Oleh :
Pembimbing 1,
Pembimbing 2,
KATA PENGANTAR.................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah................................................................ 4
C. Rumusan Masalah................................................................... 4
D. Batasan Masalah..................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian.................................................................... 5
F. Manfaat Penelitian.................................................................. 5
1. Manfaat Teoritis................................................................. 5
2. Manfaat Praktis.................................................................. 5
G. Batasan Istilah......................................................................... 5
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
1. KISI-KISI SOAL UJI COBA POST TEST
2. SOAL UJU COOBA POST TEST
BAB I
PENDAHULUAN
satu ilmu dasar dan mata pelajaran utama khususnya dalam dunia pendidikan.
(Sanggam P. Gultom).
yang harus dimiliki oleh siswa, salah satunya adalah self confidence yang baik,
kenyataanya kedua hal di atas masih tergolong rendah, hal ini dibuktikan oleh
yaitu dibawah 30% (TIMSS, 2007: 181)”. Self confidence siswa dalam belajar
Begitu pula dengan tes yang telah diselenggarakan oleh Programme for
Indonesia belum memuaskan, sebanyak 49,7% siswa berada pada level terendah
yang baik, maka guru harus menyusun sebuah pembelajaran dengan suasana yang
kaya akan interaksi baik siswa dengan siswa, atau pun siswa dengan guru. Self
pembelajaran yang bersifat rasional dan realistis di dalam kelas, hal ini sejalan
kesuksesan siswa dalam belajar matematika, karena jika siswa memiliki hal
suatu prestasi, dengan demikian mereka akan sukses dalam belajar matematika.
memahami cara yang digunakan siswa lain. Kedua kemampuan di atas penting
dimiliki oleh siswa, dalam hal ini peneliti tertarik melihat hubungan antara dua
kemampuan tersebut, yang diharapkan adalah jika terjadi peningkatan pada self
confidence siswa maka terjadi pula peningkatan pada kemampuan siswa dalam
B. Identifikasi Masalah
1. Self Confidence siswa Indonesia masih rendah, yaitu dibawah 30% (TIMSS,
2007: 181).
C. Rumusan Masalah
fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah: “Apakah ada hubungan antara
didik?”.
D. Batasan Masalah
rumusan masalah di atas, maka penelitian ini hanya membatasi pada hubungan
didik.
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
G. Batasan Istilah
yang dimaksudkan dalam penelitian ini maka diberikan batasan istilah sebagai
berikut:
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Pemecahan Matematis
bahwa “ Pemecahan masalah adalah suatu proses untuk mengatasi kesulitan yang
ditemui untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan”. Menurut Polya dalam
keluar dari suatu kesulitan dalam permasalahan untuk mencapai suatu tujuan yang
tidak segera dapat dicapai”. Menurut Rundik dalam Tambunan (2014:36) bahwa
2. Kemampuan Matematis
kecakapan yang dimiliki seseorang dalam menyelesaikan suatu soal yang bisa
tiga kategori:
1. Kemampuan Tinggi
yang diketahui dan apa yang ditanyakan, mampu memahami soal dengan
13
2. Kemampuan Sedang
a. Memahami soal, dalam memahami soal siswa mampu menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan, tidak mampu memahami soal dengan
baik.
penyelesaian.
yang diperoleh siswa melakukan pengecekan kembali pada proses dan hasil
14
3. Kemampuan Rendah
a. Memahami soal, dalam memahami soal siswa mampu menuliskan apa yang
diketahui dan apa yang ditanyakan, tidak mampu memahami soal dengan
baik.
penyelesaian.
yang diperoleh siswa tidak melakukan pengecekan kembali pada proses dan
kemampuan
rendah jika 0 ≤ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑠 < 65, dikategorikan kemampuan sedang jika 65 ≤ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖
𝑡𝑒𝑠 < 80, dikategorikan kemampuan tinggi jika 80 ≤ 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑠 < 100.
adalah suatu kecakapan atau potensi yang dimiliki seseorang dengan menerapkan
matematis adalah suatu kognitif yang kompleks, sebagai proses untuk mengatasi
strategi”.
sebagai berikut :
Suatu pemahaman yang jelas dari suatu masalah adalah penting untuk
masalah tersebut.
1. Menyatakan masalah
diperlukan dalam memahami suatu masalah. Sebab bila siswa sudah dapat
informasi yang ada dan apa yang dibutuhkan untuk memperoleh jawabannya.
Merupakan hal penting dalam tahap ini adalah untuk menunjukkan masalah
dengan sketsa gambar (bila materi geometri). Hal ini penting karena dari sketsa
Apa yang ditanya didalam soal (apa yang akan dicari)?. Pertanyaan ini
akan dicari.
Dengan beberapa informasi yang ada didalam suatu masalah, siswa perlu
tambahan apa yang diperlukan (bila ada) untuk memecahkan masalah tersebut,
karena itu pertanyaan yang diperlukan dalam hal ini sperti ; informasi apa yang
17
diberikan? (apa yang diketahui?), apakah informasi itu sudah cukup untuk
memikirkan bagaimana mencari jawaban dari masalah tersebut. Pada tahap ini
guru menuntun siswa agar dapat merencanakan syatu pemecahan yang sesuai
1. Membuat Pemisalan
diketahui maupun hal lain yang dianggap perlu. Hal itu akan mempermudah
diselesaikan. Karena itu guru dalam hal ini mengarahkan siswa untuk dapat
Pada tahap ini adalah tujuan utama dari pemecahan suatu masalah, dan
direncanakan tahap.
5. Self Confidence
behaving calmly because you have no doubts about your ability or knowledge,
matematika adalah interaksi siswa baik dengan guru maupun dengan sesama
siswa (Preston, 2007: 214). Guru dan metode pembelajaran yang diterapkannya di
kelas akan berpengaruh langsung pada kepercayaan diri siswa, saat siswa
dihadapkan pada situasi yang menantang dan perasaan yang menyenangkan maka
kepercayaan diri siswa pun akan meningkat. Menurut Ignoffo (dalam Megawati,
yakin dengan kemampuan yang dimiliki, melakukan sesuatu sesuai dengan apa
yang dipikirkan, berpikir positif dalam kehidupan, bertindak mandiri dalam
mengambil keputusan, memiliki potensi dan kemampuan”.
“beberapa ciri ciri orang yang memiliki self confidence adalah selalu
bersikap tenang dan tidak mudah menyerah, mempunyai potensi dan kemampuan
yang memadai, mampu menetralisasi ketegangan yang muncul pada situasi
tertentu, memiliki kondisi mental dan fisik cukup menunjang penampilan,
memiliki kecerdasan yang cukup, memiliki kemampuan sosialisasi, selalu
bersikap positif dalam menghadapi berbagai masalah, mampu menyesuaikan diri
dan berkomunikasi dalam berbagai situasi”.
Menurut Lauster (dalam Ghufron & Rini, 2011: 35), mengatakan bahwa:
kepada pendapat-pendapat dari para ahli di atas, maka indikator dari pada self
confidence pada penelitian ini adalah sebagai berikut: Yakin dengan kemampuan
Selalu berpikiran objektif, rasional dan realistis. Bentuk dari RME dikembangkan
oleh Freudenthal pada tahun 1977. Ide utama dari pendekatan ini adalah siswa
harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali (re-invention) ide dan konsep
matematika melalui penjelajahan berbagai situasi dan persoalan dunia nyata (real
world) dengan bimbingan orang dewasa dan secara bertahap berkembang menuju
kepemahaman matematika.
orang yang memiliki kepercayaan diri (self confidence) yang positif memiliki
2. Optimis
Optimis adalah sikap positif yang dimiliki seseorang yang selalu berpandangan
3. Objektif
sendiri.
4. Bertangggung Jawab
Rasional dan realistis adalah analisa terhadap sesuatu masalah, sesuatu hal, dan
suatu kejadian dengan menggunakan pemikiran yang dapat diterima oleh akal
memiliki kepercayaan diri (self confidence) yang positif dapat dipengaruhi oleh
2. Tidak terdorong untuk menunjukkan sikap konformis demi diterima oleh orang
3. Berani menerima dan menghadapi penolakan orang lain atau berani menjadi
diri sendiri.
4. Punya pengendalian diri yang baik (tidak moody dan emosinya stabil).
bergantung pada usaha diri sendri dan tidak mudah menyerah pada nasib atau
dengan aritmetika sosial. Dalam aritmetika sosial akan dibahas tentang kegiatan
pajak, bruto , netto dan tara. Biasanya seorang pedagang membeli barang-barang
pedagang tersebut menjual barang dagangannya dengan harga tertentu pula yang
harga lebih tinggi daripada harga pembelian maka ia memperoleh untung. Namun,
apabila pedagang menjual barang dagangannya dengan harga lebih rendah dari
Persentase keuntungan =
Persentase kerugian =
HB = Harga Beli
HJ = Harga Jual
R = Rugi
Rabat/diskon adalah potongan harga. Bruto yaitu berat kotor. Tara yaitu berat
a. Bunga Tunggal
Suku bunga adalah rasio antara bunga dengan modal untuk satuan waktu
tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun. Bunga tunggal adalah bunga yang
dihitung dari modal asal (pokok simpanan atau pokok pinjaman). Jika suku bunga
p % dan modal asal (M), maka bunga tunggal (b) selama jangka waktu n tahun
b = M x p% x n
b. Diskon
Diskon yaitu potongan harga yang dikenakan pada HE. Diskon merupakan
persentase tertentu dari HE. Rabat yaitu potongan harga yang diberikan karena
Diskon = HE - HJ
Jumlah % diskon =
24
HJ = Harga Jual
HE = Harga Ecer
c. Pajak
dapat berupa pajak penghasilan, pajak produk, pajak tempat dan lain- lain.
memang belum pernah dilakukan, dengan asumsi bahwa peneliti tidak bisa
menemukan penelitian tersebut baik secara fisik maupun dalam bentuk file media.
Namun terdapat beberapa penelitian yang memiliki kemiripan dalam hal variabel
bahwa salah satu variabel yang diteliti yaitu kepercayaan diri, memiliki
C. Kerangka berpikir
tujuan hidupnya, dan percaya bahwa dengan akal budi orang akan mampu
melaksanakan apa yang mereka inginkan. Orang yang percaya diri mempunyai
harapan-harapan yang realistis, dan mampu menerima diri serta tetap positif
Rasa percaya diri baru muncul setelah seseorang melakukan suatu pekerjaan
secara mahir dan melakukannya dengan cara yang memuaskan hatinya. Percayaan
diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas kemampuan sendiri sehingga
individu yang bersangkutan tidak terlalu cemas dalam setiap tindakan, dapat bebas
melakukan hal-hal yang disukai dan bertanggung jawab atas segala perbuatan
yang dilakukan, hangat dan sopan dalam berinteraksi dengan orang lain, dapat
menerima dan menghargai orang lain, memiliki dorongan berprestasi serta dapat
disimpulkan percaya diri merupakan suatu sikap atau perasaan yakin atas
dalam setiap tindakan, dapat bebas melakukan hal-hal yang disukai dan
bertanggung jawab atas segala perbuatan yang dilakukan. Rasa percaya diri
memecahkan masalah dalam ilmu lain dan masalah dalam kehidupan sehari hari.
D. Hipotesis Penelitian
confidience.
27
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
menentukan, adakah hubungan dan tingkat hubungan antara 2 variabel atau lebih.
Penelitian korelasi dilakukan, saat peneliti ingin mengetahui tentang ada atau
tidaknya dan kuat lemahnya suatu hubungan variabel yang berkaitan dalam suatu
objek atau subjek yang diteliti. Terdapatnya suatu hubungan dan tingkat variabel
ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan
2. penelitian korelasi tepat bila variabel kompleks dan peneliti tidak memungkinkan
eksperimen.
signifikan.
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang
memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
bukan sekedar jumlah yang ada pada subjek atau objek yang dipelajari, tetapi
adalah “Sekelompok subjek baik manusia, gejala, nilai tes ataupun peristiwa.
Pengertian populasi menurut Marzuki adalah keseluruhan bahan atau elemen yang
diselidiki.
Populasi ini bisa berupa manusia, suatu gejala, benda/barang, bahan tulisan
atau apa saja yang dapat membantu atau mendukung penelitian tersebut
dikenal pula populasi yang homogen dan heterogen. Kedua jenis pengelompokkan
dengan definisi di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
2. Sampel Penelelitian
Menurut Sugiyono sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi”. Riduwan mengatakan bahwa: "sampel adalah bagian dari
29
sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh
populasi. Jadi dalam penelitian ini sampel yang akan diambil hanya satu kelas dari
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas (x) adalah Pelaksanaan
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat (Y) adalah kemampuan
pemecahan masalah matematis peserta didik didik SMP. Untuk mendapatkan nilai
E. Instrumen Penelitian
mengukur nilai variabel yang akan diteliti. Jumlah instrumen yang digunakan
tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Apabila variabel penelitiannya ada
tiga, maka jumlah instrumen yang akan digunakan juga tiga. Di sini peneliti
juga dua. Instrumen penelitian ada yang dibuat oleh peneliti dan ada juga yang
sudah dilakukan oleh para ahli, karena instrumen penelitian ini akan digunakan
yang tepat dan akurat, maka setiap instrumen harus mempunyai skala yang jelas.
mengetahui apakah instrumen valid dan reliabel atau tidak. Uji coba instrumen
a) Validitas Kusioner
Keterangan :
= Koefisien korelasi
= Jumlah responden
(butir soal) dinyatakan valid. Sebaliknya, jika rxy < rtabel maka butir soal tidak
valid.
umumnya yang telah bergelar doktor sesuai lingkup yang diteliti, dalam hal ini
2015:213).
dengan uji reliabilitas instrumen dilakukan dengan rumus alpha. Metode mencari
reliabilitas internal yaitu dengan menganalisis reliabilitas alat ukur dari satu kali
Keterangan :
= Nilai Reliabilitas
= Varian total
k = Jumlah item
(Arikunto, 2012:122):
Keterangan:
r11 = Reliabilitas tes secara keseluruhan
𝑟
𝜎 = Varians total
Perlu diingat kembali rumus varians yang sudah kita kenal, yaitu:
33
Keterangan :
N = Banyaknya responden
1. Kuesioner
pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan
diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner
juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah
dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos, atau
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala
sosial. Dalam penelitian gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh
34
menggunakan skala likert, maka variabel akan diukur dijabarkan menjadi dimensi,
dimensi dijabarkan menjadi sub variabel kemudian sub variabel dijabarkan lagi
35
terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa
pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawab
ragu- ragu/netral, dengan alasan: (1) kategori indecisided, yaitu mempunyai arti
ganda, bisa juga diartikan netral atau ragu-ragu, (2) dengan tersedianya jawaban
effect), (3) maksud jawaban dengan empat tingkat kategori untuk melihat
mengurangi data penelitian yang hilang. Jadi, sistem penilaian skala dalam
2. Tes
36
Menurut Arikunto (2010:266) untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya
kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes. Instrumen yang berupa tes ini
dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi.
matematika.
3. Dokumentasi
untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku- buku
langsung data berupa buku, dokumen atau catatan harian yang berkenaan dengan
masalah yang sedang diteliti. Dalam hal ini peneliti memakai metode dokumentasi
masalah matematika pada siswa kelas VII SMP N 1 Medan. Sugiyono (2015:207)
menyatakan bahwa analisis data adalah kegiatan setelah data dari seluruh
responden atau sumber data lain terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang
moment.
product moment adalah untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel bebas
(X) terhadap variabel terikat (Y) dan data berbentuk interval dan ratio, maka
matematika.
Keterangan:
N = Jumlah sampel
I. Hipotesis Statistik
Analisis ini merupakan jawaban benar atau tidak benar terhadap jawaban
hipotesis yang diajukan. Adapun hipotesis statistik dalam penelitian ini sebagai
berikut:
39
DAFTAR PUSTAKA
66-79.
LAMPIRAN
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )
Kelas/Semester : VII/Satu
A. Kompetensi Inti
dan pajak.
4.11.4Menyelesaikan permasalahan
C. Tujuan Pembelajaran
memilikipengalaman belajar :
44
D. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
1. Presentase
Keuntungan
PU = 𝐻𝐽−𝐻𝐵 𝑥
100%
𝐻𝐵
2. Presentase Kerugian
PR = 𝑅
𝐻𝐵 𝑥 100%
Pertemuan 2
1. Bunga
persetujuan Bersama.
2. Diskon
3. Pajak
Pajak merupakan besaran nilai suatu barang atau jasa yang
Pertemuan
3 Bruto,
Netto,
Tara
1. Bruto
2. Netto
benda tersebut.
3. Tara
E. Model Pembelajaran
F. Alat/Media Pembelajaran
2. Media : LK
G. Sumber Belajar
Buku siswa kelas VII semester 1
salam.
mengabsen.
pembelajaran
atau kelompok.
Apersepsi
aritmetika sosial.
Motivasi
aritmetika sosial.
2. Menyampaikan langkah
With a question.
Inti 1) Guru menentukan materi (nilai 60 menit
(beranggotakan 2 orang).
telah ditulis.
diperoleh.
belajar.
Pertemuan Kedua : 1 Jam Pelajaran
Kegiatan Deskripsi kegiatan Alokasi Waktu
salam.
dan mengabsen.
pembelajaran
atau kelompok.
Apersepsi
Motivasi
dipelajari.
kelompok-kelompok kecil
(beranggotakan 2 orang).
telah ditulis.
menarik kesimpulan.
memberikan pesan
Mengetahui Surakarta, 18
Januari 2019 Guru Mata Pelajaran Pratikan
Pipin Prastyawati, S.Pd Anggren Yuka Lensia
Sianturi NPM :
17150201
KISI-KISI SOAL UJI COBA POST TEST
Jenis Jumlah Nomor
harga beli
harga beli
Lampiran 3
SOAL UJI COBA POST TEST
1. Alvin membeli penghapus seharga Rp. 3000,00. Kemudian ia
Rp.10.000,00/kg. Jika 10kg jeruk rusak dan hanya dapat dijual dengan
pedagang tersebut?
diperoleh Ibnu?
telur/kg adalah…