Anda di halaman 1dari 84

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA


KELAS VII SMPN 1 SEMBALUN TAHUN AJARAN 2021/2022

PROPOSAL

Oleh :
VIVIN OKTAVIANTI
E1R116038

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Melakukan Penelitian


Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MATARAM
2022
KATA PENGANTAR
ii

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Esa yang telah memberikan rahmat berupa kekuatan dan kesempatan kepada

penulis dalam menyelesaikan skripsi yang berjudul “Evektivitas Model

Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas VII

SMPN 1 SEMBALUN ” ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulisan skripsi ini diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam

menyelesaikan program sarjana (S1) Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram.Penulis sangat mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun dari pembaca selaku penilai.Pada akhirnya

penulis berharap semoga skripsi ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya

serta bermanfaat bagi kita semua.Aamiin.

Mataram, 2022

Peneliti,
iii

DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DATAR ISI..............................................................................................................iii

DAFTAR TABEL...................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1 Latar Belakang..............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................7

1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................7

1.4 Manfaat Penelitian........................................................................................7

BAB II KAJIAN PUSTAKA..................................................................................9

2.1. Efektivitas Pembelajaran .......................................................................9

2.2. Pengertian Belajar .................................................................................9

2.3. Pembelajaran........................................................................................10

2.4. Hasil Belajar.........................................................................................13

2.5. Model Pembelajaran...................................................................................13

2.6. Pembelajaran Berbasis Masalah..................................................................14

2.7. Ruang Lingkup Materi...............................................................................17

2.8. Penelitian yang Relevan..............................................................................24

2.9. Kerangka Berpikir .....................................................................................24

2.10. Hipotesi Penelitian....................................................................................27

BAB III METODE PENELITIAN.......................................................................28


iv

3.1. Jenis Penelitian...........................................................................................28

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian...................................................................29

3.3. Variabel Penelitian.....................................................................................29

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian................................................................29

3.5. Teknik Pengumpulan data..........................................................................30

3.6. Instrument Penelitian.................................................................................31

3.7. Teknik Analisis Data..................................................................................32

3.7.1 Analisis Statistik Deskriptif..............................................................32

3.7.2 Analisis Statistik Inferesial...............................................................33

3.8. Prosedur Penelitian....................................................................................37

3.8.1 tahap persiapan..................................................................................36

3.8.2 Tahap Pelaksanaan............................................................................38

3.8.3 tahap akhir.........................................................................................38

DAFTAR PUSTAKA
v

DATAR TABEL

Tabel 1.1 Data Hasil Ulangan Harian Matematika kelas VII SMPN 1

Sembalun Tahun Ajaran 2020/2021..................................................... 3

Tabel 2.1. Langkah-langkah model embelajaran Berbasis Masalah (PBM)..........16

Tabel 2.3 Suku-suku sejenis...................................................................................22

Tabel 3.1 Data jumlah Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sembalun tahun

ajaran 20121/2022...............................................................................30

Tabel 3.2 kisi -kisi soal tes hasil belajar matematika ........................................32
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan adalah salah satu unsur yang penting dalam

meningkatkan kualitas sumber daya manusia karena dengan menempuh

pendidikan seseorang dapat memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan

keterampilan melalui suatu proses pembelajaran. Pembelajaran merupakan

suatu proses pembentukan kepribadian dan pola pikir siswa (Hadi, 2017)

menegaskan bahwa pendidikan proses merawat, dan mengembangkan fitrah

manusia, untuk menjadi baik bagi dirinya, dan positif bagi objek-objek lain

diluar dirinya. Pendidikan yang berkualitas akan menghasilkan pendidikan

yang sesuai dengan perkembangan zaman, tidaklah mudah untuk mencapai

tujuan pendidikan nasional, banyak kendala yang harus dihadapi.

Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari

perkembangan teknologi modern, memiliki perananan penting dalam

disiplin ilmu dan memajukan daya pikir manusia. Mata pelajaran

matematika perlu diberikan kepada seluruh siswa dari SD sampai

dengan perguruan tinggi supaya membekali siswa untuk berpikir

logis, sistematis, kritis, kreatif serta kemampuan untuk bekerjasama.

Salah satu sifat matematika adalah abstrak, pembelajaran matematika di

sekolah semestinya tidak hanya menekankan pada pemberian rumus-rumus,

tetapi juga mengembangkan kemampuan siswa untuk menyelesaikan


2

berbagai masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari. cukup

penting dari sekian banyak bidang ilmu yang ada dan selalu mendapat

prioritas untuk dikembangkan (Baidowi, Hikmah, & Amrullah, 2019).

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia

agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga Negara yang

beriman, produktif, kreatif, inopatif, dan afektif serta berkontribusi pada

kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia (dalam

Permendikbud Nomor 68 Tahun 2013). SMP Negeri 1 Sembalun merupakan

salah satu sekolah yang sudah menerapkan kurikulum 2013. Berdasarkan

hasil observasi guru (Lampiran 1), nampak bahwa pembelajaran di SMP

Negeri 1 Sembalun masih belum dapat secara optimal mencapai tujuan

kurikulum 2013. Hal ini terlihat dari pembelajaran matematika di kelas masih

di dominasi oleh guru dimana sistem lebih banyak menggunakan metode

ceramah. Pembelajaran cenderung bersifat instruktif, serta proses

komunikasinya satu arah. Guru yang memegang kendali memainkan peran

aktif, sementara siswa duduk menerima secara pasif informasi pengetahuan

dan keterampilan siswa-siswa cenderung diam dan kurang berani menyatakan

gagasanya. Kreatifitas dan kemandirian mengalami hambatan dan bahkan

tidak berkembang. Banyak siswa yang tadinya kreatif dan kritis menjadi apatis

karena suasana belajar dalam kelas kurang mendukung.

Penerapan model pembelajran yang tidak memfasilitasi aktivitas siswa

mengakibatkan kurang maksimalnya hasil belajar siswa. Kurang maksimalnya


3

hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sembalun, dapat

dilihat pada Tabel 1.1

Tabel 1.1 Data Hasil Ulangan Harian Matematika kelas VII SMPN 1 Sembalun

Tahun Ajaran 2021/2022

No Kelas Jumlah Siswa Nilai Rata- Ketuntasan


rata Klasikal
1 VII-A 14 55,71 14,29%
2 VII-B 16 57,62 18,75%
3 VII-C 17 56,41 11,76%

(Sumber:Daftar Nilai Ulangan Harian Matematika kelas VII)

Berdasarkan hasil ulangan harian siswa pada tabel 1.1 menunjukan

bahwa hasil belajar matematika siswa juga masih dibawah kriteria yang

diharapkan. Adapun kriteria ketuntasan minimum (KKM) mata pelajaran

matematika yang di terapkan di SMPN 1 Sembalun adalah 75. Sehingga

dapat dikatakan pada mata pelajaran matematika hasil belajar yang diperoleh

siswa masih dikategorikan rendah. Rendahnya ketuntasan klasikal dan rata-

rata nilai siswa menunjukan rendahnya kemampuan pemecahan masalah

matematika siswa.

Disisi lain, berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada siwa kelas

VII di SMPN 1 Sembalun tanggal 5 maret 2022, terlihat bahwa beberapa

siswa lebih cepat memahami konsep apabila disajikan permasalahan yang

dekat dengan kehidupan sehari-hari, misalnya ketika guru memberikan

pertanyaan mengenai materi yang dipelajari siswa terlihat antusias untuk

menjawab dan maju kedepan untuk mengerjakan soal-soal yang diberikan

guru. Dan juga dimana guru lebih banyak melakukan kegiatan belajar

mengajar dengan bentuk ceramah sedangkan siswa pada saat pembelajaran


4

atau mendengarkan ceramah sebatas memahami sembari membuat catatan

(bagi yang merasa memerlukanya). Latihan-latihan yang diberikan hanya

mengikuti contoh yang diberikan oleh guru, meskipun bentuk soal itu diubah,

siswa masih kesulitan dalam proses penyelesaianya. Siswa kurang

menunjukan keaktifan dalam proses pembelajaran di kelas, baik dalam

mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan yang dilontarkan guru atau

pun merespon dan menaggapi jawaban dari teman lainya.

Fakta lain yang diperoleh dari hasil observasi yaitu ketika siswa

dihadapkan dengan soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari

ada beberapa siswa yang mampu menyelesaika soal dan dapat diduga siswa

memiliki cara-cara pemecahan masalah ditandai dengan adanya kemampuan

siswa dalam memahami soal tersebut, kemudian memikirkan rencana

penyelesaian sampai siswa dapat melaksanakan rencana penyelesaian

tersebut. Disisi lain siswa SMP kelas VII yang merupakan peralihan dari

siswa SD yang pemikiranya masih bersifat konkret. Maka dari itu, jika

pembelajaranya memanfaatkan objek-objek yang dapat dimanipulasi atau

menggunakan benda-benda konkrit maka pembelajaran akan lebih bermakna.

Dan ada beberapa siswa yang mengalami masalah dalam minat belajar

matematika. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil belajar berupa nilai ulangan

harian siswa, dilihat dari aktivitas didalam kelas pada saat pembelajaran

berlangsung berdasarkan hasil pengamatan siswa kurang memperhatikan

penjelasan guru pada saat pembelajaran berlangsung.


5

Pembelajaran berbasis masalah adalah suatu model pembelajaran yang

menggunakan masalah nyata sebagai konteks bagi siswa untuk siswa belajar,

maka model pembelajaran berbasis masalah ini dirasa sangat cocok diterapkan

dalam penelitian ini karena siswa akan merasa bahwa masalah dalam matematika

adalah masalah yang sering dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu

model pembelajaran berbasis masalah didasarkan pada teori psikologi kognitif

yang merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang memberi kondisi

belajar aktif kepada peserta didik dalam kondisi dunia nyata. Melalui model ini

siswa lebih banyak terlibat secara langsung selama proses pembelajaran untuk

menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru. Dalam

pembelajaran berbasis masalah, siswa dihadapkan pada permasalahan-

permasalahan kontekstual. Siswa dituntut untuk menyelesaikan masalah-masalah

tersebut untuk memperoleh konsep matematika. Siswa juga dilatih untuk

menginterpretasikan ide-idenya ke dalam simbol matematika atau gambar dan

menyelesaikannya. Dalam proses tersebut, siswa tidak bekerja secara individu

tetapi siswa mendiskusikannya dengan teman kelompoknya. Setelah itu, setiap

kelompok mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas kemudian kelompok

yang lain menanggapi. Model pembelajaran berbasis masalah ini akan membuat

siswa terbiasa untuk memecahkan masalah karena dari awal pembelajaran mereka

dikenalkan dengan masalah-masalah yang terjadi di dunia nyata.

