Anda di halaman 1dari 29

SOLUSI PENDIDIKAN DI MASA DEPAN

Disusun Oleh:
Kelompok 7 Indralaya

Muhammad Haekal Faiz 06131282227021 / 25


Synthia 06131282227022 / 26
Triya Fitriyani 06131282227023 / 27
Diyana Hafizah 06131282227024 / 28
Mgs. Fakhruddin Yanri 06131282227025 / 29
Rudi Saputra 06131282227026 / 30
Nisrina Safitri 06131282227027 / 31
Indah Puspita Sari 06131282227028 / 32
Dedek Sukma 06131282227029 / 33

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH :


Dra. Hasmalena, M.Pd.
Najlatul Fathia, M.Pd.

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat
menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang
“Solusi Pendidikan di Masa Depan”.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan


dan hambatan. Akan tetapi, dengan bantuan dari berbagai pihak, tantangan
tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang
setimpal dari Tuhan Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada kita semua.

Palembang, 11 Oktober 2022

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i


DAFTAR ISI ............................................................................................. ii
BAB I ......................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Rumusan Masalah......................................................................... 1
1.3. Tujuan .......................................................................................... 2
1.4. Manfaat ........................................................................................ 2
BAB II ....................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
2.1. Pendidikan di Masa Depan ............................................................... 3
2.2. Peran Pendidikan untuk Masa Depan ................................................ 4
2.2.1. Pentingnya Pendidikan ............................................................... 4
2.2.2. Pentingnya Pendidikan untuk Semua Kalangan .......................... 5
2.2.3. Kunci Keberhasilan Pendidikan Anak ........................................ 7
2.3. Tantangan Pendidikan di Masa Depan .............................................. 8
2.4. Solusi atau Upaya Pendidikan di Masa Depan ................................ 11
2.5. Hal yang Perlu Diperbaiki untuk Pendidikan Masa Depan .............. 13
2.6. Kebutuhan Pendidikan di Masa Depan ............................................ 16
2.7. Kompetensi yang Harus Dimilki Guru untuk Pendidikan di ............ 17
Masa Depan .......................................................................................... 17
BAB III .................................................................................................... 24
PENUTUP ............................................................................................... 24
3.1. Kesimpulan................................................................................. 24
3.2. Saran .............................................................................................. 25
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 26

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pendidikan merupakan jalan perbaikan dalam mencetak sumber daya
manusia yang berkualitas untuk masa depan bangsa. Tujuan nasional
Pendidikan diatur dalam undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 pasal 3,
tentang system Pendidikan nasional. Dalam UU tersebut dapat dijabarkan
lima tujuan Pendidikan, yakni membentuk manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Allah, memiliki akhlak yang baik, menjadi kreatif dan
mandiri.

Pendidikan masa depan adalah pendidikan yang tidak bebas nilai.


Pendidikan bernilai (meaning full education) adalah pendidikan yang
senantiasa mendasarkan pada aspek kebermanfaatan bagi perkembangan
kehidupan manusia. Pendidikan yang dilakukan tidak hanya berbasis ujian
dan penyelesaian masalah tekstual.

Proses pembelajaran dan pengajaran yang memajukan adalah ketika


pendidik atau pengajar memberikan banyak ruang kepada peserta didik
untuk mengembangkan potensi masing-masing. Individu lahir dengan segala
keunikan yang dibawanya. Unik itu berarti pembeda dari lainnya, bukan
kekurangan. Keunikan individu harus senantiasa dijaga dan dikembangkan
oleh pendidik atau pengajar.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa definisi dari Pendidikan?
2. Bagimana peran Pendidikan di Masa Depan?
3. Apa saja Tantangan Pendidikan di Masa Depan?
4. Bagimana Solusi atau Upaya Pendidikan di Masa Depan?
5. Apa saja yang perlu diperbaiki untuk Pendidikan di Masa Depan?
6. Bagaimana Kebutuhan Pendidikan di Masa Depan?
7. Apa saja Kompetensi yang Harus Dimilki Guru untuk Pendidikan di
Masa Depan?

1
2

1.3. Tujuan
1. Memahami definisi dari Pendidikan.
2. Memahami Peran Pendidikan di Masa Depan.
3. Memahami Tantangan dari Pendidikan di Masa Depan.
4. Memahami bagaimana Solusi atau Upaya Pendidikan di Masa
Depan.
5. Memahami Hal-Hal yang Perlu Diperbaiki untuk Pendidikan di
Masa Depan.
6. Memahami Kebutuhan Pendidikan di Masa Depan.
7. Memahami Kompetensi yang Harus Dimilki Guru untuk Pendidikan
di Masa Depan.

1.4. Manfaat
1. Agar penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya dapat
memahami definisi dari pendidikan.
2. Agar penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya dapat
memahami peran pendidikan di masa depan.
3. Agar penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya dapat
memahami tantangan dari pendidikan di masa depan.
4. Agar penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya dapat
memahami bagaimana solusi atau upaya pendidikan di masa depan.
5. Agar penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya dapat
memahami hal-hal yang perlu diperbaiki untuk pendidikan di masa
depan.
6. Agar penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya dapat
memahami kebutuhan pendidikan di masa depan.
7. Agar penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya dapat
memahami kompetensi yang harus dimilki guru untuk pendidikan di
masa depan.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pendidikan di Masa Depan
Pendidikan adalah proses sepanjang masa. Proses itu bermakna
dinamis, yaitu berjalan baik secara linier atau eksponensial. Sifat dinamis
untuk pendidikan juga bermakna bahwa akselesari kehidupan harus direspon
cepat dengan pelayanan pendidikan yang responsip. Jika pendidikan
memiliki basis aktivitas yang hanya sekedar mengulang masa lalu tanpa
mendekatkan diri pada aspek kontekstual kekinian, maka pendidikan akan
menjadi statis dan hanya akan menjadi kegiatan tidak memberikan implikasi
pada tataran solusi kehidupan kini. Dilihat dari sini, pendidikan harus
bersifat progresif dan mencerahkan.

Generasi ke depan setidaknya wajib memiliki beberapa karakteristik


guna menghadapi era serba fluktuatif. Diantara karakteristik itu adalah (1)
memahami potensi diri, (2) menempatkan potensi diri di tempat yang tepat,
(3) mampu menjadikan dirinya sebagai individu penggerak perubahan
masyarakat kea rah yang lebih baik.

