Anda di halaman 1dari 53

TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

“ANALISIS STRATEGI DAN KREATIVITAS SISWA


DALAM PEMECAHAN MASALAH LITERASI
MATEMATIKA DI KELAS VIII SMPN 4
SUNGGUMINASA KAB. GOWA”

KELOMPOK 2
1. HASMAH AZIS (220007301028)
2. ISTIQAMAH RAFIQ (220007301031)
3. NURFITRIANI SAFAR (220007301045)
4. NURUL FITRI (220007301049)
5. ILHAM (220007301080)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR


2023
DAFTAR ISI
Halaman

Halaman Judul ............................................................................................... i

Daftar Isi.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................... 1

B. Pertanyaan Penelitian............................................................................. 5

C. Tujuan Penelitian……………………………………........................… 5

D. Manfaat Penelitian……………………………………………………... 5

E. Batasan Istilah…………………………………………………….......... 6

BAB II METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ………………………………………………………… 8

B. Tempat dan Waktu Penelitian …………………………………………. 8

C. Subjek Penelitian……. .….……………………………………………. 8

D. Fokus Penelitian ………….…………………………………………… 9

E. Prosedur Penelitian ……………………………………………………. 10

F. Teknik Pengumpulan Data …………………………………………….. 11

G. Instrumen Penelitian……………………………………………………. 13

H. Pemeriksaan Keabsahan Data…………………………………………... 16

I. Teknik Analisis Data……………………………………………………. 17

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………………………. 20

B. Saran…………………………………………………………………… 21

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ii
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masa pandemic Covid 19 menyebabkan dunia Pendidikan Indonesia


membutuhkan perhatian khusus. Aturan pemerintah saat ini meniadakan
proses pembelajaran tatap muka, sehingga pembelajaran melalui daring
menjadi satu-satunya solusi yang dapat ditempuh. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan di rumah menjadi tantangan baru bagi guru dan peserta didik.
Memanfaatkan ilmu dan teknologi yang semakin maju, para pendidik
diharapkan dapat meningkatkan kreativitasnya dan membuat suatu inovasi
untuk menunjang proses pembelajaran daring, khususnya pembelajaran
matematika.

Matematika merupakan salah satu komponen dalam kurikulum


Pendidikan nasioanal Indonesia. Matematika merupakan hal yang penting
dalam kehidupan manusia karena dibutuhkan kapan saja dan dimana saja.
Menurut (Maharani & Bernard, 2018) mata pelajaran matematika perlu
diberikan kepada seluruh peserta didik, dimulai dari sekolah dasar hingga
jenjang sekolah yang lebih tinggi untuk membekali peserta didik dengan
kemampuan berfikir logis, sistematis, analitis, kritis, dan kreatif, serta
kemampuan kerja sama.

Kurikulum 2013 merupakan suatu kebijakan pemerintah dalam


bidang Pendidikan yang diharapkan mampu untuk menjawab tantangan dan
persoalan yang akan dihadapi oleh bangsa Indonesia ke depan. Salah satu
tuntutan kurikulum 2013 menghendaki siswa mampu menguasai makna
pemecahan masalah literasi matematika, serta mengehendaki siswa tidak
hanya mampu menyelesaikan soal-soal rutin dengan menggunakan
rumus/algoritma, tetapi juga harus mampu bernalar dan menggunakan
matematika untuk memecahkan masalah dalam kehidupan. Siswa terkadang
tidak mampu mengaplikasikan ilmu matematika yang mereka dapat untuk
2

memecahkan masalahyang ditemui dalam bidang ilmu lain maupun dalam


kehidupan sehari-hari.

Menurut (Ningtias & Wijaynti, 2020) kemampuan pemecahan


masalah mamtematika merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh
siswa dalam pembelajaran matematika. Namun, kemampuan pemecahan
masalah matematika di Indonesia masih sangat rendah khususnya dalam
menyelesaikan soal literasi matematika. Hal ini dapat dilihat dalam laporan
studi Programme for International Student Assesment (PISA) tahun 2018.
Menurut ( Schleicher 2018) Indonesia pada tahun 2018 berada di peringkat
ke 74 dari 79 negara partisipan PISA pada kategori kemamuan membaca,
pada kategori kemampuan matematika Indonesia berada pada peringkat ke 73
dari 79 negara partisipan PISA, sedngkan pada kategori kemampuan sains
Indonesia berada di peringkat 71 dari 79 negara partisipan PISA. Hal ini
megindikasikan Pendidikan di Indonesia belum mampu mengembangkan
pemecahan masalah literasi matematika siswa.

Menurut (Muzaki, 2019) tuntutan kemampuan siswa dalam


matematika tidak sekedar memiliki kemampuan berhitung saja, akan tetapi
kemampuan berfikir yang logis, kritis, dan sistematis dalam pemecahan
masalah. Pemecahan masalah literasi matematika bukan hanya berupa soal
rutin akan tetapi lebih kepada permasalahan yang dihadapi sehari-hari.

Hal ini sejalan dengan pendapat (Sari, 2015) literasi matematika tidak
hanya pada penguasaan materi saja akan tetapi lebih kepada penggunaan
penalaran, konsep, fakta dan alat matematika dalam pemecahan masalah
sehari-hari. Selain itu, literasi matematika juga menuntut seseorang untuk
mengkomunikasikan dan menjelaskan fenomena yang dihadapinya dengan
konsep matematika.

Menurut (Wardono & Mariani, 2018) kemampuan literasi matematika


didefenisikan sebagai kemampuan untuk memahami dan menerapkan
pengetahuan dasar matematika dalam kehidupan sehari-hari. Tiga hal utama
yang menjadi gagasan utama konsep literasi matematika adalah: (1)
3

kemampuan untuk merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan matematika


dalam berbagai konteks; (2) masuknya penalaran matematis dan penggunaan
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menggambarkan,
menjelaskan, dan memprediksi fenomena; dan (3) manfaat keterampilan
literasi matematika, yaitu untuk membantu seseorang menerapkan
matematika dalam kehidupan sehari-hari.

Literasi matematika dalam pemecahan masalah sangat erat kaitannya


antara satu dengan yang lainnya. Literasi matematika yang menjadikan
pengetahuannya untuk dapat menyelesaikan dan mengkomunikasikan sebuah
masalah bersesuaian dengan proses pemecahan masalah yang menuntut siswa
untuk belajar dari sebuah masalah serta menyelesaikan permasalahan
tersebut.

Masalah yang muncul dalam matematika beragam, sehingga diperlukan


beberapa strategi untuk menyelesaiakannya. Pada saat melakukan pemecahan
masalah, strategi yang digunakan siswa diharapkan dapat bermanfaat dalam
kehidupan nyata mereka, yaitu strategi yang dapat memudahkan siswa untuk
memahami masalah dan mendapat gambaran umum pemecahan masalah.

Menurut (Shadiq, 2004) strategi pemecahan masalah adalah cara yang


sering digunakan orang dan sering berhasil pada pemecahan masalah.
Menurut (Sutriningsih, 2015) melalui strategi pemecahan masalah matematis
siswa diarahkan pada pemahaman konsep secara sistematis yang diterapkan
dalam menyelesaikan sebuah masalah. Dengan demikian strategi pemecahan
masalah berdampak pada siswa untuk selalu mengembangkan kebiasaan
berfikir sistematis dan terbiasa denagn tingkat aspek kognitif siswa sehingga
meningkatkan kemampuan siswa dalam menyelesaikan sebuah masalah.

Menurut ( aisyah & Santoso, 2019) beberapa hal yang menjadi pemicu
rendahnya kemampuan siswa dalam melakukan pemecahan masalah adalah
karena penentuan strategi yang kurang tepat. Penggunaan strategi yang
kurang tepat akan membuat penyelesaian yang dihasilakn kurang maksimal.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa penentuan dan penggunaan strategi
4

dalam proses penyelesaian suatu masalah merupakan sesuatu yang perlu


dilakukan.

Menurut (Darmawan & Prayekti, 2019) penentuan penggunaan


strategi dalam memecahkan masalah matematis yang dilakukan sisa
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah karena strategi tersebut
adalah strategi yang paling sering dijelaskan dan digunakan guru ketika
melaksanakan pembelajaran di kelas. Selain pemilihan strategi yang tepat
keberhasilan dalam memecahkan suatu masalah juga sangat dipengaruhi oleh
kreativitas yang dimiliki oleh siswa.

Menurut (Subur, 2016) kreativitas sebagai kemampuan untuk melihat


kemungkinan-kemungkinan untuk memecahkan suatu masalah, merupakan
bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang perhatian dalam
Pendidikan formal. Sehingga dapat digaris bawahi bahwa kreativitas
merupakan hal yang penting dalam belajar matematika. Hal ini didasari
karena kreativitas merupakan aktivitas mental yang dapat memacu atau
memotivasi siswa dalam mengembangkan potensi dirinya dalam mengajar.

