Anda di halaman 1dari 17

BELAJAR MENYELESAIKAN MASALAH DALAM

PEMBELAJARAN EKONOMI
LAPORAN INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI MATA KULIAH PENDIDIKAN
EKONOMI
DOSEN PENGAMPU
RYPHO DELZY PERKASA,M.Pd

Disusun oleh :
FANY AULIA PUTRI 0309192062
ASIAH SANYAH HASANAH S 0309192068
MADINATUL MUNAWARO S 0309183113
NITA PRADANI HARAHAP 0309192053

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TA. 2021

i
KATA PENGANTAR

Rasa syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang dimana dengan rahmatnya dapat
menyelesaikan makalah dari penyusunan hingga selesai. Serta tak lupa juga dengan
berharap agar makalah ini dapat membuat penulis dengan bertambahnya wawasan serta
pengalamanu untuk para pembaca sekali, serta tak lupa pula untuk masa yang akan
mendatang agar dapat untuk dapat memperbaiki materi dengan lebih baik lagi. //Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . harapan Saya semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Pada penyusunan hasil makalah ini dan mmenurut materi yang telah ada . agar
materi tersebut yang bertujan untuk menambah wawasan para mahasiswa dalam belajar
pada pendidikan ekomomi tersebut. agar dapat membuat pemikiran mahasiswa menjdi
lebih baik lagi. Dan dapat membuat para mahasiswa memiliki pemikiran yang kritis dan
efisien yang bermanfaat dengan baik.

Dalam proses penyusunan ini Kami menjumpai hambatan, namun berkat


dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya Kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini Kami menyampaikan
terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya pertama serta kepada semua pihak
terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.

Keterbatasan dalam pengetahuan maupun pengalaman , Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu Kami sangat mengharapkan
saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan.

i
Medan, 23 Maret 2022

Kelompok VIIII
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
1.1. Latar Belakang...............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah..........................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan............................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................2
2.1 Pengertian Metode Pembelajaran...................................................................2
2.2. Faktor-faktor yamg mempengaruhi Metode..................................................3
2.3. Kriteria pemilihan metode pembelajaran......................................................5
2.4 Macam macam Metode Pembelajaran...........................................................8
BAB III PENUTUP.......................................................................................................10
3.1. Kesimpulan..................................................................................................10
3.2.Saran……………………………………………………………………11

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................12

ii
ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pembelajaran ekonomi haruslah terus berkembang dan memilikiinovasi baru, agar
lebih bermakna dan bermanfaat yang kemudian dapatdiaplikasikan dalam kehidupan
sehari- hari. Selama ini pembelajaran ekonomiyang ada di tingkat satuan pendidikan
bersifat konseptual dan terkesanmonoton. Inovasi pembelajaran ekonomi dapat
diciptakan melalui kreativitassendiri dengan memanfaatkan sumber daya alam sekitar.
Menjadikan sesuatuyang baru untuk bisa bermanfaat dan mempunyai makna
ekonomi.Dalam makalah pendek ini, penulis mencoba menggagas tentang pembelajaran
ekonomi inovatif dari konsep esifiensi. Selama ini konsepefisiensi dalam ilmu ekonomi
diartikan sebagai penggunaan dan pemanfaatanseluruh sumber daya dalam proses
produksi barang dan jasa dengansemaksimal mungkin. Namun seringkali efesiensi
sebuah produksi tidakmemikirkan dampak kerugian yang ditimbulkan bagi orang lain
danlingkungan sekitar. Maka dari itu perlu dibenarkan terlebih dahulu mengenaikonsep
efesiensi yaitu dengan tidak merugikan orang lain dan lingkungansekitar

