PROPOSAL
PENELITIAN TINDAKAN KELAS
(PTK)
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA
MATERI SIKLUS HIDROLOGI MENGGUNAKAN
MEDIA DIORAMA SEDERHANA PADA SISWA KELAS V
SDN JATIPADANG 05 PAGI TAHUN PELAJARAN 2020/2021
INDAH FIDIA
LEMBAR PENGESAHAN
benar-benar merupakan karya asli saya dan tidak mengandung unsur plagiasi.
Apabila di kemudian hari terbukti bahwa karya ini merupakan hasil plagiasi, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar siswa setelah
menerapkan metode belajar IPA dengan menggunakan media diorama sederhana
materi siklus hidrologi/air pada siswa kelas V SDN Jatipadang 05 Pagi. Subjek
penelitian adalah peserta didik kelas V sebanyak 30 orang. Sumber data terdiri
dari sumber data primer dan data sekunder. Instrumen penelitian ini peneliti
sendiri, dan menggunakan lembar observasi, pedoman wawancara, dan catatan
lapangan untuk mengumpulkan data kualitatif dan kuantitatif. Teknik analisis data
menggunakan analisis kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa disimpulkan bahwa penggunaan media diorama sederhana dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dengan data pada pra siklus ketuntasan belajar
30%, siklus 1 ketuntasan belajar 52,67%, dan siklus 2 ketuntasan belajar 96,67%.
Implikasi dari penelitian ini adalah media diorama sederhana dapat dijadikan
salah satu media pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar IPA peserta
didik kelas V Sekolah Dasar. Dengan penggunaan media ini peserta didik dapat
terlibat aktif, semangat, tanggung jawab, dan dapat menyumbangkan ide di dalam
kelompoknya.
Kata Kunci : Hasil Belajar IPA, Media Diorama Sederhana, Siklus Hidrologi
iv
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah swt atas rahmat maghfirah dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian tindakan kelas ini.
Bagaimanapun juga, semua pencapaian penulis diperoleh atas hidayah dan
maghfirah dari-Nya. Sholawat dan salam kita haturkan kepada junjungan Nabi
Muhammad SAW, sebagai suri tauladan bagi manusia.
Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa selama proses penyusunan masih
jauh dari kata sempurna, baik dari segi materi maupun segi penyajian. Oleh sebab
itu, peneliti sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun
untuk perbaikan agar lebih sempurna laporan pemantapan kemampuan profesional
ini.
jika saya menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada:
Kepala Sekolah, ibu Merida Gultom yang telah banyak memberikan
masukan, kritik, dan perbaikan demi kesempurnaan penelitian ini. Demikian
halnya dengan teman sejawat, guru-guru dan siswa yang secara langsung atau
tidak langsung terlibat dalam proses penyusunan penelitian ini.
Namun demikian penelitian ini masih terdapat kekurangan, sehingga saran
dan kritik yang konstruktif tetap kami harapkan. Amin Ya Rabbil Alaamin
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................ ii
LEMBAR BEBAS PLAGIAT ........................................................... iii
KATA PENGANTAR ........................................................................ iv
DAFTAR ISI ....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... x
ABSTRAK ........................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah .................................................... 1
1. Identifikasi Masalah .................................................... 3
2. Analisis Masalah .......................................................... 3
3. Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ............... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................. 4
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ....................... 4
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran ..................... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................. 7
A. Hasil Belajar ...................................................................... 7
1. Pengertian Hasil Belajar .............................................. 7
2. Indikator Hasil Belajar Siswa ...................................... 8
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ........ 9
B. Hakikat IPA ....................................................................... 10
1. Pengertian IPA ............................................................. 10
2. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA .............................. 10
3. Tujuan Pembelajaran IPA ............................................ 11
4. Fungsi Pembelajaran IPA ............................................ 11
5. Siklus Hidrologi/Air .................................................... 12
vii
Lampiran .............................................................................................
Surat Kesediaan Supervisor 2 sebagai Pembimbing PKP
Perencanaan PTK (identifikasi masalah, analisis masalah,
alternatif pemecahan masalah, rumusan masalah)
Berkas RPP Prasiklus, RPP Perbaikan Siklus I, RPP Perbaikan
Siklus II
Lembar Observasi/Pengamatan Kinerja Guru Terisi
Jurnal Pembimbingan Supervisor 2
Hasil Pekerjaan Siswa yang terbaik dan terburuk per Siklus.
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
1. Tabel 3.1 Data siswa kelas V .......................................................
2. Tabel 3.2 Waktu Kegiatan Penelitian ...........................................
3. Tabel 3.3 Kisi – Kisi Soal IPA .....................................................
4. Tabel 4.1 Hasil Belajar Pra Siklus .................................................
5. Tabel 4.2 Catatan Lapangan Siklus I Pertemuan 1 .......................
6. Tabel 4.3 Catatan Lapangan Siklus I Pertemuan 2 .......................
7. Tabel 4.4 Nilai Perbandingan Pra Siklus dan Siklus I ..................
8. Tabel 4.5 Catatan Lapangan Siklus II Pertemuan 1 ......................
9. Tabel 4.6 Catatan Lapangan Siklus II Pertemuan 2 ......................
10. Tabel 4.7 Nilai Perbandingan Siklus I dan Siklus II .....................
11. Tabel 4.8 Nilai Perbandingan Hasil Tes Persiklus ........................
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1. Gambar 3.2 Siklus PTK menurut Kemmis dan Taggart ...........
2. Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Nilai Pra Siklus dan Siklus I ...
3. Gambar 4.3 Grafik Perbandingan Nilai Siklus I dengan Siklus II ..
xi
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting untuk kemajuan
sebuah bangsa agar menjadi bangsa yang maju. Tujuan menjadi bangsa yang
maju tentulah merupakan cita-cita setiap negara di dunia. Melalui pendidikan
proses melahirkan generasi penerus yang berkualitas bisa diwujudkan.
