Anda di halaman 1dari 4

KISI-KISI SUMATIF AKHIR SEMESTER (SAS)

SEMESTER GANJIL KELAS 4


PENDIDIKAN LINGKUNGAN BUDAYA JAKARTA (PLBJ)

BAB 1: LAGU DAN TARI JALI-JALI


1. Asal nama Jali-Jali
2. Tujuan lagu Jali-Jali
3. Yang mempopulerkan lagu Jali-Jali
4. Melengkapi lirik lagu Jali-Jali
5. Jumlah Gerakan tari Jali-Jali

BAB 2: BONEKA ONDEL-ONDEL


1. Kegunaan ondel-ondel pada zaman dulu dan sekarang
2. Bahan untuk rangka tubuh ondel-ondel
3. Makna warna merah & putih topeng boneka ondel-ondel
4. Alat dan Bahan membuat boneka ondel-ondel

BAB 3: TANJIDOR
1. Asal nama tanjidor dan artinya
2. Jumlah pemain tanjidor
3. Lagu bernuansa Belanda dan Betawi dalam pertunjukan tanjidor
4. Macam-macam alat musik tanjidor yang ditiup

BAB 4: GADO-GADO
1. Macam-macam kuliner (makanan) Betawi
2. Arti kata gado-gado
3. Ciri khas rasa kuliner Betawi
4. 3 Bahan utama membuat gado-gado (sambal kacang, bahan isi, pelengkap)

BAB 5: RUMAH ADAT BETAWI


1. Nama rumah adat Betawi
2. Macam-macam rumah Betawi berdasarkan letak geografis
3. Macam-macam rumah Betawi berdasarkan bentuk atap
4. Fungsi bagian rumah Betawi
5. Alat dan bahan membuat maket rumah Betawi

BAB 6: PERMAINAN KUDA BISIK


1. Cara bermain Kuda Bisik
2. Jumlah pemain Kuda Bisik
3. Penentuan tim yang jalan duluan
4. Nilai-nilai luhur permainan Kuda Bisik

BAB 7: PERMAINAN CICI PUTRI


1. Tujuan dan cara bermain bermain Cici Putri
2. Melengkapi lirik lagu Cici Putri
3. Nilai-nilai luhur bermain Cici Putri

BENTUK SOAL
A. Pilihan Ganda = 10
B. Benar-Salah = 5
C. Tarik Garis = 5
D. Isian = 5
E. Uraian/Essai = 5+
30

PENILAIAN
10 + 5 + 5 + 5 + (5x3) = 40 = 10
4 4

1
RANGKUMAN MATERI PELAJARAN KELAS 4
SEMESTER GANJIL TAHUN PELAJARAN 2023-2024
PENDIDIKAN LINGKUNGAN BUDAYA JAKARTA (PLBJ)

BAB 1: LAGU DAN TARI JALI-JALI

1. Salah satu lagu dari Betawi adalah Jali-Jali yang dipopulerkan oleh M. Sagi
2. Kata Jali-Jali berasal dari tanaman biji jali yang banyak tumbuh di pekarangan. Tanaman ini
biasa dimainkan oleh anak-anak. Biji jali dapat dimasak menjadi bubur, sebagai obat, aneka
kerajinan tangan (kalung, gelang, tasbih, tirai jendela).
3. Lirik lagu Jali-Jali berisi pantun antara laki-laki dan perempuan yang memiliki sifat riang, ceria
untuk menghibur hati yang sedang berduka/sedih.
4. Biasa dinyanyikan di acara sunatan, pernikahan, hari besar nasional, festival Betawi.
5. Pengiring lagu Jali-Jali biasanya musik gambang kromong.
6. Gambang kromong adalah orkes yang memadukan gamelan dan alat musik Tionghoa.
7. Jali-Jali ada tariannya yang disebut Tari Lenggang Jali.
8. Tari Lenggang Jali diciptakan oleh ibu Niken, seorang pengawas dari Jakarta Timur.
9. Ditarikan secara berkelompok atau perorangan oleh perempuan.
10. Tari Lenggang Jali terdiri dari 9 gerakan yang diiringi lagu Jali-Jali.