Ketiga karakteristik itu dapat hadir bilamana proses pembelajaran


yang diselenggaran adalah proses yang menggembirakan, mencerahkan, dan
memajukan. Menggembirakan adalah segala aktivitas mulai dari
mendiagnosa kelas, memulai kelas, melakukan aktivitas inti pembelajaran,
melakukan refleksi sampai evaluasi di kelas maupun di luar kelas senantiasa
mengedepanan unsur-unsur kasih sayang. Jika kasih sayang telah dibangun
oleh pengajar atau pendidik kepada peserta didiknya, maka respon peserta
didik pun akan hadir dengan citra positif, yaitu ‘kegembiraan’. Terlepas
pembelajaran dan pengajaran itu dilaksanakan di level yang mana (usia dini,
dasar, menengah, atas, perguruan tinggi), tetap ‘kegembiraan’ itu harus
dihadirkan dalam proses itu.

Aspek berikutnya adalah ‘mencerahkan’. Mencerahkan bermakna


menginspirasi, memberi solusi, menebar sikap positif, dan menunjukkan
teladan sepanjang masa. Pendidik atau pengajar harus memiliki karakter

3
4

yang mencerahkan bagi peserta didiknya. Semakin cerah para pengajar atau
pendidiknya maka semakin hebat juga peserta didiknya. Dan yang terkahir
adalah ‘memajukan’. Proses pembelajaran dan pengajaran yang memajukan
adalah ketika pendidik atau pengajar memberikan banyak ruang kepada
peserta didik untuk mengembangkan potensi masing-masing. Individu lahir
dengan segala keunikan yang dibawanya. Unik itu berarti pembeda dari
lainnya, bukan kekurangan. Keunikan individu harus senantiasa dijaga dan
dikembangkan oleh pendidik atau pengajar. Agar potensi mereka
berkembang dengan baik sampai akhirnya mereka mengenal jati diri mereka
melalui karya-karya dirinya.

2.2. Peran Pendidikan untuk Masa Depan


Tujuan Pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan mengembangkan
potensi para peserta didik. Dengan begitu, diharapkan anak bangsa memiliki
ilmu, kepribadian baik, kreatifitas, dan memiliki rasa tanggung jawab
terhadap diri sendiri. Pendidikan merupakan jalan perbaikan dalam
mencetak sumber daya manusia yang berkualitas untuk masa depan bangsa.
Tujuan nasional Pendidikan diatur dalam undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 pasal 3, tentang system Pendidikan nasional. Dalam UU tersebut dapat
dijabarkan lima tujuan Pendidikan, yakni membentuk manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Allah, memiliki akhlak yang baik, menjadi
kreatif dan mandiri.

2.2.1. Pentingnya Pendidikan

Dengan bekal Pendidikan yang baik, masyarakat akan mendapatkan


peluang kerja yang baik di masyarakat dan masa depan yang cerah.
Ditambah dengan pesatnya kemajuan zaman dan teknologi di Indonesia,
Pendidikan harus dijadikan prioritas. Berikut ini adalah alasan pentingnya
Pendidikan untuk masa depan;

1. Membangun Karakter yang Baik, dengan Pendidikan massyarakat


dapat mempelajari tentang sopan santun dan hal-hal yang baik
lainnya.
5

2. Mengembangkan Rasa Percaya Diri, seseorang yang berpendidikan


akan berani dan percaya diri untuk tampil di depan khalayak dan
berani menghadapi tantangan dimasa depan.
3. Menciptakan generasi penerus bangsa, dengan Pendidikan mampu
untuk menciptakan generasi penerus yang ahli dalam berbagai
bidang. Hal ini berhubungan dengan tersediannya berbagai macam
jenjang Pendidikan dan jurusan yang tersedia diberbagai sekolah
ataupun universitas.
4. Mengetahui Hal yang Benar dan Salah, Pendidikan membuat
seseorang yang tidak tahu menjadi tahu. Selain itu, manusia akan
semakin mengerti mana hal yang baik dan hal yang kurang baik.

2.2.2. Pentingnya Pendidikan untuk Semua Kalangan

Menanamkan pentingnya pendidikan sejak dini, krusial, dan


sebaiknya tidak diabaikan. Berikut adalah manfaat pendidikan yang perlu
dijangkau.

1. Menjadi fondasi masa depan

Pendidikan yang baik bertindak seperti fondasi pada diri yang dapat
membentuk masa depan cerah. Lewat pendidikan, Anda akan belajar
mengolah kemampuan kognitif sekaligus sosial, dan mempersiapkan diri
untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

2. Membangun karakter

Pendidikan bukan hanya melulu berkutat pada pelajaran sesuai


kurikulum, seperti matematika atau sejarah, tetapi juga pembangunan
karakter. Dengan pendidikan yang layak, seseorang akan tertarik untuk
memiliki kepribadian yang baik sesuai harapan masyarakat.

3. Memaksimalkan potensi
6

Makna pendidikan bagi manusia selanjutnya adalah memaksimalkan


potensi atau bakat yang dimiliki seseorang. Setiap orang memiliki potensi
atau karakternya masing-masing yang dapat dimaksimalkan melalui sarana
pendidikan yang tepat. Seseorang yang mendapat pendidikan sejak dini
untuk hidup dengan lebih mandiri mengoptimalkan potensi yang diinginkan.

4. Peningkatan taraf hidup

Lewat pendidikan, seseorang akan memiliki kesempatan di masa


depan untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik dibanding saat ini.
Pentingnya pendidikan tinggi tersebut mungkin tidak akan bisa dilihat
dalam waktu dekat, tetapi manfaatnya dapat dipetik seseorang masuk ke
dunia kerja dan berhasil mendapatkan penghasilan yang mampu
meningkatkan taraf hidupnya.

5. Mengurangi angka kejahatan

Sebuah penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat menyatakan


anak yang teredukasi dengan baik memiliki kemungkinan lebih kecil untuk
melakukan tindak kejahatan dan masuk penjara. Sebaliknya, proporsi
kriminalitas semakin tinggi jika anak tidak sekolah atau putus sekolah
sebelum lulus SMA. Di Indonesia sendiri, pemerintah mewajibkan sejak
anak belajar selama 12 tahun yang dimulai tingkat sekolah dasar (SD)

6. Menciptakan satu kesempatan kerja yang lebih baik

Alasan mengapa pendidikan itu penting adalah terciptanya


kesempatan kerja yang lebih baik. mencari kerja suatu hal yang mudah.
kadang-kadang, Anda harus menemukan sebuah ratusan atau bahkan
menghasilkan kandidat lainnya untuk mendapatkan posisi di dalam
perusahaan. Namun, dengan latar belakang pendidikan yang baik, Anda
memiliki kesempatan untuk bersaing dan mendapatkan pekerjaan impian.

