Anda di halaman 1dari 34

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN APLIKASI

GEOGEBRA DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMAHAMAN

MATEMATIS SISWA DAN KEMANDIRIAN BELAJAR

Disusun Oleh :

Nilasari 13011900037

Indah Rahmawati 13011900030

Kelas : 7B-PMA

PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BINA BANGSA

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena hanya dengan

hidayah-Nya , rahmat serta ridho-Nya kami dapat menyelesaikan penelitian ini

tepat pada waktunya. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita

Nabi Muhammad SAW.

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada pembaca

tentang Pembelajaran Matematika Berbantuan Aplikasi Geogebra di Tinjau

Dari Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa dan Kemandirian Belajar

dan juga untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Penelitian Kuantitatif atau

Kualitatif.

Kami menyadari didalam penulisan penelitian ini masih terdapat banyak

kekurangan, sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun

untuk perbaikan penulisan penelitian selanjutnya. Akhir kata kami sampaikan

terimakasih dan semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi

perkembangan dunia pendidikan.

Serang, 01 Desember 2022

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.....................................................................................................1
B. Identifikasi Masalah.............................................................................................5
C. Rumusan Masalah................................................................................................5
D. Tujuan Masalah...................................................................................................5
E. Manfaat.................................................................................................................6
BAB II KAJIAN PUSTAKA...........................................................................................8
A. PEMBAHASAN VARIABEL PENELITIAN....................................................8
1. Landasan Teori.................................................................................................8
2. Kemampuan Pemahaman Matematis...........................................................12
3. Kemandirian Belajar.....................................................................................13
B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN.......................................................16
C. KARANGKA BERFIKIR..................................................................................17
D. HIPOTESIS PENELITIAN...............................................................................19
BAB III METODE PENELITIAN................................................................................20
A. Metode dan Desain Penelitian...........................................................................20
B. Populasi, sampel, dan sampling penelitian.......................................................22
C. Variabel Penelitian.............................................................................................23
D. Teknik Pengumpulan Data................................................................................24
E. Analisis Data.......................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................................29

ii
iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan jaman pada abad ke 21 dimana semakin besarnya

persaingan dan tantangan dalam segala aspek kehidupan. Teknologi dan

pasar bebas adalah salah satu contoh aspek yang semakin berkembang dan

dituntut untuk tersedianya daya manusia yang berkualitas. Kualitas sumber

daya manusia diukur dari besarnya kemampuan yang dapat mendorong

seseorang untuk maju dan berkembang. Kualitas sumber daya manusia

dari suatu negara memiliki peran dalam meningkatkan mutu pendidikan

negara tersebut. Mutu pendidikan yang tinggi adalah hasil yang baik dan

berkualitas. Salah satu bidang yang mempengaruhi keahlian dalam

pendidikan yaitu dengan soft skill dan hard skill, yang bertujuan

menghasilkan manusia yang berkualitas seutuhnya agar memiliki daya

saing dalam menghadapi tantangan global.

Berdasarkan kemampuan diatas dapat digaris bawahi bahwa

kemampuan matematis merupakan salah satu modal utama sebagai hard

skill dan soft skill yang harus dimiliki untuk dapat mengikuti arus

persaingan global . Karena pendidikan sangat mempengaruhi

pengembangan hard skill dan soft skill. Salah satu nya yang melalui

pendidikan matematika. Melalui matematika siswa diharapkan memiliki

1
2

kemampuan berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta

kemampuan berkerja sama ( Depdiknas, 2004 ).

National council of teachers of mathematics (NCTM) mendorong

agar praktek pembelajaran matematika beralih dari pembelajaran yang

bersifat teacher centered (berfokus pada guru) ke pembelajaran yang

bersifat student centered (berfokus pada siswa) dan mengubah siswa yang

sebelumnya merupakan pembelajaran yang pasif (passive leaners) menjadi

siswa pembelajar yang aktif (active learners) (NTCTM, 1998, 200) Hal

tersebar dilakukan agar siswa dapat berfikir kreatif dan memiliki motivasi

belajar. Sebagaimana yang tertera dalam standar isi untuk mata pelajaran

matematika pada Permendikbud nomor 69 tahun 2013pada K.I. 4, yakni

siswa melalui pembelajaran matematika diharapkan dapat memiliki

kemampuan mengolah, menalar, mengkaji dalam ranah konkret ranah

abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah

secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif.

Faktanya banyak siswa yang mengeluh mempelajari matematika

dari segi pembahasan maupun soal soal yang rumit dikerjakan oleh siswa

itu sendiri, (Septiani ET Al, 2020) padahal pemikiran seperti ini yang

harus dihilangkan dari diri siswa agar tidak malas berfikir. Hasil survei

yang dilakukan oleh programme for international students assessment

(PISA) tahun 2018 skor rata-rata belajar matematika siswa Indonesia

hanya 379 poin berada diperingkat ke 73 berada di bawah Thailand yang

berada di peringkat ke 58, dan Malaysia berada diperingkat ke 48,


3

sementara Singapura berada diperingkat ke 2, jauh dibawah skor rata-rata

internasional yaitu 500 poin (OECD, 2019) . Indonesia hal tersebut

terbukti masih kekurangannya matematika siswa, karena matematika

selalu dianggap sebagai pelajaran hitungan dan hafalan rumus, sehingga

menyebabkan siswa menjadi tidak tertarik untuk belajar matematika.

Oleh karena itu, diperlukan untuk menumbuhkan kemampuan

pemahaman matematis siswa yaitu dengan pembelajaran berbasis

teknologi, pembelajaran berbasis teknologi akan memudahkan siswa

dalam belajar menggali informasi yang lebih banyak. Proses belajar tidak

harus dikerjakan dengan cara manual saja, namun juga dapat dilakukan

dengan cara teknologi sehingga memudahkan proses belajar, anak yang

mandiri dan semangat mengerjakan soal soal yang dianggap rumit. Oleh

karena itu perlu media yang dapat digunakan, seperti dengan aplikasi

Geogebra. Karena Geogebra dapat membantu siswa. Berbagai cara dapat

dilakukan di aplikasi Geogebra untuk membantu mengerjakan soal soal

yang dianggap rumit.

Program GeoGebra adalah Salah satu program komputer yang

Dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran matematika . Menurut

Hohenwarter (2008), GeoGebra adalah prgram komputer yang digunakan

Untuk membelajarkan matematika khususnya pembelajaran geometri dan

Aljabar. Program GeoGebra terdapat berbagai program komputer untuk

Pembelajaran aljabar yang sudah ada, seperti Derive, Maple, MuPad, pun

Program komputer untuk pembelajaran geometri, seperti Geometry’s


4

Sketchpad atau CABRI. Menurut Hohenwarter (2008), bila

programprogram computer tersebut digunakan secara spesifik untuk

Membelajarkan aljabar atau geometri secara terpisah, maka GeoGebra

Dirancang untuk membelajarkan geometri sekaligus aljabar

secaraSimultan.

Geogebra dikembangkan oleh seorang matematikawan Austria Dan

profesor di Universitas Johannes Kepler (JKU) Linz sekaligus

ketuaLembaga Pendidikan Matematika yaitu Markus Hohenwarter (24

Juni 1976) mulai tahun 2001. Selama pendidikan di universitas (Ilmu

komputer dan matematika terapan), ia mengembangkan perangkat lunak

pendidikan matematika GeoGebra yang telah memenangkan berbagai

penghargaan software di Eropa dan Amerika Serikat. Hohenwarter

mengajar di sebuah sekolah tinggi dan bekerja di berbagai proyek untuk

pelatihan guru di Austria, Inggris, dan Amerika Serikat. Setelah

disertasinya di Universitas Salzburg (2006), ia bekerja di Florida Atlantic

University dan Florida State University. Tanggal 1 Februari 2010 ia

ditunjuk menjadi profesor di Institut Pendidikan Matematika JKU Linz.

Penelitiannya berfokus pada penggunaan teknologi dalam pendidikan

matematika. Markus Hohenwarter sebagai proyek tesis master-nya pada

tahun 2001 dengan ide dasarnya adalah membuat suatu perangkat lunak

yang menggabungkan kemudahan penggunaan perangkat lunak geometri

dinamis (DGS –Dynamic Geometry Software) dengan kekuatan dan fitur-


5

fitur sistem aljabar komputer atau CAS (Computer Algebra System) untuk

pembelajaran matematika.

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik dengan

kemampuan matematis siswa, adapun penelitian ini berjudul “

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBANTUAN APLIKASI

GEOGEBRA DITINJAU DARI KEMAMPUAN MATEMATIS DAN

KEMANDIRIAN SISWA “

B. Identifikasi Masalah

1. Kemampuan pemahaman siswa dalam pembelajaran menggunakan

aplikasi geogebra masih rendah.

2. Kurangnya minat siswa mendengarkan guru menjelaskan didepan

kelas

3. Siswa tidak aktif dalam proses pembelajaran

4. Siswa menganggap matematika adalah mata pelajaran yang sulit

5. Penggunaan media pembelajaran yang belum maksimal

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kemampuan pemahaman siswa dalam pembelajaran

menggunakan aplikasi geogebra?

2. Bagaimana kemandirian belajar siswa menggunakan aplikasi

geogebra?

3. Apakah ada perbedaan kemampuan pemahaman siswa yang

menggunakan aplikasi geogebra dengan yang tidak?


6

4. Apakah ada perbedaan kemandirian belajar yang menggunakan

aplikasi geogebra dengan yang tidak?