Banyak negara di dunia saat ini mempunyai masalah dalam dunia pendidikan.
Indonesia adalah salah satu negara berkembang yang masih mempunyai
masalah tersebut. Berbagai masalah yang timbul berupa efektivitas, efisiensi,
dan standardisasi pengajaran dan selain itu kurangnya kreatifitas para
pendidik dalam membimbing siswa. Tidak dapat dipungkiri bahwa masih
banyak para pendidk yakni guru yang mengalami kesulitan dalam
menciptakan proses pembelajaran yang kreatif, menyenangkan dan
membekas untuk para siswa. Hal tersebut memiliki dampak yang ditimbulkan
yaitu siswa cenderung merasa cepat bosan dalam proses pembelajaran dan
menurunnya minat dan motivasi belajar siswa.
Kurangnya minat motivasi siswa untuk belajar IPA dikarenakan kurang
kreatifnya guru dalam mengajar. Selain itu, kurangnya media pembelajaran
juga menjadi salah satu faktor yang membuat rendahnya motivasi belajar
siswa. Rendahnya motivasi siswa dalam belajar IPA serta rendahnya minat
siswa untuk membaca kembali pelajaran yang telah dipelajari juga berdampak
terhadap hasil belajarnya.
Kualitas dan kemampuan guru sangat menentukan keberhasilan
pembelajaran, dan seorang guru berkemampuan untuk memilih strategi,
teknik, pendekatan, metode, sumber belajar serta tak terkecuali pula dalam
penggunaan media pembelajaran yang tepat sehingga proses belajar mengajar
dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Namun dalam kenyataan di
lapangan, masih banyak pembelajaran yang kurang memanfaatkan ataupun
2
diterima dan dipahami oleh siswa serta bisa meningkatkan minat dan motivasi
serta hasil belajar siswa.
Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, maka penulis ingin
menggunakan media diorama sederhana dalam upaya untuk meningkatkan
hasil belajar IPA dengan pokok bahasan siklus hidrologi pada siswa kelas V
SDN Jatipadang 05 melalui penelitian tindakan kelas yang berjudul:
“Peningkatan Hasil Belajar IPA Materi Siklus Hidrologi Menggunakan
Media Diorama Sederhana pada Siswa Kelas V SDN Jatipadang 05 Tahun
Pelajaran 2020/2021”.
b. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat ditarik
rumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: bagaimana meningkatkan
hasil belajar materi siklus hidrologi mata pelajaran IPA melalui penggunaan
media diorama sederhana pada siswa kelas V di SDN Jatipadang 05 tahun
pelajaran 2020/2021?
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah:
1. Mendeskripsikan cara meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN
Jatipadang 05 pada materi siklus hidrologi mata pelajaran IPA melalui
penggunaan media diorama sederhana.
2. Menganalisis peningkatan pemahaman siswa kelas V SDN Jatipadang 05
setelah diterapkan pengggunaan media diorama sederhana pada materi
siklus hidrologi mata pelajaran IPA.
d. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian tindakan kelas ini diharapkan akan memberikan
manfaat yang berarti bagi perorangan/Institut di bawah ini:
Adapun beberapa manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Manfaat teoritis
4
A. Landasan Teori
A. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Tidak sedikit ahli psikologi dan pendidikan yang memberikan
tafsiran mengenai hasil belajar. Menurut Aqib (2010 : 51) hasil belajar
berupa perubahan perilaku, baik yang menyangkut kognitif, psikomotorik,
maupun afektif. Sedangkan menurut Dimyati (2006 : 20), pengertian hasil
belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar terjadi
terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa dampak
pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran adalah hasil belajar
peserta didik yang dapat diukur dengan segera atau secara langsung.
Dampak pengiring adalah hasil belajar peserta didik yang tampak secara
tidak langsung atau merupakan transfer hasil belajar. Kedua dampak
tersebut bermanfaat bagi guru dan peserta didik.
Ahli selanjutnya yaitu Sudjana (2009 : 22) yang mendefinisikan hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah
ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar terbagi menjadi 3 ranah
yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik. Perubahan
tersebut meliputi tiga aspek, yaitu kognitif (kemampuan hapalan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi), afektif
(penerimaan, partisipasi, penilaian, organisasi, dan karakterisasi) dan
psikomotorik (persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa,
gerakan kompleks dan kreativititas). Hasilnya dituangkan dalam bentuk
angka atau nilai. Ketiga ranah tersebut menjadi obyek penilaian hasil
belaja, Namun diantara ketiga ranah itu, biasanya ranah kognitiflah yang
paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan
kemampuan para peserta didik dalam menguasai isi bahan pengajaran.
Dari berbagai definisi di atas, maka dapat ditarik sebuah kesimpulan
bahwa hasil belajar adalah prestasi belajar yang dicapai siswa dalam
6
B. Hakikat IPA
1. Pengertian IPA
Ilmu Pengetahuan Alam atau biasa disingkat IPA merupakan
suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh atau disusun dengan cara yang
khas/khusus yaitu melakukan observasi eksperimentasi, penyimpulan,
penyusunan teori eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya
untuk memperoleh ilmu secara demikian ini terkenal dengan nama
metode ilmiah (Ahmad, 2000:18).
Menurut Garnida (2002: 253) Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
adalah hasil kegiatan manusia berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep
yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperolah dari pengalaman
melalui berbagi rangkaian proses ilmiah seperti penyelidikan, penyusunan
dan pengujian-pengujian gagasan.
Selain itu, mata pelajaran IPA juga merupakan program untuk
menanamkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan, sikap,
dan nilai ilmiah pada siswa serta rasa mencintai dan menghargai Tuhan
Yang Maha Esa.
Air yang ada di bumi ini seperti di laut, sungai, dan danau
menguap karena pengaruh panas dari sinar matahari. Tumbuh-
tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses penguapan ini
disebut evaporasi. Pada proses evaporasi, uap air naik dan berkumpul
di udara lalu lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung uap
air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhunya
turun, uap air akan berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air ini
membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan).
