Disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Metode Pengembangan Matematika Anak Usia Dini :
3
kepada semua pihak yang
telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga
kita dapat
menyelesaikan tugas ini.
Kami menyadari bahwa
makalah yang kami tulis ini
masih jauh dari kata sempurna.
Maka dari itu, kami meminta
kritik dan saran diharapkan
demi kesempurnaan makalah
ini.
Dan kami berharap semoga para
pembaca dapat menambah
pengetahuan dari maklah yang
4
kami buat.
Malang, 13 November 2021
Penyusun
5
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayahNya sehingga kelompok saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Perolehan Matematika pada Anak Usia Dini. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini
yaitu untuk memenuhi tugas dari dosen pengampu mata kuliah Metode Pengembangan
Matematika Anak Usia Dini. Saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Iman M.Pd selaku dosen
pengampu mata kuliah Metode Pengembangan Matematika Anak Usia Dini yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan pada bidang Pendidikan
Kewarganegaraan. Saya ucapkan terima kasih juga kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kita dapat menyelesaikan tugas ini. Kami
menyadari bahwa makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.Maka dari itu,
kami meminta kritik dan saran diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.Dan kami berharap
semoga para pembaca dapat menambah pengetahuan dari makalah yang kami buat.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................
1.3 Tujuan........................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................
Dini…………………………………………........................................................................... 5
Dini…………………………………………………………................................................... 6
Anak…………………………………………………….......................................................... 15
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan upaya-upaya pendidikan untuk
mencapai optimalisasi semua aspek perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis yang
meliputi perkembangan intelektual, bahasa, motorik dan sosial emosional. Pendidikan anak usia
anak secara menyeluruh, karena usia dini merupakan fase yang fundamental dalam
keterampilan dan intelektual agar dapat melakukan adaptasi dengan kegiatan belajar yang
merupakan lembaga pendidikan pra akademik. Taman Kanakkanak tidak mengemban tanggung
jawab utama dalam membina kemampuan akademik. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki
oleh anak usia dini adalah mampu mengikuti pendidikan selanjutnya dengan kesiapan yang
optimal sesuai dengan tuntutan yang berkembang dalam masyarakat. Kemampuan dasar yang
Pada umumnya kemampuan kognitif tersebut, anak diharapkan dapat mengenal konsep
sains dan matematika sederhana. Matematika anak usia dini yaitu pembelajaran matematika yang
terpadu yang merupakan sarana yang dapat digunakan untuk mengembangkan kemampuan
1
berpikir, mendorong anak untuk mengembangkan berbagai potensi intelektual anak.1 Kegiatan
pengembangan pembelajaran matematika untuk anak usia dini pada dasarnya bertujuan untuk
menstimulasi kemampuan berpikir anak agar memiliki kesiapan untuk belajar matematika pada
tahap selanjutnya. Sriningsih dalam bukunya Pembelajaran Matematika Terpadu untuk Anak
Usia Dini berpendapat bahwa: Kegiatan pembelajaran matematika pada anak usia dini
diorganisasikan secara terpadu melalui tema-tema pembelajaran yang paling dekat dengan
anak bekerja dan belajar secara individual, kelompok dan juga klasikal. Penggunaan media pada
kegiatan pembelajaran matematika untuk anak usia dini, khususnya dalam pengenalan konsep
bilangan bertujuan mengembangkan pemahaman anak terhadap bilangan dan operasi bilangan
dengan benda-benda konkrit sebagai pondasi yang kokoh pada anak untuk mengembangkan
kemampuan matematika pada tahap selanjutnya. Guru secara bertahap memberikan pengalaman
belajar yang dapat menggantikan benda-benda konkrit dengan alat-alat yang dapat mengantarkan
Manfaat penggunaan media yang sesuai untuk anak usia dini dalam pengenalan
matematika memiliki peranan yang besar, khususnya mengenai pengenalan konsep bilangan.
Manfaat penggunaan media dalam pengenalan matematika untuk anak usia dini yaitu dapat
membantu anak dalam memahami berbagai konsep matematika yang bersifat abstrak dalam
matematika yang dapat disajikan dalam bentuk konkrit. Sehingga mudah dipahami dan
dimengerti oleh anakanak sesuai dengan karakteristik dan tahapan berpikirnya. Motivasi yang
ditunjukkan dengan rasa senang, terangsang dan tertarik sehingga mendorong anak berpikir
2
Terdapat berbagai media yang dapat digunakan alam pembelajaran matematika diantaranya:
Pertama media nyata yang dapat dimanipulasi seperti balok, tangram, dan lego. Kedua, media
simbol seperti kartu angka, dadu, garis angka dan media visual lainnya. Ketiga, media yang bisa
merepresentasikan secara abstrak seperti kalkulator, komputer dan lain sebagainya.3 Menurut
Zaman dan Eliyawati bahwa: Salah satu media yang dapat digunakan dalam meningkatkan
kemampuan mengenal konsep bilangan dapat melalui media kartu angka yang merupakan media
Media dalam proses pembelajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam
pembelajaran yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang
dicapainya.4 Media kartu angka adalah penggunaan suatu bentuk media pembelajaran yang
berbasis permainan terdiri atas kartu-kartu untuk menyampaikan materi melalui pertanyaan-
pertanyaan yang terlah terkonsep.5 Media permainan kartu angka ini digunakan sebagai media
penyampai pesan pada waktu pembelajaran matematika. Kartu angka sebagai media
pembelajaran dengan unsur permainan dapat memberikan rangsangan pada anak-anak untuk
terlibat aktif dalam kegiatan proses pembelajaran. media permainan kartu berhitung memiliki
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, dalam makalah ini penulis mengangkat
permasalahan media pembelajaran matematika berdasarkan metode bermain pada siswa taman
1. Bagaimana Tujuan pengenalan dan aktivitas belajar matematika pada anak usia dini ?
3
3. Apa Manfaat Game matematika pada Anak Usia Dini ?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Bagaimana pengenalan dan aktivitas belajar matematika pada anak usia
dini ?
2. Untuk mengetahui Apa saja Landasan pengenalan matematika anak usia dini ?
3. Untuk Mengetahui Apa saja Manfaat Game matematika pada Anak Usia Dini
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
intelegensi pada anak. Pada anak usia dini, pengetahuan masih bersifat subjektif, dan akan
berkembang menjadi objektif apabila sudah mencapai perkembangan remaja dan dewasa. Hal
tersebut senada dengan observasi yang telah dilakukan oleh Piaget, seorang ahli bilogi dan
berbagai pengaruh mengenai relativitas dunia sejak lahir hingga dewasa”. Kemampuan kognitif
“Perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan manusia yang berkaitan dengan
B. Tujuan pengenalan dan aktivitas belajar matematika pada anak usia dini
saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran matematika pada jenjang pendidikan
selanjutnya yang lebih komplek, Dapat berpikir logis dan sistematis sejak dini melalui
sekitar anak.
Anak dapat menyesuaikan dan melibatkan diri dalam kehidupan masyarakat yang dalam
5
dan daya apresiasi yang tinggi,Memiliki pemahaman konsep ruang dan waktu serta dapat
Materi pelajaran dalam proses pembelajaran yang harus dikuasai oleh anak usia taman kanak-
kanak, salah satunya adalah pembelajaran matematika seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya.
membilang, dan pengenalan bangun-bangun geometri. Oleh karena itu diperlukan suatu media
dalam proses belajar mengajar, namun tetap sesuai dengan keadaan psikologis anak pada usia
taman kanak-kanak.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan dalam hal bermain adalah permainan anak tidak
bersifat kompetitif. Artinya permainan yang mereka mainkan tidak bertujuan untuk melawan,
melainkan untuk memperoleh kesenangan. Kemenangan dan kekalahan tidak menjadi perhatian
anak-anak. Tanpa disadari, bermain sebenanrnya adalah proses belajar berbagai pengetahuan,
atau pengalaman peristiwa kongkrit yang dialami melalui pengamatan terhadap alam sekitar.
menurut tingkat kesukaranya, misalya dari kongkrit ke abstrak, mudah ke sukar, dana dari
6
c. Permainan matematika akan berhasil jika anak-anak diberi kesempatan berpartispasi dan
serta kebebasan bagi anak. Untuk itu diperlukan alat peraga/ media yang sesuai dengan tujuan,
e. Bahasa yang digunakan didalam pengenalan konsep berhitung seyogyanya bahasa yang
sederhana dan jika memungkinkan mengambil contoh yang terdapat di lingkungan sekitar anak.
g. Dalam mengevaluasi hasil perkembangan anak harus dimulai dari awal sampai akhir
kegiatan.
Beberapa teori yang mendasari perlunya permainan matematika anak usia dini adalah sebagai
berikut:
Jean Piaget, menyatakan bahwa kegiatan belajar memerlukan kesiapan dalam diri anak. Artinya
belajar sebagai suatu proses membutuhkan aktifitas baik fisik maupun psikis.selain itu kegiatan
belajar pada anak harus disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan mental anak, karena
Anak usia TK berada pada tahapan pra-operasional kongkrit yaitu tahap persiapan kearah
pengorganisasian pekerjaan yang kongkrit dan berpikir intuitif dimana anak mampu
7
mempertimbangkan tentang besar, bentuk dan benda-benda didasarkan pada interpretasi dan
Perkembangan dipengaruhi oleh faktor kematangan dan belajar. Apabila anak sudah menunjukan
masa peka (kematangan) untuk berhitung, maka orang tua dan guru di TK harus tanggap, untuk
segera memberikan layanan dan bimbingan sehingga kebutuhan anak dapat terpenuhi dan
1. Penguasaan konsep
Pemahaman atau pengertian tentang sesuatu dengan menggunakan benda dan peristiwa
2. Masa transisi
Proses berpikir yang merupakan masa peralihan dari pemahaman kongkrit menuju pengenalan
lambang yang abstrak, dimana benda kongkrit itu masih ada dan mulai dikenalkan bentuk
lambangnya.
3. Lambang
Merupakan visualisasi dari berbagai konsep. Misalnya lambang 7 untuk menggambarkan konsep
bilangan tujuh, merah untuk menggambarkan konsep warna, besar untuk ,menggambarkan
8
E. Manfaat game dan pengenalan kemampuan berhitung anak usia dini
1. Membangun rasa ingin tahu anak secara alami tentang bentuk, ukuran, jumlah, konsep-
2. Peduli dan tertarik terhadap apa yang dikatakan anak. Hal ini akan mendorong anak untuk
3. Penerimaan terhadap sejumlah kegiatan matematika yang dilakukan anak. Hal ini akan
mendorong kepercayaan diri untuk tetap berpikir, bertanya, dan berbagi pengalaman tentang hal
Ciri-ciri yang menandai bahwa anak sudah mulai menyenangi permainan berhitung antara lain:
4. Anak mulai membanding bandingkan benda-benda dan peristiwa yang ada di sekitarnya.
5. Anak mulai menjumlah-jumlahkan atau mengurangi angka dan benda-benda yang ada di
9
Hal yang perlu diperhatikan:
1. Apabila ada anak yang cepat menyelesaikan tugas yang diberikan guru, hal ini menunjukkan
bahwa anak tersebut telah siap untuk diberikan permainan berhitung dengan tingkat kesulitan
2. Apabila anak menunjukan tingkah laku jenuh, diam, acuh tak acuh atau mengalihkan
perhatian pada hal lain, hal ini menunjukan bahwa telah terjadi masalah pada anak. Itu berarti,
anak membutuhkan perhatian atau perlakuan yang lebih khusus dari guru.
1. Bilangan
Salah satu konsep matematika yang paling penting dipelajari anak adalah pengembangan
kepekaan bilangan. Peka terhadap bilangan berarti tidak sekedar menghitung. Kepekaan bilangan
itu mencakup pengembangan rasa kuantitas dan pemahaman kesesuaian satu lawan satu. Ketika
kepekaan terhadap bilangan anak-anak berkembang, mereka menjadi semakin tertarik pada
hitung-menghitung. Menghitung ini menjadi landasan bagi pekerjaan dini anak-anak dengan
bilangan.
2. Aljabar
membandingkan, dan menyusun benda-benda menurut bentuk, jumlah, dan sifat-sifat lain,
10
3. Penggolongan
Penggolongan (klasifikasi) adalah salah satu proses yang penting untuk mengembangakn konsep
bilangan. Supaya anak mampu menggolongkan atau menyortir benda-banda, mereka harus
dan “perbedaan”. Kegiatan yang dapat mendukung kemampuan klasifikasi anak adalah:
a) Membandingkan
Adalah proses dimana anak membangun suatu hubungan antara dua benda berdasarkan atribut
tertentu. Anak usia dini sering membuat perbedaan, terutama bila perbandingan itu melibatkan
b) Menyusun
Menyusun atau menata adalah tingkat lebih tinggi dari perbandingan. Menyusun melibatkan
perbandingan benda-benda yang lebih banyak, menempatkan benda-benda dalam satu urutan.
Kegiatan menyusun dapat dilakukan didalam maupun luar kelas, misalnya menyusun buku yang
diatur dari yang paling tebal, mengatur barisan dari anak yang paling tinggi/ pendek, dll.
4. Pola-pola
Anak mulai melihat atribut-atribut yag sama dan berbeda pada gambar dan benda-benda. Anak-
5. Geometri
menyelidiki bangunan dan memisahkan gambar-gambar biasa seperti segi empat, lingkaran,
11
segitiga. Belajar konsep letak seperti dibawah, di atas, kiri, kanan meletakkan dasar awal
memahami geometri.
6. Pengukuran
Melalui pengalaman ini anak mengembangkan sebuah dasar kuat dalam konsep-konsep
pengukuran.
memahami probabilitas dan analisis data. Ini berarti mengemukakan pertanyaan, mengumpulkan
informasi tentang dirinya dan lingkungan mereka, dan menyampaikan informasi ini secara hidup.
Kemampuan yang diharapkan dalam permainan berhitung di PAUD dapat dilaksanakan melalui
penguasaan konsep, transisi dan lambang yang terdapat di semua jalur metematika, yang
1. Game pola
Anak diharapkan dapat mengenal dan menyusun pola-pola yang terdapat disekitarnya secara
berurutan, setelah melihat dua sampai tiga pola yang ditujukan oleh guru anak mampu membuat
urutan pola sendiri sesuai dengan kreativitasnya. Pelaksanaan bermain pola di kelompok A dan B
dimulai dengan menggunakan pola yang mudah/sederhana untuk selanjutnya pola menjadi yang
kompleks.
12
2. Game Klasifikasi
Anak diharapkan dapat mengelompokkan atau memilih benda berdasarkan jenis, fungsi, warna,
bentuk pasangannya sesuai dengan yang dicontohkan dan tugas yang diberikan oleh guru.
3. Game Bilangan
Anak diharapkan mampu mengenal dan memahami konsep bilangan, transisi dan lambang sesuai
dengan jumlah benda-benda pengenalan bentuk lambang dan dapat mencocokan sesuai dengan
lambang bilangan.
4. Game Ukuran
Anak Diharapkan dapat mengenal konsep ukuran standard yang bersifat informal atau alamiah,
seperti panjang, besar, tinggi, dan isi melalui alat ukur alamiah, antara lain jengkal, jari, langkah,
5. Game Geometri
Anak diharapkan dapat mengenal dan menyebutkan berbagai macam benda, berdasarkan bentuk
geometri dengan cara mengamati benda-bendayang ada disekitar anak misalnya lingkaran,
segitiga, bujur sangkar, segi empat, segi lima, segi enam, setengah lingkaran, bulat telur (oval).
perkiraan terhadap waktu, luas jumlah ataupun ruang. Selain itu anak terlatih untuk
13
· Berapa hari biji tumbuh?
- Perkiraan jumlah, misalnya: berapa jumlah ikan yang ada dalam aquarium?
- Perkiraan ruang, misalnya: berapa anak bergandengan untuk dapat mengelilingi kelas ini?
7. Game Statistika
jumlah dan perbandingan dari hasil pengamatan terhadap suatu objek (dalam bentuk visual).
Metode yang digunakan oleh guru adalah salah satu kunci pokok di dalam keberhasilan suatu
kegiatan belajar yang dilakukan oleh anak. Pemilihan metode yang akan digunakan harus relevan
dengan tujuan penguasaan konsep, transisi dan lambang dengan berbagai variasi materi, media
1. Metode Bercerita:
Adalah cara bertutur kata dan menyampaikan cerita atau memberikan penerangan kepada anak
secara lisan. Jenisnya antara lain, bercerita dengan alat peraga, tanpa alat peraga, dengan gambar,
dan lain-lain.
2. Metode Bercakap-cakap:
14
Adalah salah satu penyampaina bahan pengembangan yang dilaksanakan melalui bercakap-
cakap dalam bentuk tanya jawab antara anak dengan guru, atau anak dengan anak. Jenisnya
antara lain: bercakap-cakap bebas, berdasar-kan gambar seri, atau berdasarkan tema.
agar anak aktif untuk berpikir. Melalui pertanyaan guru, anak akan berusaha untuk
Adalah pemberian kegiatan belajar mengajar dengan memberikan kesempatan kepada anak
5. Metode Demonstrasi:
Adalah suatu cara untuk mempertunjukan atau memperagakan suatu objek atau proses dari suatu
6. Metode Eksperimen:
Adalah metode kegiatan dengan melakukan suatu percobaan dengan cara mengamati proses dan
hasil dari percobaan tersebut. Berbagai metode yang lain pada dasarnya dapat digunakan di
dalam permainan berhitung. Hal ini disesuaikan dengan situasi, kondisi dan kebutuhan serta
Kehidupan Anak
15
Melalui permainan matematika, secara tidak langsung anak akan belajar mengenal banyak hal,
diantaranya:
Matematika dapat mengembangkan rasa percaya diri anak, cara yang dapat dilakukan antara lain:
1. Mendorong keberanian dan memberi dukungan atas usaha anak terhadap alasan matematis
yang diyakininya.
3. Bersedia menerima tanggapan anak walaupun tentang hal yang tidak logis.
Matematika dapat mengajarkan anak tentang makna bekerjasama dan berbagi, cara yang dapat
3. Mendorong anak untuk belajar dari suatu masalah dan berusaha menyelesaikannya bersama.
b. Perkembangan kreativitas
Permainan matematika memberikan kesempatan kepada anak untuk menggunakan pikiran secara
16
c. Perkembangan fisik
Permainan matematika dapat mengembangkan keterampilan motorik halus. Cara yang dilakukan
antara lain:
1. Memberikan kesempatan yang luas untuk permainan manipulasi bahan seperti papan pasak,
3. Memberikan kegiatan menumpahkan atau mengunci/menutup untuk anak usia 2 dan 3 tahun.
4. Anak usia 4 dan 5 tahun disediakan kegiatan yang lebih variasi seperti menggunting,
meronce, dll.
Permainan matematika dapat mengembangkan keterampilan motorik halus. Cara yang dilakukan
antara lain:
2. Tawarkan bahan yang dapat membuat mereka berkreasi pada pola-pola potongan visual
mereka sendiri.
e. Perkembangan kognitif
17
Permainan matematika dapat mengembangkan kognitif yang berhubungan dengan keterampilan
Permainan matematika dapat mengembangkan kognitif yang berhubungan dengan konsep dasar
2. Gunakan literature untuk mendorong anak agar dapat mengucapkan konsep matematis.
1. Beri kesempatan anak untuk menjelaskan bagaimana mereka mendapatkan jawaban pada
pertanyaan matematika.
2. Hargai setiap alasan anak karena alasan muncul sesuai dengan pertumbuhan mental.
Gambar di atas menunjukkan salah satu permainan di taman kanak-kanak. Permainan di atas
a) Membangun rasa ingin tahu anak secara alami tentang bentuk, ukuran, jumlah, konsep-
b) Peduli dan tertarik terhadapa apa yang dikatakan anak. Hal ini akan mendorong anak
18
c) Penerimaan terehadap sejumlah kegiatan matematika yang dilakukan anak.
Hal ini akan mendorong kepercayaan diri un tuk tetap berfikir,bertanya,dan berbagi
J. Ciri-ciri yang Menandai bahwa Anak Sudah Mulai Menyenangi Permainan Berhitung
e) Anak mulai menjumlah-jumlahkan atau mengurangi angka dan benda-benda yang ada
19
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Usia taman kanak-kanak adalah usia penting sebagai awal penentuan berbagai
kemampuan, baik kognitif, fisik, bahasa, maupun sosial. Oleh karena itu, diperlukan suatu
lembaga pendidikan dengan media dan metode pembelajaran yang tepat untuk anak usia taman
kanak-kanak (4-6 tahun). Tetapi perlu diingat bahwa dunia anak adalah dunia bermain. Maka
metode dan media pembelajaran, khususnya matematika, harus tepat dan sesuai denga kondisi
Usia taman kanak-kanak adalah masa yang sangat strategis untuk mengenalkan berhitung
di jalur matematika, karena usia TK sangat peka terhadap rangsangan yang diterima dari
lingkungan. Rasa ingin tahunya yang tinggi akan tersalurkan apabila mendapat
berhitung diberikan melalui berbagai macam permainan tentunya akan lebih efektif karena
bermain merupakan wahana belajar dan bekerja bagi anak. Diyakini bahwa anak akan lebih
berhasil mempelajari sesuatu apabila yang ia pelajari sesuai dengan minat, kebutuhan dan
kemampuannya.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://sitisaodahrrossy2.blogspot.com/2017/01/makalah-matematika-aud.html
https://digilib.iainkendari.ac.id/164/2/BAB%20I.pdf
https://www.researchgate.net/publication/
343717458_PERAN_GURU_DALAM_MENERAPKAN_PEMBELAJARAN_MATEMATIKA
_YANG_MENYENANGKAN_BAGI_ANAK_USIA_DINI
21