Anda di halaman 1dari 16

Teori Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari
awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru meliputi pendekatan, strategi,
metode, teknik pembelajaran yang sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh.
Kemampuan matematis merupakan satu kemampuan dasar matematis yang esensial dan perlu
dimiliki oleh siswa sekolah menengah (SM).
NCTM ( 1995 ) menyatakan bahwa komunikasi matematis adalah satu kompetensi dasar
matematis yang esensial dari matematika dan pendidikan matematika. Tanpa komunikasi
yang baik maka perkembangan matematika akan terhambat
Menurut Johnson dalam B. Santoso Cooperative Learning adalah kegiatan belajar mengajar
secara kelompok-kelompok kecil, siswa belajar dan bekerjasama untuk sampai pada
pengalaman belajar yang optimal, baik pengalaman individu maupun kelompok
Nurhadi mengartikan Cooperative Learning sebagai pembelajaran yang secara sadar dan
sengaja mengembangkan interkasi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan
kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permasalahan
Selanjutnya Davidson dan Kroll, sebagaimana yang dikutip oleh Hamdun, Cooperative
Learning diartikan dengan kegiatan yang berlangsung dalam lingkungan belajar sehingga
siswa dalam kelompok kecil saling berbagi ide-ide dan bekerja secara kolaboratif untuk
menyelesaikan tugas akademik
Kesimpulannya , Cooperative learning adalah model pembelajaran dengan memberikan tugas
kepada siswa yang lebih pandai dalam sebuah kelompok kecil yang hasilnya akan
dipresentasikan kepada kelompok lain di dalam kelas.
Menurut Roger dan David Johnson dalam Anita Lie, tidak semua kerja kelompok bisa
dianggap sebagai Cooperative Learning. Untuk memperoleh manfaat yang diharapkan dari
implementasi pembelajaran kooperatif, Johnson dan Johnson menganjurkan lima unsur
penting yang harus dibangun dalam aktivitas intruksional, mencakup:
a. Saling Ketergantungan Positif (Positif Interdependence)
b. Interaksi Tatap Muka (Face to Face Interaction)
c. Tanggung Jawab Individual (Individual Accountability)
d. Ketrampilan Sosial (Sosial skill), dan
e. Evaluasi Proses Kelompok (Group debrieving)
Indikator pembelajaran kooperatif

Guru Siswa

• Guru membagi siswa • Berpartisipasi aktif dalam belajar


menjadi beberapa kelompok
heterogen.
• Guru memberikan lembar • Saling berhubungan satu sama
tugas untuk dikerjakan lain
bersama kelompok

• Guru memerintahkan kepada • Mengeluarkan pendapat, memberi


masing-masing anggota saran, berpartisipasi dalam
kelompok bekerja sesuai kelompok, aktif bertanya, aktif
dengan tanggungjawabnya mencatat uraian informasi dalam
untuk mencapai tujuan proses pebelajaran,
bersama

• Guru mengawasi serta • Mempresentasikan hasil dari


memotori jalannya diskusi diskusi kelompoknya
dan presentasi
• Guru meminta siswa • Membantu teman kelompoknya
mempresentasikan dan yang belum mengerti
mengumpulkan hasil kerja
kelompok untuk dinilai

• Guru memberikan evaluasi


dan penghargaan berdasarkan
hasil kerja kelompok.
Tahap pembelajaran kooperatif

Fase Perilaku Guru


 Fase 1 : Menyampaikan  Guru untuk menjelaskan
Tujuan dan tujuan pembelajaran dan
Mempersiapkan Siswa mempersiapkan siswa untuk
mengikuti kegiatan
pembelajaran.

 Fase 2 : Menyajikan  Guru mempresentasikan


informasi. informasi kepada siswa secara
verbal.

 Fase 3 :  Guru memberikan penjelasan


Mengorganisasikan siswa kepada siswa tentang cara
ke dalam kelompok- membentuk kelompok belajar
kelompok belajar. dan membantu kelompok
dalam melakukan transisi agar
efisien.
 Fase 4 : Membimbing  Guru berperan dalam
kelompok bekerja dan membantu kelompok-
belajar. kelompok belajar selama
kegiatan mengerjakan tugas
kelompok.