Permasalahan pembelajaran matematika siswa ini membutuhkan model

pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar. Penggunaan model

pembelajaran yang tepat akan mempengaruhi proses pembelajaran di kelas


6

sehingga dapat meningkatkan hasil belajar. Model pembelajaran yang dapat

meningkatkan hasil belajar adalah model pembelajaran berbasis masalah.. Melalui

model pembelajaran ini diharapakan dapat meningkatan hasil belajar matematika

siswa dan siswa dilatih untuk memecahkan masalah yang ada dan bekerja dalam

kelompok sehingga siswa lebih aktif dalam mengontruksi pembelajarannya.

Pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah memiliki keunggulan

diantaranya dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan memudahkan siswa untuk

memahami isi pelajaran.

Berkaitan dengan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian

dengan judul: “Efektivitas Model Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah

Terhadap Hasil Belajar Matematika Kelas VII SMP Negeri 1 Sembalun Tahun

Ajaran 2021/2022”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka masalah

yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah “Apakah model pembelajaran

Berbasis Masalah ( P B M ) Efektif Terhadap Hasil Belajar matematika siswa

kelas VII SMPN 1 Sembalun Tahun Pelajaran 2021/2022?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran berbasis masalah (PBM) dalam

meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sembalun

2021/2022.
7

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi Guru

Dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi guru bidang studi matematika

kelas VII SMPN 1 Sembalun tentang suatu pembelajaran dalam upaya

meningkatkan hasil belajar khususnya materi pembelajaran matematika

2. Bagi Siswa

Agar dapat menggali potensi belajar, membangun sikap positif, motivasi

dan menumbuhkan kepercayaan diri siswa serta dapat dijadikan sebagai

pengalaman bagi siswa mengenai adanya model pembelajaran berbasis Masalah.

3. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan ada peningkatan proses belajar

mengajar kelas VII SMPN 1 Sembalun.

4. Bagi Pembaca

Dapat menambah informasi sehingga pembaca mengetahui model Problem

Based Learning (PBL) dan sebagai bahan perbandingan bagi peneliti selanjutnya

yang ingin mengembangkan hasil penelitan ini dibidang yang sama.


8

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Efektivitas Pembelajaran

Efektivitas berasal dari kata efektif yang menurut kamus besar bahasa

Indonesia berarati keberhasilan, major, atau mujarab. Menurut Hardjana (Fitriani,

2012: 32-39) adalah mengerjakan hal-hal yang benar, membawa hasil, menangani

tantangan masa depan, meningkatkan keuntungan atau laba, dan mengoptimalkan

penggunaan sumber daya. Pengertian efektivitas adalah bagaimana penerima

melakukan tindakan sesuai dengan makna yang diinginkan si pengirim, Subiakto

(Fitriani, 2012: 32-39). Sedangkan Handoko merumuskan defenisi efektivitas

yaitu kemampuan untuk memilih tujuan yang telah ditetapkan. Dari beberapa

definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa efektivitas merupakan kamampuan

atau kesanggupan memilih dan mewujudkan suatu tujuan secara tepat sehingga

dapat memberikan hasil yang optimal.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat diartikan bahwa efektivitas adalah

suatu keadaan yang menunujukkan sejauh mana hasil guna yang diperoleh setelah

pelaksanaan proses belajar mengajar. Adapun indikator dalam efektivitas

pembelajaran ini adalah.

2.2 Pengertian belajar

Menurut Hakim (2000:1) Belajar adalah suatu perubahan di dalam

kepribadian manusia dan perubahan tersebut di tampakkan dalam bentuk


9

peningkatan kualitas dan kuntitas tingkah laku seperti peningktan kecakapan,

pengetahuan, keterampilan, daya piker, dan kemampuan lain.

Menurut (Aunurrahman, 2016:35) Belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru

keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya

dengan lingkungan.

Menurut (Gagne, 1977:44) belajar merupakan sejenis perubahan yang

diperlihatkan dalam perubahan tingkah laku, yang keadaaannya berbeda dari

sebelum individu berada dalam situasi belajar dan sesudah melakukan tindakan

yang serupa itu.Perubahan yang terjadi dimaksud disebabkan adanya pengalaman

dan latihan-latihan bukan berupa akibat refleks atau nalur. Berdasarkan pengertian

diatas dapat disimpulkan bahwa belajar adalah perubahan tingakah laku individu

sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.

2.3 Pembelajaran

Sistem pendidikan Nasional dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 (Depdiknas,

2003) endefinisikan mengenai pembelajan yaitu, pembelajaran adalah proses

interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu linkungan

belajar. Sedangkan menurut (Rusman, 2017) pembelajaran pada hakikatnya

proses interaksi antara guru dan siswa yang merupakan suatu sistem, terdiri dari

berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang lain, komponen

tersebut meliputi tujuan, materi, metide dan evaluasi. Menurut (Turmuzi, 2012)

pembelajaran merupakan suatu proses interaksi antara anak dengan anak, anak

dengan sumber belajar dan anak dengan pendidik.


10

Dari pengertian-pengertin diatas dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah suatu kegiatan dalam proses interaksi antara individu

dengan lingkungan belajarnya yang dirancang secara sistematis sesuai prosedur

untuk tercapainya tujuan belajar yang telah ditetapkan.

2.4 Hasil Belajar

Menurut (Firmansyah, 2015) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang telah dimiliki oleh siswa setelah ia mengalami proses belajarnya. Menurut

Suprijono (2012: 5) hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai nilai,

pengertian-pengertian, sikap-sikap, apersepsi dan keterampilan. Dalam sistem

pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan mengacu pada klasifikasi hasil

belajar dari Bloom yang secara garis besar yaitu aspek kognitif, afektif dan aspek

psikomotorik.

Berdasarkan dari pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah ia

menerima pengalaman belajarnya, kemampuan-kemampuan tersebut mencakup

aspek kognitif, afektif, dan psikomotrik. Dan hasil tersebut dapat digunakan oleh

guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan

dan hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar dengan diiringi

oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.


11

Menurut (Thobrani, 2015) merujuk pemikiranya Gagne, hasil belajar

antara lain sebagai berikut:

a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan tersebut tidak

memerlukan manipulasi symbol, pemecahan masalah maupun penerapan

aturan.

b. Kemampuan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan

lambing. Kemampuan intelektual terdiri dari kemampuan

mengkategorisasi, kemampuan analitis-sintesis fakta-konsep dan

mengembangkan prinsip keilmuan. Kemampuan intelektual merupakan

kemampuan melakukan aktivasi kognitif bersifat khas.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas

kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan

kaidah dalam memecahkan masalah.

d. Kemampuan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme

gerak jasmani.

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan

menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan

kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar prilaku.

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai salah satu

indikator pencapaian tujuan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari faktor-


12

faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu sendiri. Menurut Aqib dan

Amrullah (2017) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar menjadi dua,

yaitu:

a. Faktor fisiologis

Faktor-faktor fisiologis ini mencakup material pembelajaran,

lingkungan, instrumental, dan kondisi individual subjek didik.

b. Faktor psikologis

Faktor-faktor psikologis yang berpengaruh terhadap proses dan

hasil belajar jumlahnya banyak sekali. Masing-masing faktor tidak bisa

dibahas secara terpisah. Perilaku individu, termasuk perilaku belajar

merupakan totalitas penghayatan dan aktivitas yang lahir sebagai hasil

akhir saling mempengaruhi antara berbagai gejala, seperti perhatian,

pengamatan, ingatan, pikiran, dan motif.

2.5 Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang

digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau

pembelajaran dalam tutorial (Tritanto, 2010). Menurut Suprijono (2012) model

pembelajaran dapat didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang melukskan

prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk

mencapai tujuan belajar. Setiap model mengarahkan kita dalam merancang

pembelajaran untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.

Fungsi model pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi pengajar dan para

guru dalam melaksanakan pembelajaran (Shoimin, 2014). Pemilihan model


13

pembelajran sangat dipengaruhi oleh sifat dari materi yang akan diajarkan,

tujuan yang akan dicapai dalam pembelajaran tersebut serta tingkat kemapuan

siswa.

Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa model

pebelajaran adalah pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas yang

dilaksanakan dengan suatu sintaks (langkah-langkah) tertentu untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Dalam memilih model pembelajaran harus memperhatikan

sifat dari materi yang akan diajarkan, tujuan yang akan dicapai dalam

pembelajaran dan tingkat kemampuan siswa.

2.6 Pembelajaran Berbasis Masalah

Model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran

yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru

(Syafruddin , 2016:180)

Menurut Duch (Perwati, 2013), Pembelajaran berbasis masalah

adalah metode pengajaran yang bercirikan adanya permasalahan nyata sebagai

konteks untuk para peserta didik belajar berfikir kritis dan keterampilan

memecahkan masalah, dan memperoleh pengetahuan.

Menurut Suradijono (Perwati, 2013), Pembelajaran berbasis masalah

adalah metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam

mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru.

Moffit (Syafruddin , 2016:222) mengemukakan bahwa Pembelajaran

berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan

masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang
14

berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah serta untuk memperoleh

pengetahuan dan konsep yang esensi dari materi pelajaran.

Pembelajaran berbasis masalah berorientasi pada kecakapan peserta

didik memproses informasi, selain itu model pembelajaran ini menekankan

konsep-konsep dan informasi yang dijabarkan dari disiplin-disiplin akademik

(Suprijono, 2015:90).

Pembelajaran berbasis masalah tidak dirancang untuk membantu

guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa melainkan

membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan pemecahan masalah.

Peranan guru dalam Pembelajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah,

mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Pembelajaran

berbasis masalah tidak dapat dilaksanakan tanpa guru mengembangkan

lingkungan kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara terbuka.

Berdasarkan teori diatas maka yang dimaksud dengan Pembelajaran

berbasis masalah adalah suatu bentuk pembelajaran yang menggunakan masalah

dunia nyata yang disajikan secara khas oleh guru.

Adapun tujuan Pembelajaran berbasis masalah menurut Ibrahim ,

(Syafruddin , 2016:225) mengemukakan tujuan Problem Based Learning yaitu:

1. Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan

masalah

2. Belajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam

pengalaman nyata

3. Menjadi para siswa yang otonom


15

Tabel 2. 1 Langkah – langkah model pembelajaran berbasis masalah (P B


M)

Fase Indikator Perilaku guru

1 Orientasi siswa pada Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan

masalah logistik yang diperlukan, dan memotivasi siswa

terlibat pada aktivitas pemecahan masalah

2 Mengorganisasi siswa Membantu siswa mendefinisikan


untuk belajar dan mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan dengan
masalah tersebut.

3 Membimbing Mendorong siswa untuk


pengalaman individual mengumpulkan informasi yang
maupun kelompok sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan.

