Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL JURNAL REVIEW

PENDEKATAN PEMBELAJARAN

Dosen Pengampu : Jubaidah Hasibuan S.Pd,M.Pd.

KELOMPOK VIII

Disusun Oleh :

1. Melisa Pratiwi Sijabat (12133111107)


2. Iga Mawwadah Siagian (1213311118)
3. Esi Butar Butar (1213311107)

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FIP 2021

Alamat : Jl. William Iskandar Ps. V, Kenangan Baru, Kec. Percut Sei Tuan,
Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20221
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME yang telah memberikan rahmat dan KaruniaNya
sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas penulisan jurnal yang berjudul “PENDEKATAN
PEMBELAJARAN “ ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan Critical Jurnal Review ini adalah untuk memenuhi
tugas Dosen mata kuliah Keterampilan Dasar Pendidikan Luar Sekolah .Selain itu juga
bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Jubaidah Hasibuan, S.Pd,M.Pd , selaku
Dosen mata kuliah Keterampilan Dasar Pendidikan Luar Sekolah, yang telah memberikan
tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang Kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Jurnal Review ini.

Kami menyadari, Critical Jurnal Review yang saya tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Kami nantikan demi
kesempurnaan Critical Jurnal Review

Medan, 23 September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR .............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI......................................................................................................................................... ii
BAB I ................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang CJR .................................................................................................................. 1
1.2 Tujuan ..................................................................................................................................... 2
1.3 Rumusan Masalah.................................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................................ 3
Tinjauan konseptual .......................................................................................................................... 3
A. IDENTITAS JURNAL .................................................................................................................... 3
JURNAL PERTAMA...................................................................................................................... 3
JURNAL KEDUA .......................................................................................................................... 9
BAB III ............................................................................................................................................. 13
PEMBAHASAN ................................................................................................................................. 13
3.1 KELEBIHAN............................................................................................................................. 13
A. JURNAL PERTAMA................................................................................................................ 13
B. JURNAL KEDUA .................................................................................................................... 13
3.2 KELEMAHAN .......................................................................................................................... 14
A. JURNAL PERTAMA................................................................................................................ 14
B. JURNAL KEDUA .................................................................................................................... 14
BAB IV ............................................................................................................................................. 15
PENUTUP......................................................................................................................................... 15
4.1 KESIMPULAN ......................................................................................................................... 15
4.2 SARAN ................................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang CJR
Di era globalisasi seperti ini semua aspek kehidupan dituntut untuk terus maju dan
berkembang dengan cepat. Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia terus
diupayakan dan dikembangkan seiring dengan perkembangan jaman yang semakin global.
Peningkatan sumber daya manusia juga berpengaruh terhadap dunia pendidikan. Pendidikan
merupakan ujung tombak dalam pengembangan sumber daya manusia harus bisa berperan aktif
dalam meningkatkan kualitas dan juga kuantitas. Upaya pengembangan tersebut harus sesuai
dengan proses pengajaran yang tepat agar anak didik dapat merima didikan dengan baik.
Dewasa ini, proses belaja mengajar di sekolah baik SD, SMP, maupun SMA masih
menggunakan paradigma lama, yaitu didominasi oleh peran dan kegiatan guru, dimana guru
yang lebih aktif dalam mengajar daripada peserta didiknya. Peserta didik hanya mendengarkan
penjelasan yang guru sampaikan. Peserta didik cendrung tidak diajak untuk mengetahui dan
memahami peristiwa dan konsep mengenai materi fisika kurrang dikuasai oleh peserta didik
dan peserta didik pun lambat dalam memahami materi pembelajaran fisika
Dalam kegiatan belajar mengajar sangat diperlukannya interaksi antara guru dan murid
yang memiliki tujuan. Agar tujuan ini dapat tercapai sesuai dengan target dari guru itu sendiri,
maka sangatlah perlu terjadi interaksi positif yang terjadi antara guru dan murid. Dalam
interaksi ini, sangat perlu bagi guru untuk membuat interaksi antara kedua belah pihak berjalan
dengan menyenangkan dan tidak membosankan. Hal ini selain agar mencapai target dari guru
itu sendiri, siswa juga menjadi menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, serta lebih
merasa bersahabat dengan guru yang mengajar.
Sehingga dalam mengajar diperlukan pendekatan dalam pembelajaran , pendidik harus
pandai menggunakan pendekatan secara arif dan bijaksana. Pandangan guru terhadap anak
didik akan menentukan sikap dan perbuatan.
Pendekatan pembelajaran mempunyai peranan penting dalam proses belajar mengajar.
Di samping dapat menarik perhatian siswa, pendekatan pembelajaran juga dapat
menyampaikan pesan yang ingin disampaikan dalam setiap mata pelajaran. Penerapan
pendekatan pembelajaran di sekolah, guru dapat menciptakan suasana belajar yang menarik
perhatian dengan memanfaatkan pendekatan pembelajaran yang kreatif, inovatif dan variatif
sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan mengoptimalkan dan berorientasi pada
prestasi belajar.
1
Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang baik.
Upaya peningkatan mutu pendidikan diharapkan dapat menaikkan harkat dan martabat
manusia Indonesia.

Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut maka jalur pendidikan luar sekolah menjadi
sarana yang tepat. Hal ini disebabkan pendidikan luar sekolah melakukan pendidikan yang
berlangsung sepanjang hayat dan berkelanjutan sehingga potensi yang dimiliki seseorang dapat
dikembangkan secara maksima.

1.2 Tujuan
1. untuk meningkatkan kreativitas penulis agar lebih mampu bereksperimen dan
2. Untuk mengetahui mengenai pendekatan pembelajaran
3. berpikir dalam melakukan pola pikir agar lebih baik
4. Untuk mempermudah dalam memahami inti dari penelitian yang telah dilakukan
5. Memenuhi tugas kelompok CJR
6. Untuk menambah wawasan penulis sesuai dengan jurusan yang ditekuni mahasiswa

1.3 Rumusan Masalah


CJR ini berisi penjelasan mengenai pendekatan dalam pembelajaran. Beberapa permasalahan
akan dibahas antara lain :
1. Mencari tahu apa Pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran
2. Memahami metode yang paling cocok dengan diri individu siswa
3. Memgidentifikasi kekurangan dan kelebihan jurnal

2
BAB II

Tinjauan konseptual
A. IDENTITAS JURNAL

JURNAL PERTAMA

Judul Jurnal Permainan tradisional: suatu pendekatan dalam mengembangkan


physical literacy siswa sekolah dasar
halaman 17 halaman
Tahun terbit 2020
Penulis JURNAL SPORTIF
Reviewer Melisa Pratiwi Sijabat, Esi Butar-butar, dan Iga Mawwadah
Volume 6 No. 1, April 2020

Tanggal di review 21 September 2021


Alamat https://paperity.org/p/251446760/permainan-tradisional-suatu-
pendekatan-dalam-mengembangkan-physical-literacy-siswa
Abstrak Penelitian Physical Literacy (PL) merupakan keterampilan yang harus dimiliki
siswa sebagai akibat adanya pergeseran capaian pembelajaran
pendidikan jasmani (penjas). Akan tetapi, belum banyak bentuk
aktivitas pembelajaran yang bisa digunakan untuk mengembangkan
PL. Untuk itu, penelitian ini dilakukan bertujuan untuk menemukan
aktivitas pembelajaran yang dapat mengembangkan PL. Eksperimen
dilakukan dengan mengimplementasikan permainan tradisional yang
dimodifikasi terdiri atas tujuh permainan yaitu lempar kaleng, lempar
telur penyu, sumpitan, balap balon, estafet kelereng, bakiak, dan
engklek. Penelitian diujicobakan terhadap siswa sekolah dasar kelas
satu yang berjumlah lima puluh siswa. Hasil penelitian menunjukkan
adanya peningkatan pemahaman siswa dalam melakukan permainan,
keterampilan gerak, kesenangan, dan secara kumulatif telah terjadi
peningkatan pencapaian PL siswa. Peningkatan terjadi disebabkan
permainan tradisional yang dimodifikasi sesuai dengan karakteristik
siswa, disusun dengan mempertimbangkan prinsip dan aspek
pengembangan aktivitas pembelajaran. Berdasarkan hasil tersebut,