 Fase 5 : Evaluasi dan  Guru menguji pengetahuan


memberikan penghargaan siswa terkait berbagai materi
pembelajaran yang ditugaskan
atau melalui presentasi oleh
kelompok-kelompok masing-
masing. Serta memberikan
apresiasi terhadap yang
dikerjakan.
Pedoman Pensekoran

No Aspek Yang Kriteria Skor


Diamati

1 Keaktifan Terlihat, dengan dorongan guru 1

Terlihat, bila dengan teman- 2


teman
3
Terlihat, berani sendiri tapi
4
kurang tepat

Terlihat, berani sendiri dan tepat

2 Kerjasama Mau menang sendiri 1

Mau bekerjasama tapi pasif 2

Mau bekerjasama tapi mengatur 3


orang lain
4
Mau bekerjasama dan
menghargai pendapat temannya

3 Tanggung Jawab Tidak serius 1

Serius, tapi tidak memahami 2


tugas
3
Serius, memahami tugas tapi
4
kadang-kadang

Serius memahami tugas dan


konsekuen terhadap tugas yang
diberikan
4 disiplinan . Tidak disiplin 1

Disiplin, tapi setelah ditegur 2

Disiplin, tapi kadang bias 3


melanggar aturan
4
Sangat disiplin terhadap
peraturan yang ada

5 Ketuntasa Tidak tuntas 1

Tuntas, tapi tidak paham 2

Tuntas, tapi ada bagian yang 3


kurang paham
4
Tuntas, dan memahami terhadap
pelajaran yang diberikan
KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI
MATEMATIS
(RANAH KOGNITIF)

Jenjang = SMP
Mata pelajaran = matematika
Kelas/semester = IX/1
Materi pokok = kekongruenan dan kesebangunan

Sub materi : kekongruenan

Indicator komunikasi matematis :


1. Inisiatif Belajar
2. Mendiagnosa kebutuhan belajar
3. Menetapkan target atau tujuan belajar
4. Memandang kesulitan sebagai tantangan belajar
5. Memanfaatkan dan mencari sumber belajar
6. Memilih dan menerapkan strategi belajar

Indicator soal :
Mendiskusikan perbedaan benda yang Kongruen dan kesebangunan

No soal :
1. Diskusikan dengan teman kelompok adakah benda bangun datar yang termasuk
kedalam Kongruen dan kesebangunan disekitar kelas kita?. Jika ada benda apakah
itu mengapa bisa dikatan Kongruen atau sebangun?.Tentukan sudut dan sisi yang
bersesuaian antaran bangun datar yang satu dan bangun datar dua. Serta syarat
syaratnya apa sajakah sehingga bisa dikatakan Kongruen atau sebangun .
Presentasikan hasil kerja kalian dan berikan argumen jika hasil kerja teman mu
tidak sesuai.

Kunci jawaban :
Kekongruenan
Dua buah ubin di lantai
Dua buku tulis berukuran sama
Dua jendela
Syarat syarat kekongruenan
1. Memiliki bentuk dan ukuran yang sama
2. Sudut sudut yang bersesuaian sama panjang
Sisi yang bersesuaian sama panjang
Tes kemampuan matematis

Jenjang = SMP
Mata pelajaran = matematika
Kelas/semester = IX/1
Materi pokok = kekongruenan dan kesebangunan
Nama =

1. Diskusikan dengan teman kelompok adakah benda bangun datar yang


termasuk kedalam Kongruen dan kesebangunan disekitar kelas kita?.
Jika ada benda apakah itu mengapa bisa dikatan Kongruen atau
sebangun?.Tentukan sudut dan sisi yang bersesuaian antaran bangundatr
yang satu dan bangun datar dua. Serta syarat syaratnya apa sajakah
sehingga bisa dikatakan Kongruen atau sebangun

Jawaban
Validasi pembuatan soal Pretes dan post test

Jenjang = SMP
Mata pelajaran = matematika
Kelas/semester = IX/1
Materi pokok = kekongruenan dan kesebangunan
Nama =

