Anda di halaman 1dari 8

KEWARGANEGARAAN

KD. 3.4
Menggali manfaat persatuan dan kesatuan untuk membangun kerukunan hidup

Makna Persatuan dan Kesatuan


Persatuan dan kesatuan merupakan senjata yang paling ampuh bagi bangsa Indonesia baik dalam rangka
merebut, mempertahankan maupun mengisi kemerdekaan. Persatuan mengandung arti “bersatunya macam-
macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh dan serasi.” Persatuan Indonesia berarti
persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia”.
Persatuan atau kesatuan berasal dari kata satu yaitu utuh atau tidak terpecah-pecah. Persatuan dan
kesatuan bermakna bersatunya berbagai macam corak yang beraneka ragam menjadi satu kebulatan yang utuh
dan serasi, tidak terpecah belah agar kehidupan menjadi makmur.
 Persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang kita rasakan saat ini terjadi dalam proses yang dinamis dan
berlangsung lama karena persatuan dan kesatuan bangsa terbentuk dari proses yang tumbuh dari unsur-unsur
sosial budaya masyarakat Indonesia sendiri, yang ditempa dalam jangkauan waktu yang lama sekali. Unsur-
unsur sosial budaya itu antara lain seperti sifat kekeluargaan dan jiwa gotong-royong. Kedua unsur itu
merupakan sifat-sifat pokok bangsa Indonesia yang dituntun oleh asas kemanusiaan dan kebudayaan.
 Masuknya kebudayaan dari luar terjadi melalui proses akulturasi (percampuran kebudayaan). Kebudayaan
dari luar itu adalah kebudayaan Hindu, Islam, Kristen, dan unsur-unsur kebudayaan lain yang beraneka
ragam. Semua unsur-unsur kebudayaan yang datang dari luar diseleksi oleh bangsa Indonesia. Kemudian,
sifat-sifat lain terlihat dalam setiap pengambilan keputusan yang menyangkut kehidupan bersama yang
senantiasa dilakukan dengan jalan musyawarah dan mufakat. Hal itulah yang mendorong terwujudnya
persatuan bangsa Indonesia. Jadi, persatuan dan kesatuan bangsa dapat mewujudkan sifat kekeluargaan, jiwa
gotong-royong, musyawarah, dan lain-lain.
 Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia merupakan awal dibentuknya Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Negara Indonesia yang diproklamasikan oleh para pendiri negara adalah negara kesatuan. Pasal 1
ayat (1) UUD. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, “Negara Indonesia adalah negara
kesatuan yang berbentuk republik”. Sila ketiga Pancasila menegaskan kembali bagaimana tekad bangsa
Indonesia mewujudkan persatuan.
Kegiatan yang mencerminkan hidup rukun dalam persatuan dan kesatuan dapat diwujudkan dengan kerja
sama yang baik dalam bentuk kerja bakti. Kerja bakti akan terwujud apabila mengutamakan kepentingan
bersama dan menjaga persatuan dan kesatuan. Persatuan mempunyai manfaat yang sangat besar, salah satunya
pekerjaan menjadi lebih ringan dan terwujud masyarakat yang nyaman. Sikap mejaga persatuan salah satu
pengamalan Pancasila yaitu sila ketiga. Para pahlawan dulu mempertahankan kemerdekaan bukan menggunakan
alat yang canggih melainkan persatuan dan kesatuan.
Salah satu cara menjaga persatuan adalah menghindari isu SARA. SARA kepanjangan dari Suku, Agama,
Ras, dan Antargolongan. SARA adalah pandangan ataupun tindakan yang didasari dengan pikiran sentimen
mengenai identitas diri yang menyangkut keturunan, agama, kebangsaan atau kesukuan dan golongan. Beberapa
akibat apabila muncul isu SARA antara lain ;
1.    Hubungan antar masyarakat akan menjadi tidak harmonis
2.    Masyarakat mudah diadu domba
3.    Terjadinya disintegrasi masyarakat
4.    Masyarakat akan mudah terpicu konflik yang berhubungan dengan SARA
5.    Terjadinya diskriminatif digolongan golongan tertentu.

