Proposal Penelitian
Dosen :
1. Della Maulidiya, S.Si, M.Kom
2. Dr. Effie Efrida Muchlis, S.Pd, M.Pd
2
A. Jenis Penelitian .................................................................................................................
B. Sasaran Penelitian .............................................................................................................
B.1. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Penelitian .........................................................
B.2. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................................
C. Metode Pengumpulan Data ...............................................................................................
D. Prosedur Penelitian ...........................................................................................................
E. Instrumen Penilaian ...........................................................................................................
F. Analisis Kualitas Instrumen ..............................................................................................
F.1. Uji Validitas Instrumen ........................................................................................
F.2 Uji Reliabilitas Soal...............................................................................................
G. Teknik Analisis Data ........................................................................................................
G.1. Analisis Rata-Rata Kemampuan Pemecahan Masalah ........................................
G.2. Analisis Kemampuan Siswa ................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam mengembangkan sumber
daya manusia. Berdasarkan UU No. 20 pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional
disebutkan bahwa pendidikan diberikan dengan tujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pada mulanya
pendidikan berawal dari kehidupan keluarga, kemudian secara efektif, efisien, dan
metodik dilanjutkan di sekolahan formal maupun nonformal dan pada akhirnya
dilanjutkan dalam kehidupan sosial di masyarakat (Epran, Efriyanti & Utami, 2018).
Salah satu cara mengembangkan potensi peserta didik yaitu melalui pembelajaran
matematika.
Hasil survei PISA 2018 pada Organization for Economic Cooperation and
Development (OECD) library, Indonesia berada di peringkat ke 7 dari bawah dari 73
negara dengan skor rata-rata 379 pada kategori matematika (Hermaini & Nurdin,
2020). Sedangkan hasil survey internasional TIMSS Pada tahun 2015, Indonesia
menduduki peringkat 49 dari 53 negara peserta TIMSS. Berdasarkan hasil survey
TIMSS (2015), presentase kemampuan matematika peserta didik di Indonesia masih
di bawah standar Internasional.
Banyak siswa masih menganggap matematika itu sulit dipahami, siswa juga merasa
kesulitan dalam menyelesikan soal matematika sehingga banyak siswa yang
melakukan kesalahan. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Amelia et al. (2018)
banyak siswa di beberapa jenjang pendidikan menganggap bahwa matematika itu
sulit dan akan menimbulkan beberapa persoalan seperti rendahnya hasil belajar siswa.
Materi matematika yang diajarkan salah satunya yaitu Aljabar. Menurut Islamiyah et
al. (2018) aljabar merupakan materi yang penting dan berperan dalam proses
pemecahan masalah matematika. Menurut Herutomo (2014) siswa juga masih
kesulitan dan banyak melakukan kesalahan dalam menyelesaikan soal-soal cerita
dalam materi aljabar.
Kesulitan paling mendasar yang dialami siswa yaitu menerjemahkan masalah dalam
soal cerita ke dalam bentuk matematika. Soal cerita juga dapat membantu melatih
4
keterampilan berpikir siswa. Untuk melatih berpikir tingkat tinggi dan pemecahan
masalahan matematika sering dikemas dalam soal cerita tipe Higher Order Thinking
Skills (HOTS). Menurut Mahmudah (2018) Soal dengan tipe HOTS adalah soal yang
menuntut kemampuan berpikir tingkat tinggi dan melibatkan proses bernalar,
sehingga dapat mengasah kemampuan berpikir kritis, logis, reflektif, metakognitif,
dan kreatif. Soal-soal dengan tipe HOTS melatih siswa untuk berpikir dalam level
analisis, evaluasi, dan mengkreasi
Salah satu materi pelajaran matematika pada jenjang pendidikan SMP adalah aljabar.