3
disimpulkan bahwa penggunaan permainan tradisional yang
dimodifikasi dapat dapat meningkatkan PL siswa sekolah dasar. Kata
kunci: permainan tradisional, physical literacy, siswa sekolah dasar.
Tujuan Penelitian untuk menemukan aktivitas pembelajaran yang dapat
mengembangkan PL
Subjek Penelitian siswa SD kelas satu dengan jumlah partisipan lima puluh siswa.
Assement Data Data diperoleh dengan metode eksperimen
Metode Penelitian 1. Eksperimen yang dilakukan menggunakan desain one shot
case study
2. Pelaksanaan ujicoba penelitian.
Langkah Penelitian Pelaksanaan ujicoba penelitian dilakukan dengan membagi siswa
menjadi beberapa kelompok dengan jumlah empat sampai lima siswa untuk
masing-masing. Setiap kelompok akan berlomba untuk menyelesaikan
tugas-tugas yang terdapat pada permainan tradisional.
Teknik Pengumpulan teknik observasi dengan menggunakan instrumen rubrik penilaian
Data
Kelebihan Penelitian 1. Penelitian dilakukan dengan langkah langkah yang terarah
2. Hasil penelitian akurat karena dilakukan dengan percobaan
secara langsung keepada subjek experiment.
Kekurangan Penelitian Hasil penelitiaan kurang rinci karena banyak jenis permainan yang
digunakah dalam experiment tetapi tidak dijelaskan Aspek
keterampilan gerak, Aspek kesenangan dan aspek pemahaman dari
tiap tiap permainan
Kesimpulan Permainan tradisional dapat mengembangkan PL siswa
sekolah dasar. Hasil ini berdasarkan adanya peningkatan yang dicapai
siswa dalam aspek pemahaman melakukan gerak, keterampilan
gerak, dan kesenangan dari uji coba pertama dan kedua. Selain itu
juga, adanya peningkatan pencapaian hasil pengukuran PL siswa dari
uji coba pertamuan pertama dan kedua.
Hasil yang dicapai disebabkan permainan tradisional yang
dimodifikasi sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa. Pada
aspek pemahaman dalam melakukan gerak disesuai dengan
kemampuan berpikir praoperasional siswa. Aspek keterampilan gerak

4
disesuaikan dengan keterampilan gerak fundamental yang merupakan
tahapan perkembangan gerak yang terjadi pada siswa. Aspek
kesenangan, permainan tradisional yang dikembangkan
menggunakan dengan pendekatan bermain dan aktivitas yang
dirancang menantang, sehingga menarik minat siswa. Selain itu,
modifikasi permainan dilakukan dengan mempertimbangkan prinsip
dan aspek pengembangan aktivitas pembelajaran untuk siswa SD.
Referensi Abels, K. W., & Bridges, J. M. (2010). Teaching movement
education: Foundations for active lifestyles. Champaign II: Human
Kinetics. Akbari, H., Abdoli, B., Shafizadeh, M., Khalaji, H., Haji, H.
S., & Ziaei, V. (2009). The effect of traditional games in fundamental
motor skill development in 7-9 year-old boys. 123–129.
https://doi.org/10.1080/02701367.2016.1164009. Butler, J., &
Griffin, L. (2010). More teaching games for understanding: Moving
globally. Human Kinetics.
Byl, J., & Kloet, B. V. (2014). Physical education for homeschool,
classroom, and recreation settings: 102 games with variations.
Human Kinetics. Castelli, D. M., Centeio, E. E., Beighle, A. E.,
Carson, R. L., & Nicksic, H. M. (2014). Physical literacy and
comprehensive school physical activity programs. Preventive
Medicine, 66, 95–100. https://doi.org/10.1016/j.ypmed.2014.06.007.
Coker, C. A. (2017). Motor learning and control for practitioners.
New York: Routledge. Corbin, C. B. (2016). Implications of physical
literacy for research and practice: A commentary. Research Quarterly
for Exercise and Sport, 87(1), 14–27.
https://doi.org/10.1080/02701367.2016.1124722. Domville, M.,
Watson, P. M., Richardson, D., & Graves, L. E. F. (2019). Children’s
perceptions of factors that influence PE enjoyment: a qualitative
investigation. Physical Education and Sport Pedagogy, 1–13.
https://doi.org/10.1080/17408989.2018.1561836. Edwards, L. C.,
Bryant, A. S., Keegan, R. J., Morgan, K., & Jones, A. M. (2017).
Definitions, foundations and associations of physical literacy: a
systematic review. Sports Medicine, 47(1), 113–126.

