Anda di halaman 1dari 35

KAPITA SELEKTA

PENDIDIKAN METEMATIKA
Cooperative Learning Model ( Model pembelajaran kooperatif )
Nama : Indah Rahmawati
NIM : 13011900030
Teori pembelajaran kooperatif
• Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang
tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru meliputi
pendekatan, strategi, metode, teknik pembelajaran yang sudah terangkai menjadi
satu kesatuan yang utuh.
• Kemampuan matematis merupakan satu kemampuan dasar matematis yang
esensial dan perlu dimiliki oleh siswa sekolah menengah (SM).
• NCTM ( 1995 ) menyatakan bahwa komunikasi matematis adalah satu
kompetensi dasar matematis yang esensial dari matematika dan pendidikan
matematika. Tanpa komunikasi yang baik maka perkembangan matematika akan
terhambat
• Menurut Johnson dalam B. Santoso Cooperative Learning adalah kegiatan belajar mengajar secara
kelompok-kelompok kecil, siswa belajar dan bekerjasama untuk sampai pada pengalaman belajar
yang optimal, baik pengalaman individu maupun kelompok

• Nurhadi mengartikan Cooperative Learning sebagai pembelajaran yang secara sadar dan sengaja
mengembangkan interkasi yang silih asuh untuk menghindari ketersinggungan dan
kesalahpahaman yang dapat menimbulkan permasalahan

• Selanjutnya Davidson dan Kroll, sebagaimana yang dikutip oleh Hamdun, Cooperative Learning
diartikan dengan kegiatan yang berlangsung dalam lingkungan belajar sehingga siswa dalam
kelompok kecil saling berbagi ide-ide dan bekerja secara kolaboratif untuk menyelesaikan tugas
akademik

• Kesimpulannya , Cooperative learning adalah model pembelajaran dengan memberikan tugas


kepada siswa yang lebih pandai dalam sebuah kelompok kecil yang hasilnya akan dipresentasikan
kepada kelompok lain di dalam kelas.
• Menurut Roger dan David Johnson dalam Anita Lie, tidak semua kerja kelompok
bisa dianggap sebagai Cooperative Learning. Untuk memperoleh manfaat yang
diharapkan dari implementasi pembelajaran kooperatif, Johnson dan Johnson
menganjurkan lima unsur penting yang harus dibangun dalam aktivitas
intruksional, mencakup:
a. Saling Ketergantungan Positif (Positif Interdependence)
b. Interaksi Tatap Muka (Face to Face Interaction)
c. Tanggung Jawab Individual (Individual Accountability)
d. Ketrampilan Sosial (Sosial skill), dan
e. Evaluasi Proses Kelompok (Group debrieving)
Indikator pembelajaran
kooperatif
Guru Siswa

• Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok • Berpartisipasi aktif dalam belajar
heterogen.
• Guru memberikan lembar tugas untuk dikerjakan • Saling berhubungan satu sama lain
bersama kelompok

• Guru memerintahkan kepada masing-masing • Mengeluarkan pendapat, memberi saran,


anggota kelompok bekerja sesuai dengan berpartisipasi dalam kelompok, aktif bertanya,
tanggungjawabnya untuk mencapai tujuan aktif mencatat uraian informasi dalam proses
bersama pebelajaran,

• Guru mengawasi serta memotori jalannya diskusi • Mempresentasikan hasil dari diskusi kelompoknya
dan presentasi
• Guru meminta siswa mempresentasikan dan • Membantu teman kelompoknya yang belum
mengumpulkan hasil kerja kelompok untuk dinilai mengerti

• Guru memberikan evaluasi dan penghargaan


berdasarkan hasil kerja kelompok.
Tahap pembelajaran kooperatif
Fase Perilaku Guru
 Fase 1 : Menyampaikan Tujuan dan  Guru untuk menjelaskan tujuan pembelajaran dan mempersiapkan
Mempersiapkan Siswa siswa untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.

 Fase 2 : Menyajikan informasi.  Guru mempresentasikan informasi kepada siswa secara verbal.

