Anda di halaman 1dari 9

PEMECAHAN MASALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran dan Pemecahan Masalah


Bahasa Indonesia Sekolah Dasar
Dosen Pengampu: Candra Kirana, M.Pd.

KELOMPOK 6:
1. Friko Rahmat Irvan A (2114060242)
2. Astrit Septiana Nabilla (2214060057)
3. Sophie Gita Aryani (2214060255)
4. Yustinova Diana Sari (2214060267)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH


DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDDIKAN
UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
TAHUN 2023/2024
PRAKATA

Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas kelompok dari mata kuliah Pembelajaran dan Pemecahan Masalah Bahasa
Indonesia Sekolah Dasar dengan judul: “PEMECAHAN MASALAH”.

Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu


kami dalam penyusunan makalah ini, baik itu teman-teman, dosen, dan semua yang telah
membantu.

Besar harapan kami bahwa makalah ini dapat bernilai baik, dan dapat digunakan
sebaik-baiknya. Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun ini belumlah sempurna
untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran atas apa kekurangan yang ada dalam
makalah ini.

Kediri, 27 Maret 2024

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

PRAKATA.................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................................1
BAB 2.........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
A. Pengertian Pemecahan Masalah.....................................................................................2
B. Tugas-Tugas Yang Terdapat Dalam Pemecahan Masalah.............................................2
C. Kesulitan-kesulitan dalam Pemecahan Masalah............................................................3
BAB 3.........................................................................................................................................5
PENUTUP..................................................................................................................................5
A. Kesimpulan.....................................................................................................................5
B. Saran...............................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................6

iii
BAB 1
PENDAHULUA
N

1.1 Latar Belakang


Pemecahan masalah diperlukan agar siswa mampu memecahkan permasalahan
kehidupan dalam arti luas maupun sempit. Kegiatan pemecahan masalah merupakan bagian
penting dalam pembelajaran matematika. Dalam kehidupan sehari-hari, kita menghadapi
banyak masalah berbeda. Tentu saja, masing-masing dari 55.555 masalah tersebut
memerlukan solusi yang berbeda. Salah satunya melibatkan penyelesaian masalah
matematika (Math Solving). Pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan
yang dipelajari pada situasi baru dan asing.

Siswa harus mampu menyelesaikan permasalahan matematika agar kelak dapat


berpikir sistematis, logis dan kritis, serta tekun dalam menyelesaikan permasalahan yang
ditemuinya dalam kehidupan. Matematika seringkali dianggap sebagai mata pelajaran yang
menakutkan bagi siswa, semakin tinggi jenjang pendidikan maka mata pelajaran tersebut
akan semakin rumit. Untuk menghindari hal tersebut, perlu diciptakan pembelajaran yang
menyenangkan agar proses pembelajaran matematika menjadi kegiatan yang
menyenangkan bagi siswa.. Berdasarkan hal-hal yang dikemukakan diatas, maka penyusun
menyusun makalah tentang "PEMECAHAN MASALAH".

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pemacahan Masalah?


2. Apa saja tugas-tugas yang terdapat dalam pemecahan masalah?
3. Ada berapakah kesulitan-kesulitan dalam pemecahan masalah?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian pemecahan masalah


2. Untuk mengetahui tugas-tugas yang terdapat dalam pemecahan masalah
3. Untuk mengetahui jumlah kesulitan-kesulitan dalam pemecahan masalah

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Masalah

Menurut Fajar (2019), masalah dalam Matematika adalah:1) segala sesuatu yang
dikehendaki untuk dikerjakan, 2) sebuah pertanyaan yang tidak dapat dijawab langsung.
Sehingga masalah dalam matematika dapat juga ditaksirkan sebagai suatu pertanyaan
yangmenghendaki suatu pemecahan. Sehubungan dengan itu Herman dan Akbar menegaskan
bahwa: Suatu masalah tidak dapat dijawab langsung sebab masih harus menyeleksi informasi
(data) yang diperoleh. Jawaban terhadap masalah tersebut tidak merupakan jawaban rutin dan
mekanistik, namun merupakan strategi dengan menggunakan pengetahuan dan pengalaman yang
dimiliki. Dengan perkataan lain masalah yang dihadapkan kepada siswa haruslah sesuai dengan
struktur kognitif siswa.Berdasarkan pendapat di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa
masalah dalam matematika adalah pertanyaan yang tidak dapat dijawab langsung karena pada titik
awal belum diketahui aturan atau hukum yang dapat digunakan untuk mendapatkan jawabannya
dan siswa merasa tertantang untuk menyelesaikannya.

Ada banyak penjelasan untuk pemecahan masalah dalam matematika. Pandangan Polya
(1985) dianut secara luas oleh para pengamat matematika. Polya mengartikan pemecahan masalah
sebagai upaya mencari jalan keluar dari suatu kesulitan guna mencapai suatu tujuan yang tidak
dapat dicapai dengan segera. Sujono (1988) menggambarkan suatu masalah matematika sebagai
sebuah tantangan jika penyelesaiannya memerlukan kreativitas, pemahaman, dan pemikiran atau
imajinasi orisinal. Berdasarkan penjelasan tersebut, sesuatu yang menjadi masalah bagi seseorang
belum tentu menjadi masalah bagi orang lain atau hanya merupakan hal sehari-hari. Ruseffendi
(1991) berpendapat bahwa suatu masalah adalah suatu masalah yang dapat dipecahkan oleh
seseorang apabila ia mempunyai pengetahuan dan kemampuan untuk menyelesaikannya, tetapi
ketika dihadapkan pada masalah itu ia masih belum mengetahui cara menyelesaikannya. Dalam
kasus lain, Ruseffendi (1991) juga menyatakan bahwa suatu masalah adalah masalah bagi
seseorang jika: pertama, masalah tersebut tidak diketahui olehnya. Kedua, siswa harus mampu
menyempurnakannya, baik dari segi persiapan mental maupun pengetahuan awal; apakah
jawabannya tercapai atau tidak. Ketiga, baginya sesuatu adalah solusi suatu masalah jika ia
berniat menyelesaikannya.

B. Tugas-tugas yang terdapat dalam pemecahan masalah

Dalam proses pemecahan masalah, terdapat sejumlah tugas yang perlu dilakukan untuk
mengidentifikasi, menganalisis, dan menemukan solusi terhadap masalah yang dihadapi. Berikut
adalah beberapa tugas yang umumnya terlibat dalam pemecahan masalah:
1. Identifikasi Masalah : Mengidentifikasi masalah dengan jelas dan tepat merupakan
langkah pertama dalam pemecahan masalah. Ini melibatkan pemahaman yang
mendalam tentang sifat, sumber, dan dampak dari masalah tersebut.
2. Analisis Masalah : Menganalisis masalah secara menyeluruh untuk memahami
penyebab akar masalah, faktor-faktor yang mempengaruhi, dan dampak yang
ditimbulkannya. Ini membantu dalam merumuskan strategi yang tepat untuk
menyelesaikan masalah.
3. Pengumpulan Informasi : Mengumpulkan informasi yang relevan dan dibutuhkan
untuk memahami masalah secara lebih mendalam. Ini bisa melibatkan observasi,
2
wawancara, penelitian, atau analisis data untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
baik tentang masalah.
4. Pengembangan Alternatif Solusi : Mengembangkan berbagai alternatif solusi yang
mungkin untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Ini melibatkan pemikiran kreatif
dan pemecahan masalah yang inovatif untuk menghasilkan opsi-opsi yang berbeda.
5. Evaluasi Alternatif : Mengevaluasi setiap alternatif solusi berdasarkan kriteria
tertentu, seperti efektivitas, efisiensi, biaya, atau dampaknya. Evaluasi ini membantu
dalam memilih solusi terbaik yang sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan sumber
daya.
6. Pemilihan Solusi : Memilih solusi yang paling sesuai dan memuaskan berdasarkan
evaluasi alternatif yang telah dilakukan. Keputusan ini bisa didasarkan pada
pertimbangan rasional, intuisi, atau kombinasi keduanya.
7. Implementasi Solusi : Menerapkan solusi yang dipilih dalam praktik. Ini melibatkan
perencanaan, koordinasi, dan pelaksanaan langkah-langkah yang diperlukan untuk
menjalankan solusi dengan efektif.
8. Evaluasi Hasil : Menilai hasil dari implementasi solusi untuk menentukan apakah
masalah telah berhasil diselesaikan atau apakah perlu dilakukan penyesuaian lebih
lanjut. Evaluasi ini membantu dalam memastikan bahwa solusi yang diterapkan
efektif dan memuaskan.

C. Kesulitan-kesulitan dalam pemecahan masalah

Pemecahan masalah adalah salah satu yang terdapat dalam komponen tujuan pembelajaran
matematika yang tertuang dalam standar nasional pendidikan di Indonesia. Untuk itu, pemecahan
masalah oleh siswa dalam pembelajaran matematika sangat penting. Namun, dalam suatu hal
apapun hambatan-hambatan pasti selalu ada. Hambatan-hambatan dalam pembelajaran
matematika biasanya timbul karena siswa tidak menguasi konsep atau materi pelajaran.
Kurangnya penguasaan konsep matematika mengakibatkan siswa tersebut kesulitan dalam
memecahkan masalah matematika

Berdasarkan hasil penelitian Kartika bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memecahkan
masalah karena tidak dapat memahami masalah yang diberikan, kesulitan menentukan strategi
yang akan digunakan, dan kesulitan dalam melalukan prosedur atau model matematika yang
benar. Kesulitan belajar matematika merupakan kendala atau gangguan belajar pada siswa yang
ditandai oleh ketidakmampuan siswa dalam mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan
keruangan. Banyak sekali siswa yang tidak mampu menguasai materi yang diberikan oleh guru
yang mengakibatkan siswa tidak mampu mengidentifikasikan dan menyelesaikan soal yang
berbentuk cerita. Sebagaimana dalam buku Runtukahu dan Kandou menyatakan bahwa siswa
yang mengalami kesulitan belajar matematika mempunyai beberapa karakteristik salah satunya
adalah kekeliruan dalam menyelesaikan soal cerita.

Kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pembelajaran matematika,dianggap sebagai


sebuah hal yang lumrah dan sudah realita pada umumnya. Hal seperti itu, dikarenakan matematika
dianggap sebagai mata pelajaran yang sulit untuk dipahami karena bentuknya abstrak. Pada
dasarnya, kesulitan belajar dikatakan sebagai suatu wujud ketidakmampuan dalam menguasai
konsep, prinsip atau algoritma. Salah satu faktor penyebab siswa mengalami kesulitan dalam
memecahkan masalah yaitu kurangnya motivasi. Motivasi belajar dari seorang guru sangat
penting bagi siswa karena akan menimbulkan hasil positif. Siswa yang tidak ada motivasi akan
acuh tak acuh terhadap penjelasan guru, tidak ada keinginan untuk belajar dan lain-lain sehingga
hasil belajar yang diperoleh tidak baik. Salah satu cara supaya siswa termotivasi yaitu dengan cara
menciptakan susasana yang menyenangkan, memberikan pujian pada setiap keberhasilan yang
3
diperoleh oleh siswa, menciptkan persaingan dan kerja sama. Untuk itu, motivasi belajar diartikan
sebagai kekuatan siswa yang menimbulkan adanya kemauan dalam melaksanakan kegiatan
belajar. Guru adalah seorang motivator bagi siswa. Seorang guru harus mengetahui bahwa sesulit
apapun materi pelajaran yang diberikan kepada siswa, maka guru harus memberikan motivasi
belajar supaya siswa dapat mengikuti pelajaran dengan senang dan gembira. Oleh karena itu,
proses belajar akan berhasil ketika siswa tidak mudah putus asa untuk mencari solusi-solusi dari
setiap permasalahan yang ada, dan pembelajaran akan tercapai secara maksimal.

4
BAB 3
PENUTUPA
N

A. Kesimpulan
Terdapat kesimpulan pada makalah yang berjudul Pemecaha Masalah di kelompok 6
yaitu :
1. Kesulitan siswa dalam memecahkan masalah dengan motivasi belajar tinggi
berdasarkan teori Polya mengalami kesulitan yang berbeda, pada subyek pertama
tidak mengalami kesulitan sama sekali berbeda dengan subyek yang kedua yang
mengalami kesulitan dalam memahami masalah serta melaksanakan penyelesaian
masalah.
2. Kesulitan siswa dalam memecahkan masalah dengan motivasi belajar sedang
berdasarkan teori menurut penelitian sama-sama mengalami kesulitan pada tahap
memahami masalah, merencanakan masalah, melaksanakan rencana masalah, dan
memeriksa kembali masalah.
3. Kesulitan siswa dalam memecahkan masalah dengan motivasi belajar rendah sama-
sama mengalami kesulitan pada semua tahapan yakni memahami masalah,
merencanakan masalah, melaksanakan rencana penyelesaian masalah, dan
memeriksa kembali masalah.

B. Saran

5
DAFTAR PUSTAKA

Fendiyanto, “Analisis Motivasi Belajar Matematika Siswa Di SMP Negeri 3 Arjasa


Sumenep”, ( Skripsi, Universitas Muhammadiyah Malang, 2020)

Nurul Pratiwi, “Analisis Kesulitan Siswa dalam Memecahkan Masalah Sistem Persamaan
Linier Dua Variabel (SPLDV) Kelas IX SMP Negeri 4 Polewali, (Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Makasar,2021) 2

Rezki Hidayanti “Analisis Kesulitan siswa dalam memecahkan masalah sistem


persamaan linier dua variable (SPLDV) ditinjau dari kesalahan metakognisi” (Skripsi,
Uversitas Negeri Makasar,2019) 2

Siti Amanah,“Analisis Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Matematika Siswa Kelas VIII
Di SMP Negeri 2 Mrebet KabupatenPurbalingga” (Skripsi,Institut Agama Islam
Negeri Purwokerto,2020), 3

Yati Rabni, Analisis Kesulitan Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Pemecahan Masalah
Ditinjau dari Minat Belajar, (Skripsi, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau,
2021) 5

Anda mungkin juga menyukai