disajikan pada tabel 2 sebagai
menghasilkan kesimpulan atas data berikut:
empiris menggunakan teknik Miles ad
Huberman yaitu reduksi data, sajian data
dan verifikasi data (Nugrahani, 2014).
Tabel 2 Hasil Tes Literasi Matematika Berorientasi Quantity
No Kode Skor Nilai Kategori
1 TES - 01 17 56,67 Cukup
2 TES - 02 21 70,00 Baik
3 TES - 03 24 80,00 Sangat Baik
4 TES - 04 23 76,67 Baik
5 TES - 05 17 56,67 Cukup
6 TES - 06 19 63,33 Baik
7 TES - 07 25 83,33 Sangat Baik
8 TES - 08 16 53,33 Cukup
9 TES - 09 18 60,00 Baik
10 TES - 10 20 66,67 Baik
11 TES - 11 15 50,00 Cukup
12 TES - 12 18 60,00 Baik
13 TES - 13 16 53,33 Cukup
14 TES - 14 22 73,33 Baik
15 TES - 15 21 70,00 Baik
16 TES - 16 25 83,33 Sangat Baik
17 TES - 17 22 73,33 Baik

Terdapat 10 soal literasi matematika konten matematika konten quantity tersaji pada
quantity yang di distribusikan dan data tabel disajikan pada tabel 3 sebagai berikut:
capaian peserta didik pada soal literasi

Tabel 3 Distribusi Soal dan Skor Literasi Matematika Konten Quantity


Total Rata- Kategori
No Soal Level Skor Maks Nilai Kategori
Nilai rata Nilai
1 1 51 41 80,39 Baik Sekali
2 1 51 30 58,82 Cukup
3 1 51 41 80,39 Baik Sekali
4 2 51 39 76,47 Baik 69,42 Baik
5 2 51 38 74,51 Baik
6 2 51 36 70,59 Baik
7 3 51 32 62,75 Baik
8 3 51 37 72,55 Baik
9 4 51 30 58,82 Cukup
10 4 51 30 58,82 Cukup
Jumlah 694,12
Pada indikator kompetensi capaian level 1 rangsangan yang diberikan didistribusikan ke
yaitu siswa mampu mengidentifikasi dalam jawaban tes literasi matematika tersaji
informasi, melakukan prosedur rutin dan pada tabel 4 sebagai berikut:
melakukan tindakan berdasarkan

Tabel 4 Distribusi Skor Level 1

Total
No Soal Skor Maks Nilai Kategori Rata-rata Kategori
Skor
1 51 41 80,39 Baik
2 51 30 58,82 Cukup 73,2 Baik
3 51 41 80,39 Baik

Dari tabel 4tersebut dapat diketahui Pada indikator kompetensi capaian


bahwa peserta didik mampu menyelesaikan level 2 yaitu siswa mampu memilah
level 1 soal nomor 1 dengan nilai 80,39, soal informasi yang diberikan, menggunakan
nomor 2 dengan nilai 58,82 dan soal nomor algoritma, rumus, prosedur dan konvensi
3 dengan nilai 80,39 memiliki rata-rata nilai sederhana, dan memberikan argumen
73,2 dan termasuk kategori baik. Secara kemudian didistribuskan ke dalam jawaban
umum peserta didik dapat menyelesaikan tes literasi matematika dari 17 peserta didik
soal level 1 literasi matematika berorientasi terangkum pada tabel 5 berikut:
konten quantity dengan kemampuan baik.

Tabel 5 Distribusi Soal dan Skor Level 2

No Skor
Total Skor Nilai Kategori Rata-rata Kategori
Soal Maks
4 51 39 76,47 Baik
5 51 38 74,51 Baik 73,85 Baik
6 51 36 70,59 Baik

Dari tabel 5 tersebut dapat Pada indikator kompetensi capaian


diketahui bahwa peserta didik mampu level 3 yaitu siswa mampu menerapkan
menyelesaikan level 2 soal nomor 4 dengan strategi pemecahan masalah yang
nilai 76,47, soal nomor 5 dengan nilai 74,51 sederhana, menggunakan representasi
dan soal nomor 6 dengan nilai 70,59 berdasarkan berbagai sumber informasi dan
memiliki rata-rata nilai 73,85 dan termasuk mengkomunikasikan interpretasi hasil dan
kategori baik Secara umum peserta didik alasan kemudian didistribusikan ke dalam
dapat menyelesaikan soal level 2 literasi jawaban tes literasi matematika 17 peserta
matematika berorientasi konten quantity didik terangkum pada tabel 6 sebagai
dengan kemampuan baik. berikut:
Tabel 6 Distribusi Soal dan Skor Level 3
Skor Total
No Soal Nilai Kategori Rata-rata Kategori
Maks Nilai
7 51 32 62,75 Baik
67,65 Baik
8 51 37 72,55 Baik
Pada indikator kompetensi capaian level 4 menyelesaikan masalah matematis secara
yaitu siswa mampu menggunakan efektif dengan menggunakan model dalam
keterampilan dan alasan yang fleksibel, situasi konkret yang kompleks kemudian
membuat dan mengkomunikasikan didistribusikan ke dalam jawaban tes literasi
penjelasan dan argumen berdasarkan matematika dari 17 peserta didik terangkum
argumen dan tindakan dan mampu pada tabel 7 sebagai berikut:

