Anda di halaman 1dari 75

ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

MUATAN LOKAL LITERASI DIGITAL


KELAS 6 SD/ MI KABUPATEN BOJONEGORO

Capaian Pembelajaran (CP): pada akhir fase C Kelas 6, dapat bersyukur dan bertanggung jawab dalam memahami aspek identitas digital, perlindungan
data digital dan keamanan data digital dengan menggunakan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.

Semester 1

ALOKASI DIMENSI PROFIL PELAJAR


NO. TOPIK TUJUAN PEMBELAJARAN CAKUPAN MATERI
WAKTU PANCASILA
1. Aman 1.1. Menunjukkan sikap cermat dalam memanfaatkan 1. Teknologi Informasi dan 10 x 1. Dimensi Beriman, Bertakwa
Bermedia teknologi dan komunikasi di era digital; Komunikasi di Era Digital pertemuan Kepada Tuhan Yang Maha
Digital 1.2. menunjukkan sikap teliti berkenaan dengan aman 2. Keamanan Digital (1 JP) Esa, dan Berahlak Mulia,
bermedia digital; 3. Pentingnya Keamanan dengan sub elemen:
1.3. berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, dan Digital a. Akhlak pribadi
peduli, dalam memahami pentingnya aman bermedia 4. Mewaspadai Gangguan b. Akhlak kepada manusia
digital; Keamanan Digital 2. Dimensi berkebhinekaan
1.4. berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, 5. Tindakan Pencegahan global, dengan sub elemen:
peduli, dan percaya diri dalam mewaspadai gangguan Gangguan Keamanan a. Komunikasi dan interaksi
keamanan digital melaporkan pada guru/orang tua/pihak Digital antar budaya
keamanan apabila ada upaya tindakan yang b. Berkeadilan sosial
mencurigakan terkait keamanan digital; 3. Dimensi gotong royong,
1.5. Menunjukkan sikap bijaksana dalam mengambil tindakan dengan sub elemen:
terhadap pencegahan gangguan keamanan digital; a. Kolaborasi
1.6. Mengkreasikan karya lukisan, pamflet, banner dan b. Kepedulian
sejenisnya ajakan untuk aman bermedia digital; c. Berbagi
4. Dimensi Mandiri, dengan sub
elemen:
a. Pemahaman diri dan
situasi yang dihadapi
b. Regulasi diri
5. Dimensi Bernalar Kritis,
dengan sub elemen:
ALOKASI DIMENSI PROFIL PELAJAR
NO. TOPIK TUJUAN PEMBELAJARAN CAKUPAN MATERI
WAKTU PANCASILA
a. Memperoleh dan
memproses informasi dan
gagasan
b. Menganalisis dan
mengevaluasi penalaran
2. Keselamatan 2.1. menunjukkan sikap patuh norma agama yang dianut 1. Pentingnya Keselamatan 6x 1. Dimensi Beriman, Bertakwa
Bermedia terkait keselamatan bermedia digital; dalam Media Digital pertemuan Kepada Tuhan Yang Maha
Digital 2.2. berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, dan 2. Pencegahan dalam (1 JP) Esa, dan Berahlak Mulia,
peduli, dalam memahami pentingnya keselamatan Keselamatan Media dengan sub elemen:
bermedia digital; Digital a. Akhlak pribadi
2.3. menunjukkan sikap waspada dan bijaksana terkait 3. Praktik Menjaga b. Akhlak kepada manusia
pencegahan keselamatan bermedia digital secara Keselamatan Media 2. Dimensi berkebhinekaan
mandiri; Digital global, dengan sub elemen:
2.4. berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, a. Komunikasi dan interaksi
peduli, dan percaya diri dalam melaporkan pada antar budaya
guru/orang tua/pihak keamanan apabila ada upaya b. Berkeadilan sosial
tindakan yang mencurigakan terkait keselamatan 3. Dimensi gotong royong,
bermedia digital; dengan sub elemen:
2.5. menunjukkan sikap disiplin dan tanggung jawab dalam a. Kolaborasi
praktik menjaga keselamatan bermedia digital; b. Kepedulian
2.6. mengkreasikan karya lukisan, pamflet, banner dan c. Berbagi
sejenisnya ajakan untuk bijak dalam bermedia digital; 4. Dimensi Mandiri, dengan sub
elemen:
a. Pemahaman diri dan
situasi yang dihadapi
b. Regulasi diri
5. Dimensi Bernalar Kritis,
dengan sub elemen:
a. Memperoleh dan
memproses informasi dan
gagasan
b. Menganalisis dan
mengevaluasi penalaran
Semester 2

ALOKASI DIMENSI PROFIL PELAJAR


NO. TOPIK tujuan pembelajaran CAKUPAN MATERI
WAKTU PANCASILA
3. Penipuan 3.1. menunjukkan sikap patuh norma agama yang dianut 1. Definisi Penipuan Digital 8x 1. Dimensi Beriman, Bertakwa
Digital dalam mewaspadai penipuan digital; 2. Mewaspadai Penipuan pertemuan Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
3.2. berperilaku disiplin dan tanggung jawab dalam Digital (1 JP) dan Berahlak Mulia, dengan
mewaspadai penipuan digital; 3. Mencegah Penipuan sub elemen:
3.3. menunjukkan sikap waspada dalam mencegah penipuan Digital a. Akhlak pribadi
digital; 4. Menjaga Kerahasiaan b. Akhlak kepada manusia
3.4. menunjukkan sikap jujur dalam menjaga kerahasiaan Digital 2. Dimensi berkebhinekaan
digital; global, dengan sub elemen:
3.5. mengkreasikan karya lukisan, pamflet, banner dan a. Komunikasi dan interaksi
sejenisnya ajakan untuk menghindari usaha-usaha antar budaya
penipuan bermedia digital; b. Berkeadilan sosial
3. Dimensi gotong royong,
dengan sub elemen:
a. Kolaborasi
b. Kepedulian
c. Berbagi
4. Dimensi Mandiri, dengan sub
elemen:
a. Pemahaman diri dan
situasi yang dihadapi
b. Regulasi diri
5. Dimensi Bernalar Kritis, dengan
sub elemen:
a. Memperoleh dan
memproses informasi dan
gagasan
b. Menganalisis dan
mengevaluasi penalaran
4 Rekam Jejak 4.1. menunjukkan sikap cermat dalam mengklasifikasikan 1. Pengertian Jejak Digital 8x 1. Dimensi Beriman, Bertakwa
Digital jejak digital; 2. Klasifikasi Jejak Digital pertemuan Kepada Tuhan Yang Maha Esa,
(1 JP)
ALOKASI DIMENSI PROFIL PELAJAR
NO. TOPIK tujuan pembelajaran CAKUPAN MATERI
WAKTU PANCASILA
4.2. menunjukkan perilaku bertanggung jawab dalam 3. Pemanfaatan dan dan Berahlak Mulia, dengan
memanfaatkan jejak digital; Penyalahgunaan Jejak sub elemen:
4.3. menunjukkan sikap bijaksana dalam mengahadapi Digital a. Akhlak pribadi
penyalahgunaan jejak digital; 4. Menghindari b. Akhlak kepada manusia
4.4. berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, dan Penyalahgunaan Jejak 2. Dimensi berkebhinekaan
peduli, dalam mengklasifikasikan jejak digital aktif dan Digital global, dengan sub elemen:
jejak digital pasif; a. Komunikasi dan interaksi
4.5. berperilaku peduli dalam menghindari modus antar budaya
penyalahgunaan jejak digital yang sering dilakukan; b. Berkeadilan sosial
4.6. mengidentifikasi sikap positif menghindari modus 3. Dimensi gotong royong,
penyalahgunaan jejak digital yang sering dilakukan. dengan sub elemen:
a. Kolaborasi
b. Kepedulian
c. Berbagi
4. Dimensi Mandiri, dengan sub
elemen:
a. Pemahaman diri dan situasi
yang dihadapi
b. Regulasi diri
5. Dimensi Bernalar Kritis, dengan
sub elemen:
a. Memperoleh dan
memproses informasi dan
gagasan
b. Menganalisis dan
mengevaluasi penalaran
OUTLINE MODUL
LITERASI DIGITAL KELAS 6

Halaman Judul
Kata Pengantar
Sambutan Kepala Dinas
Daftar Isi
Petunjuk Penggunaan Modul

BAB I MENGAWAL KEAMANAN DIGITAL


1. Teknologi Informasi dan Komunikasi di Era Digital
2. Keamanan Digital
3. Pentingnya Keamanan Digital
4. Mewaspadai Gangguan Keamanan Digital
5. Tindakan Pencegahan Gangguan Keamanan Digital
6. Latihan Soal

BAB II KESELAMATAN MEDIA DIGITAL


1. Pentingnya Keselamatan dalam Media Digital
2. Tindakan Pencegahan dalam Keselamatan Media Digital
3. Praktik Menjaga Keselamatan Media Digital
4. Latihan Soal

SOAL LATIHAN AKHIR SEMESTER 1

BAB III KENALI PENIPUAN DIGITAL


1. Definisi Penipuan Digital
2. Mewaspadai Penipuan Digital
3. Mencegah Penipuan Digital
4. Menjaga Kerahasiaan Digital
5. Latihan Soal

BAB IV MENCARI JEJAK DIGITAL


1. Pengertian Jejak Digital
2. Klasifikasi Jejak Digital
3. Pemanfaatan dan Penyalahgunaan Jejak Digital
4. Menghindari Penyalahgunaan Jejak Digital
5. Latihan Soal

SOAL LATIHAN AKHIR SEMESTER 2

Glosarium
Daftar Pustaka
Identitas Penulis
KATA PENGANTAR

Berawal dari sikap keprihatinan atas berbagai kasus munculnya


penyalahgunaan media digital di lingkungan masyarakat, khususnya di
lingkungan anak usia sekolah, maka buku modul Literasi Digital yang berbasis
aktivitas karakter ini disusun sebagai salah satu usaha untuk memberi ruang
yang luas dalam pemahaman tentang pentingnya keamanan bermedia digital,
keselamatan bermedia digital, menghindari penipual digital dan lebih cermat
dalam aktifitas yang meninggalkan jejak digital.
Buku modul ini disusun sebagai buku penunjang dalam penerapan Muatan
Lokal Literasi Digital di sekolah tingkat SD/MI dalam ruang lingkup Dinas
Pendidikan Kabupaten Bojonegoro. Oleh karena hanya sebagai salah satu
penunjang, peserta didik maupun guru diharapkan tidak menggunakan buku ini
sebagai satu-satunya buku teks yang menjadi acuan dalam proses belajar-
mengajar di kelas.
Buku modul ini lebih sebagai buku aktivitas siswa yang masih
membutuhkan buku-buku penunjang guna memperkaya wawasan dan
keterampilan peserta didik. Peserta didik juga dapat memanfaatkan bahan-
bahan belajar lainnya yang relevan, termasuk ensiklopedia, berbagai buku yang
membahas topik terkait pembelajaran, majalah, surat kabar, dan sebagainya.
Buku modul disusun oleh tim penyusun yang ditunjuk oleh Dinas
Pendidikan Kabupaten Bojonegoro yang telah melalui proses panjang dalam
review, evaluasi, penyuntingan, dan telah mendapatkan catatan serta saran-
saran perbaikan yang dilakukan oleh penelaah maupun tim editor di bawah
pengawasan Dinas Pendidikan Kabupaten Bojonegoro.
Agar guru dan peserta didik lebih memaksimalkan penggunaan Buku Modul
ini, maka penulis sengaja menyematkan video pembelajaran dalam materi
bacaan. Hal ini dimaksudkan agar karakter kemandirian peserta didik selama
proses pembelajaran berlangsung tidak terbatas di dalam kelas dengan
penjelasan abstrak akan tetapi lebih luas lagi pada pemahaman menyeluruh
materi bacaan yang diberikan. Selain itu,jika diperlukan, guru juga dapat
berkreasi sendiri menambah dan membuat soal-soal latihan dan bahan-bahan
penilaian yang diperlukan dan disesuaikan dengan kondisi peserta didik.
Penulis menyadari betul bahwa buku modul ini belum jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan masukan untuk
perbaikan mengarah pada kesempurnaan. Kritik dan saran yang sifatnya
produktif dari pembaca dan pengguna sangat kami nantikan untuk perbaikan
pada masa yang akan datang.

Tim Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………..……………………………………….… i
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………….. ii
Sambutan Kepala Dinas …………………………………………………………………… iii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………….. iii

SEMESTER 1

BAB I AMAN BERMEDIA DIGITAL


1. Teknologi Informasi dan Komunikasi di Era Digital ………………………… 3
2. Keamanan Digital .……………………………………………………………………… 10
3. Pentingnya Keamanan Digital ……………………………………………………… 11
4. Mewaspadai Gangguan Keamanan Digital ….………………………………… 18
5. Tindakan Pencegahan Gangguan Keamanan Digital ……………………… 26
6. Uji Kompetensi ….……………………………………………………………………… 37

BAB II KESELAMATAN BERMEDIA DIGITAL


1. Pentingnya Keselamatan dalam Media Digital ……………………………… 41
2. Tindakan Pencegahan dalam Keselamatan Media Digital ………………. 56
3. Praktik Menjaga Keselamatan Media Digital ……………………………….… 62
4. Uji Kompetensi …………………………………………………………………………. 62

Glosarium
Daftar Pustaka
Identitas Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………..……………………………………….… i
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………….. ii
Sambutan Kepala Dinas …………………………………………………………………… iii
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………….. iii

SEMESTER 2

BAB III PENIPUAN DIGITAL


1. Definisi Penipuan Digital
2. Mewaspadai Penipuan Digital
3. Mencegah Penipuan Digital
4. Menjaga Kerahasiaan Digital

BAB IV JEJAK DIGITAL


1. Pengertian Jejak Digital
2. Klasifikasi Jejak Digital
3. Pemanfaatan dan Penyalahgunaan Jejak Digital
4. Menghindari Penyalahgunaan Jejak Digital

Glosarium
Daftar Pustaka
Identitas Penulis
AMAN
BAB 1 BERMEDIA DIGITAL

Cakupan Materi

1. Teknologi Informasi dan Komunikasi di Era Digital


2. Keamanan Digital
3. Pentingnya Keamanan Digital
4. Mewaspadai Gangguan Keamanan Digital
5. Tindakan Pencegahan Gangguan Keamanan Digital
Pemantik

Bagaimana kabarnya pelajar kelas 6 hari ini?