Menurut Polya (1973) kemampuan memecahkan masalah ada pada


ide penyusunan rencana. Orton (1992) menyebutkan bahwa tahap-tahap yang
sangat sulit dan rumit adalah tahap 2 ( menentukan rencana pemecahan
masalah), dan tahap 3 (mengerjakan), terutama tahap kedua dimana
kreativitas, daya temu, pengertian mendalam sangat diperlukan. Berdasarkan
pendapat tersebut, kreativitas mempunyai peran penting dalam pemecahan
masalah khususnya dalam merencanakan pemecahan masalah. Kreativitas
juga sangat berperan ketika siswa memilih strategi yang digunakan dalam
menyelesaikan masalah.

Berdasarkan paparan di atas, maka peneliti tertarik dan ingin


mengetahui lebih lanjut mengenai strategi dan kreativitas yang dimiliki oleh
siswa dalam pemecahan masalah literasi matematika. Oleh karena itu, peneliti
berinisiatif melakukan penelitian dengan judu “ Analisis Strategi &
5

Kreativitas siswa dalam Pemecahan Masalah Literasi Mtematika di Kelas


VIII SMP Negeri 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa”.

B. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan latar belakang, maka pertanyaan pada penelitian ini adalah:


Bagaiman strategi dan kreativitas siswa dalam pemecahan masalah Literasi
Matematika di Kelas VIII SMP Negeri 3 sungguminasa Kabupaten Gowa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan penelitian adalah


untuk mendeskripsikan bagaimana strategi dan kreativitas siswa dalam
pemecahan masalah Literasi Matematika di Kelas VIII SMP Negeri 3
sungguminasa Kabupaten Gowa.

D. Manfaat Penelitian

Peneliti Berharap dengan adanya penelitian ini dapat memberikan


manfaat, khususnya adalah sebagai berikut:
1. Bagi Peneliti
Sebagai sarana pembelajaran untuk mendapatkan pengalaman dan
gambaran bagaimana strategi dan kreativitas siswa dalam
pemecahan masalah Literasi Matematika di Kelas VIII SMP Negeri
3 sungguminasa Kabupaten Gowa.
2. Bagi Guru
Memberikan informasi bagi guru mengenai strategi dan kreativitas
siswa dalam pemecahan masalah Literasi Matematika di Kelas VIII
SMP Negeri 3 sungguminasa Kabupaten Gowa.
3. Bagi Siswa
Siswa dapat meningkatkan motivasinya dalam belajar matematika
dan memberikan inspirasi bagi siswa yang lainnya.
4. Bagi Sekolah
Dengan adanya penelitian ini pihak sekolah dapat menjadikan
referensi untuk meningkatkan mutu sekolah.
6

5. Manfaat bagi peneliti lain


Sebagai referensi peneliti lain yang melakukan penelitian serupa
serta dapat dijadikan sebagai pedoman Pustaka untuk penelitian
yang lebih lanjut.

E. Batasan Istilah

Untuk menghindari perbedaan penafsiran, maka perlu diberikan Batasan


istilah sebagai berikut:

1. Analisis dalam penelitian ini yaitu mendeskripsikan,


menggambarkan, membandingkan kemudian menguraikan. Adapun
yang akan di analisis pada penelitian ini adalah strategi dan
kreativitas siswa dalam pemecahan masalah literasi matematika.

2. Strategi dalam penelitian ini adalah cara yang digunakan siswa dalam
menyelesaikan masalah literasi matematika. Strategi yang
digunakan siswa untuk menentukan Langkah-langkah yang akan
diambil untuk menemukan solusi dan jawaban.

3. Kreativitas dalam penelitian ini adalah kreativitas siswa dalam


memilih dan menggunakan strategi pemecahan masalah. Kreativitas
dapat membantu siswa dalam memunculkan ide-ide kreatif dalam
menganalisa dan menyelesaikan soal. Adapun indikator kreativitas
siswa terdiri dari kefasihan (Fluency), fleksibilitas (flexibility), dan
kebaruan (novelty).

4. Strategi dan kreativitas dalam penelitian ini adalah banyaknya cara


atau ide berbeda yang digunakan siswa dalam pemecahan masalah
literasi matematika.

5. Pemecahan masalah literasi matematika dalam penelitian ini adalah


cara siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika terkait
dengan kehidupan sehari-hari dengan strategi dan kreativitas yang
dimiliki oleh siswa. Adapun soal-soal yang digunakan dalam
7

penelitian ini terkait materi yang memuat 3 komponen literasi


matematika. Adapun 3 komponen literasi matematika yaitu konten,
proses, dan konteks.
8

BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitain Kualitatif dengan
pendekatan Deskriptif yang bertujuan untuk mendiskripsikan strategi dan
kreativitas siswa dalam pemecahan masalah literasi matematika di kelas
VIII SMP Negeri 3 Sungguminasa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 3 Sungguminasa Kabupaten
Gowa pada semester ganjil tahun ajaran 2020/2021

C. Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 2
Sungguminasa Kabupaten Gowa. Pengambilan subjek penelitian didasari
pada pengambilan sampel dengan cara purposive. Rekomendasi tersebut
berdasarkan pertimbangan guru mengenai kemampuan berkomunikasi
siswa karena subjek yang dipilih harus mampu mengkomunikasikan
pendapat atau idenya secara lisan dengan baik pada saat wawancara.
Pemilihan subjek berdasarkan hasil tes pemecahan literasi matematika
dipilih siswa yang mempunyai hasil tes dengan skor paling tinggi, sedang,
dan paling rendah dengan kecakapan yang baik. Hal ini berdasarkan
pertimbangan bahwa peneliti ingin mengetahui strategi dan kreativitas
masing-masing siswa yang dipikir cukup untuk mewakili keseluruhan.
Berikut adalah langkah-langkah proses pemilihan subjek pada
penelitian ini :
1. Menetapkan kelompok/kelas tempat melakukan penelitian.
2. Memberikan tes pemecahan masalah literasi matematika pada subjek
yang selanjutnya dipilih berdasarkan hasil tes pemecahan masalah
literasi matematika.
3. Menganalisis hasil tes pemecahan masalah literasi matematika.
9

4. Menentukan siswa yang terdiri dari siswa yang mempunyai hasil tes
pemecahan masalah literasi matematika tinggi, sedang, dan rendah.
Pengelompokan siswa dalam tiga kategori ini bertujuan untuk melihat
strategi dan kreativitas siswa secara berurutan. Masing-masing dipilih
minimal 2 subjek pada penelitian.
5. Selain memenuhi kategori, siswa yang terpilih juga dianggap mampu
berkomunikasi dengan baik.

D. Fokus Penelitian
Agar dapat menjawab pertanyaan penelitian dengan baik, maka fokus
penelitian ini diarahkan untuk mendeskripsikan strategi dan kreativitas
dalam pemecahan masalah literasi matematik di kelas VIII SMP Negeri 3
Sungguminasa.
Strategi dalam penelitian ini adalah strategi pemecahan masalah yang
digunakan siswa dalam menyelesaikan soal-soal pemecahan masalah.
Adapun sttrategi dalam pemecahan masalah matematika yang sering
digunakan yaitu:
1. Mencoba-coba.
2. Membuat diagram.
3. Mencoba pada hal sederhana.
4. Membuat tabel.
5. Menemukan pola.
6. Memperhitungkan setiap kemungkinan.
7. Berpikir logis.
8. Bergerak dari belakang.

Kreativitas dalam penelitian ini adalah kreativitas siswa dalam


memilih dan menggunakan strategi pemecahan masalah. Kreativitas
dapat membantu siswa dalam memunculkan ide-ide kreatif dalam
menganalisa dan menyelesaikan soal. Adapun indikator kreativitas siswa
terdiri dari kefasihan (fluency), fleksibilitas (flexibility), dan kebaruan
(novelty).
10

Pemecahan masalah literasi matematika dalam penelitian ini adalah


cara siswa dalam menyelesaikan soal-soal matematika terkait dengan
kehidupan sehari-hari dengan strategi dan kreativitas yang dimiliki oleh
siswa. Adapun soal-soal yang digunakan dalam penelitian ini terkait
materi pola bilangan yang memuat komponen literasi matematika.
Adapun 3 komponen literasi matematika yaitu konten, proses, dan
konteks.

E. Prosedur penelitian
Prosedur penelitian yang peneliti rancang adalah sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
a. Membuat surat izin untuk melakukan penelitian
b. Bertemu dengan kepala sekolah menyerahkan surat izin
penelitian dan menjelaskan hal-hal yang dilakukan di sekolah.
c. Bertemu dengan guru mata pelajaran untuk mengidentifikasi
mengenai kelas yang akan dilakukan penelitian.
d. Menyusun rancangan instrumen penelitian terdiri dari tes
pemecahan masalah literasi matematika, pedoman wawancara.
e. Melakukan validasi ahli untuk instrumen penelitian.