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan

BAB II
PEMBAHASAN

1
2.1 Karakteristik penyelesaian Masalah
A.penyelesain Masalah
Penyelesaian masalah iya lah suatu proses untuk menangani suatu kesulitan
dalam peristiwa apapun terjadi seperti ada ditemukan (muliyati,2016), Goldstein dan
Levin (dalam Rosdiana dan misi,2013) Menyatakan bahwa dalam pemecahan ataupun
penyelesaian masalah telah di definisikan tingkatan kognitif ia lah sebagai tingkatan
tinggi yang diperlukan modilasi dan kontrol dalam suatu lebih kurang,(ektin
ardayeni,Yuyu Yuhana ,2019),pemecahan ataupun penyelesaian yang terjadi dan yang
didak diragukan lagi terletak di jantung rekayasandan teknologi,dianggap salah satu
fungsi intelektual yang paling kompleks ataupun dari beberapa pendapat diatas ,dapat di
simpulkan atau dapat di tarik bahwa pemecahan masalah adalah upaya mencari jalan
keluar yang dapat dilakukan dalam mencapai suatu tujuan .
Dalam pemecahan suatu masalah tentunya diperlukan yang namanya
kemampuan dalam kesiapan, selain itu juga keterampilan dalam memecahkan masalah,
serta memiliki kreativitas dalam mencoba banyak hal dalam kehidupan yang kita jalani.
Seperti yang sudah diketahui bahwa, penyelesaian masalah menjadi persoalan lain yang
menuntut untuk harus berpikir kritis dalam penyelesasiannya, jadi tidak juga diperlukan
kehati-hatian dan juga berfikir positif yang tentunya sangat dipentingkan dalam hal ini.
Dengan begitu maka dalam proses pemecahan masalah akan lebih mudah dijalani.
Beberapa pendapat dari pakar mengenai kemampuan penyelesaian masalah yang
dalam batas tertentu, hal ini berdasarkan bidang studi dan disimplin ilmu yang akan
diajarkan. Pembelajaran ini itudak hanya memiliki tujuan pada saat mengerti pada
situasi yang terjadi dalam kehidupan peserta didik yang memiliki keharusan dalam segi
pemahaman dan penguaaan tentang kejadian yang terjadi sebenarnya secara lebih rinci
lagi sebagai mana hal tersebut yang tejadi.
Hal ini dikarenakan agar peserta didik dapat melihat lebih jelas mana yang perlu
disalahkan atau tidak, selain itu juga dalam penyelesaian masalah akan lebih terbuka
dan dengan begitu kita akan mengetahui titik terang dari permasalahan yang tengah kita
hadapi. Penyelasaian masalah ini ialah merupakan cara untuk mengidentifikasi indikatr
penyelesaian masalah dari faktor-faktor yang mempengaruhi yang ada pada diri sisiwa.
Beberapa indikator untuk penyelesaian masalah yaitu penyelesaian masalah ideal.
Faktor -Faktor penyelesaian Masalah antara lain;
1. Mengetahui terlebih dahulu permasalahan upaya mengetahui pokok
permasalahan yang ada, hal ini juga membuat kita lebih peka pada setiap hal
yang kita temukan dalam pemecahan masalah sehingga mendapatkan data
lengkap mengenai karakteristik pemecahan masalah, hal ini penting agar
mendukung keberhasilan dalam pemecahan masalah. Strategis ini akan
mempermudah dalam menemukan masalah lebih cepat dan juga
penyelesaiannya.
2. Mencari penyelesaian yang tepat dalam memecahkan masalah, dengan
penyelesaian atau menggunakan mengimplementasi kan peserta didik harus bisa
menerapkan solusi pemecahannya tersebut kedalam pembelajaran (Dewianjani
dan candisi,2018.) Selanjutnya dengan cukup populer salah satunya menurut
Gick adalah yang mengidentifikasi kemampuan dalam penyelesaian masalah
siswa menjadi semakin mengindikasikan
Penyelesaian masalah merupakan proses untuk mengatasi kesulitan yang yang ditemui
untuk mencapai tujuan yang diinginkan (Mulyati,Goldstein dan Levin (dalam Rosdiana
& Misu, mengatakan bahwa penyelesaian masalah sudah lama diketahui bahwa