Aljabar merupakan pelajaran yang cukup kompleks pembahasannya. Teori kesalahan
yang dikembangkan oleh Paul D. Nolting terbagi menjadi beberapa kategori:
kesalahan arah yang salah (kekeliruan dalam membaca petunjuk), kesalahan yang
tidak dipikirkan (kecerobohan), kesalahan penerapan (kesalahan penerapan),
kesalahan pengambilan tes (kesalahan pengerjaan tes) , dan kesalahan belajar
(kesalahan pada proses pembelajaran).Salah satu contoh kesalahan dalam membaca
petunjuk adalah ketika siswa membaca petunjuk tanpa memahami pokok bahasannya
secara utuh. Kecerobohan mengacu pada perilaku siswa yang timbul karena
kurangnya pemahaman mereka selama bekerja. Konsep inti yang dipelajari siswa di
kelas tidak selaras dengan konsep yang dipelajari secara bertahap di kelas. Penerapan
rumusan atau penyelesaian konsep akan tetapi tidak dapat menyelesaikan
permasalahan adalah siswa ketalahan penerapan. Tessalahan pengerjaan adalah
kesalahan siswa yang dapat dihalapan segerakan pengerjaan soal seperti jawaban
yang tidak lengkap, tuntas atau kasong. Akhirnya suatu permasalahan dalam proses
pembelajaran adalah suatu masalah.sehingga saya tertarik mengambil judul “Analisis
kesalahan siswa dalam pemecahan masalah materi aljabar smp kelas VIII berdasarkan
teori nolting.”
B. Rumusan masalah
1. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah
pada penelitian ini adalah Bagaimana menganalisa kesalahan siswa SMP dalam
melakukan pemecahan masalah Aljabar yang terdapat pada teori Nolting ?
2. Apa yang di maksud dengan teori nolting ?
3. Bagaimana siswa dapat memahaminya dengan pemecahan masalah dalam latar
belakang aljabar ?
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah paparkan, maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk menganalisa kesalahan siswa SMP dalam melakukan
pemecahan masalah Aljabar yang ada pada teori Nolting
5
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan pengalaman peneliti untuk dapat melakukan analisis
kesalahan pemecahan masalah Aljabar pada teori Nolting.
2. Bagi Pendidik
Sebagai referensi dalam menganalisis kesalahan pemecahan masalah Aljabar pada
teori noltingnya. Sehingga pendidik dapat meningkatkan aspek pengetahuan,
penerapan, serta penalaran peserta didik dalam pembelajaran matematika di
sekolah.
3. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi atau bahan pertimbangan
sekolah dalam menganalisis kekeasalahan pemecahan masalah matematika dalam
materi aljabar yang terdapat pada teori nolting.
4. Bagi Peserta Didik
Sebagai sarana untuk mengetahui dan meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah pada materi aljabar.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Landasan Teori
9
A.2.3 Pemecahan Masalah Berdasarkan Teori Nolting
B. Materi Pembelajaran
B.1. Pengertian bentuk aljabar
Aljabar adalah bagian dari ilmu matematika meliputi teori bilangan, geometri, dan
analisis penyelesaiannya. Bentuk aljabar adalah teknik yang digunakan untuk
menyajikan suatu masalah matematika dengan simbol atau huruf sebagai peubah
suatu objek dalam masalah tersebut.
Pada bagian ini kita akan membahas tentang:
1. Bentuk dan unsur aljabar
2. Operasi Hitung pada aljabar
3. Pecahan bentuk aljabar
11
Bentuk aljabar dalam bentuk hasil kali antar bilangan atau antar variabel, seperti 4𝑥
dan 𝑥𝑦 pada disebut suku tunggal (monom). Variabel atau bilangan suku satu, seperti
𝑦 dan −6 disebut juga suku tunggal. Bentuk-bentuk aljabar yang diperoleh dari hasil
penjumlahan suku tunggal seperti 10𝑥 + 20 dan 2𝑥 + 𝑦 disebut suku banyak
(polinom). Setiap suku tunggal pada bentuk suku banyak disebut suku dari suku
banyak.
Suatu bentuk aljabar berderajat 1 disebut bentuk linear, bentuk aljabar berderajat 2
yang hanya memiliki satu variabel disebut bentuk kuadrat, dan seterusnya.