5
https://doi.org/10.1007/s40279-016-0560-7. Fedewa, A. L., & Ahn,
S. (2011). The effects of physical activity and physical fitness on
children’s achievement and cognitive outcomes: a meta-analysis.
Research Quarterly for Exercise and Sport, 82(3), 521–535.
https://doi.org/10.1080/02701367.2011.10599785. Gelisli, Y., &
Yazici, E. (2015). A study into traditional child games played in
Konya region in terms of development fields of children. Procedia-
Social and Behavioral Sciences, 197, 1859–1865.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2015.07.247. Giblin, S., Collins, D.,
& Button, C. (2014). Physical literacy: importance, assessment and
future directions. Sports Medicine, 44(9), 1177– 1184.
https://doi.org/10.1007/s40279-014-0205-7. Goodway, J. D., Ozmun,
J. C., & Gallahue, D. L. (2019). Understanding motor development:
Infants, children, adolescents, adults. Jones & Bartlett Learning.
Hanief, Y. N., & Sugito, S. (2015). Membentuk gerak dasar pada
siswa sekolah dasar melalui permainan tradisional. Jurnal SPORTIF:
Jurnal Penelitian Pembelajaran, 1(1), 100–113.
https://doi.org/10.29407/js_unpgri.v1i1.575. Higgs, C., Balyi, I.,
Way, R., Cardinal, C., Norris, S., & Bluechardt, M. (2008).
Developing physical literacy: A guide for parents of children ages 0
to 12. Vancouver, BC: Canadian Sports Centres. Irmansyah, J.,
Lumintuarso, R., Sugiyanto, F. X., & Sukoco, P. (2020).
Children’s social skills throught traditional sport games in primaryi
schools. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 39(1), 39–53.
https://doi.org/10.21831/cp.v39i1.28210. Kovar, S. K. (2012).
Elementary classroom teachers as movement educators. McGraw-
Hill Companies. Kurniati, E. (2016). Permainan Tradisional dan
Perannya Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak.
Jakarta: Kencana. Lambrick, D., Westrupp, N., Kaufmann, S., Stoner,
L., & Faulkner, J. (2016). The effectiveness of a high-intensity games
intervention on improving indices of health in young children.
Journal of Sports Sciences, 34(3), 190–198.
https://doi.org/10.1080/02640414.2015.1048521. Lavega, P., Alonso,

6
J. I., Etxebeste, J., Lagardera, F., & March, J. (2014). Relationship
between traditional games and the intensity of emotions experienced
by participants. Research Quarterly for Exercise and Sport, 85(4),
457–467. https://doi.org/10.1080/02701367.2014.961048. Lobstein,
T., Jackson-Leach, R., Moodie, M. L., Hall, K. D., Gortmaker, S. L.,
Swinburn, B. A., … McPherson, K. (2015). Child and adolescent
obesity: part of a bigger picture. The Lancet, 385(9986), 2510– 2520.
https://doi.org/10.1016/S0140-6736(14)61746-3. Lundvall, S. (2015).
Physical literacy in the field of physical education–A challenge and a
possibility. Journal of Sport and Health Science, 4(2), 113–118.
https://doi.org/10.1016/j.jshs.2015.02.001. Nur, H. (2013).
Membangun karakter anak melalui permainan anak tradisional.
Jurnal Pendidikan Karakter, (1).
https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.1290. Pagani, L. S., Fitzpatrick, C.,
& Barnett, T. A. (2013). Early childhood television viewing and
kindergarten entry readiness. Pediatric Research, 74(3), 350–355.
https://doi.org/10.1038/pr.2013.105. Payne, V. G., & Isaacs, L. D.
(2017). Human motor development: A lifespan approach. Routledge.
Perdani, P. A. (2013). Peningkatan keterampilan sosial melalui
metode bermain permainan tradisional pada anak TK B. Jurnal
Pendidikan Usia Dini, 7(2), 234–250.
https://doi.org/10.21009/JPUD.072.10. Roetert, E. P., & MacDonald,
L. C. (2015). Unpacking the physical literacy concept for K-12
physical education: What should we expect the learner to master?
Journal of Sport and Health Science, 4(2), 108– 112.
https://doi.org/10.1016/j.jshs.2015.03.002. Santrock, J. W. (2014).
Essentials of life-span development. McGraw-Hill. Silverman, S., &
Mercier, K. (2015). Teaching for physical literacy: Implications to
instructional design and PETE. Journal of Sport and Health Science,
4(2), 150–155.
Children’s social skills throught traditional sport games in primaryi
schools. Jurnal Cakrawala Pendidikan, 39(1), 39–53.
https://doi.org/10.21831/cp.v39i1.28210. Kovar, S. K. (2012).