2
didefinisikan dalam proses kognitif tingkat tinggi yang sangat memerlukan proses yang
ketat Dan kontrol lebih (Ektin Ardayeni, Yuyu Yuhana, Penyelesaian masalah, yang
tidak pernah diragukan yang terletak di jantung rekayasa dan teknologi,yang telah
dianggap suatu dalam fungsi intelektual dengan kompleks (Hiebert et al., 1996). Dan
yang telah dikemukakan oleh para pakar diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
penyelesaian masalah disebutkan sebagai salah satu dorongan dalam suatu jalan keluar
yang dilakukan dalam mencapai suatu kejadian yang di tujukan,
Penyelesaian masalah sangat memerlukan proses persiapan atauyang
memerlukan kreativitas,pegetahuan dan kemampuan serta aplikasinya dalam kehidupan
sehari-hari ). Dan sebagian yaitu , penyelesaian masalah juga merupakan persoalan-
persoalan yang dikenal sebagai proses dalam pola berfikir tinggi dan penting dalam
proses pembelajara yng sedang terjadi misalnya;-ada satu permasalah tentang dinamika
persoalan Tanya jawab tidak dapat diselesaikan dengan mudah maka yang harus
mendorong ya iyalah penyelesaian masalah yang cukup kuat untuk menuntaskan dalam
sebuah permasalahan tersebut.
Para ahli pembelajaran sependapat bahwa kemampuan penyelesaian masalah
dalam batas tertentu, dibentuk melalui bidang studi dan disiplin ilmu yang diajarkan
(Rosdianwinata). Pada hakikatnya, pembelajaran tidak hanya bertujuan untuk
memahami dan menguasai sesuatu itu terjadi, lebih dari itu juga siswa dituntut untuk
memberikan pemahaman dan penguasaan tentang apa yang terjadi, dan bagaimana hal
tersebut terjadi (Ruskandi & Hendra,). Supaya peserta anak tersebut bisa menyelesaikan
masalah maka diperlukan sikap dalam menyelesaikan masalah Yang disebut “sikap
pemecahan masalah” menggabungkan pemikiran dan emosi yang dihasilkan selama
proses pemecahan masalah, dengan kata lain, konsep kognitif yang digunakan ketika
mendekati dan menangani masalah (Tsai,. Namun, masalah dapat muncul ketika
skenario berubah, atau ketika seseorang ingin mencapai tujuan tertentu, sehingga
diperlukan untuk mengubah keadaan saat ini (Tsai, .Polya menyebutkan solusi dalam
penyelesaian dalam suatu masalah memuat empat langkah penyelesaian yaitu:
Memahami masalah, merencanakan peyelesaian, menyelesaiakn masalah dengan
rencana, Dan melakukan pengecekan kembali terhadap semua langkah yang telahdi
tentukan). Fase pertama memahami masalah tanpa adanya pemahaman terhadap
masalah yang diberikan, siswa tidak mungkin mampu menyelesaikan masalah sesuai
rencana. Fase kedua merupakan penyelesaian masalah sesuai dengan rencana .
Kemampuan menyelesaikan masalah pada fase kedua ini sangat tergantung pada
pengalaman siswa dalam menyelesaikan masalah hadi& Radiyatul, Semakin bervariasi
pengalaman siswa, ada kecenderungan siswa lebih kreatif
Dalam menyusun rencana penyelesaian suatu masalah, dilanjutkan penyelesaian
masalah sesuai rencana yang dianggap paling tepat (Hadi & Radiyatul, . Langkah
terakhir dari menyusun rencana Penyelesaian suatu masalah, dilanjutkan penyelesaian
masalah menurut polya dengan cara melakukan pengecekan atas yang telah di perbuat
Apa yang telah dilaksanakan mulai dari fase pertama sampai fase penyelesaian yang
terakhir (Hadi & Radiyatul, Bukanlah pengajaran mengenai strategi yang dapat
menyebabkan perbedaan dalam memecahkan masalah (Cahyani & Setyawati, ).Untuk
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan siswa dalam penyelesaian
masalah, salah satu caranya yaitu dengan mengidentifikasi indikator-indikator dalam
penyelesaian masalah. Terdapat beberapa indikator penyelesaian masalah menurut
Brands dan Stein yaitu pemecahan masalah IDEAL (Dwianjani & Candiasa, ) Faktor-
faktor penyekesaian masalah antara lain, Pertama Identifikasi Masalah (Identify) secara

3
sengaja berusaha untuk masalah dan menjadikannya sebagai kesempatan untuk
melakukan sesuatu yang kreatif (Dwianjani & Candiasa, ). Kemampuan untuk
mengidentifikasi keberadaan masalah adalah satu karakteristik penting untuk
menunjang keberhasilan penyelesaian masalah(Arningsih et al., Jika masalah tidak
diidentifikasi maka strategi yang mungkin digunakan tidak akan dapat ditemukan.
Dengan kata lain dalam kegiatan pemecahan masalah ini siswa melakukan identifikasi
terhadap persoalan yang diberikan, identifikasi yang dimaksud dapat berupa
mendaftarkan data-data pada persoalan atau bahkan menghubungkan data-data yang
diketahui.

2.2 Penyelesaian masalah pembelajaran ekonomi secara kreatif


Istilah Ekonomi kreatif berkembang dari konsep modal berbasis kreatifitas yang
dapat berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi di suatu daerah. Menurut
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam Agung Pascasuseno (2014), “ekonomi
kreatif merupakan ekonomi gelombang ke-4 yang mana kelanjutan dari ekonomi
gelombang ketiga dengan orientasi pada kreativitas, budaya, serta warisan budaya dan
lingkungan”. Terdapat pergeseran orientasi gelombang ekonomi dalam sejarah manusia.
Dimulai dari perubahan era pertanian ke era industrialisasi, setelah itu terbentuk era
informasi yang diikuti dengan penemuan-penemuan bidang teknologi informasi.
Pergeseran gelombang ini telah membawa peradaban yang baru dan semakin
berkembang bagi manusia. Industrialisasi menciptakan suatu pola kerja, pola produksi
dan pola distribusi yang lebih murah dan lebih efisien. Adanya perkembangan seperti
penemuan baru di bidang teknologi informasi dan komunikasi seperti adanya internet,
email, Google PlayStore, dan sebagainya semakin mendorong manusia menjadi lebih
aktif dan produktif dalam menemukan teknologi-teknologi baru.
Dampak yang muncul akibat dari fenomena perubahan gelombang ini adalah
munculnya daya saing atau kompetisi pasar yang semakin besar. Kondisi ini menuntut
perusahaan mencari cara agar bisa menekan biaya semurah mungkin dan se‐efisien
mungkin guna mempertahankan eksistensinya. Negara‐negara maju mulai menyadari
bahwa saat ini mereka tidak bisa hanya mengandalkan bidang industri sebagai sumber
ekonomi di negaranya tetapi mereka harus lebih mengandalkan sumber daya manusia
yang kreatif karena kreativitas manusia itu berasal dari daya pikirnya yang menjadi
modal dasar untuk menciptakan inovasi dalam menghadapi daya saing atau kompetisi
pasar yang semakin besar.
Ekonomi kreatif adalah suatu konsep untuk merealisasikan pembangunan
ekonomi yang berkelanjutan berbasis kreativitas. Pemanfaatan sumber daya yang bukan
hanya terbarukan, bahkan tidak terbatas, yaitu ide, gagasan, bakat atau talenta dan
kreativitas. Nilai ekonomi dari suatu produk atau jasa di era kreatif tidak lagi ditentukan
oleh bahan baku atau sistem produksi seperti pada era industri, tetapi lebih kepada
pemanfaatan kreativitas dan penciptaan inovasi melalui perkembangan teknologi yang
semakin maju. Industri tidak dapat lagi bersaing di pasar global dengan hanya
mengandalkan harga atau kualitas produk saja, tetapi harus bersaing berbasiskan
inovasi, kreativitas dan imajinasi.
Terdapat 3 hal pokok yang menjadi dasar dari ekonomi kreatif, antara lain kreativitas,
inovasi dan penemuan.
a. Kreativitas (Creativity) Dapat dijabarkan sebagai suatu kapasitas atau
kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang unik,
fresh, dan dapat diterima umum. Bisa juga menghasilkan ide baru atau

