PROPOSAL
OLEH
IMRAN
A1G117066
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh
IMRAN
A1G117066
Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing I dan pembimbing II untuk di pertahankan di
hadapan panitia seminar proposal penelitian pada Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Halu Oleo.
i
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING...........................................................................i
DAFTAR ISI .............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.....................................................................................................iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN .........................................................................................1
A. Latar Belakang ...............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ..........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian............................................................................................5
D. Manfaat Penelitian..........................................................................................6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ..............................................................................7
A. Kajian Teori....................................................................................................7
1. Konsep Pembelajaran Matematika ............................................................7
2. Hasil Belajar ..............................................................................................9
3. Model Pembelajaran Problem Based Learning .........................................12
4. Pemecahan Masalah Matematika ..............................................................16
B. Penelitian Relevan..........................................................................................22
C. Kerangka Berpikir ..........................................................................................23
D. Hipotesis Tindakan.........................................................................................24
BAB III METODE PENELITIAN .........................................................................25
A. Jenis Penelitian ...............................................................................................25
B. Subjek Penelitian............................................................................................25
C. Seting Penelitian.............................................................................................25
D. Desain Penelitian............................................................................................25
E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................................28
F. Instrumen Penelitian.......................................................................................28
G. Teknik Penelitian ...........................................................................................30
H. Hipotesis Tindakan.........................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................32
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu kegiatan yang universal dalam kehidupan
manusia, oleh karena itu pendidikan sangat penting dan hak bagi setiap orang.
Menurut undang-undang No. 20 Tahun 2003 pasal 1, ayat 1 pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudukan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara. (Gasong 2018) menyatakan bahwa belajar merupakan upaya
yang dilakukan setiap individu untuk mendapatkan perubahan tingkah laku, baik
dalam bentuk pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai positif sebagai suatu
pengalaman dari berbagai materi yang telah dipelajari.
Pendidikan juga merupakan pilar terbesar dalam misi pengembangan di
setiap sekolah dalam sebuah Negara serta segala sesuatu yang berkaitan dengan
seluruh aspek yang ada pada diri manusia, mulai dari fisik, mental dan moral. Oleh
karena itu untuk mengembangkan potensi dalam diri yakni dengan pendidikan yang
bermutu atau pendidikan yang mampu menghasilkan siswa yang unggul di
bidangnya masing-masing dalam menghadapi tantangan global dan persaingan
bebas yang semakin ketat (Rusmaini, 2014: 20).
Di dalam proses pendidikan, matematika menjadi salah satu mata pelajaran
yang dimasukan dalam kurikulum sekolah dasar yang wajib diberikan kepada
siswa, hal ini dikarenakan matematika merupakan ilmu tentang logika mengenai
bentuk, susunan, besaran, dan konsep-konsep yang berhubungan dengan satu sama
lainnya (Fitriani & Permana, 2019: 32). Hal tersebut sejalan dengan pendapat
James bahwa matematika adalah ilmu logika yang berhubungan dengan bentuk,
susunan, bilangan, dan konsep yang memiliki banyak keterkaitan satu sama lain.
1
2
Selain itu, matematika merupakan ilmu yang diperoleh dari aktivitas bernalar yang
menyebabkan objek matematika bersifat abstrak (Rahmah, 2013:3).
Matematika merupakan salah satu unsur dalam ranah MIPA yang
merupakan ilmu dasar dari pengetahuan sains (basic of science) dan sangat berguna
dalam kehidupan. Proses perdangan kecil kecilan saja, orang dituntuk untuk
mengerti aritmatika minimal penjumlahan dan pengurangan. Pegawai atau
karyawan perusahaan harus mengerti waktu atau jam, bendahara suatu perusahaan
harus memahami seluk beluk keuangan. Manusia sebenarnya dituntuk menyenanyi
matematika yang kemudian berupaya untuk belajar dan memahaminya
(Yonny,2012:148).
Kunci dalam pembelajaran matematika adalah pemahaman konsep yang
baik (Fauzia, 2018). Untuk mendalami sebuah konsep baru, siswa terlebih dahulu
memahami konsep pada materi sebelumnya. Hal ini merupakan syarat bagi siswa
agar dapat menerima dan memahami konsep baru dengan mudah. Dengan
kurangnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan meyebabkan hasil
belajar tidak maksimal dan tidak mencapai ketuntasan belajar (Kamarianto,
Noviana, Alpusari, 2018). Selain keberhasilan proses belajar mengajar matematika
di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor. Diantara faktor tersebut adalah guru
dan siswa. Guru sangat berperan dalam mengajarkan dan mendidik siswa,
sedangkan siswa merupakan sasaran pendidikan sekaligus sebagai salah satu
barometer dalam penentuan tingkat keberhasilan proses belajar mengajar.
Melihat permasalahan itu, maka perlu dilakukan perbaikan agar proses
pembelajaran menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran khususnya pelajaran matematika. Pembelajaran perlu dirancang dan
dilaksanakan sesuai dengan karakteristik siswa. Guru harus menciptakan suasana
belajar yang menyenangkan sehingga dapat menumbuhkan minat siswa dalam
mengikuti pembelajaran. Salah satu cara yang dapat membuat siswa aktif dalam
3
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis maupun
secara praktis.
1. Manfaat Teorilis
Hasil penelitian ini diharapkan guru SD dan peneliti selanjutnya memiliki
refrensi yang dapat dijadikan acuan mengenai model pembelajaran PBL.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi sekolah Memberikan sumbangan yang sangat berharga dalam rangka
perbaikan pengajaran tingkat sekolah dasar.
b. Bagi guru Pelaksanaan penelitian ini untuk mempengaruhi dan menjadi acuan
untuk guru agar lebih kreatif dalam mengolah proses belajar matematika
khususnya dalam pembelajaran yang berbasis masalah.
c. Bagi siswa Mempengaruhi minat, perhatian, dan motivasi siswa dalam
interaksi proses belajar mengajar bahasa Indonesia serta dapat menjadikan
siswa berpikir mandiri dan kreatif
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Konsep Pembelajaran Matematika
a. Pengertian Matematika
Kata matematika berasal dari kata latin mathematika yang mulanya diambil
dari kata Yunani yaitu mathematike yang berarti mempelajari. kata itu mempunyai
asal katanya mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu (knowledge, science).