Titik-titik air di awan tersebut kemudian akan turun menjadi
hujan. Air hujan akan turun di berbagai tempat seperti di darat
maupun di laut. Selain itu, air hujan itu akan jatuh ke tanah atau
perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air
tanah. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur. Air tanah
juga akan merembes ke danau atau sungai. Air hujan yang jatuh ke
perairan, misalnya sungai atau danau akan menambah jumlah air di
tempat- tempat tersebut.
12
C. Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Media pembelajaran adalah berbagai media yang digunakan dalam
suatu pembelajaran yang berupa alat bantu guru dalam mengajar serta
sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar
(siswa). Sebagai penyaji dan penyalur pesan, media belajar dalam hal- hal
tertentu bisa mewakili guru menyajikan informasi belajar kepada siswa
(Cahyono, 2019:2).
Menurut Kustandi dan Sutjipto dalam Cahyono ( 2019: 3)
menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah alat yang dapat
membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas
makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan
pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.
15
5) Fungsi Individualis
Pemanfaatan media pembelajaran juga berfungsi untuk dapat
melayani kebutuhan setiap individu yang memiliki minat dan gaya
belajar yang berbeda.
b. Tujuan media pembelajaran
Tujuan penggunaan media pembelajaran menurut Kastolani (2014:
230) adalah sebagai berikut:
1) Membantu proses belajar mengajar dalam memperjelas makna
pesan yang disampaikan.
2) Perangsang belajar yang dapat menumbuhkan motivasi belajar.
3) Membantu memudahkan belajar bagi siswa dan juga memudahkan
pengajaran bagi guru.
4) Memberikan pengalaman lebih nyata (abstrak menjadi kongkret).
5) Menarik perhatian siswa lebih besar (prosesnya tidak
membosankan).
3. Media Diorama
Diorama adalah sebuah pemandangan tiga dimensi mini yang
bertujuan untuk menggambarkan pemandangan pemandangan
sebenarnya. Diorama, biasanya terdiri atas bentuk-bentuk sosok atau
objek-objek ditempatkan di pentas yang berlatar belakang belakang
lukisan yang disesuaikan dengan penyajiannya. Diorama sebagai media
pembelajaran terutama berguna untuk mata pelajaran ilmu bumi, ilmu
hayat, sejarah dan bahkan dapat diusahakan untuk berbagai macam
mata pelajaran.
Salah satu kelebihan diorama adalah cara membuat diorama tidak
terlalu sukar, karena bahan-bahan yang diperlukan tidak terlalu mahal.
Diorama dapat dibuat dari bahan-bahan yang mudah didapatkan.
Selain itu, ukuran diorama tidak terbatas, tergantung dari tempatnya yang
tersedia atau banyaknya orang yang akan melihatnya. Kalau hendak
mengikutsertakan diorama tersebut dalam pameran, ukurannya tentu
harus dibuat besar dengan desain yang menarik. Untuk tempat diorama
17
dapat dibuat di mana saja di atas lantai atau di atas meja, dapat juga
dibuat dari gardus atau sebuah kotak kayu atau tripleks yang sisi
depannya dan atasnya ditanggalkan atau terbuka (Sanaky, 2013: 134).
Menurut Subana dalam Ismilasari dan Hendratno (Vol. 01 No. 02:
2013) Kelebihan media diorama adalah dapat dibuat dibuat dari bahan
yang murah dan mudah didapat, dapat dipakai berulang-ulang, dapat
melukiskan bentuk dari keadaan sebenarnya, dapat memperlihatkan
bagian dalam sesuatu yang dalam keadaan sebenarnya sulit dilihat.
Kelebihan lainnya dari diorama adalah dapat menambah keindahan, daya
tarik, dan dapat memotivasi pengguna untuk mendapatkan pengalaman
belajar.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asiah (2016: 29)
menjelaskan kelemahan diorama yaitu tidak dapat menjangkau sasaran
yang besar dan dalam penyimpanan memerlukan ruangan yang besar dan
perawatan rutin. Namun kekurangan tersebut dapat diatasi dengan
membuat diorama dalam ukuran yang lebih besar, sehingga dapat diamati
oleh seisi kelas.
D. Karakteristik Siswa SD
Anak sekolah dasar atau anak SD adalah mereka yang berumur antara 6-12
tahun atau biasa disebut dengan proses intelektual. Pada masa ini pengetahuan
anak akan berkembang pesat seiring dengan bertambahnya usia. Selain itu
keterampilan yang dikuasai juga akan semakin beragam. Pada masa anak SD
ini memiliki karakteristik utama yaitu menampilkan perbedaan-perbedaan
individual dan personal dalam banyak segi dan bidang diantaranya perbedaan
dalam intelegensi, kemampuan kognitif dan bahasa, serta perkembangan
kepribadian dan perkembangan fisik. Masa kanak-kanak akhir sering disebut
sebagai masa usia sekolah atau masa SD.
Ada beberapa karakteristik yang dapat diidentifikasi pada siswa sekolah
dasar berdasarkan kelas-kelas yang ada pada sekolah dasar, yakni karakteristik
siswa sekolah dasar kelas rendah dan karakteristik siswa sekolah dasar kelas
18
tinggi. Begitu juga Rita Eka Izzaty, dkk. (2008: 116), menyebutkan masa
kanak-kanak akhir dibagi menjadi dua fase, yaitu:
1. Masa kelas rendah Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 6/7 tahun
sampai dengan 9/10 tahun, biasanya siswa duduk di kelas 1, 2, dan 3
Sekolah Dasar. Adapun ciri-ciri khas siswa masa kelas rendah Sekolah
Dasar adalah:
1) Ada hubungan yang kuat antara keadaan jasmani dan prestasi sekolah.
2) Suka memuji diri sendiri.
3) Kalau tidak dapat menyelesaikan suatu tugas atau pekerjaan, tugas atau
pekerjaan itu dianggapnya tidak penting.