4
praktis sebagai solusi dari suatu masalah, atau melakukan sesuatu yang
berbeda dari yang sudah ada (thinking out of the box). Seseorang yang
memiliki kreativitas dan dapat memaksimalkan kemampuan itu, bisa
menciptakan dan menghasilkan sesuatu yang berguna bagi dirinya
sendiri beserta orang lain.
b. Inovasi (Innovation) Suatu transformasi dari ide atau gagasan dengan
dasar kreativitas dengan memanfaatkan penemuan yang sudah ada untuk
menghasilkan suatu produk ataupun proses yang lebih baik, bernilai
tambah, dan bermanfaat. Sebagai contoh inovasi, cobalah melihat
beberapa inovasi di video-video youtube.com dengan kata kunci
“lifehack”. Di video itu diperlihatkan bagaimana suatu produk yang
sudah ada, kemudian di-inovasikan dan bisa menghasilkan sesuatu yang
bernilai jual lebih tinggi dan lebih bermanfaat.
c. Penemuan (Invention) Istilah ini lebih menekankan pada menciptakan
sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya dan dapat diakui sebagai
karya yang mempunyai fungsi yang unik atau belum pernah diketahui
sebelumnya. Pembuatan aplikasi-aplikasi berbasis android dan iOS juga
menjadi salah satu contoh penemuan yang berbasis teknologi dan
informasi yang sangat memudahkan manusia dalam melakukan kegiatan
sehari-hari.
Pertumbuhan yang tinggi tercermin dari kompetensi individu‐individu dalam
menciptakan inovasi. Ekonomi Kreatif yang di dalamnya terdapat industri‐Industri
kreatif memiliki daya tawar yang tinggi di dalam ekonomi berkelanjutan karena
individu‐individunya memiliki modal kreativitas (creative capital) yang mereka
gunakan untuk menciptakan inovasi‐inovasi. Ekonomi kreatif menjadi salah satu konsep
untuk pengembangan perekonomian di Indonesia. Yang mana, Indonesia bisa
mengembangkan model ide dan talenta dari rakyat untuk dapat menginovasi dan
menciptakan suatu hal. Pola pikir kreatif yang sangat diperlukan untuk tetap tumbuh
berkembang serta bertahan di masa yang akan datang. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa untuk menjadi pekerja kreatif tidaklah cukup memiliki bakat pandai
menggambar, menari, menyanyi dan menulis cerita.Ia harus memiliki kemampuan
mengorganisasikan ide‐ide multi disipliner dan juga kemampuan memecahkan masalah
dengan cara‐cara di luar kebiasaan. Mengapa cara‐cara di luar kebiasaan perlu? Bila
suatu teori atau cara menjadi populer, semakin lama keampuhan teori itu akan semakin
berkurang karena semua orang menggunakan pendekatan‐pendekatan berdasarkan teori
yang sama.
Visi pengembangan ekonomi kreatif dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Ekonomi Kreatif sebagai penggerak terciptanya Indonesia yang berdaya saing
dan masyarakat berkualitas hidup a. Berdaya saing yang ingin diwujudkan
adalah sebuah kondisi masyarakat yang kreatif, mampu berkompetisi secara adil,
jujur dan menjunjung tinggi etika, unggul di tingkat nasional maupun global,
dan memiliki kemampuan (daya juang) untuk terus melakukan perbaikan
(continuous improvement), dan selalu berpikir positif untuk menghadapi
tantangan dan permasalahan,
b. Berkualitas Hidup yang ingin diwujudkan adalah sebuah kondisi masyarakat
yang bahagia, yaitu: sehat jasmani dan rohani, berpendidikan, memiliki
kesadaran untuk menjaga kelestarian lingkungan, memiliki kehidupan yang
seimbang, memiliki kepedulian sosial, memiliki toleransi dalam menerima