Lirik lagu:
Ini dia si jali-jali
Lagunya enak lagunya enak merdu sekali
Capek sedikit tidak perduli sayang
Asalkan tuan asalkan tuan senang di hati

Palinglah enak si mangga udang


Hei sayang disayang pohonnya tinggi pohonnya tinggi buahnya jarang
Palinglah enak si orang bujang sayang
Ke mana pergi ke mana pergi tiada yang melarang

Di sana gunung di sini gunung


Hei sayang disayang di tengah tengah di tengah-tengah kembang melati
Di sana bingung di sini bingung sayang
Samalah sama samalah sama menaruh hati

Jalilah jali dari Cikini sayang


Jalilah jali sampai di sini

BAB 2: BONEKA ONDEL-ONDEL

1. Ondel-ondel adalah kesenian Betawi yang menggunakan boneka berukuran besar


2. Musik pengiring ondel-ondel biasanya tanjidor.
3. Rangka tubuh ondel-ondel dibuat dari anyaman bambu. Dengan tinggi badan 2,5 m dan garis
Tengah 80 cm, sehingga bisa dimasuki dan digerakkan oleh orang.
4. Dahulu ondel-ondel digunakan untuk penolak bala, bencana dipasang di depan rumah dengan
wajah yang seram.
5. Sekarang ondel-ondel dipertunjukkan pada acara pesta rakyat Betawi, pernikahan, khitanan,
HUT Jakarta, dan menyambut tamu penting. Ondel-ondel juga dipasang di depan sekolah,
kantor pemerintahan Jakarta.
6. Wajah ondel-ondel laki-laki berwarna merah yang melambangkan keberanian, ketegasan.
7. Wajah ondel-ondel Perempuan berwarna putih yang melambangkan kelembutan, kesucian.
8. Ondel-ondel juga dibuat boneka mini sebagai salah satu cinderamata khas Jakarta.
9. Boneka mini ondel-ondel bisa dibuat dari alat dan bahan berupa kok, kain flannel, gunting, lem,
manik-manik, jarum pentul, mata boneka, spidol.

2
BAB 3: TANJIDOR

1. Tanjidor adalah kesenian Betawi yang dimainkan secara berkelompok.


2. Kata tanjidor berasal dari Bahasa Portugis, yaitu “tangedor” yang berarti alat musik berdawai.
3. Asal mula musik tanjidor pada abad 19 dari dikumpulkannya para budak untuk bermain musik
menghibur pesta bangsawan Belanda. Sebagian masyarakat Betawi kemudian membentuk
perkumpulan sendiri yang menghasilkan musik tanjidor.
4. Dimainkan oleh 7-10 orang dengan seperangkat alat musik (orkes).
5. Lagu-lagu yang dimainkan pada musik tanjidor, yaitu:
a. Belanda: Was Tak-Tak, Batalion, Bananas, Kramton
b. Betawi: Surilang, Jali-Jali, Cente Manis, Sirih Kuning
6. Musik tanjidor biasa ditampilkan untuk menyambut tamu, mengarak pengantin, khitanan,
peringatan hari besar agama dan nasional, festival Betawi.
7. Alat musik tanjidor terdiri atas alat musik tiup dan pukul (perkusi)
a. tiup : eufonium, terompet, trombone, klarinet, sausafon, tuba
b. pukul : simbal, drum bass, drum snare

BAB 4: GADO-GADO

1. Gado-gado artinya campur aduk tidak karuan.


2. Gado-gado adalah salah satu kuliner (makanan) khas Betawi. Selain itu ada kerak telor, nasi
uduk, nasi ulam,nasi kebuli, soto, semur jengkol, asinan, laksa, sayur besan.
3. Gado-gado terdiri dari 3 bahan, yaitu sambal kacang, bahan isi, dan bahan pelengkap.
4. Sambal kacang terdiri dari: kacang tanah, gula jawa, cabai, bawang putih, terasi, garam, air
asam jawa, jeruk limau, air matang.
5. Bahan isi terdiri dari: kubis, bayam, kacang Panjang, labu siam, toge, mentimun, tomat,
kentang, tempe, tahu, telur.
6. Bahan pelengkap: bawang merah goreng, kecap manis, kerupuk, emping, lontong, nasi putih.
7. Alat-alat yang dibutuhkan, seperti panci, wajan, kompor, saringan, taleman pisau, cobek,
ulekan, piring, sendok, garpu.

BAB 5: RUMAH ADAT BETAWI

1. Rumah adat Betawi adalah rumah Kebaya


2. Rumah adat Betawi memiliki bentuk beragam, terlihat dari bentuk atap, dinding, dan ornament
yang menghiasi rumah.
3. Rumah adat Betawi berdasarkan letak geografis terdiri dari:
a. Rumah Air (Pesisir) terletak di pinggir Pantai dan berupa rumah panggung, agar terhindar
dari pasang air laut. Letak di Marunda Pulo, Jakarta Utara.
b. Rumah Pedalaman berbentuk panggung tetapi kolongnya lebih rendah. Letak di Condet,
Balekambang, Batu Ampar Jakarta Timur.
c. Rumah Pinggiran memiliki kolong yang rendah atau tidak berkolong. Letak di Pasar Rebo,
Kranggan, Pondok Ranggon Jakarta Timur.