4 Mengembangkan Membantu siswa dalam


danmenyajikan hasil merencanakan dan menyiapkan
karya karya yang sesuai seperti laporan,
video, dan membantu mereka untuk
berbagi tugas dengan temannya

5 Menganalisis dan Membantu siswa untuk melakukan


mengevaluasi proses refleksi atau evaluasi terhadap
pemecahan masalah penyelidikan mereka dan proses
yang mereka gunakan yang muncul
dan dihadapi oleh siswa
Sumber : (Syafruddin , 2016:226)

Adapun kelebihan Model Pembelajaran Berbasis Masalah menurut (Syafruddin ,

2016:227) :

a. Mengembangkan pemikiran kritis dan keterampilan kreatif dan mandiri

b. Meningkatkan motivasi dan kemampuan memecahkan masalah.

c. Membantu siswa belajar untuk mentransfer pengetahuan dengan situasi baru

d. Dengan PBM akan terjadi pembelajaran bermakna

e. Dalam situasi PBM, siswa mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan

secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan


16

f.PBM dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif

siswa dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat

mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok.

Selain kelebihan tersebut Model Problem Based Learning juga memiliki beberapa

kekurangan dalam pemanfaatannya menurut (Nurdin Syafruddin , 2016:228) :

a) Kurang terbiasanya peserta didik dan pengajar dengan metode ini

b) Kurangnya waktu pembelajaran

c) Siswa tidak dapat benar-benar tahu apa yang mugkin penting bagi mereka untuk

belajar

d) Seorang guru sulit menjadi fasilitator yang baik.

1) Persiapan pembelajaran (alat, problem, konsep) yang kompleks

2) Sulitnya mencari problem yang relevan

3) Sering terjadi miss-konsepsi

4) Konsumsi waktu, dimana model ini memerlukan waktu yang cukup dalam

proses penyelidikan sehingga terkadang banyak waktu yang tersita untuk proses

tersebut

2.7 Ruang Lingkup Materi

1. Defenisi Himpunan

Himpunan adalah kumpulan benda atau objek-objek atau lambang- lambang

yang mempunyai arti yang dapat didefinisikan dengan jelas mana yang

merupakan anggota himpunan dan mana bukan anggota himpunan. Di dalam

kehidupan sehari-hari, kata himpunan ini dipadankan dengan kumpulan,

kelompok, grup, atau gerombolan. Dalam biologi misalnya, kita mengenal


17

kelompok flora dan kelompok fauna. Di dalamnya, masih ada lagi kelompok

vertebrata, kelompok invertebrata, kelompok dikotil, dan kelompok monokotil.

Dalam kehidupan sehari-hari, kalian juga mengenal suku Jawa, suku Madura,

suku Sasak, suku Dayak, suku Batak, dan lain-lain. Semua itu merupakan

kelompok. Istilah kelompok, kumpulan, kelas, maupun gerombolan dalam

matematika dikenal dengan istilah himpunan. Namun, tidak semua kumpulan

termasuk himpunan.

Contoh yang termasuk himpunan

a. Kumpulan siswa yang lahir pada bulan Agustus

b. Kumpulan siswa laki-laki

c. Kumpulan buah-buahan yang diawali dengan huruf M

d. Kumpulan nama kota di Indonesia yang diawali dengan huruf S

e. Kmpulan binatang yang berkaki dua

Contoh yang termasuk bukan himpunan

a. Kumpulan kota-kota besar di Indonesia

b. Kumpulan orang kaya di Indonesia

c. Kumpulan siswa yang pandai di sekolahmu

d. Kumpulan gunung yang tinggi di Indonesia

e. Kumpulan pelajaran yang disenangi siswa

2. Penyajian Himpunan

Ada banyak cara menyajikan himpunan. Disini akan dijelaskan 3

cara penyajian, yaitu enumerasi, menyatakan sifat yang dimiliki

anggotanya, dan menyatakan notasi pembentuk himpunan.


18

a. Cara 1: Dinyatakan dengan menyebutkan anggotanya (enumerasi)

Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan menyebutkan semua

anggotanya yang dituliskan dalam kurung kurawal. Manakala banyak

anggotanya sangat banyak, cara mendaftarkan ini biasanya

dimodifikasi, yaitu diberi tanda tiga titik (“…”) dengan pengertian “dan

seterusnya mengikuti pola”.

Contoh 2.1

*A = {3, 5, 7} *C = {a, i, u, e, o}

*B = {2, 3, 5, 7} *D = {…, −3, −2, −1, 0, 1, 2, 3, …}

b. Cara 2: Dinyatakan dengan menuliskan sifat yang dimiliki anggotanya

Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan menyebutkan sifat yang

dimiliki anggotanya. Perhatikan himpunan pada Contoh 2.1 dan

bandingkan dengan contoh di bawah ini.

Contoh 2.2

1) A adalah himpunan semua bilangan ganjil yang lebih dari 1 dan kurang

dari 8.

2) B adalah himpunan semua bilangan prima yang kurang dari 10.

3) C adalah himpunan semua huruf vokal dalam abjad Latin.

4) D adalah himpunan bilangan bulat.

c. Cara 3: Dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan

Suatu himpunan dapat dinyatakan dengan menuliskan syarat keanggotaan

himpunan tersebut. Notasi ini biasanya berbentuk umum {x | P(x)} dimana

x mewakili anggota dari himpunan, dan P(x) menyatakan syarat yang harus
19

dipenuhi oleh x agar bisa menjadi anggota himpunan tersebut. Simbol x bisa

diganti oleh variabel yang lain, seperti y, z, dan lain-lain. Misalnya A = {1,

2, 3, 4, 5} bisa dinyatakan dengan notasi pembentuk himpunan A = {x | x <

6, dan x ∈ asli}. Lambang {x | x < 6, dan x ∈ asli} ini bisa dibaca sebagai

“Himpunan x sedemikian sehingga x kurang dari 6 dan x adalah elemen

bilangan asli}. Tetapi, jika kita sudah memahami dengan baik, maka

lambang ini biasanya cukup dibaca dengan “Himpunan bilangan asli kurang

dari 6”.

Contoh 2.3

1) A = {x | 1 < x < 8, x adalah bilangan ganjil},

2) (dibaca: A adalah himpunan yang anggotanya semua x demikian

sehingga x lebih dari 1 dan x kurang dari 8, serta x adalah bilangan

ganjil).

3) B = {y | y < 10, y adalah bilangan prima}.

4) C = {z | z adalah huruf vokal dalam abjad latin}.

3. Himpunan Kosong dan Himpunan Semesta

a. Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak mempunyai

anggota.

Dilambangkan dengan Æ atau {}.

Contoh 2.4

1) Himpunan bilangan genap yang ganjil.

2) {x| x2 <0, x bilangan real}.


20

3) Himpunan orang yang tingginya 4 meter.

b. Himpunan semesta

Himpunan semesta adalah himpunan yang anggotanya semua objek

pembicaraan. Himpunan semesta dilambangkan dengan S atau U.

Contoh 2.5

1) Himpunan A= { 2,3,5,7,11,13 }

2) Himpunan B= ( 5,7,9 }

4. Diagram Venn

Cara menyajikan himpunan juga bisa dinyatakan dengan gambar

atau diagram yang disebut dengan Diagram Venn. Diagram Venn

diperkenalkan oleh pakar matematika Inggris bernama John Venn

(1834 – 1923). Petunjuk dalam membuat diagram Venn antara lain:

a. Himpunan semesta (S) digambarkan sebagai persegi panjang dan


huruf S

diletakkan di sudut kiri atas.

b. Setiap himpunan yang ada dalam himpunan semesta ditunjukkan

oleh kurva tertutup sederhana.

c. Setiap anggota himpunan ditunjukkan dengan titik.

d. Bila anggota suatu himpunan mempunyai banyak anggota, maka

anggota- anggotanya tidak perlu dituliskan.

Contoh 2.6

Amati penyajian diagram Venn dari contoh berikut.

Diagram Venn dari himpunan S ={1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}, himpunan A

= {1, 2, 3} dan himpunan B ={ 4, 5, 6} adalah sebagai berikut.


21
S •7
•1 •5

•3 •6
•8
•2 •4
•9

Gambar 2. 1

5. Sifat-sifat Himpunan

a. Kardinalitas Himpunan

Kardinalitas Himpunan adalah bilangan yang menyatakan banyaknya anggota

dari suatu himpunan dan dinotasikan dengan n(A).

b. Himpunan Bagian

Himpunan bagian atau subset adalah himpunan dimana himpunan B bagian

dari himpunan A.

c. Himpunan Kuasa

Himpunan Kuasa dari himpunan A adalah himpunan-himpunan

bagian dari A, dilambangkan dengan P(A). Banyak anggota himpunan

kuasa dari himpunan A dilambangkan dengan n(P(A)). Misalkan A

himpunan dan P(A) adalah himpunan kuasa A. Jika n(A) = n dengan n

bilangan cacah, maka n(P(A)) = 2n.

d. Kesamaan Dua Himpunan

1) Dua himpunan A dan B dikatakan sama jika dan hanya jika A ⊂ B

dan B ⊂ A, dinotasikan dengan A = B.

2) Jika n(A) = n(B), maka himpunan A ekuivalen dengan himpunan B.45

e. Operasi Himpunan
22

Selama ini kalian mengenal operasi dalam bilangan. Sama seperti bilangan,

himpunan-himpunan juga bisa dioperasikan satu sama lain. Operasi

operasi himpunan itu mencakup: (1) Irisan, (2) Gabungan, (3) Selisih,

dan (4) Komplemen.

a. Irisan (Intersection)

Irisan adalah dua himpunan yang bagian-bagiannya menjadi anggota dari

keduanya. Misalkan A dan B adalah dua himpunan tak kosong. Jika A ⊂

B, maka A ∩ B = A.

b. Gabungan (Union)

Gabungan adalah dua himpunan yang anggotanya hanya bilangan itu

saja. Misalnya anggota bilangan A saja, anggota bilangan B saja dan

anggota A, B keduanya.

c. Komplemen (Complement)

Himpunan komplemen A dinotasikan dengan à atau À atau AC.

Dengan demikian, himpunan komplemen A di atas dapat ditulis à = 
= AC = { gelas, piring, kue }.

d. Selisih (Difference)

Selisih himpunan A dan B adalah himpunan yang anggotanya semua

anggota dari A tetapi bukan anggota dari B. Selisih himpunan A dan B

dinotasikan A-B atau A\B. (Rahman As’ari, 2017 : 114)


23

2.8 Penelitian yang Relevan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa kajian terhadap

beberapa penelitian yang sudah ada sebelumnya diantaranya adalah:

a. Penelitian yang dilakukan oleh Setiawan, Adi (2017) dengan hasil

penelitian Penggunaan Model problem based learning lebih efektif dari

model pembelajaran konvensional pada pembelajaran matematika jika

ditinjau dari aspek kemampuan pemecahan masalah. Berdasarkan

pengujian hipotesis 1, diperoleh t hit =2,333>t 0,05=( 54 )=2,004 sehingga

H o ditolak dan diterima. Evektifitas tersebut juga dapat dilihat dari

rerata gain score kelas eksperimen adalah 29,87 sedangkan rerata nilai

gin siswa kelas kontrol adalah 18,54.

b. Isna Aisyah dalam penelitianya yang berjudul Evektivitas Model

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi aritmatika

sosial untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 1

Bilang Pidie beliau peneliti menyimpulkan bahwa hasil belajar siwa yang

diajarkan dengan model PBL lebih tinggi dari hasil belajar siswa dengan

pembelajaran langsung

2.9 Kerangka Berpikir

Pembelajaran cenderung bersifat instruktif, serta proses komunikasinya

satu arah. Guru yang memegang kendali memainkan peran aktif, sementara

siswa duduk menerima secara pasif informasi pengetahuan dan keterampilan

siswa-siswa cenderung diam dan kurang berani menyatakan gagasanya.