5
perbedaan yang ada, dan menginterpretasikan nilai dan kearifan lokal,warisan
budaya, tradisi secara bijaksana, mampu mengembangkan dan memanfaatkan
budaya, dan menjadikan budaya sebagai dasar penciptaan jatidiri dan karakter
bangsa-nya.
Adapun misi dari ekonomi kreatif, antara lain untuk mengoptimalkan pengembangan
dan pelestarian sumber daya lokal yang berdaya saing, dinamis, dan berkelanjutan.
Kemudian mengembangkan industri kreatif yang berdaya saing, tumbuh, beragam, dan
berkualitas dan mengembangkan lingkungan kondusif yang mengarusutamaan
kreativitas dalam pembangunan nasional dengan melibatkan seluruh pemangku
kepentingan.
Pemerintah Indonesia sendiri telah mengidentifikasi lingkup industri kreatif mencakup
15 sub-sektor, antara lain:
a. Periklanan (advertising) Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan jasa
periklanan, yakni komunikasi satu arah dengan menggunakan media dan
sasaran tertentu. Meliputi proses kreasi, operasi, dan distribusi dari
periklanan yang dihasilkan, misalnya dimulai dari riset pasar, setelah itu
dibuat perencanaan komunikasi periklanan, media periklanan luar ruang,
produksi material periklanan, promosi dan relasi kepada publik. Selain
itu, tampilan periklanan dapat berupa iklan media cetak (surat kabar dan
majalah) dan elektronik (televisi dan radio), pemasangan berbagai poster
dan gambar, penyebaran selebaran, pamflet, edaran, brosur dan media
reklame, serta penyewaan kolom untuk iklan pada situs-situs website,
baik website kelas mikro maupun website kelas makro.
a. Arsitektur Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan desain bangunan
secara menyeluruh, baik dari level makro (town planning, urban design,
landscape architecture) sampai level mikro (detail konstruksi). Misalnya
arsitektur taman kota, perencanaan biaya konstruksi, pelestarian
bangunan warisan sejarah, pengawasan konstruksi, perencanaan kota,
konsultasi kegiatan teknik dan rekayasa seperti bangunan sipil dan
rekayasa mekanika dan elektrikal;
b. Pasar Barang Seni Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan perdagangan
barang-barang asli, unik dan langka serta memiliki nilai estetika seni dan
sejarah yang tinggi melalui lelang, galeri, toko, pasar swalayan dan
internet, meliputi barang barang musik, percetakan, kerajinan, auto-
mobile, dan film. Seperti halnya barang-barang berbau vintage maupun
barang-barang peninggalan orang-orang terkenal.
c. Kerajinan (craft) Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan kreasi, produksi
dan distribusi produk yang dibuat atau dihasilkan oleh tenaga pengrajin.
Biasanya berawal dari desain awal sampai proses penyelesaian
produknya. Antara lain meliputi barang kerajinan yang terbuat dari batu
berharga, batu mulia, serat alam maupun buatan, kulit, rotan, bambu,
kayu, logam (emas, perak, tembaga, perunggu dan besi), kaca, porselen,
kain, marmer, tanah liat, dan kapur. Produk kerajinan pada umumnya
hanya diproduksi dalam jumlah yang relatif kecil (bukan produksi
massal);
d. Desain Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain grafis, desain
interior, desain produk, desain industri, konsultasi identitas perusahaan

