Anda di halaman 1dari 8

CORONG MATEMATIKA 

A. DESKRIPSI ALAT PERAGA


Alat peraga dinamakan “Corong Matematika”.Dinamakan cororng
Matematika karena dalam penggunaanya menggunakan media corong ini
untuk melakukan operasi penjumlahan, penggurangan dan
perkalian.Berikut ini gambar dari alat peraga corong Matematika.

1
Keterangan :
1. Corong (berfungsi sebagai tempat memasukkan batu warna dan
membantu operasi hitung)
2. Batu warna Polos dan berwarna (sebagai bilangan yang akan dikenakan
operasi hitung)
3. Laci (berfungsi sebagai tempat untuk melihat hasil operasi hitung)

B. BAHAN DAN ALAT


Adapun bahan dan alat yang dipergunakan ialah sebagai berikut:
Bahan :
 Triplek ukuran 70cm x 23cm
 Kardus 70cm x 30cm x 23cm
 Lem
 8 botol bekas air mineral ukuran sedang
 Cat
 Batu warna ( berwarna dan polos)
 Angka-angka
Alat :
 Gunting
 Pisau
 Gergaji 
 Kuas 
 Pensil 
 Penggaris

C. CARA PEMBUATAN
Langkah-langkah dalam membuat alat peraga corong Matematika ini adalah
sebagai berikut :
1. Potong botol air mineral menggunakan pisau. Ambil bagian atasnya
saja.

2
2. Susun mendatar ke 8 bagian atas botol tersebut di atas permukaan kardus
yang telah dilem dengan potongan triplek (ukuran triplek disesuaikan
dengan ukuran permukaan kardus). Atur jaraknya, kemudian buat lubang
sebesar mulut botol.
3.  Cat corong yang telah dibuat dari potongan botol air mineral tadi dan
jemur hingga catnya mengering.
4. Potong bagian depan permukaan kardus menggunakan pisau sehingga
membentuk sebuah persegi dengan panjang disesuaikan dengan lebar
botol yang tersusun.
5. Buat laci dengan menggunakan triplek yang ukurannya disesuaikan
dengan bagian depan kardus yang telah dipotong tadi. di mana botol
terletak di bagian bawah atasnya.
6.  Setelah lacinya jadi, laci dan juga kardus tersebut kemudian dilapisi
dengan kain flannel.
7. Jika cat pada corong telah mengering , kardus dan lacinya telah dilapisi
dengan kain flanel maka letakkan laci tersebut pada bagian depan kardus
yang telah dipotong tadi dan juga atur corong di bagian atasnya.
8.  Letakkan angka-angka di bagian atas kardus tegak lurus dengan corong
yang telah disusun.

D. KONSEP MATEMATIKA TERKAIT


Ada beberapa operasi hitung atau operasi dasar yang dapat dikenakan pada
bilangan. Operasi-operasi tersebut adalah: (1) penjumlahan; (2)
pengurangan; (3) perkalian; Operasi-operasi tersebut memiliki kaitan yang
sangat erat sehingga pemahaman konsep dan keterampilan melakukan
operasi yang satu akan mempengaruhi pemahaman konsep dan
keterampilan operasi yang lain.
1. Operasi penjumlahan pada dasarnya merupakan suatu aturan yang
mengaitkan setiap pasang bilangan dengan bilangan yang lain.
Operasi penjumlahan ini mempunyai beberapa sifat yaitu: sifat

3
tertutup,sifat pertukaran(komutatif), sifat identitas, dan sifat
pengelompokan (asosiatif).
a. Sifat tertutup
Pada penjumlahan bilangan bulat, selalu menghasilkan
bilangan bulat juga. Hal ini dapat dituliskan sebagai berikut. Untuk
setiap bilangan bulat a dan b, berlaku a + b = c dengan c juga bilangan
bulat.
b. Sifat komutatif
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran. Penjumlahan dua
bilangan bulat selalu diperoleh hasil yang sama walaupun kedua
bilangan tersebut dipertukarkan tempatnya. Hal ini dapat dituliskan
sebagai berikut. Untuk setiap bilangan bulat a dan b, selalu berlaku a +
b = b + a.
c. Mempunyai unsur identitas
Bilangan 0 (nol) merupakan unsur identitas pada penjumlahan.
Artinya, untuk sebarang bilangan bulat apabila ditambah 0 (nol),
hasilnya adalah bilangan itu sendiri.Hal ini dapat dituliskan sebagai
berikut. Untuk sebarang bilangan bulat a, selalu berlaku a + 0 = 0 + a
= a.
d.  Sifat asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokan. Sifat ini dapat
dituliskan sebagai berikut.
Untuk setiap bilangan bulat a, b, dan c, berlaku (a + b) + c = a + (b +
c).
2. Operasi pengurangan merupakan kebalikan dari operasi penjumlahan, tetapi
operasi pengurangan tidak memiliki sifat yang dimiliki operasi penjumlahan.
Operasi pengurangan tidak memenuhi sifat pertukaran, sifat identitas, dan sifat
pengelompokan.
3. Operasi perkalian dapat didefinisikan sebagai penjumlahan berulang.