Suku bisa dibedakan menjadi suku sejenis dan suku tidak sejenis. Dikatakan suku
sejenis jika variabel dan pangkat variabelnya itu sama. Tapi, jika keduanya berbeda,
disebut dengan suku tidak sejenis.
Contohnya:
• 2𝑝2 𝑞 + 5𝑝2 𝑞 disebut suku sejenis karena variabel dan pangkat variabelnya
sama.
• 2𝑥𝑦 2 + 7𝑦 2 𝑥 disebut suku tidak sejenis karena variabel dan pangkat
variabelnya tidak sama.
Contoh soal:
Sederhanakan bentuk dari 5a – 2b + 6a + 4b – 3c.
Penyelesaiannya mudah, kok. Kita hanya perlu menyusun atau mengelompokkan
suku-suku yang sejenis. Suku sejenis berarti variabelnya harus sama. Setelah
dikelompokkan, kita bisa jumlahkan aja koefisiennya.
5a – 2b + 6a + 4b – 3c = 5a + 6a – 2b + 4b – 3c
= 11a + 2b – 3c
Contohnya:
Kurangkan 9a – 3 dari 13a + 7.
(13a + 7) – (9a – 3) = 13a + 7 – 9a + 3
=13a – 9a + 7
13
= (13 – 9)a + 10
= 4a + 10
= 10x2 – xy – 3y2
14
dengan menentukan terlebih dahulu faktor sekutu masing-masing bentuk aljabar
tersebut, kemudian melakukan pembagian pada pembilang dan penyebutnya.
• Pembagian variabel dengan konstanta
3𝑥
3𝑥 ÷ 3 = 3 = 𝑥
• Pembagian variabel dengan variabel
3𝑥 𝑥
=3𝑥=3
3
• Pembagian variabel dengan variable yang lebih kompleks
8𝑥 2 𝑦 8 𝑥2𝑦
=2 = 4xy
2𝑥 𝑥
Pada segitiga Pascal tersebut, bilangan yang berada di bawahnya diperoleh dari
penjumlahan bilangan yang berdekatan yang berada di atasnya.
Contoh 1:
15
yaitu mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa pada
materi aljabar yang ditinjau berdasarkan prosedur Polya dengan tanpa
memberikan perlakuan apapun sebelumnya.
Melalui tes kemampuan pemecahan masalah, diambil sampel beberapa artikel
yang memiliki kemampuan pemecahan masalah pada level sangat baik, baik,
cukup dan kurang berdasarkan teori nolting. Data yang diperoleh yaitu dari hasil
review artikel pada tes pemecahan masalah, wawancara dan dokumentasi.
Adapun teknik analisis data yang digunakan menurut Miles dan Huberman
(Sugiyono, 2017). Dalam menganalisis data komulatif dilakukan secara interaktif
dan kontinu hingga tuntas, sehingga datanya jenuh. Kegiatan menganalisis data
meliputi perolehan hasil pekerjaan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan
masalah matematika berdasarkan prosedur teori nolting (Nolting, 2012)
D. Penelitian Relevan
Hasil penelitian yang relevan adalah uraian sistematis mengenai hasil- hasil
penelitian yang telah dilakukan peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan
substansi yang diteliti. Adapun penelitian yang relevan dalam penelitian ini
disajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut:
D.1. Analisis kesalahan siswa kelas VII dalam menyelesaikan soal oprasi bentuk
aljabafr berdasarkan teori nolting
ASPEK
Synthesize Subjek penelitian ini adalah sampel lima belas orang heterogen siswa
kelas VII MTs Al-Firdaus Cipatat. teknik yang digunakan untuk
mengekstrak data dari Penelitian ini membatasi jumlah soal tes tertulis
16
menjadi delapan, yang didasarkan pada materi.Aljabar bentuk operasi.