Semoga kalian sehat selalu, Ya?
Sebelum pembelajaran dimulai, sudah siapkah kalian dengan buku dan
peralatan pembelajaran hari ini?
Iya. Jika sudah siap semuanya, mari kita bersama-sama berdo’a sesuai
dengan agama dan keyakinan masing-masing.

Di awal materi pembelajaran kali ini,


Tebaklah nama benda sesuai dengan gambar di bawah ini!

a. …………………………………………

b. …………………………………………

c. …………………………………………

Dengan ketiga benda tersebut di atas, kita dapat memanfaatkannya


untuk kegiatan apa saja?

…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………..

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 2


Mari Membaca

Teknologi Informasi dan Komunikasi di Era Digital

Berbagai perkembangan yang menakjubkan telah terjadi di dunia sekarang


ini, khususnya dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi. Pada mulanya,
perangkat teknologi informasi dan komunikasi yang dianggap terbaru adalah
teknologi komputer. Di awal pembuatannya, teknologi komputer dibangun
dengan sistem sederhana dan sangat rumit. Ukuran fisik yang sangat besar,
kapasitas penyimpanan data yang sangat kecil dan sistem kerjanya masih
analog, terus menerus dikembangkan sehingga muncul teknologi komputer yang
sangat luar biasa.

Sumber: Kemdikbud RI, 2018


Gambar 1.1. Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi

Kini, kita sudah tidak asing lagi dengan perangkat


teknologi yang semakin canggih. Antara lain adalah gadget.
Tahukah kalian apa itu gadget?
Gadget adalah perangkat elektronik yang ukuran kecil
dan memiliki fungsi khusus. Perangkat tersebut seringkali
kita gunakan setiap hari, seperti telepon seluler atau gawai,

bit.ly/teknokit

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 3


tablet, laptop dan sejenisnya. Semuanya itu adalah contoh teknologi digital terkini
yang sudah dipakai oleh banyak orang.
Mungkin zaman dahulu melakukan pekerjaan dengan bantuan robot yang
serba otomatis hanya cerita khayalan yang ditunjukkan dalam sebuah film. Tapi
sekarang, hal tersebut telah banyak menjadi kenyataan. Semakin banyak
teknologi robot yang digunakan untuk membantu segala pekerjaan yang
dilakukan oleh manusia. Kita tidak lagi menganggap aneh dengan robot yang
bisa berjalan sendiri dengan perintah manusia hanya dengan sentuhan jari.
Dengan kemajuan dan perkembangan teknologi informasi, berkomunikasi
dengan orang lain di luar negeri sekarang ini menjadi hal yang sudah biasa.
Handphone atau gawai yang terhubung dengan internet dapat dipakai untuk
berkomunikasi jarak jauh lewat tatap maya melalui media sosial.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin cepat
telah mendorong hampir semua orang di dunia untuk menikmati teknologi digital.
Entah itu melalui televisi, radio, gawai atau handphone, internet maupun yang
lainnya. Kesemua itu seakan sudah menjadi kebutuhan sebagian besar
masyarakat untuk membantu dan memudahkan mereka dalam segala aktivitas
yang dilakukan. Kegiatan bekerja, belajar, menikmati hiburan, memperoleh
informasi dan kegiatan-kegiatan yang lainnya.
Gambaran keadaan yang telah dijelaskan di
atas, merupakan gambaran aktifitas masyarakat di
sebuah masa yang dikenal dengan istilah era digital.
Apa itu era digital?
Era digital adalah masa ketika informasi mudah
dan cepat diperoleh serta disebarluaskan
menggunakan teknologi digital. Arti teknologi digital
sendiri adalah teknologi informasi yang menggunakan
bit.ly/erdigital sistem komputerisasi yang terhubung dengan
internet.
Perkembangan perangkat digital sudah mempengaruhi semua aspek
kehidupan. Dari segi bisnis, ekonomi, hiburan, transportasi bahkan dalam
proses kegiatan belajar di sekolah. Hal ini lah yang sudah diterapkan di seluruh
negara di dunia baik negara maju maupun negara berkembang. Dalam bidang

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 4


ekonomi contohnya, pebisnis dapat melakukan transaksi online di tempat mana
saja dan dalam keadaan apa saja menggunakan laptop ataupun telepon
genggam selama terkoneksi dengan internet.
Tak bisa dipungkiri bahwa banyak manfaat dan sisi
positif dari teknologi digital. Dengan teknologi digital
secara umum dapat membantu proses belajar
mengajar, membangun kreativitas, mempermudah
komunikasi, mendorong pertumbuhan usaha,
memfasilitasi layanan publik, bahkan dengan mudah
dan cepat dapat menghimpun beragam gerakan sosial.
Di balik manfaat yang dapat dirasakan ketika
bit.ly/bahayadigital
menggunakan perangkat teknologi digital, ternyata ada
sisi negatif yang perlu diwaspadai, antara lain:
1. Menurunnya prestasi belajar karena penggunaan yang berlebihan;
2. Membatasi aktivitas fisik yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang anak;
3. Perkembangan keterampilan sosial dan bahasa anak yang terhambat karena
sudah dikenalkan dengan gadget dini (terutama usia di bawah 2 tahun);
4. Perkembangan otak tidak maksimal karena stimulasi perkembangan tidak
seimbang;
5. Terjadinya masalah kesehatan mata yang seharusnya dibatasi maksimal 2
jam per hari;
6. Mengganggu konsentrasi dan masalah tidur, jumlah waktu tidur dan kualitas
tidur yang kurang (akibat isi dari tontonan);
7. Timbulnya pelanggaran-pelanggaran hak individu dan memungkinkan
pengambilan data pribadi secara tidak sah;
8. Timbulnya perubahan perilaku sosial dengan mencontoh perilaku yang tidak
baik dari internet;
9. Munculnya perusak atau predator anak, masalah pornografi, kekerasan;
10. Maraknya kasus intimidasi, penghujatan, perundungan atau bullying di media
sosial dan tersebarnya informasi hoax.

Perlu disadari bahwa tidak serta merta perkembangan teknologi informasi


di era digital menjadi sesuatu yang sangat ditakuti secara berlebihan. Namun

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 5


sebaliknya, dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menunjang perkembangan
anak dan menanamkan nilai-nilai kehidupan yang positif sebagai bekal anak
menghadapi era digital.

Sumber: https://malangtimes.com
Gambar 1.2. Aktifitas Belajar dengan Gadget

Sebagai langkah-langkah pencegahan dari penyalahgunaan perangkat


teknologi digital, ada beberapa tips yang bijak yang bisa dilakukan antara ain:
1. Meningkatkan kemampuan memahami ajaran agama, mengajarkan, dan
menerapkan dalam rutinitas sebagai benteng keimanan agar tidak mudah
tergoda dengan perilaku yang buruk;
2. Terjadinya komunikasi positif antar anggota dan keluarga dekat, agar anak
merasa dihargai, sehingga terbentuklah pribadi yang positif;
3. Menumbuh kembangkan perilaku berkata jujur dan bertanggung jawab dalam
segala aktifitas;
4. Dapat memilih dan memilah dalam menyalurkan hobi, minat, topik, atau
aktivitas kesukaan anak;
5. Membuat kesepakatan dan jadwal yang tepat dalam penggunaan perangkat
digital yang disetujui bersama antara anak dan orangtua;
6. Memberikan pemahaman kepada anak untuk membedakan orang asing,
teman, sahabat, dan saudara, serta data apa saja yang dapat diberikan
kepada orang lain;
7. Mengajarkan kepada anak untuk memilih dan memilah informasi yang benar
dan tidak asal disebarkan ke media sosial.

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 6


Mari Berfikir

Petunjuk Mengerjakan!

1. Perhatikan pernyataan-pernyataan yang ada dalam kolom di bawah ini!


2. Tentukan pendapat kalian dengan memberikan tanda centang (  ) sebagai
pernyataan Benar atau Salah!

No. Pernyataan Benar Salah

1. Gawai termasuk perangkat teknologi digital yang


dapat digunakan untuk pembelajaran secara online.

2. Membatasi penggunaan gadget maksimal 2 jam per


hari merupakan langkah untuk mencegah kebutaan.

3. Dengan teknologi digital kita dapat memanfaatkan


untuk merekam materi pembelajaran sehari-sehari.

4. Sulit tidur, sering merasa gelisah, merupakan dampak


buruk penggunaan gadget yang terlalu berlebihan.

5. Adanya teknologi digital memudahkan seseorang jual


beli tanpa bertemu langsung di pasar.

6. Tidak mudah terhasut perkataan orang lain di media


sosial contoh langkah pencegahan terjerumus dalam
perilaku kenakalan remaja.

7. Menyebarkan berita palsu adalah dampak positif


teknologi dan informasi di era digital.

8. Sering bermain telepon seluler mengakibatkan sulit


konsentrasi belajar adalah manfaat teknologi digital.

9. Jika kita berkenalan dengan orang asing yang baru


kita kenal di media sosial, hendaknya jangan terlalu
ditanggapi serius.

10. Hendaknya kita dapat memilih dan memilah informasi


yang diterima, sehingga tidak terjerumus pada berita
hoax.

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 7


Mari Berlatih

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jawaban yang tepat!

1. Apakah yang kalian ketahui tentang era digital?


………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
2. Perangkat teknologi digital senantiasa dikembangkan menjadi semakin
canggih sesuai dengan kegunaannya. Sebutkan 3 contoh perangkat digital
yang ada di lingkungan sekitar kalian!
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
3. Kita harus bersyukur atas karunia Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan kemampuan manusia berfikir dan berinovasi mengembangkan
perangkat teknologi digital. Wujud syukur kita ditunjukkan dengan
memanfaatkan perangkat tersebut untuk kegiatan-kegiatan yang baik.
Tulislah 3 perilaku dalam kehidupan sehari-sehari yang mencerminkan
pemanfaatan perangkat teknologi digital untuk kegiatan positif!
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
4. Selain memiliki sisi positif perkembangan teknologi informasi di era digital
memunculkan dampak negatif yang wajib kita waspadai. Sebutkan 3 dampak
negatif penggunaan perangkat teknologi digital yang perlu dihindari!
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..
5. Perhatikan gambar di samping!
Jelaskan pesan yang dimaksud dalam
poster tersebut!
…………………………………………...
…………………………………………...
…………………………………………... Sumber: https://kominfo.bengkulukota.go.id/

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 8


Pemantik

1. Amati dengan seksama poster berikut ini!


2. Buatlah kalimat kesimpulan berdasarkan ilustasi poster tersebut!

Sumber:
https://www.inews.id/multimedia/infografis/infografis-melindungi-data-pribadi-pada-smartphone

Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 9


Mari Membaca

Pengertian Keamanan Digital

Keamanan digital dalam bahasa asing disebut dengan digital safety.


Keamanan digital dapat diartikan sebagai proses untuk memastikan penggunaan
layanan digital dapat dilakukan secara aman dan nyaman.
Layanan digital yang dimaksud di sini adalah segala bentuk layanan dengan
memanfaatkan teknologi digital baik digunakan luar jaringan (luring) maupun
dalam jaringan (daring). Layanan digital ditunjukkan dengan aktifitas kita sehari-
hari, seperti mencari informasi, mendengarkan lagu, menonton video,
mengirimkan pesan teks, menyimpan gambar atau aktivitas lainnya, baik
terhubung dengan internet ataupun tidak. Layanan digital dapat mencakup pula
kegiatan kita dalam mengirim surat elektronik (e-mail) yang setara dengan
telepon, layanan web yang sebanding dengan layanan penyiaran televisi
ataupun layanan database yang setara dengan perpustakaan.

