1. Lagu Ondel- ondel diciptakan oleh Djoko Subagjo pada tahun 1970 dan dipopulerkan
oleh Benyamin Sueb menceritakan keunikan boneka khas Jakarta.
2. Lagu Ondel- ondel biasanya dinyanyikan pada pertunjukkan seni budaya daerah,
acara khitanan, atau pernikahan adat Betawi. Setiap acara pesta rakyat atau pada
tempat- tempat wisata daerah di Jakarta,
3. Lagu Ondel- ondel dinyanyikan dengan riang gembira, biasanya diiringi music khas
Betawi . lagu yang merdu, diiringi suara musik yang indah menambah suasana
tambah semarak
4. Saat seseorang menyanyikan lagu Ondel- ondel berarti sudah ikut serta melestarikan
budaya Betawi
5. Berikut lirik lagu ondel-ondel:
Ondel Ondel
1. Cendra mata maket rumah Betawi, sering berbentuk rumah asli masyarakat Betawi
yaitu kebaya
2. Disebut rumah kebaya karena bentuk atapnya seperti lipatan kebaya
3. Rumah kebaya memiliki beberapa ruangan , misalnya teras depan, kamar tamu yang
disebut paseban, ruang keluarga( pangkeng), dan dapur ( srondoyan )
4. Paseban adalah ruangan berbentuk seperti kamar yang digunakan untuk menginap
para tamu. Jika ada saudara atau teman yang berkunjung kemudian menginap,
maka mereka akan di tempatkan di ruangan ini. Jika sedang tidak ada tamu, ruangan
ini biasanya digunakan untuk shalat.
5. Teras berfungsi untuk bersantai dan beristirahat bersama keluarga dan menerima
tamu
6. Ruang tempat tidur Rumah kebaya ini memiliki 4 ruangan tidur. Pemilik rumah
biasanya menempati kamar dengan ukuran paling besar.
7. Pangkeng. Ruangan ini adalah ruangan bersantai untuk keluarga pada malam hari.
8. Srondoyan. Ruangan ini biasa disebut dapur. Biasanya terletak di bagian paling
belakang dan jadi satu dengan ruang makan.
TUGAS :
Pilihlah salah satu gambar rumah kebaya berikut ini dan gambarlah di buku gambar dengan
diwarnai seindah mungkin !!!
HL PLBJ 28/08/2020
1. Ondel - Ondel adalah pertunjukan boneka raksasa yang merupakan salah satu budaya suku
Betawi. Awalnya, ondel-ondel adalah pertunjukan boneka yang digunakan untuk melindungi
desa suku Betawi dari bahaya dan penolak bala. seperti roh-roh jahat yang dpercaya
bergentayangan.
2. Pertunjukan ondel-ondel dijadikan simbol DKI Jakarta pada masa pemerintahan Ali
Sadikin sebagai Gubernur Jakarta (periode 1966-1977).
3. Boneka ondel-Ondel tingginya sekitar 2,5 meter dan dibuat menggunakan bambu, Pertunjukan
Ondel-Ondel biasanya menggunakan sepasang boneka, yaitu ondel-ondel pria-wanita. Boneka
laki-laki mengenakan topeng berwarna merah, sedangkan yang perempuan berwarna putih
4. Tari lagu Ondel- ondel biasanya ada dalam pertunjukkan seni budaya daerah, acara khitanan,
atau pernikahan adat Betawi. Menarikan lagu Ondel- ondel selalu diringi musik khas Betawi
Tanjidor atau Gambang Kromong dan Lagu yang di gunakan untuk mengiringi tari ondel-ondel
adalah Ondel-ondel” yang dipopulerkan oleh seniman besar Betawi H. Benyamin Sueb; Jali-
jali, Sirih Kuning, Ondel-ondel, Keroncong Kemayoran, dan lain sebagainya
5. Tarian ini dibawakan secara berkelompok oleh penari perempuan, namun dalam
perkembangannya sering dikreasikan untuk ditarikan oleh perempuan dan laki-laki secara
berpasangan. Jumlah minimal dalam satu kelompok adalah dua orang penari.
6. Busana yang dikenakan penari perempuan terdiri dari kebaya pola tiga warna, dan bawahan
kain batik Betawi yang dijadikan semacam rok lebar agar tidak menghalangi gerakan. Bagian
dada ditutupi toka-toka silang dada (tradisional) atau teratai/bulat (modifikasi). Tubuh bagian
bawah selain kain batik juga ditambahkan penutup bagian depan (perut hingga lutut) berupa
amprek/ampreng, dan andong untuk menutupi panggul. Selendang yang berfungsi sebagai
aksesori sekaligus properti tari dikaitkan di pinggang. Rambut dikonde cepol dan mengenakan
hiasan kepala yang modelnya bervariasi, antara lain berupa tutup kepala dengan bunga-
bunga, atau bando kembang kelapa. Wajah menggunakan penutup semacam siangko dengan
rumbai-rumbai.
7. Penari laki-laki sebagaimana biasanya mengenakan pakaian khas Betawi dengan aksesoris
kopiah hitam di kepala dan sarung yang digantungkan di leher.
HL PLBJ KD 3.4 Palang Pintu (18/09/2020)
1. Palang pintu merupakan tradisi yang sudah berlangsung turun temurun masyarakat asli
Jakarta. Tradisi ini sudah dimulai dari cerita Si Pitung (1874-1903) sebagai salah satu tokoh
Betawi yang tersohor. Kala itu Si Pitung hendak memperistri Aisyah, putri dari Murtadho,
seorang Jawara yang memiliki julukan Macan Kemayoran. Konon katanya, Si Pitung berhasil
membuat sang Macan Kemayoran tunduk
2. Palang pintu sebuah kesenian Betawi yang merupakan perpaduan antara silat dan pantun.
3. Palang pintu sering hadir dan menjadi satu rangkaian dalam pernikahan orang Betawi.
Setiap pengantin pria akan mendapatkan tantangan dari mempelai wanita untuk menguji
kepiawaian bela diri dan juga kepanadaian dalam mengaji . pertunjukkan palang pintu
bermodalkan keberanian dan ilmu silat serta pantun yang dimiliki setiap anggotanya .