Makna penting di dalam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah sebagai berikut:
1.    Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi antara satu dengan yang
lain.
2.    Menjalin rasa kemanusian dan sikap saling toleransi serta rasa harmonis untuk hidup berdampingan secara
rukun dan damai.
3.    Menjalin rasa persahabatan, kekeluargaan, dan sikap tolong-menolong antarsesama, serta sikap
nasionalisme.

Dari segi geografis, Negara Indonesia membentang antara 6o LU-110o LS dan 95o BT dan 141o BT, yaitu
dari Sabang sampai Marauke. Oleh karena itu, perlu adanya rasa persatuan dan kesatuan. Setiap provinsi
mempunyai kabupaten. Setiap kabupaten memiliki kekhasannya masing-masing. Namun demikian, tentu saja
antara kabupaten yang satu dengan lainnya tetap menjunjung persatuan dan kesatuan.

1
Makna penting di dalam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Rasa persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi antara satu dengan yang
lain.
2. Menjalin rasa kemanusian dan sikap saling toleransi serta rasa harmonis untuk hidup berdampingan secara
rukun dan damai.
3. Menjalin rasa persahabatan, kekeluargaan, dan sikap tolong-menolong antarsesama, serta sikap
nasionalisme.

Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa  antara lain :


a. Membina keserasian,keselarasan dan keseimbangan dalam berbagai lingkungan kehidupan
b. Saling mengasihi, membina, dan memberi antar sesama
c. Tidak menonjolkan perbedaan tetapi mencari kesamaan

Manfaat membina persatuan dan kesatuan bagi diri, keluarga, masyarakat,bangsa dan negara
diantaranya :
1) Terwujudnya kehidupan yang serasi,selaras dan seimbang antar sesama
2) Pergaulan antar sesama akan lebih rukun dan akrab
3) Terwujudnya sikap saling mencintai dan saling membantu
4) Dapat mengatasi semua perbedaan yang ada dengan penuh kesadaran
5) Pembangunan nasional akan berjalan lebih baik dan lancar
6) Terciptanya kerukunan.
7) Terjalinnya tali silaturahmi.
8) Terciptanya suasana yang aman, damai, dan tentram.
9) Terjaganya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
10) Terciptanya kerjasama dan saling tolong menolong.
11) Terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa.
12) Tidak mudah di adu domba atau dihasut oleh mereka yang ingin memecahkan persatuan dan kesatuan.
13) Sikap saling menghargai semakin terpupuk, karena semuanya saling menghormati.
14) Tumbuh menjadi bangsa yang berani dalam menghadapi berbagai halangan, di bidang ekonomi, budaya,
teknologi dan keamanan negara.
15) Cepat tanggap dan saling bahu membahu dalam masyarakat, sehingga dapat cepat menyelesaikan aksi
terorisme atau aksi kriminal lainnya dalam membantu penegak hukum menyelesaikan tugasnya.

Perilaku yang Mencerminkan Perwujudan Persatuan dan Kesatuan dalam Bermasyarakat, Berbangsa,
dan Bernegara
1. Di Lingkungan Keluarga
1) Saling mencintai sesama anggota keluarga
2) Mengakui keberadaan dan fungsi tiap-tiap anggota keluarga
3) Mengembangkan sikap tenggang rasa dan tepa salira
4) Tidak memaksakan kehendak orang lain
5) Adanya keterbukaan antar anggota keluarga
6) Menjalankan kewajiban sebagai anggota keluarga dengan tulus dan ikhlas
7) Bersama-sama menentukan liburan
8) Membagi kebersihan rumah dengan bersih bersih bergiliran
9) Bersama-sama dalam ibadah
2. Di Lingkungan Sekolah
1) Menaati tata tertib dan menjaga nama baik sekolah
2) Bekerja secara bersama-sama membersihkan lingkungan sekolah
3) Belajar secara kelompok untuk menyelesaikan tugas dari bapak/ibu guru
4) Membantu teman yang kesulitan memahami materi pelajaran
5) Melaksanakan upacara bendera dengan khidmat dan disiplin
6) Tidak membeda-bedakan teman dari suku, budaya atau golongan
7) Menengok teman yang sakit dengan mengunjungi rumahnya secara bersama-sama
8) Kerja bakti membersihkan sekolah
9) Menyelesaikan Masalah dengan musyarawah
10) Senam bersama