7
Elementary classroom teachers as movement educators. McGraw-
Hill Companies. Kurniati, E. (2016). Permainan Tradisional dan
Perannya Dalam Mengembangkan Keterampilan Sosial Anak.
Jakarta: Kencana. Lambrick, D., Westrupp, N., Kaufmann, S., Stoner,
L., & Faulkner, J. (2016). The effectiveness of a high-intensity games
intervention on improving indices of health in young children.
Journal of Sports Sciences, 34(3), 190–198.
https://doi.org/10.1080/02640414.2015.1048521. Lavega, P., Alonso,
J. I., Etxebeste, J., Lagardera, F., & March, J. (2014). Relationship
between traditional games and the intensity of emotions experienced
by participants. Research Quarterly for Exercise and Sport, 85(4),
457–467. https://doi.org/10.1080/02701367.2014.961048. Lobstein,
T., Jackson-Leach, R., Moodie, M. L., Hall, K. D., Gortmaker, S. L.,
Swinburn, B. A., … McPherson, K. (2015). Child and adolescent
obesity: part of a bigger picture. The Lancet, 385(9986), 2510– 2520.
https://doi.org/10.1016/S0140-6736(14)61746-3. Lundvall, S. (2015).
Physical literacy in the field of physical education–A challenge and a
possibility. Journal of Sport and Health Science, 4(2), 113–118.
https://doi.org/10.1016/j.jshs.2015.02.001. Nur, H. (2013).
Membangun karakter anak melalui permainan anak tradisional.
Jurnal Pendidikan Karakter, (1).
https://doi.org/10.21831/jpk.v0i1.1290. Pagani, L. S., Fitzpatrick, C.,
& Barnett, T. A. (2013). Early childhood television viewing and
kindergarten entry readiness. Pediatric Research, 74(3), 350–355.
https://doi.org/10.1038/pr.2013.105. Payne, V. G., & Isaacs, L. D.
(2017). Human motor development: A lifespan approach. Routledge.
Perdani, P. A. (2013). Peningkatan keterampilan sosial melalui
metode bermain permainan tradisional pada anak TK B. Jurnal
Pendidikan Usia Dini, 7(2), 234–250.
https://doi.org/10.21009/JPUD.072.10. Roetert, E. P., & MacDonald,
L. C. (2015). Unpacking the physical literacy concept for K-12
physical education: What should we expect the learner to master?
Journal of Sport and Health Science, 4(2), 108– 112.

8
https://doi.org/10.1016/j.jshs.2015.03.002. Santrock, J. W. (2014).
Essentials of life-span development. McGraw-Hill. Silverman, S., &
Mercier, K. (2015). Teaching for physical literacy: Implications to
instructional design and PETE. Journal of Sport and Health Science,
4(2), 150–155.

JURNAL KEDUA

Judul Jurnal Pendekatan Andragogi Dalam Pemberdayaan Generasi Muda Melalui Pendidikan
Luar Sekolah
halaman 5 Halaman
Tahun terbit 2020
Penulis Adha Farizal, Ismaniar
Reviewer Melisa Pratiwi Sijabat, Esi Butar-butar, dan Iga Mawwadah
ISSN 2614-3097
VOLUME 4 Nomor 3 Tahun 2020
Tanggal di 21 September 2021
review
Alamat https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/840/756
Abstrak Kajian ini dilatarbelakangi oleh masih banyaknya generasi muda yang terkesan tidak
Penelitian peduli dengan masa depannya. Padahal generasi muda adalah calon pemimpin depo.
Penelitian ini membahas tentang pendekatan andragogis dalam pemberdayaan
generasi muda melalui pendidikan luar sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk membahas penggunaan pendekatan andragogis dalam pemberdayaan
generasi muda melalui pendidikan luar sekolah meliputi: 1) Hakikat pendidikan
luar sekolah, 2) Esensi dari pemberdayaan remaja, 3) Sifat pendekatan Andragogis.
4) Pendekatan andragogis dalam memberdayakan generasi muda melaluipendidikan
luar sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka dimana penelitian
dengan studi kepustakaan merupakan penelitian yang memiliki persiapan yang sama
dengan penelitian lainnya, namun sumber dan metode pengumpulan datanya
adalah mengambil data dari perpustakaan, membaca, mencatat, dan mengolah
bahan penelitian. Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah dilakukan
maka dapat disimpulkan; : 1) Pendidikan non sekolah adalah pendidikan