7. Peningkatan jumlah penghasilan


7

Dikutip dari Habitat Broward, orang yang memiliki edukasi tinggi


dan pengalaman lebih memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan
dengan penghasilan yang lebih tinggi pula. Pasalnya, perusahaan menyukai
kandidat dengan latar belakang pendidikan yang baik. Di mata perusahaan,
seseorang dengan latar belakang pendidikan yang dianggap lebih mampu
bekerja keras dan bisa mencapai tujuan.

8. Mengasah kemampuan dalam menyelesaikan masalah

Salah satu pentingnya pendidikan bagi manusia adalah mengasah


kemampuan dalam menyelesaikan masalah. Sebab, pendidikan mengajarkan
kita untuk dan mengembangkan pemikiran kritis serta logistik untuk
mencapai keputusan independen ketika mendapatkan masalah.

Ini salah menjadi satu alasan mengapa seseorang perlu mendapatkan


pendidikan yang baik sejak dini. Seiring berjalannya waktu, Anda dapat
bertemu dengan berbagai macam masalah dalam kehidupan.

9. Menciptakan masyarakat yang modern

Salah satu pentingnya pendidikan di Indonesia yang perlu diingat


adalah menciptakan masyarakat yang modern. Pendidikan dianggap sebagai
salah satu kunci utama di dalam masyarakat modern. Karena itu, seseorang
perlu belajar budaya, sejarah, hingga aspek penting lainnya agar mampu
berkontribusi pada masyarakat modern.

Tidak hanya itu, pengaruh pendidikan terhadap masyarakat ini dapat


membentuk karakter seseorang untuk menjadi pemimpin. Tidak hanya
dengan ilmu pengetahuan, tapi juga emosi yang baik.

2.2.3. Kunci Keberhasilan Pendidikan Anak

Setelah mengetahui pentingnya pendidikan untuk masyarakat, Anda


juga harus memahami aspek yang mendukung keberhasilan tersebut.
Memilih sekolah yang bagus saja tidak cukup karena kesuksesan pendidikan
seseorang sangat bergantung pada setidaknya tiga aspek, yaitu:
8

 Peran orangtua
Pentingnya pendidikan perlu ditanamkan sejak dini dari dalam
rumah. Jadi tidak heran kalau orangtua memiliki peran penting
dalam pendidikan anak. Orang tua biasanya adalah guru pertama
anak sebelum masuk ke lembaga PAUD manapun, Anda juga
memutuskan anak untuk masuk ke lembaga pendidikan yang baik.
Saat anak menginjak usia sekolah, orangtua juga harus terus
menyatukan perkembangan anak dengan terus menjalin komunikasi
yang baik dengan sekolah.
 Efektivitas sekolah
Tidak dipungkiri bahwa sekolah memainkan peran besar pada
pentingnya pendidikan. Di sekolah, seseorang akan belajar banyak
hal, seperti disiplin, kemampuan sosial, hingga mengontrol emosi.
Sekolah yang baik juga akan selalu berusaha melibatkan orangtua
dan komunitas dalam sistem belajar-mengajarnya sehingga tidak
terkesan menutup diri.
 Karakter guru
Pentingnya pendidikan juga dipengaruhi oleh karakter guru yang
akan bertindak sebagai pengasuh, pengajar, sekaligus panutan bagi
anak, setidaknya selama berada di sekolah.
Dengan bantuan guru pula anak akan belajar empati, saling
menghargai, maupun sikap religius. Oleh karena itu, guru sangat
disarankan untuk melihat anak sebagai individu yang berbeda agar
potensinya juga dapat tergali dengan maksimal.

2.3. Tantangan Pendidikan di Masa Depan


Dalam konteks pendidikan, melesatnya perkembangan teknologi
semakin mencitrakan wajah pendidikan yang serba mudah (terlepas dari sisi
kekurannya). Kemudahan ini diindikasikan dengan pertemuan virtual,
penugasan online, FGD dengan basis aplikasi, sampai evaluasi kinerja
berbasis IT semua. Segala kebutuhan dapat diterjemahkan dengan
pendekatan teknologi.
9

Sehingga, PR besar bagi para pendidik dan pengajar kini adalah


bagaimana pendidikan itu tidaklah sekedar transfer of knowledge dan
transfer of value akan tetapi bagaimana ‘transfer’ itu berubah bentuk
menjadi ‘tranform’. Kita sangat butuh para pendidik yang tidak hanya
memindahkan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai kehidupan itu melalu
pengajaran, tapi lebih urgen dari itu adalah bagaimana para pendidik atau
pengajar mampu mencetak peserta didik sesuai dengan kompetensi dan skill
yang dibutuhkan.

Oleh Karena itu, pendidikan masa depan adalah pendidikan yang


tidak bebas nilai. Pendidikan bernilai (meaning full education) adalah
pendidikan yang senantiasa mendasarkan pada aspek kebermanfaatan bagi
perkembangan kehidupan manusia. Pendidikan yang dilakukan tidak hanya
berbasis ujian dan penyelesaian masalah tekstual.

Selain itu, pengaruh teknologi pada pendidikan masa kini memang


sangat terlihat dewasa ini karena sistem pembelajaran di indonesia sendiri
sudah banyak yang mengaplikasikan teknologi dalam kegiatan belajar
mengajar. Sekarang hampir semua orang mengenal internet menurut survei
indonesia ada diperingkat ketiga didunia sebagai pengakses terbanyak
didunia. meskipun sudah banyak yang mengenal internet tapi tak sedikit
juga yang buta internet. ini bisa terjadi karena masih banyak orang yang
belum mengerti pentingnya teknologi dan biasanya dipengaruhi oleh rasa
ingin tahu yamg kurang. Oleh karena itu, disini saya menulis betapa
berpengaruhnya teknologi bagi masyarakat khususnya di bidang
pendidiakan. Penggunaan teknologi terbukti dapat meningkatkan minat
belajar anak karena tampilan yang lebih menarik sehingga akan terhindar
dari rasa jenuh selama mengikuti pelajaran.