D. Tujuan Masalah

1. Untuk Menggetahui Pemahaman Siswa Dalam Pembelajaran

Menggunakan Aplikasi Geogebra!

2. Untuk Mendeskripsikan Kemandirian Belajar Siswa Menggunakan

Aplikasi Geogebra!

3. Untuk Menggetahui Adanya Perbedaan Pemahaman Siswa Yang

Menggunakan Aplikasi Geogebra Dengan Yang tidak!

4. Untuk Menggetahui Adanya Perbedaan Kemandirian Belajar Siswa

Yang Menggunakan Aplikasi Geogebra Dengan Yang tidak!

E. Manfaat

Hasil pelaksanaan penelitian tindakan ini diharapkan memberikan

manfaat untuk :

1. Manfaat Teoritis

a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan

dan pengetahuan khususnya bagi guru matematika tentang

manfaat diterapkannya model pembelajaran matematika

menggunakan bantuan aplikasi geogebra yang dapat

meningkatkan hasil belajar matematika ditinjau dari

kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian siswa.


7

2. Manfaat Praktis

a) Bagi sekolah dapat digunakan sebagai acuan menerapkan model

pembelajaran matematika menggunakan bantuan aplikasi

geogebra dalam pembelajaran aktif di sekolah.

Bagi guru dapat digunakan sebagai motivasi untuk meningkatkan

keterampilan memilih media pembelajaran yang sesuai dan bervariasi

serta dapat meningkatkan profesionalisme guru.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. PEMBAHASAN VARIABEL PENELITIAN

1. Landasan Teori

a. Media Pembelajaran Software Geogebra

Menurut Criticos (lihat Daryanto, 2013: 4) media merupakan salah satu

komponen komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator

menuju komunikan. Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa

proses pembelajaran merupakan proses komunikasi (Daryanto, 2013: 5).

Menurut Haryoko (2009: 2) media pembelajaran adalah media yang

digunakan untuk memperlancar komunikasi dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan pemaparan diatas media pembelajaran adalah alat bantu

komunikasi antara pendidik dan peserta didik untuk membantu

pemahaman peserta didik terhadap materi yang diajarkan oleh pendidik.

Kontribusi media pembelajaran menurut Kemp dan Dayton (lihat

Daryanto, 2013: 6)

1) Penyampaian pesan pembelajaran dapat lebih terstandar.

2) Pembelajaran dapat lebih menarik.

3) Pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan meneranpkan teori

belajar.

4) Waktu pelaksanaan pembelajaran dapat diperpendek.

5) Kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan.

6) Proses pembelajaran dapat berlangsung kapanpun dan dimanapun

diperlukan.

8
9

7) Sikap positif peserta didik terhadap materi pembelajaran serta

proses pembelajaran dapat ditingkatkan.

8) Peran pendidik mengalami perubahan kearah yang positif.

Penggunaan media pembelajaran di sekolah sudah menjadi hal

yang wajar dialakukan oleh pendidik sebagai perantara

penyampaian materi agar materi dapat repository.unimus.ac.id 18

mudah dipahami oleh peserta didik. Salah satu media yang dapat

digunakan adalah komputer/laptop dan android yang dapat diisi

dengan berbagai software. Software Geogebra adalah salah satu

software yang dapat digunakan dalam pembelajaran matematika

pada materi matriks, geometri, aljabar dan trigonometri. Ayuni et

ɑl. (2014: 272) menyatakan bahwa program ini dapat dimanfaatkan

untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsep

yang telah dipelajari maupun sebagai sarana untuk

memperkenalkan atau mengkonstruksi objek baru.

Geogebra merupakan salah satu software bantu yang cukup

lengkap dan digunakan secara luas. Pelajaran matematika, kegiatan

berbasis komputer, tugas dan konteks pedagogis merupakan faktor

penting yang menentukan hasil belajar tetapi mereka tidak

semuanya (Sandir dan Aztekin, 2016: 422). Nama Geogebra

merupakan kependekan dari geometry (geometri) dan algebra

(aljabar) (Fazar, 2015: 32). Pembelajaran dengan Geogebra ini

dapat memberikan pengalaman langsung terhadap peserta didik

sehingga akan menjadi pembelajaran yang bermakna dan tidak

mudah untuk dilupakan. Penggunaan Geogebra ini dapat


10

mempersingkat waktu untuk menyelesaikan soal. Geogebra ini

dapat menampilkan garis, titik, grafik dan lain-lain.

Menurut Mtamim (2015) , dalam pembelajaran Geogebra dapat

dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, misalnya:

1) Membuat dokumen terkait pembelajaran matematika, misalnya

untuk penyiapan bahan ajar, modul belajar, makalah, bahan

presentasi dll. Sebagai contoh Geogebra digunakan untuk

melukis bangun geometri. Gambar yang dihasilkan ini dapat

disalin ke aplikasi lain semisal ke aplikasi pengolah kata

repository.unimus.ac.id 19 (misalnya MS Word), aplikasi

presentasi (misalnya MS Powerpoint), atau aplikasi lain untuk

diolah lebih lanjut.