4) Suka membandingkan dirinya dengan siswa lain, jika hal itu
menguntungkan dirinya.
5) Suka meremehkan orang lain.
2. Masa kelas tinggi Sekolah Dasar yang berlangsung antara usia 9-10 tahun
sampai dengan 12-13 tahun, biasanya siswa duduk di kelas 4, 5, dan 6
Sekolah Dasar dengan beberpa ciri khas siswa masa kelas tinggi Sekolah
Dasar, yaitu
1) Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari.
2) Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis.
3) Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus.
siswa memberikan andil dalam mempertajam konsep. Pada tahapan ini siswa
usia SD mampu berfikir, belajar, mengingat, dan berkomunikasi karena proses
kognitifnya tidak lagi egosentris dan lebih logis (Rita Eka Izzaty, dkk., 2008:
107).
Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas, karakteristik
perkembangan siswa kelas V SD berada tahap operasional konkret. Pada tahap
ini, siswa berpikir atas dasar pengalaman yang konkret atau nyata yang pernah
dilihat dan dialami. Siswa belum bisa berpikir secara abstrak. Karakteristik
yang muncul pada tahap ini dapat dijadikan landasan dalam menyiapkan dan
melaksanakan pembelajaran bagi siswa SD. Guru harus memahami ciri-ciri
anak didiknya tersebut untuk kesiapan pembelajaran. Di samping itu, siswa
dituntut menunjukkan adanya perhatian untuk bisa menghadapi bahan belajar
dengan baik dan perhatian merupakan titik awal yang mengarahkan kepada
belajar. Perhatian seseorang terhadap sesuatu bisa ditunjukkan dari gerak-
geriknya, sehingga perhatian menjadi prasyarat dalam belajar. Dengan adanya
perhatian maka akan muncul ketertarikan terhadap sesuatu yang dihadapi,
sehingga berikutnya diharapkan terjadinya proses belajar.
Jadi pelaksanaan pembelajaran di kelas perlu didesain menggunakan
model pembelajaran yang sesuai dan tepat dengan memperhatikan
karakteristik perkembangan siswa kelas V SD pada tahap operasional konkret.
Hal tersebut memungkinkan siswa untuk dapat melihat, berbuat sesuatu,
melibatkan diri dalam pembelajaran, serta mengalami langsung pada hal-hal
yang dipelajari. Selain itu, diharapkan akan berdampak terhadap peningkatan
hasil belajar akademik siswa pada mata pelajaran IPA, pengembangan sikap,
dan keterampilan sosial siswa.
2) Kolaboratif.
Upaya perbaikan proses dan hasil pembelajaran tidak dapat
dilakukan sendiri oleh peneliti di luar kelas, tetapi ia harus
berkolaborasi dengan siswa. Penelitian tindak kelas merupakan
upaya bersama dari berbagai pihak untuk mewujudkan perbaikan
yang diinginkan.
3) Reflektif.
Penelitian tindakan kelas memiliki ciri khas khusus, yaitu sikap
reflektif yang berkelanjutan. Berbeda dengan pendekatan penelitian
22
b. Hipotesis Tindakan
Contoh Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah
1. Jika pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan media diorama sederhana
maka hasil belajar pada peserta didik kelas V SDN Jatiapdang 05 Pagi dapat
meningkat.
2. Jika pelaksanaan pembelajaran IPA menggunakan media diorama sederhana
maka kemampuan berpikir kritis IPA pada peserta didik kelas V SDN
Jatipadang 05 Pagi dapat meningkat.
26
27
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) yang
dilakukan di dalam kelas, atau penelitian tindakan kelas (Classroom Action
Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan oleh guru
dikelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3)
merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan pertisipatif dengan tujuan
memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar peserta didik dapat
meningkat.
Jenis penelitian yang dapat dipilih adalah sebagai berikut:
1) Penelitian Tindakan Kelas Diagnostik. PTK diagnostik ialah penelitian
yang dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini
peneliti mendiagnosa dan mendalami situasi yang terdapat di dalam latar
penelitian. Sebagai contohnya ialah apabila peneliti berupaya menangani
perselisihan, pertengkaran, konflik yang dilakukan antar siswa yang terdapat di
suatu sekolah atau kelas.
2) Penelitian Tindakan Kelas Partisipan. PTK partisipan ialah apabila orang
yang akan melaksanakan penelitian terlibat langsung dalam proses penelitian
sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa penyusunan laporan. Dengan
demikian, sejak perencanan panelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya
peneliti memantau, mencacat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data
serta berakhir dengan melaporkan hasil panelitiannya. PTK partisipasi dapat juga
dilakukan di sekolah seperti halnya contoh pada butir di atas. Hanya saja, di sini
peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan terus-menerus sejak awal
sampai berakhir penelitian. Jenis ini yang biasanya dilakukan guru saat ini.
3) Penelitian Tindakan Kelas Empiris. Penelitian dilakukan dengan cara
merencanakan, mencatat pelaksanaan dan mengevaluasi pelaksanaan dari luar
arena kelas, jadi dalam penelitian jenis ini peneliti harus berkolaborasi dengan
guru yang melaksanakan tindakan di kelas.
28
B. Subyek Penelitian
Adapun subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas V SDN
Jatipadang 05 Pagi yang berjumlah 30 orang. Subjek penelitian ini dipilih
berdasarkan pertimbangan bahwa hasil belajar IPA kelas V tentang siklus
hidrologi/air yang masih rendah.
c. Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada semester dua tahun ajaran 2020/2021 yaitu
pada bulan Mei 2021 dengan menyesuaikan jadwal pelajaran IPA kelas V, yang
berlokasi di Jalan Raya Ragunan No. 40 Rt 014/02, Kelurahan Jatipadang,
Kecamatan Pasar Minggu. Kota Administratif Jakarta Selatan.
d. Prosedur Penelitian
Berdasarkan tujuan penelitian tersebut, maka metode yang digunakan
penulis adalah Penelitian Tindakan kelas (action research). Penelitian
tindakan kelas ini bertujuan guna memperbaiki kualitas pembelajaran.