Kreatifitas dan kemandirian mengalami hambatan dan bahkan tidak


24

berkembang. Banyak siswa yang tadinya kreatif dan kritis menjadi apatis

karena suasana belajar dalam kelas kurang mendukung.

Penerapan model pembelajran yang tidak memfasilitasi aktivitas siswa

mengakibatkan kurang maksimalnya hasil belajar siswa.permasalahan ini

berdampak pada rendahnya hasil belajar matematiksa siswa, dimana rata – rata

nilai siswa masih di kategorikan rendah.

Fakta lain yang diperoleh dari hasil observasi yaitu ketika siswa

dihadapkan dengan soal-soal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari ada

beberapa siswa yang mampu menyelesaika soal dan dapat diduga siswa

memiliki cara-cara pemecahan masalah ditandai dengan adanya kemampuan

siswa dalam memahami soal tersebut, kemudian memikirkan rencana

penyelesaian sampai siswa dapat melaksanakan rencana penyelesaian tersebut.

Pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) adalah suatu

model pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks bagi

siswa untuk siswa belajar, maka model pembelajaran berbasis masalah ini

dirasa sangat cocok diterapkan dalam penelitian ini karena siswa akan merasa

bahwa masalah dalam matematika adalah masalah yang sering dialami siswa

dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu model pembelajaran berbasis masalah

(problem based learning) didasarkan pada teori psikologi kognitif yang

merupakan salah satu model pembelajaran inovatif yang memberi kondisi

belajar aktif kepada peserta didik dalam kondisi dunia nyata. Melalui model

ini siswa lebih banyak terlibat secara langsung selama proses pembelajaran

untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang diberikan oleh guru.


25

Melalui model pembelajaran ini diharapakan dapat meningkatan hasil belajar

matematika siswa dan siswa dilatih untuk memecahkan masalah yang ada dan

bekerja dalam kelompok sehingga siswa lebih aktif dalam mengontruksi

pembelajarannya. Pembelajaran dengan model pembelajaran berbasis masalah

(problem based learning) memiliki keunggulan diantaranya dapat meningkatkan

hasil belajar siswa dan memudahkan siswa untuk memahami isi pelajaran.

Berdasarkan uraian tersebut, maka kerangka berpikir tersebut dapat

diilustrasikam dalam diagram berikut ini:

Latar belakang

1. Hasil belajar rendah


2. Aktivitas belajar siswa
kurang
3. Respon siswa terhadap
pembelajaran kurang
4. Pembelajran masih bersifat
monoton

Dampaknya pembelajaran
matematika kurang efektif

Pembelajaran berbasis
masalah (PBM)

Hasil Belajar

Efektivitas diterapkan
dalam pembelajaran
26

2.10 Hipotesis Penelitian

Hipotseis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut “ Desain pembelajaran berbasis masalah efektif terhadap hasil

belajar matematika siswa kelas VII SMPN 1 Sembalun pada materi

himpunan tahun ajaran 2021/2022.


27

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan desain pembelajaran

Pembelajaran Berbasis Masalah ditinjau dari hasil belajar matematika siswa,

sehingga penelitian ini merupakan penelitian eksperimen semu (quasi

experiment). Menurut (Emzir, 2017) penelitian eksperimen semu dilakukan untuk

menguji hipotesis tentang ada tidaknya pengaruh suatu tindakan bila dibanding

dengan tindakan lain dengan pengontrolan variabelnya sesuai dengan kondisi

yang ada. Pengontrolan variabel hanya dilakukan terhadap satu variabel saja, yaitu

variabel yang dipandang paling dominan.

Penelitian yang dilaksanakan adalah membandingkan hasil belajar matematika

sebelum dan sesudah diberikan perlakuan dengan hasil pretes dan posttes.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif menggunakan strategi penelitian seperti eksperimen dan

survei yang memerlukan data statistik. Pendekatan kuantitatif yaitu data penelitian

berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2019).

Kelompok dalam penelitian ini dipilih satu kelompok yakni sebagai kelas

eksperimen. Dimana kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan

desain pembelajaran berbasis masalah Penelitian ini menggunakan desain the one

group preetes dan posttest yaitu sebuah eksperimen yang dilaksanakan hanya

melibatkan satu kelas, yang bertujuan untuk menentukan apakah ada perubahan

terhadap hasil belajar sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Hasil belajar yang
28

menggunakan tes awal (pretest) dan tes akhir (posttest) akan dijadikan patokan

untuk menarik kesimpulan (Emzir, 2017).

O1 X O2

O1 = Nilai pretest ( sebelum diberikan perlakuan )

O2 = Nilai posttest (setelah diberikan perlakuan )

X = Perlakuan yang diberikan pada kelas eksperimen, yaitu model

pembelajaran berbasis masalah ( PBM)

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakanakan dikelas VII SMP Negeri 1 Sembalun yang

berlokasi di jln. Raya sembalun desa Sembalun, kec. Sembalun kab. Lombok

Timur, Nusa Tenggara Barat.Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil tahun

ajaran 2021/2022.

3.3. Variabel Penelitian

a. Hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah

mengikuti proses pembelajaran

b. Aktivitas siswa adalah sikap atau perilaku siswa selama mengikuti proses

pembelajaran

c. Respon siswa adalah tanggapan siswa dalam model pembelajaran berbasis

masalah (PBM)

3.4. Populasi dan Sampel Penelitian

3.4.1 Populasi Penelitian

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010: 173).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1
29

Sembalun tahun ajaran 2021/2022. Berikut adalah tabel data siswa kelas VII

SMP negeri 1 Sembalun tahun ajaran 2021/2022.

Tabel 3.1 Data jumlah Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sembalun tahun ajaran
20121/2022
No Kelas Jumlah Siswa
1 VII-A 14
2 VII-B 16
3 VII-C 17

3.4.2 Sampel Penelitian

Sampel merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2016). Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

probability sampling dengan cluster random sampling. Pemilihan kelas

ekpsperimen dilakukan secara acak yaitu dengan cara diundi, karena kelas

telah homogeny ditinjau dari segi rata-rata. Sehingga sampel yang terpilih

untuk penelitian ini yaitu kelas VII A sebagai kelas ekperimen yang

pembelajaranya menggunakan model pembelajaran berbasis masalah

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakuan dari

penelitian karena hakekat penelitian adalah mengumpulkan data yang

sesungguhnya secara objektif. Adapun teknik pengumpulan data yang

dilakukan dalam penelitian yaitu dengan cara memberikan soal pretest, pretest

yaitu tes awal yang yang diberikan pada kelas eksperimen sebelum dimulainya

pembelajaran berbasis masalah dan posttest. Posttest adalah tes akhir yang

diberikan pada kelas ekperimen sesudah melaksanakan pembelajaran berbasis

masalah.
30

3.6. Instrument Penelitian

3.6.1. instrumen Pengumpulan Data

sebagaimana metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian

ini maka instrument pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut:

a. lembar Observasi

lembar observasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah

lembar observasi awal aktivitas siswa dan aktivitas guru sebelum

dilakukan penelitian dan lembar observasi aktivitas siswa dan aaktivitas

siswa guru saat berlangsungnya proses penelitian. Lembar observasi ini

bertujuan diantaranya untuk melihat aktivitas belajar siswa dengan

mengamati prilaku siswa yang tampak selama proses pembelajaran serta

mengamat proses pelaksanaan pemblajaran yang dilakukan oleh guru

dalam mengelola pembelajaran.

b. Lembar Pre-test

Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan yaitu tes berupa

tes akhir (pre-test) dalam bentuk uraian. Tes ini digunakan untuk melihat

perbedaan hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan dengan model

pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).

c. Lembar Post-test

Dalam penelitian ini, instrument yang digunakan yaitu tes berupa

tes akhir (post-test) dalam bentuk uraian. Tes ini digunakan untuk melihat

perbedaan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan dengan model

pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning).


31

Penyusunan tes diawali dengan menyusun kisi-kisi soal.

Selanjutnya menyusun soal berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun

disertai dengan alternative jawaban, serta dilengkapi dengan pedoman

pemberian skor tiap butir soal.

Tabel 3.2 Kisi-kisi Soal Tes Hasil Belajar Matematika


Kompetensi Dasar Indikator Jumlah No.
Soal Soal
3.4 menjelaskan dan 3.4.1 menyatakan masalah 1 1
menyatakan himpunan, sehari – hari dalam bentuk
himpunan bagian, himpunan himpunan dan mandata
semesta, himpunan kosong, anggotanya
komplemen himpunan
menggunakan masalah
kontekstual
3.5 menjelaskan dan 3.4.2 menyajikan himpunan 1
melakukan operasi biner, dengan menyebutkan 2
pada himpunan anggotanya
menggunakan masalah 3.5.1 menyelesaikan masalah 2 3,4
kontekstual kontesktual yang berkaitan
dengan irisan dua himpunan
3.5.2 menyelesaikan msalah 1 5
kontekstual yang berkaitan
dengan gabungan dari dua
himpunan

3.7. Teknik Analisis Data

3.7.1 Analisis statistik deskriptif

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganlisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul sebagai mana adanya tanpa bermaksud membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2013).

Analisis statistic deskriptif digunakan untuk menganalisis hasil tes dengan

mendeskripsikan hasil belajar matematika siswa. Teknik anlisis deskriptif

yang meliputi: nilai tertinggi, nilai terendah, nilai rata-rata.


32

3.7.2 Analisis Statistik Inferensial

Analisis statistik inferensial dimaksudkan untuk menguji hipotesis

penelitian. Analisis statistik inferensial bertujuan untuk melakukan

generalisasi yang meliputi estmasi (perkiraan) dan pengujian hipotesis

berdasarkan suatu data. Data yang dimaksud adalah data yang diperoleh dari

hasil post-test kelas ekperimen dan kelas kontrol.

Pada statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan non

parametrik. Penggunaan statistik parametrik memerlukan terpenuhinya banyak

asumsi sehingga penggnaan statistik parametrik harus memenuhi asumsi-

asumsi terlebih dahulu. Asumsi utama dari statistic parametric adalah data

berdistribusi normal dan kelompok data homogen. Jika salah satu dari asumsi

tidak terpenuhi maka digunakanlah statistik non parametric.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilkukan untuk mengetahui apakah data hasil belajar dan

kemampuan pemecahan masalah terdistribusi normal atau tidak. Dalam

penelitian ini, untu uji normalitas data peneliti menggunakan uji Liliefors.

Uji Liliefors dilakukan dengan mencari nilai Lhitung yakni nilai

¿ F ( Z i )−S ( Zi ) ∨¿ yang terbesar.