 Fase 3 : Mengorganisasikan siswa ke  Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang cara
dalam kelompok-kelompok belajar. membentuk kelompok belajar dan membantu kelompok dalam
melakukan transisi agar efisien.

 Fase 4 : Membimbing kelompok  Guru berperan dalam membantu kelompok-kelompok belajar


bekerja dan belajar. selama kegiatan mengerjakan tugas kelompok.

 Fase 5 : Evaluasi dan memberikan  Guru menguji pengetahuan siswa terkait berbagai materi
penghargaan pembelajaran yang ditugaskan atau melalui presentasi oleh
kelompok-kelompok masing-masing. Serta memberikan apresiasi
terhadap yang dikerjakan.
Pedoman Pensekoran
No Aspek Yang Diamati Kriteria Skor
1 Keaktifan Terlihat, dengan dorongan guru 1

Terlihat, bila dengan teman-teman 2

Terlihat, berani sendiri tapi kurang tepat 3

Terlihat, berani sendiri dan tepat 4


2 Kerjasama Mau menang sendiri 1

Mau bekerjasama tapi pasif 2

Mau bekerjasama tapi mengatur orang lain 3

Mau bekerjasama dan menghargai pendapat temannya 4


3 Tanggung Jawab Tidak serius 1

Serius, tapi tidak memahami tugas 2

Serius, memahami tugas tapi kadang-kadang 3

Serius memahami tugas dan konsekuen terhadap tugas 4


yang diberikan
4 Kedisiplinan Tidak disiplin 1

Disiplin, tapi setelah ditegur 2

Disiplin, tapi kadang bias melanggar aturan 3

Sangat disiplin terhadap peraturan yang ada 4


5 Ketuntasan Tidak tuntas 1

Tuntas, tapi tidak paham 2

Tuntas, tapi ada bagian yang kurang paham 3

Tuntas, dan memahami terhadap pelajaran 4


yang diberikan
Butir-butir Instrumen (Angket) Kemandirian Belajar Siswa
I. Informasi Umum
 
1. Nama : …………………………………………….
2. Umur : ………………...............…………………..
3. Kelas : …………………………………………….
4. Jenis Kelamin : ........................................................
 
II. Petunjuk Pengisian Umum
Tuliskan pendapat Anda terhadap setiap pernyataan ( pertanyaan ) dengan cara memberikan
tanda conteng (  ) huruf-huruf pada lembar jawaban sebagai berikut :
SL : Jika Selalu.
SR : Jika Sering.
KD : Jika Kadang-Kadang.
JR : Jika Jarang.
TP : Jika Tidak Pernah
No Pernyataan SL SR KD JR TP

1 Sebelum belajar, saya menyiapkan buku-buku, alat tulis menulis atau          


peralatan belajar yang lain yang saya butuhkan

2 Sesudah ulangan atau tes, saya membiarkan begitu saja soal-soal ulangan          
tersebut, dan saya tidak peduli apakah saya sudah bisa menjawab atau
tidak.

3 Saya belajar secara teratur tidak hanya ketika akan ulangan saja          
4 Saya belajar sendiri tanpa diperintah oleh orang tua          
5 Ketika bapak/ibu guru memberikan kesempatan untuk bertanya maka          
kesempatan itu saya biarkan saja, meskipun ada materi pelajaran yang
belum saya pahami

6 Setiap ada permasalahan dalam memahami materi pelajaran, saya bertanya          


kepada orang lain
7 Saya meminjam alat tulis menulis atau peralatan belajar lainnya kepada          
teman

8 Saya belajar sesuai dengan jadwal yang saya buat          

9 Saya baru belajar kalau situasi memungkinkan          

10 Saya memberikan saran atau usul kepada bapak/ibu guru yang sedang          
menjelaskan materi pelajaran di dalam kelas

11 Apabila ada soal-soal atau tugas yang sulit, saya berusaha untuk          
memecahkan sendiri tanpa meminta bantuan orang lain