2
3. Di Lingkungan Masyarakat
1) Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan antarwarga masyarakat
2) Setiap warga masyarakat menyelesaikan masalah sosial secara bersama-sama
3) Bergaul dengan sesama warga masyarakat tidak membedakan-bedakan suku, agama, ras, ataupun aliran
4) Menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan benar dalam bergaul antarsuku bangsa
5) Mengadakan bakti sosial di lingkungan masyarakat
6) Menghormati perbedaan (agama, suku, daerah, adat, dan kebudayaan) dalam masyarakat.
7) Mengutamakan kepentingan umum.
8) Saling menghormati antar sesama anggota masyarakat
9) Bermain dengan siapa saja tanpa membedakan suku, agama, ras, ataupun daerah
10) Bersama sama lawan narkoba
11) Bersatu dalam pemberantasan nyamuk demam berdarah
12) Menyelesaikan masalah dengan kekeluargaan
4. Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
1) Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan golongan
2) Memberikan kesempatan yang sama kepada suku bangsa untuk memperkenalkan kesenian daerahnya ke
daerah lainnya.
3) Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa
4) Memberikan kesempatan yang sama kepada semua daerah untuk mengembangkan kebudayaan daerah
lainnya
Contoh Perilaku yang Tidak Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan
1. Di Lingkungan Keluarga
a. Melakukan kegiatan dengan terpaksa atau setelah ditegur orang tua
b. Memaksakan kehendak kepada orang tua
c. Bertengkar dengan anggota keluarga
d. Kurang rukun dengan anggota keluarga
e. Kurangnya keakraban dalam keluarga
2. Di Lingkungan Sekolah
a. Datang terlambat meskipun ada jadwal piket kelas
b. Tidak peduli terhadap kebersihan lingkungan sekolah
c. Menyendiri dalam bekerja dan tidak peduli terhadap teman yang lain
d. Bekerja hanya untuk diri sendiri
e. Mengikuti upacara dengan tidak tertib dan disiplin
f. Memilih dan membeda-bedakan teman dalam pergaulan
g. Sombong dan Acuh terhadap keadaan teman
h. Mengolok-olok teman
3. Di Lingkungan Masyarakat
a. Saling melempar tanggung jawab dalam membersihkan lingkungan
b. Tidak peduli terhadap keadaan lingkungan sekitar
c. Tidak mau ikut ronda karena alasan sibuk dengan pekerjaan
d. Hanya berteman dengan yang seagama atau yang sesuku saja
e. Mementingkan diri sendiri/ tidak mau bekerja sama
f. Selalu mempermasalahkan perbedaan (agama, suku, daerah, adat, dan kebudayaan) dalam masyarakat.
g. Mengutamakan kepentingan pribadi.
h. Saling ejek dan mengaggap suku sendiri yang terbaik
i. Bermain dengan teman yang memiliki persamaan suku, agama, ras, ataupun daerah
j. Tidak adanya kepedulian terhadap penderitaan yang dialami oleh orang lain
k. Kepentingan golongan maupun suku masing-masing lebih diutamakan dalam masyarakat
l. Tidak adanya kerja sama yang terjalin antarwarga masyarakat
4. Di Lingkungan Berbangsa dan Bernegara
a. Hilangnya tenggang rasa dan toleransi dalam bermasyarakat.
b. Perpecahan bangsa
c. Melemahnya pertahanan dan keamanan bangsa

 Ciri-ciri hidup rukun sebagai berikut :


1. Menghargai pendapat orang lain.
2. Menghargai hasil karya orang lain.
3. Membina hubungan baik.
4. Saling menghormati.
5. Saling menyayangi.