2. Tahap pelaksanaan

a. Melakukan pengumpulan data menggunakan tes pemecahan


masalah literasi matematika kepada sisiwa untuk menentukan
subjek penelitian.
b. Memilih minimal 2 siswa yang mewakili kategori tingkat
pemecahan masalah literasi matematika rendah, tingkat
pemecahan masalah literasi matematika sedang, tingkat
pemecahan masalah literasi matematika tinggi.
c. Memberikan tes pemecahan masalah literasi matematika kepada
subjek penelitian.
d. Setelah mengerjakan tes kemampuan pemecahan masalah
dilanjutkan dengan wawancara kepada subjek terpilih dengan
11

cara bergantian. Wawncara dilakukan untuk memverifikasi data


hasil tes kemampuan pemecahan masalah literasi matematika
dan mendapatkan infoemasi lebih jelas tentang gambaran
strategi dan kreativitas siswa dalam pemecahan masalah literasi
matematika yang tidak bisa diungkapkan dengan tulisan melalui
lembar jawaban soal.

3. Tahap Analisis Data


Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah :
a. Menganalisis hasil pekerjaan siswa dan hasil wawancara
b. Mendeskripsikan hasil analisis data
c. Menuliskan laporan akhir penelitian (tesis). Hasil ini yang
diharapkan adalah mampu mendeskripsikan strategi dan
kreativitas siswa dalam pemecahan masalah literasi matematika.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah tes
dan wawancara. Metode teknik pengumpulan data tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut :

1. Metode tes digunakan untuk memperoleh informasi terkait strategi


dan kreativitas yang digunakan dalam menyelesaikan masalah literasi
matematika. Dalam penelitian ini, tes diberikan kepada siswa berupa
soal essay yang setiap soalnya mampu memberikan data terkait
pemecahan masalah literasi matematika.
2. Wawancara dilakukan dengan memberikan serangkaian pertanyaan
yang diajukan secara langsung oleh peneliti kepada responden.
Wawancara yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah
wawancara tidak terstruktur. Wawancara dalam penelitian ini akan
dilakukan dengan berhadapan langsung dengan subjek penelitian. Di
dalam proses wawancara, ada pedoman wawancara yang sangat
12

umum, dengan mencantumkan hal-hal penting dan pertanyaan yang


akan dikembangkan dan disesuaikan sendiri ketika di lapangan.
3. Dokumentasi dilakukan untuk mengambil foto kegiatan atau rekaman
video pada subjek pada saat proses penelitian.

Proses pengumpulan data penelitian, secara sistematis


disajikan pada gambar 3.2 di bawah ini.

Memberikan tes tertulis


(soal literasi matematika)
pada kelas penelitian

Keterangan :
Jawaban Arah Proses :
siswa Kegiatan :
Pertanyaan :
Hasil :

Subjek penelitian

Wawancara

Data hasil
wawancara

Triangulasi

Apakah data
yang diperoleh
valid ?

Data kualitatif siap


dianalisis
13

G. Instrumen Penelitian

Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas


instrumen utama dan instrumen pendukung sebagai berikut :

1. Instrumen Utama

Dalam penelitian ini, yang akan menjadi instrumen utama


adalah peneliti sendiri. Hal ini karena peneliti langsung
berkomunikasi dengan subjek kaitannya dengan pengumpulan data.
Selain itu, peneliti mengetahui dengan pasti kenyataan di lapangan
tidak dapat diwakilkan oleh pihak lain.

2. Instrumen Pendukung
a. Tes Pemecahan Masalah Literasi Matematika
Tes pemecahan literasi matematika dalam penelitian ini
berupa soal essay literasi matematika dengan jumlah 2 soal
essay literasi matematika. Tes ini digunakan untuk memperoleh
data terkait strategi dan kreativitas siswa dalam pemecahan
masalah literasi matematika di kelas VIII SMP Negeri 3
Sungguminasa.
b. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara berfungsi sebagai acuan atau
pedoman bagi peneliti sehingga wawancara menjadi terarah.
Subjek penelitian yang terdiri dari 3 orang diwawancarai
berdasarkan jawaban tertulis maupun lisan ketika menjawab tes
pemecahan masalah literasi matematika. Pedoman wawancara
dibuat sedemikian rupa agar dapat mengetahui lebih dalam
tentang strategi dan kreativitas siswa dalam pemecahan masalah
literasi matematika di kelas VIII SMP Negeri 3 Sungguminasa
Kabupaten Gowa. Pedoman wawancara ini tidak baku artinya
pertanyaan bisa berubah sesuai dengan kondisi subjek (jawaban
yang ditulis subjek). Dalam pelaksanaannya peneliti dapat
mengembangkannya sesuai dengan kondisi yang sedang
14

dialami saat itu, tetapi masih tetap berpatokan pada pedoman


wawancara. Data hasil wawancara berupa transkrip wawancara.
Transkrip tersebut berisi pertanyaan-pertanyaan peneliti dan
jawaban subjek dalam menyelesaikan soal yang diberikan.
Berdasarkan transkrip tersebut, data tentang kemampuan literasi
matematika siswa berdasarkan jawaban dapat dianalisis.

c. Lembar Validasi
Lembar validasi terdiri atas lembar validasi soal tes
pemecahan masalah literasi matematika, dan pedoman
wawancara yang nantinya akan diberikan kepada validator.
Lembar validasi soal tes pemecahan masalah literasi
matematika digunakan untuk menguji kevalidan soal yang
terdiri dari validasi isi, tata bahasa, dan petunjuk pengerjaan.
Lembar validasi wawancara digunakan untuk menguji
kesesuaian pertanyaan pada pedoman wawancara berupa
validasi bahasa.
Validasi dilakukan agar mengetahui sejauh mana
instrumen yang akan digunakan sudah sesuai dan tepat untuk
dijadikan alat ukur dalam melakukan fungsinya. Validitas isi
yang digunakan pada penelitian ini bertujuan untuk melihat
relevansi butir dengan indikatornya atau dengan tujuannya.
Dimana validitas isi terbagi dalam dua jenis yakni validitas
tampang (face validity) dan validitas logis.
Analisis validitas isi dilakukan oleh validator ahli atau
pakar dalam bidang pengukuran untuk memberikan penilaian
dan pertimbangan mengenai butir-butir pernyataan dari
instrumen yang telah dibuat oleh peneliti. Hasil dari validasi
oleh validator ahli kemudian dianalisis dan menjadi pedoman
untuk merevisi butir pernyataan yang masih kurang baik.
Relevansi validator ahli secara menyeluruh dapat dihitung
15

dengan menggunakan rumus Gregory (Ruslan, 2009) sebagai


berikut:
𝐷
𝑉𝑎𝑙𝑖𝑑𝑎𝑡𝑜𝑟 𝐼𝑠𝑖 =
𝐴+𝐵+𝐶+𝐷

Keterangan :

A : jumlah item yang tidak relevan menurut kedua


validator

B: jumlah item yang tidak relevan (validator I) dan


relevan (validator II)

C: jumlah item yang relevan (validator I) dan tidak


relevan (validator II)

D : jumlah item yang relevan menjurut kedua validator

Berikut ini merupakan model kesepakatan antar penilai


untuk validasi isi :

Validator I

Relevansi Relevansi kuat


lemah (butir (butir bernilai 3
bernilai 1 atau atau 4)
2)
Relevansi lemah
(butir bernilai 1 A B
Validator II atau 2)
Relevansi kuat
(butir bernilai 3 C D
atau 4)

(Sumber : Ruslan, 2009)


16

Relebansi penilaian dari kedua validator ahli dapat


digunakan untuk menentukan derajat validitas. Instrumen
dengan derajat validitas yang kuat dapat ditentukan dengan
menggunakan model kesepakatan antar dua validator ahli
dengan kriteria hasil penilaian kedua validator minimal
memiliki relevansi yang koefisien validasi isi lebih besar dari
75% dengan itu maka hasil pengukuran atau intervensi yang
dilakukan valid.