2) Membuat media pembelajaran atau alat bantu pengajaran

matematika. Media ini dapat digunakan untuk menjelaskan

konsep matematika atau dapat juga digunakan untuk eksplorasi,

baik untuk ditayangkan di depan kelas oleh pendidik atau

peserta didik bereksplorasi menggunakan komputer sendiri.

3) Membuat lembar kerja digital dan interaktif.

4) Menyelesaikan atau mem-verifikasi permasalahan matematika.

Dalam hal ini dapat dimanfaatkan untuk mengecek jawaban

soal. Namun, perlu diperhatikan bahwa peserta didik jangan

diarahkan untuk mencari jawaban dengan Geogebra tapi lebih

kepada mengecek jawaban, penekanannya adalah kepada

proses yang benar.


11

Adapun kelebihan menurut Fazar (2015: 33) dari aplikasi

Geogebra antara lain:

1) Mudah digunakan.

2) Fitur yang cukup lengkap untuk pembelajaran matematika.

3) Mendukung platform web.

4) Mendukung beragam sistem operasi.

5) Tersedia dalam berbagai bahasa.

6) Open Source.

7) Gratis

b. Media geogebra memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan

Menurut Fitrisari (2017: 61) kelebihan dan kelemahan geogebra

sebagai berikut:

 Kelebihan geogebra:

1) Free software.

2) Dapat digunakan pada berbagai sistem operasi.

3) Didukung lebih dari 40 bahasa.

4) Support 3D

5) Publish Web. File .ggb pada geogebra dapat dipublish sebagai web.

Ini memudahkan siswa untuk menggunakannya, karena cukup

menggunakan browser (IE, Mozilla, Chrome,dll) untuk

berinteraksi. Dengan kata lain pada komputer siswa tidak perlu

terinstall geogebra namun harus dipastikan telah terinstal Java versi

terbaru.

6) Easy to Use. Setiap tombol dan syntax pada geogebra selalu

disertai dengan instruksi dan bantuan penggunaan.


12

 Kelemahan geogebra

Kelemahan geogebra adalah harus selalu mengupdate Java, kecuali

menginstall versi offline Aplikasi geogebra memiliki menu-menu yang

dimanfaatkan untuk pembelajaran.

2. Kemampuan Pemahaman Matematis

Menurut Lestari dan Yudhanegara (2017: 81) Kemampuan pemahaman

matematis adalah kemampuan menyerap dan memahami ide-ide matematis,

dengan indikatornya yaitu: (a) mengidentifikasi dan membuat contoh dan bukan

contoh; (b) menerjemahkan dan menafsirkan makna simbol, tabel, diagram,

gambar, grafik, serta kalimat matematis; (c) memahami dan menerapkan ide

matematis; (d) membuat suatu ekstrapolasi (perkiraan).

Dalam penelitian ini, indikator kemampuan pemahaman matematis yang

digunakan adalah seperti yang disampaikan oleh Lestari dan Yudhanegara. Agar

tercapai kemampuan pemahaman matematis siswa sesuai dengan waktu yang

direncanakan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran dan tujuan pembelajaran

yang diinginkan dalam setiap materi pembelajaran khususnya pada materi matriks,

maka diperlukan adanya dukungan, salah satunya adalah kemandirian belajar

mahasiswa itu sendiri. Menurut Hargis dan Kerlin dalam Sumarmo (2004)

mengemukakan bahwa kemandirian belajar (Selfregulated learning) merupakan

proses perancangan dan pemantauan diri yang seksama terhadap proses kognitif

dan afektif dalam menyelesaikan suatu tugas akademik, serta siswa yang memiliki

kecenderungan lebih baik dalam pengawasannya sendiri, mampu memantau,

mengevaluasi dan mengatur belajarnya secara efektif, menghemat waktu dalam

menyelesaikan tugasnya, dan mengatur belajar dan waktu secara efektif dan
13

efisien. Sedangkan menurut Lestari dan Yudhanegara (2017: 92) bahwa

Kemandirian belajar (Selfregulated learning) adalah kemampuan memonitor,

meregulasi, mengontrol aspek kognisi, motivasi, dan perilaku diri sendiri dalam

belajar, dengan indikatornya yaitu: (a) inisiatif belajar; (b) memiliki kemampuan

menentukan nasib sendiri; (c) mendiagnosis kebutuhan belajar; (d) Kreatif dan

inisiatif dalam memanfaatkan sumber belajar dan memilih strategi belajar; (e)

memonitor, mengatur, dan mengontrol belajar; (f) mampu menahan diri; (g)

membuat keputusan-keputusan sendiri; (h) mampu mengatasi masalah. Adapun

indikator kemandirian belajar (Selfregulated learning) yang digunakan dalam

penelitian ini sesuai dengan yang disampaikan oleh Lestari dan Yudhanegara

(2017).