Melihat dari gambaran pendidikan di masa depan tersebut.tentunya


kita harus mempersiapkan diri untuk transformasi tersebut. Konsep
pendidikan berbasis teknologi tidak semudah yang dibayangkan.mengapa
demikian, teknologi merupakan sesuatu yang terus berkembang mengikuti
perkembangan zaman.
10

Hal ini tentu menjadi sebuah tantangan besarbagi,kita yang baru terjun ke
dunia teknologi. Adapun tantangan yang harus dihadapi dalam pendidikan
di masa depan yaitu sebagai berikut.

1. Keterampilan Kolaborasi (Kolaborasi)

Kolaborasi merupakan proses pembelajaran yang memahami satu


dengan yang lainnya membantu dan melengkapi dalam melakukan tugas-
tugas, mampu bekerja sama secara kelompok dan beradaptasi Kolaborasi
dalam proses pembelajaran adalah suatu bentuk kerjasama dengan satu sama
lain saling membantu dan melengkapi dalam melakukan tugas-tugas tertentu
agar diperoleh suatu tujuan yang telah ditentukan. Memiliki kemampuan
dalam kerjasama dan mampu beradaptasi dalam berbagai peran dan
kelompok.

Jadi dapat dikatakan pembelajaran abad 21 harus mampu


memanfaatkan teknologi untuk mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu
diperlukan pendidik dalam merencanakan, melaksanakan dan
mengembangkan pembelajaran. (HNS)

2. Berpikir Kritis Dan Pemecahan Masalah (Kecakapan Berpikir Kritis


dan Memecahkan Masalah)

Seorang mahasiswa harus mampu berpikir kritis, bersifat mandiri,


berdisiplin diri dan memperbaiki proses berpikir sendiri. Hal itu
memerlukan komunikasi efektif dan pemecahan masalah untuk mengatasi
sikap egosentris. Berpikir kritis berarti mampu menuangkan pemikiran dan
alasan sesuai situasi, mampu mengambil keputusan dan solusi untuk
menyelesaikan masalah.

3. Berkomunikasi (Kecakapan Berkomunikasi)

Komunikasi merupakan proses penyampaian informasi, gagasan,


emosi dengan menggunakan simbol-simbol, kata-kata, gambar dan lainnya
sehingga membantu membangkitkan respons penerima. Dalam
11

berkomunikasi dibutuhkan bahasa yang mudah dipahami, menghargai


pendapat orang lain dan menjelaskan dengan pikiran yang logistik.

4. Keterampilan Kreativitas Dan Inovasi (Kreatifitas Inovasi)

Kreatifitas adalah bagaimana berpikir produktif memiliki daya cipta


pikir yangterbuka dan responsif. Berpikir secara kreatif berarti mampu
mengemukakan ide-ide kreatif yang konseptual dan praktikal. Jika
mengalami kegagalan untuk bangkit lagi dan menjadikanya sebagai
pembelajaran serta mampu beradaptasi dalam situasi baru dan memberikan
kontribusi positif di lingkungan sekitar.

2.4. Solusi atau Upaya Pendidikan di Masa Depan


Pendidikan berkewajiban mempersiapkan generasi baru yang
sanggup menghadapi tantangan zaman baru yang akan datang.
Pengembangan pendidikan dalam masyarakat yang sedang berubah dengan
cepat haruslah dilakukan secara menyeluruh dengan pendekatan sistematik-
sistematik. Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya merupakan kunci
keberhasilanbangsa dan negara Indonesia dalam abad 21 yang akan datang.
Berikut upaya untuk pendidikan dimasa depan:

1. Perubahan nilai dan sikap

Nilai dan sikap memegang peranan penting dalam menentukan


wawasan dan perilaku manusia. Nilai merupakan norma, acuan yang
seharusnya, dan atau kaidah yang akan menjadi rujukan perilaku. Nilai-nilai
tersebut dapat bersumber dari berbagai hal, seperti agama, hukum, adat
istiadat, moral dan sebagainya, baik yang tertulis maupun yang tidak
tertulis. Bagi bangsa Indonesia dengan masyarakat yang majemuk terjadi
variasi sistem nilai dan tata kelakuan (sebagai wujud ideal dari
kebudayaannusantara). Salah satu pengaruh nilai akan tampak dalam sikap
(attitude) seseorang. Kalau nilai masih bersifat umum, maka sikap selalu
terkait dengan objek tertentu dan disertai dengan kecenderungan untuk
bertindak sesuai dengan sikap terhadap objek tersebut (dapat positif ataupun
12

negatif). Sebagai kemampuan internal, kemungkinan berbagai alternatif


untuk bertindak.

Dalam sikap dapat dibedakan atas tiga aspek, yaitu : aspek kognitif,
aspek afektif, dan aspek konatif. Perubahan nilai dan sikap dalam rangka
mengantisipasi masa depan haruslah diupayakan sedemikian rupa sehingga
dapat diwujudkan keseimbangan dan keserasian antara aspek pelestarian dan
aspek pembaruan. Nilai-nilai luhur yang mendasari kepribadian dan
kebudayaan Indonesia seyogyanya akan tetap dilestarikan, agar terhindar
dari krisis identitas.

2. Pengembangan kebudayaan

Salah satu upaya penting dalam mengantisipasi masa depan adalah


upaya yang berkaitan dengan pengembangan kebudayaan dalam arti luas,
termasuk hal-ha1 yang berkaitan dengan sarana kehidupan manusia.
Kebudayaan mencakup unsur-unsur mulai dari system religi,
kemasyarakatan, pengetahuan, bahasa, kesenian, mata pencaharian, sampai
dengan system teknologi dan peralatan (Koentjaraningrat, 1974: 12). Unsur
terakhir tersebutlah yang paling mudah berubah dibandingkan dengan unsur
lainnya. Akan tetapi, perubahan masyarakat Indonesia dari masyarakat
pertanian kemasyarakat industri dan masyarakat informasi telah
menyebabkan keseluruhan unsur-unsur tersebut akan mengalami pengaruh
yang kuat.

Oleh karena itu, manusia Indonesia tidak hanya dipengaruhi oleh


budaya setempat (sesuai etnis yang ada di nusantara) dan budaya Indonesia
(yang berkembang dari puncak budaya-budaya nusantara tersebut), tetapi
juga menerima berbagai pengaruh "budaya dunia" (refleksi, 1990:3-4).
Dalam menghadapi berbagai pengaruh tersebut setiap individu diharapkan
dapat menyelaraskannya dengan baik, agar dapat menyesuaikan diri dengan
dunia yang selalu berubah tersebut dengan berhasil. Saling berpengaruh
dalam pengembangan kebudayaan di dunia ini, merupakan ha1 lumrah.