Contrast Sesuai dengan apa yang telah dibahas di atas mengenai gambaran
masalah dan penyebabnya, maka peneliti menawarkan beberapa solusi
untuk mengatasi hal tersebut, diantaranya adalah: 1) Metode untuk
mengurangi kesulitan yang dihadapi siswa ketika membaca adalah
dengan berlatih membaca bacaan dengan jelas. dan secara ringkas,
secara teratur membuat catatan untuk memperjelas konsep yang
mereka pahami dan ditanyai pertanyaannya, atau bertanya kepada guru
atau instruktur lain tentang bagian yang sulit dipahami; 2) Untuk
mengurangi permasalahan-permasalahan yang disebabkan oleh
kecerobohan, yaitu membantu siswa meninjau kembali materi yang
telah ditulis sebelumnya secara tertib dan mempersiapkan mereka
untuk tugas-tugas tes yang akan datang; 3) Untuk meminimalisir
kekurangan konsep, yaitu mempelajari materi perenang secara
menyeluruh agar dapat menilainya dengan jujur; Selain itu, jangan
mengajukan pertanyaan kepada guru tepat sebelum ujian untuk
memastikan pemahaman Anda terhadap materi sudah akurat; 4) Untuk
mengurangi timbulnya penerapan,
Citation Shadiqin, A. R., & Rosyana, T. (2023). Analisis kesalahan siswa kelas
VII dalam menyelesaikan soal operasi bentuk aljabar berdasarkan teori
nolting. JPMI – Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 6 (3), 1009-
1018.
D.2. Analisis kesalahan siswa smp kelas VIII dalam menyelesaikan masalah soal
cerita matematika
ASPEK
17
Synthesize Diketahui bahwa alasan bawahan gagal menyelesaikan penilaian topik
ketiga adalah karena mereka gagal memahami pentingnya topik
tersebut, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam menyelesaikan
tugas.
Compare Data penelitian ini terdiri dari pernyataan yang jelas dan ringkas yang
diperoleh dari teks dan komentar yang jelas dan ringkas. Subjek
penelitian ini adalah sekelompok tiga orang siswa kelas VIII SMP N 2
Karang Anyar yang mampu memberikan informasi terkait
permasalahan dalam penalaran matematis. Instrumen ini terdiri dari
tiga bagian yang terpisah namun terkait.
Citation Farida, N., 2015.Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VIII Dalam
Menyelesaikan Masalah Soal Cerita Matematika. Aksioma: Jurnal
Pendidikan Matematika FKIP Univ Muhammadiyah Metro ISSN
2442-5419 Vol. 4, No.2 (2015) 42-52
D.3. Analisis kesalahan siswa dsalam menyelesaikan soal cerita matematika tipe hots
materi aljabar berdasarkan teori nolting
ASPEK
Synthesize Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian meliputi reduksi
data, analisis data, penambangan data, dan ekstraksi data (triangulasi).
18
ini menggunakan teknik wawancara semi terstruktur.
Citation Shadiqin, A. R., & Rosyana, T. (2023). Analisis kesalahan siswa kelas
VII dalam menyelesaikan soal operasi bentuk aljabar berdasarkan teori
nolting. JPMI – Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 6 (3), 1009-
1018.
ASPEK
Summarize analyzing the types of problems that students face when they work
through the material from the seventh-grade SMP Dominico Savio
Manado case study and to identify the causes of the problems that the
students are facing.
Synthesize The research methodology used in this study is deskriptif kualitatif.
The data extraction technique is carried out using tescan and
wawancara. According to the analysis of this research, the types of
problems that the seventh-grade Dominico Savio Manado students
encountered when solving problems related to aljabar-style material
were as follows: problems involving concepts were roughly 66.67%,
problems involving procedures were roughly 55.55%, and problems
involving computers were roughly 83.33%. One factor contributing to
the students' failure to complete the assignment is that they are not
paying attention to the instructions, they are not paying attention to the
details when performing hitung operations, and they are hesitant to
complete aljabar operations.