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan analisis

kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar mahasiswa pada teori

matriks ini di tahun akademik 2022/2023. Tujuan penelitian ini adalah untuk

memperoleh gambaran sejauh mana kemampuan pemahaman matematis dan

kemandirian belajar siswa pada materi matriks ini di tahun akademik 2022/2023.

khususnya terkait operasi matriks, determinan dan invers.

3. Kemandirian Belajar

Kemandirian belajar adalah aktivitas yang didorong oleh niat atau kesadaran

yang ada dalam diri seseorang untuk belajar. Sesuai dengan pendapat Aini dan

Taman (2012: 51) yang menyatakan bahwa kemandirian belajar diartikan sebagai

sifat serta kemampuan yang dimiliki peserta didik untuk melakukan kegiatan

belajar aktif, yang didorong oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi, dan

dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang telah dimiliki.

Sedangkan menurut Merriam & Caffarela (1999) dalam Sundayana (2016: 34)
14

kemandirian belajar merupakan proses dimana individu mengambil inisiatif dalam

merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sistem pembelajarannya.

Kemandirian adalah kemampuan mengakomodasikan sifat-sifat baik manusia

untuk ditampilkan di dalam sikap dan perilaku yang tepat berdasarkan situasi dan

kondisi yang dihadapi oleh individu (Wijaya 2015: 40).

Thoha (1996) dalam Sundayana (2016: 34) mengemukakan terdapat delapan ciri

kemandirian belajar, yaitu:

1. Mampu berfikir secara kritis, kreatif dan inovatif.

2. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.

3. Tidak lari atau menghindari masalah.

4. Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam.

5. Apabila menjumpai masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuan

orang lain.

6. Tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain.

7. Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan.

8. Bertanggung jawab atas tindakannya sendiri.

Sedangkan menurut Babari (2002) dalam Sundayana (2016: 34) sebagai

berikut :

1. Percaya diri.

2. Mampu bekerja sendiri.

3. Menguasai keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan kerjanya.

4. Menghargai waktu.

5. Bertanggung jawab.

Indikator kemandirian belajar peserta didik menurut Sumarmo (Fahradina

et ɑl., 2014: 54) sebagai berikut:


15

1. Inisiatif belajar.

2. Mendiagnosa kebutuhan belajar.

3. Menetapkan target atau tujuan belajar. repository.unimus.ac.id 28

4. Memonitor.

5. Mengatur.

6. Mengontrol belajar.

7. Memandang kesulitan sebagai tantangan.

8. Memanfaatkan dan mencari sumber yang relevan.

9. Memilih dan menerapkan strategi belajar, mengevaluasi proses dan hasil

belajar serta self efficacy (konsep diri).

Indikator kemandirian menurut Desmita (2009) sebagai berikut:

1. Adanya hasrat atau keinginan yang kuat untuk belajar.

2. Mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk menghadapi masalah.

3. Tanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

4. Percaya diri dan melaksanakan tugas-tugas secara mandiri.

Maka dapat disimpulkan bahwa kemandirian yaitu aktivitas dari suatu

dorongan niat dari diri sendiri dari merencanakan dan melaksanakan untuk

mencapai untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Peserta didik yang

mempunyai kemandirian akan meiliki tanggung jawab, menghargai waktu,

bekerja sendiri, dan percaya diri dalam pekerjaan yang dikerjakan.

Adapun indikator kemandirian belajar dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Membangun inisiatif untuk belajar.

2. Menampilkan tanggung jawab atas apa yang dilakukannya.

3. Menampilkan percaya diri dan melaksanakan tugas-tugas secara mandiri.


16

4. Mengasumsikan kesulitan sebagai tantangan. repository.unimus.ac.id 29

5. Membuktikan penguasaan keahlian dan keterampilan yang sesuai dengan

kerjanya.

6. Membiasakan tidak merasa rendah diri apabila harus berbeda dengan

orang lain

B. HASIL PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian yang dilakukan oleh Simanjuntak, dkk (2013) dengan judul

“Pengaruh Penggunaan Software Geogebra terhadap Pemahaman Konsep Siswa pada

materi Lingkaran di kelas XI SMA”. Hasil dari penelitian tersebut berdasarkan pada

hasil posttest kedua kelas sampel, didapat bahwa nilai rata-rata kelas kontrol sebesar

72,5 dari 30 siswa, sedangkan di kelas eksperimen nilai rata-ratanya sebesar 82,41

dari 31 siswa yang hadir. Simanjuntak dkk, menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan

pemahaman konsep siswa dengan mengunakan media geogebra dibandingkan dengan

pembelajaran biasa di kelas. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang

dilakukan oleh Simanjuntak, ddk adalah terletak pada materi yang dipilih, tempat

penelitian dan tidak adanya kelas pembanding

Dalam penelitian ini, penulis mengacu pada penelitian terdahulu yang relevan

dengan penelitian yang akan dilaksanakan saat ini. Berikut ini beberapa hasil

penelitian yang relevan yang dijadikan bahan telaah bagi peneliti.