3. Pengembangan Sarana Pendidikan


13

Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi


masa depan karena pendidikan selalu berorientasi pada penyiapan peserta
didik untuk berperan di masa yang akan datang. Oleh karena itu,
pengembangan sarana pendidikan sebagai salah satu prasyarat utama untuk
menjemput masa depan dengan segala kesempatan dan tantangannya.
Khusus untuk menyongsong era globalisasi yang makin tidak terbendung,
terdapat beberapa ha1 yang secara khusus memerlukan perhatian dalam
bidang pendidikan. Santoso S. Hamijoyo (1990:33) "mengemukakan lima
strategi dasar dalam era globalisasi tersebut yakni :

1) pendidikan untuk pengembangan IPTEK, dipilih terutama dalam


bidang-bidang yang vital, seperti manufacturing pertanian, sebagai
modal utanla untuk menghadapi globalisasi.
2) pendidikan untuk pengembangan keterampilan manajemen,
termasuk bahasa-bahasa asing yang relevan untuk hubungan
perdagangan dan politik, sebagai instrument operasional untuk
berkiprah dalam globalisasi.
3) pendidikan untuk pengelolaan kependudukan, lingkungan, keluarga
berencana, dan kesehatan sebagai penangkal terhadap menurunnya
kualitas hidup dan hancurnya system pendukung kehidupan manusia.
4) pendidikan untuk pengembangan system nilai, termasuk filsafat,
agama dan teologi demi ketahanan social-budaya termasuk persatuan
dan kesatuan bangsa.
5) pendidikan untuk mempertinggi mutu tenaga kependidikan dan
kepelatihan termasuk pengelola sistem pendidikan formal dan non
formal, demi penggalakan peningkatan pemerataan mutu, relevansi,
dan efesiensi sumber daya manusia secara keseluruhan.

Oleh karena itu, diperlukan suatu program pendidikan yang kuat


dalam dasar keahlian yang akan memperluas wawasan keilmuan dan
membuka peluang kerjasama dengan bidang keahlian lainnya.

2.5. Hal yang Perlu Diperbaiki untuk Pendidikan Masa Depan


14

Pendidikan adalah hal utama yang perlu diperhatikan


keberadaannya. Karena pendidikan itu sangat penting untuk
keberlangsungan hidup seseorang maupun kebaikan bagi sebuah negara.
Dengan adanya pendidikan semua orang di dunia ini akan mendapatkan
ilmu yang akan sangat berguna nantinya. Tidak hanya itu dengan adanya
pendidikan juga dapat merubah perilaku seseorang untuk lebih baik lagi dan
juga untuk melatih etika yang baik pada setiap diri manusia. Untuk
memperbaiki dunia pendidikan memanglah bukan hal yang mudah. Adanya
peningkatan dalam pendidikan itu umumnya berawal dari program yang
sudah diterapkan di satuan pendidikan seperti SD, SMP, sampai SMA.

Dirjen GTK Kemendikbud mengatakan bahwa ada 4 aspek yang


perlu diperhatikan untuk meningkatkan pendidikan.

1. Kebijakan, meningkatkan kebijakan itu umumnya merupakan hal


yang penting. Karena kebijakan merupakan hal utama yang
berlaku secara nasional yang meliputi kurikulum juga ujian
nasional yang termasuk kedalam kebijakan distribusi dan
rekrutmen dari para guru.
2. Kepemimpinan kepala sekolah, jika sebuah sekolah memiliki
pemimpin yang kreatif dan juga inovasinya bagus maka bisa
membuat sekolah itu menjadi baik. Jadi untuk menempuh
pendidikan yang baik juga kita memerlukan seorang pemimpin
yang tentunya baik dalam berbagai aspek manapun.
3. Infrastruktur, yang dimaksud infrastruktur dalam pendidikan
yaitu sarana dan prasarana yang berkaitan dengan sekolah
maupun kampus. Hal itu mempengaruhi untuk meningkatkan
mutu pendidikan yang ada pada saatini. Bahkan di zaman
sekarang tidak hanya dari seorang guru siswa dapat mendapatkan
ilmu, tetapi melalui media sosial pun ilmu sudah bisa didapatkan.
4. Proses pembelajaran, proses pembelajaran yang mendorong
kreativitas juga inovasi yang bagus akan dapat meningkatkan
pendidikan. Karena proses pembelajaran yang menyenangkan
15

dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi yang ada didalam


diri setiap orang.

Selain itu untuk memperbaiki pendidikan di indonesia kita perlu


mengambil referensi dari negara-negara lain yang sudah terbukti akan
keberhasilannya dalam pendidikan. Seperti halnya sebagai berikut:

1. Sistem pendidikan terpadu di Eropa


Eropa sudah terkenal dengan negara yang memiliki sistem
pembelajaran yang sangat baik di Dunia ini lebih tepatnya di
finlandia yang letaknya di eropa bagian utara. Pendidikan di
finlandia ini dapat berhasil karena reformasi yang sudah di teliti
juga di terapkan pada sekolah formal disana. Tidak hanya
finlandia yang sudah berhasil dalam pendidikan di eropa. Tapi
juga ada Britanian Raya yang menerapkan sistem pendidikan
menjadi 5 tahap yaitu pendidikan awal dan juga pendidikan
tinggi.
2. Sistem pendidikan di Asia
Asia tidak kalah hebatnya dalam kemajuan pendidikan, di Asia
sendiri ada beberapa negara yang sudah berhasil dalam
pendidikan diantaranya ada Korea Selatan. Negara ini berhasil
dalam memajukan pendidikannya karena Korea Selatan tidak
tanggung-tanggung dalam mengeluarkan biaya demi untuk
kemajuan pendidikan negara tersebut. Lalu ada negara jepang
yang tidak kalah majunya dalam pendidikan. Negara ini
memiliki sistem pembelajaran dimana pada tahun pertama
sekolah yang menekankan pada pembangunan karakter dan juga
lebih memilih belajar kelompok daripada secara individu.
3. Sistem pendidikan di Kanada dan Selandia Baru
Sistem pendidikan di negara ini yaitu sistem belajarnya yang
diatur dan dijalankan oleh pemerintah daerahnya. Oleh karena
itu di negara Kanada itu memiliki sistem pembelajaran yang
berbeda setiap provinsinya. Walaupun memiliki sistem
16

pembelajaran yang berbeda-beda Kanada sudah memiliki


standar yang tinggi dalam pendidikan. Berbanding
terbalikdenganKanada, Selandia Baru negara ini memiliki
sistem pembelajaran yang sama dengan negara kita yaitu
dengan mulai dari usia dini sampai dengan pendidikan tinggi.
Namun Selandia Baru sudah berhasil dalam merancang tujuan
dari pendidikannya dan berhasil untuk mengembangkannya.