9
nonformal berkualitas yang merupakan investasi masa depan bangsa yang
menghasilkan warga negara yang berpendidikan dan cerdas serta merupakan aset
yang menentukan eksistensi dan kemajuan bangsa dalam berbagai dimensi
kehidupan. 2) Hakekat Pemberdayaan Generasi Muda, pemuda merupakan
penerus perjuangan generasi sebelumnya untuk mewujudkan cita-cita bangsa. 3)
Pendekatan andragogi, andragogi adalah proses untuk melibatkan peserta didik
dewasa ke dalam suatu struktur pengalaman belajar.Kata kunci:Andragogis, generasi
muda, pendidikan luar sekolah
Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membahas penggunaan pendekatan
Penelitian andragogis dalam pemberdayaan generasi muda melalui pendidikan luar
sekolah meliputi: 1) Hakikat pendidikan luar sekolah, 2) Esensi dari
pemberdayaan remaja, 3) Sifat pendekatan Andragogis. 4) Pendekatan andragogis
dalam memberdayakan generasi muda melalui pendidikan luar sekolah.
Subjek generasi muda
Penelitian
Assement Data diambil dari metode studi literatur
Data
Metode studi literatur
Penelitian
Langkah Menyiapan bahan diperlukan, penyusunan daftar pustaka kerja, waktu yang
Penelitian dibutuhkan, membaca referensi yang relevan dan pencatatan penelitian.
Teknik mengambil data dari perpustakaan, membaca, mencatat, dan mengolah bahan
Pengumpulan penelitian.
Data
Kelebihan 1. Penelitian baik karena diselaraskan dengan teori teori dalam buku
Penelitian 2. Tujuan penelitian sangat jelas yaitu utuk memberdayakan generasi mudah
agar memikirkan masa depan .
3. Menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai
Kekurangan 1. Hasil penelitian kurang efektif karena tidak langsung melakukan
Penelitian experiment.
2. Penelitian tidak menjelaskan cara cara yang digunakan untuk
memberdayakan generasi muda dengan menggunakan pendekatan
andragogis

10
Kesimpulan Generasi muda ialah penerus rantai kepemimpinan kehidupan di masa yang akan
datang, mereka harus punya pengetahuan, keterampilan, dan sikap/karakter yang
baik terutama dalam rangka pembangunan nasional.Pendidikan nonformal yang
berkualitas ialah penentu kemajuan dan eksistensi bangsa dalam berbagai aspek
kehidupan. Pendidikan nonformal juga dapat menjadi modal masa depan bangsa
untuk menghasilkan warga Negara yang cerdas dan terdidik. Generasi muda harus
dipersiapkan supaya mereka punya banyak pengetahuan, keterampilan, sikap dan
karakter yang baik untuk mempimpin dan
sebagai penerus bangsa, salah satunya melalui pendekatan andragogi
dalam pemberdayaan generasi muda tersebut.