Kata mathematike berhubungan pula dengan kata lain yang hampir sama, yaitu
mathein atau mathenein yang artinya belajar (berpikir). Jadi berdasarkan asal
katanya maka kata matematika berarti Ilmu pengetahuan yang didapat dengan
berpikir bernalar (Suwangsih, 2006: 3). Menurut Putra dkk (2012), Salah satu tujuan
pembelajaran matematika adalah agar siswa memiliki kemampuan berpikir kreatif.
Hal itu sejalan dengan pendapat Karso dkk, (2009: 159) matematika adalah
ilmu deduktif, ilmu tentang pola keteraturan, seni, bahasa, ilmu tentang struktur
yang terorganisasi. Menurut Johnson dan Rising (dalam Suwangsih dkk, 2006: 4)
matematika adalah pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori
dibuat secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak didefinisikan, aksioma,
sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran matematika di sekolah dasar seharusnya diberikan sesuai dengan
perkembangan peserta didik dengan tujuan untuk menumbuh kembangkan
kamampuan dan membentuk pribadi anak. Pembelajaran matematika di sekolah
dasar hendaknya berpedoman pada perkembangan IPTEK dan dilakukan dengan
mengunakan metode spiral, berjenjang dan bertahap, menggunakan metode
induktif, menganut kebenaran konsistensi serta bermakna.
7
8
soal yang diberikan, melakukan interaksi dengan teman saat berdiskusi, bertanya pada
guru.
3. Model Pembelajaran Problem Based Learning
a. Pengertian Model Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dalam implementasinya mengenal banyak istilah
yang menggambarkan cara mengajar yang akan dilakukan oleh guru. Selain itu,
begitu banyak model pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran menjadi lebih baik. Menurut Yamin (2013: 17) model pembelajaran
adalah contoh yang dipergunakan para ahli dalam menyusun langkah-langkah dalam
melaksanakan pembelajaran.
Model pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan
prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk
mencapai tujuan belajar. Lebih lanjut, menurut Joyce (dalam Trianto, 2009: 22)
model pembelajaran adalah suatu perancangan atau suatu pola yang digunakan
sebagai pedoman dalam merancang pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat termasuk didalamnya buku-
buku, film, komputer, kurikulum, dan lain lain.
Berdasarkan berberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran merupakan kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang
sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan
belajar.
b. Pengertian Model Problem Based Learning (PBL)
Model problem based learning dikembangkan berdasarkan konsep-konsep
yang dicetuskan oleh Jerome Bruner. Konsep tersebut adalah belajar penemuan atau
discovery learning yang memberikan dukungan teoritis terhadap pengembangan
model problem based learning yang berorientasi pada kecakapan memproses
informasi (Sumartini and Matematis 2016).
13
1) Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata yang
tidak terstruktur.
2) Permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan
kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan
bidang baru dalam belajar.
3) Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.
4) Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective).
5) Pengembangan keterampilan inquiry dan pemecahan masalah sama pentingnya
dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah
permasalahan.
6) Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.
7) Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.
8) Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan evaluasi
sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam problem based learning.
9) Problem based learning melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan
proses belajar.
10) Sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar.
d. Tujuan Model Problem based learning (PBL)
Tujuan problem based learning adalah kemampuan untuk berpikir kritis,
analitis, sistematis, dan logis untuk menemukan alternative pemecahan masalah
melalui eksplorasi data secara empiris dalam rangka menumbuhkan sikap ilmiah
(Sanjaya, 2013: 216). Sedangkan Ibrahim dan Nur (dalam Rusman, 2014: 242)
mengemukakan tujuan model PBL secara lebih rinci yaitu: (a) membantu siswa
mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah; (b) belajar berbagai
peran orang dewasa melalui keterlibatan mereka dalam pengalaman nyata, dan (c)
menjadi para siswa yang otonom atau mandiri.
Berdasarkan penjelasan pendapat ahli diatas disimpulkan tujuan problem
based learning adalah membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan
15
I I I I I I I I I I I I I
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Cara menentukan KPK dengan menggunakan pohon faktor dan teknik sengkedan
adalah sebagai berikut
Dengan pohon faktor → kpk di tentukan dengan mengalihkan semua faktor
prima. Jika faktor prima ada faktor prima yang sama, pilih yang pangkatnya
terbesar.
Dengan teknik sengkedan → KPK di peroleh dengan mengalihkan faktor prima
yang ada.
Contoh :
Tentukan KPK dari 28 dan 42 !
Penyelesaian :
a. Dengan pohon faktor
28 42
28
2 14
2 21
14
2 14 7
3 7
14
28 = 2 x 2 x 7 = 2² x 7
14
42 = 2 x 3 x7
Faktor prima yang sama dengan pangkat terbesar adalah 2² dan 7.
Jadi, KPK dari 28 dan 42 = 2² x 3 x 7 = 84.
28 42
2 14 21
2 7 21
20
3 7 7
7 1 1
45 60
2 45 30
2 45 15
3 15 5
3 5 5
5 1 1
Cara 1
Mengalikan setiap bilangan dengan bilangan asli berurutan, kemudian
tentukan kelipatan yang sama.
Contoh:
Tentukan kelipatan persekutuan dari 3 dan 4!
Penyelesaian:
Kelipatan 3 = 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36,....
Kelipatan 4 = 4, 8, 12, 16, 20, 24, 28, 32, 36,....
Jadi, kelipatan peresekutuan 3 dan 4 adalah 12, 24, 36, .....
Cara 2
Menggunakan garis bilangan.
Contoh :
Tentukan kelipatan persekutuan dari 2 dan 4!
Penyelesaian:
I I I I I I I I I I I I I
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
yang bermakna bagi siswa. Kerangka pikir dapat dilihat berdasarkan gambar
berikut.
25
Masalah
. Solusi
Proses
Penerapan model problem based
learning (PBL)
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka diatas, dapat dirumuskan hipotesis penelitian
tindakan kelas yaitu penerapan model pembelajaran Problem based learning dapat
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas V SD
Negeri 7 Lasalepa”.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Research (CAR). Adapun pengertian penelitian tindakan kelas
menururut Arikunto dkk. 2007 adalah salah satu bentuk penelitian yang
berorientasi pada penerapan tindakan dengan tujuan meningkatkan mutu atau
memecahan masalah pada kelas yang diteliti dan mengamati keberhasilan atau
akibat tindakannya, kemudian memberikan tindakan lanjutan yang bersifat
penyempurnaan tindakan atau penyesuaian dengan kondisi dan situasi sehingga
diperoleh hasil yang lebih baik (Purwati, Prayitno, and Sari 2016).