Compare It is observed that students have three different types of problems
when they are working on an aljabar operation; computer-related
problems account for 83,33% of the total, while conceptual problems
account for 66,67% and procedural problems for 55,55%. Below are
the factors that contribute to the mistakes made by students when
learning about aljabar operations: The root cause of the student's
concept failure is the student's failure to make progress in
understanding the subject. Due to the students' lack of understanding
19
about suku pengertian, The reason for the second reason for the
students' poor performance on the test is that they were unable to
answer certain questions correctly, which made it difficult for them to
answer the questions. (3) One of the reasons for the students' computer
failure is their lack of computer literacy in managing assignments.
Contrast This research methodology uses desk research. Menggunakan kata-
kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang
sementara diamati untuk mendeskripsi suatu gejala, peristiwa, kejadian
yang terjadi saat sekarang dengan penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. This study was conducted at SMP Dominico
Savio Manado during the Fall 2021–2022 semester. Subject of this
study is all seventh-grade students. Every tool used to modify
observed social and historical narratives is an analytical tool
(Sugiyono, 2014). Individual research subjects, tes, and wawancara
serve as research instruments in this study. The primary tool in
qualitative research is the researcher themselves (Sator & Komariah,
2014). This research methodology uses a uraian-based tes ujian. Tes,
as a tool for inquiry, consists of questions that are posed to students in
order to get their feedback. Topic tes is covered by
Citation Lucia Rengkung, A., Pitoy, C., Kunci, K., Penyebab, F., Kesalahan,
A., & Bentuk Aljabar, O. (2022). SISWA'S KESALAHAN
ANALYSIS IN COMPILING SOAL FOR MATERI OPERASI
BENTUK ALJABAR. Journal of Education, ADIBA, 2(2), 273–281.
D.5. Analysis of student errors of class VII mts ath-thohiriyyah in solving circle
material problems based on nolting
ASPEK
Summariz The purpose of this qualitative descriptive study is to characterize the
e different kinds of mistakes made by students as well as the contributing
variables to their mistakes.utilizing Nolting's theory to solve circle
material problems. This study.included 25 eighth-grade B MTs from
Ath-Thohiriyyah Watusalam for the academic year 2021–2022 using
methods from tests and interviews. The outcomes revealed that 65.6%
of students made concept errors, 63.2% made test-taking errors, 57.6%
misread instructions, 56% made careless mistakes, and 8% made study
errors.6.4% of application errors are faults. The elements that lead to
students making errors as a result of their anxiety, unclear
comprehension of the questions, and Don't worry, don't review the
answers, and don't study before the test.They are gathered, do not
comprehend the formula, and do not comprehend the functional stages,
Synthesize The circle material is where a lot of students make mistakes when
20
working on problems. When learning mathematics, especially circle
material, students struggle to retain the ideas that teachers have taught
them and are unable to apply formulas. The mistake arises from
students' limited comprehension of mathematical concepts. This agrees
with Yadrika and colleagues. (Zanthy & Saifanah, 2020)
Compare According to the results of the previous analysis, when students solved
circle material problems, they committed six different kinds of
mistakes based on Nolting's theory. First, there were 65.6% of
conceptual errors. This can be attributed to students not being
accustomed to writing formulas, being anxious, being careless, not
understanding the concept but being too embarrassed to ask, not
understanding the problem, and not studying for the test. Second,
students made 63.2% of test-taking errors because they failed to study
beforehand, didn't understand the operation steps correctly, and weren't
comfortable writing conclusions. Third, there were 57.6% misread-
direction errors. This was caused by students' anxiety, lack of
comprehension of the material, failure to use known and requested
writing style, poor ability to recognize information images, and lack of
Contrast Written test results and interview transcripts were used to gather data.
Based on Nolting's theory, written exams were used to identify the
different kinds of errors made by students. The exam consisted of five
circle material questions for description and one extra question to
determine the types of errors made by the students.