Nilasari, (2022) menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan media geogebra

memberikan pengaruh yang lebih baik terhadap kemampuan pemahaman matematis

siswa dan kemandirian belajar siswa. Dengan berpegangan pada penelitian tersebut,

peneliti berharap bahwa media geogebra juga dapat meningkatkan pemahaman

matematis siswa dan kemandirian belajar siswa kelas VII A SMPN 3 Kramatwatu.
17

Indah Rahmawati (2022) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa siswa

dengan aktivitas belajar matematika tinggi memiliki prestasi belajar matematika yang

lebih baik dari pada siswa dengan aktivitas belajar matematika sedang dan rendah.

Dalam penelitian ini, terdapat perbedaan signifikan kemampuan pemahaman

matematis siswa dan kemandirian belajar siswa antara yang menggunakan aplikasi

geogebra dengan yang tidak. Pembelajaran menggunakan aplikasi geogebra sangat

efektif untuk meningkatkan prestasi belajar matematika siswa. Khususnya dalam

materi matriks.

C. KARANGKA BERFIKIR

Proses pembelajaran yang baik biasanya membutuhkan media teknologi.

Pembelajaran berbasis teknologi akan memudahkan siswa dalam belajar dan menggali

informasi lebih banyak. Salah satu teknologi yang bisa digunakan dalam proses

belajar matematika agar lebih mudah dan menjadkan siswa mandiri serta mengerjakan

soal soal adalah aplikasi geogebra.

GeoGebra merupakan sebuah perangkat lunak komputer yang dapat

menvisualisasikan objek-objek matematika secara cepat, akurat, dan efisien.

Keuntungan dalam menggunakan Aplikasi ini dalam pembelajaran khususnya

matematika adalah gambar yang dihaslkan lebih teliti dan akurat sehingga

memberikan pengalaman visual .

Penggunaan aplikasi GeoGebra mempunyai banyak manfaat yaitu lebih

menarik perhatian, memotivasi siswa untuk melakukan proses belajar individual

maupun kelompok, dapat mengembangkan kemandirian siswa, dapat melatih siswa,

meningkatkan keterampilan siswa dalam menganalisis, serta mendidik siswa untuk

teliti dan dapat bekerja sama dengan teman lainnya, selain itu, siswa akan lebih

senang mengikuti pelajaran karena kegiatan siswa dapat direkam, disimpan bahkan
18

dicetak dengan kata lain mereka juga belajar mendokumentasikan hasil pekerjaannya,

sehingga meningkatan hasil belajar dan juga dapat merubah perilaku siswa.

Untuk itu penelitian meneliti pembelajaran matematika berbantuan aplikasi

geogebra yang akan ditinjau dari kemampuan matematis dan kemandirian siswa.

Karangka Berfikir

Siswa malas berfikir karena


menganggap soal matematika
Gejala Awal sulit, siswa juga masih menjadi
pembelajar yang pasif karena
masih mengandalkan cara
manual

Untuk mengatasinya penelitian


Tindakan Untuk ingin menggunakan proses
mengatasinya belajar matematika berbantuan
aplikasi geogebra

Dengan melakukan
pembelajaran matematika
Hasil Yang Di Harapkan berbantuan aplikasi geogebra
diharapkan dapat menambah,
kemampuan pemahaman
matematis siswa serta
kemandirian belajar .
19

D. HIPOTESIS PENELITIAN

Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas maka hipotesis penelitian ini

Adalah pembelajaran matematika berbantuan aplikasi geogebra ditinjau dari

kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa.


20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif. Metode penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini adalah Quasi Experimental. Penelitian ini

merupakan penelitian eksperimen kuasi tentang kemampuan pemahaman matematis

dan kemandirian belajar siswa berbantuan Geogebra. Variabel bebasnya (independent

variable) adalah tidak berbantuan Geogebra. Variabel tak bebasnya (dependent

variable) adalah kemampuan pemahaman matematis dan kemandirian belajar siswa

berbantuan Geogebra. Desain penelitian kuasi eksperimen yang digunakan dalam

penelitian ini berbentuk “ Pretest Posttest Nonequivalent Multiple Group Design”

yang melibatkan dua kelompok peserta didik, yaitu kelompok eksperimen 1 dan

kelompok eksperimen 2. Perbedaan antara dua kelompok tersebut adalah perlakuan

dalam proses pembelajaran. Pada kelompok eksperimen 1, siswa memperoleh

perlakuan dengan berbantuan Geogebra, sedangkan pada kelompok eksperimen 2

tidak memperoleh perlakuan. Sebelum perlakuan, kedua kelompok siswa dilakukan

pretest untuk mengetahui kemampuan awal. Setelah perlakuan, diberikan posttest dan

angket.

Pola desain yang digunakan dalam penelitian ini berdasarkan kemampuan

pemahaman matematis (KPM) dan kemandirian belajar (KMB) siswa disajikan pada

Tabel 3.1.
21

Tabel 3.1. Pola Desain Penelitian

Subjek Pre Response Perlakuan Post Response

Eksperimen 1  KPM Berbantuan  KPM

 KMB Geogebra  KMB

Eksperimen 2  KPM Tidak berbantuan  KPM

 KMB Geogebra  KMB

Berdasarkan uraian di atas, maka desain penelitian kuasi eksperimen yang digunakan

Berdasarkan uraian di atas, maka desain penelitian kuasi eksperimen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah pretest posttest nonequivalent multiple group design

(Wiersma, 2009) yaitu dengan skema sebagai berikut:

O X1 O

-------------

O X2 O

Keterangan:

O1 = Pretes (tes awal)

O2 = Posttest (tes akhir)

X1 = Perlakuan dengan model project-based learning berbantuan Geogebra


22

X2 = Perlakuan dengan model project-based learning

Adapun skema desain penelitian disajikan pada Tabel 3.2

Tabel 3.2. Skema Desain Penelitian

Kemampuan Pemahaman
Kemandirian Belajar (KMB)
Kategori Gaya Matematis (KPM)

Eksperimen 1 Eksperimen 2 Eksperimen 1 Eksperimen 2

Field Independent
KPM-A FI KPM-B FI KMB-A FI KMB-B FI
(FI)

Field Dependent
KPM-A FD KPM-B FD KMB-A FI KMB-B FD
(FD)

Total KPM-A KPM-B KMB-A KMB-B

Keterangan:

1. KPM-A adalah kemampuan Pemahaman matematis siswa pada kelompok

eksperimen 1

2. KPM-B adalah kemampuan Pemahaman matematis siswa pada kelompok

eksperimen 2

3. KMB-A adalah kemandirian belajar siswa pada kelompok eksperimen 1

4. KMB-B adalah kemandirian belajar siswa pada kelompok eksperimen 2

5. FI adalah gaya field independent


23

6. FD adalah gaya field dependent

B. Populasi, sampel, dan sampling penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek dari penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 3 KramatwatuTahun Pelajaran

2021/2022 yang terdiri dari kelas VII-A dan VII-B. Jumlah populasi pada

penelitian ini adalah 80 orang terdiri dari 35 orang laki-laki dan 45 orang

perempuan.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.

Sampel penelitian ditentukan berdasarkan independe sampel (2 Kelompok

sampel). Tujuan dilakukan pengambilan sampel seperti ini adalah agar

penelitian dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien terutama dalam hal

pengawasan, kondisi subyek penelitian, waktu penelitian yang ditetapkan,

kondisi tempat penelitian serta prosedur perizinan.

Peneliti akan melakukan penelitian terhadap dua kelas, satu kelas

sebagai kelas eksperimen yaitu kelas VII-A sebanyak 38 siswa dan satu kelas

sebagai kelas kontrolyaitu kelas VII-B sebanyak 42 siswa. Kelas eksperimen

adalah kelas yang mendapatkan perlakuan Pembelajaran matematika

berbantuan aplikasi geogebra ditinjau dari kemampuan pemahaman matematis

siswa dan kemandirian belajar. Kelas kontrol adalah kelas yang mendapatkan

perlakuan dengan pembelajaran biasa. Penelitian ini dilakukan selama satu

bulan, pada pertengahan bulan november hingga pertengahan bulan Desember.

C. Variabel Penelitian
24

Variabel adalah suatu objek yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. 2 Variabel penelitian

adalah obyek yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Adapun variabel yang

digunakan dalam penelitian ini adalah :

a. Variabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang Mempengaruhi

variabel penyebab atau dalam peneltian ekperimen, variabel bebas ini disebut

variabel perlakuan. Adapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini

adalah pembelajaran matematika berbantuan aplikasi geogebra (X)

b. Variabel terikat (dependent variabel) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel yang menjadi akibat dalam penelitian ekperimen variabel terikat ini

disebut variabel respon. Adapun yang menjadi variabel terikat dalam

penelitian ini adalah pemahaman siswa yang di beri tanda (Y1) dan

kemandirian belajar siswa kelas VII SMPN 3 Kramatwatu yang di beri tanda

(Y2).

Struktur Hubungan Antara X, Y1 dan Y2

Y1

Y2

Keterangan:
25

X : pembelajaran matematika berbantuan aplikasi geogebra

Y1 : pemahaman siswa yang di beri tanda

Y2 : kemandirian belajar siswa

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Teknik pengumpulan data

pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data. Adapun untuk mengumpulkan data

penelitian, peneliti menggunakan teknik antara lain sebagai berikut:

a. Tes

Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar.

Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini mengukur

penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau

dipelajari siswa. Tes hasil belajar diujikan setelah siswa memperoleh

sejumlah materi sebelumnya dan pengujian dilakukan untuk

mengetahui penguasaan siswa atas materi tersebut.

b. Kuesioner/angket

ini sering disebut sebagai angket, dalam kuesioner tersebut

terdapat beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan

masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun, dan disebarkan

ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan.

Dalam hal ini peneliti membuat pernyataan-pernyataan tertulis

kemudian dijawab oleh responden. Bentuk angketnya adalah angket

tertutup, yaitu angket yang soal-soalnya menggunakan teknik pilihan

ganda atau sudah ada pilihan jawaban, sehingga responden tinggal


26

memilih jawaban yang dikehendaki. Pilihan jawaban yang disediakan

dalam angket ini memiliki dua kriteria, yaitu kriteria positif dan

negatif. Adapun bentuk–bentuk pernyataan pada angket ini dituangkan

dalam daftar tabel dengan bentuk jawaban skala terdiri dari sangat

setuju, setuju, kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Teknik angket digunakan untuk mengetahui tingkat motivasi pada

diri siswa dalam belajar matematika. Pada pelaksanaan penelitian

siswa diarahkan untuk mengisi angket tersebut berdasarkan keadaan

diri mereka sebenarnya dengan membubuhkan tanda checklist pada

daftar tabel pernyataan. Data yang diperoleh dari angket adalah skor

motivasi.

c. Dokumentasi

penelitian ini, peneliti memanfaatkan dokumen-dokumen yang ada

pada lokasi penelitian untuk keperluan penelitian, meliputi data

sejarah, data jumlah siswa, daftar nama siswa kelas VII A sebagai

kelas kontrol dan data siswa kelas VII B sebagai kelas eksperimen,

serta nilai hasil ulangan matematika siswa kelas VII SMPN 3

Kramatwatu.

E. Analisis Data

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data kuantitatif,

adapun data kuantitatif ini dianalisis menggunakan analisis statistik. Peneliti

menggunakan alat bantu SPSS yaitu alat bantuyang berupa software yang dirancang

untuk membantu pengolahan data statistik.


27

Dalam penelitian ini menggunakan SPSS 16.0. Sebelum pengujian hipotesis.

dilakukan uji prasyarat pembuktian hipotesis, yaitu sebagai berikut:

1. Uji Homogenitas Data

homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah kedua kelompok yang

dibandingkan mempunyai kemampuan yang homogen atau tidak. Adapun untuk

menguji homogenitas dilakukan dengan uji Fhitung.

Untuk memeriksa tabel nilai-nilai F harus ditemukan dulu derajat kebebasan

(db). Dalam menguji signifikannya terdapat db pembilang (n1-1) dan db penyebut

(n2-1) .

Kriteria pengujiannya degan taraf 0,05 adalah:

Terima H0 jika Fhitung ≤ Ftabel

Tolak H1 jika Fhitung > Ftabel

Untuk memperkuat hasil pengujian dengan rumus diatas, peneliti

menggunakan program SPSS 16.0 dengan ketentuan Sig. > 0,05 maka data

tersebut homogen. Apabila homogen terpenuhi maka peneliti dapat melakukan

tahap analisis selanjutnya.

2. Uji Normalitas Data

Untuk menguji normalitas data dapat menggunakan uji kolmogorov Smirnov

berbantuan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution)

16.0 dengan hasil nilai dibandingkan dengan 0,05. Untuk pengambilan keputusan

dengan pedoman:
28

a) Nilai Sig. Atau signifikasi atau nilai probabilitas <0,05, distribusi data adalah

tidak normal.

b) Nilai Sig. Atau signifikasi atau nilai probabilitas >0,05, distribusi data adalah

normal.

Setelah pengujian kedua prasyarat tersebut terpenuhi, selanjutnya peneliti

melakukan analisis data lanjutan. Analisis data selanjutnya adalah analisis dari

nilai post test yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa. Analisis data

yang digunakan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa adalah dengan

statistik parametrik dengan analisis uji t-test untuk sampel yang tidak berkorelasi
29
DAFTAR PUSTAKA

http://www.journal.uncp.ac.id/index.php/proceding/article/view/801/687

https://katadata.co.id/amp/agung/berita/629ef152e0dc9/30-contoh-penelitian-kuantitatif-untuk-
ide-judul-skripsi

https://journal.ikipsiliwangi.ac.id/index.php/jpmi/article/download/1707/293

https://ainamulyana.blogspot.com/2016/01/pengertian-kemandirian-belajar-dan.html?m=1

30

Anda mungkin juga menyukai