Dari hasil validasi isi terhadap instrumen penelitian baik


angket regulasi diri, tes kemampuan berpikir kreatif dan
pedoman wawancara, maka dapat diperoleh sebagai berikut :

Tabel 3.2 Ringkasan Hasil Validasi Ahli Terhadap Instrumen


Penilaian

Instrumen Koefisien Validasi Keterangan

Tes Pemecahan Masalah 1 Valid

Pedoman Wawancara 1 Valid

H. Pemeriksaan Keabsahan Data

Setelah melakukan pengumpulan data maka dilakukan


pemeriksaan data yang diperoleh dari siswa setelah melakukan tes dan
wawancara. Untuk memperoleh data yang absah (valid) dalam
penelitian ini, maka dilakukan triangulasi. Dalam penelitian ini, akan
digunakan pengujian keabsahan data dengan menggunakan
triangulasi waktu. Peneliti akan mengecek keabsahan data yang
dikumpulkan dengan memberikan kembali tes dengan soal yang
samadan wawancara pada waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini,
untuk memenuhi keabsahan data, peneliti melakukan hal-hal berikut :
17

1) Uji kredibilitas data dilakukan dengan wawancarai subjek


penelitian secara berkala. Wawancara pertama dilakukan
untuk menggali informasi yang terdapat pada tes waktu
pertama. Selanjutnya dilakukan wawancara kedua untuk
menggali informasi pada tes waktu kedua.
2) Uji transferability, yang dilakukan peneliti adalah
menguraikan secara rinci deskripsi strategi dan kreativitas
siswa dalam pemecahan masalah literasi matematika dalam
hal ini berdasarkan data hasil tes subjek yang telah dipilih
berdasarkan 3 kategori yaitu tinggi, sedang, dan rendah.
3) Uji dependabilitas dalam penelitian ini adalah alat ukur atau
instrumen yang digunakan telah divalidasi oleh ahli sehingga
dapat dipercaya untuk mengukur kekonsistenannya bila
digunakan ulang pada masalah yang sama dengan instrumen
yang sama pula. Sehinga segala proses penelitian ini sudah
sesuai dengan arah dan tujuannya.
4) Uji konfirmabilitas yang dilakukan pada penelitian ini adalah
dengan mengambil data hasil tes pemecahan masalah literasi
matematika. Peneliti juga mengambil rekaman berupa gambar
pada saat proses pengerjaan tes dan pada saat wawancara
dengan beberapa subjek. Peneliti juga mengambil rekaman
berupa suara subjek pada saat subjek sedang diwawancarai
dan mencatat langsung hasil penelitian.

I. Teknik Analisis Data

Analisis sebelum dilapangan dilakukan terhadap data


sekunder atau data studi pendahuluan, yang menjadi tolak ukur untuk
menentukan fokus sebuah penelitian. Analisis data selama di lapangan
bersamaan dengan pengumpulan data. Kemudian setelah
pengumpulan data, peneliti melakukan analisis data. Jika ada jawaban
belum memuaskan,maka peneliti melanjutkan wawancara
(pengumpulan data) lagi sampai diperoleh data yang dianggap
18

kredibel. Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini


terdiri dari tiga yaitu, analisis data hasil tes pemecahan masalah
literasi matematika, dan analisis data wawancara.

1. Analisis data hasil tes pemecahan masalah literasi matematika


Pada tes pemecahan masalah literasi matematika diberikan tes
soal literasi matematika sesuai dengan indikator strategi dan
kreativitas pada penelitian ini. Strategi dan kreativitas subjek
diidentifikasi dengan memperhatikan indikator strategi dan
kreativitas pada BAB II.
2. Analisis Data Wawancara
Data hasil wawancara kemudian dianalisis dengan pendekatan
kualitatif. Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada
tahapan analisis data kualitatif yang dikembangkan oleh Miles
dan Huberman (1992) sebagai berikut :
a. Tahap Kondensasi Data
Data yang telah diperoleh dari penyelesaian soal literasi
matematika dan wawancara kemudian dikondensasi.
Kondensasi data adalah proses menyeleksi, memfokuskan,
menyederhanakan, mengabstraksi, dan mengubah catatan
lapangan, transkrip wawancara, dokumen dan materi
(temuan) empirik lainnya. Kondensasi (pengembunan) data
berarti mengubah data yang sebelumnya menguap menjadi
lebih padat (air).
b. Tahap penyajian data
Pada tahap ini, peneliti menyajikan data yang merupakan
hasil tahap kondensasi. Data dikategorikan serta disajikan
dalam bentuk teks yang bersifat naratif dengan mengacu pada
tingkat aktivitas berpikir aljabar siswa. Sehingga
memungkinkan peneliti untuk menarik kesimpulan dari data
tersebut.
c. Tahap penarikan kesimpulan
19

Penarikan kesimpulan didasarkan pada hasil analisis


terhadap data yang telah dipaparkan dan dibahas secara jelas
berdasarkan fase-fase yang telah ditetapkan. Selanjutnya
penarikan kesimpulan dari data tersebut tentang strategi dan
kreativitas siswa dalam pemecahan masalah literasi
matematika.
20

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data pada BAB IV, maka dapat
disimpulkan analisis strategi dan kreativitas siswa dalam pemecahan
masalah literasi matematika di kelas VIII SMP Negeri 3
Sungguminasa tersebar pada tiga kategori, yaitu tinggi, sedang dan
rendah.
Strategi dan kreativitas siswa dalam menyelesaikan
pemecahan masalah literasi matematika kategori tinggi siswa berada
pada tingkat tiga atau kreatif untuk soal nomor . siswa memiliki
kecendrungan mampu memecahkan masalah dengan tepat dan lancar
sehingga dapat dikatakan siswa memenuhi aspek fasih (fluency).
Ditemukan siswa mampu memecahkan masalah dengan dua strategi
yang berbeda maka dapat dikatakan siswa memenuhi aspek
fleksibilitas (flexibility). Ditemukan siswa mampu memecahkan
masalah dengan menggunakan strategi yang baru siswa gunakan.
Sehingga siswa memenuhi aspek kebaruan (Novelty). Untuk soal
nomor dua siswa kategori tinggi berada pada tingkat 2 atau cukup
kreatif. Siswa memiliki kecendrungan mampu memecahkan masalah
dengan tepat dan lancar sehingga dapat dikatakan siswa memenuhi
aspek fasih (fluency). Ditemukan siswa mampu menggunakan dua
strategi yang tepat dalam beberapa masalah sehingga siswa memenuhi
aspek fleksibilitas (flexibility). Sehingga strategi dan kreativitas siswa
dalam pemecahan masalah literasi matematika kategori tinggi mampu
memenuhi aspek fluency dan salah satu masalah bisa memenuhi aspek
fleksibilitas (flexibility) serta aspek kebaruan (Novelty).
Strategi dan kreativitas siswa dalam menyelesaikan
pemecahan masalah literasi matematika kategori sedang siswa berada
pada tingkat dua atau cukup kreatif untuk soal nomor 1. Siswa
memiliki kecendrungan mampu memecahkan masalah dengan tepat
dan lancar sehingga dapat dikatakan siswa memenuhi aspek fasih
21

(fluency). Ditemukan siswa mampu menggunakan dua strategi yang


tepat dalam beberapa masalah sehingga siswa memenuhi aspek
fleksibilitas (flexibility). Ditemukan bahwa siswa mampu
memecahkan masalah dengan menggunakan strategi yang baru
digunakan siswa. Sehingga siswa memenuhi aspek kebaruan
(Novelty). Untuk soal nomor 2 siswa memiliki kecendrungan mampu
memecahkan masalah dengan tepat dan lancar sehingga dapat
dikatakan siswa memenuhi aspek fasih (fluency). Ditemukan siswa
mampu menyelesaikan masalah dengan dua strategi yang berbeda
sehingga memenuhi aspek fleksibilits (flexibility). Sehingga pada
strategi dan kreativitas siswa dalam pemecahan masalah literasi
matematika kategori sedang mampu memenuhi aspek fluency dan
salah satu masalah bisa memenuhi aspek fleksibilitas (flexibility) serta
aspek kebaruan (Novelty).
Strategi dan kreativitas siswa dalam menyelesaikan
pemecahan masalah literasi matematika kategori rendah siswa berada
pada tingkat terendah atau tidak kreatif. Karena pada kategori ini
siswa belum mampu memecahkan semua masalah dengan tepat dan
lancar (fluency). Siswa belum mampu menggunakan lebih dari satu
strategi yang tepat untuk memecahkan masalah (flexibility). Siswa
belum mampu menemukan cara yang baru untuk memecahkan
masalah (Novelty).
B. Saran
Mengacu kepada deskripsi pembahasan hasil penelitian dan
kesimpulan di atas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut:
1. Disarankan kepada guru mata pelajaran matematika agar
senantiasa menerapkan model atau pendekatan pembelajaran
yang akan melatih kreativitas siswa memilih strategi dalam
pemecahan masalah literasi matematika. Siswa agar sering
dilatih menyelesaikan soal pemecahan masalah literasi
matematika.
22

2. Disarankan kepada guru mata pelajaran matematika agar


senantiasa memberikan motivasi kepada siswa dalam
mempelajari matematika, di antaranya dengan menyampaikan
manfaat dari materi yang dipelajari dalam kehidupan sehari-
hari.
3. Peneliti ini hanya terfokus pada upayaa mendeskripsikan
strategi dan kretivitas siswa dalam pemecahan masalah literasi
matematika, sehingga disarankan pada peneliti selanjutnya
untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna memperluas hasil-
hasil penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, N., & Santoso, B. (2019). Strategi Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan
Masalah Matematika SMA Negeri 1 Indralaya. Jurnal Humaniora, 19(1), 10.
Amelia, 1., Syamsuri, S., & Novaliyosi, N. (2020). Identifikasi Proses Penyelesaian Soal
Literasi Matematika Siswa Kelas IX Pada Konten Peluang dan Data. Jurnal
Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(1), 331—345.
Https://doi.org/10.31004/cendekia.v4i2.212
Aydogdu, M. Z. (2014). A Research On Geometry Problem Solving Strategies Used By
Elementary Mathematics Teacher Candidates. 4(1), 10.
Azhari, B., & Irfan, A. (2019). Model-Eliciting Activities Dalam Menganalisis Kreativitas
Pemecahan Masalah Matematika Pada Mahasiswa Pendidikan Matematika Di Ptkin
Aceh. Al Khawarizmi: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Matematika, 2(1), 1.
Https://Doi.Org/10.22373/Jppm.V2i1.4495
Branca, N. A. 1980. Problem Solving as a Goal, Process, and Basic Skill. Problem Solving
in School Mathematics. Reston: National Council of Teachers of Mathematics
Cameron, K. S., Quinn, R.E.,1999. Diagnosing and Changing Organizational Culture. USA
:John Wiley & Sons, Inc
Darmayanti & Sumardi. 2018. Mathematical Creative Thinking Ability ofJunior High School
Students in Solving Open-Ended Problem.Journal ofResearch and Advances in
MathematicEducation. Vol.3, No. 1, pp 36-45, Januari 2018.
Darmawan, P., & Prayekti, N. (2019). Strategi Siswa Dalam Memecahkan Masalah
Statistika. 7.
Dirlanudin, D. (2018). Pengembangan Bakat Kreativitas Anak. Jurnal Teknodik, 174-187.
Https://d0i.org/10.32550/teknodik.v10i19.399
Endang Krisnawati. 2012 Kreativitas Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika
Divergen Berdasarkan Kemampuan Matematika Siswa. MATHEdunesa, 1.1.
ejournal.unesa.ac.id. ISO 690. pp. 3
Fauziah, A. N., & Setiawan, R. (n.d.). Analisis Strategi Bekerja Mundur Dan Ekuivalensi
Pada Permasalahan Non Rutin Sistem Persamaan. 10
Fatwa,A.I., Mulbar,U.,&Bernard. (2018). Deskripsi Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa dalam Pokok Pembahasan Distribusi Binomial. Issues in
Mathematics Education (hal. 144— 151) Vol. 2. No. 2.
Fazzilah, E., & Effendi, K. N. S. (2019). Strategi Pemecahan Masalah Siswa Kelas Vlll Pada
Soal Pisa Like. 9.
Hapsari, T. (2019). Literasi Matematis Siswa. Euclid, 6(1), 84.
Https://d0i.org/10.33603/e.v6i1.1885
Jagom,Y.O. (2015). Kreativitas Siswa Smp Dalam Menyelesaikan Masalah Geometri
Berdasarkan Gaya Belajar Visual-Spatial Dan AuditorySequential. : Jurnal
Pendidikan Matematika Vol. 1, No. 3. O STKIP PGRI Banjarmasin
Krisnawati, E. (n.d.). Kreativitas Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika Divergen
Berdasarkan Kemampuan Matematika Siswa. 8.
Krulik, Stephen dan Rudnick, Jesse A. (1995). The New Sourcebookfor Teaching Reasoning
and Problem Solving in Elementary School. Boston : Temple University.
Maharani, S., & Bernard, M. (2018). Analisis Hubungan Resiliensi Matematik Terhadap
Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Pada Materi Lingkaran. JPMI (Jurnal
Pembelajaran Matematika Inovatif), 1(5), 819.
Https://d0i.org/10.22460/jpmi.v1i5.p819-826
Mansur, N. (n.d.). Melatih Literasi Matematika Siswa dengan Soal PISA. 5.
Muzaki, A. (2019). Analisis Kemampuan Literasi Matematis Siswa. Jurnal Pendidikan
Matematika, 8, 10.
Ningtias, F., & Wijayanti, P. (2020a). Eksplorasi Strategi Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Smp Ditinjau Dari Kemampuan Matematika. 9(2), 10.
Novita,R., & Putra,M. (2016). Using Task Like Pisa's Problem To Support Student's
Creativity In Mathematics. Journal on Mathematics Education, Volume 7, No,l
OECD. (2017). PISA 2015 Assessment and Analytical Framework: Science, Reading,
Mathematic, Financial Literacy and Collaborative Problem Solving. OECD.
Https://doi.org/10.1787/9789264281820-en
Orton, Anthony. 1992. Learning Mathematics. Issues, Theory and Classroom Practice.
Second Edition. Printed and bound in Great Britain by Dotesios Ltd. Trowbridge,
Wilts.
Polya, G. 1973. How to Solve It: A New Aspect of Mathematical Method. New Jersey:
Princeton University Press.
Purnomo, R. C., Sunardi, S., & Sugiarti, T. (2017). Profil Kreativitas dalam
Pemecahan Masalah Matematika Ditinjau dari Gaya Kognitif Field Independent (El) dan
Field Dependent (ED) Siswa Kelas Vlll A SMP Negeri 12 Jember. Jurnal Edukasi,
4(2), 9. Https://doi.org/10.19184/jukasi.v4i2.5203
Richardo, R., & Saputro, D. R. S. (2014). Tingkat kreativitas siswa dalam memecahkan
masalah matematika divergen ditinjau dari gaya belajar siswa. 11.
Ruslan. 2009. Validitas Isi. Buletin Pabiritta, No.10 Tahun IV.
Sari, R. H. N. (2015). Literasi Matematika: Apa, Mengapa dan Bagaimana? 8.
Schleicher, A. (2018). PISA 2018 Insights and Interpretations.
Shadiq, F. (2004). Pemecahan Masalah, Penalaran Dan Komunikasi. Yogyakarta: PPPG
Matematika.
Silver, E. A. 1997. Fostering Creativity through Instruction Rich in Mathematical Problem
Solving and Problem Posing. Volume29, issue 3, ppp 75-80
Siswono, T.Y.E. 2011. Level of Student's Creative Thinking in Classroom Mathematics.
Journal Educational Research and Review, 6(7), 548-553.
Subur, J. (2016). Analisis Kreativitas Siswa Dalam Memecahkan Masalah Matematika
Berdasarkan Tingkat Kemampuan Matematika Di Kelas. Jurnal Penelitian
Pendidikan, 13(1). Https://doi.org/10.17509/jpp.v13i1.3478
Sutriningsih, N. (2015). Pembelajaran Lingkaran Melalui Strategi Pemecahan Masalah
Sistematis. 1, 8.
Wardhani,S Rumiati. 2011. Instrumen Penilaian Hasil Belajar Matematika Smp: Belajar dari
PISA dan TIMSS. Yogyakarta: Kementerian Pendidikan Nasional Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
(PPPPTK) Matematika.
Wardono, & Mariani, S. (2018). The analysis of mathematics literacy on PMRI learning with
media schooloo ofjunior high school students. Journal of Physics: Conference series,
983, 012107. Https://doi.org/10.1088/17426596/983/1/012107
Wessels, H. (n.d.). Levels of mathematical creativity in model-eliciting activities. 19.
Wutsqa, D. U. (2017). Kemampuan Literasi Matematika Siswa SMP Negeri SeKabupaten
Bantul. 11.
Yuniarti, A. P., Pramudya, 1., & Slamet, I. (2021). Analysis of mathematic creative thinking
skill with the material of matrix. Journal of Physics: Conference Series, 1796(1),
012041. Https://d0i.org/10.1088/17426596/1796/1/012041
LAMPIRAN A
Perangkat dan Instrumen
Penelitian
TES PEMECAHAN MASALAH LITERASI MATEMATIKA
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok :
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Waktu : 60 Menit

Petunjuk:
1. Tuliskan nama anda pada lembar jawaban
2. Bacalah baik-baik soal sebelum anda menjawab
3. Jawablah terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah
4. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum dikumpul
5. Kerjakan minimal dengan 2 cara, cara yang berbeda dan
diantaranya ada ide yang baru menurut anda

SOAL LITERASI MATEMATIKA

1. Perhatikan timbangan berikut ini!

Timbangan A dan B berisi bola, silinder, dan balok dengan


keseimbangan sempurna. Tuliskanlah semua kemungkinan susunan
benda yang bisa ditempatkan pada timbangan C agar memberikan
keseimbangan sempurna!
2. Mita dan Alfi bekerja di bioskop di Kota Makassar. Suatu hari bioskop
tersebut menayangkan film horor dengan judul “Pintu Terlarang”.
Pemilik bioskop mengatakan bahwa setiap pegawai harus menyusun
kursi dari baris pertama hingga baris terakhir. Jika pemilik bioskop
meminta Alfi untuk menyiapkan kursi pada baris ganjil, dimulai di
baris pertama sebanyak 12 kursi, baris ketiga sebanyak 16 kursi.
Sedangkan Mita mendapat tugas menyusun kursi pada baris genap
dimulai dengan 14 kursi pada baris kedua, 16 kursi pada baris keempat
dan begitu seterusnya. Berapakah banyak kursi pada baris ke-17?
Kemudian tentukan jumlah kursi yang harus Mita dan Alfi siapkan
jika baris yang ditempati oleh penonton berjumlah 20 baris!
TES PEMECAHAN MASALAH LITERASI MATEMATIKA
Mata Pelajaran : Matematika
Materi Pokok :
Kelas/Semester : VIII/Ganjil
Waktu : 60 Menit

Petunjuk:
1. Tuliskan nama anda pada lembar jawaban
2. Bacalah baik-baik soal sebelum anda menjawab
3. Jawablah terlebih dahulu soal yang menurut anda mudah
4. Periksalah kembali pekerjaan anda sebelum dikumpul
5. Kerjakan minimal dengan 2 cara, cara yang berbeda dan
diantaranya ada ide yang baru menurut anda

SOAL LITERASI MATEMATIKA

1. Terdapat tiga jenis benda berbentuk persegi, bola dan tabung yang
ditempatkan pada timbangan sebagaimana ditunjukkan pada gambar
di bawah ini.

Susunan benda yang mungkin ditempatkan menggantikan tanda tanya


(“?”) agar timbangan 3 tetap seimbang!
2. Dalam suatu gedung pertunjukan terdapat 9 baris kursi. Pada baris
pertama terdapat 8 kursi, baris kedua 12 kursi, baris ketiga 16 kursi,
dan seterusnya mengikuti pola yang sama. Berapa banyak kursi pada
baris ke-5? Berapa banyak jumlah kursi dalam gedung tersebut
RUBRIK PENILAIAN KREATIVITAS SISWA DALAM
PEMECAHAN MASALAH LITERASI MATEMATIKA

INDIKATOR SKOR KRITERIA


KREATIVITAS

Kelancaran 4 Memberikan lebih dari satu solusi jawaban


(Fluency) yang benar serta seluruhnya menggunakan
strategi dan prosedur matematis yang sesuai
dengan lengkap dan jelas

3 Memberikan lebih dari satu solusi jawaban


yang benar serta hampir seluruhnya
menggunakan strategi dan pengungkapannya
kurang lengkan dan jelas

2 Memberikan satu solusi jawaban yang benar


serta menggunakan strategi dan
pengungkapannya lengkap dan jelas

1 Memberikan satu solusi jawaban yang benar


atau menggunakan strategi tetapi
pengungkapannya kurang lengkap dan jelas

0 Tidak ada jawaban

Keluwesan 4 Menemukan lebih dari satu cara proses


(Flexibility) perhitungan dan jawaban benar

3 Menemukan lebih dari satu cara tetapi


terdapat kekeliruan sehingga hasilnya salah
karena terdapat kekeliruan dalam proses
perhitungan

2 Memberikan jawaban hanya satu cara


perhitungan dan hasilnya benar

1 Memberikan jawaban hanya satu cara dan


terdapat kekeliruan dalam proses perhitungan
hingga hasilnya salah

0 Tidak ada jawaban

Kebaruan (Novelty) 4 Menggambarkan penyelesaian dari masalah


yang diberikan dengan cara yang baru secara
lengkap dan tepat

3 Menggambarkan penyelesaian dari masalah


yang diberikan dengan cara yang baru namun
kurang lengkap dan tepat

2 Menggambarkan penyelesaian dari masalah


yang diberikan dengan cara yang baru namun
tidak tepat dan tidak lengkap

1 Memberikan jawaban dengan caranya sendiri


tetapi kurang jelas

0 Tidak ada jawaban


RUBRIK PENILAIAN STRATEGI SISWA DALAM PEMECAHAN
MASALAH LITERASI MATEMATIKA

KRITERIA SKOR

● Menggunakan strategi yang efisien dan efektif untuk 4


memecahkan masalah
● Menggunakan beberapa strategi yang benar dan mengarah pada
jawaban yang benar

● Menggunakan strategi tertentu tetapi tidak lengkap 3

● Menggunakan strategi untuk memecahkan masalah tapi tidak 2


efektif
● Menggunakan strategi tertentu tetapi mengarah pada jawaban
yang salah

● Strategi yang digunakan kurang tepat 1

● Tidak menggunakan strategi untuk memecahkan masalah 0


PEDOMAN WAWANCARA
Pedoman wawancara dibuat dengan tujuan untuk mengungkapkan
kemampuan berpikir kreatif siswa ditinjau dari self-regulation. Kemampuan
berfikir kreatif siswa dalam penelitian ini mengacu pada cara atau solusi
pemecahan siswa yang diberikan dalam memenuhi aspek fluency, flexibility,
dan originality.
Pedoman wawancara ini merupakan sebuah petunjuk bagi peneliti
dalam proses wawancara agar pertanyaan yang diajukan tidak melenceng dari
tujuan penelitian. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh peneliti dalam
wawancara ini dikembangkan oleh peneliti sesuai dengan respon subjek yang
diteliti. Pedoman wawancara dalam penelitian ini berfungsi untuk
mengungkapkan informasi yang telah diperoleh melalui tes kemampuan
kreatif yang diitnjau dari self-regulation.

Tujuan wawancara

Melengkapi informasi yang telah diperoleh melalaui tes kemampuan


kreatif dalam pemecahan masalah matematika untuk mengungkapkan tentang
deskripsi kemampuan berfikir kreatif siswa dalam pemecahan masalah
matematika ditinjau dari self-regulation.

Langkah pelaksanaan wawancara


1. Wawancara ini dilakukan 2 hari setelah siswa diberikan tes
2. Perkenalan dan menentukan jadwal wawancara dengan subjek
penelitian
3. Menyiapkan pertanyaan yang akan diajukan kepada peneliti
4. Melakukan wawancara dengan subjek yang berkaitan dengan masalah
matematika yang telah diberikan.
Item-item yang ditanyakan dalam wawancara ini adalah:

Indikator Butir Pertanyaan

Fluency (menghasilkan banyak 1. Apakah masalah seperti ini pernah anda


gagasan atau jawaban yang temukan atau selesaikan sebelumnya
relevan;memikirkan lebih dari satu
jawaban) 2. Jelaskan kepada saya apa yang muncul
dipikiran anda setelah melihat masalah ini?

3. Jelaskan kepada saya fakta atau informasi apa


saja yang anda temukan dari permasalahan ini

4. Jelaskan kepada saya konsep matematika apa


yang anda pikir berkaitan dengan masalah
tersebut

5. Jelaskan kepada saya bagaimana anda


mengaitkan konsep tersebut dalam masalah
ini?

6. Dari semua jawaban yang anda tuliskan,


apakah ada jawaban yang memiliki pola
dalam menemukannya?

7. Bagaimana anda yakin bila terdapat lebih dari


satu jawaban pada masalah ini?

8. Apakah ada kesulitan dalam menyelesaikan


masalah tersebut?

Flexibility (menghasilkan gagasan 9. Dari berbagai jawaban yang anda tuliskan


atau jawaban yang bervariasi; tersebut, coba ceritakan berapa macam
memiliki alternatif atau arah yang langkah-langkah penyelesaian yang anda
berbeda) anggap cocok untuk menyelesaikan masalah
tersebut?

10. Apakah setiap jawaban yang anda tuliskan


memiliki pola yang berbeda?

11. Apa yang anda pikirkan sebelum mengerjakan


masalah yang diberikan?

12. Langkah apa yang kemudian anda gunakan


untuk menyelesaikan masalah yang
diberikan? Jelaskan langkah-langkah tersebut!

Novelty (menghasilkan gagasan atau 13. Apakah jawaban-jawaban yang anda tuliskan
jawaban yang baru dan berbeda dari pernah terpikirkan atau ditemukan di buku
biasanya) maupun internet?

14. Apakah jawaban yang anda tuliskan


merupakan gagasan baru yang anda pikirkan?

15. Jelaskan bagaimana anda yakin dengan


jawaban dari gagasan baru yang anda
pikirkan?

