Anda di halaman 1dari 10

MATCHING & MEASUREMENT

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Makalah Perkembangan Kognitif Anak

Disusun Oleh :
1. Fibrilia Najma (22111231018)
2. Lutfia Nurul Aini (22111241029)
3. Dian Pusti Ratri (22111241030)
4. Nanda Risky Setyaningrum (22111241033)
5. Isna Ardiyani (22111241039)
6. Hanifah Kumalawati (22111241050)
7. Rachmalia Sinta (22111241051)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kami
kesempatan untuk menyelesaikan makalah yang berjudul Matching & Measurement.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen Ibu Ika Budi
Maryatun, M.Pd pada mata kuliah Teori Pendidikan Anak Usia Dini.

Kami berterima kasih kepada Ibu Ika Budi Maryatun, M.Pd dikarenakan tugas
ini memberikan pengetahuan dan wawasan baru untuk kami terkait bidang studi yang
kami tempuh saat ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami terima demi kesempurnaan
pembuatan makalah di masa yang akan datang.

Yogyakarta, 04 Oktober 2022

Penulis

ii
Daftar Isi

COVER ............................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
BAB II. ISI ............................................................................................................ 2
A. Tujuan Pembelajaran ................................................................... 2
B. Pengaruh Matematika Terhadap Anak Usia Dini ........................ 2
C. Pengertian Matching..................................................................... 3
D. Implementasi Matching pada Anak ............................................. 3
E. Pengertian Measurement.............................................................. 4
F. Jenis-Jenis Pengukuran ................................................................ 4
G. Penerapan Pengukuran pada Anak .............................................. 5
BAB III. PENUTUP ............................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

Pembelajaran pada kemampuan kognitif merupakan hal yang sangat penting


karena pengembangan kemampuan ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
berpikir teliti untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan alternatif
pemecahan masalah, membantu anak mengembangkan kemampuan logika
matematikanya, mengelompokkan dan mempersiapkan pengembangan kemampuan
berpikir teliti. Oleh sebab itu kemampuan dasar matematika perlu dirangsang dan
dikembangkan sejak dini.
Pembelajaran kemampuan dasar matematika bisa diajarkan melalui
pengelompokkan benda, mencocokkan, menghitung, mengukur atau memperkirakan.
Itu semua sangat dibutuhkan untuk mempersiapkan anak melanjutkan pendidikan dasar.
Berdasarkan hal tersebut, dalam makalah ini akan dijelaskan mengenai kognitif
matematika mencocokkan dan mengukur bagi anak usia dini.

1
BAB II
ISI

A. TUJUAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA AUD


1. Anak-anak memahami dasar-dasar pembelajaran matematika sehingga anak-
anak lebih siap pada waktunya untuk terlibat dalam tahap pendidikan
matematika berikutnya yang lebih kompleks.
2. Anak dapat berpikir logis dan sistematis sejak usia dini dengan mengamati
objek, gambar, atau angka tertentu di sekitarnya.
3. Anak dapat beradaptasi dan berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat yang
membutuhkan keterampilan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
4. Meningkatkan akurasi, kreativitas, imajinasi dan konsentrasi anak.
5. Memberikan pemahaman tentang konsep ruang dan waktu serta mampu
memperkirakan urutan kejadian yang mungkin terjadi di sekitarnya