Citation Mardhiyana, D. & Izza, A. Z. 2022. An examination of the mistakes
made by Class VIII MTs Ath-Thohiriyyah students when attempting to
solve circle material problems using Nolting theory. Mathematics and
Education, 10(2), 157–172.Citation: 10.33477-80/mp.v10i2.3380 DOI
E. Kerangka Pekiran
22
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Sasaran Penelitian
Subjek dari penelitian ini yaitu siswa kelas VIII SMP. Untuk
sampel penelitian analisis ini diambil melalui review dari beberapa
artikel.
Objek penelitian ini adalah lembar jawaban siswa dari soal
analisis kemampuan pemecahan masalah aljabar berdasarkan teori
nolting yang telah dikembangkan oleh peneliti dan divalidkan oleh
para ahli yakni guru matematika. Soal yang dianalisis lembar
jawabannya terdiri dari 5 soal pemecahan masalah.
D. Prosedur Penelitian
23
Prosedur penelitian yang dilakukan untuk mendapat data yang
dibutuhkan untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini disajikan
dalam gambar sebagai berikut:
E. Instrumen Penilaian
24
Kisi-kisi Instrumen
Indikator
No. Indikator Pembelajaran pemecahan masalah
Soal yang diukur
Keterangan :
2. Menyusun Soal
Soal disusun berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun sebelumnya.
Soal yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari 5 soal uraian
pemecahan masalah yaitu Aljabar kelas VIII.
25
Sumber : (Shadiqin A.R ,Rosyana.T., 2023)
1. Validitas Isi
(Sinaga, 2007:160)
26
Keterangan :
4 4 ≤ 𝑉𝑎 < 5 Valid
5 𝑉𝑎 = 5 Sangat Valid
(Sinaga, 2007:161)
2. Validitas Konstruk
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑋)(∑ 𝑋𝑌)
𝑟𝑥𝑦 =
27
𝑟𝑥𝑧= Koefisien korelasi antara x dan y
𝑁 = Jumlah testee
Koefisien Kualifikasi
28
F.2 Uji Reliabilitas Soal
𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑎𝑙𝑝ℎ𝑎 =
Keterangan:
k = nomor item
Koefisien Kualifikasi
29
Apabila 𝑟11 lebih dari 0,70 berarti tes hasil belajar yang sedang
diuji reliabilitasnya dinyatakan memiliki reliabilitas tinggi, apabila 𝑟11
kurang dari sama dengan 0,4 maka dinyatakan memilikireliabilitas
rendah. Instrumen dapat dikatakan reliabel, jika 𝑟11 berada pada
indeks lebih dari 0,40 sampai dengan 1,00 maka soal tes reliable (dapat
dipercaya) dapat digunakan.
G. Teknik Analisis Data
𝑥̅ = nilai rata-rata
Persentase Kriteria
31
DAFTAR PUSTAKA.
Arifin, S., Kartono, & Hidayah, I. (2019). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah
pada Model Problem Based Learning Disertai Remedial Teaching. EduMa,
8(1), 85- 97. 10.242335/eduma.v8i1.3355
Farida, N., 2015.Analisis Kesalahan Siswa SMP Kelas VIII Dalam Menyelesaikan
Masalah Soal Cerita Matematika. Aksioma: Jurnal Pendidikan
Matematika FKIP Univ Muhammadiyah Metro ISSN 2442-5419 Vol. 4,
No.2 (2015) 42-52
32
Izza, A. Z. & Mardhiyana, D. 2022. Analysis of Students’ Errors of Class VIII MTs
Ath-Thohiriyyah in Solving Circle Material Problems Based on Nolting
Theory. Matematika dan Pembelajaran, 10(2), 157-172. DOI:
http://dx.doi.org/10.33477/mp.v10i2.3380
Lucia Rengkung, A., Pesik, A., Pitoy, C., Kunci, K., Kesalahan, A., Penyebab, F., &
Bentuk Aljabar, O. (2022). ANALISIS KESALAHAN SISWA DALAM
MENYELESAIKAN SOAL PADA MATERI OPERASI BENTUK
ALJABAR. ADIBA: JOURNAL OF EDUCATION, 2(2), 273–281
Ninik, Hobri, & Suharto. (2014). Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah untuk
Setiap Tahap Model Polya daru Siswa SMK Ibu Pakusari Jurusan Multimedia
pada Pokok Bahasan Program Linear. Kadikma, 5(3), 61–68.