12 Setiap ada pekerjaan rumah (PR) atau tugas dari bapak/ibu guru langsung          
saya kerjakan pada hari itu juga

13 Saya mengerjakan pekerjaan rumah (PR)/tugas yang diberikan bapak/ibu          


guru sewaktu-waktu dan kapanpun, sesuka hati saya
No Pernyataan SL SR KD JR TP

14 Saya mengumpulkan pekerjaan rumah (PR)/tugas yang diberikan oleh          


bapak/ibu guru tepat waktu
15 Apabila ada pekerjaan rumah (PR)/tugas saya mengumpulkan tugas          
tersebut sewaktu-waktu atau kapanpun yang penting mengumpulkan

16 Saya yakin bahwa setiap tugas yang saya kerjakan adalah benar          
17 Jika materi pelajaran belum saya pahami saya berusaha mencari buku-          
buku perpustakaan untuk membantu memahami

18 Saya mengerjakan pekerjaan rumah (PR)/tugas dibantu oleh orang lain          

19 Saya merasa bahwa semua pelajaran itu penting dan ada          


gunanya
20 Saya suka meminjam buku catatan milik teman untuk disalin di rumah          
Butir-butir Instrumen (Angket) Kemandirian Belajar Siswa
I. Informasi Umum
 
1. Nama : …………………………………………….
2. Umur : ………………...............…………………..
3. Kelas : …………………………………………….
4. Jenis Kelamin : ........................................................
 
II. Petunjuk Pengisian Umum
Tuliskan pendapat Anda terhadap setiap pernyataan ( pertanyaan ) dengan cara memberikan tanda
conteng (  ) huruf-huruf pada lembar jawaban sebagai berikut :
SL : Jika Selalu.
SR : Jika Sering.
KD : Jika Kadang-Kadang.
JR : Jika Jarang.
TP : Jika Tidak Pernah.
No Pernyataan SS S R T STS Aspek Kemandirian F UF
S
1 Ketika tes matematika saya selalu          
mengerjakan sendiri tanpa bertanya kepada
orang lain meskipun kesempatan itu ada. Percaya diri   

2 Saya merasa kurang yakin dalam mengerjakan          


tes matematika jika tidak bertanya kepada Percaya diri   
orang lain.
3 Saya berani menunjukkan kemampuan yang          
dimiliki di depan orang banyak Percaya diri   

4 Apabila disuruh mengerjakan soal matematika          


yang sulit saya selalu meminta bantuan pada Percaya diri   
orang lain.
5 Saya melakukan segala sesuatu tanpa ragu-          
ragu dan Percaya diri   
tidak mudah putus asa
6 Saya mengerjakan banyak lathan soal          
matematika meskipun tidak disuruh guru Inisiatif   

7 Setiap ada kesulitan dalam belajar matematika          


saya berusaha mencari sendiri dan berbagai
sumber sebelum bertanya kepada orang lain. Inisiatif   
8 Saya langsung bertanya kepada orang          
lain jika menemukan kesulitan dalam
Inisiatif   
belajar matematika.

9 Saya mempelajari terlebih dahulu materi          


pelajaran matematika yang akan
Inisiatif   
dipelajari di kelas.

10 Saya tidak pernah mencari buku referensi          


matematika diluar yang diwajibkan guru. Inisiatif   

11 Saya menentukan sendiri cara (membaca,          


mencatat, menghafal, latihan soal atau
lainnya) dalam memahami materi Tanggung jawab   
pelajaran matematika.

12 Saat belajar matematika di kelas, saya          


malas mengerjakan soal-soal jika tidak Tanggung jawab   
disuruh oleh guru.
13 Saya tetap mau mengerjakan tugas          
matematika yang sulit dan belum pernah Tanggung jawab   
saya kerjakan.
14 Apapun kesulitan dalam belajar          
matematika saya mencoba
menyelesaikannya sendiri tanpa bantuan Tanggung jawab   
orang lain
15 Saya langsung meminta bantuan pada          
orang lain ketika mendapat soal yang
Tanggung jawab   
sulit dari guru dalam mengerjakan tugas
matematika.
16 Saya rutin belajar matematika agar          
mendapatkan hasil belajar yang baik. Motivasi   