3
Contoh sikap yang menunjukkan rasa persatuan dan kesatuan :
1) Tolong menolong antara tetangga dan warga lain
2) Berkomunikasi dengan baik dengan tetangga
3) Mau berbaur mengikuti kegiatan warga komplek
4) Selalu menjaga kerukunan dengan semua orang
5) Tidak membeda-bedakan suku, ras, ataupun agama yang akan membuat perpecahan
6) Saling menghargai juga menghormati dengan siapapun tidak hanya warga satu komplek
7) Mau bersikap ramah dan sopan agar tidak terjadi kesalah pahaman
8) Menjalin silaturrahmi dengan kerabat dan warga sekitar
9) Tidak pernah memaksa orang lain untuk mengikuti kegiatan warga
10) Selalu menjadi penengah bukan pemecah kerukunan
11) Mau bergantian menjaga siskamling, untuk ronda menjaga keamanan komplek
Contoh sikap yang tidak menunjukkan rasa persatuan dan kesatuan :
1. Tidak mau mendengarkan dan menghargai pendapat seseorang
2. Membeda-bedakan agama, suku, dan ras dalam keberagaman yang Indonesia miliki
3. Tidak menghargai dan menghormati orang lain
4. Bersikap apatis terhadap lingkungan sekitar
5. Memiliki sifat Individualisme
6. Berbuat kekacauan atau mencari-cari masalah
7. Tidak suka ataupun tidak mau menolong orang lain
8. Tidak mau membantu orang yang sedang kesusahan
9. Selalu berbuat seenaknya dan tidak menghormati satu sama lain.
10. Selalu melakukan perbuatan yang tidak baik, seperti : Mencuri, Mencontek, Bolos sekolah, Membully
teman, Mengadu domba antar teman.
KERUKUNAN
 Kerukunan artinya adanya suasana persaudaraan dan kebersamaan antar semua orang walaupun mereka
berbeda secara suku, agama, ras, dan golongan
 Contoh Hidup Rukun
1. Lingkungan Keluarga:
a. Patuh kepada orang tua
b. Menghormati yang tua dan menyayangi yang muda
c. Memecahkan masalah keluarga dengan kepala dingin
d. Membantu anggota keluarga yang sedang kesulitan
e. Beribadah bersama
2. Lingkungan Sekolah
a. Menghormati guru
b. Menyayangi teman
c. Belajar bersama
d. Bermain bersama
e. Saling memaafkan
3. Lingkungan Masyarakat
a. Menjaga kebersihan lingkungan
b. Menjaga ketertiban dan keamanan
c. Saling menghargai dan bekerjasama dalam kebaikan
d. Tidak mempermasalahkan perbedaan suku, ras, dan agama
e. Menjenguk tetangga yang sakit
f. Beribadah bersama
 Akibat apabila tidak hidup rukun :  Manfaat Hidup Rukun :
1. Adanya pertengkaran 2. Pergaulan akan lebih luas
2. Tidak peduli 3. Semakin harmonis dengan orang lain
3. Perceraian 4. Komunikasi akan terjalin semakin baik
4. Pergaulan bebas 5. Terhindar dari konflik dan perselisihan
5. Kekerasan dalam rumah tangga 6. Semakin menghargai perbedaan
6. Penyalahgunaan narkoba 7. Semakin menyadari bahwa setiap orang
7. Stres memiliki potensi yang berbeda
8. Kehidupan menjadi tidak tenteram. 8. Cita-cita semakin terbantu
9. Mudah terkena hasutan orang lain. 9. Semakin termotivasi untuk mengembangkan diri.
10. Terjadi perpecahan karena tidak adanya rasa 10. Tidak adanya pertengkaran.
persatuan dan kesatuan 11. Hidup dalam keluarga menjadi harmonis.
12. Hidup menjadi aman.
13. Hidup menjadi tenteram dan damai.
14. Memperkukuh persatuan dan kesatuan