Penelitian ini berguna untuk mengembangkan kemampuan dam
mendeteksi suatu masalah yang muncul saat kegiatan proses kegiatan
proses pembelajaran sertamengembangkan kemampuan untuk
memecahkan suatu masalah atau memperbaiki situasi dan cermat
mengamati pelaksanaannya melalui tindakan yang bermakna untuk
mengukur suatu keberhasilan.
29
4) Refleksi
Tahap refleksi merupakan kegiatan merangkum kembali apa yang
sudah dilakukan terhadap suatu proses pembelajaran. Di tahap ini guru
dan rekan sejawat melakukan refleksi terhadap hasil observasi dan
evaluasi yang telah dilakukan untuk melakukan langkah selanjutnya.
Hasil dari tahapan refleksi ini akan dijadikan rekomendasi untuk siklus
berikutnya, apabila dari siklus pertama belum menunjukkan hasil yang
diharapkan, maka bisa dilanjutkan ke siklus kedua dengan tahapan
yang sama dengan siklus pertama. Sebaliknya apabila hasil dari
31
3) Kegiatan Penutup
Guru merumuskan kesimpulan atas informasi yang didapat
siswa dengan data yang relevan
Guru mengadakan post tes melalui google form.
Guru mengadakan tindak lanjut berupa penugasan.
c. Pengamatan
Peneliti dan teman sejawat bersama-sama mengamati aktivitas
siswa selama pelaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas. Mencatat
kejadian-kejadian yang terlihat pada siswa selama pembelajaran
berlangsung. Mengumpulkan data hasil pengamatan selama
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
d. Refleksi
Melalui refleksi, pengamat dan peneliti menganalisis hasil
observasi dan diskusi yang didapatkan dari hasil pembelajaran IPA,
hasilnya sudah ada peningkatan namun belum sesuai yang diharapkan,
atau nilai siswa masih kurang dari KKM dimana KKM IPA sebesar 68.
Aktivitas siswa belum terlihat maksimal bahkan cenderung diam,
dikarenakan banyak siswa yang belum memahami tentang berbagai
proses yang terjadi pada siklus hidrologi. Sehingga penulis harus
melaksanakan perbaikan serta merencanakan pelaksanaan siklus 2.
2. Siklus 2
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi tindakan siklus 1, diambillah langkah-
langkah kegiatan sebagai berikut :
Menyusun RPP dengan menyajikan materi tentang siklus hidrologi.
Menyiapkan media pembelajaran yaitu berupa diorama sederhana.
Menyusun instrument penilaian, pengamatan dan menyusun alat
evaluasi.
b. Pelaksanaan
33
besar atau sama dengan nilai KKM yaitu 68, dikatakan tidak tuntas apabila
angkanya kurang dari nilai KKM yaitu 68.
Untuk menganalisis suatu tingkat keberhasilan atau persentase
keberhasilan siswa setelah melalui proses belajar mengajar pada setiap
siklus maupun dalam semua siklus harus dilakukan dengan cara
memberikan evaluasi berupa soal tes perbuatan. Menurut Nana Sudjana
(2006; 109) untuk mencari nilai rata-rata dari tiap keseluruhan siswa setiap
kelas dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
Ʃx
X=
N
X = Nilai rata-rata
Ʃx = Jumlah semua nilai siswa
N = banyaknya siswa
Nilai
No. Nama Siswa Keterangan
Pra siklus
36
Jumlah 1580
Nilai rata- rata 52,67 KKM
Persentase Nilai Di atas KKM 30% 68
Nilai Terendah 20
Nilai Tertinggi 90
Tabel 4.2
Distribusi Hasil Belajar Pra Siklus
FREKUENSI
No. SKOR (S) SXF
(F)
1 20 3 60
2 30 4 120
3 40 3 120
4 50 7 350
5 60 4 240
6 70 5 350
7 80 2 160
8 90 2 180
Jumlah 30 1580
Nilai rata-rata (SxF)/F 52,67
Tuntas 9 orang 30%
Tidak Tuntas 21 orang 70%
KKM 68
38
Grafik 4.1
2. Siklus 1
a. Perencanaan Siklus 1
Pada tahap ini peneliti menyusun rencana kegiatan pembelajaran
(RPP) siklus 1. Kemudian peneliti juga membuat skenario kegiatan
belajar mengajar di kelas agar situasi belajar menjadi kondusif. Peneliti
juga membuat kisi-kisi instrumen soal, dan instrumen soal tertulis.
Peneliti menyusun lembar observasi kegiatan siswa. Kemudian peneliti
menyusun lembar observasi kegiatan guru.
Perencanaan yang dibuat dikaitkan dengan fokus penelitian yaitu
pembelajaran IPA tentang siklus hidrologi/air dengan menggunakan
media diorama sederhana. Instrumen pengamatan tindakan dibuat
berdasarkan acuan teori–teori yang telah dibahas pada bab sebelumnya,
39
1. Orientasi
Guru membina iklim
pembelajaran yang
responsif sehingga
mengajak siswa untuk
40
berpikir memcahkan
masalah dengan
mengajukan pertanyaan
Guru Siswa menjawab
bertanya :”Mengapa pertanyaan guru.
mahluk hidup perlu air?”