17 Saya menetapkan sendiri target minimum          


nilai yang diperoleh setiap kali tes Motivasi   
matematika.
18 Saya berusaha mencapai target nilai          
matematika yang telah saya tetapkan Motivasi   
sendiri.
19 Saya selalu menunda-nunda waktu dalam          
menyelesaikan tugas-tugas matematika. Motivasi   

20 Saya sering memilih untuk bermain          


daripada belajar matematika Motivasi   
KISI-KISI SOAL TES KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS
(RANAH KOGNITIF)
Jenjang : SMP
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX/1
Materi Pokok : Kekongruenan dan Kesebangun
Sub Materi Indicator Indicator Soal No. Soal Kunci Jawaban
komunikasi
matematis
 Kekongruen Inisiatif Belajar  Mendisku 1. Diskusikan dengan Jawab:
an Mendiagnosa sikan teman kelompok Kekongruenan
kebutuhan belajar perbedaan adakah benda Dua buah ubin di lantai
Menetapkan target benda bangun datar yang Dua buku tulis berukuran sama
atau tujuan belajar yang termasuk kedalam Dua jendela
Memandang Kongruen Kongruen dan Syarat syarat kekongruenan
kesulitan sebagai kesebangunan
dan 1. Memiliki bentuk dan ukuran yang sama
tantangan belajar disekitar kelas
Memanfaatkan dan kesebang kita?. Jika ada 2. Sudut sudut yang bersesuaian sama panjang
mencari sumber unan benda apakah itu 3. Sisi yang bersesuaian sama panjang
belajar mengapa bisa
• Memilih dan dikatan Kongruen
menerapkan atau
strategi belajar sebangun?.Tentukan
sudut dan sisi yang
bersesuaian antaran
bangundatr
yang satu dan
bangun datar dua.
Serta syarat
syaratnya apa
sajakah sehingga
bisa dikatakan
Kongruen atau
sebangun .
Presentasikan hasil
kerja kalian dan
berikan argumen
jika hasil kerja
teman mu tidak
sesuai.
Pembuatan soal
TES KeMAMPUAN kemandirian belajar

Jenjang : SMP Nama :……………………………………….

Materi Pokok : Kekongruenan dan Kesebangunan Kelas :……………………………………….

Waktu : 90 menit    

1. Diskusikan dengan teman kelompok adakah benda bangun datar yang termasuk kedalam
Kongruen dan kesebangunan disekitar kelas kita?. Jika ada benda apakah itu mengapa bisa
dikatan Kongruen atau sebangun?.Tentukan sudut dan sisi yang bersesuaian antaran
bangundatr yang satu dan bangun datar dua. Serta syarat syaratnya apa sajakah sehingga bisa
dikatakan Kongruen atau sebangun
VALIDASI SOAL PRETEST DAN POST-TEST
TES KeMAMPUAN komunikasi MATEMATIS

Jenjang : SMP Nama :


……………………………………
….
Materi Pokok : Kekongruenan dan Kesebangunan Kelas :
……………………………………
….
1. Waktu
Diskusikan : dengan
90 menit
teman kelompok adakah benda bangun 
datar
 
yang termasuk kedalam
Kongruen dan kesebangunan?. Jika ada benda apakah itu mengapa bisa dikatan Kongruen
atau sebangun?.Tentukan sudut dan sisi yang bersesuaian antaran bangundatr yang satu dan
bangun datar dua. Serta syarat syaratnya apa sajakah sehingga bisa dikatakan Kongruen atau
sebangun
Kemampuan Awal Matematika