1. Diskusikan dengan teman kelompok adakah benda bangun datar yang


termasuk kedalam Kongruen dan kesebangunan disekitar kelas kita?.
Jika ada benda apakah itu mengapa bisa dikatan Kongruen atau
sebangun?.Tentukan sudut dan sisi yang bersesuaian antaran bangundatr
yang satu dan bangun datar dua. Serta syarat syaratnya apa sajakah
sehingga bisa dikatakan Kongruen atau sebangun

Jawaban
Kemampuan Awal Matematis

Hasil Ulangan
Hasil Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Matematika
SMPN 1 Carenang 3 Tahun Terakhir

Hasil/ Tahun 2019/2020 2020/2021 2021/2022


Pelajaran
Nilai rata-rata 60,00 63,00 58,25

Nilai Tertinggi 85,00 80,00 80,00

Nilai Terendah 40,00 40,00 35,00


Kemampuan Awal Matematis

Soal memuat materi pendukung

Diskusikan dengan teman kelompok adakah benda byang termasuk kedalam


Kongruen dan kesebangunan disekitar kelas kita?. Jika ada benda apakah itu
mengapa bisa dikatan Kongruen atau sebangun?.Tentukan sudut dan sisi yang
bersesuaian antaran bangundatr yang satu dan bangun datar dua. Serta syarat
syaratnya apa sajakah sehingga bisa dikatakan Kongruen atau sebangun
Kemampuan Awal Matematis

KAM akan diukur melalui seperangkat soal tes materi yang telah dipelajari terutama materi
prasyarat untuk mempelajari materi yang akan diberikan dalam penelitian. Berdasarkan
perolehan skor KAM, siswa dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu KAM kategori tinggi,
sedang, dan rendah. Kriteria pengelompokkan KAM siswa sebagai berikut. A. Jika KAM <
60% dari skor maksimum ideal maka siswa dikelompokkan ke dalam kategori rendah. B. Jika
60% ≤ KAM < 70% dari skor maksimum ideal maka siswa dikelompokkan ke dalam kategori
sedang. C. Jika KAM ≥ 70% dari skor maksimum ideal maka siswa dikelompokkan ke dalam
kategori tinggi.
Banyak siswa yang berada pada kam tinggi, sedang, dan rendah pada setiap kelas disajikan
pada tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 banyak siswa kelompok KAM berdasarkan kelas PBM dan ekspositori

KAM Kelas
Total
PBM Ekspositori
Tinggi 6 3 9
Sedang 6 12 18
Rendah 19 18 37
Total 31 33 64
SILABUS
Sub bab : kekongruenan
Waktu jp : 8
Tujuan :
1. Mengidentifikasi kekongruenan
2. Mengidentifikasi syarat syarat kekongruenan
3. Mengidentifikasi dua segitiga yang kongruen
4. Menyelesaikan permaslahan sehari-hari yang berkaitan dengan kongruen
Pokok materi :
 Kekongruenan
 Syarat -syarat kekongruenan
 Segitiga yang Kongruen
Kosa kata :
• Kongruen
• Syarat syarat
• segitiga
Bentuk metode dan aktifitas :
Eksplorasi, diskusi, pemaparan, latihan, pemanfaatan teknologi (opsional)
Sumber utama : buku siswa

Sub bab: kesebangunan


Waktu jp: 8
Tujuan :
1. Mengidentifikasi kesebangunan
2. mengidentifikasi syarat syarat kesebangunan
3. mengidentifikasi dua segitiga yang kesebangunan
4. menyelesaikan permaslahan sehari-hari yang berkaitan dengan kesebangunan
pokok materi :
 Kesebangunan
 Syarat syarat kesebangunan
 Segitiga yang sebangun
Kosa kata :
• Kesebangunan
• Syarat syarat
• Segitiga
Bentuk metode dan aktifitas :
Eksplorasi, diskusi, pemaparan, latihan, pemanfaatan teknologi (opsional)
Sumber utama : buku siswa
RPP

Kegiatan pendahuluan :
1. Guru memberi salam , memimpin doa untuk memulai pembelajaran, serta memeriksa
kehadiran siswa
2. Guru bertanya mengenai pelajaran yang sebelumnya sudah dipelajari, untuk
membantu daya ingat siswa serta memberikan jalan untuk membahas pelajaran yang
akan dipelajari
3. Guru menjelaskan materi dengan memberikan pengandaian ( bahwa dua buku yang
sama adalah disebut kongruen, dan pintu serta papan tulis disebut kesebangunan)