Tabel 7 Distribusi Soal dan Skor Level 4

Skor Total
No Soal Nilai Kategori Rata-rata Kategori
Maks Nilai
9 51 30 58,82 Cukup
58,82 Cukup
10 51 30 58,82 Baik
literasi yang berbeda. Perbedaan tersebut
Dari tabel 4.18 diketahui peserta didik dapat dapat dilihat dari perolehan skor tes literasi
menyelesaikan level 4 soal nomor 9 dengan matematika yang diperoleh subjek sesuai
nilai 58,82 dan soal nomor 10 dengan nilai data frekuensi peserta didik dari tabel 4.8
58,82 memiliki rata-rata 58,82 dan termasuk mengenai distribusi skor literasi
kategori cukup. Secara umum peserta didik matematika aspek konten quantity.
dapat menyelesaikan soal level 4 literasi Berdasarkan distribusi skor aspek
matematika berorientasi konten qantity konten quantity, skor peserta didik diolah
dengan kemampuan cukup. untuk mendapatkan nilai dan kategori secara
keseluruhan. Pada penyelesaian tes soal
Pembahasan literasi matematika kemampuan peserta
Ada dua pembahasan yaitu didik mendapatkan kategori baik sekali, baik
kemampuan literasi matematika siswa dalam dan cukup. Hal ini berdasarkan tabel 4.9
menyelesaikan soal berorientasi konten mengenai distribusi soal dan skor dalam
quantity dan level kemampuan literasi menyelesaikan soal literasi matematika
matematika berorientasi konten quantity. memperoleh rata-rata nilai sebesar 69,42
Dari deskripsi data dan analisis data dibahas dengan kategori baik.
sebagai berikut: 2. Kemampuan literasi matematika
1. Kemampuan literasi matematika setiap level pada siswa konten quantity.
siswa konten quantity secara umum. Literasi Berdasarkan analisis data yang sudah
matematika dalam penelitian ini dibatasi dijelaskan mengenai kemampuan literasi
hingga level 4. Berdasarkan soal yang sudah matematika berorientasi konten quantity
diberikan, masih banyak peserta didik yang berdasarkan 4 level. Dapat dikatakan bahwa
belum mampu menyelesaikan soal literasi kemampuan literasi matematika siswa di
matematika dengan lengkap dan benar. kelas V MI Qurrota A’yun Yogyakarta
Hasil analisis tes kemampuan literasi termasuk ke dalam kategori baik untuk level
matematika dan wawancara subjek mewakili 1, kategori baik untuk level 2, kategori baik
dari tiap kategori memiliki kemampuan untuk level 3. Tidak demikian dengan level 4
karena mengalami penurunan kategori yang dicapai dituntut untuk dapat
menjadi cukup. menerapkan strategi pemecahan masalah
Pada level 1 indikator yang dicapai sederhana, merepresentasi dan
masih terbilang rendah yaitu mengidentifikasi mengkomunikasikan hasil dan alasan. Skor
informasi, melakukan prosedur rutin dan yang diraih level 3 nomor 7 mencapai 62,75
melakukan tindakan berdasarkan dan nomor 8 mencapai 72,55, meskipun
rangsangan. Kemampuan literasi mengalami penurunan skor dari level 2, skor
matematika level 1 siswa dapat dikatakan rata-rata level 3 masih termasuk kategori
baik, hal ini berdasarkan skor yang diraih baik.
mencapai 73,2. Skor ini merupakan rata-rata Pada level 4, siswa lebih dituntut
kemampuan siswa dalam menjawab soal untuk menyelesaikan masalah matematis
nomor 1, 2 dan 3. Pada soal nomor 1 secara efektif dengan menggunakan model
kemampuan siswa mencapai 80,39 (kategori dalam situasi yag konkret. Skor yang diraih
baik), nomor 2 mencapai 58,82 (kategori peserta didik pada level 4 mengalami
cukup) dan nomor 3 mencapai 80,39 penurunan lagi setelah level 3 mengalami
(kategori baik). hal yang sama dari level 2. Skor rata-rata
Pada level 2 kemampuan literasi yang diraih dari nomor 7 dan 8 yaitu 58,82
matematika level 2 siswa dikatakan baik, hal dengan kategori cukup. Hal ini dikarenakan
ini berdasarkan skor yang diraih mencaai soal level 4 memiliki tingkat kesulitan sendiri,
73,85. Skor ini merupakan rata-rata yaitu pada bagian penyelesaian matematis
kemampuan siswa dalam menjawab soal secara efektif.
nomor 4,5 dan 6. Pada soal nomor 4 Berdasarkan pemaparan tersebut,
kemampuan siswa mencapai 76,47 (kategori maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata
baik), nomor 5 mencapai 74,51 (kategori kemampuan literasi matematika siswa
baik) dan nomor 6 mencapai 70,59 (kategori sebesar 68,38 kategori baik. Literasi
baik). matematika siswa masih berada pada level 1
Pada level 3 skor ata-rata yang sampai level 3, walaupun ada beberapa
didapatkan dari nomor 7 dan 8 mencapai siswa yang memiliki kemampuan literasi
67,65 kategori baik. Pada level 3, indikator matematika sampai pada level 4.