B. PENGARUH MATEMATIKA TERHADAP KEHIDUPAN ANAK


Secara tidak langsung anak akan belajar mengenal banyak hal, diantaranya (Faila,
2011):
1. Matematika dapat mengembangkan rasa percaya diri anak, cara yang dapat
dilakukan antara lain:
- Mendorong keberanian dan memberi dukungan atas usaha anak terhadap
alasan matematis yang diyakininya.
- Mengupayakan anak agar tidak kehilangan rasa yakin.
- Bersedia menerima tanggapan anak walaupun tentang hal yang tidak
logis.
2. Matematika dapat mengajarkan anak tentang makna bekerjasama dan berbagi,
cara yang dapat dilakukan antara lain:
- Memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar dalam kelompok.
- Menawarkan bermacam-macam bahan secara terbatas.
- Mendorong anak untuk belajar dari suatu masalah dan berusaha
menyelesaikannya bersama.
3. Permainan matematika memberikan kesempatan kepada anak untuk
menggunakan pikiran secara kreatif. Cara yang dapat dilakukan antara lain:
- Buatlah pertanyaan dalam beberapa jawaban.
- Ajukan pertanyaan yang anda tidak tahu jawabannya.
- Tunjukkan bahwa guru menghargai kreatifitas anak.
4. Permainan matematika dapat mengembangkan keterampilan motorik halus.
Cara yang dilakukan antara lain:
- Memberikan kesempatan yang luas untuk permainan manipulasi bahan
seperti papan pasak, bongkar pasang, dll.
- Memberi kesempatan untuk mengerjakan tugas sehari-hari seperti
mengaduk juice, meletakkan buku pada almari.
- Memberikan kegiatan menumpahkan atau mengunci/menutup untuk
anak usia 2 dan 3 tahun.

2
- Anak usia 4 dan 5 tahun disediakan kegiatan yang lebih variasi seperti
menggunting, meronce, dan sebagainya.

5. Permainan matematika dapat mengembangkan kognitif yang berhubungan


dengan keterampilan pemecahan masalah. Cara yang dilakukan antara lain:
- Mengupayakan agar pemecahan masalah dibuat sesuai pengalaman.
- Tidak menyepelekan solusi yang kurang logis.
6. Permainan matematika dapat mengembangkan kognitif yang berhubungan
dengan konsep dasar ilmu pasti. Cara yang dilakukan antara lain:
- Sabarlah saat anak berjuang untuk meletakkan pikiran ke dalam bahasa.
- Gunakan literatur untuk mendorong anak agar dapat mengucapkan
konsep matematis.
7. Permainan matematika dapat mengembangkan kognitif yang berhubungan
dengan keterampilan logis dan beralasan. Cara yang dilakukan antara lain:
- Beri kesempatan anak untuk menjelaskan bagaimana mereka
mendapatkan jawaban pada pertanyaan matematika.
- Hargai setiap alasan anak karena alasan muncul sesuai dengan
pertumbuhan mental.

C. PENGERTIAN MATCHING
Matching atau mencocokkan adalah konsep matematika yang digunakan
untuk menggambarkan beberapa hal yang serupa, seperti pola, warna, bentuk,
angka, dan sebagainya. Kegiatan mencocokkan dimulai dengan mengidentifikasi
persamaan dan perbedaan antara objek atau benda (Maria, 2019).

D. IMPLEMENTASI MATCHING PADA ANAK


Contoh implementasi dari matching atau mencocokkan antara lain :
a. Mencocokkan dengan bentuk atau pola
Anak dapat mengenal konsep mecocokkan dengan berbagai bentuk
benda geometri. Misalnya, anak diminta mencocokkan bentuk-bentuk
seperti persegi, segitiga, dan lingkaran. Alat dan bahan : kertas dengan
gambar bentuk segitiga-lingkaran-persegi-dan spidol warna.
Prosedur : anak diminta untuk menghubungkan dengan garis gambar
yang memiliki bentuk yang sama.
b. Mencocokkan dengan warna
Guru atau orangtua dapat melatih anak mencocokkan dengan warna.
Orangtua atau guru dapat meminta anak untuk mencari dua benda yang
mempunyai warna yang sama. Misalnya, benda-benda yang ada disekitar
rumah, seperti warna daun, warna cat rumah, warna jendela, dan
sebagainya.
c. Mencocokkan dengan angka
Kegiatan yang dapat dilakukan adalah mencocokkan jumlah benda
dengan lambang angka yang sesuai. Mislanya dalam sebuah kotak,
terdapat tiga bunga mawar, anak dapat mencocokkan gambar tiga bunga
dalam kontak tersebut dengan lambang angka 3. Selain itu dapat pula

3
menggunakan kegiatan mencocokkan jumlah coklat pada eskrim dengan
angka yang ada pada batang eskrim. Hal ini akan meningkatkan
kemampuan kognitif anak.
d. Mencocokkan peralatan sehari-hari
Orangtua dan guru dapat mengenalkan berbagai peralatan sehari-hari
kepada anak. Misalnya : peralatan makan, kebersihan, peralatan rumah
tangga, dan lain-lain.
e. Menyelesaikan puzzle
Bermain puzzle melatih anak memusatkan pikiran karena ia harus
berkosentrasi ketika mernagkai kepingan-kepingan puzzle. Beberapa
keterampilan dipelajari anak lewat permainan yang mencerdaskan ini.
Dalam kegiatan menyelesaikan puzzle anak akan berusaha mencari dan
mneyusun bagian-bagian dari gambar yang terpotong. Dalam hal ini
berarti anak akan mencocokkan bagian yang saling terpisah tersebut agar
menjadi bentuk yang utuh.

E. PENGERTIAN MEASUREMENT
Pengukuran didefinisikan dengan kegiatan untuk mengukur sesuatu.
Pada kenyataannya, kegiatan ini berupa membandingkan sesuatu dengan sesuatu
yang lain (Anas Sudijono, 2001). Pengukuran merupakan proses atau kegiatan
untuk menentukan kuantitas sesuatu hal (Zaenal Arifin, 2012). Sedangkan
Menurut Zainul dan Nasution (2001) pengukuran adalah pemberian angka
terhadap suatu petunjuk atau karakter tertentu yang dimiliki oleh seseorang, atau
suatu obyek tertentu yang terkait pada aturan dan formulasi yang jelas. Aturan
atau formulasi tersebut harus disepakati secara umum oleh para ahli.
Jadi, pengukuran adalah kegiatan menentukan suatu fakta kuantitatif
dengan membandingkan sesuatu dengan satuan ukuran standar yang disesuaikan
dengan apa yang diukur. Pengukuran dapat mengukur tidak hanya hal-hal yang
terlihat, tetapi juga hal-hal yang dapat dibayangkan, seperti kepercayaan
konsumen, ketidakpastian, dll. Pengukuran dalam pendidikan mengacu pada
pengukuran gejala atau karakteristik siswa tertentu. Dalam hal ini, bukan
siswanya, tetapi sifat atau gejalanya yang diukur (Permana Wijaya, 2014).

F. JENIS-JENIS PENGUKURAN
1. Mengukur panjang
Panjang adalah ukuran suatu benda yang dapat mewakili jarak antara
ujung-ujung benda. Kegiatan mengukur panjang ini dapat dilakukan dengan
menggunakan alat ukur standar , dan alat ukur non standar (jengkal).
2. Mengukur Suhu Tubuh
Kegiatan ini dapat dilakukan menggunakan thermometer badan, yang
bertujuan untuk mengenalkan mengenai suhu, dan berapa suhu normal orang
yang sehat.

4
3. Mengukur Waktu
Waktu adalah keseluruhan urutan di mana suatu proses, tindakan, atau
keadaan suatu objek terjadi. Waktu atau durasi adalah selang waktu antara dua
peristiwa atau lamanya suatu peristiwa tertentu.

G. PENERAPAN PENGUKURAN PADA ANAK


1. Mengukur panjang dan tinggi benda yang ada disekitar anak
Contoh : Tinggi badan, Panjang meja
Alat dan bahan : meteran dan tali rafia.
Prosedur : Kenalkan alat pengukur panjang (meteran) kepada anak. Ajak anak-
anak untuk mengukur tinggi mereka menggunakan meteran. Ukur juga tinggi
anak menggunakan tali raffia. Hitung berapa jengkal tinggi anak yang diukur
menggunakan tali raffia.
Assesmen : Berikan pertanyaan kepada anak mengenai berapa tinggi badan
mereka dan amati bagaimana jawaban anak.

2. Mengukur suhu tubuh


Alat dan bahan : termometer badan
Prosedur : Kenalkan alat pengukur suhu badan (thermometer badan) kepada
anak. Berikan contoh cara mengukur suhu tubuh dengan thermometer badan dan
membaca angka yang tertera pada thermometer. Mintalah anak untuk mengukur
suhu tubuh mereka masing-masing. Kenalkan suhu normal orang yang sehat
pada anak.
Assesmen : Berikan pertanyaan kepada anak mengenai berapa suhu
tubuh mereka dan cermati bagaimana jawaban anak.

3. Mengenalkan pengukuran berat


Alat dan bahan : timbangan, kentang beberapa buah, kubis 1 buah.
Prosedur : Timbanglah kubis dan catat beratnya. Timbanglah kentang sampai
beratnya sama dengan kubis.
Assesmen : Berikan pertanyaan kepada anak tentang berapa banyak kentang
yang beratnya sama dengan berat satu buah kubis.

4. Mengukur waktu
Alat dan bahan : jam dinding (asli ataupun yang dibuat sendiri)
Prosedur : Tanyakan pada anak jam berapa mereka berangkat sekolah dan
pulang sekolah. Mintalah anak untuk menunjukkan posisi jarum jam yang sesuai
dengan waktu berangkat dan pulang sekolah.
Assesmen : Berikan pertanyaan kepada anak mengenai waktu yang ditunjukkan
oleh jarum jam.

5
BAB III
PENUTUP

Matching atau mencocokkan adalah konsep matematika yang digunakan untuk


menggambarkan beberapa hal yang serupa, seperti pola, warna, bentuk, angka, dan
sebagainya. Kegiatan mencocokkan dimulai dengan mengidentifikasi persamaan dan
perbedaan antara objek atau benda. Anak dapat mengenal konsep mecocokkan dengan
berbagai bentuk benda geometri. Alat dan bahan : kertas dengan gambar bentuk
segitiga-lingkaran-persegi-dan spidol warna. Guru atau orangtua dapat melatih anak
mencocokkan dengan warna. Orangtua atau guru dapat meminta anak untuk mencari
dua benda yang mempunyai warna yang sama.
Kegiatan yang dapat dilakukan adalah mencocokkan jumlah benda dengan
lambang angka yang sesuai. Orangtua dan guru dapat mengenalkan berbagai peralatan
sehari-hari kepada anak. Misalnya : peralatan makan, kebersihan, peralatan rumah
tangga, dan lain-lain. Bermain puzzle melatih anak memusatkan pikiran karena ia harus
berkosentrasi ketika mernagkai kepingan-kepingan puzzle. Sedangkan Measurement
atau pengukuran merupakan proses atau kegiatan untuk menentukan kuantitas sesuatu
hal. Aturan atau formulasi tersebut harus disepakati secara umum oleh para ahli.
Pengukuran dapat mengukur tidak hanya hal-hal yang terlihat, tetapi juga hal-hal yang
dapat dibayangkan, seperti kepercayaan konsumen, ketidakpastian, dll. Pengukuran
dalam pendidikan mengacu pada pengukuran gejala atau karakteristik siswa tertentu.

6
DAFTAR PUSTAKA

Faila, M. (2011, June 1). Pengenalan Matematika Anak Usia Dini. Failashofa.
https://failashofagmail.wordpress.com/2011/06/01/pengenalan-matematika-anak-usia-dini/
Maria, S. (2019). Bermain Anak Usia Dini ( syaiful ali & S. Mastoah, Eds.). Uwais Inspirasi
Indonesia.
Permana Wijaya, Y. (2014, October). Measurement Dalam Pendidikan. Yoga Permana Wijaya
Wordpress. https://yogapermanawijaya.wordpress.com/2014/10/16/pengertian-pengukuran-
measurement-penilaian-assessment-dan-evaluasi-evaluate-dalam-pendidikan/

Anda mungkin juga menyukai