Untuk mewujudkan pendidikan yang maju dan berhasil dalam


memberikan sistem pendidikan yang berkualitas memang perlu akan adanya
peran pemerintah yang besar. Tapi jika hal itu tidak dibarengi dengan peran
dari masyarakat sendiri maka tujuan untuk mewujudkannya mungkin tidak
akan terjadi. Maka dari itu, untuk dapat pendidikan yang baik bagi
Indonesia secara merata harus ada peran masyarakat yang pro aktif dalam
memberikan kesempatan siswa untuk belajar.

2.6. Kebutuhan Pendidikan di Masa Depan


Kebutuhan pendidikan di masa depan antara lain sebagai berikut:

1. Menghasilkan SDM yang memiliki 3 ciri utama: menguasai Iptek,


memiliki kreativitas, dan solidaritas sosial.

Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) maksudnya


adalah seorang guru harus menghasilkan pelajar yang mampu menguasai
ilmu pengetahuan dan teknologi. Dimasa yang akan datang era pendidikan
akan memfokuskan pada penggunaan teknologi yang segala sesuatu itu
dilakukan dengan teknologi yang instan. Contohnya pada saat ini, kita
melakukan pembelajaran dari jarak jauh dengan menggunakan teknologi
handphone.

Selanjutnya menghasilkan SDM yang memiliki kreativitas,


pemerintah Indonesia sudah berusaha menumbuhkan ciri ini melalui
kurikulum merdeka, pemerintah berharap para pelajar dapat
17

mengembangkan kreativitasnya melalui tugas-tugas sekolah yang mengajak


siswa belajar mandiri dan menghasilkan sesuatu.

Lalu berikutnya menghasilkan SDM yang memiliki solidaritas


sosial. Ciri ini juga sudah mulai dibangun pemerintah kita melalui
kurikulum merdeka juga. Dengan membagi siswa dalam kelompok-
kelompok tertentu untuk menyelesaikan tugas sekolah. Dan ini
merupakansuatu langkah untuk mengajak para pelajar untuk memiliki
solidaritas sosial.

2. Membekali Kompetensi dengan kemampuan dasar: dasar


keagamaan, akademik dan sosial-pribadi.

Selain menghasilkan SDM yang menguasai iptek dll. Kebutuhan


pendidikan dimasa depan juga harus membentuk para pelajar yang
menguasai kemampuan dasar. Seperti dasar keagamaan, akademik dan
sosial-pribadi. Dasar keagamaan sangat penting ditanamkan kepada tiap
siswa sebagai penopang kehidupannya. Lalu selanjutnya dasar akademik
yaitu dasar pendidikan seperti membaca, menghitung, menulis dll. Dan yang
terakhir dasar sosial-pribadi yaitukarakter siswa yang lebih peduli terhadap
lingkungan sekitar.

3. Memanfaatkan Teknologi secara Maksimal

Selain menguasai iptek, pendidikan di masa depan juga harus lebih


memanfaatkan teknologi secara maksimal. Selain menjadikan teknologi
sebagai media penghubung dalam pembelajaran, kita juga dapat
menggunakan teknologi sebagai sumber dari materi-materi belajar yang kita
cari.

2.7. Kompetensi yang Harus Dimilki Guru untuk Pendidikan di


Masa Depan
Menurut UUDG No 14 Tahun 2005 Pasal 10 ayat 1 dan PP No. 19
Tahun 2005 Pasal 28 ayat 3, guru wajib memiliki kompetensi yang meliputi
18

kompetensi pedagogik, sosial,profesional dan kepribadian yang diperoleh


melalui pendidikan profesi. Dalam konteks kedua kebijakan tersebut,
kompetensi profesional guru dapat diartikan sebagai kebulatan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang diwujudkan dalambentuk seperangkat
tindakan cerdas dan penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang untuk
memangku jabatan guru sebagai profesi.

1. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi ini berkaitan dengan penguasaan materi. Kompetensi


pedagogikmerupakan kemampuan yang berkaitan dengan pemahaman siswa
dan pengelolapembelajaran yang mendidik dan dialogis. Secara substansi,
kompetensi ini mencakupkemampuan pemahaman terhadap siswa,
perancangan dan pelaksaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya.

Menurut Phelps & Lee (2003), seorang guru perlu selalu mengakses
prekonsepsi tentang pembelajaran yang dilakukan oleh guru-guru masa
depan dan mengenali aturan mainnya. Hal ini karena semakin majunya
IPTEK, berdampak pula padakemajuan masyarakat sehingga tuntutan
masyarakat terhadap pelayanan pendidikanyang lebih baik semakin
mendesak. Lebih lanjut dikemukakan bahwa mengajar adalah masalah
bagaimana mengokomunikasikan materi kepada siswa dengancaradan
strategi yang baik sehingga siswa dengan mudah menangkap dan menguasai
materi tersebut.

Guru yang memiliki kompetensi pedagogik yang baik, ia mampu


memahami apayang dibutuhkan dan diinginkan siswa dalam proses
pembelajaran. Ia mengetahui seluas dan sedalam apa materi yang akan
diberikan pada siswanya sesuai denganperkembangan kognitifnya. Guru
memiliki pengetahuan, tetapi mengetahui jugabagaimana cara
menyampaikan kepada siswanya. Selain itu, ia memiliki banyakvariasi
mengajar dan menghargai masukan dari siswa (Rudduck & Flutter, 2004).
19

Seorang guru yang ahli dibidang ilmu tertentu belum tentu ia ahli
dalam mengajarkan kepada orang lain. Hal initelah terbukti, seorang ahli
matematika dari LIPI diminta mengajar matematika agar prestasi belajar
matematika siswa meningkat. Kenyataannya ahli tersebut gagal sebagai
ilmu, bukan ahli dalam mengajarkan matematika (Supriadi, 1998).
Berdasarkan hal itu, seorang guru dikatakan kompeten, ahli, dan terampil
dalam mengajar, bila ia menguasai kompetensi pedagogik. Olehkarena
itulah dalam kerangka sertifikasi guru, kompetensi pedagogik perlu dikaji.