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas V SD Negeri 7
Lasalepa tahun ajaran 2022/2023 dengan jumlah 20 siswa terdiri dari 7 siswa
laki laki dan 13 siswa perempuan.
C. Setting Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas V SD Negeri 7 Lasalepa pada
semester ganjil Tahun Pelajaran 2022/2023.
D. Desain Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan secara
kolaboratif, dimana dalam penelitian kolaboratif, pihak yang melakukan tindakan
adalah guru mata pelajaran matematika kelas V, sedangkan yang melakukan
pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti. Penelitian ini
menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart, yaitu berbentuk
spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Menurut Kemmis dan Taggart
ada 4 (empat) tahapan dalam penelitian tindakan dalam (Rahmansyah and Pricilia
2018) yaitu:
1. Perencanaan (plan)
25
27
2. Tindakan (act)
3. Pengamatan (observe)
4. Refleksi (reflect)
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
menggunakan model desain Spiral Kemmis dan Mc. Taggart (Setiasih dkk, 2016)
seperti berikut ini:
Perencanaan
SIKLUS I
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
perencanaan
SIKLUS II
Refleksi Pelaksanaan
Pengamatan
1. Perencanaan
a. Peneliti membuat skenario pembelajaran berupa rencana perbaikan
pembelajaran (RPP) dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri
merancang lembar kegiatan peserta didik (LKPD).
b. Membuat alat bantu berupa lembar observasi aktivitas guru dan lembar
aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran.
c. Memilih dan mempersiapkan model pembelajaran
d. Peneliti belajar untuk kegiatan siswa
e. Mendesain alat evaluasi berupa tes hasil belajar untuk mengetahui hasil yang
dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
2. Tahap Awal
Pelaksanaan penelitian ini di awali tahap persiapan yang meliputi:
a. Peneliti berkonsultasi dengan kepala sekolah dalam hal pelaksanaan penelitian.
b. Peneliti melakukan diskusi dengan guru kelas V SDN 3 Napabalano untuk
mendapatkan gambaran bagaimana pelaksanaan pembelajaran IPA dengan
menggunakan model pembelajaran inkuiri terbimbing.
c. Melakukan observasi terlebih dahulu terhadap pelaksanaan model
pembelajaran inkuiri terbimbng dalam pembelajaran di kelas sebagai langkah
awal membuat rancangan pembelajaran model pembelajaran inkuiri terbimbing
yang digunakan dalam pelaksanaan tindakan.
3. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan kelas merupakan implementasi pelaksanaan
rencana tindakan yang dirancang secara kolaboratif antara peneliti dan guru.
Adapun kegiatan yang dilakukan setiap siklus dengan pembelajaran model inkuiri
terbimbing dengan tahap-tahap sebagai berikut:
a. Kegiatan awal
1) Guru mengadakan presensi terhadap kehadiran siswa.
2) Guru mengadakan tanya jawab yang mengarah pada materi pelajaran.
29
Dalam penelitian ini berupa daftar Cheklist yang terdiri dari lembar observasi
kegiatan guru dan lembar observasi kegiatan siswa, masing-masing lembar
observasi terdiri dari 5 aspek. Berikut ini merupakan kisi-kisi instrument yang
akan digunakan pada lembar observasi.
Tabel 3.1 Kisi:kisi observasi guru
3 Merumuskan hipotesis
a. Guru menggunakan keadaan/situasi nyata dan model 1 2a
berupa alat peraga yang ada disekitar siswa yang dapat
membawa masalah dunia nyata kedalam model 1 2b
matematika.
b. Guru membimbing dan menfasilitasi siswa dalam
menyelesaikan masalah dari dunua nyata yang diberikan,
dengan cara dan bahasa serta symbol mereka sendiri.
4 Mengumpulkan data
a. Guru membimbing siswa untuk mengkontruksi konsep 1 2a
matematika sendiri.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk 1 2b
berdiskusi dengan sesama temannya dalam memecahkan
masalah
5 Pengujian hipotesis
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang seluas- 1 2a
luasnya untuk mengemukakan pendapat/jawaban merka 1 2b
yang berbeda.
b. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang
mengalami kesulitan memecahkan masalah.
6 Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah
a. Guru mengaitkan materi pelajaran matematika yang lain
dalam pemecahan masalah yang dipelajari.
31
3 Merumuskan hipotesis
c. Siswa menggunakan keadaan/situasi nyata dan model 1 2a
berupa alat peraga yang ada disekitar kelas yang dapat
membawa masalah dunia nyata kedalam model 1 2b
matematika.
d. Siswa menyelesaikan masalah dari dunia nyata yang
diberikan, dengan cara dan bahasa serta symbol mereka
sendiri
4 Mengumpulkan data
a. Siswa dibimbing oleh guru untuk mengkontruksi konsep 1 2a
matematika sendiri.
b. Siswa berdiskusi dengan sesama temannya dalam 1 2b
memecahkan masalah
5 Pengujian hipotesis
a. Siswa diberikan kesempatan oleh guru yang seluas-luasnya 1 2a
untuk mengemukakan pendapat/jawaban merka yang 1 2b
berbeda.
b. Siswa diberikan kesempatan bertanya oleh guru ketika
mengalami kesulitan memecahkan masalah.
6 Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah
c. Siswa mencoba mengaitkan materi pelajaran matematika
yang lain dalam pemecahan masalah yang dipelajari.
d. Siswa mengaitkan materi yang dipmpin oleh guru pelajaran
matematika dengan materi pelajaran yang lain dalam pecehan
masalah yang dipelajari
32
H. Indikator keberhasilan
Efektifitas pembelajaran dapat di tentukan dengan menggunakan
analisis data hasil belajar siswa secara deskriptif yang bertujuan untuk
mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar siswa. Data yang dianalisis untuk
mendeskripsikan ketuntasan hasil belajar siswa adalah data post-test. Berdasarkan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) kelas V SD Negeri 7 Lasalepa setiap siswa
33
dikatakan tuntas belajar (ketuntasan individu) jika siswa tersebut sudah mencapai
nilai KKM yaitu 70, sedangkan tuntas belajar secara klasikal, apabila dikelas
tersebut nilai siswa mencapai 80% siswa yang sudah tuntas belajar.