PENUTUP strategi pemecahan masalah,


Berdasarkan hasil analisis yang merepresentasi hingga mampu
telah dilakukan, maka dapat disimpulkan menyelesaikan masalah matematis secara
bahwa kemampuan literasi matematika efektif memperoleh skor rata-rata 69,42 dan
peserta didik pada penyelesaian soal termasuk kategori baik. (2) Kemampuan
berorientasi konten quantity kelas V MI literasi matematika setiap level siswa kelas
Qurrota A’yun Yogyakarta yaitu: (1) V MI Qurrota A’yun Yogyakarta pada level 1
Kemampuan literasi matematika secara yang meliputi kemampuan mengidentifikasi
umum kelas V MI Qurrota A’yun dalam informasi, melakukan prosedur, melakukan
mengidentifikasi informasi, melakukan tindakan berdasarkan rangsangan yang
prosedur rutin, memberikan argumen, diberikan memperoleh skor 73,2 dengan
menggunakan algoritma, menerapkan kategori baik, pada level 2 yang meliputi
kemampuan memilah informasi yang Membaca Karya Sastra Mahasiswa
diberikan, menggunakan algoritma, rumus, Semester 2 Prodi Bahasa dan Sastra
prosedur dan konvensi sederhana dan Indonesia STKIP Siliwangi Bandung
Tahun Ajaran 2015/2016. P2M STKIP
memberikan argumen memperoleh skor
Siliwangi, 2(2).
73,85 dengan kategori baik, pada level 3 https://doi.org/https://doi.org/10.22460
yang meliputi kemampuan menerapkan /p2m.v2i2p234-239.182
strategi pemecahan masalah yang Nugrahani, F. (2014). Metode Penelitian
sederhana, menggunakan representasi dan Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan
mengkomunikasikan interpretasi hasil Bahasa. Surakarta.
memperoleh skor 67,65 dengan kategori Nurkamilah, M., Nugraha, M. F., &
Sunendar, A. (2018).
baik dan level 4 yang meliputi kemampuan
Mengembangkan Literasi Matematika
keterampilan dan alasan yang fleksibel, Siswa Sekolah Dasar melalui
membuat dan mengkomunikasikan Pembelajaran Matematika Realistik
penjelasan dan argumen dan Indonesia. Jurnal Theorems (The
menyelesaikan masalah secara efektif Original Research Of Mathematics,
dengan menggunakan model dalam situasi 2(2), 70–79.
konkret yang kompleks memperoleh skor Prastyo, H., & Salman, A. N. . (2020).
Pengembangan Soal Matematika
58,82 dengan kategori baik.
Model Pisa Menggunakan Konteks
Kalimantan Timur. Jurnal Paedagogik,
DAFTAR RUJUKAN 3(1).
Djamarah, S. B. (2010). Guru dan Anak https://doi.org/https://doi.org/10.35974
Didik dalam Interaksi Edukatif. /ipd.v3i1.2230
Jakarta: Rineka Cipta. Simarmata, Y., Wedyawati, N., & Hutagaol,
Martalyna, W. (2018). Integrasi A. S. R. (2020). PENYELESAIAN
Keterampilan Higher Order Thinking SOAL CERITA SISWA KELAS V
dalam Perspektif Literasi Matematika. SEKOLAH DASAR. Jurnal Pendidikan
Prisma, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 2(1), 100–105.
Matematika, 1, 354–363. https://doi.org/https://doi.org/10.31932
Mustika, R. I., Tivana, M., & M, I. (2015). /j-pimat.v2i1.654
Hubungan Minat Baca dan Kebiasaan

Anda mungkin juga menyukai