Gambar 1
Kain tenunan dengan berbagai motif hias
Sumber: Indonesia Indah ”Tenunan Indonesia”
Nenek moyang kita pencipta motif hias yang hebat. Pada awalnya
mereka melukis motif hias pada tubuh dan baju dari kulit kayu. Ke-
datangan orang-orang Kamboja dan Vietnam menularkan kebiasaan
membuat motif geometris pada tenunan. Hal ini dikembangkan oleh
nenek moyang kita sehingga tercipta berbagai bentuk motif hias yang
diterapkan pada berbagai karya seni rupa termasuk kain. Perhatikan
Gambar 1 yang memperlihatkan kain-kain tenun bermotif unik
dan indah.
Beragamnya budaya dan luasnya wilayah nusantara menye-
babkan keunikan motif hias dari setiap daerah. Bagaimana bentuk
keunikan tersebut? Mari, mempelajarinya bersama-sama.
Konsep Pembelajaran
Dalam bab ini kamu akan melakukan hal berikut.
1. Mengidentifikasi jenis-jenis motif hias nusantara.
2. Mengapresiasi keunikan motif hias daerah lain.
Gambar 2 (kiri)
Kerajinan tifa berukir motif geometris
khas Papua
Gambar 3 (kanan)
Motif ukiran khas toraja pada rumah adat
Sumber: Profil Provinsi ”Irian Jaya” Sumber: Toraja ”Indonesian Mountain Eden”
Gambar 4 (kanan)
Motif ukiran khas Kalimantan Timur pada
rumah adat
Gambar 5 (kiri)
Sarung bantal bermotif kawung dan
tumpal
Sumber: Profil provinsi ”Kalimantan Timur” Sumber: Dokumentasi Penerbit
Gambar 6 (kiri)
Kabongo dan katik pada rumah adat
Toraja
Gambar 7 (kanan)
Pa’bare allo
Sumber: Indonesian Heritages ”Seni Rupa” Sumber: Indonesian Heritages ”Seni Rupa”
Gambar 8 (kiri)
Motif geometris untuk pinggiran
Gambar 9 (tengah)
Motif geometris sebagai hiasan yang
berdiri sendiri
Gambar 10 (bawah)
Motif geometris sebagai pengisi bidang
Sumber: Indonesia Indah ”Batik” Sumber: Development Sumber: Indonesia Indah ”Kain-Kain
In Indonesia Non Tenun Indonesia”
Kegiatan 1
Gambar 11 (kiri)
Sarung bantal dengan sulaman kasab
timbul
Gambar 12 (kanan)
Tas dengan sulaman gayo
Sumber: Indonesia Indah ”Kain-Kain Sumber: Indonesia Indah ”Kain-Kain
Non Tenun Indonesia” Non Tenun Indonesia”
Ada dua jenis sulaman Aceh yang terkenal, yaitu sulaman kasab
timbul (Gambar 11) dan sulaman gayo (Gambar 12). Sulaman
kasab timbul cukup unik karena motif hiasnya dibentuk dengan
benang emas. Sebelum disulam, bagian pola atau patron ditempeli
potongan karton sebagai pengisi sehingga motif sulaman tampak
timbul. Sulaman kasab timbul banyak diaplikasikan atau digunakan
sebagai motif hias pada tudung saji, kipas, sarung bantal, dan hiasan
kaligrafi.
Bentuk sulaman gayo berbeda dengan sulaman kasab timbul.
Jenis benang yang digunakan yaitu benang sulam biasa yang ber-
warna-warni. Keunikan sulaman gayo terletak pada motif hiasnya
yang khas yaitu bentuk-bentuk geometris berupa garis, bidang, dan
tanaman bersulur yang disusun secara teratur dan berulang-ulang.
Warna-warna tradisional yang sering digunakan yaitu merah, hijau,
kuning, dan putih di atas warna dasar hitam, coklat, atau warna gelap
lainnya. Sulaman gayo banyak diaplikasikan atau digunakan pada
busana adat, tas, dompet, dan sarung bantal.
Gambar 14 (kanan)
Kain tenun khas Toraja
Kegiatan 2
Uji Kompetensi
Tes Tertulis
Jawablah pertanyaan-pertanyaan ini dengan benar!
1. Apa yang dimaksud motif geometris?
2. Apa yang dimaksud motif naturalis?
3. Di mana letak keunikan motif tenun dari Sumba?
4. Bagaimana keunikan motif sulaman kasab timbul dari Aceh?
5. Mengapa kain motif poleng dari Bali dinilai unik?
Tes Kinerja
Amatilah bentuk dan motif hias pada benda pakai yang ada di lingkungan sekitarmu. Kelompok-
kan jenis motif hias tersebut menurut tema dan sifatnya. Buatlah catatan singkat mengenai sifat dan
kegunaan motif hias yang telah kamu amati. Serahkan catatanmu kepada bapak atau ibu guru untuk
dinilai!
Cermin Kemampuan
Wilayah nusantara terdiri atas berbagai daerah dan suku bangsa. Setiap daerah atau suku
bangsa memiliki motif hias khas yang disebut motif etnik. Motif-motif tersebut menunjuk-
kan keunikan, baik dalam corak maupun makna simbolik. Beberapa keunikan tersebut telah
diulas dalam bab ini. Kini kamu dapat menjelaskan jenis-jenis motif hias nusantara beserta
keunikannya.