34
DAFTAR PUSTAKA
Aeni, Nita Nur, Atep Sujana, and Cucun Sunaengsih. 2017. “Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning Pada Materi Gaya Untuk Meningkatkan
Hasil Belajar Siswa.” Jurnal Pena Ilmiah 2(1):471–80. doi:
10.17509/jpi.v2i1.10683.
Amri, A. R. Al. 2016. “Development of Teaching Materials Using Interactive
Multimedia Computer Based Learning.” ITEj (Information Technology
Engineering Journals) (20).
Ananda, Rizki, and Fadhilaturrahmi. 2017. “Evaluasi Pembelajaran Ips Berbasis
Taksonomi Bloom Dua Dimensi Di Sekolah Dasar.” Jurnal Basicedu 1:12–21.
Fitriani, Pipit, and Rahmat Permana. 2019. “Pengaruh Realistic Mathemathic
Education (RME) Dengan Teknik Pair Cheks Pada Materi Pecahan Terhadap
Prestasi Siswa SD.” Indonesian Journal of Primary Education 3(2):73–82.
Gasong, Dina. 2018. Belajar Dan Pembelajaran. 3rd ed. Yogyakarta: Depublish.
Indrawati, Desi. dkk. 2014. Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Melalui Penerapan Problem Based Learning Untuk Siswa Kelas V
SD. Jurnal : Satya Widya, Vol. 30, No.1.
Kharisma, Jeaniver Yuliane, and Aslim Asman. 2018. “Pengembangan Bahan Ajar
Matematika Berbasis Masalah Berorientasi Pada Kemampuan Pemecahan
Masalah Matematis Dan Prestasi Belajar Matematika.” Indonesian Journal of
Mathematics Education 1(1):34. doi: 10.31002/ijome.v1i1.926.
Khasanah, Dian Ratu Ayu Uswatun. 2020. “Ilmu Pendidikan.” Pendidikan Dalam
Masa Pandemi Covid-19 1–15.
Kamarianto, K., Noviana, E., & Alpusari, M. 2018. Penerapan Model Pembelajaran
Problem based learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV
Sd Negri 001 Kecamatan Sinaboi. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 5(1), 1-12.
Karso, dkk. (2017). Pendidikan Matematika 1. Jakarta : Depdikbud.
Nafi’an, Muhammad Ilman & Shimawati, Lutvy Pradani. 2019. Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Tipe Higher
Order Thinking Skill (HOTS). Jurnal : Matematika Kreatif-Inovatif. Volume 10
(2).
Purwati, Rani, Baskoro Adi Prayitno, and Dewi Puspita Sari. 2016. “Penerapan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Pada Materi Sistem Ekskresi Kulit Untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas XI SMA.” Jurnal
Proceeding Biology Education Conference 13(1):325–29.
Putra, T.T., Irwan., Vionanda, D. (2012). Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa Dengan Pembelajaran Berbasis Masalah. Jurnal Pendidikan Matematika.
Vol. 1, No.1.
Rahmah, Nur. 2013. “Hakikat Pendidikan Matematika.” Al-Khwarizmi: Jurnal
Pendidikan Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam 1(2):1–10. doi:
10.24256/jpmipa.v1i2.88.
35
Riswati, R., Alpusari, M., & Marhadi, H. 2018. Penerapan Model Pembelajaran
Problem based learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V
SD Negeri 019 Sekeladi Tanah Putih. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, 5(1), 1-12.
Rusman. 2014. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Rahmansyah, Habib, and Gabby Maureen Pricilia. 2018. “Upaya Meningkatkan
Kemampuan Berbicara Bahasa Inggris Siswa Kelas V SDN 106830 Beringin
Melalui Story Telling.” Journal Education and Development 6(2):114–17.
Rambe, Arjuna Yahdil Fauza, and Dwi Lisa Afri. 2020. “Analisis Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Materi Barisan
Dan Deret.” AXIOM : Jurnal Pendidikan Dan Matematika 09(2):175–87.
Riyadia, Idhun Prasetyo, Baskoro Adi Prayitnob, and Marjono. 2015. “Penerapan
Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry) Pada Materi Sistem
Koordinasi Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Pada Siswa Kelas XI
IPA 3 SMA Batik 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014.” Jurnal Pendidikan
Biologi 7:108–18.
Salahudin, Anas. n.d. “Filsafat Pendidikan.” Bandung: Pustaka Setia.
Shukmawati. 2017. “Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbasis Cergam Dan
Problem Based Learning Muatan Matematika Materi Bangun Ruang Siswa Kelas
VI.” Universitas PGRI Palembang.
Sagala, S. 2013. Konsep dan makna pembelajaran. Alfabeta: Bandung.
Sumartini, Tina Sri, and Kemampuan Pemecahan Matematis. 2016. “Peningkatan
Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa Melalui Pembelajaran
Berbasis Masalah.” 5.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja
Rosdakarya Offset: Bandung.
Suwangsih, Erna & Tiurlina. 2006. Model Pembelajaran Matematika. UPI PRESS:
Bandung
Trianto.2009. Mendisain Model-Model Pengajaran Inovatif-Progresif. Kencana
Prenada Group: Jakarta
Trianto.2017.Metode Belajar dan Pembelajaran. Kencana Prenada Group: Jakarta
Trianto. 2019. Problem Based Learning Pemecahan Masalah. Kencana Prenada Group:
Jakarta
Yamin, Martinis. 2013. Strategi & Metode dalam Model Pembelajaran. GP Press
Group: Jakarta
Yanny,Acep, dkk.(2012) menyusun penelitian tindakan kelas. Yogyakarta:
Zuriah, Nurul, Hari Sunaryo, and Nurbani Yusuf. 2016. “Ibm Guru Dalam
Pengembangan Bahan Ajar Kreatif Inovatif Berbasis Potensi Lokal.” Dedikasi
13:40.