Eksplorasi : 30 menit
1. Siswa diberi kesempatan mengembangkan apa maksud dari kongruen dan
kesebangunan, serta mengapa benda-benda tersebut bisa disebut kongruen dan
kesebangunan

Restrukturisasi / diskusi : 30 menit


1. Siswa diarahkan untuk berdiskusi dengan kelompok belajar yang sudah ditentukan
sebelumnya,
2. Setiap kelompok diperintahkan mencari dan menentukan apa saja bangun ruang
disekitar kelas yang kongruen dan kesebangunan, gambar bangundatar tersebut dan
jelaskan mengapa bisa disebut kongruen dan kesebangunan, tentukan sudut dan sisi
yang bersesuaian antaran bangun datar yang satu dan bangun datar dua, tentukan
Kemiringan sudut dan sisi yang bersesuaian antaran bangun datar yang satu dan
bangun datar dua, sebutkan syarat-syarat dua bangun datar kongruen, sebutkan syarat-
syarat kesebangunan bangun datar, kemudian hasil diskusi dipresentasikan didepan
kelas

Aplikasi : 30 menit
1. Siswa diperintah membandingkan atau memberikan gagasan dari hasil diskusi
kelompok lain dengan kelompoknya
2. Guru bertugas sebagai fasilitator dalam menampung pendapat dari masing masing
kelompok

Riview : 30 menit
1. Guru memberikan kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari dan memberikan
evaluasi pada pembelajaran yang sudah terjadi
2. Guru memberikan tugas untuk minggu yang akan datang
3. Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa setelah belajar dan dilanjut
mengucapkan salam
Bahan ajar

A.Pengertian kesebangunan

Kesebangunan merupakan sebuah bangun datar dimana sudut-sudutnya mempunyai


kesesuaian yang sama besar. Dan juga panjang sisi sudutnya juga bersesuaian dengan
mempunyai sebuah perbandingan yang sama. Dengan kata lain , kesebangunan merupakan
dua buah bangun yang memiliki sudut serta panjang sisi yang sama. Kesebngunan pada
umunya dilambangkan dengan menggunakan symbol notasi sam dengan bergelombang

Syarat kesebangunan

Sudut sudut yang bersesuaian sama besar


Sisi-sisi yang bersesuaian memiliki
perbandingan yang sama

B.Pengertian kekongruenan

kekongruenanKekongruenan merupakan dua buah bangun datar yang dimana keduanya sama-sama
memilikibentuk dan juga ukuran yang sama.
Syarat kekongruenan

 Sudut-sudut yang bersesuaiansama


panjang
 Sisi yang bersesuaian sama panjang

C.Perbedaan Kesebangunan Dan Kekongruenan

Hal mendasar yang membedakan kongruen dan kesebangunan yaitu :


Bangun dikatakan konruen jika sisiyang bersesuaian harus sama panjang. Sementara jika
bangu dikatakan sebangun apabila perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian harus sama besar
Sehingga dapat disimpilkan bahwa,seluruh bangun yang kongruen sudah pasti sebangun.
Namun, jika sebangun belum tentu kongruen
Lembar kerja siswa

Kegiatan 1
 Diskusikusikan dengan kelompok belajar yang sudah ditentukan sebelumnya, dan
tentukan apakah saja bangun ruang disekitar kelas yang kongruen dan kesebangunan,
gambar bangundatar tersebut dan jelaskan mengapa bisa disebut kongruen dan
kesebangunan
 Tentukan sudut dan sisi yang bersesuaian antaran bangundatr yang satu dan bangun
datar dua
 Tentukan Kemiringan sudut dan sisi yang bersesuaian antaran bangundatr yang satu
dan bangun datar dua
 Sebutkan syarat-syarat dua bangun datar kongruen

Sebutkan syarat-syarat dua segitiga yang kongruen
 Sebutkan syarat-syarat kesebangunan bangun datar
 Kesebangunan dua segitiga
 Kesebangunan khusus dalam segitiga
Kegiatan 2
 Dan presentasikan didepan kelas
Kegiatan 3
 Berikan kesimpulan dari diskusi yang sudah berjalan lalu dikumpulkan

Anda mungkin juga menyukai