OLEH
YOHANES ADI SUSILO
NIM 817223831
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ......................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ............................................. iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR GRAFIK ...................................................................................... ix
BAB I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
1. Identifikasi Masalah ............................................................................. 5
2 Analisis Masalah ................................................................................... 6
3 Alternatif dan Prioritas Pemecahan Masalah ........................................ 6
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran ............................................. 7
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran .......................................... 7
BAB II.
KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat Pendidikan Kewarganegaraan SD ........................................... 9
1. Pengertian ........................................................................................... 9
2. Tujuan Pendidikan Kewarganegaran ................................................... 11
B. Tingkatan Pemahaman Siswa Terhadap Materi Ajar ...............................
13
C. Hasil Belajar ............................................................................................... 14
1. Pengertian Hasil Belajar ...................................................................... 14
2. Tipe Hasil Belajar ................................................................................ 14
BAB III.
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian) ......................................................
19
1. Subjek Penelitian ................................................................................ 19
2. Tempat Penelitian ................................................................................ 19
3. Waktu Penelitian
B. Desain Prosedur Perbaikan pembelajaran ............................................... 19
1. Masa Prasiklus (Orientasi) ................................................................... 20
2. Siklus I ................................................................................................. 20
3. Siklus II ............................................................................................... 21
C. Teknik Analisis Data .............................................................................. 23
BAB IV.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Perbaikan Pembelajaran ..................................................
24
1. Hasil Pengolahan Data ......................................................................... 24
2. Observasi .............................................................................................. 26
3. Refleksi ................................................................................................ 27
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran .............................
28
1. Rencana Pembelajaran (Orientasi) ...................................................... 28
2. Siklus I ................................................................................................. 29
3. Siklus II ............................................................................................... 29
Tujuan khusus
Melalui penerapan metode pembelajaran tutor sebaya dapat meningkatkan
motivasi belajar peserta didik pada pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan tentang membiasakan hidup bergotong royong di kelas II SD
Negeri 4 Bayung Lencir.
Sejalan dengan isi dari petikan peraturan Permendiknas di atas Bunyamin
Maftuh (2008:96) menjelaskan tentang tujuan utama Pendidikan
Kewarganegaraan, “adalah untuk mendidik siswa yang baik dan
bertanggung jawab, mampu memecahkan masalah mereka sendiri dan masalah
masyarakatnya, termasuk memecahkan konflik antar pribadi dan antar
kelompok, dalam cara-cara yang damai dan demokratis”.
Berdasarkan dari uraian diatas maka dapat kita simpulkan mengenai tujuan
dari Pendidikan Kewarganegaraan dapat di bagi pada sekala umum,
adalah merupakan bagian dari tujuan Ilmu Pendidikan Sosial yaitu
bahan pendidikan yang diorganisasikan secara terpadu (integrated) dari
berbagai disiplin ilmu sosial, humaniora, dokumen negara, pancasila, UUD
1945, dan perundang-undangan negara, dengan tekanan, bahan
pendidikan pada hubungan warga negara dengan negara dan bahan
pendidikan yang berkenan dengan bela negara.
Sedangkan dalam sekala khusus adalah tujuan yang bangun dalam
bingkai pembinaan, pengajaran dan pembelajaran terhadap anak didik (di
tingkat pendidikan dasar dan menengah) yaitu bertujuan untuk mendidik siswa
yang baik dan bertanggung jawab, mampu memecahkan masalah mereka
sendiri dan masalah masyarakatnya, termasuk memecahkan konflik antar
pribadi dan antar kelompok, dalam cara-cara yang damai dan demokratis.
Adapun karakter peserta didik setelah mengikuti pendidikan
kewarganegaraan tersebut adalah, diharapkan mampu mengembangkan
peserta didik yang berpikir kritis, rasional dan kreatif dalam
menanggapi isu kewarganegaraan, berpartisipasi secara aktif dan
bertanggungjawab serta bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti korupsi, berkembang
secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan
karakter-karakter masyarakat agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lain, serta mampu berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam
percaturan dunia secara langsung dengan memanfaatkan teknologi dan
komunikasi.