4
Peristiwa Sumpah Pemuda
 Peristiwa Sumpah Pemuda diawali dengan terbentuknya organisasi pergerakan nasional yang bernama
Budi Utomo.
 Tonggak perjuangan pergerakan nasional Indonesia diawali dengan berdirinya organisasi Budi
Utomo pada tanggal 20 Mei 1908.
 Tokoh yang berperan adalah dr. Wahidin Sudirohusodo, Sutomo, dan lain-lain.
 dr. Wahidin Sudirohusodo ingin mengubah cara berjuang rakyat Indonesia dari perjuangan fisik kepada
cara perjuangan melalui pendidikan.
 Organisasi Budi Utomo diketuai oleh dr. Soetomo.
 Perjuangan dr. Wahidin Sudirohusodo dan dr. Sutomo adalah berusaha membangkitkan
kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa tanpa perlu
mempermasalahkan perbedaan agama dan suku.
 Setiap 20 Mei ditetapkan sebagai Hari Kebangkitan Nasional.
 Pada awalnya para pemuda di Indonesia di berbagai daerah mendirikan organisasi daerah yaitu Jong
Sumatranen Bond (Pemuda Sumatra), Jong Java (Tri Koro Darmo), Jong Celebes (Pemuda Sulawesi),
Jong Minahasa (Pemuda Minahasa), Jong Bataks Bond, Jong Islamieten Bond, Sekar Rukun, dan lain-lain.
 Kesadaran akan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa mendorong para pemuda dari berbagai
suku bangsa untuk mengambil tindakan patriotisme
 Untuk menyatukan perjuangan maka para pemuda berkumpul membuat sebuah kongres
 Kongres Pemuda I, pada tanggal 30 April-2 Mei 1926 di Jakarta dipimpin M. Tabrani, tujuannya
adalah untuk memajukan paham persamaan dan kebangsaan serta untuk mempererat hubungan antara
semua perkumpulan kebangsaan.
 Kongres Pemuda II, pada tanggal 27-28 Oktober 1928 di Jakarta dipimpin Sugondo Joyopuspito.
 Kongres ini menghasilkan Sumpah Pemuda
 Sumpah Pemuda ini dijadikan dasar perjuangan rakyat di setiap daerah untuk mempersatukan
Indonesia
 Pada saat ini juga Wage Rudolf Supratman (WR Supratman) memperdengarkan lagu Indonesia Raya
hasil ciptaannya yang dimainkan dengan biolanya
 Isi Sumpah Pemuda ini berintikan: satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
 Ikrar Sumpah Pemuda ini terjadi pada tanggal 28 Oktober 1928, isinya adalah :
Sumpah Pemuda
1. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia
2. Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
3. Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia
 Salah satu makna peristiwa Sumpah Pemuda adalah pentingnya persatuan dan kesatuan untuk membentuk
negara yang merdeka dan berdaulat.
 Sumpah Pemuda ini merupakan janji pemuda yang mewakili masyarakat Indonesia untuk bersatu
membentuk sebuah negara merdeka yang bebas dari penjajahan.
 Tonggak perjuangan selanjutnya setelah Budi Utomo yaitu lahirnya Sumpah Pemuda pada tanggal 28
Oktober 1928. Setiap tanggal 28 Oktober diperingati sebagai Hari Sumpah Pemuda.
 Semangat Sumpah Pemuda berhasil mempersatukan perjuangan bangsa Indonesia yang puncaknya pada
peristiwa Proklamasi pada tanggal 17 Agustus 1945.

Peristiwa Sekitar Proklamasi


Tanggal Peristiwa
9 Agustus 1945 Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Dr. Radjiman Wedyodiningrat
berangkat ke Dalat, Saigon, Vietnam tempat Markas Besar Tentara Jepang
untuk wilayah selatan. Para pemimpin bangsa membicarakan kemerdekaan
Indonesia dengan Panglima Tertinggi Mandala Selatan, Marsekal Hisaici
Teranci (Jenderal Terauchi).
14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu setelah Sekutu berhasil
menjatuhkan bom atom di dua kota besar Jepang yaitu Hiroshima (6 Agustus 1945)
dan Nagasaki (9 Agustus 1945). Setelah peristiwa itu maka berakhirlah Perang
Pasifik.
Berita kekalahan Jepang diketahui oleh salah satu rakyat Indonesia. Beliau
adalah Sultan Syahrir yang mendengar melalui radio luar negeri (BBC).
15 Agustus 1945 Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta memperoleh kepastian bahwa Jepang sudah
menyerah.
Pada malam hari, para tokoh pemuda mengadakan rapat. Keputusan rapat adalah segera
memproklamasikan Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1945 karena pada saat itu
terjadi kekosongan kekuasaan di Indonesia.
Terjadi ketegangan antara golongan muda yang diwakili Darwis dan Wikana