2. Kompetensi Sosial

Kompetensi ini berkaitan dengan kemampuan pendidik dapat


berinteraksi dengan baik, baik komunikasi dengan masyarakat, peserta
didik, lembaga pendidikan, sesama pendidik dan yang lainnya yang
menyangkut menuntun berinteraksi. Kompetensi sosial berkaitan dengan
kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi
dan bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik,
tenagakependidikan, orangtua/wali siswa, dan masyarakat sekitar. Guru
merupakan makhluk sosial. Kehidupan kesehariannya tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan bersosial, baik disekolah maupun dimasyarakat.
Maka dari itu, guru dituntut memiliki kompetensi sosial yang memadai.

Kompetensi sosial menuntut guru selalu berpenampilan menarik,


berempati, sukabekerja sama, suka menolong, dan memiliki kemampuan
yang baik dalam berkomunikasi. Diantara berbagai bentuk komunikasi, kita
mengenal komunikasi edukatif, yaitu yang berlangsung dalam kerangka
mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran (Sardiman, 2004). komunikasi
edukatif perlu dibedakan dari bentuk komunikasi yang lain karena memiliki
makna/arti dan tujuan spesifik sebagai komunikasi pembelajaran.

Barnes (1997) menyatakan bahwa salah satu kegagalan guru dalam


mengajar adalah disebabkan interaksi dan berbagai kekurangan dalam
komunikasi. Seiring guru memvisualisasikan ilmu yang ada dalam dirinya
hanya untuk diriya sendiri, artinya ia tidak memikirkan apakah pola pikir
20

siswa sama dengan pola pikirnya. Akibatnya, tidak terjalin interaksi yang
baik sehingga terjadilah kegagalan belajar siswa yang berdampak pada tidak
terkuasainya materi ajar dengan baik. Lebih lanjut, dikatakan Douglas
bahwa dalam mengajukan pertanyaan pun seorang guru harus memiliki cara
berkomunikasi yang baik, agar siswa termotivasi untuk berpikir dan
menjawab.

Kompetensi sosial penting dimiliki oleh seorang guru karena


memengaruhi kualitas pembelajaran dan motivasi belajar siswa. Hubungan
yang akrab anatara gurudan siswa menyebabkan siswa tidak takut atau ragu
mengungkapkan permasalahan belajarnya (Strahan, 2003). Hubungan yang
demikian hanya dapat tercipta bila seorang guru memiliki kemampuan
bergaul dan berkomunikasi yang baik. Selain itu, untuk menciptakan kultur
sekolah yang baik, guru juga harus mampu menciptakan suasana kerja yang
baik melalui pergaulan dan komunikasi yang baik dengan teman sejawat dan
orang-orang yang ada di lingkungan sekolah, bahkan dengan orang tua/wali
siswa dan masyarakat. Kemampuan bergaul dan berkomunikasi yang baik
itulah yang akan diuji dalam sertifikasi guru. Kompetensi sosial merupakan
kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat yang sekurang-kurangnya
meliputi kompetensi untuk :

1) Berkomunikasi lisan, tulis, atau isyarat secara santun.


2) Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara
fungsional.
3) Bergaul secara efektif dengan siswa, sesama pendidik, tenaga
kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orangtua atau wali
siswa.
4) Bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan
mengindahkannorma serta sistem nilai yang berlaku, dan
5) Menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.

3. Kompetensi Profesional
21

Kompetensi profesional guru menggambarkan tentang kemampuan


yang harus dimiliki oleh seseorang yang mengampu jabaatan sebagai
seorang guru, artinya kemampuan yang ditampilkan itu menjadi ciri
keprofesionalannya (Usman, 2000). tidak semua kompetensi yang dimiliki
seseorang menunjukkan bahwa dia profesional karena kompetensi
profesional tidak hanya menunjukan apa dan bagaimanamelakukan
pekerjaan, tetapi juga menguasai kerasionalan yang dapat
menjawabmengapa hal itu dilakukan berdasarkan konsep dan teori tertentu.

Kompetensi profesional merupakan kemampuan yang berkaitan


dengan penguasaan materi pembelajaran bidang studi secara luas dan
mendalam yang mencakup penguasaan substansi keilmuan yang menangui
materi kurikulum tersebut, serta menambah wawasan keilmuan sebagai
guru.

Guru yang mempunyai kompetensi profesional harus memilah dan


memilih serta megelompokkan materi pembelajaran yang akan
disampaikannya kepada siswa sesuai dengan jenisnya. Tanpa kompetensi
tersebut, dapat dipastikan bahwa guru tersebut akan menghadapi berbagai
kesulitan dalam membentuk kompetensi siswa, bahkanakan gagal dalam
melaksanakan pembelajaran.

Schraw, er.al (2005) menyatakan seorang guru memerlukan waktu 5


sampai 10tahun atau 10.000 jam untuk menjadi seseorang guru yang ahli.
Dalamperjalananyang lama itu, guru harus mengembangkan pembelajaran
lebih lanjut danmeningkatkan penguasaan materi. Hal ini menunjukan
bahwa untuk menjadi guruyang ahli (profesional) bukanlah cara yang
mudah, tetapi harus melalui perjalananpanjang disertai pengembangan diri
yang terus-menerus.

Kompetensi guru profesional menurut pakar pendidikan seperti


(Uno, 2007), sebagai seorang guru agar mampu menganalisis,
mendiagnosis, dan memprognosis situasi pendidikan. Guru yang memiliki
kompetensi profesional perlu menguasai, antara lain :
22

1) Disiplin ilmu pengetahuan sebagai sumber bahan pelajaran.


2) Bahan ajar yang diajarkan.
3) Pengetahuan tentang karakteristik siswa.
4) Pengetahuan serta penguasaan merode dan model mengajar.
5) Penguasaan tehadap prinsip-prinsip teknologi pembelajaran, dan
6) Pengetahuan terhadap penilaian, dan mampu merencanakan,
memimpin, gunakelancaran proses pendidikan.