Adapun hipotesis untuk uji normalitas adalah:

H0 : data dari hasil belajar matematika pada materi bentuk aljaba

kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi tidak

berdistribusi normal
33

Ha : data dari hasil belajar matematika pada materi bentuk aljabar

kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi tidak

berdistribusi normal.

Pada taraf signifakan ∝=0,05

Langkah-langkah pengujian normalitas data dengan uji Liliefors adalah

sebagai berikut (Noor, 2011):

1. Urutkan data sampel dari yang kecil sampai yang terbesar dan

tentukan frekuensi tiap-tiap data.

2. Tentukan nilai z dari tiap-tiap data tersebut

3. Tentukan besar peluang untuk masing-masing nilai z berdasarkan tabel

z dan diberi nama F(z).

4. Hitung frekuensi komulatif realtif dari masing-masing nilai z dan sebut

S(z): hitung proporsinya, kalau proporsinya, kalau n=10, maka tiap-

tiap frekuensi komulatif dibagi dengan n. gunakan nilai Lhitung yang

terbesar.

5. Tentukan nilai Lhitung =¿ F ( z )−¿ , hitung selisihnya kemudian

bandingan dengan nilai Ltabel dari tabel Liliefors.

6. Jika Lhitung < Ltabel , maka H0 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa

sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui dua atau

lebih populasi atau kelompok data berasal memiliki varians yang sama.
34

Untuk menguji homogenoitas pada penelitian ini, peniliti menggunakan uji

Fisher.

varians terbesar
F hitung =
varians terkecil

Adapun hipotesis untuk uji homgenitas adalah:

H0 : data dari hasil belajar matematika pada materi bentuk aljaba

kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians homogen.

Ha : data dari hasil belajar matematika pada materi bentuk aljabar

kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians tidak

homogen.

Pada taraf signfikan α=0,05

Untuk mengetahui data homogeny atau tidak. Nilai F hitung

dibandingkan dengan F tabel dengan taraf signifikan 5% dan derajat kebebasan

(dk)=k-1. Kriteria penentukan sebagai berikut:

a. Jika F hitung > F tabel, maka data tidak homogen.

b. Jika F hitung ≤ F tabel , maka data homogen.

c. Uji t

Uji t adalah suatu tes statistik yang memungkinkan kita membandingkan

dua skor rata-rata, untuk menentukan probabilitas atau peluangbahwa

perbedaan antara dua skor rata-rata merupakan perbedaan yang nyata bukanya

perbedaan yang terjadi secara kebetulan (Styosari,2013: 257). Penelitian ini

menggunakan uji t dua sampe independen karena sampel yang diteliti saling

berkaitan. Dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yaitu kelompok


35

eksperimen dan kelompok kontrol yang keduanya diberikan posttest. Adapun

perumusan hipotesis pada pengujian ini adalah:

H 0 : tidak terdapat perbedaan signifikan antara nilai rata-rata hasil belajar

kelas eksperimen dan kelas kontrol.

H a : terdapat perbedaan signifikan antara nilai rata-rata hasil belajar kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

Pada taraf signfikan α=0,05

Dengan melakukan pengujian hipotesiskita dapat melihat kesimpula untuk

menerima atau menolak hipotesis. Terdapat da rumus t-test yang dapat

digunakan untuk menguji hipotesis komparatif dua sampel independen yaitu

rumus separated varians dan polled varians yang dipilih dengan

mempertimbangkan uji prasyarat sebelumnya (Astuti, 2016: 101). Pada uji ini

peneliti menggukan uji t jenis polled Varians karena jumlah siswa pada kelas

sampel berbeda namun dengan keadaan sampel yang homogen.

Polled Varians:

X 1 −X 2
t=


2 2
( n 1−n2 ) s 1 + ( n2−1 ) s2 1
n1 +n 2−2 ( n + n1 )
1 2

Keterangan:

t : Koefisien t ( nilai t yang dihitung)

x1 : Nilai rata-rata post test kelas eksperimen

x1 : Nilai rata-rata post test kelas kontrol

2
s1 : Varians nilai rata-rata post test kelas eksperimen
36

2
s2 : Varians nilai rata-rata post test kelas kontrol

n1 : Banyak sampel kelas eksperimen

n2 : Banyak sampel kelas kontrol

Varians data dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut

S2 =
∑ ( x−x 2 )
n−1

Kriteria pengujian hipotesis awal pada taraf signifikan 5% sebagai berikut.

a) Jika t hitung >t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima

b) Jika t hitung ≤ t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak.

3.8. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dakatakan dalam tiga tahap yaitu tahap persiapan,

tahap pelaksanaan, dan tahap akhir.

3.8.1 Tahap Persiapan

Sebelum melaksanakan penelitian terlebih dahulu dilaksanakn

persiapan diantaranya:

a. Penetapan judul penelitian

b. Studi literature atau pustaka, mengenai metodologi yang digunakan, serta

mencari berbagai macam teori tentang penelitian yang dilakuka

c. Menentukan sekolah yang dijadikan tempat peneitian

d. Melakukan observasi untuk menegetahui kondisi kelas, kondisi siswa, dan

pembelajaran yang biasa dilaksanakan.

e. Melihat silabus sekolah untuk menentukan materi pokok yang diajarkan

dengan Model pembelajaran berbasis masalah


37

f. Menyusun proposal penelitian.

g. Menyusun instrument penelitian.

h. Menentukan sampel penelitian yang terdiri dari dua kelas yakni kelas

eksperimen dan kelas kontrol.

i. Melakukan ujian proposal penelitian.

3.8.2 Tahap Pelaksanaan

Tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran dikelas disesuaikan

dengan RPP yang telah dipersiapkan untuk lima kali pertemuan

pembelajaran dan satu kali pertemuan untuk melakukan preetest dan

pertemuan terakhir untuk pertemuan posstest atau tes akhir.

3.8.3 Tahap Akhir

Kegiatan yang dilakukan untuk tahap akhir adalah sebagai berikut:

a. Menganalisis tes akhir yang diberikan kepada siswa

b. Menyimpulkan data hasil penelitian.

c. Membuat laporan hasil penelitian.


38

DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Z., & Amrullah, A. (2017). Ensiklopedia Pendidikan & Psikologi.
Yogyakarta: Andi.
Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arikunto, S. (2016). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Astuti, A. M. (2016). Statistika Penelitian. Mataram: Insan Madani Publishing.
Aunurrahman (2016). Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Baidowi, Hikmah, N., & Amrullah. (2019). Peningkatan Hasil Belajar
Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 13 Mataram Tahun Ajaran
2017/2018 Melalui Lesson Study. Jurnal Mandalika, 1(1), 2.
Depdiknas. (2003). Undang-undang Sisdiknas No 20. Jakarta: Pusat Kurikulum,
Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas. Depok: PT RajaGrafindo
Persada.
Emzir. (2017). Metodologi Penelitian Pendidikan: Kuantitatif dan Kualitataif.
Firmansyah, D. (2015). Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Minat Belajar
Terhadap Hasil Belajar Matematika. Jurnal Pendidikan UNSIKA, 3(1).34-
44.
Fitriani. (2012). Efektivitas Pembelajaran Matematika Dengan Menerapkan
Problem Based Learning Pada Siswa SMPN 4 Palopo. Jurnal Dinamika,
(Online), Vol. 3, No. 1, (http:// journal.uncp.ac.id/ index.php/dinamika/
article/view/19/15, diakses 27 Juli 2022)
Gagne, R.M, (1977). The Conditions of Learning, New York: Holt, Renehart and
Winston.
Hadi, L. S. (2017). Pendidikan Dialog idealitas Vs Realitas. Lombok Barat:
CV Elhikam Press Lombok.
39

Hakim, T. (2000). Belajar Secara Efektif. Jakarta: puspa Swara


Rahman, A. (2017). Pegangan Belajar Matematika untuk SMP / MTs Kelas VII.
Balitbang: Depdiknas.
Rusman. (2017). Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesiona Guru.
Jakarta: Rajawali Pers.
Setyosari, P. (2013). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Shoimin, A. (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Suprijono, A. (2012). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syafruddin Nurdin dan Andriantoni. (2016). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada
Thobroni, M. (2015). Belajar dan Pembelajaran Teori dan Praktik. Yogyakarta:
Ar-Ruzz Media.
Tritanto. (2010). Model Pembelajaran Terpadu Konsep, Strategi, dan
Implementasinya dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta:
Bumi Aksara.
Turmuzi. (2012). Strategi Pembelajaran Matematika. Mataram: Fakultas
keguruan an Ilmu Pendidikan Universitas Mataram.
40

LAMPIRAN
LAMPIRAN 1

41

KISI – KISI SOAL TES

Kelas : VII

Semester : 1 (Ganjil )

Alokasi waktu: 60 menit

Materi : Himpunan

Kompetensi dasar Indikator soal Bentuk Nomor soal


3.4 menjelaskan dan 3.4.1 menyatakan Uraian 1
menyatakan masalah sehari – hari
himpunan, himpunan dalam bentuk
bagian, himpunan himpunan dan
semesta, himpunan mandata anggotanya
kosong, komplemen
himpunan
menggunakan 3.4.2 menyajikan Uraian 2,3
masalah kontekstual himpunan dengan
menyebutkan
anggotanya
3.5 menjelaskan dan 3.5.1 menyelesaikan Uraian 3,4
melakukan operasi masalah kontesktual
biner, pada himpunan yang berkaitan
menggunakan dengan irisan dua
masalah kontekstual himpunan
3.5.2 menyelesaikan Uraian 5
msalah kontekstual
yang berkaitan
dengan gabungan dari
dua himpunan
LAMPIRAN 2
42

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

Nama Sekolah : SMPN 1 Sembalun

Kelas : VII / Semester Ganjil

Nama observer : Vivin Oktavianti

Pokok bahasan : Himpunan

Pertemuan ke :1

Petunjuk pengisian :

Amatilah hal-hal yang menyangkut aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran


berlangsung, kemudian isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut
1. Pengamatan dilakukan kepada siswa sejak guru memulai pembelajaran.
2. Pengamatan aktivitas siswa untuk kategori dalam kelompok aktivitas kelompok
dilakukan pada saat kegiatan siswa (kerjasama) dalam kelompok dilaksanakan.
3. Pengamat memberikan kode/cek (√) pada kolom yang sesuai aktivitas siswa
yang diamati.
4. Kategori pengamatan ditulis secara berurutan sesuai dengan kejadian yang
dilakukan siswa dan ditulis dalam sel matriks yang tersedia.