5
Tanggal Peristiwa
dengan golongan tua yang dihadiri Bung Karno dan Bung Hatta.
16 Agustus 1945 Tokoh dari golongan muda salah satunya Sukarni dan beberapa orang lainnya,
membawa Bung Karno dan Bung Hatta ke Rengasdengklok, Karawang, Jawa
Barat.
Tujuannya untuk mengamankan Bung Karno dan Bung Hatta agar terhindar dari
gangguan (pengaruh ancaman dan tekanan) pihak Jepang.
Mr. Ahmad Subardjo (dari golongan tua) datang ke Rengasdengklok
untuk menengahi pertentangan antara golongan muda yang ingin segera
memproklamasikan kemerdekaan dengan golongan tua yang ingin
mempersiapkan dengan matang. Keputusan mereka adalah proklamasi
Indonesia dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Pukul 10.00 malam Laksamana Muda Tadashi Maeda menawarkan rumahnya
sebagai tempat rapat untuk menyiapkan teks Proklamasi.
17 Agustus 1945 Pukul 04.00 WIB dini hari, Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad
Subardjo berhasil merumuskan naskah proklamasi dengan tulisan tangan. Perumusan
naskah proklamasi juga disaksikan 3 wakil golongan muda yaitu Sukarni, B.M.
Diah, dan Mbah Diro.
Sukarni mengusulkan agar naskah proklamasi ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia.
Naskah proklamasi kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
Tepat pukul 10.00 WIB naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan didampingi Drs. Moh. Hatta (keduanya
dikenal sebagai Bapak Proklamator Indonesia), di rumah Ir. Soekarno, di
Jalan Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.
Setelah pembacaan teks proklamasi dilanjutkan dengan pengibaran bendera
Merah Putih yang sebelumnya dijahit oleh Ibu Fatmawati. Pengibaran bendera
dilakukan oleh Latif Hendraningrat dan Suhud.
18 Agustus 1945 Sidang PPKI menetapkan Undang-Undang Dasar 1945.
UUD 1945 ini mencantumkan dasar negara yang resmi hingga sekarang.
Dasar Negara merupakan Ideologi Negara, kepribadian bangsa, serta sebagai sumber
dari segala sumber hukum yang berlaku di Indonesia.
PPKI mengambil keputusan :
 Mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar
negara Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai UUD 1945;
 Menetapkan Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil
presiden Republik Indonesia
 Dalam melaksanakan tugas untuk sementara presiden dibantu oleh Komite
Nasional

 Isi Proklamasi yang menjadi semangat bangsa Indonesia adalah

Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama
dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya.
Jakarta, 17 Agustus 1945 atas
nama bangsa Indonesia
Soekarno-Hatta

 Tokoh-tokoh yang berperan dalam peristiwa sekitar Proklamas Kemerdekaan :


No Nama Peran Gambar
1 Ir. Soekarno  Lahir di Blitar, 6 Juni 1901
 Menjabat sebagai ketua PPKI
 Salah satu yang mempunyai konsep mengenai
dasar negera Indonesia yang dikenal dengan
Pancasila
 Merumuskan naskah Proklamasi
 Menandatangani teks Proklamasi atas nama
Bangsa Indonesia
 Bapak Proklamator Indonesia

6
No Nama Peran Gambar
2 Drs. Moh. Hatta  Lahir di Bukittinggi, Sumatera Barat, 12 Agustus
1902
 Bersama Ir. Soekarno menyusun naskah
Proklamasi
 Terpilih menjadi Wakil Presiden ditetapkan
dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945
 Menandatangani teks Proklamasi atas nama
Bangsa Indonesia
 Bapak Proklamator Indonesia
 Bung Karno dan Bung Hatta dikenal dengan
sebutan dwitunggal.
3 Mr. Ahmad Soebardjo  Lahir di Karawang, Jawa Barat tanggal 23 Maret
1896
 Mampu meredam emosi tokoh Kemerdekaan dari
golongan muda
 Menjadi penengah antara golongan muda dan
golongan tua di Rengasdengklok
 Konseptor naskah proklamasi dan pembukaan
UUD 1945
 Turut menyusun teks Proklamasi di rumah
Laksamana Tadashi Maeda
 Salah satu anggota BPUPKI
4 Sayuti Melik Tokoh yang mengetik naskah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia
5 Prof. Dr. Soepomo  Lahir di Sukoharjo, Surakarta, tanggal 22 Januari
1903
 Ikut mengemukakan gagasan mengenai dasar
negara Indonesia
6 Mohammad Yamin  Lahir di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat,
tanggal 24 Agustus 1903
 Salah satu tokoh yang ikut mengusulkan dasar
negara Indonesia
 Setelah Indonesia merdeka, ia diangkat sebagai
anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP)
7 Sukarni  Lahir di Blitar, Jawa Timur tanggal 14 Juli 1916
 15 Agustus 1945 mendesak Ir. Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta segera memproklamasikan
Kemerdekaan Indonesia
 Mengusulkan Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
menandatangani teks Proklamasi atas nama
bangsa Indonesia
8 Latif Hendraningrat  Beliau ikut membawa Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta ke Rengasdengklok
 Beliau bertugas sebagai pengibar Bendera Merah
Putih saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