36
37
Lampiran 1
SILABUS PEMBELAJARAN
SatuanPendidikan : SD Negeri 7 Lasalepa
Kelas/Semester : V /2
Mata Pelajaran : Matematika
Tahun Ajaran :2022/2023
A. Kompetensi Inti:
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, santun, percaya diri, peduli, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangga, dannegara
3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara mengamati,
menanya, dan mencoba berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan
benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempatbermain
4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif.
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya
38
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) MATEMATIKA
Pertemuan I Siklus I
Satuan Pendidikan : SD Negeri 7 Lasalepa
Kelas / Semester :5/2
Pelajaran : Matematika
Pertemuan :1
Alokasi waktu : 90 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diridalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan: Matematika
C. TUJUAN
1. Siswa dapat menjelaskan faktor persekutuan dua bilangan.
2. Siswa dapat menyebutkan faktor persekutuan dua bilangan.
40
D. MATERI
1. Faktor persekutuan dua bilangan.
E. Model Pembelajaran dan Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Penugasan, Pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan praktek.
F. LANGKAH- LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Tahapan Alokas
Kontekstual i waktu
Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran dengan 10 menit
memberikn salam dan mengajak
semua siswa berdo’a menurut agama
dan keyakinan masing-masing.
b. Guru mengecek kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dengan
mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk di sesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
c. Guru melakukan apersepsi, yaitu
dengan menghubungkan pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari siswa.
d. Guru memberi motivasi kepada siswa
agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran yang akan di
laksanakan, serta menyampaikan
tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti a. Guru menyampaikan tujuan pembelaja Eksplorasi 120
ran, untuk menggali pengetahuan siswa menit
mengenai faktor persekutuan dua
bilangan dengan cara tanya jawab
(Merumuskan masalah).
b. Guru memberikan latihan soal
lemparan pada siswa untuk dikerjakan
didepan kelas (Menganalisis masalah)
c. Mendiskusikan jawaban yang
dituliskan dipapan tulis dengan
bertanya kepada siswa lain
(Merumuskan hipotesis)
d. Guru menjelaskan tentang cara yang
benar.
Pembelajaran a. Guru membagi siswa menjadi 3 15
kelompok yang beranggotakan 4-5 menit
41
berikutnya.
c. Mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran).
d. Guru mengucapkan salam.
Observer Peneliti
Mengetahui
Kepala Sekolah
Lampiran 3
Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Pertemuan 1 Siklus 1
Kelompok:
Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
Lampiran 4
Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Matematika Dengan
Menerapkan Model Problem Based Learning
No Aspek yang di amati Jumlah Nomor
item soal
1 Merumuskan masalah
a. Guru mengawali pembelajaran dengan permasalahan kontekstual 1 2a
sederhana yang dikenal oleh siswa. 1 2b
b. Guru menyiapkan rencana materi pengerjaan soal cerita
matematika terkait FPB dan KPK
2 Menganalisis masalah
Guru memberikan latihan soal lemparan pada siswa untuk menggali 1 2a
pengetahuan siswa mengenai faktor persekutuan dua bilangan atau
lebih.
3 Merumuskan hipotesis
a. Guru menggunakan keadaan/situasi nyata dan model berupa alat 1 2a
peraga yang ada disekitar siswa yang dapat membawa masalah
dunia nyata kedalam model matematika. 1 2b
b. Guru membimbing dan menfasilitasi siswa dalam menyelesaikan
masalah dari dunua nyata yang diberikan, dengan cara dan bahasa
serta symbol mereka sendiri.
4 Mengumpulkan data
a. Guru membimbing siswa untuk mengkontruksi konsep 1 2a
matematika sendiri.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi 1 2b
dengan sesama temannya dalam memecahkan masalah
5 Pengujian hipotesis
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang seluas-luasnya 1 2a
untuk mengemukakan pendapat/jawaban merka yang berbeda. 1 2b
b. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang
mengalami kesulitan memecahkan masalah.
6 Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah
a. Guru mengaitkan materi pelajaran matematika yang lain dalam
pemecahan masalah yang dipelajari.
b. Guru mengaitkan materi pelajaran matematika dengan materi
pelajaran yang lain dalam pecehan masalah yang dipelajari
Lampiran 5
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan
Menerapkan Problem Based Learning
Jumlah Nomor
No Aspek yang di amati
item soal
1 Merumuskan masalah
a. Siswa mengawali pembelajaran dengan permasalahan kontekstual sederhana 1 2a
yang telah dijelaskan oleh guru. 1 2b
b. Guru menyiapkan rencana materi pengerjaan soal cerita matematika terkait
FPB dan KPK
2 Menganalisis masalah
Siswa mengerjakan latihan soal lemparan yang telah diberikan oleh guru untuk 1 2a
menggali pengetahuan siswa mengenai faktor persekutuan dua bilangan atau lebih.
Merumuskan hipotesis
3
a. Siswa menggunakan keadaan/situasi nyata dan model berupa alat peraga 1 2a
yang ada disekitar kelas yang dapat membawa masalah dunia nyata kedalam
model matematika. 1 2b
b. Siswa menyelesaikan masalah dari dunia nyata yang diberikan, dengan cara
dan bahasa serta symbol mereka sendiri
4 Mengumpulkan data
a. Siswa dibimbing oleh guru untuk mengkontruksi konsep matematika sendiri. 1 2a
b. Siswa berdiskusi dengan sesama temannya dalam memecahkan masalah
1 2b
Pengujian hipotesis
5
a. Siswa diberikan kesempatan oleh guru yang seluas-luasnya untuk 1 2a
mengemukakan pendapat/jawaban merka yang berbeda. 1 2b
b. Siswa diberikan kesempatan bertanya oleh guru ketika mengalami kesulitan
memecahkan masalah.
Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah
6
a. Siswa mencoba mengaitkan materi pelajaran matematika yang lain dalam
pemecahan masalah yang dipelajari.
b. Siswa mengaitkan materi yang dipmpin oleh guru pelajaran matematika dengan
materi pelajaran yang lain dalam pecehan masalah yang dipelajari
Lampiran 6
Rubrik Penilaian Pemecahan Masalah Matematika
1. siswa mampu mengidentifikasi masalah yaitu siswa dapat menyebutkan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan dari masalah.