Kategori Aktvitas Siswa


1. Siswa hadir tepat waktu pada saat proses pembelajaran berlangsung
2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran
3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami
4. Menjawab pertanyaan atau soal yang diajukan oleh guru
5. Meminta bimbingan atau bantuan dalam mengerjakan soal-soal latihan LKS
6. Memberikan bantuan
7. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dipapan tulis
8.Siswa yang mengikuti proses belajar mengajar sampai sampai akhir
pembelajaran
9. Keluar masuk kelas saat proses pembelajaran berlangsung
43

10. Melakukan aktivitas lain diluar kegiatan pembelajaran (ribut, tidur,dan


mengganggu teman)

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA


No Nama siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sembalun, ....................2022
observer

(vivin Oktavianti)
44

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

Nama Sekolah : SMPN 1 Sembalun

Kelas : VII / Semester Ganjil

Nama observer : Vivin Oktavianti

Pokok bahasan : Sifat – sifat Himpunan

Pertemuan ke :2

Petunjuk pengisian :

Amatilah hal-hal yang menyangkut aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran


berlangsung, kemudian isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut
1. Pengamatan dilakukan kepada siswa sejak guru memulai pembelajaran.
2. Pengamatan aktivitas siswa untuk kategori dalam kelompok aktivitas kelompok
dilakukan pada saat kegiatan siswa (kerjasama) dalam kelompok dilaksanakan.
3. Pengamat memberikan kode/cek (√) pada kolom yang sesuai aktivitas siswa
yang diamati.
4. Kategori pengamatan ditulis secara berurutan sesuai dengan kejadian yang
dilakukan siswa dan ditulis dalam sel matriks yang tersedia.

Kategori Aktvitas Siswa


1. Siswa hadir tepat waktu pada saat proses pembelajaran berlangsung
2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran
3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami
4. Menjawab pertanyaan atau soal yang diajukan oleh guru
5. Meminta bimbingan atau bantuan dalam mengerjakan soal-soal latihan LKS
6. Memberikan bantuan
7. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dipapan tulis
8.Siswa yang mengikuti proses belajar mengajar sampai sampai akhir
pembelajaran
9. Keluar masuk kelas saat proses pembelajaran berlangsung
45

10. Melakukan aktivitas lain diluar kegiatan pembelajaran (ribut, tidur,dan


mengganggu teman)
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA
No Nama siswa Aspek yang diamati
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sembalun, ....................2022
observer

(vivin Oktavianti)
46

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

Nama Sekolah : SMPN 1 Sembalun

Kelas : VII / Semester Ganjil

Nama observer : Vivin Oktavianti

Pokok bahasan : Operasi pada Himpunan

Pertemuan ke :3

Petunjuk pengisian :

Amatilah hal-hal yang menyangkut aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran


berlangsung, kemudian isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut
1. Pengamatan dilakukan kepada siswa sejak guru memulai pembelajaran.
2. Pengamatan aktivitas siswa untuk kategori dalam kelompok aktivitas kelompok
dilakukan pada saat kegiatan siswa (kerjasama) dalam kelompok dilaksanakan.
3. Pengamat memberikan kode/cek (√) pada kolom yang sesuai aktivitas siswa
yang diamati.
4. Kategori pengamatan ditulis secara berurutan sesuai dengan kejadian yang
dilakukan siswa dan ditulis dalam sel matriks yang tersedia.

Kategori Aktvitas Siswa


1. Siswa hadir tepat waktu pada saat proses pembelajaran berlangsung
2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran
3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami
4. Menjawab pertanyaan atau soal yang diajukan oleh guru
5. Meminta bimbingan atau bantuan dalam mengerjakan soal-soal latihan LKS
6. Memberikan bantuan
7. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dipapan tulis
8.Siswa yang mengikuti proses belajar mengajar sampai sampai akhir
pembelajaran
9. Keluar masuk kelas saat proses pembelajaran berlangsung
47

10. Melakukan aktivitas lain diluar kegiatan pembelajaran (ribut, tidur,dan


mengganggu teman)
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

No Nama siswa Aspek yang diamati


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sembalun, ....................2022
observer

(vivin Oktavianti)
48

LEMBAR OBSERVASI AKTIFITAS SISWA

Nama Sekolah : SMPN 1 Sembalun

Kelas : VII / Semester Ganjil

Nama observer : Vivin Oktavianti

Pokok bahasan : Sifat – sifat Operasi Pada Himpunan

Pertemuan ke :4

Petunjuk pengisian :

Amatilah hal-hal yang menyangkut aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran


berlangsung, kemudian isilah lembar pengamatan dengan prosedur sebagai berikut
1. Pengamatan dilakukan kepada siswa sejak guru memulai pembelajaran.
2. Pengamatan aktivitas siswa untuk kategori dalam kelompok aktivitas kelompok
dilakukan pada saat kegiatan siswa (kerjasama) dalam kelompok dilaksanakan.
3. Pengamat memberikan kode/cek (√) pada kolom yang sesuai aktivitas siswa
yang diamati.
4. Kategori pengamatan ditulis secara berurutan sesuai dengan kejadian yang
dilakukan siswa dan ditulis dalam sel matriks yang tersedia.

Kategori Aktvitas Siswa


1. Siswa hadir tepat waktu pada saat proses pembelajaran berlangsung
2. Siswa yang memperhatikan saat guru menjelaskan materi pelajaran
3. Mengajukan pertanyaan mengenai materi yang belum dipahami
4. Menjawab pertanyaan atau soal yang diajukan oleh guru
5. Meminta bimbingan atau bantuan dalam mengerjakan soal-soal latihan LKS
6. Memberikan bantuan
7. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok dipapan tulis
8.Siswa yang mengikuti proses belajar mengajar sampai sampai akhir
pembelajaran
9. Keluar masuk kelas saat proses pembelajaran berlangsung
49

10. Melakukan aktivitas lain diluar kegiatan pembelajaran (ribut, tidur,dan


mengganggu teman)
LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

No Nama siswa Aspek yang diamati


1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sembalun, ....................2022
observer

(vivin Oktavianti)
LAMPIRAN 3
50

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Nama Sekolah : SMPN 1 Sembalun

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII / Semester Ganjil

Materi Pokok : Himpunan

Peneliti : Vivin Oktavianti

Pertemuan ke :1

Petunjuk Pengisian:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aspek kegiatan pembelajaran matematika
melalui model Problem Based Learning (PBL) yang dikelolah guru didalam
kelas berdasarkan aspek tersebut bapak/ibu guru diminta untuk :
1. Memberikan tanda cek () pada kolom yang sesuai, menyangkut skor
penilaian pengelolaan kegiatan belajar mengajar
2. Memberikan penilaian tentang keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan
skala penilaian berikut
a. Skor 4 kategori terlaksana dengan baik
b. Skor 3 kategori cukup terlaksana
c. Skor 2 kategori kurang terlaksana
d. Skor 1 kategori tidak terlakasana
3. Berilah komentar secara keseluruhan sesuai dengan penilaian dari komponen
yang diamati
Kegiatan Komponen yang Penilaian Rata Kategori
diamati – rata
I II III IV
Pendahuluan Guru mengucapkan
salam
Guru meminta salah
seorang siswa untuk
memimpin do’a dan
mengecek kehadiran
Menjelaskan manfaat
materi dalam
kehidupan sehari –
hari
Menyampaikan
51

tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
Inti Guru
mempresentasikan
materi pelajaran
secara ringkas
Guru membahas
contoh soal dan cara
penyelesaiannya
Guru membagi siswa
dalam beberapa
kelompok
Memantau kerja tiap
– tiap kelompok dan
mengarahkan siswa
atau membantu siswa
yang mengalami
kesulitan
Guru bertanya kepada
siswa mengenai
materi yang telah
diajarkan
Guru menyuruh salah
satu perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil kerja
kelompoknya
Tiap – tiap kelompok
diberi kesempatan
untuk bertanya
Guru meminta siswa
untuk mengerjakan
soal – soal LKS
Penutup Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang
memperoleh nilai
tertinggi
jumlah skor yang diperoleh
Nilai perolehan = x 100 %
banyaknya aspek yang diamati
52

Masukan dan saran :

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

Sembalun, ...................2022
observer

(vivin Oktavianti)
53

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Nama Sekolah : SMPN 1 Sembalun

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII / Semester Ganjil

Materi Pokok : Sifat – sifat himpunan

Peneliti : Vivin Oktavianti

Pertemuan ke :2

Petunjuk Pengisian:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aspek kegiatan pembelajaran matematika
melalui model Problem Based Learning (PBL) yang dikelolah guru didalam
kelas berdasarkan aspek tersebut bapak/ibu guru diminta untuk :
1. Memberikan tanda cek () pada kolom yang sesuai, menyangkut skor
penilaian pengelolaan kegiatan belajar mengajar
2. Memberikan penilaian tentang keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan
skala penilaian berikut
a. Skor 4 kategori terlaksana dengan baik
b. Skor 3 kategori cukup terlaksana
c. Skor 2 kategori kurang terlaksana
d. Skor 1 kategori tidak terlakasana
3. Berilah komentar secara keseluruhan sesuai dengan penilaian dari komponen
yang diamati

Kegiatan Komponen yang Penilaian Rata – Kategori


diamati rata
I II III IV
Pendahuluan Guru mengucapkan
salam
Guru meminta salah
seorang siswa untuk
memimpin do’a dan
mengecek kehadiran
Menjelaskan manfaat
materi dalam
kehidupan sehari –
54

hari
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
Inti Guru
mempresentasikan
materi pelajaran
secara ringkas
Guru membahas
contoh soal dan cara
penyelesaiannya
Guru membagi siswa
dalam beberapa
kelompok
Memantau kerja tiap
– tiap kelompok dan
mengarahkan siswa
atau membantu siswa
yang mengalami
kesulitan
Guru bertanya kepada
siswa mengenai
materi yang telah
diajarkan
Guru menyuruh salah
satu perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil kerja
kelompoknya
Tiap – tiap kelompok
diberi kesempatan
untuk bertanya
Guru meminta siswa
untuk mengerjakan
soal – soal LKS
Penutup Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang
memperoleh nilai
tertinggi
jumlah skor yang diperoleh
Nilai perolehan = x 100 %
banyaknya aspek yang diamati
55

Masukan dan saran :

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

Sembalun, ...................2022
observer

(vivin Oktavianti)
56

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Nama Sekolah : SMPN 1 Sembalun

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII / Semester Ganjil

Materi Pokok : Operasi Pada Himpunan

Peneliti : Vivin Oktavianti

Pertemuan ke :3

Petunjuk Pengisian:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aspek kegiatan pembelajaran matematika
melalui model Problem Based Learning (PBL) yang dikelolah guru didalam
kelas berdasarkan aspek tersebut bapak/ibu guru diminta untuk :
1. Memberikan tanda cek () pada kolom yang sesuai, menyangkut skor
penilaian pengelolaan kegiatan belajar mengajar
2. Memberikan penilaian tentang keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan skala
penilaian berikut
a. Skor 4 kategori terlaksana dengan baik
b. Skor 3 kategori cukup terlaksana
c. Skor 2 kategori kurang terlaksana
d. Skor 1 kategori tidak terlakasana
3. Berilah komentar secara keseluruhan sesuai dengan penilaian dari komponen
yang diamati