https://doi.org/https://doi.org/10.19184/kdma.v5i3.1374
Romika, & Amalia, Y. (2014). Analisis Tingkat Kemampuan Siswa dalam Pemecahan
Masalah Matematika Menggunakan Media Visual dan Non Visual pada Materi
Bangun Ruang Sisi Datar di SMP dengan Teori Van Hiele. MAJU, 1(2), 18–
32. https://doi.org/https://www.neliti.com/id.publications/269954
Shadiqin, A. R., & Rosyana, T. (2023). Analisis kesalahan siswa kelas VII dalam
menyelesaikan soal operasi bentuk aljabar berdasarkan teori nolting.
JPMI – Jurnal Pembelajaran Matematika Inovatif, 6 (3), 1009-1018
33
Saliman. (2007). Penerapan pembelajaran berbasis budaya sebagai upaya peningkatan
kualitas pembelajaran pada mata kuliah perencanaan pembelajaran. Prosiding
Seminar Nasional Inovasi Pembelajaran.
Setyawati, Ri. D., Happy, N., & Murtianto, Y. H. (2017). Instrumen Angket
Self Esteem Mahasiswa Ditinjau dari Validitas dan Reliabilitas. Jurnal
Phenomenon, 7(2), 174– 186.
https://doi.org/https://doi.org/10.21580/phen.2017.7.2.1932
Siregar, D., Vitoria, L., & Bukhari. (2019). Kemampuan Peserta Didik Menyelesaikan
Soal Matematika pada Trends International Mathematics and 44 Sciense Study
(TIMSS) di Kelas V SD Negeru 51 Banda Aceh. In Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Unsyiah (Vol. 4, Issue 1).
Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: PT. Tarsito. Sugiyono. (2015). Metode
Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D).
Bandung: Alfabeta.
Susanto, E., Susanta, A., Maizora, S., & Rusdi, R. (2021). Analisis Kemempuan Siswa
Smp/Mts Kota Bengkulu Dalam Menyelesaikan Soal Matematika Timss.
Jurnal THEOREMS (The Original Research of Mathematics), 5(2), 131.
https://doi.org/10.31949/th.v5i2.2567
Tahir, F., Kodirun, K., & Prajono, R. (2019). Efektivitas Model Pembelajaran
Missouri Mathematics Project Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Peserta Didik Kelas Vii Smp Negeri 1 Kendari. Jurnal Penelitian
Pendidikan Matematika, 7(3), 43. https://doi.org/10.36709/jppm.v7i3.9280
Upacara, B., & Tabot, T. (2019). International Seminar on Islamic Studies , IAIN
Bengkulu , March 28 2019 | Page60. 1, 60–68. Utami, R. W., & Wutsqa, D. U.
(2017). Analisis kemampuan pemecahan masalah matematika dan self-efficacy
siswa SMP negeri di Kabupaten Ciamis. Jurnal Riset Pendidikan Matematika,
4(2), 166. https://doi.org/10.21831/jrpm.v4i2.14897
34
Wahyudi, & Anugraheni, I. (2017). Strategi Pemecahan Masalah Matematika. In Satya
Wacana University Press (Issue August). Wilujeng, H., & Novitasari. (2018).
ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA
Science Study ( TIMSS ). Berdasarkan laporan TIMSS , ranking Indonesia
pada tahun 1999 yang rendah ( low ) di antara empat tingkatan lainnya , yaitu
lanjut ( advanced ), tinggi ( high ), dan.Prima: Jurnal Pendidikan Matematika,
2(2), 137–147.