Sumber: https://kumparan.com/
Gambar 1.3. Ilustrasi layanan teknologi digital

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 10


Pentingnya Keamanan Digital

Sekarang ini, kita hidup di dunia di mana sebagian besar kegiatan kita akan
lebih mudah apabila dilakukan secara digital. Kegiatan seperti mendaftar
sekolah, transaksi bank, jual beli barang online, dan masih banyak lagi akan lebih
cepat terselesaikan. Dengan adanya perangkat teknologi digital seperti ini
memang sangat banyak memberikan kemudahan bagi semua orang. Inilah yang
disebut oleh para ahli dengan sebutan dunia siber.
Dunia siber atau cyberspace dalam istilah Indonesia dikenal dengan dunia
maya. Disebut juga ruang siber, yaitu keadaan masyarakat yang menggunakan
media digital dalam jaringan komputer yang banyak dipakai untuk keperluan
komunikasi satu arah maupun timbal-balik secara online (terhubung langsung).
Dalam dunia maya ini, penggunaan berbagai perangkat teknologi komunikasi
dan jaringan komputer dapat menghubungkan peralatan komunikasi (komputer,
telepon genggam, dan lain-lain) yang tersebar di seluruh penjuru dunia secara
interaktif.
Dalam dunia siber atau dunia maya ditandai dengan perubahan gaya hidup
sosial masyarakat yang menjadi serba digital yang menawarkan sejumlah
keuntungan. Salah satu yang paling utama adalah kemudahan dan kepraktisan
dalam melakukan berbagai aktivitas. Untuk berbelanja misalnya, saat ini kita
tidak perlu lagi datang langsung secara fisik ke toko yang dituju untuk
mendapatkan barang yang kita inginkan. Cukup dengan melihat model di
toko online melalui perantara gawai yang terkoneksi internet kita sudah bisa
memilih barang, melakukan tawar menawar dan melakukan transaksi keuangan.
Seiring dengan tingginya penggunaan internet,
seringkali keamanan digital menjadi salah satu hal
yang seringkali diabaikan. Padahal keamanan digital
sangat penting artinya dalam mengamankan data dan
informasi yang kita miliki jika menggunakan layanan
internet. Pengguna internet yang mengabaikan
keamanan digital, tidak menutup kemungkinan
menimbulkan celah terhadap keamanan digital yang
bit.ly/dgsafety

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 11


sangat berbahaya dan berdampak pada masalah-masalah seperti pemalsuan,
manipulasi, pencurian hingga penghancuran data.
Kita harus siap dan tetap waspada akan dampak lain yang diakibatkan dari
penggunaan perangkat digital. Semakin tingginya aktivitas masyarakat dalam
mengakses berbagai layanan di internet membuka peluang munculnya potensi
buruk. Meskipun berbagai penyedia layanan teknologi digital sudah
mempersiapkan fitur keamanan digital yang tinggi, namun celah keamanan
digital yang terbuka masih sangat berpeluang besar terjadi, terutama dari sisi
pengguna.

Sumber: https://nagitec.com/
Gambar 1.4. Ilustrasi pencurian data

Permasalahan utama keamanan digital muncul bersamaan dengan adanya


internet. Oleh karena sifat internet yang terkomputerisasi yang saling terhubung
secara global ke seluruh dunia, maka secara tidak langsung akan membuka
kesempatan bagi oknum orang tidak bertanggung jawab memanfaatkan celah
keamanan digital untuk kepentingan dirinya sendiri. Bisa saja orang tidak
bertanggung jawab mencuri data pribadi yang kita miliki. Mereka dapat
mengambil atau menghapus foto, video atau dokumen tanpa izin. Mereka dapat
pula memanipulasi data palsu seolah-olah data itu asli milik kita.

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 12


Mari Berlatih

Pilihlah salah satu jawaban a, b, c atau d yang kamu anggap tepat!

1. Berikut ini merupakan salah satu contoh alat yang tidak termasuk perangkat
teknologi yang sering digunakan dalam era teknologi digital adalah …

a. c.

b. d.

2. Dengan adanya perangkat teknologi digital yang semakin canggih dapat


mempermudah dan mempercepat aktifitas setiap orang dalam melakukan
kegiatannya. Berikut ini contoh kegiatan pemanfaatan perangkat teknologi
digital …
a. Menulis pesan melalui surat yang dikirimkan melalui kantor pos
b. Menggambar tokoh pahlawan Nasional dengan telepon seluler
c. Menelepon teman bermain dengan menggunakan kaleng sederhana
d. Membuat cerita komik dalam buku gambar
3. Melakukan percakapan secara online menggunakan jaringan internet dapat
dilakukan secara tatap maya. Selain itu, pembelian barang di sebuah toko
sekarang ini dapat dengan mudah tinggal pesan dan bayar dengan transaksi
elektronik. Pernyataan tersebut merupakan gambaran dari aktifitas-aktifitas
masyarakat …
a. Dunia nyata c. Dunia pra sejarah
b. Dunia siber d. Era zaman sejarah

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 13


4. Proses untuk memastikan penggunaan layanan digital dapat dilakukan
secara aman dan nyaman disebut dengan istilah …
a. Digital technology c. Digital literacy
b. Digital tranformation d. Digital safety
5. Perhatikan gambar berikut ini!

Sumber : https://ruangguru.com

Gambar ilustrasi di atas menunjukkan pemanfaatan perangkat teknologi


digital untuk kegiatan …
a. Meningkatkan level bermain c. Mencari ilmu pengetahuan
b. Mencari hiburan d. Olahraga
6. Keamanan digital sangat penting artinya untuk …
a. Melindungi kesehatan kita dalam menggunakan perangkat digital
b. Mengamankan data dan informasi yang kita miliki
c. Menambah celah data kita digunakan oleh orang lain tanpa izin
d. Menambah pengetahuan dan informasi dari internet
7. Dengan adanya perangkat teknologi digital memang sangat banyak
memberikan kemudahan bagi semua orang. Hanya saja banyak yang abai
atau mengacuhkan keamanan data yang dimiliki. Padahal jika kita lengah
dengan perangkat digital yang kita punyai, maka data kita akan …
a. Dicuri, diganti dan dihapus tanpa sepengetahuan pemiliknya
b. Digunakan dengan izin terlebih dahulu
c. Digunakan oleh orangtua kita dengan baik dan sewajarnya
d. Tidak akan hilang meskipun perangkat digital kita dicuri orang lain

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 14


8. Menggunakan foto atau video yang dimiliki seseorang tanpa izin dari
pemiliknya, kemudian diedit agar terlihat nilai keburukannya merupakan
tindakan yang tidak baik dan tindakan tersebut dapat dilaporkan kepada
pihak kepolisian sebagai salah satu kejahatan. Kejadian yang demikian
dapat dicegah jika kita memperhatikan …
a. Keamanan digital c. Keamanan keuangan
b. Keamanan lingkungan d. Keamanan bermasyarakat
9. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengamankan data digital pada
telepon seluler adalah …
a. Menjual telepon seluler lama
b. Membeli telepon seluler terbaru
c. Memberitahukan kode pengaman telepon
d. Mengunci telepon dengan password yang tidak mudah ditebak
10. Perhatikan cerita fiksi berikut ini!
Maya dibelikan ayahnya sebuah telepon seluler canggih yang baru. Ayahnya
berpesan agar telepon seluler tersebut digunakan untuk kegiatan belajar
daring melalui aplikasi pembelajaran seperti https://sifajargoro.net. Suatu
hari teman sekelasnya yang bernama Lusi berkunjung ke rumahnya dan
meminjam telepon seluler tersebut untuk membaca materi pelajaran
Matematika.
Ada beberapa pernyataan yang bisa dilakukan oleh Maya sebagai berikut:
1. Meminjamkan telepon seluler secara langsung
2. Memberitahukan kepada orangtua jika telepon seluler sedang dipinjam
teman
3. Memberitahukan kata sandi pembuka telepon seluler kepada Lisa
4. Membukakan telepon seluler dengan kata sandi tanpa sepengetahuan
Lisa
5. Mengunci data-data pribadi agar tidak dilihat oleh sembarang orang

Jika kamu menjadi Maya, manakah langkah-langkah ini yang aman dan
santun untuk menyikapi situasi tersebut …
a. 1 – 2 – 5 c. 3 – 4 – 5
b. 2 – 3 – 4 d. 2 – 4 – 5

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 15


Mari Berkreasi

Petunjuk Mengerjakan!
1. Siapkan alat pewarna yang kalian miliki, misalnya: pensil warna, spidol,
crayon atau cat air!
2. Gambarlah sebuah poster yang berisi pesan ajakan melakukan kegiatan
positif dalam menggunakan teknologi digital!

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 16


Pemantik

1. Perhatikan poster di bawah ini!


2. Buatlah sebuah kalimat kesimpulan berdasarkan poster di bawah ini!

Sumber: Direktorat Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara

Kalimat kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Sumber: Direktorat Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara

Kalimat Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 17


Mari Membaca

Mewaspadai Gangguan Keamanan Digital

1. Malware

Pernahkah laptop atau ponsel kalian muncul gambar di bawah ini? Jika
iya, maka berhati-hatilah. Karena bisa jadi perangkat digital kalian terindikasi
terserang malware. Apa itu malware?

Sumber: https://support.google.com/
Gambar 1.5. Contoh Indikasi Adanya Malware

Malware singkatan malicious software. Yaitu sebuah program atau


aplikasi tertentu yang dirancang untuk mengontrol perangkat secara diam-
diam yang bisa mencuri informasi pribadi atau uang dari pemilik perangkat.
Cara kerja malware adalah dengan melakukan penyusupan yang tidak
disadari untuk mencuri akun pengguna, sandi dan nomor akun dari ponsel,
komputer, tablet dengan berbagai cara tanpa sepengetahuan pemiliknya.
Dengan begitu para pembuat malware dapat dengan mudah mengambil
keuntungan pribadi dengan data-data yang diperolehnya dari internet.

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 18


2. Cyber Crime

Cyber crime istilah yang dipakai untuk kejahatan siber. Di sini komputer
digunakan sebagai alat dan juga target dari kejahatan tersebut dalam
jaringan komputer.
Cyber crime terjadi saat seseorang yang tidak bertanggung jawab yang
dikenal dengan sebutan hacker yang menggunakan sebuah perangkat untuk
mengakses dan mencuri informasi pribadi, bisnis, maupun pemerintah untuk
keperluan pribadi. Kemudian mereka mencoba memperoleh keuntungan
dengan informasi dan data untuk dijual secara online atau disalahgunakan
oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

3. Cyber Terrorism

Sama seperti cyber crime, kejahatan cyber terrorism menargetkan


organisasi tertentu dengan teror atau ancaman, provokasi, dan intimidasi
online. Cyber terrorism umumnya dilakukan untuk menimbulkan kepanikan
dan ketakutan skala besar agar seorang hacker bisa mendapatkan apa yang
mereka inginkan. Bentuk kejahatan ini dapat berupa pencurian data,
pengambilan alih sistem, serangan malware, penghapusan data, dan lain
sebagainya.

4. Konten ilegal

Yang dimaksud dengan konten ilegal adalah isi dari sebuah berita atau
informasi yang disebarkanluaskan melalui internet maupun media sosial baik
dalam bentuk tulisan maupun video tidak sesuai dengan kenyataan. Dalam
hal ini berita atau informasi yang diberikan oleh seseorang mengandung
unsur kebohongan atau hoax.
Keberadaan berita palsu atau hoax dapat menimbulkan prasangka
yang berbeda bagi penerimanya. Adakalanya penerima selalu percaya 100%
terhadap informasi yang diperoleh meski belum tentu kebenarannya. Jika
informasi yang salah dijadikan dasar melakukan sesuatu, maka berakibat
kerugian besar bagi orang yang mengikutinya.

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 19


Selain itu, yang termasuk dalam konten ilegal adalah segala bentuk
kegiatan yang mengandung unsur pornografi dan perjudian. Kegiatan
seseorang yang didokumentasikan dalam bentuk gambar, foto maupun video
yang mempertontonkan anggota tubuh secara vulgar dapat ditindak oleh
pihak kepolisian sebagai tindak pidana. Demikian juga dengan perjudian,
juga dapat berakibat hukuman berat bagi para pelakunya.

5. Penipuan digital

Semakin berkembangnya teknologi digital menjadikan kesempatan


bagi orang yang berniat jahat untuk melakukan penipuan dengan
menggunakan teknologi digital. Kebanyakan pelaku melakukan tipu
muslihatnya dengan mengaku seolah-olah menjadi orang dekat, teman,
kerabat, pegawai/ karyawan lembagai keuangan resmi, maupun kadangkala
menjadi orang tua kita.

Sumber: https://www.downloadsoftwaregratisan.com/
Gambar 1.6. Pesan Terindikasi Penipuan

Para pelaku penipuan berusaha merayu korban dengan mengirimkan


pesan kepada calon korban dengan segala bujukan dan rayuan. Kadangkala
informasi yang dikirim ke perangkat digital kita berisi pesan undian
berhadiah, permohonan pertolongan, ataupun kiriman untuk mengakses
tautan tertentu. Setelah korban tergiur atau menanggapi pesan tersebut,
kemudian penipu akan meminta beberapa data penting tentang identitas,
NIK, tanggal lahir, nomor rekening bank dan kata kunci ATM yang kita miliki.

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 20


Mari Berdiskusi

Petunjuk Diskusi
1. Mintalah bantuan kepada guru pengajar untuk membagi teman sekelas
menjadi beberapa kelompok kecil dengan 3 sampai 5 anggota kelompok!
2. Baca dan diskusikanlah dengan seksama cerita pendek fiksi dengan judul
“Mendapat Hadiah” di bawah ini!
3. Kemukakan hasil diskusi kalian tentang:
a. Musibah yang terjadi : ………………………………………...…
b. Bentuk kejahatan dunia maya : …………………………………………...
c. Langkah-langkah apa yang harus dilakukan jika mengalami peristiwa
seperti cerita “Mendapat Hadiah” tersebut?
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
d. Apa yang dapat dilakukan jika kalian mengetahui ada salah satu teman
kamu yang menerima berita hoax, kemudian ia menyebarkannya ke
media sosial?
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
e. Suatu hari kamu diajak oleh teman kalian secara sembunyi-sembunyi
tanpa sepengetahuan bapak/ ibu guru melihat video mengandung unsur
pornografi. Apa yang kamu lakukan jika mengalami situasi demikian?
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 21


Mendapat Hadiah

Di sore hari yang agak mendung, Kaffa dan Syifa sedang bermain
hape di depan balai desa. Meskipun keduanya duduk saling berhadap-
hadapan, tidak ada satu kata pun keluar dari mulut mereka layaknya orang
ngobrol. Keduanya nampak asyik menikmati keseruan dengan hape-nya
masing-masing.
…”klunting” bunyi tanda pesan pendek masuk …
Syifa : “Asyiiik ……! Aku dapat hadiah…”
Kaffa : ‘Wah …bisa traktir makan bakso, dong!”. Tanggapan Kaffa
sambil sesekali menengok ke arah Syifa. Dan kembali asyik lagi
dengan hape-nya sendiri.
Syifa : “Kamu minta berapa mangkok, nanti tak belikan”.
Kaffa : “Wah… ini baru teman sejati! Keren pokoknya”.
Syifa : “Sebentar, tak selesaikan transaksinya”.

Lima belas menit kemudian …..

Syifa : “Lhoh…. Lhoh ….” Sambil bengong melihat hape-nya sendiri.


Syifa : “Wah… kacau nih …”
Kaffa : “Apanya yang kacau” Sambil penasaran, ungkap Kaffa.
Kaffa :”Tadi bilangnya asyik. Sekarang kok jadi kacau”. Ujar Kaffa
sambil senyum-senyum tiada arti dengan kebingungannya.
Syifa :”Ketiban sial”. Gerutu Syifa dengan hape yang dipakainya.
Kaffa :”Lha.. sekarang ganti lagi. Tadi asyik, kemudian kacau, lha kok
sekarang ketiban sial”. Sahut Kaffa tambah penasaran.
Syifa : “Ternyata …. aku kena tipu”. Dengan raut muka yang sedih.
Kaffa : “Apaa..... Kena tipu?” Sambung Kaffa dengan wajah terkejutnya.

Sejurus kemudian Syifa mulai menceritakan kejadiannya.

Syifa :”Awalnya, tadi aku buka SMS dapat hadiah 100 juta. Kemudian
aku ikuti langkah-langkah pencairannya lewat tautan warna biru.
Nih.. lihat!” Jawab Syifa sambil menyodorkan SMS yang
dimaksud.
Syifa : “Nah… di situ aku diminta menuliskan No Tabungan dan kata
kunci ATM. Kemudian aku kirim uang untuk biaya 10% dari uang
hadiah.”
Syifa : “Lha kok sekarang malah tabunganku sisanya tinggal 50 ribu”.
Jawab Syifa sambil mengusap air mata yang sedikit demi sedikit
mulai mengalir.

selanjutnya ……………….

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 22


Kaffa : ‘Wah …gak jadi traktir makan bakso, dong!”. Celoteh Kaffa.
Syifa : “Gimana sih. Teman sejati kok nyebelin. Bukannya ngasih solusi
kok malah nyukurin…” Jawab Syifa dengan raut wajah yang kesal.
Kaffa : “Maaf dech, … Kan sudah pernah aku bilang, kalau dapat SMS
berhadiah haruslah hati-hati. Bisa saja itu penipuan”.
Kaffa : “Benar kan, apa yang aku bilang. Gak percaya sih…”.
Kaffa : “Seharusnya kalau dapat SMS kayak begituan, tanya ke orang
lain. Tanya aku, tanya orang tua, tanya guru atau saudara. Supaya
jelas apakah SMS itu asli atau tidak”. Jawab Kaffa sambil
menjelaskan dengan wajah yang serius.
Kaffa : “Jika sudah jelas palsu, maka nomor hape yang mengirim pesan
tersebut kamu blokir aja. Dan, supaya tidak ada korban yang sama,
kamu bisa melaporkan kepada pelayan bantuan bank untuk
memblokir nomor rekening yang kamu kirimi uang dengan alasan
digunakan untuk penipuan”.
Kaffa : “Jelas! …” dengan nada agak tinggi.
Syifa : “Hiks… hiks … hiks …” Sambung Syifa sambil mengusap air
matanya yang semakin banyak.
Syifa :”Be… rar … ti . uaangku hilanggggg”….
Syifa :”Huah …huah… hua…hua..” Semakin kencang tangis Syifa.
Kaffa :”Tenang! Rezeki itu sudah ada yang mengatur. Tuhan Maha Esa
sudah menentukan rezeki seseorang.”
Kaffa :”Anggap aja musibah dari Yang Maha Kuasa sebagai peringatan
bagi kita semua, agar kita tidak selalu serakah”.
Syifa :”Emang kamu pernah juga kena tipu?”.Tanya Syifa penuh
penasaran.
Kaffa :”Pernah”.
Syifa :”Kapan coba? Setahuku kamu nggak punya tabungan”. Ungkap
Syifa dengan nada kesal.
Kaffa :”Minggu kemarin, waktu lagi asyik main game. Terus ada iklan
yang muncul. Ada tulisannya : “Selamat! Anda mendapatkan pulsa
gratis dari Kemdikbud sebesar 15GB. Kan jadi seneng.. gak usah
beli pulsa paketan”.
Kaffa :”Kemudian disuruh daftar di tautan warna hijau. Tak ikutin aja.
Karena butuh paketan untuk belajar online.”
Kaffa : “E..besoknya nomor whazzapp ku terblokir. Waduh…dan baru
sadar akunku kena malware”.
Syifa :”Hehehe …sama nasibnya dong!”
Kaffa :”Namanya juga teman sejati. Bisa jadi nasibnya jadi sama”.
Syifa : “Iya… sama-sama harus sabar ya. Semoga besok lebaran bisa
dapat angpao yang banyak untuk beli antivirus malware ..hehehe”

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 23


Mari Berlatih

Petunjuk Mengerjakan

 Temukan jawaban dari soal di bawah ini dengan memberi tanda oval pada
jawaban yang disediakan!
 Contoh: sebuah perangkat yang terdiri dari monitor, keyboard dan CPU,
biasa digunakan setiap orang untuk mengakses internet disebut : komputer

1. Sebagai umat yang beragama, tentu tidak dibenarkan menyebarkan berita


yang mengandung unsur fitnah, informasi palsu atau …
2. Meskipun kita memiliki pengetahuan yang luas dalam bidang komputer,
hendaknya kita tidak punya cita-cita menjadi seseorang yang berusaha
mencuri data-data seseorang untuk kepentingan dirinya sendiri tanpa izin
yang dikenal dengan sebutan …
3. Segala bentuk kejahatan adalah perbuatan dosa, termasuk kejahatan yang
dilakukan dengan menggunakan alat dan juga target dalam jaringan
komputer yang disebut dengan istilah …
4. Sebuah program atau aplikasi tertentu yang jahat secara diam-diam tidak
disadari oleh penggunya bisa mencuri informasi pribadi disebut …
5. Untuk menangkal adanya serangan malware maka hendaknya kita
memasang aplikasi di ponsel kita dengan …

I J K L M N O H I J K L M
P Q R O T U V O X Y Z A B
B C D E M G H A C K E R N
P Q R S T P V X X H A U L
U V W X A G U I J K L M N
W X Y Z A B C T U V W X Y
A N Y Z A B C Y E L M N A
A N T I V I R U S R V W X
I J K C Y B E R C R I M E
U V W X A G H I J K L M N

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 24


Pemantik

1. Perhatikan komik di bawah ini!


2. Buatlah sebuah kalimat kesimpulan berdasarkan komik tersebut!

Sumber: Direktorat Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara

Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 25


Mari Membaca

Tindakan Pencegahan Gangguan Keamanan Digital

Sebagai pemilik perangkat digital, melakukan proteksi data merupakan


langkah yang sangat penting kita dilakukan. Proteksi data adalah segala kegiatan
pencegahan yang bertujuan untuk mengamankan data dalam perangkat digital.
Proteksi perangkat digital juga bertujuan agar perangkat digital yang kita
gunakan tidak disalahgunakan oleh orang lain.
Di dalam perangkat digital kita tersimpan beragam informasi penting. Mulai
dari galeri foto dan video pribadi, daftar kontak, sampai data-data keuangan yang
diperlukan bertransaksi termasuk uang digital. Karena pentingnya isi di dalam
perangkat digital, teknologi ini sering menjadi incaran upaya peretasan. Jika
upaya tersebut berhasil maka pengguna perangkat digital akan mengalami
kerugian atas berbagai kebocoran data pribadi yang bisa mengakibatkan
keamanan privasi kita menjadi terganggu.

1. Melindungi Data Pribadi

Data pribadi adalah setiap data atau catatan-catatan tertentu tentang


kehidupan seseorang. Biasanya data pribadi yang digunakan oleh seseorang
dalam dunia digital telah terekam dalam pusat data.
Setiap individu sebagai pemilik perangkat digital mempunyai data-data
yang penting. Bisa jadi data-data tersebut merupakan dokumen yang
sifatnya khusus untuk pribadi dan sangat rahasia. Sudah semestinya data-
data pribadi harus dilindungi atau diproteksi. Hal ini disebabkan jika data-data
tersebut berada pada penguasaan tangan orang yang tidak
bertanggungjawab bisa disalahgunakan.
Apa saja yang termasuk data pribadi? Berikut ini beberapa contoh data
pribadi yang harus dilindungi dan diamankan dengan baik, antara lain:
a. NIK (Nomor Induk Kependudukan);
b. Nomor KK (Kartu Keluarga);

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 26


c. Tanggal/ bulan/ tahun lahir;
d. Keterangan tentang kecacatan fisik dan/atau mental;
e. NIK ibu kandung dan NIK ayah;
f. Data lokasi atau alamat tempat tinggal;
g. Alamat e-mail;
h. Beberapa isi catatan peristiwa penting lainnya.

Sumber: www.literasidigital.id
Gambar 1.7. Data-Data Pribadi

Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah


terjadinya kebocoran data digital yang kita miliki. Antara lain:
a. Membuat sistem perlindungan berupa otentifikasi atau kata kunci pada
ponsel atau data pribadi;
b. Tidak mudah mengekspos data pribadi ke pihak lain;
c. Selalu memperbarui antivirus di komputer dan ponsel;
d. Tidak mengunduh sembarang aplikasi, terutama
yang berasal dari sumber yang tidak resmi, program
bajakan atau hasil modifikasi (cheat);
e. Hindari sembarangan mengklik “setuju” atau “OK” di
web atau aplikasi tertentu tanpa membaca lebih dulu;
f. Perbarui selalu software atau program perangkat
lunak yang dipakai;
bit.ly/aman-daring

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 27


g. Gunakan aplikasi pembuka web atau browser yang sudah diperbarui;
h. Selalu lakukan back up atau pencadangan simpan data di beberapa
tempat, bukan hanya di satu tempat.

2. Melindungi Privasi

Setiap individu memiliki privasi. Yang dimaksud privasi adalah hak


untuk dapat rnengatur, mengedit, mengelola dan menghapus data pribadi
yang dia miliki dan rnenentukan kapan, bagaimana dan untuk apa data
tersebut diberikan atau dibagi kepada pihak lain. Privasi individu sangat
penting untung dihargai, sebab membatasi kekuatan di luar diri manusia
untuk melakukan penekanan atau kontrol atas kehidupannya.
Apabila privasi individu dilanggar, maka kehormatan dan haknya
sebagai manusia otomatis terlanggar juga. Semua rahasia atas dirinya bisa
dikuasai pihak lain, sehingga keselamatannya pun ikut terancam.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk
mengamankan privasi individu dalam era digital,
antara lain:
a. Selalu menggunakan koneksi jaringan internet
yang aman;
b. Lebih baik tidak melakukan share location
(berbagi lokasi) sembarangan orang yang baru
dikenal;
c. Menghindari mengekspos data pribadi dan
sensitif ke internet / media sosial; bit.ly/aman-privasi

d. Jaga kerahasiaan kata sandi dengan pola yang


sangat sulit ditebak;
e. Tidak mudah percaya rayuan orang lain yang dikenal di internet / media
sosial terutama berkaitan dengan hal-hal pribadi atau sensitif;
f. Menolak ajakan teman untuk berfoto yang membuka bagian anggota
tubuh;
g. Sebagai orangtua dapat menggunakan aplikasi untuk mengontrol akses
internet anak yang jauh dari pantauan;

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 28


3. Melindung Hak Berpendapat

Setiap orang berhak untuk mengungkapkan pendapat, ide,


perasaannya agar didengar oleh orang lain. Hal itu merupakan bagian dari
dari Hak Azasi Manusia (HAM). Namun, ada baiknya jika mengungkapkan
pendapat secara umum di media sosial atau media serupa hendaknya
menggunakan tata bahasa yang baik dan santun.

Sumber: http://aspoltapsel.blogspot.com/
Gambar 1.8. Ajakan Berhati-hati Bersosial Media

Sebelum menyampaikan pendapat di media sosial, hendaknya kita


sudah memahami masalah-masalah yang akan kita sampaikan secara
lengkap. Hindari berpendapat sebelum kita benar-benar mengerti tentang
masalah yang akan kita uraikan, karena akan menjadi masalah di kemudian
hari. Justru dengan pemahaman yang sempurna memudahkan kita
menjawab respon dari orang lain yang mengomentari pendapat kita.
Sampaikan pendapat, ide, opini, perasaan, tanpa merasa takut. Jika
belum merasa pasti, hindari menyebutkan nama orang, institusi, atau
lembaga yang bersangkutan. Jika perlu, sertakan data berupa dokumen
atau foto untuk mendukung pendapat, ide, atau opini.
Ingat, pendapatmu di internet dapat diakses banyak orang. Maka
kita harus siap dengan segala tanggung jawabnya. Bebas berekspresi bukan
berarti bebas menyebarkan informasi palsu, fitnah, atau kebencian (hate
speech), atau menyinggung Suku, Agama, Ras, Antargolongan (SARA).

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 29


Kita juga harus cerdas dalam merangkai kata dan
kalimat. Bahasa lisan merupakan bahasa yang berbeda
dengan bahasa tulisan. Artinya, bahasa lisan lebih mudah
dimengerti ekspresi orang yang berbicara karena kita
langsung bertatap muka. Sedangkan bahasa tulisan hanya
menggambarkan tulisan saja tidak mewakili ekspresi wajah
dari pembicaranya sehingga kadangkala orang yang
membaca tulisan memiliki penilaian atau anggapan yang
bit.ly/komik-nohoax berbeda dengan maksud dari tulisan yang kita buat.

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 30


Mari Berfikir

Petunjuk!

 Isilah kotak-kotak teka-teka silang berikut ini dengan kata-kata yang sesuai!

Mendatar

2. Istilah asing dari ujaran, informasi, atau berita yang mengandung


kebohongan
5. Istilah asing yang digunakan untuk menyebut kejahatan dunia maya
6. Istilah asing yang digunakan untuk menamai fasilitas internet dalam surat
menyurat
7. Salah satu contoh data pribadi yang tidak boleh sembarang orang
mengetahuinya kecuali dengan izin pemilik
8. Hak untuk mengelola, mengedit dan menghapus data pribadi yang
dimilikinya untuk diberikan kepada orang lain

Menurun

1. Biasanya digunakan sebagai tempat untuk menyimpan file berupa foto dan
video
3. Langkah-langkah yang dilakukan untuk mengamankan data
4. Tempat atau alat yang banyak dipakai orang untuk mengirim pendapat
pribadi atau membuat status kegiatannya
5. Istilah asing dari aplikasi atau program bajakan yang sudah dimodifikasi

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 31


Mari Berlatih

Pilihlah salah satu jawaban a, b, c atau d yang kamu anggap tepat!

1. Amatilah cerita berikut dengan seksama!


Rudi memiliki ponsel yang baru. Hatinya sangat senang sekali karena ponsel
tersebut salah satu perangkat digital yang ia inginkan. Dengan ponsel
barunya itu, ia menulis status dan berbagi di media sosialnya dengan tulisan:
“Ponsel ku baru, ponsel yang lainnya jadul”.
Dengan tulisan status dari Rudi, salah satu temannya yang bernama Reno
merasa tersinggung. Reno merasa dihina karena ponselnya dianggap jadul
oleh Rudi. Kemudian Reno menjawab dengan status tersebut dengan
sindiran jawaban status: “Baru punya ponsel aja sombong, duitnya nyuri ya?”.
Melihat jawaban status dari Reno, Rudi tidak terima dianggap sebagai
pencuri. Ia pun membalas dengan cacian dan makian kepada Reno.
Melihat situasi yang demikian, jika kamu menjadi teman mereka apa yang
harus kamu lakukan ?
a. Membiarkan masalah tersebut, karena menganggap bukan urusan kita
b. Membela Reno dengan ikut memaki dan mencela Rudi karena
kesombongannya
c. Membela Rudi karena ia yang benar
d. Mendamaikan keduanya dengan melaporkan kepada guru/ wali kelas
tentang masalah yang terjadi secara tatap muka, tidak lewat media sosial
2. Segala kegiatan pencegahan yang dilakukan oleh seseorang agar data-data
dalam perangkat digital yang dimilikinya aman untuk disalahgunakan oleh
orang lain disebut …
a. keamanan galeri c. keamanan digital
b. proteksi data d. data digital
3. Suatu hari kamu menemukan ponsel yang terjatuh di jalan. Karena tidak tahu
siapa pemiliknya, ponsel itu kamu bawa sampai ke rumah. Tiba-tiba ponsel
tersebut berdering karena ada panggilan masuk. Sikap yang baik kamu
lakukan adalah …

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 32


a. Membiarkan saja ponsel berdering karena bukan menjadi urusan kita
untuk menjawabnya
b. Memberikan ponsel tersebut kepada orangtua kita agar dijawab bahwa
ponsel tersebut ditemukan di jalan, jika hendak mengambilnya dapat
menemui orangtua di rumah
c. Langsung mematikannya karena deringan ponsel membuat suasana
berisik
d. Menjawabnya langsung dengan harapan akan tahu siapa pemiliknya dan
kita mendapat imbalan hadiah karena telah menemukan ponnsel yang
telah hilang
4. Berikut ini pernyataan yang tidak termasuk dari tujuan utama dari proteksi
data perangkat digital adalah …
a. Agar dapat mengamankan data dalam perangkat digital
b. Agar perangkat digital yang kita gunakan tidak disalahgunakan orang lain
c. Agar perangkat digital kita memiliki kemampuan stabil karena tidak ada
virus atau malware
d. Agar perangkat digital kita dapat menyimpan data-data yang sangat
banyak
5. Pada saat pendaftaran penerimaan peserta didik baru, kalian diminta untuk
mengisi formulir pendaftaran dengan menuliskan nama lengkap, tempat
tanggal lahir, NIK dan data pribadi lainnya. Karena data tersebut merupakan
data pribadi dan tidak ingin disalahgunakan oleh pihak panitia pendaftaran,
yang harus kamu lakukan adalah …
a. Mengisi formulir pendaftaran dengan data palsu supaya aman
b. Mengisi formulir dengan data pribadi supaya tidak kita lulus dan diterima
sebagai peserta didik baru
c. Tidak mengisi formulir pendaftaran karena hal tersebut tidak penting
d. Mengisi formulir pendaftaran dengan kesepakatan atau pernyataan
panitia bahwa data tidak akan disalahgunakan untuk kepentingan lain

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 33


Mari Beraktifitas

 Petunjuk Aktifitas

1. Kegiatan ini dilakukan untuk menguji kemampuan peserta didik dengan


aktifitas tanpa menggunakan perangkat digital atau unplug tentang:
informasi yang harus dirahasiakan dan menghormati setiap orang berhak
membuat keputusan privasi.
2. Mintalah bantuan guru pendamping untuk membagi kelas menjadi
beberapa kelompok dengan anggota kelompok 3 sampai 5 anggota
kelompok.
3. Masing-masing kelompok membuat: 5 pertanyaan dengan jawaban kata
rahasia yang tidak boleh diketahui kelompok lain.
4. Siapkanlah penutup mulut bagi kelompok yang kebagian menjawab
pertanyaan.
 Contoh Skenario:
1. Kelompok BERANI menjadi kelompok yang mengajukan 5 pertanyaan,
sedangkan kelompok MANDIRI menjadi kelompok penjawab pertanyaan.
2. Anggota kelompok MANDIRI berbaris menghadap satu arah urut ke
belakang dengan penutup mulut.
3. Di barisan paling belakang ada salah satu anggota kelompok BERANI
sebagai pemberi petunjuk / juru kunci yang akan memberikan kode
tertentu dari jawaban pertanyaan dengan menuliskannya di punggung
anggota kelompok MANDIRI.
4. Secara berurutan anggota kelompok MANDIRI di depannya juga
menuliskan jawaban di punggungnya teman lain sampai anggota yang
paling depan.
5. Anggota kelompok yang paling yang berhak menjawab pertanyaan dari
kelompok BERANI dengan bersuara keras.
6. Kelompok yang berhasil menjawab dengan benar mendapatkan hadiah
point 1, sedangkan kelompok yang membocorkan rahasia mendapat point
– 1 (kurangi 1).

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 34


RANGKUMAN

1. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin cepat telah


mendorong hampir semua orang di dunia untuk menikmati teknologi digital.
2. Era digital adalah masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta
disebarluaskan menggunakan teknologi digital dengan menggunakan sistem
komputerisasi yang terhubung dengan internet.
3. Selain memiliki manfaat bagi kehidupan manusia, perangkat teknologi digital
memiliki sisi negatif yang perlu diwaspadai.
4. Keamanan digital atau digital safety adalah proses untuk memastikan
penggunaan layanan digital dapat dilakukan secara aman dan nyaman.
5. Kewaspadaan akan celah keamanan digital harus dilakukan seiring dengan
semakin tingginya aktivitas masyarakat dalam mengakses berbagai layanan
di internet yang dapat membuka peluang munculnya potensi buruk.
6. Gangguan yang dapat muncul untuk mendapatkan layanan digital antara lain:
a. Malware
b. Kejahatan dunia maya
c. Kejahatan teroris dalam dunia maya
d. Konten ilegal
e. Penipuan digital
7. Proteksi data adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan sebagai tindakan
pencegahan untuk mengamankan data dalam perangkat digital yang kita
miliki agar tidak disalahgunakan oleh orang lain.
8. Proteksi data digital bertujuan untuk melindungi seseorang di antaranya
dalam hal:
a. Data-data pribadi
b. Kebijakan dalam privasi
c. Kegiatan mengemukakan pendapat di media sosial atau internet

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 35


Kamus Kita

Analog : Berkaitan dengan sinyal Web: istilah yang dipakai untuk


yang terus menerus bervariasi dalam menyebutkan tempat informasi, berita,
kekuatan atau kuantitas, bukan tulisan atau video yang ditampilkan di
berdasarkan unit diskrit. internet.
Tablet : Papan plastik persegi E-mail: singkatan dari elektronic mail
panjang datar dilengkapi atau surat elektronik. Sebuah fasilitas di
dengan keping atau pena (juga internet untuk mengirim dan menerima
disebut stylus). surat elektronik.
Handphone : istilah asing untuk Database: sumber data yang
telepon genggam; seringkali dinamai tersimpan di komputer induk yang
dengan istilah ponsel atau telepon dapat digunakan kapan saja dan di
seluler karena ukurannya yang kecil mana saja selama tersambung dengan
(sel). jaringan komputer.
Online: istilah untuk menyebutkan ATM : singkatan dari Anjungan Tunai
perangkat digital tersambung dengan Mandiri; sebuah tempat ataupun alat
internet; disebut juga daring (dalam yang digunakan untuk mengambil uang
jaringan), kebalikannya luring (luar tanpa petugas bank dari tabungan yang
jaringan / tidak tersambung dengan dimiliki seseorang dengan
internet); kebalikannya offline. menggunakan kartu khusus.
Bullying : penghinaan; penyebutan SMS: singkatan dari Short Massage
seseorang dengan kata-kata yang Service. Sebuah pesan singkat yang
tidak pantas dan tidak sopan. biasanya masuk ke kotak pesan ponsel.
Predator: pemangsa; perusak. Software: istilah asing dari perangkat
Hate speech: kata-kata, tulisan atau lunak; program komputer atau ponsel
video yang mengandung unsur yang memiliki nama dan jenisnya
cacian kebencian. sesuai dengan kegunaannya

Backup: usaha yang dilakukan untuk Browser: program atau aplikasi untuk
mengamankan data-data perangkat membuka web, misalnya: chrome,
digital mozilla firefox, atau UC browser.

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 36


Uji Kompetensi

 Pilihlah salahsatu jawaban a, b, c atau d yang kamu anggap tepat!

1. Perkembangan bidang teknologi informasi dan komunikasi dengan


perangkat digital modern di dunia sekarang ini harus diimbangi dengan …
a. Kemampuan untuk memanfaatkan teknologi dan informasi
b. Kemampuan untuk mengamankan data perangkat digital
c. Memilih dan memilah budaya yang sesuai dengan tuntunan agama
d. Jawaban a, b, dan c benar
2. Berbagai jenis dan model perangkat digital dapat digunakan untuk
berbagai kegiatan. Berikut ini contoh positif kegiatan pemanfaatan
perangkat digital adalah …
a. Bermain aplikasi permainan sepuasnya
b. Mengirimkan nomor undian taruhan judi ke luar negeri
c. Melakukan tatap maya dengan guru pengajar selama pembelajaran di
masa Covid-19
d. Menuliskan status di media sosial dengan kebencian
3. Pernyatan berikut ini yang tidak termasuk tatacara pengaturan pemakaian
perangkat teknologi digital adalah …
a. Membuat kesepakatan jadwal penggunaan perangkat digital bersama
orangtua
b. Membatasi penggunaan perangkat digital maksimal 2 jam sehari
c. Beristirahat cukup setelah menggunakan perangkat digital
d. Menggunakan perangkat digital tanpa tempat dan waktu
4. Penggunaan perangkat digital yang tidak dibatasi akan mengakibatkan …
a. Menambah kekuatan penggunanya yang semakin sehat
b. Mengganggu kenyamanan dalam meraih level game tertinggi
c. Menambah masalah kerusakan pada perangkat digital
d. Munculnya ide kreatif yang perlu ditiru dari internet
5. Jika salah satu temanmu ada yang kamu ketahui sedang bermain aplikasi
lotre atau kasino yang mengandung perjudian, sikap kamu adalah …
a. Bersaing dengan jujur agar mendapat hadiah yang lebih besar
b. Melaporkan kepada guru atau orangtua bahwa aplikasi tersebut

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 37


termasuk aplikasi yang dilarang ajaran agama
c. Membiarkan saja, karena itu bukan menjadi urusan kita
d. Melaporkan pihak kepolisian asalkan mendapat imbalan yang besar

 Jawablah pertanyaan berikut ini!

1. Masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan


menggunakan teknologi digital yang menggunakan sistem komputerisasi
yang terhubung dengan internet disebut dengan …
2. Salahsatu cara yang dapat dilakukan untuk mengamankan ponsel yang
kita miliki adalah menguncinya dengan …
3. Digital Safety adalah …
4. Kita harus mewaspadai gerak dan langkah seseorang dalam dunia maya
yang berusaha mengambil data-data pribadi untuk kepentingan tertentu.
Dalam dunia siber, orang tersebut dikenal dengan istilah …
5. Mencuri data orang lain, kemudian mengubahnya tanpa mendapat izin
pemilik aslinya merupakan salah satu contoh dari …

 Jodohkanlah pernyataan-pernyataan di bawah ini sesuai dengan sisi


positif dan negatif penggunaan perangkat digital dalam kehidupan
sehari-hari!
 Menyimpan foto dan video sebagai kenangan
 Mudah meluapkan amarah kepada orang lain
POSITIF  Mencontoh video di lini masa trik belajar cepat
 Mengunggah video pornografi
 Bermain game dengan batas waktu
 Lebih senang berteman orang lain di dunia maya
 Menggangu konsentrasi belajar
 Melakukan konsultasi kesehatan secara online
NEGATIF dengan dokter spesialis yang terpercaya
 Timbulnya hate speech
 Mudah mengambil sumber bacaan untuk
menambah pengetahuan dan informasi

Bab I Mengawal Keamanan Digital Hal | 38


KESELAMATAN
BAB I1 BERMEDIA DIGITAL

Cakupan Materi

1. Pentingnya Keselamatan dalam Media Digital


2. Pencegahan dalam Keselamatan Media Digital
3. Praktik Menjaga Keselamatan Media Digital
Pemantik

Semangat pagi!
Bagaimana pemahaman kalian tentang materi sebelumnya?
Ya! Tentu saja tentang materi Aman Bermedia Digital.
Semoga kalian tidak mengalami kesulitan memahaminya. Oleh karena
keamanan digital adalah salah satu langkah penting agar kita dalam
menggunakan perangkat digital aman dari segala malware, penipuan, hoax,
hate speech, bullying dan masalah-masalah yang lain.
Sebelum pembelajaran kita lanjutkan, coba rangkailah 10 kata kunci dari
istilah keamanan digital dalam kotak huruf di bawah ini baik secara
mendatar atau menurun!

H A G A I D J E M A I L I D K L M

O U A U U I R O A N T I V I R U S

A S D G G G D E A G H A C K E R N

X W G O E I R S W P V Q X I A U L

R A E N G V W X D G U I J T L M N

C F T L B X Y Z R B C T U A W X Y

D I G I T A L S A F E T Y L M N A

A C A N S X Z E Q B U L L Y I N G

C Y B E R C R I M E M N W Q E A Z

P A S S W O R D K I H I J K L M N

EMAIL ANTIVIRUS GADGET HACKER BULLYING


CYBERCRIME DIGITALSAFETY ONLINE PASSWORD BROWSER

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 40


Mari Membaca

Pentingnya Keselamatan dalam Media Digital

Media digital adalah perangkat atau alat perantara yang digunakan oleh
seseorang untuk menyampaikan informasi, melakukan komunikasi dan
bertransaksi secara digital dengan orang lain. Dari sekian banyak media digital
yang kita kenal di lingkungan masyarakat antara lain: laptop, handphone atau
gawai, komputer, tablet, internet dan sosial media seperti: instagram, twitter,
facebook, whatsapp, tiktok, youtube dan lain-lain.

Sumber: https://www.nextmediaevents.com/
Gambar 2.1. Beberapa Aplikasi Media Digital

Pengembangan berbagai macam aplikasi dan bentuk media digital di


masyarakat diharapkan melahirkan harapan baru dalam berkomunikasi dan
bertransaksi yang menghapus batas ruang dan waktu di dunia nyata. Sungguh
merupakan tujuan yang mulia, memberikan kebebasan bagi manusia untuk
berkreasi dan memberikan kesempatan yang luas dan merata bagi setiap
penggunanya untuk mencari informasi, memperoleh pengetahuan, dan berperan
karya-karya yang dapat dinikmati oleh pengguna perangkat digital yang lain.

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 41


Perlu diingat bahwa media digital merupakan suatu penciptaan yang selalu
memiliki dua sisi, peluang dan ancaman. Dalam peluang yang besar untuk
berkreasi, lahir pula ancaman dari kebebasan berkreasi dan berekspresi. Oleh
karena itu, kesadaran untuk mengamankan diri, keluarga, dan sesama pengguna
perangkat digital adalah salah satu hal yang sangat penting untuk dimiliki.
Media digital merupakan sesuatu yang memiliki daya tarik tersendiri bagi
kita semua. Bermacam kemudahan dan kesenangan yang ditawarkan menjadi
salah satu daya tariknya. Di sela-sela aktifitas belajar yang kita dilakukan, banyak
di antara kita sedang menggunakan gawai untuk bermain game, mengirim pesan
di media sosial, menulis status, atau membuat video log atau vlog. Semuanya itu
merupakan bentuk aktifitas yang menjadi tren masa kini di lingkungan kita dan
dilakukan untuk mengisi waktu luang karena harus beraktivitas jauh dari rumah.
Dan bagi sebagian dari kita hanya sekedar untuk menunjukkan eksistensi dan
jati diri sebagai orang yang memiliki media digital.
Sebenarnya tidak ada larangan dalam menggunakan gawai selama kita
mengerti dan paham bagaimana menggunakan media digital dengan baik dan
aman. Sudah semestinya peran orangtua sebagai pendamping anak-anak.
Sebab tidak semua anak-anak sepenuhnya paham akan ancaman yang
mengintai keselamatan mereka. Ancaman tersebut bisa muncul tiba-tiba tanpa
mereka sadari.
Berikut ini beberapa aspek keselamatan yang perlu kita pahami bagi kita
semua dalam menggunakan media digital:

1. Perundungan atau bullying

Perundungan adalah perilaku yang ditunjukkan


dengan menganggap rendah orang lain baik secara
verbal, fisik maupun sosial yang diterima seseorang
atau sekelompok orang. Perundungan dapat
menimpa siapa saja. Bisa anak-anak maupun
dewasa, berasal dari berbagai latar belakang sosial,
pendidikan, ekonomi bahkan hingga mereka yang
berkebutuhan khusus atau difabel. Orang yang
bit.ly/no-perundungan
melakukan perundungan atau pelaku perundungan

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 42


bisa juga dari beragam kalangan, seusia atau lebih tua, dikenal atau bahkan
tidak dikenal sama sekali.
Disebabkan karena unggahan yang sifatnya pribadi di media sosial
masalah perundungan kerap terjadi. Ungguhan tersebut kemudian dibagikan
melalui status di media sosial dan banyak sekali yang melihat sehingga
menjadi viral, selanjutnya dibagikan berkali-kali oleh banyak orang ke
berbagai media sosial yang lain, bermacam komentar pun bermunculan
termasuk komentar negatif. Komentar negatif secara tidak langsung akan
memberikan tekanan batin bagi orang yang merasa tersinggung sebagai
korban perundungan. Korban perundungan yang tertekan batinnya akan
menjadi depresi, mengurung diri, kehilangan kepercayaan diri hingga
keinginan untuk mengakhiri hidup atau bunuh diri.

2. Perdagangan orang

Dalam peraturan perundang-undangan disebutkan bahwa Tindak


Pidana Perdagangan Orang (TPPO) berupa perekrutan, pengangkutan,
penampungan, pengiriman, pemindahan atau penerimaan seseorang disertai
dengan ancaman dan intimidasi bertujuan untuk eksploitasi baik dalam negeri
maupun luar negeri. Dalam kaitan itu, masalah perdagangan orang di era
digital diawali dengan perkenalan seseorang di media sosial. Jika ada korban
yang tertarik dengan tipu muslihat pertemanan, pekerjaan, atau uang, maka
korban yang tidak merasa tertipu akan patuh segala perintah dari pelaku.

Sumber: https://infopublik.id/
Gambar 2.2. Ilustrasi modus perdagangan orang

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 43


3. Pencurian data pribadi

Terhubungnya perangkat digital yang kita miliki dengan internet


menjadikan batas-batas informasi dan komunikasi semakin minim. Secara
tidak sadar terkadang kita memberikan data-data pribadi kita kepada orang
lain melalui penggunaan aplikasi seperti form pendaftaran akun yang
mengharuskan melakukan pengisian data-data pribadi. Namun hal tersebut
wajib dicermati karena kadangkala data-data pribadi tersebut dapat diperjual
belikan atau bahkan dicuri oleh orang yang berusaha melakukan pelanggaran
hukum seperti penipuan akun, pemalsuan dokumen, perdagangan orang
hingga terorisme.

4. Kekerasan seksual dan pornografi

Kekerasan seksual adalah perilaku tidak


baik yang terkait dengan pelampiasan hawa
nafsu seks yang tidak diinginkan dan merupakan
perilaku yang dianggap melanggar norma
kesopanan dan kesusilaan. Sedangkan
pornografi adalah segala konten yang memuat
eksploitasi seksual yang melanggar norma
kesusilaan. bit.ly/no-kekerasan

Kekerasan seksual dan pornografi dapat terjadi kapan saja dan di mana
saja, termasuk secara daring dan luring. Pelecehan seksual dan pornografi
secara daring melalui media digital kerap menimpa perempuan dan anak-
anak, dengan beragam bentuk, mulai dari tulisan, pesan suara, animasi,
percakapan baik dalam bentuk gambar, foto maupun video.

5. Penipuan

Kemudahan yang kita terima di era digital dalam mengakses informasi


kadangkala memudahkan seseorang melakukan tindak penipuan atau
terjebak dalam kasus penipuan. Pada umumnya, terjadinya kasus penipuan
diawali dengan seorang penipu yang memberikan penawaran yang
mengatasnamakan perusahaan ataupun perorangan dengan iming-iming
hadiah baik berupa uang maupun jasa lainnya. Jika tidak waspada maka kita

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 44


akan terjebak dan mengambil penawaran tersebut dengan sejumlah biaya
yang kita keluarkan.

6. Konten Kekerasan

Kekerasan merupakan tindakan spontan emosional dari sebagian


individu dan kelompok yang marah karena terpengaruh isu yang berlanjut
menjadi tindak kekerasan. Konten kekerasan mudah dijumpai di dunia digital.
Hal ini menunjukkan bahwa potensi anak untuk terpengaruh konten media
sangat besar.
Salah satu penyebab kekerasan melalui media digital adalah melalui
game. Kemudahan seseorang untuk mengakses berbagai bentuk game
secara daring, sangat didukung oleh teknologi saat ini. Berbagai konten game
yang ditawarkan, tidak hanya bersifat positif tetapi banyak juga yang bersifat
negatif. Konten game yang bersifat negatif tentu memiliki dampak negatif juga
seperti pornografi, perilaku menyimpang, kekerasan dan perjudian.

7. Kecanduan

Bagi banyak orang, gawai sekarang ini seolah-olah menjadi salah satu
alat yang wajib dibawa kemana-mana. Banyak hal yang dapat diselesaikan
melalui gawai, hanya dengan sekali klik kita bisa mendapatkan apa yang
diinginkan. Kemudahan inilah yang membuat kita tidak bisa dipisahkan dari
gawai, karena ada orang yang bisa lupa bawa uang tetapi tidak melupakan
gawainya.
Ketergantungan akan gawai dengan segala
kemudahan yang ditawarkan pada akhirnya
menimbulkan kecanduan. Ada yang kecanduan
belanja, kecanduan main game, kecanduan
menggunakan aplikasi TikTok, kecanduan
berselancar di media sosial dan sebagainya.
Sindrom kecanduan gawai ini dinamakan
nomofobia yang berasal dari istilah “no-mobile-
bit.ly/no-kecanduan
phone-phobia”.

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 45


Mari Berdiskusi

Petunjuk Diskusi
1. Mintalah bantuan kepada guru pengajar untuk membagi teman sekelas
menjadi beberapa kelompok kecil dengan 3 sampai 5 anggota kelompok!
2. Bersama anggota kelompok diharapkan mengamati video dengan judul:
“Bahaya Game bagi Otak!” atau bisa meminta bantuan guru pengajar kalian
memutar video dengan tautan di bawah ini:

bit.ly/bahaya-games

3. Kemukakan hasil diskusi kalian tentang:


a. Bahaya kecanduan games secara fisik:
…………………………………………………..……………………………...…
…………………………………………………..……………………………...…
…………………………………………………..……………………………...…
…………………………………………………..……………………………...…
…………………………………………………..……………………………...…
…………………………………………………..……………………………...…
…………………………………………………..……………………………...…
b. Bahaya kecanduan games secara mental/ kejiwaan:
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………..……………………………...…
…………………………………………………..……………………………...…
…………………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………………….

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 46


Mari Berlatih

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jawaban yang tepat!

1. Alat yang dipakai sebagai perantara oleh seseorang untuk menyampaikan


informasi, melakukan komunikasi dan bertransaksi dalam jaringan internet
dengan orang lain disebut dengan …………………….. Dari sekian banyak
contoh peralatan tersebut yang kita kenal di lingkungan sekitar kita antara
lain tiga contoh, yaitu ……………...……………………………………………….
2. Pada saat mengikuti lomba cerdas cermat tingkat kabupaten, kalian diminta
mengisi formulir secara online dengan memasukkan data pribadi seperti
nama lengkap, Nomor Induk Siswa Nasional (NISN), alamat sekolah dan
nomor telepon seluler. Agar data yang kita masukkan aman dan tidak
disalahgunakan, sebaiknya yang kita lakukan adalah …………………………
………………………………………………………………………………………..
3. Pada suatu hari di jam istirahat ada dua teman kalian sedang bertengkar.
Kejadian itu ternyata direkam oleh teman kamu yang lain yang membawa
gawai. Tiba-tiba dari kejauhan nampak seorang guru datang menuju kelas
kalian. Tindakan yang tepat yang dapat kamu lakukan adalah ……………….
………………………………………………………………………………………..
4. Banyak sekali aplikasi game di gawai yang mengandung unsur kekerasan
dan tidak boleh dimainkan oleh anak-anak. Hal tersebut disebabkan karena
secara tidak langsung kita bisa meniru perilaku kekerasan, pembunuhan dan
perilaku buruk lainnya. Sebagai pribadi yang memahami agama, jika kita
melihat seorang teman memainkan game yang mengandung unsur
kekerasan hendaknya kita ……………………………………………………......
………………………………………………………………………………………..
5. Pada saat kamu mencari informasi beasiswa sekolah di internet, tiba-tiba
secara tidak sengaja kamu mendapati informasi bahwa kamu dinyatakan
menjadi penerima beruntung yang mendapat hadiah kejutan. Untuk
pengiriman hadiah tersebut, pihak panitia meminta kamu untuk mengirimkan
sejumlah uang. Dengan kejadian tersebut, langkah yang tepat kamu lakukan
adalah ……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………..