Profesional berasal dari kata sifat yang berani sangat mampu


melakukan suatu pekerjaan. Sebagai kata benda, profesional kurang lebih
berarti orang yang melaksanakan sebuah profesi dengan menggunakan
profesiensi seperti pencaharian. Supriadi (1999), menyatakan bahwa
profesional merujuk pada dua hal. Pertama, penampilan seseorang yang
sesuai dengan tuntutan yang seharusnya. Kedua, kinerjayang dituntun sesuai
standar yang telah diterapkan (dokter, lawyer). Jadi, profesional adalah
orang yang melaksanakan tugas profesi keguruan dengan penuh tanggung
jawab dan dedikasi tinggi dengan sarana penunjang berupa bekal
pengetahuan yang dimilikinya sesuai dengan standar yang telah diterapkan.

Dengan demikian, profesional merujuk pada dua hal, yaitu orang


yang menyandang suatu profesi dan kinerja atau performance seseorang
dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan profesinya, tujuh tahapan menuju
status profesional, antara lain :

1) Penentuan spesialisasi bidang pekerjaan.


2) Penentuan tenaga ahli yang memenuhi persyaratan.
3) Penentuan pedoman kerja sebagai landasan kerja.
4) Peningkatan kreativitas kerja sebagai usaha untuk menciptakan
sesuatu yang lebih baik.
5) Penentuan tanggung jawab kerja.
6) Pembentukan pelayanan yang ketat dan penilaian dari masyarakat
pengguna jasa profesi.
7) Pembentukan organisasi kerja untuk mengatur tenaga kerja.
23

4. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi kepribadian menuntut seorang pendidik mempunyai


kepribadian yang baik, diantaranya amanah, dapat dipercaya, jujur dan
bertanggung jawab. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan
personal yang mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif,
berwibawa, menjadi teladan bagi siswa, dan berakhlak mulia.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pendidikan adalah proses sepanjang masa. Proses itu bermakna
dinamis, yaitu berjalan baik secara linier atau eksponensial. Sifat dinamis
untuk pendidikan juga bermakna bahwa akselesari kehidupan harus direspon
cepat dengan pelayanan pendidikan yang responsip. Jika pendidikan
memiliki basis aktivitas yang hanya sekedar mengulang masa lalu tanpa
mendekatkan diri pada aspek kontekstual kekinian, maka pendidikan akan
menjadi statis dan hanya akan menjadi kegiatan tidak memberikan implikasi
pada tataran solusi kehidupan kini. Dilihat dari sini, pendidikan harus
bersifat progresif dan mencerahkan.

Tujuan Pendidikan adalah untuk mencerdaskan dan mengembangkan


potensi para peserta didik. Dengan begitu, diharapkan anak bangsa memiliki
ilmu, kepribadian baik, kreatifitas, dan memiliki rasa tanggung jawab
terhadap diri sendiri. Adapun alasan pentingnya pendidikan di Masa Depan,
yaitu: Membangun karakter yang baik, Mengembangkan rasa percaya diri,
Menciptakan generasi penerus bangsa, Mengetahui hal yang benar dan
salah.
Tantangan dari pendidikan di masa depan pada umumnya terjaid
karena pengaruh teknologi pada pendidikan masa kini memang sangat
terlihat dewasa ini karena sistem pembelajaran di indonesia sendiri sudah
banyak yang mengaplikasikan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar.
Sekarang hampir semua orang mengenal internet menurut survei indonesia
ada diperingkat ketiga didunia sebagai pengakses terbanyak didunia.
meskipun sudah banyak yang mengenal internet tapi tak sedikit juga yang
buta internet.
Solusi yang dapat diberikan pula, yaitu: Perubahan nilai dan sikap,
Pengembangan kebudayaan, Pengembangan sarana pendidikan. Selain itu,
ada hal-hal yang perlu diperhatikan, sebagi berikut:
1) Kebijakan

24
25

2) Kepemimpinan kepala sekolah


3) Infrastuktur
4) Proses pembelajaran
Kebutuhan untuk pendidikan di masa depan meliputi: Menghasilkan
SDM yang memiliki 3 ciri utama: menguasai Iptek, memiliki kreativitas,
dan solidaritas sosial; Membekali Kompetensi dengan kemampuan dasar:
dasar keagamaan, akademik dan sosial-pribadi; Memanfaatkan teknologi
secara maksimal.
Kompetensi yang perlu dimilki guru untuk pendidikan di masa
depan, yaitu:
1) Kompetensi Pedagogik
2) Kompetensi Sosial
3) Kompetensi Profesional
4) Kompetensi Kepribadian

3.2. Saran
Dengan adanya makalah ini diharapkan para pembaca memahami
bagaimana sebenarnya Pendidikan di Masa Depan. Selain itu, para pembaca
juga diharapkan mampu memahami bagaimana tantangan dan juga solusi
yang bisa diberikan untuk pendidikan di masa depan.

Karena pada zaman yang modern ini, dimana pembelajaran sudah


menggunakan teknologi maka diperlukannya hal-hal yang menjadi perhatian
dan kebutuhan agar pendidikan menjadi lebih baik lagi khususnya di Negara
tercinta kita Indonesia.

Akan tetapi makalah kami masih jauh dari sempurna sehingga penulis
menerima setiap saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini jadi
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2022, April 7). Pentingnya Pendidikan Untuk Masa Depan Kita.
From: https://smaitattaufiq.sch.id/pentingnya-pendidikan-untuk-
masa-depan-kita/

Khairunnisa, H. (2021, Juni 9). Pentingnya Pendidikan Untuk Masa Depan.


From: https://www.kabarpendidikan.id/2021/06/pentingnya-
pendidikan-untuk-masa-depan.html

Manan, N. A. (2022, Januari 10). Pendidikan Masa Depan. Teknologi


informasi STKIP: Kuningan Jawa barat. From:
http://news.upmk.ac.id/home/post/pendidikan.masa.depan.html

Dra. Tin Indrawati, M.Pd. 2014. Peranan dan upaya pendidikan dalam
mengantisipasi masa depan. Repository.unp.ac.id.

Rahmawati, D. 2021. Fokus utama yang harus diperbaiki di Dunia


Pendidikan saat ini. UniversitasPendidikan Indonesia. Januari 2021.
From: (PDF) Fokus utama yang harus diperbaiki di Dunia
Pendidikan saat ini (researchgate.net)

Paneman, Meta. 2021. Kompetensi Guru Penunjang Keberhasilan Peserta


Didik. From: http://masgun.blog.unnes.ac.id/pengembangan-
kurikulum/prospek-pengembangan-kurikulum-masa-depan/ Diakses
pada 9 Oktober 2022, pukul 19.41 WIB.

26

Anda mungkin juga menyukai