2. Merusmuskan
Masalah
Guru memberikan
mendorong siswa untuk
memahami konsep
siklus hidrologi/air
Siswa menyimak
Guru menyampaikan
cakupan materi
cakupan materi dan
dan penjelasan
penjelasan uraian
uraian yang
kegiatan pembelajaran
disampaikan
3. Mengajukan
guru
Hipotesis
Guru memberikan
kesempatan kepada
siswa untuk
mengemukakan
pendapat sesuai dengan
permasalahan yang
diberikan
Guru meminta siswa
Siswa mencari
untuk mencari informasi
informasi dari
untuk bahan diskusi
buku
4. Mengumpulkan Data
Guru mengajukan
pertanyaan yang dapat
mendorong siswa untuk
berpikir mencari
informasi yang
dibutuhkan
Guru meminta siswa
diskusi untuk mencari Beberapa siswa
informasi tentang proses- membacakan
proses yang terdapai/air hasil informasi
41
c. Observasi Siklus 1
Observasi pengamatan dilaksanakan pada saat zoom meeting, yaitu
selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam kegiatan
pembelajaran pada tahap persiapan kegiatan awal guru sudah
mengkondisikan siswa untuk mempersiapkan siswa memulai
pembelajaran, seperti berdoa, menyanyikan lagu wajib nasional,
mengabsen kehadiran siswa, dan menjelaskan kompetensi dasar dan
indikator yang hendak dicapai dan siswa mengikuti kegiatan berdoa,
menyanyikan lagu wajib nasional. Pada kegiatan inti siswa menyimak
materi yang disampaikan guru dan melakukan diskusi kelompok serta
42
Nilai
Nilai
No. Nama Siswa Pra Keterangan
Siklus 1
Siklus
Nilai Terendah 20 40
Grafik 4.2
Grafik Perbandingan Nilai Pra Siklus dan Siklus 1
120
100
80
60
40
20
0
a i a a i S. a zi
ez an en sh af im n ah y an ah vi
n
on u ha
n
ha
n
ah
r
rd
h El an
e nn ak ha br ir a ik
m ya M Fa ad ad
a an
A rH i Fe aw a rs fa
Sy iH
G ia u Ra A sp o lH Ra
m am
bi yy in ul N sa la r is uwPu Sh A rR
A w b
aa
t A an
i tta a Y i isa
a a a
D Fe ita A nn ad Ch n n tr y
an
i
ili
a i F
es Im ru ad nn sa Re Sa
pr ud fa ha
m A ib ai th
A A af D
K a m a m
u r
Ra j
G
h F a
D uh uh N tu ky
M M Ra ic
V
Dari hasil analisis data nilai yang diperoleh siswa pada siklus 1 dapat
diketahui bahwa terjadi peningkatan hasil belajar dan ketuntasan hasil
belajar siswa. Diketahui bahwa secara data statistik terjadi peningkatan
45
Tabel 4.6
Catatan Lapangan Siklus II
1. Orientasi.
Guru meminta siswa Siswa
untuk membuka buku membuka buku
tematik tema 8 subtema 1 serta
pelajaran ke 1 halaman 7. mempersiapkan
Guru meminta siswa untuk diri untuk
mengamati dan memulai
mendiskusikan gambar pembelajaran
yang ada di buku tema 8
halaman 7.
Guru melakukan kegiatan
tanya jawab untuk
merangsang siswa dalam
berfikir tentang materi
yang akan disampaikan
menyebabkan proses
tersebut terhambat?
5. Jelaskan proses tersebut
secara runtut!
2. Merusmuskan Masalah
Guru kembali melakukan
tanya jawab seputar Siswa
gambar yang telah menyimak
diamati. cakupan
Guru meminta perwakilan materi dan
siswa untuk membaca penjelasan
teks tentang air (halaman uraian yang
8). disampaikan
Guru memaparkan tentang guru
sikulus hidrologi melalui
media diorama siswa
mendengarkan dengan
seksama.
3. Mengajukan Hipotesis
c. Observasi Siklus II
Berdasarkan hasil pengamatan pada siklus II aktivitas siswa lebih
meningkat dibandingkan pada siklus I. Dominasi guru dalam kegiatan
pembelajaran sudah berkurang sehingga kegiatan pembelajaran tidak
monoton. Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran meningkat.
Hal ini ditandai dengan banyaknya siswa yang bertanya dalam
kegiatan diskusi serta siswa lainnya menjawab pertanyaan.
Penggunaan media diorama sederhana pada siklus II membuat
kegiatan diskusi menarik sehingga bagi siswa yang kurang percaya
diri termotivasi untuk mencari tahu dan mengikuti kegiatan diskusi
yang dilakukan.
d. Refleksi Siklus II
50
Nilai
No. Nama Siswa Keterangan
Siklus II
1 Abi Syahreza 80 Tuntas
2 Aji Atmajaya 80 Tuntas
3 Aprilia Dwi Hardhani 100 Tuntas
4 Assyifa Rahma Awwaliyah 90 Tuntas
5 Audi Febyyan Elena 70 Tuntas
6 Bagus Prasetyo Wibowo 90 Tuntas
7 Daffa Faatin Ganesha 90 Tuntas
8 Damar Fadlurrahman Rafif 70 Tuntas
9 Desita Aulia Annafi 100 Tuntas
10 Fanny Khalisah Putri 100 Tuntas
11 Iman Nur Hakim 60 Belum Tuntas
12 Jaka Kelana 80 Tuntas
13 Kharunnisa Raihanah 100 Tuntas
51
Tabel 4.9
Hasil Belajar Siswa ( Nilai Siklus I dan Niilai Siklus II)
Nilai Nilai
No. Nama Siswa Keterangan
Siklus I Siklus II
20 Olivia 60 90 Tuntas
Nilai Terendah 40 60 68
Grafik 4.3
Grafik Perbandingan Perolehan Nilai Siswa Pada Siklus 1 dan II
120
100
80
60
40 Siklus 1
Siklus II
20
0
a ni na a fi m h n S. ah n a
uz
i
an an
ez a e sh na ki na y a ir a vi on
ah
r
r dh El n e n a h a b r
i k m
sy a M F a
a d h ad h
a A H i e w r a
Sy i H a an G ia ur a R
a F a lH sA pa of m m
bi y y tin ul N s al
a uw A ri us Sh Ra r Ra
A w e b a A n i tt Y sa a i P a y a a
D
iF Fa ita
a nn d A ad i h n n tr an
i
ili
a
es Im aru nn b C sa Re Sa
pr u d af f a D h m
a
m
m
r A j i h ai a th
A A D K
uh
a
uh
a u Ra G F
N tu ky
M M Ra ic
V
55
b) Berdasarkan dari hasil yang diperoleh pada siklus II yang telah dilakukan
dan ternyata memperoleh hasil yang sangat memuaskan, maka peneliti
memutuskan untuk tidak melanjutkan pada tahap berikutnya dan
dihentikan pada siklus II karena target pencapaian hasil belajar telah
mencapai target yang diinginkan.
A. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Berdasarkan hasil penelitian terdapat hasil belajar yang diperoleh selama
pra siklus, siklus 1 dan siklus II. Jika data tersebut dibandingkan maka dapat
disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 4.10
Tabel Perbandingan Pra Siklus, Siklus 1 dan Siklus 2
Nilai Nilai
Nilai
No. Nama Siswa Pra Siklus
Siklus Keterangan
II
I
Siklus
20 Olivia 20 60 90 Tuntas
Nilai Terendah 20 40 60
Jika data tersebut disajikan dalam bentuk grafik, maka akan perbandingan
nilai siswa yang dapat terlihat sebagai berikut :
Grafik 4.4
Grafik Perbandingan Nilai Pra Siklus, Siklus I, dan Siklus II
120
100
80
60
40
Pra Siklus
Siklus 1
20
Siklus II
0
za ni na ha nafi ki m nah yan a S
.
ah in na auz
i
an an
h re ha El e nes n a a r i r k m y av Mo F dh adh
a r d n a A H i h e b w i r s a fa a
y a ur
iS iH
a
yy tin
G lia Ra l a F uw a Al H i s A usp ho
m
Ra r Ra
m
Ab Dw Feb a a Au an N i sa tta d Y i sa ar i P a S r ya a
a t n A h n i
ia di F si Im run ad a nn b C i san Re Sat han
ri l Au ffa De a m m
m
r A aj i a at
Ap Da Kh a a u R h
yF
uh uh N
t u
G
k
M M c
Ra Vi
58
Diagram 4.1
Diagram Persentase Ketuntasan Hasil Belajar Siswa
Pra Siklus, Siklus 1, dan Siklus 2
120.00
100.00
80.00
60.00
Series1
40.00
20.00
0.00
Pra Siklus Siklus I Siklus II
evaluasi yang dilakukan pada siklus 1 terdapat peningkatan hasil belajar jika
dibandingkan dengan hasil pra siklus. Namun demikian peningkatan
tersebut belum mnecapai target yang diinginkan dalam penelitian ini. Oleh
karena itu sesuai rencana maka dilakukan siklus lanjutan, yaitu tahap siklus
II. Dan untuk mencapai target yang diinginkan maka terdapat beberapa hal
yang perlu diperbaiki dan yang belum dilakukan pada siklus 1.
Rencana perbaikan tersebut antara lain : menggunakan media
pembelajaran yang lebih menarik perhatian siswa dan menimbulkan rasa
ingin tahu siswa yang lebih, memfasilitasi jalannnya diskusi agar semua
siswa dapat aktif dan berani mengeluarkan pendapatnya, menggunakan LKS
( Lembar Kerja Siswa ) sebagai acuan tentang tugas yang akan dikerjakan
siswa, memberikan perhatian dan motivasi yang lebih kepada siswa agar
fokus siswa tetap pada kegiatan pembelajaran bukan hanya diam atau pasif
mendengarkan.
Perbaikan-perbaikan yang telah disebutkan di atas, dilakukan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA tentang siklus
hidrologi/air serta dampaknya bagi kehidupan di bumi dengan
menggunakan media diorama sederhana secara tepat, sehingga hasil yang
diperoleh siswa dalam kegiatan pembelajaran bisa dapat ditingkatkan. Hal
ini sesuai dengan yang diungkapkan oleh Kustandi dan Sutjipto dalam
Cahyono ( 2019: 3) menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah alat
yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk
memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai
tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna.
g. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah:
1. Tentukan indikator keberhasilans esuai dengan rancangan awal yang dibuat
oleh guru
2. Dapat dikomunikasikan dengan RPP, tujuan pembelajaran atau indikator lain
sebagai alat ukur keberhasilan pembelajaran.
h. JADWAL PENELITIAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
63
Lampiran 1.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pertemuan I Sampai Pertemuan II
IPA
Kompetensi Dasar Indikator
3.8 Menganalisis siklus air dan 3.8.1 Mengidentifikasi siklus air pada
dampaknya pada peristiwa di bumi peristiwa di bumi serta kelangsungan
serta kelangsungan makhluk hidup. makhluk hidup.
3.8.2 Menganalisis dampak siklus air
pada peristiwa di bumi serta
kelangsungan makhluk hidup.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu
menyebutkan peristiwa-peristiwa pada teks nonfiksi dengan benar.
2. Melalui kegiatan menjelaskan siswa mampu menjelaskan proses
siklus air dengan benar.
3. Melalui diskusi siswa mampu mengidentifikasi manfaat air bagi
manusia, hewan, dan tumbuhan dengan benar.
4. Melalui diskusi siswa mampu mengidentifikasi tindakan menghemat
air dengan benar.
D. MATERI PEMBELAJARAN
a. Pengertian siklus air dan proses siklus air (Lampiran )
b. Manfaat air (Lampiran)
c. Tindakan Menghemat Air (Lampiran)
H. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap
b. Penilaian Pengetahuan
Teknik Bentuk
Muatan Indikator
Penilaian Instumen
IPA Rubrik megerjakan soal tes Tes Soal pilihan
tertulis secara online melalui tertulis ganda
google form.
c. Unjuk Kerja
Teknik Bentuk
Muatan Indikator Penilaia Instumen
n
IPA Penilaian uji unjuk kerja Unjuk Rubrik
Rubrik Menulis Berdasarkan kerja dan penilaian
KD IPA 3.8 dan 4.8 hasil pada BG
halaman 16-
17.