Rubrik peskoran :
Skor maksimal = 3 dan skor minal = 0
Skor 0 = tidak mengerti sama sekali maksud masalah.
Skor 1 = tidak mengerti sebagian masalah dengan menyebutkan sebagian apa yang
diketahui dan tidak menyebutkan apa yang ditanyakan oleh masalah
Skor 2 = tidak mengerti sebagian masalah dengan meyebutkan sebagian apa yang
diketahui dan menyebutkan apa yang ditanyakan dari masalah.
Skor 3 = mampu mengidentifikasi masalah dengan benar dan tepat.
2. siswa mampu merencanakan penyelesaian masalah yaitu siswa dapat membuat
sketsa atau gambar atau model dan menuliskan rumus yang digunakan untuk
memecahkan masalah.
Rubrik penilaian
Skor masksimal = 2 dan skor minimal = 0
Skor 0 = tidak merencanakan masalah sama sekali.
Skor 1 = merencanakan penyelesaian masalah hanya sebagian saja.
Skor 2 = mampu merencanakan penyelesaian masalah dengan benar dan tepat.
3. siswa mampu menyelesaikan masalah dengan rencana yaitu siswa dapat
menyelesaikan soal fpb dsan kpk dengan benar sesuai dengan rumus.
Rubrik penialian
Skor maksimal = 4 dan skor minimal = 0
Skor 0 = tidak mampu menyelesaikan masalah sama sekali
Skor 1 = menyelesaikan masalah tetapi tidak benar ( tidak tepat dengan masalah
sama sekali)
Skor 2 = menyelesaikan masalah hanya sebagian saja.
Skor 3 = menyelesaikan masalah kurang tepat
48
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
𝑥 100
49
Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) MATEMATIKA
Pertemuan II Siklus I
Satuan Pendidikan : SD Negeri 7 Lasalepa
Kelas / Semester :5/2
Pelajaran : Matematika
Pertemuan :2
Alokasi waktu : 90 menit
A. KOMPETENSI INTI
1) Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2) Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diridalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3) Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4) Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR
Muatan: Matematika
C. TUJUAN
1. siswa dapat menentukan terbesar dari dua bilangan atau lebih.
2. menggunakan faktorisasi prima untuk menentukan FPB dari beberapa bilangan.
D. MATERI
1. faktor persekutuan terbesar.
E. Model Pembelajaran dan Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Penugasan, Pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan praktek.
G. LANGKAH- LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Tahapan Alokasi
Kontekstual waktu
Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran dengan 10 menit
memberikn salam dan mengajak semua
siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing.
b. Guru mengecek kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dengan
mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk di sesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
c. Guru melakukan apersepsi, yaitu
dengan menghubungkan pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari siswa.
d. Guru memberi motivasi kepada siswa
agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran yang akan di laksanakan,
serta menyampaikan tujuan
pembelajaran.
Kegiatan Inti a. Guru menyampaikan tujuan Eksplorasi 120 menit
pembelajaran, untuk menggali
pengetahuan siswa mengenai faktor
persekutuan terbesar dengan
melakukan tanya jawab (Merumuskan
masalah).
b. Siswa diberikan kesempatan untuk
mengemukakan pendapat mereka
mengenai materi faktor persekutuan
terbesar.
c. Guru menunjukan berbagai macam
contoh dari materi faktor persekutuan
51
berikutnya.
c. Mengajak semua siswa berdo’a
menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengakhiri
kegiatan pembelajaran).
d. Guru mengucapkan salam.
Observer Peneliti
Mengetahui
Kepala Sekolah
Lampiran 8
Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Pertemuan II Siklus I
Kelompok :
Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
Selesaikanlah soal – soal berikut ini!
1. Tentukan FPB dari 24, 36, dan 64!
2. Bu, Aminah mempunyai 10 apel, 20 jeruk, dan 30 salak. Semua buah-buah itu
akan di masukan kedalam plastik dengan jumlah yang sama. Banyak plastik
yang di perlukan adalah .... kantong
3. FPB dari 10 dan 15 adalah.....
4. FPB dari bilangan 20 dan 30 adalah.....
5. Terdapat dua tali berbeda panjang yang akan di potong menjadi beberapa
bagian sama panjang. Panjang tali pertama 8 m dan tali kedua 12 m. Berapa
ukuran potongan tali terpanjang yang dapat di peroleh dari kedua tali tersebut
?
54
24 36 64
28
2 12 2 18 2 32
28 28
28
9 2 16
2 28 6 28 2 28 28 28
6 6 28 3 28 3 28
2 28
8
28 28
28 28 28 28 28
2 4
24= 2x2x2x3 28
28 2
36= 2x2x3x3 2
64= 2x2x2x2x2x2
Jadi fpb 28 28
2 5 2 28 10 2 10
28 28
2 5
2 5
28 28 28
28 28 28
28 28
28 28
55
10 = 2x5
20 = 2x2x5
30= 2x2x5
fpb dari 10 20 dan 30 adalah 2x5
jadi banyak plastik yang di perlukan adalah 10 kantong
3) FPB dari 10 dan 15
10 15
2 5 3 5
28 28
10 = 2 x 5
15 = 3 x 5
28 28
28 28
Jadi FPB dari 10 dan 15 adalah 2 x 5 = 10
20 30
2 10 2 15
28 28
2 5
28
3 5
20 = 2 x 228x 5 28 28
30 = 2 x 3 x5
28 28
28 28
Jadi FPB dari 20 dan 30 adalah 2 x 5 = 10
5) Di ketahui : panjang tali pertama 8 m
Panjang tali kedua 12
Ditanyakan : Berapa ukuran potongan tali terpanjang yang dapat di peroleh dari
kedua tali tersebut ?
56
Penyelesaian :
8 12
2 4 2 6
28 28
2 2 2 3
28 28 28 28
8=2x2x2
28 28
28 28
12 = 2 x 2 x 3
Jadi ukuran potongan tali terpanjang yang dapat di peroleh dari kedua tali tersebut
adalah 4 meter
57
Lampiran 9
Lembar Observasi Aktivitas Guru Dalam Pembelajaran Matematika Dengan
Menerapkan Problem Based Learning
No Aspek yang di amati Jumlah Nomor
item soal
1 Merumuskan masalah
a. Guru mengawali pembelajaran dengan permasalahan kontekstual 1 2a
sederhana yang dikenal oleh siswa. 1 2b
b. Guru menyiapkan rencana materi pengerjaan soal cerita matematika
terkait FPB dan KPK
2 Menganalisis masalah
Guru memberikan latihan soal lemparan pada siswa untuk menggali 1 2a
pengetahuan siswa mengenai faktor persekutuan dua bilangan atau lebih.