Kegiatan Komponen yang Penilaian Rata – Kategori


diamati rata
I II III IV
Pendahuluan Guru mengucapkan
salam
Guru meminta salah
seorang siswa untuk
memimpin do’a dan
mengecek kehadiran
Menjelaskan manfaat
materi dalam
kehidupan sehari –
57

hari
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
Inti Guru
mempresentasikan
materi pelajaran
secara ringkas
Guru membahas
contoh soal dan cara
penyelesaiannya
Guru membagi siswa
dalam beberapa
kelompok
Memantau kerja tiap
– tiap kelompok dan
mengarahkan siswa
atau membantu siswa
yang mengalami
kesulitan
Guru bertanya kepada
siswa mengenai
materi yang telah
diajarkan
Guru menyuruh salah
satu perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil kerja
kelompoknya
Tiap – tiap kelompok
diberi kesempatan
untuk bertanya
Guru meminta siswa
untuk mengerjakan
soal – soal LKS
Penutup Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang
memperoleh nilai
tertinggi
jumlah skor yang diperoleh
Nilai perolehan = x 100 %
banyaknya aspek yang diamati
58

Masukan dan saran :

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

Sembalun, ...................2022
observer

(vivin Oktavianti)
59

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU

Nama Sekolah : SMPN 1 Sembalun

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas : VII / Semester Ganjil

Materi Pokok : sifat - sifat Operasi Pada Himpunan

Peneliti : Vivin Oktavianti

Pertemuan ke :4

Petunjuk Pengisian:
Amatilah hal-hal yang menyangkut aspek kegiatan pembelajaran matematika
melalui model Problem Based Learning (PBL) yang dikelolah guru didalam
kelas berdasarkan aspek tersebut bapak/ibu guru diminta untuk :
1. Memberikan tanda cek () pada kolom yang sesuai, menyangkut skor
penilaian pengelolaan kegiatan belajar mengajar
2. Memberikan penilaian tentang keterlaksanaan pembelajaran berdasarkan
skala penilaian berikut
a. Skor 4 kategori terlaksana dengan baik
b. Skor 3 kategori cukup terlaksana
c. Skor 2 kategori kurang terlaksana
d. Skor 1 kategori tidak terlakasana
3. Berilah komentar secara keseluruhan sesuai dengan penilaian dari
komponen
yang diamati
Kegiatan Komponen yang Penilaian Rata Kategori
diamati – rata
I II III IV
Pendahuluan Guru mengucapkan
salam
Guru meminta salah
seorang siswa untuk
memimpin do’a dan
mengecek kehadiran
Menjelaskan manfaat
materi dalam
kehidupan sehari –
60

hari
Menyampaikan
tujuan pembelajaran
yang akan dicapai
Inti Guru
mempresentasikan
materi pelajaran
secara ringkas
Guru membahas
contoh soal dan cara
penyelesaiannya
Guru membagi siswa
dalam beberapa
kelompok
Memantau kerja tiap
– tiap kelompok dan
mengarahkan siswa
atau membantu siswa
yang mengalami
kesulitan
Guru bertanya kepada
siswa mengenai
materi yang telah
diajarkan
Guru menyuruh salah
satu perwakilan
kelompok untuk
mempresentasikan
hasil kerja
kelompoknya
Tiap – tiap kelompok
diberi kesempatan
untuk bertanya
Guru meminta siswa
untuk mengerjakan
soal – soal LKS
Penutup Guru memberikan
penghargaan kepada
kelompok yang
memperoleh nilai
tertinggi
jumlah skor yang diperoleh
Nilai perolehan = x 100 %
banyaknya aspek yang diamati
61

Masukan dan saran :

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

........................................................................................................................................................

Sembalun, ...................2022
observer

(vivin Oktavianti)
LAMPIRAN 4 62

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PERTEMUAN PERTAMA

Nama :

Kelas :

Hari/ tanggal :

Petunjuk:

Tulis nama dan NIS anda pada lembar jawaban


Bacalah soal baik-baik sebelum menjawab
Jawablah terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah
Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru

Soal !

1. Tulislah anggota dari himpunan berikut !


a. Himpunan hewan berkaki empat
b. Himpunan warna lalu lintas
c. Himpunan bilangan asli kurang dari 10
2. Tentukan himpunan semesta dari A = {1, 2, 3, 5}
3. Tulislah anggota himpunan dibawah ini
a. Himpunan binatang yang diawali huruf K
b. Himpunan bilangan prima yang kurang dari 10
c. Himpunan buah yang diawali J
4. Perhatikan diagram Venn dibawah ini !

5. Himpunan bilangan ganjil yang habis dibagi 2 adalah ?


LAMPIRAN 5 63

KUNCI JAWABAN LKS PERTAMA

No Langkah-langkah jawaban Bobot Skor


1 Tulislah anggota dari himpunan berikut !
a. Himpunan hewan berkaki empat
 {kambing, sapi, domba, kucing} 5
15
b. Himpunan warna lampu lalu lintas
 {hijau, kuning, merah} 5

c. Himpunan bilangan asli kurang dari 10


 {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9} 5

2
Tentukan himpunan semesta dari A = {1, 2, 3, 5} 5 5
Himpunan semestanya adalah 4

3 Tulislah anggota himpunan dibawah ini 5


a. Himpunan binatang yang diawali huruf K
 {komodo, kangguru, kambing} 5 15
b. Himpunan bilangan prima yang kurang dari 10
 {2, 3, 5, 7, 9}
c. Himpunan buah yang diawali J 5
 {jambu, jeruk}

4
Perhatikan diagram Venn dibawah ini

10 10
64

Berdasarkan diagram tersebut, himpunan anggota S yang


tidak menjadi anggota himpunan B adalah ?
Jadi anggota himpunan S yang tidak menjadi anggota
himpunan B adalah {1, 2, 4, 6, 8}
5
5 5
Himpunan bilangan ganjil yang habis dibagi 2 adalah { }
Jumlah Skor 50
65

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PERTEMUAN KEDUA

Nama :

Kelas :

Hari/ tanggal :

Petunjuk:
1. Tulis nama dan NIS anda pada lembar jawaban
2. Bacalah soal baik-baik sebelum menjawab
3. Jawablah terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah
4. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru

Soal !

1. Tentukan kardinalitas himpunan-himpunan berikut


a. A = {1, 2, 3, 4}
b. B = {a, i, u, e, o}
c. C = {merah, kuning, hijau}
2. Tentukan himpunan bagian dari A = {a, b, c}
3. Tentukan himpunan kuasa dari himpunan berikut
a. A = {1, 2, 3, 4}
b. B = {1, 2, 3, 4, 5}
c. C = {1, 2,…. 7, 8}
4. Tentukan himpunan bagian dari {pisang, apel, mangga, jeruk}

5. Tentukan nama hari pada himpunan P yang diawali dengan huruf B


66

KUNCI JAWABAN LKS PERTEMUAN KEDUA

No Langkah-langkah Bobot Skor


1 Tentukan kardinalitas himpunan-himpunan berikut
a. A = {1, 2, 3, 4}
b. B = {a, i, u, e, o}
c. C = {merah, kuning, hijau}
5
aA=4
5 15
b. B = 4 5
c. C = 3

Tentukan himpunan bagian dari A = {a, b, c}


2
 A = { }, {a}, {b}, {c}, {a,b}, {b,c}, {a, c}, {a, b, c} 16 16

3
Tentukan himpunan kuasa dari himpunan berikut
d. A = {1, 2, 3, 4}
2
A=4 2
A = 24 = 16 2 10
2
N (A) = 4 2
n = (P(A)) = 24 = 16
e. B = {1, 2, 3, 4, 5} 2
B=5
2
B = 25 = 32 2
n (B) = 5 2 10
2
n = (P(B)) = 25 = 32
f. C = {1, 2,…. 7, 8}
2
C= 8 2
2 10
C = 28 = 512 2
N (C) = 8 2
N = (P(A) = 28 = 512
67

4 Tentukan himpunan bagian dari {pisang, apel, mangga,


jeruk}
16 16
 { }, {pisang}, {apel}, {jeruk}, {pisang, apel},
{pisang, jeruk}, {apel, jeruk}, {pisang, apel,
jeruk

5 Tentukan nama hari pada himpunan P yang diawali


dengan huruf B. 3 3
 Karena tidak ada huruf B pada nama hari maka
himpunan P adalah himpunan { }
Total Skor 80
68

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PERTEMUAN


KETIGA

Nama :

Kelas :

Hari / tanggal :

Petunjuk:
1. Tulis nama dan NIS anda pada lembar jawaban
2. Bacalah soal baik-baik sebelum menjawab
3. Jawablah terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah
4. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru

Soal !

1. Diketahui himpunan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}, himpunan B = {1, 3, 5, 7},


C = {1, 2, 3, 4}. Tentukan anggota-anggota dari
a. A ∩ B
b. A 𝖴 𝐶
2. Diketahui
A = {bilangan asli kurang dari 20}
B = {bilangan asli genap kurang dari 15}
C = {bilangan asli ganjil kurang dari 10}
a. Tentukan anggota dari himpunan A, B, C, dan D
b. Tentukan anggota dari A ∩ C
3. Dalam suatu kelas terdapat 36 siswa. Diantaranya ada 18 siswa
gemar pelajaran matematika, 20 siswa gemar bahasa Indonesia,
dan 2 siswa tdak gemar keduanya
a. Gambarlah diagram Venn dari keterangan tersebut
b. Tentukan banyak siswa yang menyukai keduapelajaran
tersebut
69

4. Diketahui
S = {bilangan asli kurang dari 15}
P = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Q = {5, 6, 7, 8}
Tentukan dari
a. {P ∩ Q}c

5. Diketahui
U = {1, 2, 3, 4}, N = {2, 4, 6, 8}
Tentukan U – N
70

KUNCI JAWABAN LKS PERTEMUAN KETIGA

No Langkah-lanngkah Jawaban Bobot Skor


1 Diketahui himpunan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8},
himpunan B = {1, 3, 5, 7}, C = {1, 2, 3, 4}.
Tentukan anggota-anggota dari
c. A ∩ B = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} ∩ {1, 3, 5, 7}
6 12
= { 1, 3, 5, 7}
d. A 𝖴 𝐶 = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} 𝖴 {1, 2, 3, 4}
= {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8} 6

Diketahui
2
A = {bilangan asli kurang dari 20}
B = {bilangan asli genap kurang dari 15}
C = {bilangan asli ganjil kurang dari 10}
Tentukan anggota dari himpunan A, B, C dan A ∩
C
A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 2
12,13,14,15,16,17, 18, 19} 2

B = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 14} 2


C = {1, 3, 5, 7, 9,} 15
9
A ∩ C = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11,
12,13,14,15,16,17, 18, 19} ∩ {1, 3, 5, 7,
9,}
= {1, 3, 5, 7, 9}

3 Dalam suatu kelas terdapat 36 siswa. Diantaranya


ada 18 siswa gemar pelajaran matematika, 20 siswa
gemar bahasa Indonesia, dan 2 siswa tdak gemar
keduanya
a. Gambarlah diagram Venn dari keterangan
tersebut
71