16. Dapatkah anda menemukan jawaban lain


untuk menyelesaikan masalah tersebut?
Tuliskan bagaimana kamu menemukannya!
KISI-KISI PEDOMAN WAWANCARA RESMI TERSTRUKTUR

Indikator Item Inti Pertanyaan Alternatif Pertanyaan

Kelancaran (Fluency)

Menghasilkan 1-5 1. Apakah masalah seperti - Mengapa anda


banyak gagasan ini pernah anda temukan tidak
atau jawaban yang atau selesaikan menyelesaikan soal
relevan sebelumnya? tersebut?
2. Jelaskan kepada saya apa - Apakah anda
yang muncul dipikiran mengalami
anda setelah melihat kesulitan saat
masalah ini? mengerjakan soal
3. Jelaskan kepada saya fakta tersebut?
atau informasi apa saja - Coba anda
yang anda temukan dari mengingat-ingat
permasalahan ini? kembali bagaimana
4. Jelaskan kepada saya cara menyelesaikan
konsep matematika apa soal tersebut?
yang anda pikir berkaitan
dengan masalah tersebut?
5. Jelaskan kepada saya
bagaimana anda
mengaitkan konsep
tersebut dalam masalah
ini?

Memikirkan lebih 6-7 6. Dari semua jawaban yang - Apakah ada jawaban
dari satu jawaban anda tuliskan, apakah ada lain selain yang anda
jawaban yang memiliki tuliskan?
pola dalam - Mengapa anda
menemukannya? hanya menuliskan
7. Bagaimana anda yakin jawabannya saja
bila terdapat lebih dari tanpa ada proses
satu jawaban pada penyelesaian
masalah ini? masalah?

Keluwesan (Flexibility)

Menghasilkan 8-10 8. Dari berbagai jawaban - Apakah anda pernah


gagasan, ide, atau yang anda tuliskan menemukan soal
jawaban yang tersebut, coba ceritakan seperti ini?
bervariasi berapa macam langkah- - Adakah jawaban
langkah penyelesaian yang lain yang menurut
anda anggap cocok untuk anda benar?
menyelesaikan masalah - Apakah anda
tersebut? memiliki kendala
9. Apa yang anda pikirkan menyelesaiakan soal
sebelum mengerjakan tersebut?
masalah yang diberikan?
10. Berapa banyak cara
penyelesaian yang
menurut anda bisa
digunakan pada masalah
tersebut?

Memiliki lternatif 11-12 11. Langkah apa yang - Mengpa anda


atau arah yang kemudian anda gunakan berpikir bhwa cara
berbeda dalam untuk menyelesaikan tersebut tepat
menyelesaikan masalah yang diberikan? digunakn dalam
masalah Jelaskan langkh-langkah menyelesaiakna
tersebut! soal tersebut?
12. Dapatkah anda
menjelaskan cara
penyelesaian atau
alternaitf penyelesaian
yang bisa digunakan pada
masalah tersebut?
jelaskan!

Kebaruan (Novelty)

Menghasilkan 13-16 13. Apakah jawaban-jawaban - Adakah cara lain


gagasan, ide, aatau yang anda tuliskan pernah yng anda pikirkan
jawban yang relatif terpikirkan atau ditemukan sebelum
baru dan berbeda di buku maupun internet? menuliskan
dari biasanya 14. Apakah jawaban yang jawaban tersebut?
dalam anda tulikan merupakan - Apakah cara
menyelesaikan gagasan baru yang anda tersebut baru kali
masalah pikirkan? ini anda gunakan?
15. Jelaskan bagaimana anda - Bagaimana anda
yakin dengan jawaban dari mengetahui
gagasan baru yang anda kebenaran dari
pikirkan? jawaban anda?
16. Dapatkah anda
menemukan jawaban lain
untuk menyelesaikan
masalah tersebut?
Tuliskan bagaimana kamu
menemukannya!
ALTERNATIF PENYELESAIAN SOAL TES LITERASI MATEMATIKA

NO SOAL ALTERNATIF PENYELESAIAN

1 Perhatikan timbangan berikut ini! Cara pertama: menggunakan simbol aljabar


x = bola
y = silinder
z = balok

Timbangan A = 3x = y
Timbangan B = 2y + x = z
Timbangan C = 2z + x = …?
Timbangan A dan B berisi bola, silinder, dan balok
dengan keseimbangan sempurna. Tuliskanlah semua
2z + x = …
kemungkinan susunan benda yang bisa ditempatkan
Substitusikan nilai z
pada timbangan C agar memberikan keseimbangan
= 2(2y + x) + x = …
sempurna!
= 4y +2x + x = …
= 4y +3x (4 silinder + 3 bola)

Subtitusikan nilai y
4y +3x = …
= 4(3x) +3x
= 12x + 3x
= 15x (15 Bola)

Jadi dengan menambahkan 15 bola pada timbangan c. maka


timbangan tersebut seimbang.

Cara Kedua: strategi berpikir logis


Pada timbangan B berat 1 balok = 2 tabung + 1 bola
Sedangkan pada timbangan C terdapat 2 balok + 1 bola
Agar timbangan tersebut seimbang
Karena 1 balok = 2 tabung + 1 bola
Maka perlu ditambahkan lagi 2 tabung + 2 bola
Agar timbangan C seimbang. Sehingga salah satu susunan benda
pada timbangan C agar seimbang sempurna adalah 4 tabung + 3 bola

2 Mita dan Alfi bekerja di bioskop di kota Makassar. Dikethui : Jumlah kursi baris pertama : 12 kursi
Suatu hari, bioskop tersebut menayangkan film horor Jumlah kursi baris kedua : 14 kursi
dengan judul “Pintu Terlarang”. Pemilik bioskop Jumlah kursi baris ketiga : 16 kursi
mengatakan bahwa setiap pegawai harus menyusun Ditanya : a. Jumlah kursi pada baris ke-17?
kursi dari baris pertama hingga baris terakhir. b. Jumlah seluruh kursi sampai baris ke-20?
Jika pemilik bioskop menyuruh Alfi untuk menyiapkan
kursi pada baris ganjil. Dimulai di baris pertama
sebanyak 12 kursi. Baris ketiga sebanyak 16 kursi.
Sedangkan Mita mendapat tugas menyusun kursi pada Cara pertama: strategi menemukan pola
baris genap dimulai dengan 14 kursi pada baris kedua.
16 kursi pada baris keempat dan begitu seterusnya.
Berapakah banyak kursi pada baris ke-17?
Kemudian tentukan jumlah kursi yang harus Mita dan
Alfi siapkan jika baris yang ditempati oleh penonton Berdasarkan ilustrasi diatas maka dapat diperoleh jumlah kursi pada
berjumlah 20 baris! baris ke-17 adalah 44. Sedangkan jumlah kursi yang harus disiapkan
Mita dan Alfi sampai baris ke-20 adalah dengan cara menjumlahkan
semua kursi pada setiap baris yaitu

12+14+16+18+20+22+24+26+28+30+32+34+36+38+40+42+44+46
+48+50 = 620
Jadi dapat disimpulkan bahwa jumlah kursi pada baris ke-17 adalah
44 dan jumlah seluruh kursi sampai baris ke-20 adalah 620 kursi
Cara kedua: strategi membuat tabel

Baris ke- +2 setiap baris Jumlah


Kursi

1 12 12

2 12+2 14

3 14+2 16

4 16+2 18

5 18+2 20

6 20+2 22

7 22+2 24

8 24+2 26

9 26+2 28

10 28+2 30

11 30+2 32

12 32+2 34

13 34+2 36

14 36+2 38

15 38+2 40
16 40+2 42

17 42+2 44

18 44+2 46

19 46+2 48

20 48+2 50

Jumlah seluruh kursi 620


Cara Ketiga: Strategi menemukan pola

Kesimpulan
Banyak kursi pada baris ke-17 adalah 44 kursi
Kursi yang haruus disiapkan Mita dan Alfi jika berjumlah 20 baris
adalah 300 kursi + 320 kursi = 620 kursi
LAMPIRAN B
Lembar Validitas
Instrumen

Lembar Validitas Isi


INSTRUMEN TES PEMECAHAN MASALAH LITERASI MATEMATIKA

A. Petunjuk
Dalam rangka penyusunan tesis untuk menyelesaikan program magister (S2) di
Universitas Negeri Makassar, dengan penelitian yang berjudul:
“Analisis Strategi dan Kreativitas Siswa dalam Pemecahan Masalah Literasi
Matematika di Kelas VIII SMP Negeri 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa”
Maka dimohon sekiranya Bapak/Ibu dapat memberikan:
1. Penilaian dengan meninjau beberapa aspek dan saran-saran untuk merevisi Instrumen
tes pemecahan masalah literasi matematika yang telah disusun.
2. Penilaian dengan meninjau beberapa aspek dengan memberikan tanda ceklis (√) pada
kolom nilai yang telah tersedia dengan melihat relevansi antara dimensi/indikator
dengan butir pertanyaan berdasarkan skala penilaian sebagai berikut:
No Penilaian Keterangan

1. Tidak Relevan Butir pertanyaan tidak sesuai dengan indikator


dan dimensi

2. Kurang Butir pertanyaan kurang sesuai dengan indikator


Relevan dan dimensi

3. Relevan Butir pertanyaan sesuai dengan indikator dan


dimensi

4. Sangat Relevan Butir pertanyaan sangat sesuai dengan indikator


dan dimensi

3. Untuk revisi-revisi, Bapak/Ibu dapat langsung menuliskan pada naskah yang perlu
untuk di revisi atau menuliskannya pada bagian saran yang telah di sediakan.