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 47


Mari Membaca

Pencegahan dalam Keselamatan Media Digital

Pada rentang usia 0 sampai 18 tahun yang disebut sebagai usia anak, para
ahli kejiwaan dan psikologi menyarankan agar setiap kegiatan yang dilakukan
oleh seorang anak harus berada dalam pengawasan orang tua. Hal ini
disebabkan karena mereka sedang berada pada masa pertumbuhan, baik
secara fisik, kognitif, maupun moral. Artinya, seorang anak dinilai belum memiliki
kemampuan untuk membentengi diri dari berbagai efek buruk, termasuk dalam
memilih dan memilah pesan yang disiarkan melalui berbagai media digital.
Dengan kondisi yang demikian, akan membuat anak yang paling berisiko
terpapar dampak negatif penggunaan media digital. Mereka belum sepenuhnya
mempunyai keterampilan berpikir kritis, mencerna dan menelaah segala sesuatu
yang diperoleh dari media digital. Untuk itu, sebagai langkah pencegahan,
hendaknya kita memperhatikan beberapa aspek-aspek keselamatan dalam
media digital antara lain: 1) pemanfatan media digital; 2) kompetensi mengakses
media digital; 3) kompetensi mendistrikusikan informasi dan 4) berpartisipasi
terkait media digital.

1. Pemanfaatan Media Digital

Sebagai langkah awal yang nyata dalam mencegah bahaya atau resiko
negatif media digital adalah mendorong semua kegiatan untuk
memanfaatkan perangkat dan media digital. Adanya pelatihan
pengembangan kreatifitas melalui berbagai kegiatan atau pengalaman
menggunakan perangkat digital adalah kegiatan yang sangat perlu
dikembangkan. Pengalaman itu meliputi keterampilan mengolah kata, suara,
angka, gambar, dan sebagainya. Pengalaman juga didapat melalui
pengenalan berbagai bentuk media digital seperti website pembelajaran,
media sosial, aplikasi edukasi dan aplikasi layanan yang lain untuk
menjelajahi berbagai sudut dan potensi media digital yang sangat penting
dalam menunjang kehidupan generasi di masa depan.

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 48


Sumber: https://kompas.com/
Gambar 2.3. Pemanfaatan media digital untuk pembelajaran

Selain itu, hendaknya perlu dikembangkan juga pelatihan untuk


melakukan kerjasama atau kolaborasi dalam memanfaatkan media digital.
Media digital memungkinkan setiap orang untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan banyak orang dengan mudah. Agar kita tidak tersesat,
kita perlu belajar berinteraksi dan bekerjasama dengan orang dari beragam
latar belakang budaya dan keterampilan. Dan secara tidak langsung dengan
adanya interaksi dan kolaborasi tersebut mendorong kita untuk belajar cara
berkomunikasi, menyusun kalimat tulis maupun lisan yang disesuaikan
dengan situasi dan kondisi di era digital.

2. Kompetensi Mengakses Media Digital

Kompetensi atau kemampuan mengakses media digital perlu


ditanamkan sejak awal. Kompetensi yang dimaksud dalam hal ini adalah
kemampuan memilih media sosial, kemampuan menyaring informasi dan
kemampuan mengatur waktu.
a. Kemampuan memilih media sosial
Dalam memilih media sosial, selain pendampingan saat mencoba
menggunakan media sosial tidak kalah pentingnya adalah menentukan
media sosial yang cocok dengan usia dan kebutuhan. Jika kita sudah
memiliki media sosial, sebagai orangtua perlu mendampingi anak-anak
untuk memastikan bahwa media sosial yang telah dipilih memang benar-
benar aman dan layak digunakan sesuai dengan usia dan kebutuhannya.

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 49


b. Kemampuan menyaring informasi
Beragam informasi dapat dengan mudah
diperoleh sekaligus dibagikan secara daring.
Informasi yang layak diterima adalah informasi
yang berasal dari sumber yang kredibel,
sumber yang dapat dipercaya. Selain itu perlu
sekali menanamkan dan membedakan nilai-
nilai kekerasan dan pornografi sehingga kita
dapat menolak konten sejenis itu yang tiba-tiba
bit.ly/sehat-medsos
muncul saat mengakses media digital.
c. Kemampuan mengatur waktu
Kemampuan mengakses media digital perlu kita imbangi dengan
kemampuan mengatur waktu penggunaan. Oleh karena itu kita perlu
memastikan bahwa waktu penggunaan media digital tidak mengganggu
aktivitas penting sehari-hari seperti belajar, beristirahat, beribadah,
berinteraksi langsung dengan keluarga dan lainnya. Jika perlu sebagai
seorang anak dan orang tua membuat kesepakatan bersama lama waktu
yang dapat digunakan dan kapan mereka bisa mengakses media digital.

3. Kemampuan Mendistribusi Informasi

Mendistribusi informasi berarti informasi dibagikan atau disebarluaskan


kepada khalayak umum. Seseorang yang akan mendistribusikan informasi
sudah seharusnya tahu dampak dan resiko yang akan diterima nantinya.
Biasanya kesalahan dalam mendistribusi inilah yang menjadi salah satu
sumber ancaman keselamatan dalam media digital.
Kita hendaknya tidak gegabah mendistribusikan informasi terutama
informasi pribadi melalui media digital baik berupa tulisan, gambar maupun
video. Di samping itu, kita juga harus memahami bagaimana cara-cara
menyampaikan pesan dengan baik karena seringkali maksud baik ditanggapi
keliru karena cara penyampaiannya yang kurang tepat.

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 50


Sumber: https://today.line.me/
Gambar 2.4. Berhati-hati dalam berbagi informasi

Agar kita terhindar dari resiko dan bahaya dalam mendistribusikan


informasi, ada baiknya kita meningkatkan kemampuan dalam bermedia
digital. Kemampuan bermedia digital tersebut antara lain:
a. Kemampuan membagikan informasi
Menahan diri dalam berbagi informasi yang kita terima adalah
langkah tepat dalam berkomunikasi di media digital. Membiasakan diri
untuk membaca, memahami, mempertimbangkan apakah informasi
tersebut dapat dibagikan kepada orang lain atau berhenti untuk disimpan
sendiri adalah langkah yang bijak untuk dilakukan. Selain itu, kita perlu
juga mempertimbangkan manfaat dari informasi tadi, jika bermanfaat
maka bisa dibagikan, tetapi kalau tidak, sebaiknya tidak perlu dibagikan.
b. Kemampuan mengemas informasi
Berbagai macam informasi yang kita terima melalui media digital
tidak sepenuhnya benar dan dapat dipercaya. Ada beberapa informasi
yang kadangkala hanya berisi informasi atau berita yang ambigu atau
tidak jelas. Dalam hal ini, kemampuan mengolah informasi, seperti
pemilihan bahasa atau kata-kata, pemilihan gambar atau foto perlu
diasah dengan baik. Oleh karena kemasan pesan juga menjadi salah
satu hal yang perlu diperhatikan, maka memilih gaya penyampaian
informasi dan gambar penyerta informasi haruslah tepat sesuai dengan
karakter media digital.

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 51


c. Kemampuan mengenal teman dan lingkungan
Mengenal siapa saja yang akan menerima informasi perlu
dilakukan. Langkah ini sangat penting agar kita dapat meminimalisir
kesalahan dalam pengemasan pesan, karena beda penerima pesan
maka beda juga cara pesan dikemas dan disampaikan. Selain itu, perlu
juga kita mengenal dan memahami di lingkungan seperti apa pesan
tersebut akan kita sebar. Jangan sampai, setelah kita membagikan
pesan tersebut, ternyata respon yang kita terima tidak seperti yang kita
harapkan.

4. Berpartisipasi terkait Media Digital

Berpartisipasi terkait media digital berarti ikut


serta dalam menyampaikan berbagai informasi,
menyampaikan pesan melaui media digital kepada
orang lain dan ikut serta bertanggung jawab atas
pesan yang telah disampaikan. Ketika
menggunakan media digital, aktif menolak perilaku
perundungan, pelecehan, penipuan dan perilaku
negatif lainnya merupakan beberapa hal yang
wajib dikembangkan dalam kemampuan bit.ly/tdk-perundungan
berpartisipasi di media digital.
Beberapa perilaku yang dapat kita terapkan untuk meningkatkan
kemampuan dalam partisipasi terkait media digital adalah:
a. Menumbuhkan kemampuan menyampaikan informasi yang baik dan
etis;
b. Meningkatkan kemampuan menggunakan media digital untuk hal-hal
yang sifatnya produktif, seperti belajar bahasa, melukis atau
menggambar, belajar berbagai kerajinan tangan, memasak, merakit
robot hingga keterampilan mengolah data;
c. Melatih diri untuk berani melaporkan pelanggaran dalam penggunaan
media digital;
d. Berani menolak dengan berkata ‘tidak’ terhadap ajakan negatif.

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 52


5. Kolaborasi melalui Media Digital

Melakukan kolaborasi melalui media digital artinya seseorang


melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk menghasilkan konten yang
sifatnya positif. Kemampuan kolaborasi wajib ditekankan pada setiap orang
untuk saling bertukar fikiran dan tenaga dalam menggunakan media digital
serta mengisi kekurangan satu sama lain secara kolektif. Dalam kondisi ini,
seseorang dapat memulainya dengan saling mengingatkan di antara mereka
agar bisa terhindar dari konten-konten negatif.

Sumber: https://artikula.id/
Gambar 2.5. Ilustrasi kolaborasi digital

Beberapa tips yang dapat kita terapkan untuk meningkatkan


kemampuan dalam melakukan kolaborasi melalui media digital, antara lain:
a. Bergabung dalam forum atau komunitas yang bermanfaat;
b. Menjalin pertemanan yang sesuai dengan keinginan kita untuk
mengasah keterampilan dan kemampuan sesuai bakat dan minat;
c. Mendengarkan dan memahami berbagai ide kreatif yang dikemukakan
oleh teman kita meskipun kadang kita setuju;
d. Menciptakan pertemanan untuk mendengarkan permasalahan dan
mencoba untuk menyelesaikan persoalan serta memberi solusi nyata
dengan berkolaborasi bersama.

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 53


Mari Berkreasi

Petunjuk Mengerjakan
1. Siapkan alat pewarna yang kalian miliki, misalnya: pensil warna, spidol,
crayon atau cat air!
2. Gambarlah sebuah poster dengan memilih salah satu tema di bawah ini:
a. Ajakan memanfaatkan media digital
b. Menjauhi perundungan
c. Berhati-hati menyebarkan informasi

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 54


Mari Berfikir

 Petunjuk mengerjakan

1. Bacalah komik di bawah ini dengan seksama!


2. Buatlah kesimpulan yang dapat kalian ambil berdasarkan ilustrasi komik
tersebut!

Sumber: Direktorat Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara

Kesimpulan :
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 55


Mari Membaca

Praktik Menjaga Keselamatan Media Digital

1. Pengamanan dengan Kata Sandi

Untuk memproteksi perangkat digital yang kita miliki, pengamanan


dengan kata sandi adalah langkah pertama yang dapat dilakukan. Kata sandi
atau password biasanya dapat berupa angka atau berbentuk pola.
Penggunaan kata sandi memang masih memiliki beberapa kelemahan.
Misalnya kata sandi yang kita gunakan diketahui oleh orang terdekat, hal ini
bisa mengakibatkan telepon pintar, laptop, komputer bisa diakses oleh orang
lain. Oleh karena itu, ketika kita menggunakan fitur proteksi menggunakan
kata sandi harus benar-benar merahasiakan dari orang lain demi keamanan
data-data pribadi yang berada di perangkat digital.
Berikut ini langkah-langkah yang dapat dilakukan ketika kita membuat
kata sandi yang aman:

Sumber: Kemenkoinfo RI, 2021


Gambar 2.6. Aman membuat kata sandi

2. Fingerprint Authentication

Pencocokan sidik jari atau Fingerprint Authentication merupakan fitur


perlindungan perangkat digital dengan sistem deteksi sidik jari. Fitur ini
bekerja dengan cara menyesuaikan sidik jari pengguna ponsel agar bisa
membuka perangkat digital sehingga orang lain tidak mudah untuk membuka
ponsel karena sidik jari setiap orang tentunya berbeda.

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 56


Sumber: https://www.idntimes.com/
Gambar 2.7. Fitur finger security

Perlu diingat bahwa tidak semua perangkat digital memiliki fitur


pencocokan sidik jari. Oleh karena itu, kita perlu melihat buku panduan
perangkat digital yang kita gunakan untuk memastikan apakah perangkat kita
sudah mendukung fitur sidik jari atau belum.

3. Face Authentication

Teknologi proteksi perangkat digital berikutnya adalah face


authentication atau pencocokan wajah. Fitur ini bekerja dengan mendeteksi
wajah pengguna menggunakan kamera yang ada pada perangkat digital.
Ketika wajah terdeteksi cocok dengan data yang sudah diatur maka
perangkat digital akan membuka kuncinya.

Sumber: https://dribbble.com/
Gambar 2.8. Fitur sandi dengan pencocokan wajah

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 57


Meskipun tidak banyak perangkat digital yang memiliki fitur ini,. Diyakini
fitur ini memiliki tingkat keamanan yang tinggi yang tidak bisa ditembus
dengan foto wajah atau wajah orang yang mirip. Tapi perlu diingat bahwa
dalam menggunakan pencocokan wajah sistem kunci ini mengharuskan
wajah kita tidak terhalang oleh apapun seperti kacamata, masker atau benda
lainnya.