3 Merumuskan hipotesis
a. Guru menggunakan keadaan/situasi nyata dan model berupa alat peraga 1 2a
yang ada disekitar siswa yang dapat membawa masalah dunia nyata
kedalam model matematika. 1 2b
b. Guru membimbing dan menfasilitasi siswa dalam menyelesaikan
masalah dari dunua nyata yang diberikan, dengan cara dan bahasa serta
symbol mereka sendiri.
4 Mengumpulkan data
a. Guru membimbing siswa untuk mengkontruksi konsep matematika 1 2a
sendiri.
b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berdiskusi dengan 1 2b
sesama temannya dalam memecahkan masalah
5 Pengujian hipotesis
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa yang seluas-luasnya untuk 1 2a
mengemukakan pendapat/jawaban merka yang berbeda. 1 2b
b. Guru memberikan kesempatan bertanya kepada siswa yang mengalami
kesulitan memecahkan masalah.
6 Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah
a. Guru mengaitkan materi pelajaran matematika yang lain dalam pemecahan
masalah yang dipelajari.
b. Guru mengaitkan materi pelajaran matematika dengan materi pelajaran
yang lain dalam pecehan masalah yang dipelajari
Lampiran 10
Lembar Observasi Aktivitas Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Dengan
Menerapkan Problem Based Learning
Jumlah Nomor
No Aspek yang di amati
item soal
1 Merumuskan masalah
a. Siswa mengawali pembelajaran dengan permasalahan kontekstual sederhana 1 2a
yang telah dijelaskan oleh guru. 1 2b
b. Guru menyiapkan rencana materi pengerjaan soal cerita matematika terkait FPB
dan KPK
2 Menganalisis masalah
Siswa mengerjakan latihan soal lemparan yang telah diberikan oleh guru untuk 1 2a
menggali pengetahuan siswa mengenai faktor persekutuan dua bilangan atau lebih.
Merumuskan hipotesis
3
a. Siswa menggunakan keadaan/situasi nyata dan model berupa alat peraga yang 1 2a
ada disekitar kelas yang dapat membawa masalah dunia nyata kedalam model
matematika. 1 2b
b. Siswa menyelesaikan masalah dari dunia nyata yang diberikan, dengan cara dan
bahasa serta symbol mereka sendiri
4 Mengumpulkan data
a. Siswa dibimbing oleh guru untuk mengkontruksi konsep matematika sendiri. 1 2a
b. Siswa berdiskusi dengan sesama temannya dalam memecahkan masalah
1 2b
Pengujian hipotesis
5
a. Siswa diberikan kesempatan oleh guru yang seluas-luasnya untuk 1 2a
mengemukakan pendapat/jawaban merka yang berbeda. 1 2b
b. Siswa diberikan kesempatan bertanya oleh guru ketika mengalami kesulitan
memecahkan masalah.
Merumuskan rekomendasi pemecahan masalah
6
a. Siswa mencoba mengaitkan materi pelajaran matematika yang lain dalam
pemecahan masalah yang dipelajari.
b. Siswa mengaitkan materi yang dipmpin oleh guru pelajaran matematika
dengan materi pelajaran yang lain dalam pecehan masalah yang dipelajari
Lampiran 11
Tes Hasil Evaluasi
Siklus I
Nama :
Kelas :
Semester :
3-1
Petunjuk pengerjaan!
1) Tuliskan jawakan kalian pada lembar yang telah di sediakan.
2) Kerjakan dengan semaksimal mungkin.
Selesaikan!
1. Fatimah mempunyai 16 jeruk dan 40 jeruk. Fatimah akan memasukan buah -
buahan tersebut dalam beberapa kantong plastik. Isi setiap plastik sama. Berapa
jumlah plastik terbanyak yang di butuhkan fatimah ?
2. Fator persekutuan terbesar ( FPB ) dari 30 dan 45 adalah .....
3. Pak Anton membagi 24 buah penghapus dan 36 pensil kepada beberapa anak.
Setiap anak mendapat jenis barang yang sama banyak. Jumlah anak paling
banyak yang mendapatkan barang tersebut adalah....
4. Faktor persekutuan dari 39 dan 48.
5. FPB 64 dan 88 adalah...
60
16 40
2 8 2 20
28 28
2 4 2 10
28 28 28 28
16
2 2 2 5
28 28 28 28
16 = 2 x 2 x 2 x2 28
28 28
28 28
40 = 2 x 2 x 2 x 5
FPB dari 16 dan 40 adalah 2 x 2 x 2 = 8
Jadi jumlah plastik terbanyak yang di butuhkan fatimah adalah 8
2. faktor persekutuan terbesar dari 30 dan 45
30 40
2 15
28 2 20
28
3 5
28 28
28
2 28
10
28 28 2 5
30 = 2 x 3 x 5 28 28
40 = 2 x 2 x 2 x 5
28 28
Jadi FPB dari 30 dan 45 adalah 3 x 5 = 15
61
24 36
2 12 2 18
28 28
2 6 2 9
28 28 28 28
2 3 3
28 28 3
28 28
24 = 2 x 2 x 2 x 3
28 28
28 28
36 = 2 x 2 x 3 x 3
FPB dari 24 dan 36 adalah 2 x 2 x 3 = 12
Jadi jumlah anak paling banyak yang mendapatkan barang tersebut adalah 12
orang.
4. Faktor persekutuan 38 dan 48
38 = 1, 2, 9, 38
48 = 1, 2, 3, 4, 6, 8, 12, 16, 24, 48
Jadi faktor persekutuan dari 38 dan 48 adalah 1 dan 2
5. FPB dari 64 dan 88
64 88
2 32 2 44
28 28
28
2 16
28 28 2 28 22
2 8
28 28
28
2 28 11
28 28
28 28
62
2 4
2 2
28 28
64 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2
88 = 2 x 2 x 2 x 11 28 28
Lampiran 12
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)MATEMATIKA
Pertemuan I Siklus II
Satuan Pendidikan : SD Negeri 7 Lasalepa
Kelas / Semester :5/2
Pelajaran : Matematika
Pertemuan :3
Alokasi waktu : 90 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diridalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak
mulia.