6
dan jasa riset pemasaran serta produksi kemasan dan jasa pengepakan.
Pembuatan desain apartement, desain rumah susun misalnya.
e. Fesyen (fashion) Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi desain
pakaian, desain alas kaki, dan desain aksesoris mode lainnya, produksi
pakaian mode dan aksesorisnya, dan juga bisa terkait dengan distribusi
produk fesyen;
f. Video, Film dan Fotografi Kegiatan kreatif yang terkait dengan kreasi
produksi video, film, dan jasa fotografi, serta distribusi rekaman video
dan film. Termasuk di dalamnya penulisan skrip, dubbing film,
sinematografi, sinetron, dan eksibisi atau festival film;
g. Permainan Interaktif (game) Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
kreasi, produksi, dan distribusi permainan komputer ataupun android
serta iOS maupun video yang bersifat hiburan, ketangkasan, dan edukasi.
Subsektor permainan interaktif bukan didominasi sebagai hiburan
semata, tetapi juga sebagai alat bantu pembelajaran atau edukasi;
h. Musik Kegiatan kreatif yang berupa kegiatan dengan kreasi atau
komposisi, pertunjukkan, reproduksi, dan distribusi dari rekaman suara;
i. Seni Pertunjukkan (showbiz) Kegiatan kreatif yang berkaitan dengan
usaha pengembangan konten, produksi pertunjukkan. Misalnya,
pertunjukkan wayang, balet, tarian tradisional, tarian kontemporer,
drama, musik tradisional, musik teater, opera, termasuk musik etnik,
desain dan pembuatan busana pertunjukan, tata panggung, dan tata
pencahayaan;
j. Penerbitan dan Percetakan Kegiatan kreatif yang terkait dengan
penulisan konten dan penerbitan buku, jurnal, koran, majalah, tabloid,
dan konten digital serta kegiatan kantor berita dan pencari berita.
Subsektor ini juga mencakup penerbitan perangko, materai, uang kertas,
blanko cek, giro, surat andil, obligasi, saham dan surat berharga lainnya,
paspor, tiket pesawat terbang, dan terbitan khusus lainnya. Juga
mencakup penerbitan foto-foto, grafir (engraving) dan kartu pos,
formulir, poster, reproduksi, percetakan lukisan, dan barang cetakan
lainnya, termasuk rekaman mikro film;
k. Layanan Komputer dan Piranti Lunak (software) atau Teknologi
Informasi kegiatan kreatif yang terkait dengan pengembangan teknologi
informasi, termasuk layanan jasa komputer, pengolahan data,
pengembangan database, pengembangan piranti lunak, integrasi sistem,
desain dan analisis sistem, desain arsitektur piranti lunak, desain
prasarana piranti lunak dan piranti keras, serta desain portal termasuk
perawatannya;
l. m.Televisi & Radio (broadcasting) Kegiatan kreatif yang berkaitan
dengan usaha kreasi, produksi dan pengemasan acara televisi (seperti
games, kuis, reality show, infotainment, dan lainnya), penyiaran, dan
transmisi konten acara televisi dan radio, termasuk kegiatan station relay
(pemancar) siaran radio dan televisi;
m. Riset dan Pengembangan (Research and Development) kegiatan kreatif
terkait dengan usaha inovatif yang menawarkan penemuan ilmu dan
teknologi, serta mengambil manfaat terapan dari ilmu dan teknologi
tersebut guna perbaikan produk dan kreasi produk baru, proses baru,

7
material baru, alat baru, metode baru, dan teknologi baru yang dapat
memenuhi kebutuhan pasar. Termasuk yang berkaitan dengan
humaniora, seperti penelitian dan pengembangan bahasa, sastra, dan seni
serta jasa konsultasi bisnis dan manajemen;
n. Kuliner Kegiatan kreatif dengan usaha inovatif yang menawarkan
produk-produk kuliner yang menarik, mulai dari penyajian, cara
pembuatan, sampai dengan komposisi makanan atau minuman yang
disajikan. Seperti anak dari Presiden Indonesia, Joko Widodo yaitu
Gibran yang membuat bisnis catering dengan mengkombinasikan sektor
inovasi dan kreasi kedalam makanan dan minuman.
Menurut Mulyati,2016 Pemecahan masalah merupakan proses untuk mengatasi
kesulitan yang di alami oleh seseorang untuk mencapai suatu tujuan yang di
inginkan.dapat di simpulkan bahwa pemecahan masalah merupakan upaya mencari
suatu jalan keluar untuk mencpai suatu tujuan.pada hakikatnya kemampuan
memecahkan masalah pada batas tertentu di bentuk mulai dari bidang studi dan disiplin
ilmu yang di ajarkan. Pembelajaran tidak hanya bertujuan untuk memahami dan
menguasai suatu materi tertentu saja, akan tetapi pembelajaran menuntut peserta didik
untuk bisa memberikan pemahaman dan memaparkan tentang materi yang di ajarkan
dan peserta didik di harapkan mampu menyelesaikan masalah dalam pembelajaran.
Solusi untuk pemecahan masalah ada empat yaitu memahami masalah,merencanakan
penyelesaian masalah, menyelesaikan masalah dengan rencana, dan melakukan
pengecekan terhadap semua langkah langkah untuk menyelesaikan masalah.
1. Memahami masalah
Jika peserta didik tidak memahami masalah yang ada, maka peserta didik tidak
akan mampu untuk menyelesaikan suatu masalah yang ada sesuai dengan
rencana.
2. Merencanakan penyelesaian masalah
Rencana penyelesaian masalah ini tergantung pada apa masalah yang harus
diselesaikan dan adanya pengalaman dari peserta didik untuk bisa
menyelesaikan masalah tersebut agar bisa terbentuk suatu rencana untuk
memecahkan suatu masalah tersebut.
3. Menyelesaikan masalah dengan rencana
Jika peserta didik memahami apa masalah yang harus diselesaikan maka proses
rencana untuk memecahkan suatu masalah tersebut akan lebih mudah
4. Melakukan pengecekan terhadap semua langkah langkah untuk menyelesaikan
masalah.
Pada pembahasan ini peserta didik di anjurkan untuk memastikan ulang terhadap
langkah langkah dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi agar proses
pemecahan masalah berjalan sesuai dengan keinginan tanpa ada kesalahan.