IPA
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8 Menganalisis siklus air dan 3.8.1 Melakukan percobaan tahap-
dampaknya pada peristiwa di tahap dalam siklus air seperti
bumi serta kelangsungan evaporasi, kondensasi, dan
makhluk hidup presipitasi
4.8 Membuat karya tentang skema 4.8.1 Mendiskusikan siklus air dan
siklus air berdasarkan informasi dampaknya bagi peristiwa di
dari berbagai sumber bumi serta kelangsungan
makhluk hidup
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui kegiatan mengamati dan berdiskusi, siswa mampu menyebutkan
peristiwa-peristiwa pada teks nonfiksi dengan benar.
2. Melalui kegiatan menjelaskan siswa mampu menjelaskan proses siklus air
dengan benar.
69
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
Metode Pembelajaran : Simulasi, percobaan, diskusi, tanya jawab,
penugasan, dan ceramah.
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan 1. Kelas dibuka dengan salam, menanyakan kabar, 10
dan mengecek kehadiran siswa. menit
2. Kelas dilanjutkan dengan doa dipimpin oleh salah
seorang siswa.
3. Siswa difasilitasi untuk bertanya jawab
pentingnya mengawali setiap kegiatan dengan
doa. Selain berdoa, guru dapat memberikan
penguatan tentang sikap syukur.
4. Siswa diajak menyanyikan Lagu Indonesia Raya.
Guru memberikan penguatan tentang pentingnya
menanamkan semangat kebangsaan.
5. Siswa diminta memeriksa kerapian diri dan
kebersihan kelas.
6. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan, manfaat, dan aktivitas pembelajaran yang
akan dilakukan.
7. Siswa menyimak penjelasan guru tentang
70
Teknik Bentuk
Muatan Indikator
Penilaian Instumen
IPA Rubrik megerjakan soal tes Tes Soal pilihan
tertulis secara online melalui tertulis ganda
google form.
f. Unjuk Kerja
Teknik Bentuk
Muatan Indikator
Penilaian Instumen
IPA Penilaian uji unjuk kerja Unjuk Rubrik penilaian
Rubrik Menulis Berdasarkan kerja dan pada BG halaman
KD IPA 3.8 dan 4.8 hasil 16-17.
Sulihmi, S.Pd.
NIP. 196209091992092001 Indah Fidia, S.Pd.
NIP.197612112014122001
Mengetahui
Kepala SDN Jatipadang 05
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui membaca teks siswa mampu menceritakan kembali suatu
peristiwa secara runtut, yaitu siklus hidrologi/air
2. Melalui kegiatan berdiskusi siswa mampu mengidentifikasi faktor
penghambat siklus hidrologi dengan benar.
3. Melalui penjelasan guru siswa mampu mengetahui dan mempraktikan
tindakan penghematan air dengan tepat.
D. MATERI PEMBELAJARAN
a. Kegiatan Manusia yang Mempengaruhi Siklus Hidrologi (Lampiran).
b. Tindakan Penghematan Air (Lampiran).
E. PENDEKATAN DAN METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Scientific
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, dan Demonstrasi.
F. MEDIA/ALAT, BAHAN, DAN SUMBER BELAJAR
Media : Media Diorama
Sumber Belajar : Buku Guru dan Buku Siswa Kelas V, Tema
8: Lingkungan Sahabat Kita. Buku Tematik
Terpadu Kurikulum 2013 (Revisi 2017). Jakarta:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
76
H. PENILAIAN
3. Teknik Penilaian
g. Penilaian Sikap
h. Penilaian Pengetahuan
Teknik Bentuk
Muatan Indikator
Penilaian Instumen
IPA Rubrik megerjakan soal tes Tes Soal pilihan
tertulis secara online melalui tertulis ganda
google form.
i. Unjuk Kerja
Teknik Bentuk
Muatan Indikator
Penilaian Instumen
IPA Penilaian uji unjuk kerja Unjuk Rubrik penilaian
Rubrik Menulis Berdasarkan kerja dan pada BG halaman
KD IPA 3.8 dan 4.8 hasil 16-17.
79
Sulihmi, S.Pd.
NIP. 196209091992092001 Indah Fidia, S.Pd.
NIP.197612112014122001
Mengetahui
Kepala SDN Jatipadang 05
Lampiran 2
https://www.youtube.com/watch?v=ghUGYHY5fyQ&t=318s
81
Lampiran 3
Instrumen Penilaian Tes Awal, Tes Siklus I dan Tes Siklus II
(Kisi-Kisi, Soal, Rubrik Penilaian dan Validasi Soal)
1. Perubahan yang terjadi pada air secara berulang dalam suatu pola tertentu
disebut ...
a. Siklus Udara
b. Siklus Air
c. Siklus Angin
d. Siklus Tanah
2. Proses perputaran air disebut sebagai siklus air atau siklus ...
a. Biologi
b. Antropologi
c. Zoologi
d. Hidrologi
5. Suhu udara yang dingin membuat uap air mengalami pengembunan yang
disebut ...
a. Evaporasi
b. Kondensasi
c. Infiltrasi
d. Presipitasi
7. Berikut faktor yang tidak dapat mempercepat atau memperlambat daur air
yaitu ...
a. Manusia
b. Energi Matahari
c. Angin
d. Kelembapan Udara
9. Air yang jatuh ke daratan akan sebagian terserap ke dalam tanah dan sebagian
lagi mengalir ke sungai. Proses ini disebut ...
a. Transpirasi
b. Evaporasi
c. Kondensasi
d. Infiltrasi
10. Langkah yang tepat guna menjaga kelestarian alam agar tanah dapat
maksimal dalam menyimpan air adalah ...
a. Menebang pohon sembarangan
b. Membuang sampah di selokan
c. Menggunakan air dengan boros
d. Melakukan reboisasi
83