4. Palang pintu adalah upaya untuk menghalangi dan menguji kepiawaian mempelai laki-laki
agar mampu memperhatikan norma dan adat yang berlaku di lingkungan pihak keluarga
mempelai perempuan. Tindakan menghalangi ini dulu dilakukan dengan adu seni bela diri.
Salawat dustur adalah proses pelantunan azan bagi pengantin laki-laki sebelum
berangkat menuju rumah pengantin perempuan.
Balas pantun merupakan bentuk komunikasi antara para jawara dari tiap pihak mempelai
sebelum melaksanakan adu silat. Isi pantun biasanya menjelaskan maksud dari
kedatangan si mempelai laki-laki, yakni untuk memperistri si mempelai perempuan.
Komunikasi ini dilakukan dalam bentuk pantun ala Betawi.
Beklai atau berkelahi, merupakan proses adu silat kelanjutan dari perdebatan dan adu
mulut yang terjadi di tahapan balas pantun. Jika jawara dari pihak laki-laki menang,
barulah pengantin laki-laki boleh masuk ke rumah mempelai wanita. Meskipun di zaman
sekarang, adegan beklai ini hanyalah hiburan semata, dan sudah pasti jawara dari
mempelai wanita akan dibuat kalah. Silat yang digunakan adalah silat cingkrik.
Lantun sike adalah proses melantunkan salawat Quran dengan nada sikkah atau sike.
Proses ini dilakukan setelah jawara laki-laki menang.
6. Makna palang pintu adalah adu silat yang seharusnya dapat berarti taruhan nyawa
menunjukkan bahwa tali pernikahan tidak mudah untuk didapatkan, sehingga juga tidak
mudah untuk diputuskan. Para mempelai harus paham bahwa untuk menikah perlu ada
pengorbanan.
7. Harapannya, pihak laki-laki sebagai kepala keluarga harus mampu mendidik keluarganya
dengan lembut dan penuh kasih sayang di dalam rumah. Tak sekedar bela diri, pihak
mempelai laki- laki juga harus ddituntut paham ilmu agama , seperti pandai membaca Al
quran Sedangkan di luar rumah ia juga harus mampu menjaga dan melindungi keluarganya
dari bahaya apapun. Karena menurut para budayawan Betawi, “buat apa jago kelahi tapi
gak bisa mengaji.” Harus ada keseimbangan antara tutur bahasa dan gerakan tubuh; antara
hati dan tangan; antara pikiran dan perbuatan
HL PLBJ KD 3.5 Mengenal keragaman kuliner khas Betawi (Es Selendang Mayang )
1. Kuliner khas Betawi Es selendang mayang berasal dari makanan yang ada di daerah Jakarta.
2. Kata “Selendang “ berasal dari warna makanannya yang berwarna hijau, putih, dan merah seperti selendang
para penari, sedangkan kata “ Mayang “ berarti kenyal dan manis.
3. Es selendang mayang keberadaannya sekarang sudah langka, sudah jarang ditemukan , maka sering disebut
kuliner pusaka dari Betawi
4. Membuat Es selendang mayang
Alat yang digunakan diantaranya kompor, loyang, sendok , dan mangkok, Karena ada kompor maka perlu ada
pengawasan ketika membuatnya.
Bahan : tepung sagu aren,tepung hunkwe, tepung beras, daun pandan, garam, gula pasir, dan
pewarna makanan merah muda atau hijau
5. Cara Membuat Es Selendang Mayang:
Campurkan 250 ml air dengan tepung sagu, hunkwe, dan tepung beras.
Didihkan sisa air, daun pandan, garam dan gula pasir sampai larut. Kemudian angkat dan saring. Masak
kembali campuran air dan daun pandan di atas api kecil.
Kemudian tambahkan adonan tepung ke dalam air, aduk cepat hingga tercampur rata. Didihkan lalu angkat.
Tuang adonan ke dalam loyang, ratakan. Perciki pewarna, ratakan dengan kuas hingga seluruh permukaan
berwarna merah atau hijau. Biarkan dingin dan mengeras.
Rebus santan, garam, gula, dan daun pandan dengan api sedang sampai mendidih. Aduk sesekali agar
santan tidak pecah. Angkat dan sisihkan. Rebus gula merah, air, dan garam dengan api sedang hingga gula
larut dan mendidih. Kemudian kecilkan api, masak sampai gula mengental. Angkat dan biarkan dingin.
Potong-potong kecil selendang mayang. Tempatkan dalam Loyang atau mangkuk.
Guyuri santan dan sirup gula di atasnya. Tambahkan es batu atau es serut sesuai selera, sajikan dingin agar
lebih menyegarkan.
HL PLBJ (06/11/2020)
1. Keripik Jengkol adalah permainan tradisional yang tidak menggunakan alat dan hanya diiringi dengan
lagu dimainkan dihalaman rumah atau lapangan engan 3 sampai 6 pemain
2. Permainan keripik jengkol memiliki makna pentingnya menjaga kekompakan dan kebersamaan
anatrteman dalam menjalankan suatu kegiatan
3. Di Jawa Tengah permainan keripik jengkol disebut Dhingklik oglak-aglik dan di Jawa Barat disebut
Parepet jengkol yang membedakan adalah bahasa lirik lagu yang dinyayikan