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian secara objektif.
A. Format Penilaian

Penilaian
Aspek Indikator Butir Keterangan
1 2 3 4
Fluency Menghasilkan banyak Perhatikan timbangan berikut ini!
gagasan atau jawaban
yang relevan
Memikirkan lebih dari
satu jawaban
Flexibility Menghasilkan gagasan,
ide atau jawaban yang
bervariasi
Memiliki alternatif atau
arah yang berbeda Timbangan A dan B berisi bola, silinder, dan balok dengan
dalam menyelesaikan keseimbangan sempurna. Tuliskanlah semua kemungkinan
masalah
Novelty Menghasilkan gagasan, susunan benda yang bisa ditempatkan pada timbangan C
ide, atau jawaban yang agar memberikan keseimbangan sempurna!
relative baru dan
berbeda dari biasanya
dalam menyelesaikan
masalah
Catatan :

Fluency Menghasilkan banyak Mita dan Alfi bekerja di bioskop di kota Makassar. Suatu
gagasan atau jawaban
hari, bioskop tersebut menayangkan film horor dengan judul
yang relevan
Memikirkan lebih dari “Pintu Terlarang”. Pemilik bioskop mengatakan bahwa
satu jawaban
Flexibility Menghasilkan gagasan, setiap pegawai harus menyusun kursi dari baris pertama
ide atau jawaban yang
hingga baris terakhir.
bervariasi
Memiliki alternatif atau Jika pemilik bioskop menyuruh Alfi untuk menyiapkan kursi
arah yang berbeda
pada baris ganjil. Dimulai di baris pertama sebanyak 12 kursi.
dalam menyelesaikan
masalah Baris ketiga sebanyak 16 kursi. Sedangkan Mita mendapat
Novelty Menghasilkan gagasan, tugas menyusun kursi pada baris genap dimulai dengan 14
ide, atau jawaban yang
relative baru dan kursi pada baris kedua. 16 kursi pada baris keempat dan
berbeda dari biasanya begitu seterusnya. Berapakah banyak kursi pada baris ke-17?
dalam menyelesaikan
masalah Kemudian tentukan jumlah kursi yang harus Mita dan Alfi
siapkan jika baris yang ditempati oleh penonton berjumlah 20
baris!
Catatan :
Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan, maka dapat ditetapkan:
a. Instrumen dapat digunakan tanpa revisi
b. Instrumen dapat digunakan dengan sedikit revisi
c. Instrumen dapat digunakan dengan banyak revisi
d. Instrumen tidak dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi

B. Saran-saran
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Makassar, November 2021


Validator 1

Prof. Dr. Nurdin Arsyad, M.Pd.


NIP. 19670424 199203 1 002
Instrumen

Lembar Validitas Isi


INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA

A. Petunjuk
Dalam rangka penyusunan tesis untuk menyelesaikan program magister (S2) di Universitas
Negeri Makassar, dengan Penelitian yang berjudul:
“Analisis Strategi dan Kreativitas Siswa dalam Pemecahan Masalah Literasi
Matematika di Kelas VIII SMP Negeri 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa”

Maka dimohon sekiranya Bapak/Ibu dapat memberikan :


1. Penilaian dengan meninjau beberapa aspek dan saran-saran untuk merevisi Instrumen
pedoman wawancara yang telah disusun.
2. Penilaian dengan meninjau beberapa aspek dengan memberikan tanda ceklis (√) pada
kolom nilai yang telah tersedia dengan melihat relevansi antara dimensi/indikator
dengan butir pertanyaan berdasarkan skala penilaian sebagai berikut:
No Penilaian Keterangan
1 Tidak relevan Butir pertanyaan tidak sesuai dengan indikator dan
dimensi
2 Kurang relevan Butir pertanyaan kurang sesuai dengan indikator dan
dimensi
3 Relevan Butir pertanyaan sesuai dengan indikator dan dimensi
4 Sangat relevan Butir pertanyaan sangat sesuai dengan indikator dan
dimensi

3. Untuk revisi-revisi, Bapak/Ibu dapat langsung menuliskan pada naskah yang perlu
untuk direvisi atau menuliskannya pada bangun yang sama yang telah disediakan.

Terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu untuk memberikan penilaian secara objektif.
A. Format Penilaian

Soal Indikator Butir Pertanyaan Penilaian Keterangan


1 2 3 4
Perhatikan timbangan berikut ini! Fluency Aspek Fluency
Apakah masalah seperti ini pernah
(menghasilkan
anda temukan atau selesaikan
banyak gagasan atau sebelumnya?
Jelaskan kepada saya apa yang
jawaban yang
muncul dipikiran anda setelah
Timbangan A dan B berisi bola, relevan, memikirkan melihat masalah ini?
silinder, dan balok dengan Jelaskan kepada saya fakta atau
lebih dari satu
keseimbangan sempurna. informasi apa saja yang anda
Tuliskanlah semua kemungkinan jawaban) temukan dari permasalahan ini?
susunan benda yang bisa Jelaskan kepada saya konsep
ditempatkan pada timbangan C matematika apa yang anda pikir
agar memberikan keseimbangan berkaitan dengan masalah
sempurna! tersebut?
Jelaskan kepada saya bagaimana
anda mengaitkan konsep tersebut
dalam masalah ini?
Dari semua jawaban yang anda
Mita dan Alfi bekerja di bioskop di tuliskan, apakah ada jawaban yang
kota Makassar. Suatu hari, memiliki pola dalam
menemukannya?
bioskop tersebut menayangkan Bagaimana anda yakin bila
film horor dengan judul “Pintu terdapat lebih dari satu jawaban
pada masalah ini?
Terlarang”. Pemilik bioskop Apakah ada kesulitan dalam
mengatakan bahwa setiap pegawai menyelesaikan masalah tersebut?
Aspek Flexibility
Soal Indikator Butir Pertanyaan Penilaian Keterangan
1 2 3 4
harus menyusun kursi dari baris Flexibility Dari berbagai jawaban yang anda
tuliskan tersebut, coba ceritakan
pertama hingga baris terakhir. (menghasilkan
berapa macam Langkah-langkah
Jika pemilik bioskop menyuruh gagasan atau penyelesaian yang anda anggap
cocok untuk menyelesaikan
Alfi untuk menyiapkan kursi pada jawaban yang
masalah tersebut?
baris ganjil. Dimulai di baris bervariasi, memiliki Apakah setiap jawaban yang anda
tuliskan memiliki pola yang
pertama sebanyak 12 kursi. Baris alternatif atau arah
berbeda?
ketiga sebanyak 16 kursi. yang berbeda) Apa yang anda pikirkan sebelum
Sedangkan Mita mendapat tugas mengerjakan masalah yang
diberikan?
menyusun kursi pada baris genap Langkah apa yang kemudian anda
dimulai dengan 14 kursi pada baris gunakan untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan? Jelaskan
kedua. 16 kursi pada baris Langkah-langkah tersebut!
keempat dan begitu seterusnya. Novelty Aspek Novelty
Apakah jawaban-jawaban yang
Berapakah banyak kursi pada baris (menghasilkan anda tuliskan pernah terpikirkan
ke-17? gagasan atau atau ditemukan di buku maupun di
internet
Kemudian tentukan jumlah kursi jawaban yang baru Apakah jawaban yang anda
yang harus Mita dan Alfi siapkan dan berbeda dari tuliskan merupakan gagasan baru
jika baris yang ditempati oleh yang anda pikirkan?
penonton berjumlah 20 baris! biasanya, mampu
Jelaskan bagaimana anda yakin
membuat kombinasi- dengan jawaban dari gagasan baru
kombinasi dalam yang anda pikirkan ?
Dapatkah anda menemukan
dalam menemukan jawaban lain untuk menyelesaikan
penyelesaian) masalah tersebut? Tuliskan
bagaimana kamu menemukannya!
Berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan, maka dapat ditetapkan:
a. Instrumen dapat digunakan tanpa revisi
b. Instrumen dapat digunakan dengan sedikit revisi
c. Instrumen dapat digunakan dengan banyak revisi
d. Instrumen tidak dapat digunakan dan masih memerlukan konsultasi

B. Saran-saran
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………

Makassar, November 2021


Validator 1

Prof. Dr. Nurdin Arsyad, M.Pd.


NIP. 19670424 199203 1 002

Anda mungkin juga menyukai