4. Proteksi dengan Antivirus

Aktivitas kita yang tidak terpisahkan dengan perangkat digital,


terkadang membawa dampak yang tidak dapat kita prediksi. Perangkat digital
yang lemot tidak seperti biasanya, munculnya iklan yang berlebihan, atau
munculnya gambar-gambar yang tidak inginkan, adalah salah satu ciri kinerja
perangkat digital kita terganggu oleh virus ataupun malware. Oleh karena itu,
setiap perangkat digital yang kita miliki sudah seharusnya terpasang antivirus
atau penangkal virus. Tujuan utamanya adalah untuk mengamankan data-
data yang kita miliki, sehingga tidak hilang begitu saja oleh adanya virus atau
malware yang mengganggu kinerja perangkat digital.

Sumber: https://lib.iainpare.ac.id/
Gambar 2.9. Salah satu antivirus dan pengaman gadget

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 58


Mari Berdiskusi

Petunjuk Diskusi
1. Mintalah bantuan kepada guru pengajar untuk membagi teman sekelas
menjadi beberapa kelompok kecil dengan 3 sampai 5 anggota kelompok!
2. Bersama anggota kelompok diharapkan membuat sebuah video yang berisi
tentang tatacara membuat kata sandi pada handphone yang dimiliki!
3. Tulislah langkah-langkah yang dilakukan dalam membuat kata sandi sesuai
dengan video yang telah dibuat!
…..……………………………………………………………………………………
…..……………………………………………………………………………………
…..……………………………………………………………………………………
…..……………………………………………………………………………………
…..……………………………………………………………………………………
…..……………………………………………………………………………………
4. Bacalah secara seksama ilustrasi berikut ini!
Bayu menemukan sebuah gawai di dalam kelasnya. Ia mencoba
menyalakannya dengan memasukkan kata sandi secara acak. Setelah tiga
kali gagal memasukkan sandi, kemudian Bayu bertanya kepada teman
dekatnya Debi apakah tahu kata sandi gawai yang ditemukan.
Debi: “Bayu!.. Bukankah ini gawainya Rudi?”
Bayu: “Saya tidak tahu. Benda ini saya temukan di dalam kelas. Di bawah
mejaku”.
Debi: “melihat ciri-cirinya iya sih. Ini punya Rudi”.
Bayu: “E.. kamu jangan bilang siapa-siapa kalau aku menemukan gawai ini.
Kamu tahu kan kata sandi gawai ini?”
Debi: “Iya.. sih. Cuman aku tidak berani memberitahukanya. Rahasia!”
Bayu: “Ayolah.. kasih tahu dong! Nanti tak beri uang seratus ribu”.

Berdasarkan ilustrasi di atas, kemukakan pendapat kalian terhadap perilaku


Bayu dan Debi!
…..……………………………………………………………………………………
…..……………………………………………………………………………………
…..……………………………………………………………………………………

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 59


RANGKUMAN

1. Media digital adalah perangkat atau alat perantara yang digunakan oleh
seseorang untuk menyampaikan informasi, melakukan komunikasi dan
bertransaksi secara digital dengan orang lain.
2. Penciptaan media digital dalam satu sisi peluang untuk dimanfaatkan,
sedangkan pada sisi lain menimbulkan ancaman keamanan digital, antara
lain:
a. Perundungan;
b. Perdagangan orang;
c. Pencurian data pribadi;
d. Kekerasan seksual dan pornografi;
e. Penipuan;
f. Konten kekerasan;
g. Kecanduan.
3. Tindakan yang dapat dilakukan dalam rangka menjaga keselamatan dalam
media digital adalah:
a. Mengadakan berbagai kegiatan dan pelatihan yang berhubungan dengan
pemanfatan media digital;
b. Meningkatkan kemampuan mengakses media digital yang baik dan aman;
c. Mengembangkan kemampuan mendistribusikan informasi kepada orang
lain;
d. Berpartisipasi aktif dalam pemanfaatan media digital dalam forum diskusi
atau media pertemanan;
e. Berkolaborasi atau bekerjasama dengan pihak lain melalui media digital
untuk menghasilkan konten yang positif.
4. Pengamanan media digital dapat dilakukan dengan cara:
a. Mengunci media digital dengan kata sandi, sidik jari dan pencocokan
wajah.
b. Menambah aplikasi anti virus dan pembersih sampah media digital
c. Menambah pengunci atau pembatas aplikasi

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 60


Kamus Kita

Distribusi informasi: penyampaian Mengemas informasi: mengatur


pesan atau kabar/ berita secara rapi informasi yang akan
disampaikan kepada orang lain
Eksploitasi seksual: pemanfaatan Nomofobia atau no-mobile-
untuk keuntungan sendiri atau phone-phobia: perilaku yang tidak
pemerasan seksual; normal akibat kecanduan
penggunaan yang mengakibatkan
seseorang tidak bisa lepas dari
pengaruh telepon genggam
Form : formulir yang dibuat untuk diisi Sharing : kegiatan berbagi informasi,
oleh seseorang pesan, data, atau file yang lain
kepada orang lain
Game : aplikasi khusus untuk Viral: penyebaran informasi, pesan
permainan dan berita secara cepat dan luas ke
khalayak umum
Konten: isi dari informasi di internet Vlog atau video log: sebuah laman
situs yang berisi artikel menggunakan
media video.
Kolaborasi digital: kegiatan Website atau web : sistem
kerjasama yang dillakukan oleh terkomputerisasi untuk mengakses,
seseorang dengan orang lain dalam manipulasi, dan mengunduh dokumen
menggunakan perangkat dan media pertaut dalam komputer yang
digital dihubungkan melalui internet
Finger Security : keamanan digital Instant story : cerita pendek yang
berdasarkan data sidik jari diunggah di media sosial berisi
informasi pribadi

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 61


Uji Kompetensi

Pilihlah salah satu jawaban a, b, c atau d yang kamu anggap tepat!

1. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut ini!


A. Memberikan kebebasan berkreasi
B. Memberikan kesempatan yang luas dan merata bagi setiap orang untuk
mencari informasi dan pengetahuan
C. Wadah bagi setiap orang untuk menunjukkan karya-karya yang dapat
dinikmati oleh pengguna digital yang lain
D. Menghapus batas ruang dan waktu di dunia nyata
E. Memberikan contoh yang tidak baik bagi pelajar tentang kekerasan dan
ujaran kebencian
Dari pernyataan di atas, yang termasuk sisi baik sebagai peluang dalam
menggunakan media digital adalah …
a. A-B-C-E c. C-D-E-A
b. B-C-D-E d. A-B-C-D
2. Tidak ada larangan dalam menggunakan gawai selama kita mengerti dan
paham bagaimana memanfaatkan media digital dengan baik dan aman. Hal
ini dilakukan sejak awal untuk menghindari diri dari …
a. Keuntungan media digital c. Ancaman media digital
b. Pengaruh positif media digital d. Kolaborasi media digital
3. Dalam menggunakan media digital, kita harus waspada dengan ancaman-
ancaman yang secara tiba-tiba muncul. Berikut ini yang tidak termasuk
sebagai ancaman keselamatan menggunakan media digital adalah …
a. Perundungan c. Numberpobia
b. Kekerasan seksual dan pornografi d. Konten kekerasan game
4. Penggunaan perangkat media tidak terbatas mengakibatkan seseorang
dapat mengalami gangguan mental akibat berlebihan menggunakan
perangkat dan media digital adalah …
a. Terjadinya obesitas atau kegemukan
b. Memiliki kecenderungan emosi yang meningkat sehingga mudah marah
dan berbuat asusila

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 62


c. Gangguan penglihatan yang dapat mengakibatkan kebutaan
d. Terjadinya dislokasi tulang akibat kesalahan posisi duduk
5. Seorang anak sangat rentan terterpapar dampak negatif penggunaan
perangkat dan media digital. Oleh karena itu hendaknya …
a. Penggunaan perangkat dan media digital tidak dibatasi
b. Penggunaan perangkat dan media digital diawasi dengan baik oleh
orangtua
c. Pemanfaatan perangkat dan media digital untuk kegiatan positif harus
ditingkatkan
d. Jawaban b dan c benar
6. Agar kita terhindar dari resiko dan bahaya dalam mendistribusikan informasi,
ada baiknya kita …
a. Langsung membagikan informasi tanpa mengecek sumber informasi
b. Menyimpan informasi untuk keuntungan diri kita sendiri
c. Membagikan informasi kepada orang lain dengan terlebih dahulu
melakukan pengecekan keaslian dan sumber informasi yang terpercaya
d. Membagikan informasi langsung kepada orang lain supaya menjadi viral
dan terkenal
7. Perhatikan cerita fiksi berikut ini!
Siti adalah siswa kelas 6 SD Maju Mapan Kecamatan Banjarbaru Kabupaten
Banjarnegara. Ia memiliki kekurangan fisik dengan kondisi kakinya yang
tidak sama antara kaki kanan dan kiri. Kondisi tersebut ia alami sejak masih
kecil dikarenakan adanya penyakit langka pengapuran tulang pada kaki.
Suatu hari Siti menangis di tepi jalan saat akan berangkat ke sekolah. Mira
yang kebetulan lewat jalan itu, menanyakan apa yang terjadi pada Siti.
Ternyata Siti menangis karena ia diejek teman-temanya di sosial media
dengan cacian “anak pincang”. Sehingga Siti ogah berangkat ke sekolah.

Jika kalian menjadi teman baik Siti dan Mira, langkah apakah yang dapat
kamu lakukan supaya Siti kembali bersemangat ke sekolah?
a. Memberikan pengertian bahwa kondisi yang dialami Siti bukan
kesalahannya, tetapi takdir yang harus dijalani oleh setiap makhluk Tuhan
Yang Maha Esa.

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 63


b. Memberi nasehat dan semangat kepada Siti untuk sabar menghadapi
segala cacian dan cobaan yang menimpanya.
c. Melaporkan kejadian tersebut kepada bapak atau ibu guru agar teman-
teman yang mengejek Siti dipanggil oleh pihak sekolah
d. Semua jawaban a, b, dan c benar
8. Dalam kegiatan komunikasi pembelajaran secara daring, dalam sebuah
group media sosial kamu mendapati salah satu teman kamu sering menulis
pesan yang kurang jelas. Ia seringkali menulis pesan singkat seperti: GPP
(Gak Apa-Apa), JLS (jelas), GALORAM (Gang Lor Masjid), TTDJ (Hati-Hati
di Jalan), MABAR (Main Bareng) dan lain-lain. Sebagai teman yang baik
menghadapi perilaku teman kalian yang demikian, langkah yang perlu
dilakukan adalah …
a. Ikut serta menulis seperti pesan tersebut supaya terlihat keren dan gaul
b. Mengabaikan saja, karena bukan urusan kita
c. Langsung memarahinya karena hal itu tidak baik dilakukan
d. Menasehatinya karena jika ada teman yang lain tidak mengetahui arti
sebenarnya kata tersebut akan terjadi salah paham
9. Mengamankan data dalam gawai yang kita miliki merupakan keharusan.
Pernyataan berikut ini tidak termasuk cara mengamankan data adalah …
a. mengubah pola sandi setiap hari
b. menambahkan aplikasi pembersih sampah digital
c. membuat kata sandi yang sulit ditebak
d. jawaban a, b dan c salah
10. Perhatikan ilustrasi berikut ini!
Cintya Wahyu senang sekali mengunggah status dalam instant story media
sosial yang dimilikinya. Ia menyukai berswafoto (selfie) mulai aktifitas bangun
tidur sampai tidur lagi dan di unggahnya di media sosial.
Sebagai teman yang baik, langkah yang dapat kamu lakukan adalah …
a. Membatasi diri sendiri tidak mencontoh teman berlebihan bermedia sosial
b. Ikut mengomentari status media sosial dengan perkataan buruk
c. Mengingatkan dampak positif dan negatif bermedia sosial secara
berlebihan
d. Jawaban a dan c benar

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 64


Mari Berfikir

Petunjuk Mengerjakan

1. Perhatikan pernyataan-pernyataan yang ada dalam kolom di bawah ini!


2. Tentukan pendapat kalian dengan memberikan tanda centang (  ) sebagai
pernyataan Setuju atau Tidak Setuju!
Tidak
No. Pernyataan Setuju
Setuju
1. Media sosial seperti Tiktok, Instagram, Whatsapp
hanya digunakan untuk menulis status pribadi.
2. Tujuan pengembangan media digital untuk
memberikan kebebasan berkreasi dan berekspresi.
3. Jika ada seseorang yang berkomentar negatif di
media sosial, maka kita perlu membalasnya dengan
komentar negatif pula.
4. Ancaman keamanan media digital terjadi kapan saja,
antara lain: perundungan dan pemalsuan identitas.
5. Kamu menerima ajakan seorang teman yang
mengajak membuat video dengan mempertontonkan
anggota badan yang sifatnya pribadi.
6. Bermain game hanya akan membuat kita kecanduan
dan punya kecenderungan pada sikap kekerasan.
7. Agar anak tidak berisiko terpapar dampak negatif
penggunaan media digital, maka didampingi
orangtua.
8. E-learning adalah salah satu contoh pemanfaatan
perangkat dan media digital.
9. Penggunaan media digital hendaknya tidak
mengganggu belajar, beristirahat, dan beribadah.
10. Apabila ada berita atau video yang viral, maka kita
ikut membagikannya kepada khalayak umum tanpa
menyaring kebenaran berita tersebut.

Bab II Keselamatan dalam Media Digital Hal | 65

Anda mungkin juga menyukai