Metode
Banyak metode mengajar digunakan oleh para guru dalam proses belajar
mengajar. Semua metode mengajar itu dapat diterapkan. “Metode adalah cara
yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud tertentu,
cara menyelidiki (mengajar dan sebagainya)”. (W.J.S Poerwadarminta, 1986 :
646). Yang dimaksud dengan metode mengajar menurut T. Raka Joni dalam
bukunya “Strategi Belajar Belajar” adalah sebagai berikut : Metode mengajar
adalah cara, yang fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dengan
cara-cara yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan pengajaran. (T. Raka
Joni, 1980 : 783).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode mengajar adalah cara
yang paling tepat, bagaimana guru mengajar suatu materi pelajaran secara
terarah, efisien dan sistematis untuk mencapai tujuan belajar.
Tutor atau ketua kelompok memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai
berikut:
(1) memberikan tutorial kepada anggota terhadap materi ajar yang sedang
dipelajari;
(2) mengkoordinir proses diskusi agar berlangsung kreatif dan dinamis;
(3) menyampaikan permasalahan kepada guru pembimbing apabila ada
materi ajar yang belum dikuasai;
(4) menyusun jadwal diskusi bersama anggota kelompok, baik pada saat
tatap muka di kelas maupun di luar kelas, secara rutin dan insidental untuk
memecahkan masalah yang dihadapi;
(4) melaporkan perkembangan akademis kelompoknya kepada guru
pembimbing pada setiap materi yang dipelajari.
Peran guru dalam metode diskusi kelompok terbimbing model tutor sebaya
hanyalah sebagai fasilitator dan pembimbing terbatas. Artinya, guru hanya
melakukan intervensi ketika betul-betul diperlukan oleh siswa.
BAB III
PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
Pengamatan dilakukan oleh dua orang pengamat (observer) yaitu supervisior II
Ibu Siti Mar’ati, S.Pd.SD dan teman sejawat, yaitu Ibu Sutini, S.Pd.SD. yang
merupakan guru di SD Negeri 4 Bayung Lencir. Hasil observasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada lampiran.
Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan (observer) dan diskusi dengan supervisior dan
teman sejawat terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus I diperoleh
temuan bahwa metode pembelajaran yang digunakan / dibuat oleh guru masih
belum begitu dipahami oleh siswa. Untuk itu siswa harus bisa berdiskusi
bersama kelompoknya, dengan catatan harus ada salah satu siswa yang bisa
menjadi contoh atau mengajari temanya dalam diskusi tersebut. Sehingga
melalui diskusi tersebut, siswa akan mendapat gambaran yang jelas tentang
materi pelajaran.
Siklus II
Rencana
Rencana tindakan pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I dengan materi
“Melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam”.
Menyiapkan buku sumber.
Menyiapkan alat evaluasi.
Menyiapkan lembar observasi.
Pelaksanaan
Pada pelaksanaan Siklus II dilaksanakan pada tanggal 25 September 2012
dengan materi melaksanakan pemeliharaan lingkungan alam. Yang dilakukan
pada tahap ini, antara lain :
Memberi petunjuk dan penjelasan tentang materi pelajaran dengan
menggunakan metode tutor sebaya.
Memberikan motivasi agar siswa aktif belajar.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau menjawab
pertanyaan guru, atau pertanyaan dari siswa lain.
Menanggapi atau menjawab pertanyaan yang diajukan siswa.
Melakukan observasi terhadap aktivitas belajar siswa.
Observasi
Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan atau observasi terhadap pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat.
Pengamatan dilakukan oleh dua orang pengamat (observer) yakni supervisior
II Ibu Siti Mar’ati, S.Pd.SD dan teman sejawat, yaitu Ibu Sutini, S.Pd.SD. yang
merupakan guru di SD Negeri 4 Bayung Lencir. Hasil observasi terhadap
pelaksanaan pembelajaran siklus I dapat dilihat pada lampiran.
Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan (observer) dan diskusi dengan teman sejawat
terhadap pelaksanaan pembelajaran pada siklus II diperoleh temuan bahwa
melalui metode tutor sebaya siswa merasakan hal yang baru dalam
pembelajaran.
Pembelajaran dengan menggunakan metode tutor sebaya membawa dampak
yang positif terhadap pembelajaran. Melalui tutor sebaya, siswa mendapatkan
gambaran yang jelas tentang materi pembelajaran.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Observasi
Berdasarkan tabel 4.1 terlihat bahwa hasil belajar siswa dalam pembelajaran
PKn menunjukkan adanya peningkatan dari satu siklus kesiklus pembelajaran
ke berikutnya. Keadaan sebelum perbaikan pembelajaran, jumlah siswa yang
mencapai ketuntasan belajar atau memperoleh nilai Standar Kentutasan
Belajar Minimum (SKBM) ≥ 70 baru mencapai 7 orang (31,8 %) kemudian
meningkat menjadi 14 orang (63,6 %) pada siklus I, 19 orang (86,4 %) pada
siklus II. Dari data di atas maka pelaksanaan pembelajaran PKn bisa dikatakan
berhasil dan cukup memuaskan dikarenakan telah memenuhi ketuntasan
belajar secara klasical, yaitu 86,4 % dari standar ketuntasan belajar klasikal ≥
85 % siswa mencapai nilai ≥ 70.
Peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa dari keadaan sebelum perbaikan
pembelajaran ke setiap siklus pembelajaran secara lebih jelas dapat dilihat
pada tabel 4.3 dan diagram 4.2 berikut.
Tabel 4.3 Ketuntasan hasil belajar siswa
Ketuntasan hasil belajar siswa
Ketuntasan Prasiklus Siklus I Siklus II
Anka (%) Anka (%) Anka (%)
Tuntas 7 31,8 % 14 63,6 % 19 86,4 %
Tidak tuntas 15 68,2 % 8 36,4 % 3 13,6 %
Refleksi
Berdasarkan evaluasi hasil belajar PKn di kelas II sebelum perbaikan
pembelajaran terlihat jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya 7 orang
atau 31,8 % dan hanya 9 siswa yang terlibat aktif dalam pembelajaran. Hal ini
menunjukkan bahwa aktivitas belajar dan hasil belajar siswa kurang
memuaskan, belum memenuhi target yang diinginkan. Dari hasil observasi dan
refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan kemudian dilakukan
diskusi dengan supervisior dan teman sejawat diperoleh temuan sebagai berikut
:
Guru kurang menguasai metode diskusi kelompok terbimbimbing tutor sebaya.
Sehubungan dengan itu maka dilakukan upaya perbaikan pembelajaran
dengan fokus pada penggunaan metode diskusi kelompok terbimbing tutor
sebaya. Proses pembelajaran berikut dilakukan melalui Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) yang dilakukan dalam 2 siklus.
Pada pembelajaran siklus I dilakukan upaya perbaikan pembelajaran dengan
menggunakan metode diskusi kelompok termbimbing tutor sebaya. Hasil
observasi dan hasil evaluasi pada siklus I menunjukkan adanya kenaikan
aktivitas belajar dan hasil belajar siswa. Siswa yang terlibat aktif dalam
pembelajaran sebanyak 14 orang (64 %) dan 14 orang memperoleh nilai ≥ 70.
Walaupun telah menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar maupun
hasil belajar siswa, namun pembelajaran belum dapat dikatakan berhasil
dengan kata lain hasil pembelajaran masih kurang memuaskan. Hasil observasi
dan refleksi terhadap pembelajaran siklus I diperoleh temuan bahwa metode
pembelajaran yang digunakan kurang efektif sehingga siswa kurang efektif
dalam pembelajaran. Sehubungan dengan itu maka dilakukan upaya perbaikan
pembelajaran pada siklus II melalui metode diskusi kelompok terbimbing tutor
sebaya.
Dengan menggunakan tindakan ini terlihat bahwa sebagian besar siswa 18
orang (82 %) terlibat aktif dalam pembelajaran dan hanya 4 orang (18 %)
terlihat secara pasif aktif dalam pembelajaran. Hasil belajarnya mencapai
ketuntasan sebanyak 85 % atau 17 siswa memperoleh nilai ≥ 60. Hal ini
menunjukkan adanya peningkatan aktivitas belajar maupun hasil belajar siswa
bila dibandingkan dengan hasil yang diperoleh pada siklus I maupun siklus II.
Dari data tersebut maka pelaksanaan pembelajaran PKn bisa dikatakan
berhasil dan cukup memuaskan dikarenakan telah memenuhi ketuntasan
belajar secara klasical, yaitu 86,4 % dari standar ketuntasan belajar clasikal ≥
85 % siswa mencapai nilai ≥ 70.
Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus I dan II terlihat bahwa fokus
perbaikan pembelajaran adalah meningkatkan hasil belajar siswa atau
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran PKn pada materi
membiasakan hidup bergotong royong.
Siklus I
Dengan mengingat kelemahan pada pembelajaran sebelumnya serta saran dari
teman sejawat dan supervisior. Praktik menggunakan metode diskusi kelompok
terbimbing tutor sebaya secara teratur dan pengarahan bimbingan secara
terus-menerus. Siswa dimotivasi untuk aktif dalam arti siswa mau dibimbing
secara individu, dan secara berulang. Dengan penggunaan metode diskusi
kelompok terbimbing tutor sebaya diharapkan mampu meningkatkan prestasi
siswa.
Siklus II
Setelah melalui siklus I maka peneliti sudah mempunyai pengalaman dari
refleksi siklus I. Maka dengan perencanaan yang baik akan mempengaruhi
jalanya proses pembelajaran yang baik. Pada siklus II ini pelaksanaan
pembelajaran ditekankan pada pemantapan penggunaan metode diskusi
kelompok terbimbing tutor sebaya. Dari hasil evalusi siswa maka terlihat
adanya peningkatan yang drastis dari prasiklus dengan siklus II ini. Hal ini
terbukti bahwa hasil belajar siswa pada prasiklus yang mencapai KKM ≥70
hanya ada 7 orang atau 31,8%, dan pada siklus II ini hasil belajar siswa
meningkat menjadi 19 orang atau 86,4% siswa mencapai ketuntasan klasikal.
Hal ini terbukti bahwa metode diskusi kelompok terbimbing tutor sebaya
memang benar yang akhirnya mampu meningkatkan pemahaman.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan pada
penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
Metode pembelajaran diskusi kelompok terbimbing tutor sebaya dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran PKn.
Metode pembelajaran diskusi kelompok terbimbing tutor sebaya dapat
merangsang siswa dalam terkondisinya aktivitas belajar baik secara individu
atau kelompok.
Dengan metode pembelajaran diskusi kelompok terbimbing tutor sebaya
siswa yang memperoleh ≥ 70 sebelum tindakan dilakukan berjumlah 7 orang
(31,8%), pada perbaikan pertama 8 orang (63,6%) dan sedangkan setelah
dilakukan tindakan pada siklus II 19 orang (86,4%) tuntas.
Saran
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa khususnya mata pelajaran PKn,
hendaknya para pengajar perlu memperhatikan langkah-langkah dalam
melaksanakan model pembelajaran yang baik. Hal ini merupakan salah satu
cara merangsang agar siswa berusaha lebih baik memupuk inisiatif,
bertanggung jawab dan berdiri sendiri.
Daftar Pustaka
Depdiknas. 2003. Pendidikan Kewarganegaraan, Kurikulum dan Silabus
Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta : Depdiknas
Karli Hilda, dkk. 2007. Panduan Belajar Tematik SD Untuk Kelas II Semester
1. Bandung : Penerbit Erlangga.
Nana Sudjana. 1988. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Suryanto H, dkk. 2008. Indahnya Bahasa dan Sastra SD/MI Kelas II. Jakarta :
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional