Dosen Pengampu:
Dra. Nyimas Aisyah, M.Pd., Ph.D.
Dr. Meryansumayeka, S.Pd., M.Sc.
Zuli Nuraeni, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
Dela Puspita Sari 06081182227004
Sandrina Putri Athaillah 06081382227066
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................. 2
BAB II........................................................................................................... 4
PEMBAHASAN .......................................................................................... 4
2.1 Pengertian Kemampuan Pemecahan Masalah .................................. 4
2.2 Aspek-aspek kemampuan pemecahan masalah .............................. 4
2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kemampuan Pemecahan Masalah ..... 5
2.4 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah..................................... 6
2.5 Manfaat Kemampuan Pemecahan Masalah ...................................... 7
2.6 Strategi Pemecahan Masalah Dalam Matematika ............................ 8
BAB III ....................................................................................................... 11
PENUTUP .................................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 11
3.2 Saran ............................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 14
iii
BAB I PENDAHULUAN
1
tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa mampu memahami arti atau
konsep, situasi serta fakta yang diketahuinya. Kemampuan memahami
konsep juga dapat diartikan sebagai kemampuan menangkap pengertian-
Pengertian seperti mampu mengungkapkan suatu materi yang
disajikan dalam bentuk lain yang dapat dipahami, mampu memberikan
interpretasi, dan mampu mengklasifikasikannya.
Memahami konsep matematika menjadi syarat untuk dapat menguasai
matematika. Pada setiap pembelajaran, selalu diawali dengan pengenalan
konsep agar siswa memiliki bekal dasar yang baik untuk mencapai
kemampuan dasar yang lain seperti penalaran, komunikasi, koneksi, dan
pemecahan masalah. Jika pemahaman konsepnya baik, siswa tidak sekedar
mengetahui atau mengingat sejumlah konsep yang dipelajari, tetapi mampu
mengungkapkan kembali dalam bentuk lain yang mudah dimengerti. Siswa
juga dapat memberikan interpretasi data dan mampu mengaplikasikan konsep
yang sesuai dengan struktur kognitif yang dimilikinya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah-
masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian kemampuan pemecahan masalah?
2. Bagaimana aspek-aspek kemampuan pemecahan masalah?
3. Apa saja faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah?
4. Bagaimana indikator kemampuan pemecahan masalah?
5. Apa saja manfaat kemampuan pemecahan masalah?
6. Apa saja strategi pemecahan masalah dalam matematika?
7. Bagaimana Penerapan pemecahan masalah dalam pembelajaran
matematika?
1.3Tujuan
Berdasarkan rumuusan masalah di atas, maka tujuan penulisan dalam
makalah ini adalah untuk mengetahui:
1. Pengertian kemampuan pemecahan masalah?
2. Aspek-aspek kemampuan pemecahan masalah?
3. Faktor yang mempengaruhi kemampuan pemecahan masalah?
2
4. Indikator kemampuan pemecahan masalah?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Menurut Stein dan Book (2002) terdapat empat aspek dalam pemecahkan masalah
yaitu :
1. Bersikap hati-hati
Setiap individu perlu melakukan analisis masalah secara seksama sebelum
melakukan pemecahan masalah. Pemecahan masalah yang terjadi menuntut
individu mampu mengenali masalah sehingga individu dapat meruuskan
permasalahan secara bijaksana
2. Disiplin diri
pemecahkan masalah memerlukan pemikiran yang optimal dan terus
menerus sehingga individu akan merasakan pentingnya permasalahann
untuk dipecahkan. Pemecahan masalah
memerlukan sikap disiplin individu dalam memandang masalah untuk lebih
mengoptimalisasikan sikap atau tindakan yang mengarah dalam
menghadapi dan memandang masalah.
3. Sistematik dalam menghadapi dan memandang masalah
pemecahan masalah yang tidak berlarut adalah upaya yang sistematik dalam
menghadapi dan memandang masalah yang baik.
4. Tidak menghindar dari masalah
menyelesaikan masalah dilakukan dengan menghadapai masalah dan bukan
menghindari diri dari masalah individu yang berhasil dalam memecahkan
masalah di dukung oleh kemampuan menemukan cara pandang baru dalam
memecahkan masalah, apabila individu menghindari diri dari masalah maka
upaya pemecahan masalah menjadi terhambat dan tidak terselesaikan
1. Pengalaman
2. Motivasi
5
Dorongan yang kuat dari dalam diri seperti menumbuhkan keyakinan bahwa
dirinya bisa, maupun dorongan dari luar diri (eksternal) seperti diberikan
soal-soal yang menarik, menantang dapat mempengaruhi hasil pemecahan
masalah.
4. Keterampilan
6
yaitu meliputi: identifikasi apa yang diketahui dari masalah tersebut,
identifikasi apa yang hendak dicari, mengabaikan hal-hal yang tidak relevan
dengan permasalahan.
2. Membuat rencana pemecahan masalah
Kemampuan menyusun rencana pemecahan masalah bergantung pada
pengalaman peserta didik dalam menyelesaikan suatu permasalahan,
semakin beragam masalah yang didapat peserta didik maka semakin kreatif
dalam menyusul rencana penyelesaian masalahnya.
3. Melaksanakan rencana pemecahan masalah
Pada tahap menjalankan rencana pemecahan masalah peserta didik mulai
menyelesaiakan masalah dengan menggunakan cara yang dianggap paling
tepat.
4. Memeriksa kembali solusi yang diperoleh
Mengoreksi kembali jawaban dapat membuat peserta didik miliki rasa
percaya diri dengan jawaban yang telah dipilih, beberapa hal yang dapat
dilakukan pada tahap ini yaitu; mencek kembali, menginterpretasikan
jawaban, serta mencoba dengan cara yang lain.
7
Berdasarkan uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa siswa harus menguasai
kemampuan tersebut, agar memudahkan untuk menafsirkan konsep dari
matematika. Pentingnya kemampuan pemecahan masalah adalah tujuan umum dari
pembelajaran matematika. Kemampuan pemecahan masalah meliputi metode, dan
strategi utama dalam kemampuan dasar pembelajaran matematika. Untuk
memperoleh kemampuan pemecahan masalah, maka siswa harus sering berlatih
memecahkan berbagai masalah. Bahwa siswa yang diberi banyak latihan soal
pemecahan masalah memiliki nilai lebih tinggi dalam hasil pembelajaran.
8
Strategi ini berkait dengan penggunaan contoh-contoh khusus yang lebih
mudah dan lebih sederhana, sehingga gambaran umum penyelesaian
masalahnya akan lebih mudah dianalisis dan akan lebih mudah ditemukan.
4. Membuat tabel
Strategi ini digunakan untuk membantu dalam menganalisis permasalahan
atau jalan pikiran kita, sehingga segala sesuatunya tidak hanya dibayangkan
oleh otak yang kemampuannya sangat terbatas.
5. Menemukan pola
Straegi ini berkait dengan pencarian keteraturan-keteraturan. Dengan
keteraturan yang sudah didapatka tersebut, akan lebih memudahkan kita
untuk menemukan penyelesaiannya.
6. Memecah tujuan
Strategi ini berkait dengan pemecahan tujuan umum yang hendak kita capai
menjadi satu atau beberapa tujuan bagian. Tujuan bagian ini yaitu agar dapat
digunakan sebagai batu loncatan untuk mencapai tujuan yang sesungguhnya.
7. Memperhitungkan setiap kemungkinan
Strategi ini berkait dengan penggunaan aturan-aturan yang dibuat sendiri oleh
para pelaku selama proses pemecahan masalah berlangsung sehingga dapat
dipastikan tidak aka nada satupun alternatif yang terabaikan.
8. Berpikir logis
Strategi ini berkaitan dengan penggunaan penalaran ataupun penarikan
kesimpulan yang sah atau valid dari berbagai informasi atau data yang ada.
9. Bergerak dari belakang
Dalam strategi ini, kita mulai dengan menganalisis bagaimana cara
mendapatkn tujuan yang hendak dicapai. Dengan strategi ini, kita memulai
proses pemecahan masalahnya dari yang diinginkan atau yang ditanyakan
lalu menyesuaikannya dengan yang diketahui.
10. Mengabaikan hal yang tidak mungkin
Dari berbagai alternative yang ada, alternative yang sudah jelas-jelas tidak
mungkin, kita coret/abaikan sehingga perhatian dapat tercurah sepenuhnya
untuk hal-hal yang tersisa dan yang mungkin saja.
11. Menyusun model matematikanya
9
Dengan strategi ini, masalah yang ada diubah dahulu menjadi kalimat atau
model matematika sehingga dapat diselesaikan dengan pengetahuan
matematika yang ada hasilnya ditafsirkan lafi ke masalah awal.
Bagi para siswa, mempelajari strategi pemecahan masalah ini menjadi sangat
penting karena dapat digunakan atau dimanfaatkan ketika mereka terjun langsung
di masyarakat, maupun ketika mempelajari mata pelajaran lainnya.
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan individu dalam
menerapkan pengetahuan, keterampilan dan pemahamannya untuk menemukan
solusi penyelesaian dari suatu situasi yang tidak biasa. Menurut Stein dan Book
(2002) terdapat empat aspek dalam pemecahkan masalah yaitu :
1. Bersikap hati-hati
2. Disiplin diri
3. Sistematik dalam menghadapi dan memandang masalah
4. Tidak menghindar dari masalah
1. Memahami masalah
2. Membuat rencana pemecahan masalah
3. Melaksanakan rencana pemecahan masalah
4. Melihat (mengecek) Kembali
1. Pengalaman
2. Motivasi
3. Kemampuan memahami masalah
4. Keterampilan
Dari indikator pemecahan masalah menurut Polya (1973) dirinci sebagai berikut:
1. Memahami masalah
2. Membuat rencana pemecahan masalah
3. Melaksanakan rencana pemecahan masalah
4. Memeriksa Kembali Solusi yang diperoleh
11
Menurut Amri, dkk (2010, hlm.49) ada beberapa manfaat yang diperoleh dalam
kemampuan pemecahan masalah matematis sebagai berikut:
Beberapa strategi lainnya yang sudah dikenal dan dikemukakan para ahli
pendidikan matematika. Beberapa strategi yang sering digunakan menurut Polya
(1973) dan Pasmep (1989) diantaranya dapat dilihat dibawah ini.
1. Mencoba-coba
2. Membuat diagram
3. Menguji pada soal yang lebih sederhana
4. Membuat tabel
5. Menemukan pola
6. Memecah tujuan
7. Memperhitungkan setiap kemungkinan
8. Berpikir logis
9. Bergerak dari belakang
10. Mengabaikan hal yang tidak mungkin
11. Menyusun model matematikanya
3.2 Saran
Melalui makalah ini pembaca diharapkan dapat memahami lebih lanjut mengenai
Kemampuan Pemecahan Masalah dalam Pembelajaran Matematika. Kami sebagai
penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
12
sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya sehingga penulis bisa
terus memperbaiki karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
13
DAFTAR PUSTAKA
tentang Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta.
Depdiknas.
Pasmep (1989). Solve It, Problem Solving in Mathematics III. Perth: Curtin
University of Technology.
Polya, G (1973). How to Solve it (2nd Ed). Princeton: Princeton University Press.
14