10 10

b. . Tentukan banyak siswa yang menyukai kedua


pelajaran tersebut
36 = 18 – x + x + 20 – x + 2 2
2
36 = 18 + 20 – x + 2 10
2
36 = 38 – x + 2 2
36 = 40 – x 2
x = 40 – 36 = 4

Diketahui
4
S = {bilangan asli kurang dari 15}
P = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
Q = {5, 6, 7, 8, 9}
Tentukan (P ∩ Q)c
 (P ∩ Q) = {1, 2, 3, 4, 5, 6} ∩ {5, 6, 7, 8, 9} 12
= (5, 6) 12
 (P ∩ Q) = {1, 2, 3, 4, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14}
c

5 Diketahui
U = {1, 2, 3, 4}, N = {2, 4, 6, 8}
Tentukan U – N 6
U – N = {1, 2, 3, 4} - {2, 4, 6, 8} 6
= {1, 3}
Jumlah Skor 65
72

LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PERTEMUAN KEEMPAT

Nama :

Kelas :

Hari / tanggal :

Petunjuk:

1. Tulis nama dan NIS anda pada lembar jawaban


2. Bacalah soal baik-baik sebelum menjawab
3. Jawablah terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah
4. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
Soal !
1. Misal A = {1, 2, 3} dan B = {2, 1, 5}. Tentukan hasil dari (A 𝖴 B) – A
2. Jika H = {2, 4, 5}, K = {1, 4, 7} dan L = {7, 5, 1}. Tentukan hasil dari (H – K)
∩L

3. Diketahui S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}. A = {1, 2, 3, 4, 5}, B = {4, 5, 6, 7,


8}, C = {3, 5, 7, 9}. Tentukan Ac 𝖴 (B ∩ C)
4. Diketahui
A = {ismail, adam, iswandi, andriani, firman,yaomil,}, B = {kasnia, immawati,
Tajuddin, andi, firman}, C = { yaomil, adam, andriani}. Tentukan (A ∩ C)
𝖴 B dan (B 𝖴 𝐶) ∩ A

5. Diketahui S = {ibrahim, ridwan, firman, wahyu, iswandi,}, A = {awal, ismail,


rahma,}, B = {kasdi, fadilah, fiman, ibrahim}. Tentukan Ac 𝖴 B
73

KUNCI JAWABAN LKS PERTEMUAN KEEMPAT

No Langkah-langkah jawaban Bobot Skor


1 Misal A = {1, 2, 3} dan B = {2, 1, 5}, maka (A 𝖴 B) – A
adalah ?
(A 𝖴 B) = {1, 2, 3} 𝖴 {2, 1, 5} = {1, 2, 3, 5} 12 12
(A 𝖴 B) – A = {1, 2, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}

2 Jika H = {2, 4, 5}, K = {1, 4, 7} dan L = {7, 5, 1}, maka


(H – K) ∩ L adalah ?
(H – K) = {2, 4, 5} – {1, 4, 7} = {2, 5} 12 12
(H – K) ∩ L = {2, 5} ∩ {7, 5, 1} = {5}

3 Diberikan S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10}


A = {1, 2, 3, 4, 5} B = {4, 5, 6, 7, 8} C = {3, 5, 7, 9}
Tentukan Ac 𝖴 (B 𝖴 C)
 Ac = {6, 7, 8, 9, 10}
(B 𝖴 C) = {4, 5, 6, 7, 8} 𝖴 {3, 5, 7, 9} = {3, 4, 5, 6, 7,
14 14
8, 9 }
Ac 𝖴 (B 𝖴 C) = {6, 7, 8, 9,10} 𝖴 {3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}
= {3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,10}

4 ketahui A = {Ismail, adam, iswandi, andriani,


firman,yaomil,}, B = {kasnia, immawati, Tajuddin, andi,
firman}, C = {yaomil, adam, andriani}. Tentukan (A ∩
C) 𝖴 B dan (B 𝖴 𝐶) ∩ A
 (A ∩ C) = {Ismail, adam, iswandi, andriani,
6
firman,yaomil} ∩ {yaomil, adam,
andriani} = {adam, andriani, youmil}
(A ∩ C) 𝖴 B = {adam, andriani, youmil}𝖴 {kasnia,
74

immawati, tajuddin, andi, firman}


6 24
= {adam, andriani, yaomil, kasnia,
immawati, tajuddin, andi, firman}
 (B 𝖴 𝐶) = {kasnia, immawati, tajuddin, andi, firman}
𝖴 {yaomil, adam, andriani}
= {kasnia, immawati, tajuddin, andi, firman, 6
yaomil, adam, andriani}
(B 𝖴 𝐶) ∩ A = {kasnia, immawati, tajuddin, andi,
firman, yaomil, adam, andriani} ∩
{Ismail, adam, iswandi, andriani, 6
firman, yaomil,}
= {firman, yaomil, andriani}

ketahui S = {ibrahim, ridwan, firman, rahma, wahyu,


5 iswandi, awal}, A = {awal, ridwan, rahma}, B = {kasdi,
fadilah, fiman, ibrahim}. Tentukan Ac 𝖴 B
 Ac = { Ibrahim, firman, wahyu, iswandi}
Ac 𝖴 B = {ibrahim, firman, wahyu, iswandi} 𝖴 {kasdi, 8 8
fadilah, fiman, ibrahim} = { ibrahim,
firman, wahyu, iswandi, kasdi, fadilah

Jumlah Skor 70
75

LAMPIRAN 6

TES HASIL BELAJAR (Pree TEST)

Nama :

Kelas :

Hari / tanggal :

Petunjuk !
1. Tulis nama dan NIS anda pada lembar jawaban
2. Bacalah soal baik-baik sebelum menjawab
3. Jawablah terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah
4. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
Soal !

1. Himpunan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}. Banyaknya anggota himpunan A

adalah ?

2. Nyatakan himpunan berikut dengan menggunakan tanda kurung kurawal !

a) A Adalah himpunan bilangan cacah yang kurang dari 5

b) P Adalah himpunan huruf-huruf vocal

c) Q Adalah himpunan binatang buas

3. Ada berapakah himpunan bagian K = {ros, ratna, cia} ?

4. A adalah himpunan bilangan asli kurang dari 6.

5. M adaalah himpunan bilangan genap antara 1 sampai 9.


LAMPIRAN 7 76

KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR (PRE TEST)

No Langkah-langkah jawaban Bobot Skor


1 Himpunan A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}. Banyaknya 5 5
anggota himpunan A = n(A) = 9 anggota

Nyatakan himpunan berikut dengan menggunakan tanda


2
kurung kurawal
a. A Adalah himpunan bilangan cacah yang kurang dari 5 10
 Anggota bilangan cacah yang kurang dari 5 adalah A
= {0, 1, 2, 3, 4,}
b. P Adalah himpunan huruf-huruf vocal
10 26
 Anggota himpunan huruf-huruf vocal adalah A = {a,
i, u, e, o}
c. Q Adalah himpunan binatang buas
 Angggota binatang buas Q = {harimau, singa, 6
serigala}

3 Ada berapakah himpunan bagian K = {ros, ratna, cia}


 { }, {ros}, {ratna}, {cia}, {ros, ratna}, {ros, 16 16
cia},{ratna, cia}, {ros, ratna, cia},

A adalah himpunan bilangan asli kurang dari 6. Anggota


10 10
himpunannya adalah 1, 2, 3, 4, 5,
Jadi, A = {1, 2, 3, 4, 5}

4 M adalah himpunan bilangan genap antara 1 sampai 9.


Anggota himpunannya adalah 2, 4, 6, 8 8 8

5
Jadi, M = {2, 4, 6, 8}
Total Skor 65
77
LAMPIRAN 8

TES HASIL BELAJAR (POST TEST)

Nama :

Kelas :

Hari / tanggal :

Petunjuk:

1. Tulis nama dan NIS anda pada lembar jawaban

2. Bacalah soal baik-baik sebelum menjawab

3. Jawablah terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah

4. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru

Soal !

1. Tulislah semua anggota himpunan berikut ini !


Himpunan K adalah himpunan semua bilangan asli yang kurang dari
100 dan habis dibagi 3
2. Tentukan himpunan bagian dari A = {a, b, c}
3. Diketahui A = {ismail, adam, iswandi, andriani, firman, yaomil}, B = {kasnia,
immawati, tajuddin, andi, firman}, C = {yaomil, adam, andriani}. Tentukan (A
∩ C) 𝖴 B
4. Misal A = {1, 2, 3} dan B = {2, 1, 5}. Tentukan hasil dari (A 𝖴 B) – A
5. Diketahui S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,}, A = {1, 2, 3, 5}, dan B = {4, 5, 6}.

Tentukanlah !

a. (A ∩ 𝐵)c

b. (A 𝖴 𝐵)
78
LAMPIRAN 9

KUNCI JAWABAN TES HASIL BELAJAR (POST TEST)

No Langkah-langkah jawaban Bobot Skor


1 Tulislah semua anggota himpunan berikut ini !
Himpunan K adalah himpunan semua bilangan asli yang kurang dari
100 dan habis dibagi 3 10 10
K = {3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36, 39, 42, 45, 48}
2

Tentukan himpunan bagian dari A = {a, b, c}


 A = { }, {a}, {b}, {c}, {a,b}, {b,c}, {a, c}, {a, b, c} 16 16

3 Diketahui A = {Ismail, adam, iswandi, andriani, firman,yaomil,},


= {kasnia, immawati, Tajuddin, andi, firman}, C = {yaomil, adam,
andriani}. Tentukan (A ∩ C) 𝖴 B
 (A ∩ C) = {Ismail, adam, iswandi, andriani, firman,yaomil} ∩ 6
{yaomil, adam, andriani} = {adam, andriani, youmil} 12
(A ∩ C) 𝖴 B = {adam, andriani, youmil}𝖴 {kasnia, immawati,
tajuddin, andi, firman}
6
= {adam, andriani, yaomil, kasnia, immawati, tajuddin,
andi, firman}
4
Misal A = {1, 2, 3} dan B = {2, 1, 5}. Tentukan hasil dari (A 𝖴 B) – A
 (A 𝖴 B) = {1, 2, 3} 𝖴 {2, 1, 5} = {1, 2, 3, 5}
(A 𝖴 B) – A = {1, 2, 3, 5} – {1, 2, 3} = {5}
5 12 12
Diketahui S = = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8,}, A = {1, 2, 3, 5}, dan B = {4, 5,
6}. Tentukanlah (A ∩ 𝐵)c dan (A 𝖴 𝐵) !
a. (A ∩ 𝐵)c
8
 {1, 2, 3, 5} ∩ {4, 5, 6} = {5}
{1, 2, 3, 4, 6, 7, 8} 14

6
b. (A 𝖴 𝐵)
 {1, 2, 3, 5} 𝖴 {4, 5, 6} = {1, 2, 3, 4, 5, 6}

Jumlah 64
79

Anda mungkin juga menyukai