9 Fatmawati  Istri Ir. Soekarno


 Lahir di Bengkulu, 5 Februari 1923
 Ikut bersama Ir. Soekarno ketika Ir. Soekarno dan
Drs. Moh. Hatta dibawa ke Rengasdengklok
 Menjahit Bendera Pusaka Merah Putih

10 Chaerul Saleh  Lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat tanggal 13


September 1916
 Ia menjadi pemimpin pertemuan yang
menginginkan kemerdekaan tanpa ada peran dari
PPKI karena menurutnya PPKI adalah bentukan
Jepang

7
No Nama Peran Gambar
11 Wikana  Lahir di Sumedang, Jawa Barat tanggal 13
September 1916
 Ia merupakan wakil dari golongan muda yang
menghadap Ir. Soekarno bersama Darwis untuk
menyampaikan hasil rapat para pemuda
 Ia mengusulkan agar proklamasi diadakan di
Jakarta
12 Laksamana Tadashi  Perwira tinggi Angkatan Laut Kekaisaran Jepang
Maeda  Ia menyediakan rumahnya di Jalan Imam Bonjol No.
1, Jakarta untuk mempersiapkan proklamasi
kemerdekaan
 Rumahnya menjadi tempat perumusan teks
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada malam hari
tanggal 16 sampai 17 Agustus 1945 subuh

 Melalui peristiwa Proklamasi, bangsa Indonesia mengumumkan kepada seluruh dunia bahwa bangsa
Indonesia telah bebas dari penjajahan.
 Peristiwa ini semakin memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.
 Berdasarkan perjuangan para tokoh, ada nilai-nilai yang bisa diteladani, yaitu:
1. rela mengorbankan harta, benda, dan nyawa demi membela tanah air Indonesia;
2. berjuang dan suka menolong tanpa pamrih;
3. rajin dan tekun dalam mencapai cita-cita;
4. menempatkan kepentingan rakyat dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.
 Sikap-Sikap yang Menunjukkan Persatuan dan Kesatuan
1. Saling mencintai sesama anggota keluarga;
2. Tidak memaksakan kehendak orang lain;
3. Menaati tata tertib sekolah;
4. Melaksanakan upacara dengan khidmat;
5. Saling tolong menolong;
6. Tidak membeda-bedakan agama, suku, ras;
7. Saling menghargai dan menghormati;
8. Bersikap ramah;
9. Mementingkan kepentingan umum/ bersama;
10. Hidup rukun dengan semangat kekeluargaan;
11. Ikut dalam kegiatan kemasyarakatan contohnya kerja bakti, siskamling, dan lain-lain.
 Usaha-Usaha untuk Menjaga Persatuan dan Kesatuan
1. Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar;
2. Mencintai dan menggunakan produk/ hasil karya dalam negeri;
3. Melestarikan budaya dalam negeri;
4. Tidak membeda-bedakan dalam berteman.
 Manfaat Persatuan dan Kesatuan
1. Agar tidak terjadi perpecahan;
2. Memperkuat NKRI;
3. Memperkuat ketahanan nasional;
4. Pergaulan antarsesama akan semakin rukun;
5. Dapat mengatasi seluruh perbedaan yang ada dengan penuh kesadaran;
6. Pembangunan nasional akan berjalan lebih baik dan lancar;
7. Menciptakan suasana yang aman, damai, dan tenteram.

Peristiwa Sumpah Pemuda dan Proklamasi bagi Persatuan Bangsa Indonesia


Peristiwa-peristiwa yang terjadi dalam perjuangan bangsa Indonesia memiliki keterkaitan :
Budi Utomo : awal semangat keinginan bangsa Indonesia untuk bersatu.
Sumpah Pemuda : memperkuat rasa persatuan bangsa Indonesia.
Proklamasi : puncak perjuangan bangsa Indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan.
Rasa persatuan dan kesatuan yang akhirnya menyatukan bangsa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai