Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS”

OLEH KELOMPOK 2
 Elis Belya Dami
 Keti Serli Benu
 Lodiana Benu
 Gresensiana Taena
 Berti Juita Saefatu
 Derci Venci Mone

PRODI PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS CITRA BANGSA
KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Kemampuan pemecahan masalah
sistematis" dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pendidikan Matematika SD Kelas
Rendah. Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang hakekat manusia dan
kebudayaan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Pendidikan Matematika SD
Kelas Rendah. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini

Kupang, 11 oktober 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman judul......................................................................................................................1
Kata pengantar.....................................................................................................................2
Daftar isi..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
a. Latar belakang............................................................................................................
b. Rumusan masalah......................................................................................................
c. Tujuan........................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
a. Pengertian pemecahan masalah.................................................................................
b. Langkah-langkah menyelesaikan pemecahan masalah matematika..........................
c. Indikator pemecahan masalah matematika ………………………………...…
d. Mengukur kemampuan pemecahan masalah matematika………………………

BAB III PENUTUP.............................................................................................................


a. Kesimpulan................................................................................................................
b. Saran..........................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemecahan masalah perlu agar siswa dapat menyelesaikan problematika
kehidupannya dalam artiyang luas maupun sempit.kegiatan memecahkan masalah
adalah bagian penting dalam belajar matematika. Dalam kehidupan sehari-hari kita
dihadapkan pada beraneka ragam masalah. Setiap masalah tentu saja memerlukan
cara penyelesaian yang berbeda-beda. Salah satu diantarnya adalah melalui
pemecahan masalah matematika.
Memecahkan masalah merupakan suatu proses menerapkan pengetahuan yang telah
diperoleh sebelumnya kedalam situasi baru yang belum dikenal. Siswa perlu mampu
memecahkan masalah matematika, agar nantinya mereka mampu berpikir sistematis,
logis dan kritis serta gigih memecahkan masalah dalam kehidupan yang
dihadapinya.matematika sering dianggap menjadi pelajaran yang menakutkan bagi
siswa, semakin tinggi jenjang pendidikan materinya pun semakin rumit. Untuk
menghindari hal tersebut perlu diadakan pembelajaran yang menyenangkan sehingga
proses pembelajaran matematika dapat menjadi kegiatan yang diminati oleh siswa.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu kemampuan pemecahan masalah ?
2. Bagaimana proses pemecahan masalah?
3. Apa saja tahapan-tahapan pemecahan masalah?

C. Tujuan
1. Mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah
2. Memahami proses pemecahan masalah
3. Mengetahui tahapan-tahapan pemecahan masalah

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pemecahan Masalah


Terdapat banyak interpretasi tentang pemecahan masalah dalam matematika.
MenurutRobert L. Solso (Ratnasari, 2014), pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang
terarahsecara langsung untuk menemukan solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang
spesifik.Sedangkan Siwono (2008) berpendapat bahwa pemecahan masalah adalah suatu
proses atauupaya individu untuk merespon atau mengatasi halangan atau kendala ketika suatu
jawaban ataumetode jawaban belum tampak jelas. Dengan demikian pemecahan masalah
adalah proses berpikir individu secara terarah untuk menentukan apa yang harus dilakukan
dalam mengatasisuatu masalah.

Kesumawati (Chotimah, 2014) menyatakan kemampuan pemecahan masalah matematis


adalah kemampuan megidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, ditanyakan, dan
kecukupanunsur yang diperlukan, mampu membuat atau menyusun model matematika, dapat
memilih danmengembangkan strategi pemecahan, mampu menjelaskan dan memeriksa
kebenaran jawabanyang diperoleh. Ruseffendi mengemukakan bahwa suatu soal merupakan
soal pemecahan masalah bagiseseorang bila ia memiliki pengetahuan dan kemampuan untuk
menyelesaikannya, tetapi padasaat ia memperoleh soal itu ia belum tahu cara
menyelesaikannya. Dalam kesempatan lainRuseffendi juga mengemukakan bahwa suatu
persoalan itu merupakan masalah bagi seseorang jika: pertama, persoalan itu tidak
dikenalnya. Kedua, siswa harus mampu menyelesaikannya, baik kesiapan mentalnya maupun
pengetahuan siapnya; terlepas daripada apakah akhirnya iasampai atau tidak kepada
jawabannya. Ketiga, sesuatu itu merupakan pemecahan masalah baginya, bila ia ada niat
untuk menyelesaikannya.Lebih spesifik Sumarmo mengartikan pemecahan masalah sebagai
kegiatanmenyelesaikan soal cerita, menyelesaikan soal yang tidak rutin, mengaplikasikan
matematikadalam kehidupan sehari-hari atau keadaan lain, dan membuktikan atau
menciptakan atau mengujikonjektur. Berdasarkan pengertian yang dikemukakan Sumarmo
tersebut, dalam pemecahanmasalah matematika tampak adanya kegiatan pengembangan daya
matematika (Mathematical power) terhadap siswa.

Oleh karena itu dengan mengacu pada pendapat-pendapat di atas, maka


pemecahanmasalah dapat dilihat dari berbagai pengertian. yaitu, sebagai upaya mencari jalan
keluar yangdilakukan dalam mencapai tujuan. Juga memerlukan kesiapan, kreativitas,
pengetahuan dankemampuan serta aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari. Di samping itu
pemecahan masalahmerupakan persoalan-persoalan yang belum dikenal, serta mengandung
pengertian sebagai proses berfikir tinggi dan penting dalam pembelajaran
matematika.Pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai
olehsiswa.

Tuntuta akan kemampuan pemecahan masalah dipertegas sebagai kompetensi dasaryang
harus dikembangkan dan di integrasikan pada sejumlah materi yang sesuai.Pentingnya
kemampuan penyelesaian masalah oleh siswa dalam matematika ditegaskan juga oleh Branca

1.kemampuan menyelesaikan masalah merupakan tujuan umum pengajaran matematika


2.Penyelesaian masalah yang meliputi metode, prosedur dan strategi merupakan proses
inti dan utama dalam kurikulum matematika.

3.Penyelesaian masalah merupakan kemampuan dasar dalam belajar matematika.

Untuk memperoleh kemampuan dalam pemecahan masalah, seseorang harus


memiliki banyak pengalaman dalam memecahkan berbagai masalah. Berbagai hasil penelitia
nmenunjukkan bahwa, anak yang diberi banyak latihan pemecahan masalah, memiliki nilai
lebihtinggi dalam tes pemecahan masalah dibandingkan anak yang latihannya lebih
sedikit.Pandangan bahwa kemampuan menyelesaikan masalah merupakan tujuan
umum pengajaran matematika, mengandung pengertian bahwa matematika dapat membantu 
dalammemecahkan persoalan baik dalam pelajaran lain maupun dalam kehidupan sehari-hari.
Olehkarenanya kemampuan pemecahan masalah ini menjadi tujuan umum pembelajaran
matematika.

Pandangan pemecahan masalah sebagai proses inti dan utama dalam


kurikulummatematika, berarti pembelajaran pemecahan masalah lebih mengutamakan proses
dan strategiyang dilakukan siswa dalam menyelesaikannya dari pada hanya sekedar hasil
sehinggaketerampilan prosesdan strategi dalam memecahkan masalah tersebut menjadi
kemampuan dasardalam belajar matematika.Walaupun kemampuan pemecahan masalah
merupakan kemampuan yang tidak mudahdicapai, akan tetapi oleh karena kepentingan dan
kegunaannya maka kemampuan pemecahan masalah ini hendaknya diajarkan kepada siswa
pada semua tingkatan. Berkaitan dengan hal ini,Ruseffendi mengemukakan beberapa alasan
soal-soal tipe pemecahan masalah diberikan kepadasiswa

1.Dapat menimbulkan keingintahuan dan adanya motivasi, menumbuhkan sifatkreatif.

2. Di samping memiliki pengetahuan dan keterampilan (berhitung dan lain-


lain),disyaratkan adanya kemampuan untuk terampil membaca dan membuat pernyataan
yang benar

3.Dapat menimbulkan jawaban yang asli, baru, khas, dan beraneka ragam, sertadapat
menambah pengetahuan baru;

4.Dapat meningkatkan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang sudah diperolehnya

5.Mengajak siswa memiliki prosedur pemecahan masalah, mampu membuatanalisis dan


sintesis, dan dituntut untuk membuat evaluasi tehadap hasil pemecahannya

Merupakan kegiatan yang penting bagi siswa yang melibatkan bukan saja satu bidang
studi tetapi mungkin bidang atau pelajaran lain.Muhsetyo, dkk menyatakan bahwa, “manfaat
dari pengalaman memecahkan masalah,antara lain adalah peserta didik menjadi: (1) kreatif
dalam berfikir; (2) kritis dalam menganalisadata, fakta dan informasi; (3) mandiri dalam
bertindak dan bekerja”. Selain itu dengan pemecahan masalah akan menumbuhkan sikap
kreatif siswa dalam pembelajaran matematika,sehingga suasana pembelajaran akan lebih
meningkatkan kemampuan siswa.
Seperti apa yangdikatakan Ruseffendi bahwa, “Dalam Pembelajaran matematika salah
satu kegiatan yang dapatmemupuk dan mengembangkan sikap kreatif adalah pemecahan
masalah”. Dalam pemecahan masalah, siswa dituntut memiliki kemampuan menciptakan
gagasan-gagasan atau cara-cara baru berkenaan dengan permasalahan yang dihadapinya.
Oleh karena itu, siswa memiliki kesempatanyang sangat terbuka untuk mengembangkan serta
meningkatkan kemampuan berpikir melalui penyelesaian masalah-masalah yang bervariasi.
Dalam menyelesaikan masalah tersebut, guru juga memiliki peran yang sangat penting.
Menurut Ruseffendi, tugas guru dalam membantu siswa menyelesaikan pemecahan masalah
adalah :

1.Guru harus mengetahui bahwa anak perkembangan mentalnya telah cukup dantelah
memiliki cukup pengetahuan prasyarat untuk menyelesaikan soal tersebut,agar siswa tidak
buntu berpikir karena masalah lain

2.Siswa harus mengerti soal tersebut

3.Siswa harus mengerti apa yang harus dicapai

4.Siswa supaya mencoba-coba mencari jawaban (membua tstrategi), misalnya:menerka dan


mengeceknya, menyederhanakan soal, menggunakan diagram/rumus / tabel, bekerja mundur,
menggunakan kalkulator, dan lain-lain

5.Membantu siswa mencari cara penyelesaian soal

6.Mengawasi siswa menyelesaikan soal

7.Memperhatikan siswa dalam meninjau kembali jawaban, cara, penyelesaian, danlain-lain,


yang telah dilakukan untuk mencari cara yang lebih baik,menghindarkan kekeliruan, dan
lain-lain

8.Guru harus berusaha agar pada diri siswa itu selalu ada keinginan (sebagai prasyarat), ada
ketabahan menghadapinya, dan tidak ada keraguan tentangkebenaran jawaban yang
diperolehnya.

B.Langkah-langkah Menyelesaikan Pemecahan Masalah Matematika

Cara memecahkan masalah dikemukakan oleh beberapa ahli, di antaranya Dewey


danPolya. Dewey memberikan lima langkah utama dalam memecahkan masalah :

1.Mengenali/menyajikan masalah: tidak diperlukan strategi pemecahan masalah jika


bukan merupakan masalah
2.Mendefinisikan masalah: strategi pemecahan masalah menekankan
pentingnyadefinisi masalah guna menentukan banyaknya kemungkinan penyelesian

3.Mengembangkan beberapa hipotesis: hipotesis adalah alternatif penyelesaiandari


pemecahan masalah

4.Menguji beberapa hipotesis: mengevaluasi kelemahan dan kelebihan hipotesis

5.Memilih hipotesis yang terbaik

Sebagaimana Dewey, Polya pun menguraikan proses yang dapat dilakukan pada
setiaplangkah pemecahan masalah. Proses tersebut terangkum dalam empat langkah berikut :

Menurut Polya (Wardhani, 2010) terdapat empat aspek kemampuan memecahkan masalah
sebagai berikut:

1. Memahami masalah Pada aspek memahami masalah melibatkan pendalaman situasi


masalah, melakukan pemilahan fakta-fakta, menentukan hubungan diantara fakta-
fakta dan membuat formulasi pertanyaan masalah. Setiap masalah yang tertulis,
bahkan yang paling mudah sekalipun harus dibaca berulang kali dan informasi
yang terdapat dalam masalah dipelajari dengan seksama.

2..Membuat rencana pemecahan masalah Rencana solusi dibangun dengan


mempertimbangkan struktur masalah dan pertanyaan yang harus dijawab. Dalam
proses pembelajaran pemecahan masalah, siswa dikondisikan untuk memiliki
pengalaman menerapkan berbagai macam strategi pemecahan masalah.

3.Melaksanakan rencana pemecahan masalah Untuk mencari solusi yang


tepat,rencana yang sudah dibuat harus dilaksanakan dengan hatihati. Diagram,
tabelatau urutan dibangun secara seksama sehingga si pemecah masalah tidak akan
bingung. Jika muncul ketidakkonsistenan ketika melaksanakan rencana, prosesharus
ditelaah ulang untuk mencari sumber kesulitan masalah.

4.Melihat (mengecek) kembali Selama melakukan pengecekan, solusi masalahharus


dipertimbangkan. Solusi harus tetap cocok terhadap akar masalah
meskipunkelihatan tidak beralasan.

Lebih jauh Polya merinci setiap langkah di atas dengan pertanyaan-pertanyaan


yangmenuntun seorang problem solver menyelesaikan dan menemukan jawaban dari
masalah.Sebagai contoh pada langkah memahami masalah diajukan pertanyaan-pertanyaan:
Apa yangtidak diketahui? Data apa yang diberikan? Mungkinkah kondisi dinyatakan dalam
bentuk persamaan atau hubungan lainnya?Buatlah gambar dan tulislahnotasi yang
sesuai.Pada langkah merencanakan penyelesaian diajukan pertanyaan di antaranya
seperti:Pernah adakah soal seperti ini yang serupa sebelumnya diselesaikan? Dapatkah
pengalaman yanglama digunakan dalam masalah yang sekarang?Pada langkah melaksanakan
rencana diajukan pertanyaan: Periksalah bahwa tiaplangkah sudah benar? Bagaimana
membuktikan bahwa langkah yang dipilih sudah benar? Dalamlangkah memeriksa hasil dan
proses, diajukan pertanyaan: Dapatkah diperiksa sanggahannya?Dapatkah jawaban itu dicari
dengan cara lain?

Langkah-langkah penuntun yang dikemukakan Polya tersebut, dikenal dengan strategi


Heuristik strategi yang dikemukakan Polya ini banyak dijadikan acuan oleh banyak orang
dalam penyelesaian masalah matematika.Berangkat dari pemikiran yang dikemukakan oleh
ahli tersebut, maka untukmenyelesaikan masalah diperlukan kemampuan pemahaman konsep
sebagai prasyarat dankemampuan melakukan hubungan antar konsep, dan kesiapan secara
mental. Salah satu sebabsiswa tidak berhasil dalam belajar matematika selama ini adalah
siswa belum sampai pada pemahaman relasi (relation understanding), yang dapat
menjelaskan hubungan antar konsep. Halitu memberikan gambaran kepada kita adanya
tantangan yang tidak kecil dalam mengajarkan pemecahan masalah matematika.

C. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika


Menurut Kesumawati (Chotimah, 2014) indikator kemampuan pemecahan masalah
matematis adalah sebagai berikut:

1.Menunjukkan pemahaman masalah, meliputi kemampuan mengidentifikasi unsur-


unsuryang diketahui, ditanyakan, dan kecukupan unsur yang diperlukan.

2.Mampu membuat atau menyusun model matematika, meliputi kemampuan


merumuskanmasalah situasi sehari-hari dalam matematika.

3.Memilih dan mengembangkan strategi pemecahan masalah, meliputi


kemampuanmemunculkan berbagai kemungkinan atau alternatif cara penyelesaian
rumus-rumus atau pengetahuan mana yang dapat digunakan dalam pemecahan masalah
tersebut.

4.Mampu menjelaskan dan memeriksa kebenaran jawaban yang diperoleh,


meliputikemampuan mengidentifikasi kesalahan-kesalahan perhitungan, kesalahan
penggunaanrumus, memeriksa kecocokan antara yang telah ditemukan dengan apa yang
ditanyakan,dan dapat menjelaskan kebenaran jawaban tersebut.

Beberapa indikator kemampuan pemecahan masalah matematika menurut NCTM adalah


sebagai berikut:

1.Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupan


unsuryang diperlukan

2.Merumuskan masalah matematik atau menyusun model matematik


3.Menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah (sejenis dan masalah
baru)dalam atau di luar matematika

4.Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal

5.Menggunakan matematika secara bermakna

Menurut Pedoman Mata PelajaranMatematika yang ada pada Permendikbud


No.59,indikator kemampuan pemecahan masalah sebagai berikut :

1.Mengajukan dugaan (Conjecture)

2.Menarik kesimpulan dari suatu pernyataan

3.Memberikan alternatif bagi suatu argumen

4.Menemukan pola pada suatu gejala matematis


D. Mengukur Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Tes kemampuan pemecahan masalah matematis menuntut siswa untuk memahami
masalah, menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan penyelesaian dan mengecek
kembali yang meliputi pembuktian jawaban itu benar dan menyimpulkan hasil jawaban.
Penilaian untuksetiap butirsoal tes pemecahan masalah mengacu pada indikator.
Contoh:Indikator : Menemukan pola pada suatu gejala matematisInstrumentes :Syifa suka
memotong-motong kertas. Mula-mula ia memotong kertas menjadi 10 potong,kemudian
selembar dari 10 potong tersebut dipotong lagi menjadi 10 potong. Kegiatan tersebutterus
dilakukan sehingga jumlah potongan seluruhnya menjadi 352. Tentukan berapa kali
Syifamenggunting, jka untuk memotong kertas menjadi 10 potong dilakukan 3 kali
pengguntingan
BAB III

PPENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:

1.Pemecahan masalah yaitu sebagai upaya mencari jalan keluar yang dilakukan
dalammencapai tujuan.

2.Langkah-langkah menyelesaikan pemecahan masalah menurut Dewey yaitu:

a.Mengenali/menyajikan masalah: tidak diperlukan strategi pemecahan masalah jika


bukan merupakan masalah;

b.Mendefinisikan masalah: strategi pemecahan masalah menekankan


pentingnyadefinisi masalah guna menentukan banyaknya kemungkinan penyelesian;

c.Mengembangkan beberapa hipotesis: hipotesis adalah alternatif penyelesaiandari


pemecahan masalah;

d.Menguji beberapa hipotesis: mengevaluasi kelemahan dan kelebihan hipotesis;

e.Memilih hipotesis yang terbaik.

3.Indikator kemampuan pemecahan masalah matematika menurut NCTM adalah sebagai


berikut:

a.Mengidentifikasi unsur-unsur yang diketahui, yang ditanyakan, dan kecukupanunsur


yang diperlukan;

b.Merumuskan masalah matematik atau menyusun model matematik;

c.Menerapkan strategi untuk menyelesaikan berbagai masalah (sejenis danmasalah


baru) dalam atau di luar matematika;

d. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal;

e.Menggunakan matematika secara bermakna.

4. Mengukur kemampuan pemecahan masalah dapat dilihat dari cara memahamimasalah,


menyusun rencana penyelesaian, melaksanakan penyelesaian dan mengecek kembali yang
meliputi pembuktian jawaban itu benar dan menyimpulkan hasil jawaban.
B. Saran

Saran yang dapat diberikan setelah mengetahui dan mempelajari kemampuan


pemecahanmasalah ini kita dapat memanfaatkannya dan menerapkannya dalam proses belajar
mengajar kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Firdaus, Ahmad. Kemampuan pemecahan masalah matematika.23 November


2009.https://madfirdaus.wordpress.com/2009/11/23/kemampuan-pemecahan-masalah-
matematika/

Mawaddah , Siti dan Hana Anisah (2015). Jurnal Pendidikan Matematika, EDU-
MAT,Volume3, Nomor 2, hlm 166 – 175.

https://www.scribd.com/document/365161583/Makalah-pemecahan-masalah

Anda mungkin juga menyukai