• Hasil Ulangan
Hasil Nilai Ulangan Harian Mata Pelajaran Matematika

SMPN 1 Carenang 3 Tahun Terakhir

Hasil/ Tahun Pelajaran


2019/2020 2020/2021 2021/2022
Nilai rata-rata 60,00 63,00 58,25

Nilai Tertinggi 85,00 80,00 80,00

Nilai Terendah 40,00 40,00 35,00


Kemampuan Awal Matematika

• Soal Memuat Materi Pendukung


Diskusikan dengan teman kelompok adakah benda byang termasuk kedalam Kongruen dan kesebangunan
disekitar kelas kita?. Jika ada benda apakah itu mengapa bisa dikatan Kongruen atau sebangun?.Tentukan
sudut dan sisi yang bersesuaian antaran bangundatr yang satu dan bangun datar dua. Serta syarat syaratnya
apa sajakah sehingga bisa dikatakan Kongruen atau sebangun
Kemampuan Awal Matematika
KAM akan diukur melalui seperangkat soal tes materi yang telah dipelajari terutama materi prasyarat untuk
mempelajari materi yang akan diberikan dalam penelitian. Berdasarkan perolehan skor KAM, siswa dibagi ke
dalam tiga kategori, yaitu KAM kategori tinggi, sedang, dan rendah. Kriteria pengelompokkan KAM siswa
sebagai berikut. A. Jika KAM < 60% dari skor maksimum ideal maka siswa dikelompokkan ke dalam kategori
rendah. B. Jika 60% ≤ KAM < 70% dari skor maksimum ideal maka siswa dikelompokkan ke dalam kategori
sedang. C. Jika KAM ≥ 70% dari skor maksimum ideal maka siswa dikelompokkan ke dalam kategori tinggi.
Banyak siswa yang berada pada kam tinggi, sedang, dan rendah pada setiap kelas disajikan pada tabel 3.2
berikut.
Tabel 3.2 banyak siswa kelompok KAM berdasarkan kelas PBM dan ekspositori
KAM Kelas
PBM Ekspositori Total

Tinggi 6 3 9
Sedang 6 12 18
Rendah 19 18 37
Total 31 33 64
Subbab Waktu Tujuan Pokok Materi Kosa Kata Bentuk Metode Sumber
(Jp) Dan Aktivitas Utamma

A. Kekongrue 8 1. Mengidentifikasi  Kekongrue • Kongruen Eksplorasi, Buku siswa


nan kekongruenan nan • Syarat syarat diskusi,
2. Mengidentifikasi syarat  Syarat - • segitiga pemaparan,
syarat kekongruenan syarat latihan,
3. Mengidentifikasi dua kekongrue pemanfaatan
segitiga yang Kongruen nan teknologi
4. Menyelesaikan  Segitiga (opsional)
permaslahan sehari-hari yang
yang berkaitan dengan Kongruen
Kongruen

A. Kesebangu 8 Mengidentifikasi kesebangunan  Kesebangu  Kesebangu Eksplorasi, Buku siswa


nan nan nan diskusi,
Mengidentifikasi syarat syarat  Syarat  Syarat pemaparan,
kesebangunan syarat syarat latihan,
Mengidentifikasi dua segitiga kesebangu  segitiga pemanfaatan
yang Kesebangunan nan teknologi
1. Menyelesaikan Segitiga (opsional)

permaslahan sehari-hari yang
yang berkaitan dengan sebangun
kesebangunan
RPP
Kegiatan Pendahuluan Atau Orientasi ( 30 Menit )
1. Guru memberi salam , memimpin doa untuk memulai pembelajaran, serta memeriksa kehadiran siswa
2. Guru bertanya mengenai pelajaran yang sebelumnya sudah dipelajari, untuk membantu daya ingat siswa serta memberikan jalan
untuk membahas pelajaran yang akan dipelajari
3. Guru menjelaskan materi dengan memberikan pengandaian ( bahwa dua buku yang sama adalah disebut kongruen, dan pintu
serta papan tulis disebut kesebangunan)
Eksplorasi ( 30 Menit )
1. Siswa diberi kesempatan mengembangkan apa maksud dari kongruen dan
kesebangunan, serta mengapa benda-benda tersebut bisa disebut kongruen dan kesebangunan
Restrukturisasi / Diskusi (30 Menit)
1. Siswa diarahkan untuk berdiskusi dengan kelompok belajar yang sudah ditentukan sebelumnya,
2. Setiap kelompok diperintahkan mencari dan menentukan apa saja bangun ruang disekitar kelas yang kongruen dan kesebangunan,
gambar bangundatar tersebut dan jelaskan mengapa bisa disebut kongruen dan kesebangunan, tentukan sudut dan sisi yang
bersesuaian antaran bangun datar yang satu dan bangun datar dua, tentukan Kemiringan sudut dan sisi yang bersesuaian antaran
bangun datar yang satu dan bangun datar dua, sebutkan syarat-syarat dua bangun datar kongruen, sebutkan syarat-syarat
kesebangunan bangun datar, kemudian hasil diskusi dipresentasikan
didepan kelas