Untuk mengetahui apa saja faktor faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan
peserta didik untuk memecahkan suatu masalah dilakukan dengan cara mengidentifikasi
indikator indikator pemecahan masalah tersebut,adapun faktor faktor pemecahan
masalah tersebut yaitu identifikasi masalah (identify) merupakan karakteristik yang
penting untuk menentukan keberhasilan penyelesaian suatu masalah, jika peserta didik
tidak bisa mengidentifikasi suatu masalah maka strategi untuk menyelesaikan masalah
tersebut tidak akan dapat ditemukan atau tidak akan berhasil. Ekonomi kreatif di

8
indonesia sendiri di bentuk melalui program indonesia Design Power (IDP) Oleh
departemen perdagangan untuk membantu pengembangan ekonomi kreatif di indonesia.
Tujuan dari pembelajaran ekonomi sendiri bagi peserta didik yaitu untuk menghadapi
sebuah tantangan yang akan peserta didik hadapi dan menumbuhkan sikap
bijak,resional serta mampu bertanggung jawab dengan memiliki pengetahuan serta
keterampilan ilmu ekonomi yang bermanfaat untuk diri sendiri dan masyarakat.
Ekonomi kreatif sendiri merupakan segala kegiatan ekonomi yang menjadikan
suatu kreatifitas ,budaya, warisan,budaya, lingkungan sosial, dan bangsa,serta negara
sebagai tujuan masa depan seorang peserta didik. Presiden joko widodo sendiri telah
menandatangani sebuah peraturan presiden (PERPRES) No 72 Tahun 2015 tentang
perubahan atas Inpres Nomor 6 Tahun 2015 dengan membentuk sebuah badan ekonomi
kreatif(BEK) tujuan didirikannya badan ekonomi kreatif ini sendiri yaitu untuk
meningkatkan sumber daya manusia(SDM) yang kreatif dan berkualitas secara
berkesinambungan serta menyebar luas di seluruh wilayah indonesia.
Peningkatan sebuah kualitas pendidikan pada peserta didik tidak terlepas dari
sebuah peran guru yang memicu peserta didik u7ntuk lebih aktif dalam sebuah proses
belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar sendiri seorang guru sangat berperan
penting dalam keberhasilan peserta didik dalam belajar. Guru sendiri juga harus mampu
sebuah rancangan ide yang menarik peserta didik agar proses belajar mengajar tidak
terlalu membosankan. Akan tetapi untuk saat ini kebanyakan guru cenderung
melakukan suatu proses belajar mengajar yang menarik perhatian peserta didik hingga
pada akhirnya peserta didik hanya mendengarkan mencatat kemudian menghafal tanpa
ada minat untuk memahami materi yang dierikan oleh guru.
Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa suatu mata pelajaran ekonomi
merupakan bagian dari salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dimana
pembelajaran ekonomi ini mempelajari suatu perilaku seorang individu dan masyarakat
serta bangsa dan negara untuk memenuhi suatu kebutuhan hidup seseorang.dalam
proses pembelajaran ekonomi,kegiatan pembelajaran yang diberikan oleh guru yaitu
berupa permasalahan dunia nyata yang berkaitan engan materi ajaruntuk memecahkan
suatu masalah agar tercapainya suatu keberhasilan. Pemecahan masalah ini sendiri
mewajibkan peserta didik untuk ikut terlibat kedalam proses pemecahan masalah
tersebut dan selanjutnya peserta didik ditugaskan untuk mengelola, mencari, serta
menyimpulkan masalah yang ada.

2.3 Metode Pembelajaran Problem Solving


Pembelajaran Problem solving adalah mencari dan menemukan penyelesaian
yang diikuti dengan penguatan keterampilan dan dapat digunakan untuk
mengembangkan kognitif peserta didik melalui keaktifkan dalam berfikir untuk
menyelesaikan masalah

Tujuan Metode pembelajaran problem solving.


Metode Problem Solving memiliki beberapa metode dan memiliki keutamaanya dalam
mengimpletasikan ke peserta didik
1. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir peserta didik, Metode pembelajaran
ini dapat melatik siswa untuk mencarik permasalahan dan cara mengambil
langkah langkah permasalahan.

9
2. peserta didik dapat menerima pengetahuan dan berfikir kritis yang akan
bermanfaat dalam kehidupan sehari hari, pembelajaran ini memberikan peserta
didik mendapat pengalaman yang praktis dalam cara memecahkan masalah.
Ciri-ciri Problem Solving dalam berbagai macam metode pebelajaran
problem solving memiliki berbagai macam problem dan memiliki ciri-ciri sebagai
berikut :
1. Merumuskan masalah dengan jelas.
Dalam melakukan pembelajaran perlu adanya masalah sesuai dengan taraf kemampuan
peserta didik dan juga sesuai materi yang diajar.
2. Merumuskan penyelesaian masalah dengan berbagai pendekatan. Untuk
menyelesaikan masalah perlu adanya referensi dari buku,penelitian peserta didik
dll
3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana. Setelah merumuskan penyelesaian
masalah tentu perlu adanya pembuktian dari tiap tahap rencana penyelesaian
yang telah dirumuskan
4. Menguji Jawaban dan menarik kesimpulann.
Memeriksa jawaban setelah menyelesaikan masalah dan memberikan kesimpulan
Dalam problem solving terdapat beberapa keunggulan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui bagaimana cara siswa menghadapi berbagai macam
permasalahan
2. Para siswa di latih untuk menjadi aktif dan memiliki pemikiran yang insiatif
serta mempunyai sift rasa tanggung jawab. Pendidikan disekolah relevan dengan
kehidupan.
3. Cara untuk melatih peserta didik yang memiliki pemikiran yang cocok untuk
mengatasi permasalahan yang dapat mempunyai kemampuan yang tinggi
Dalam problem solving terdapat beberapa kelemahan sebagai berikut
1. Cara untuk menetapkan lokasi yang panjang melakukan cara meted belajar yang
lain dan memiliki waktu yang panjang.
2. Bagi peserta didik yang malas dan suka mengulur-ulur waktu adalah siswa yang
malas belajar
3. Peserta didik yang sangat suka untuk mencari bahan dari beberapa organisasi
sebagai bahan untuk belajar.
Ada beberapa cara metode problem solving sebagai berikut:
Problem solving memiliki beberapa langkah pembelajaran yang di terapkan yaitu:
1. Tenaga didik menjelaskan bagaimana tujuan untuk pembelajaran.
2. Tenaga didik mencari jalan keluar permasalahannya lalu iya mencari bagaimana
solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut .
3. Lalu pemateri mencri tau bagaimana caranya untuk mengatasi permasalahan dan
memberi tahu cara untuk memecahkan masalah tersebut.
4. Siswa dapat mencari pedoman yang dapat didukung untuk mengatasi berbagai
macam permasalahan yang telah di berikan tenaga didik..
5. Siswa dapat menyelesaikan berbagai macam solusi permasalahan dan siswa tau
caranya untuk mengatasi permasalahan tersebut.
6. Guru menerima hasil diskusi siswa dalam bentuk laporan .
Problem solving dalam pembelajaran memegang peranan yang sangat penting, dengan
mengetahui caara menyelesaikan masalah pembelajaran akan mudah dimengerti bagi
peserta didik.

10
Menurut dari Chotimah dan Fathurrohman berpendapat bahwa model dari pembelajaran
problem solving terdiri dari 6 tahap yaitu :
1. . Merumuskan Masalah
Kemampuan merumuskan masalah perlu adanya untuk mengetahui masalah dengan
jelas. sehingga, peserta didik akan lebih mudah dalam mempelajari masalah
2. Menelaah Masalah
cara ini perlu agar peserta didik dapat menganalisis masalah dari berbagai sudut dan
menggunakan pengetahuanya untuk memerinci masalah
3. . Merumuskan hipotesis
jawaban semestara terhadap masalah penelitian dengan memakai pemikiran dan
mengggunakan teori teori atau penemuan penemuan yang sudah ada
4. . Mengumpulkan dan mengelompokkan data
bagian ini berfungsi untuk mengelompokkan data dengan menggunakan tabel, gambar
atau diagram
5. Pembuktian hipotesis
setelah mengumpulkan data perlu adanya pembuktian hipotesis serta keterampilan
mengambil keputusan dan kesimpulan
6. Menentukan pilihan penyelesaian
peserta didik mampu membuat alternative dari penyelesaian dan dapat
memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan

11
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Penggunaan teknik dan metode yang inovatif dalam pembelajaran tentu dapat
menciptakan situasi pembelajaran yang kondusif. Peserta didik dalam kaitan ini ikut
terlibat secara langsung dalam menyerap informasi dan menyatakan kembali hasil
rekaman informasi yang diperolehnya sesuai dengan kemampuan individu peserta didik.
Melalui proses pembelajaran bahasa Indonesia yang dinamis diharapkan akan tercipta
suatu bentuk komunikasi lisan antara peserta didik dengan peserta didik lainnya yang
terpola melalui keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis sehingga
suasana pembelajaran terhindar dari kejenuhan.
3.1 Saran
Tidak ada satu motode pembelajaran yang paling sempurna. Yang ada adalah
satu kekurangan metode pembelajaran dapat ditutupi oleh satu model pembelajaran
yang lain. Oleh karena itu, perlu adanya upaya pemaduan beberapa metode
pembelajaran demi terciptanya tujuan pembelajaran yang lebih baik dan optimal.

12
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi (2017),”Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran Dalam Dinamika


Belajar Siswa”, CV Budi Utama, Yogyakarta

13

Anda mungkin juga menyukai