4. Rumah adat Betawi berdasarkan tipe atap terdiri dari:


a. Tipe Gudang atap berbentuk segi empat memanjang dari depan ke belakang rumah.
Terdapat empyak untuk menahan tampyas air hujan dan cahaya matahari.
b. Tipe Joglo berbentuk bujur sangkar, mendapat pengaruh dari Jawa Tengah, tetapi tidak
terdapat tiang (sokoguru) pada bagian Tengah ruangan.
c. Tipe Bapang atau disebut rumah Kebaya, atapnya seperti pelana dilipat yang jika dilihat dari
samping seperti kebaya. Dengan teras yang luas dan ornament gigi balang.

5. Rumah adat Betawi berdasarkan sifatnya terdiri dari bagian depan dan belakang. Bagian
depan bersifat semi publik yang bisa dilihat setiap orang.
6. Alat dan bahan membuat maket/tiruan rumah adat Betawi: kardus bekas, pensil/pulpen,
penggaris, cutter atau gunting, lem, cat air, krayon, spidol, kertas warna.
Selain kardus untuk membuat maket bisa menggunakan stik es krim, kotak sepatu.

3
BAB 6: PERMAINAN KUDA BISIK

1. Permainan Kuda Bisik atau bisik nama adalah salah satu permainan Betawi
2. Dilakukan dengan cara menebak nama lawan dan membisikkannya kepada wasit.
3. Dimainkan paling sedikit oleh 7 orang yang terdiri dari 1 orang menjadi wasit, 3 orang tim A,
dan 3 orang tim B.
4. Sebelum bermain, setiap tim berdiskusi untuk menentukan nama lawan yang akan dibisikkan
ke wasit. Perwakilan tim akan membisikkan nama kepada wasit.
5. Untuk menentukan tim yang lebih dulu maju dengan cara suten atau bisa juga undi koin.
6. Apabila nama yang lawan yang ditebak itu benar, maka wasit mengucapkan “dor”.
7. Tim yang kalah harus menggendong tim yang menang dengan cara gendong kuda.
8. Nilai-nilai luhur dalam permainan Kuda Bisik, yaitu kejujuran, kedisiplinan, kepedulian, dan
sportivitas.

BAB 7: PERMAINAN CICI PUTRI

1. Permainan Cici Putri merupakan salah satu pemnainan tradisional Betawi.


2. Cara bermainnya dengan menggunakan nyanyian dan gerakan tangan.
3. Permainan ini hanya untuk bersenang-senang dan mengisi waktu luang. Tidak ada kalah atau
menang.
4. Permainan Cici Putri dimainkan paling sedikit 4 orang yang terdiri dari 1 putri dan 3 pemain.
5. Pada permainan ini 1 orang menjadi putri yang bertugas menyanyikan lagu permainan dan
bertanya kepada para pemain.
6. Dalam menentukan putri bisa dengan ditunjuk sesuai kesepakatan atau dengan hompimpa.
7. Saat menyanyikan lagu, putri menunjuk jari para pemain. Pemain yang ditunjuk terakhir
mendapat giliran untuk menjawab.
8. Setelah lagu selesai, pemain meletakkan tangannya di bahu kiri.
9. Untuk melengkapi lirik lagu, putri harus mencari kata yang memiliki bunyi akhiran sama dengan
kata yang dijawab pemain.
10. Pada akhir permainan, apabila pemain menjawab “pintu kayu”, maka pemain akan membiarkan
atau dengan mudah ditarik putri. Apabila pemain menjadi “pintu besi”, maka pemain akan
menahan sekuatnya agar tangannya tidak bisa ditarik putri.
11. Nilai-nilai luhur dalam permainan Cici Putri, di antaranya kebersamaan, kerukunan, dan
kepedulian.

Contoh Lirik lagu:


Cici putri
Tembako lima kati
Mak none mak none
Kamu mau kembang apa?

Mak none mak none


Si (nama pemain) mau kembang Melati
Pulang-pulang ibunya bawa roti

Mak none mak none


Si (nama pemain) mau kembang duren
Pulang-pulang kakaknya keren

Anda mungkin juga menyukai