Aplikasi ( 30 Menit)
1. Siswa diperintah membandingkan atau memberikan gagasan dari hasil diskusi kelompok lain dengan kelompoknya
2. Guru bertugas sebagai fasilitator dalam menampung pendapat dari masing masing kelompok

Riview ( 30 Menit )
1. Guru memberikan kesimpulan dari apa yang sudah dipelajari dan memberikan evaluasi pada pembelajaran yang sudah terjadi
2. Guru memberikan tugas untuk minggu yang akan datang
3. Guru menutup pembelajaran dengan membaca doa setelah belajar dan dilanjut mengucapkan salam
Bahan Ajar
A. Pengertian kesebangunan
Kesebangunan merupakan sebuah bangun datar dimana sudut-sudutnya mempunyai kesesuaian yang sama
besar. Dan juga panjang sisi sudutnya juga bersesuaian dengan mempunyai sebuah perbandingan yang sama.
Dengan kata lain , kesebangunan merupakan dua buah bangun yang memiliki sudut serta panjang sisi yang
sama. Kesebngunan pada umunya dilambangkan dengan menggunakan symbol notasi sam dengan
bergelombang

Syarat kesebangunan
 
Sudut sudut yang bersesuaian sama besar
Sisi-sisi yang bersesuaian memiliki
perbandingan yang sama
Bahan Ajar
B. Pengertian kekongruenan

Kekongruenan merupakan dua buah bangun datar yang dimana keduanya sama-sama memilikibentuk dan
juga ukuran yang sama.

Syarat kekongruenan
 
 Sudut-sudut yang bersesuaian
sama panjang
 Sisi yang bersesuaian sama
panjang
Bahan Ajar
Perbedaan Kesebangunan Dan Kekongruenan
 
Hal mendasar yang membedakan kongruen dan kesebangunan yaitu :
 
Bangun dikatakan konruen jika sisiyang bersesuaian harus sama panjang. sementara jika bangu
dikatakan sebangun apabila perbandingan sisi-sisi yang bersesuaian harus sama besar
 

Sehingga dapat disimpilkan bahwa,seluruh bangun yang kongruen sudah pasti sebangun. Namun,
jika sebangun belum tentu kongruen
LEMBAR KERJA SISWA
1. Kegiatan 1
 Diskusikusikan dengan kelompok belajar yang sudah ditentukan sebelumnya, dan tentukan
apakah saja bangun ruang disekitar kelas yang kongruen dan kesebangunan, gambar bangundatar
tersebut dan jelaskan mengapa bisa disebut kongruen dan kesebangunan
 Tentukan sudut dan sisi yang bersesuaian antaran bangundatr yang satu dan bangun datar dua
 Tentukan Kemiringan sudut dan sisi yang bersesuaian antaran bangundatr yang satu dan bangun
datar dua
 Sebutkan syarat-syarat dua bangun datar kongruen

Sebutkan syarat-syarat dua segitiga yang kongruen
 Sebutkan syarat-syarat kesebangunan bangun datar
 kesebangunan dua segitiga
 Kesebangunan khusus dalam segitiga
2. Kegiatan 2
 Dan presentasikan didepan kelas
3. Kegiatan 3
 Berikan kesimpulan dari diskusi yang sudah berjalan lalu dikumpulkan
Terimakasih 🙌

Anda mungkin juga menyukai