64
C. TUJUAN
1. Siswa dapat menjelaskan kelipatan persekutuan dua bilangan.
2. Siswa dapat menyebutkan kelipatan persekutuan dua bilangan.
D. MATERI
1. kelipatan persekutuan dua bilangan.
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Penugasan, Pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan praktek.
F. LANGKAH- LAN GKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Tahapan Alokasi
Kontekstual waktu
Pendahuluan a. Guru membuka pembelajaran dengan 10 menit
memberikn salam dan mengajak semua
siswa berdo’a menurut agama dan
keyakinan masing-masing.
b. Guru mengecek kesiapan diri dengan
mengisi lembar kehadiran dengan
mengisi lembar kehadiran dan
memeriksa kerapihan pakaian, posisi
dan tempat duduk di sesuaikan dengan
kegiatan pembelajaran.
c. Guru melakukan apersepsi, yaitu
dengan menghubungkan pelajaran
dengan kehidupan sehari-hari siswa.
d. Guru memberi motivasi kepada siswa
agar semangat dalam mengikuti
pembelajaran yang akan di laksanakan,
65
Observer Peneliti
Lampiran 13
Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Pertemuan I Siklus II
Kelompok:
Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
Selesikanlah soal-soal berikut ini !
4) 30 7 21 20 12 18
25 16 15 10 24
28
69
5) Penyelesaian
Diketahui Ayah pergi kebengkel untuk menserfis sepeda motor. Oli sepeda
motor diganti setiap 3 bulan, ban diganti 12 bulan sekali, dan rantai
sepeda motor diganti setiap 18 bulan sekali. Pada bulan agustus 2017
oli, ban, rantai baru diganti.
Ditanyakan :Bulan berapakah ketiga perlengkapan akan diganti lagi?
Kelipatan bilangan 3 adalah 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24, 27, 30,33, 36, 39
Kelipatan bilangan 12 adalah 12, 24, 36, 48, 54
Kelipatan bilangan 18 adalaah 18, 36, 54
70
Lampiran 14
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP) MATEMATIKA
Pertemuan II Siklus II
Satuan Pendidikan : SD Negeri 7 Lasalepa
Kelas / Semester :5/2
Pelajaran : Matematika
Pertemuan :4
Alokasi waktu : 90 menit
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diridalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangganya.
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
sekolah, dan tempat bermain.
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
71
C. TUJUAN
1. Siswa dapat menentukan kelipatan persekutuan terkecil dari dua bilangan atau
lebih.
2. Siswa dapat menggunakan faktorisasi prima untuk menentukan KPK dari
beberapa bilangan.
D. MATERI
1. Faktor persekutuan terkecil.
E. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Penugasan, Pengamatan, Tanya Jawab, Diskusi dan praktek.
72
diskusi kelompok
(Mengumpulkan data).
c. Setiap kelompok diberi lembar
LKS berisi permasalahan yang
di gunakan untuk mengetahui
faktor persekutuan terbesar dari
dua bilangan atau lebih dan
menggunakan faktorisasi prima
untuk menentukan FPB dari
beberapa bilangan.
d. Siswa berdiskusi dengan
kelompoknya dengan cara
mereka masing-masing untuk
menyelesaikan masalah yang
ada di lembar LKS.
e. Siswa/kelompok yang
mengalami kesulitan di
bimbing oleh guru.
f. Siswa mempresentasikan hasil
kerja mereka di depan kelas
secara brgantian. Konfirmasi
g. Setiap kelompok memeriksa
jawaban dari LKS masing-
masing dengan di pandu oleh
guru untuk memperbaiki
jawaban mereka apabila ada
yang salah (Pengujian
hipotesis)
h. Guru berkeliling untuk
mengamati, memotivasi, dan
memfasilitasi kerja sama setiap
kelompok serta membantu
siswa mencari cara
penyelesaian soal cerita
pemecahan masalah
matematika terkait FPB dan
KPK (Merumuskan
rekomendasi pemecahan
masalah).
Penutup e. Siswa bersama-sama guru 15 menit
menyimpulkan materi yang
telah di pelajari.
f. Guru melakukan refleksi
mengenai pembelajaan yang
telah di lakukan serta
menginformasikan bahwa
74
Lampiran 15
Lembar Kerja Siswa ( LKS )
Pertemuan II Siklus II
Kelompok:
Nama :
1.
2.
3.
4.
5.
6 4
2 28
3 2 28
2
6=2x3
28 28 28 28
4=2x2
FPB dari 4 dan 6 adalah 2 x 2 x 3
Jadi mereka akan berenang akan berenang bersama lagi 12 hari lagi.
2) Kpk dari 12 dan 8
12 8
2 6 2 28 4
28
2 3 2 2
28 28 28 28
12 = 2 x 2 x 3
8 = 2 x 2 x282 28 28 28
Nita = 3 hari
Rina = 4 hari
3 4
2 2
28
3
28 28
4=2x2
Kpk dari 3 dan 4 adalah 2 x 2 x 3 = 12
Jadi mereka akan mengunjungi perpustakaan kembali secara bersama
sama pada tanggal 12 mei
4) Penyelesaian
Diketahui : Pak Amin mendapat giliran setiap 4 hari, pak Andi mendapat giliran
ronda setiap 6 hari, pak Budi mendapat giliran ronda setiap 8 hari.
Ditanyakan : Jika mereka ronda bersama-sama pada tanggal 1 Januari 2016
mereka akan ronda bersama-sama untuk kedua kalinya pada tanggal....
Jawab :
Pak amin = 4 hari
Pak andi = 6 hari
Pak budi = 8 hari
78
4 6 8
2 2 2 3 2 4
28 28 28
2 2
4 = 2 x 228 28 28 28 28 28
6=2x3
8=2x2x2 28 28
28 36
2 14 2 18
28
28
2 7 2 9
28 28
28 28
3 3
28 28
28 = 2 x 2 x287 28
36 = 2 x 2 x 3 x 3
28 28
Jadi KPK dari 28 dan 36 adalah 2 x 2 x 3 x 3 x 7 = 252