E. CARA PENGGUNAAN DI KELAS

4
Adapun cara penggunaan di kelas:
1. Guru dapat membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok.
2. Tiap kelompok mendapat satu alat peraga.
3. Guru menginstruksikan atau memberi beberapa contoh penggunaan alat
peraga dari depan kemudian meminta siswa untuk mengikutinya hingga
siswa mengerti/paham.
4. Guru memberikan beberapa contoh soal kepada siswa sehingga siswa
dapat memanipulasi sendiri alat peraga tersebut secara mandiri.
5. Guru mengawasi kelompok-kelompok yang ada dan melihat serta
menilai kemampuan siswa.
6. Guru dan siswa bersama mengambil kesimpulan.

 Konsep Penjumlahan 
Misalkan guru akan mengajarkan penjumlahan maka langkah-langkah yang
dilakukan adalah :
1)     Ambil 3 batu warna pertama (tanpa memandang batu warna polos atau
berwarna)

5
  
2)     Masukkan ke dalam corong yang ada (satu batu warna tiap corong)
3)     Ambil 5 batu warna berikutnya sebagai bilangan kedua yang akan dijumlahkan. 
4)     Masukkan ke dalam corong yang ada (satu batu warna tiap corong
5)     Tarik laci yang ada untuk melihat hasil penjumlahan.
 Konsep Pengurangan
Pada konsep pengurangan, batu warna dibagi atas dua kelompok yaitu batu warna
yang polos dan batu warna yang berwarna. Batu warna polos sebagai bilangan
pertama ( bilangan pengurang ) sedangkan batu warna berwarna sebagai bilangan
kedua yang akan dikurangkan. Pada operasi ini digunakan syarat, kerang yang
berwarna tepat berpasangan dengan kerang polos, pasangan ini dihitung sebagai

6
nol. Misalkan guru mengambil contoh , maka langkah-langkah yang dilakukan
adalah :
1)     Ambil 8 batu warna polos ( bilangan pengurang )
2)     Masukkan ke dalam corong yang ada (satu batu warna tiap corong)
3)     Ambil 5 batu warna berwarna ( bilangan yang akan dikurangkan )
4)     Masukkan ke dalam corong yang ada (satu batu warna tiap corong)
5)     Tarik laci untuk melihat hasil ( batu warna yang tidak mempunyai pasangan
itulah hasilnya)
 Konsep Perkalian Sebagai Penjumlahan Berulang
Pada operasi ini, disepakati bahwa :

Misalkan guru mengambil contoh perkalian maka langkah-langkah yang dapat


dilakukan adalah :
1)     Ambil 4 batu warna pertama lalu masukkan ke corong pertama 
2)     Ambil 4 batu warna lagi dan masukkan ke corong kedua
3)     Ambil 4 batu warna lagi dan masukkan ke corong ketiga
4)     Tarik laci untuk melihat hasil
5)     Mengambil kesimpulan berdasarkan tabel yang telah disepakati di atas yaitu

7
“Corong Matematika” ini dengan bahan dan alat serta cara pembuatan dan
penggunaan yang mudah maka dapat membantu guru dalam mengajarkan konsep
penjumlahan, pengurangan dan perkalian sebagai penjumlahan berulang pada
siswa yang duduk di kelas 1 dan 2 SD. Di mana operasi dasar hitung matematika
harus ditanamkan secara benar dari kelas awal atau kelas rendah sehingga dapat
membantu siswa untuk melangkah ke materi yang lebih sulit.

Anda mungkin juga menyukai