35
NSTRUMEN
Kisi-kisi soal
1. Menentukan oprasi hitung aljabar
2. Menentukan bentuk aljabar dari soal cerita
3. Menentukan soal cerita dengan oprasi aljabar
4. Menentukan soal cerita yang akan di ubah ke bentuk aljabar
5. Menentukan perkalian silang,pemfaktoran dan penjumlahan dalam pecahan
36
NAMA :
KELAS :
NAMA SEKOLAH :
HARI/TANGGAL :
2. Siska membeli 8 permen untuk diberikan kepada temannya. Siska memberikan 2 permen
kepada Rani. Berapakah sisah permen yang dimiliki Siska sekarang? Nyatakan
permasalahan tersebut dalam bentuk aljabar!
3. Pak Andi memiliki sawah yang berbetuk persegi panjang dengan panjang (2x + 4y) cm
dan lebar (2x + 3y) cm. Berapakah luas sawah Pak andi ?
4. Sesi dan helen bermain bersama,sesi membawa 15 tutup botol dari rumahnya untuk
bermain dan ternyata sesi membawa lebih banyak dari helen,jika helen membawa tutup
botol adalak x maka tentukan jumlah tutup botol yang mereka bawa untuk
bermain kedalam y !
5. Tentukanlah :
a. −(4𝑥² 𝑦𝑧2) ³
b. [(6 ×) (2𝑦)]²
8𝑞 4
c. +𝑞
𝑞2
38
Misal: permen = x 3
8 permen = 8x 2
2 permen = 2x 2
Bentuk aljabar dari pernyataan diatas adalah
8x – 2x = 6x 3
3. Pak Andi memiliki sawah yang berbetuk persegi panjang
dengan panjang (2x + 4y) cm dan lebar (2x + 3y) cm.
Berapakah luas sawah Pak andi ?
Penyelesaian:
Diketahui:Panjang = (2𝑥 + 4𝑦)𝑐𝑚 2
Lebar = (2𝑥 + 3𝑦) 𝑐𝑚 2
Ditanya: Berapakah luas sawah Pak Andi ? 2
Jawab:
Luas Persegi Panjang = 𝑝 × 𝑙 2
= (2𝑥 + 4𝑦)𝑐𝑚 × (2𝑥 + 3𝑦)𝑐𝑚 2
= 4𝑥2 + 6𝑥𝑦 + 8𝑥𝑦 + 12𝑦2 cm2 3
= 4𝑥2 + 14𝑥𝑦 + 12𝑦2 cm2 2
Jadi, luas sawah Pak Andi adalah 4𝑥2 + 14𝑥𝑦 + 12𝑦2 cm2 1
4. Sesi dan helen bermain bersama,sesi membawa 15 tutup
botol dari rumahnya untuk bermain dan ternyata sesi
membawa lebih banyak dari helen,jika helen membawa
tutup botol adalak 𝑥 maka tentukan jumlah tutup botol
yang mereka bawa untuk bermain kedalam y..
Penyelesaian:
Diketahui: Nilai tutup botol helen = 𝑥 2
Tutup botol sesi = 𝑥 + 15 3
Ditanya: Jumlah tutup botol ? 1
Jawab:
Jumlah tutup botol = tutup botol helen + tutup botol sesi 2
= 𝑥 + (𝑥 + 15) 3
= 𝑥 + 𝑥 + 15 3
= 2𝑥 + 15 2
39
Jadi, jumlah tutup botol mereka adalah 2𝑥 + 15 1
5. Tentukanlah :
a. −(4𝑥² 𝑦𝑧2) ³
= – (4³𝑥2(3) 𝑦1(3) 𝑧2(3)) 4
4
= – 64𝑥6𝑦³ 𝑧6
b. [(6 ×) (2𝑦)]²
= [(6𝑥) (2𝑦)] × [(6 ×) (2𝑦)] 3
= 36𝑥24𝑦² 3
= 144𝑥2𝑦² 3
8𝑞 4
c. +
𝑞2 𝑞
8𝑞 4𝑞 3
= +
𝑞2 𝑞2
3
8𝑞+4𝑞
=
𝑞2
2
12𝑞 2
=
𝑞2
=12
𝑞