Referensi Asmin, A. (2011). Konsep dan Metode Pembelajaran untuk Orang Dewasa
(Andragogi). Jurnal Unimed Medan, 1(1), 1–18. Retrieved from
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/195109141975011-
AYI_OLIM/andragogi_PDF2.pdfBadan Pusat Statistik. (2018). Profil Generasi
Milenial Indonesia. Jakarta: Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak. Retrieved from www.freepik.comBudiwan, J. (2018). Pendidikan
Orang Dewasa (Andragogy). Jurnal Qalamuna, 10(2), 107–135. Retrieved from
ejournal.insuriponorogo.ac.id › article › downloadBudiwibowo, S. (2016).
Membangun Pendidikan Karakter Generasi Muda Melalui Budaya Kearifan Lokal
di Era Global. Premiere Educandum : Jurnal Pendidikan Dasar Dan Pembelajaran,
3(01), 39–49. https://doi.org/10.25273/pe.v3i01.57D.H, B., & MacKeracher, D.
(1980). Adult Learning Principles and Their Aplication to Program Planning.
Toronto Ontario: The Ontario Institute for Studies Education Publications
Sales.Kansil, C. S. . (2006). Aku Pemuda Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Karamoy,
A. A. (2015). Partisipasi Politik Generasi Muda dalam Pembangunan di Desa
Sawangan Kecamatan Airmadidi Kabupaten Minahasa Utara. Politico: Jurnal
Ilmu Politik, 1(7).Kartono, K. (1992). Patologi Sosial2 (Kenakalan Remaja). Jakarta:
Raja Grafindo.Knowles, M. (1980). The Modern Practice of Adult Education: From
Pedagogy to Andragogy. Cambridge: Englewood Cliffs.Laird, D. (1982).
Approaches to Training and Development. Canada: Addison-Wesley Publishing
Company, Inc.Mariana, D. (2013). Partisipasi Masyarakat dalam Pembinaan Moral
Generasi Muda di Desa Wonosari Kecamatan Bandar Kabupaten Bener Meriah

11
Provinsi Aceh. Universitas Negeri Medan.Retrieved from
https://123dok.com/document/q0514gly-partisipasi-masyarakat-pembinaan-generasi-
wonosari-kecamatan-kabupaten-provinsi.html#pdf-contentMustofa, K. (2007).
Teori Andragogi dalam Ilmu dan Aplikasi Pendidikan. Bandung:
Pedagogiana Press.Naafs,S., & White, B. (2012). Generasi Antara: Refleksi
tentang Studi Pemuda Indonesia. Jurnal Studi Pemuda, I(2), 89–106. Retrieved from
https://journal.ugm.ac.id/jurnalpemuda/article/viewFile/32063/19387Ningtyas, A. L.,
Ati, N. U., & Suyeno, S. (2019). Efektivitas Dispora dalam Pemberdayaan
Generasi Muda (Studi di Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kota Malang ).
Jurnal Respon Publik, 13(3), 1–9. Retrieved from
http://riset.unisma.ac.id/index.php/rpp/article/view/3691/3607Sugiyono. (2012).
Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.Suhendrik, S., & Dalimunthe, R.
F. (2016). Pengaruh Motivasi dan Peran Pemuda Terhadap Pengembangan Usaha
Kecil dan Menengah (UKM) di Kabupaten Batubara. Jurnal Mediasi Unimed,
02(05). Retrieved from http://digilib.unimed.ac.id/21806/1/Fulltext.pdfUkkas,
I.(2017). Pengembangan SDM Berbasis Pelatihan Keterampilan dan Pemberdayaan
Pemuda. In Prosiding Seminar Nasional(Vol. 03, pp. 120–125). Retrieved from
file:///C:/Users/ACER/AppData/Local/Temp/830-1497-1-SM.pdfUNESCO. (1972).
Learning To Be. Paris: UNESCO.Yunus, F. M. (2004). Pendidikan Berbasis Realitas
Sosial. Jogjakarta: Logung Pustaka.Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan.
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

12
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 KELEBIHAN

A. JURNAL PERTAMA

1. Dalam jurnal ini menjelaskan secara rinci, jelas dengan padat, sehingga mudah untuk
dipahami.
2. Isi dari jurnal tersebut sangat relevan dengan judul jurnalnya
3. Jurnal memiliki daftar pustaka atau referensi yang cukup banyak sehingga terkesan
lebih berisi dan lebih terpercaya.
4. Pada segi penulisannya sang penulis memaparkan materinya dengan baik
dan tidak bertele-tele.
5. Penelitian dilakukan dengan langkah langkah yang terarah.
6. Hasil penelitian akurat karena dilakukan dengan percobaan secara langsung keepada
subjek experiment.
7. Jurnal ini cuku bagus karena abstrak yang disajikan dibuat dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris agar pembaca yang tidak mengetahui bahasa Inggris dapat
membaca abstrak dalam bahasa Indonesianya.
8. Pembahasan yang disajikan sudah cukup lengkap karena disertai dengan hasil uji
dan juga menunjukkan grafik persetujuan siswa pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol

B. JURNAL KEDUA

1. Jurnal ini cuku bagus karena abstrak yang disajikan dibuat dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris agar pembaca yang tidak mengetahui bahasa Inggris dapat
membaca abstrak dalam bahasa Indonesianya.
2. Penelitian baik karena diselaraskan dengan teori teori dalam buku
3. Tujuan penelitian sangat jelas yaitu utuk memberdayakan generasi mudah agar
memikirkan masa depan .
4. Menggunakan pendekatan pembelajaran yang sesuai.
5. Dalam jurnal ini menjelaskan secara rinci, jelas dengan padat, sehingga mudah untuk
dipahami.
6. Isi dari jurnal tersebut sangat relevan dengan judul jurnalnya
7. Pada segi penulisannya sang penulis memaparkan materinya dengan baik
dan tidak bertele-tele.
8. Jurnal memiliki daftar pustaka atau referensi yang cukup banyak sehingga terkesan
lebih berisi dan lebih terpercaya.

13
3.2 KELEMAHAN

A. JURNAL PERTAMA

1. penelitian yang dilakukan tidak disebuah sekolah karena di jurnal ini tidak ada terlihat
dicantumkan nama sekolah yang diteliti
2. Hasil penelitiaan kurang rinci.
3. Pada jurnal ini tidak terdapat ISSN yang dicantumkan

B. JURNAL KEDUA

1. Hasil penelitian kurang efektif karena tidak langsung melakukan experiment.


2. Penelitian tidak menjelaskan cara cara yang digunakan untuk memberdayakan
generasi muda dengan menggunakan pendekatan andragogis
3. Diharapkan memperluas cakupan sampel dan teknik pengambilan yang
luas sehinggapengaplikasiannya lebih berjalan dengan lanca

14
BAB IV

PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan kedua jurnal yang kami baca diatas, semuanya mengarah kepada
bagaimana agar pembelajaran itu semakin membaik. Semua cara dilakukan agar proses
pembelajaran semakin membaik serta efektif juga produktif agar kesuksesan pembelajaran
dicapai. Pada jurnal pertama disajika bagaimana agar belajar efektif dan produktif
menggunakan pendekatan pembelajaran physical literacy sangat mendukung proses
pembelajaran itu sendiri. Jurnal kedua menyajikan bagaimana memberdayakan generasi muda
dengan pendekatan pembelajaran andragogis
Dapat saya simpulkan, bahwa jika suatu proses pembelajaran didukung oleh
pendekatan pembelajaran yang sesuai dan menunjang kegiatan belajar itu sendiri, maka proses
pembelajaran itu akan berjalan sukses.

4.2 SARAN
Penulisan jurnal yang telah dilakukan oleh peneliti sudah cukup baik dan akurat
berdasarkan data-data hitungan yang disajikan, hanya saja penulis tidak memaparkan
mengenai saran yang membangun untuk penelitian berikutnya. Dan kami berharap agar pada
pembuatan jurnal selanjutnya penulis memaparkan saran yang membangun dan juga
referensi dari jurnal tersebut kami harapkan lebih banyak memakai referensi dari tingkat
internasional.

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
review ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahan karena terbatasnya
pengetahuan dan kekurangan rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
review yang saya susun tersebut. kami selaku penulis banyak berharap para pembaca sudi
memberikan kritik dan saran yang tentunya membangun kepada kami, demi mencapainya
kesempurnaan dalam review ini. Semoga review jurnal ini dapat berguna bagi kami dan pada
khususnya seluruh pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Adha Farizal, I. (2020). Pendekatan Andragogi Dalam Pemberdayaan Generasi Muda Melalui
Pendidikan Luar Sekolah. Pendekatan Andragogi Dalam Pemberdayaan Generasi Muda
Melalui Pendidikan Luar Sekolah,
https://www.jptam.org/index.php/jptam/article/view/840/756.

Amalia, E. R. (2019). MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI DENGAN METODE
BERCERITA. MENINGKATKAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI DENGAN METODE
BERCERITA, https://osf.io/kr5fw/.

Gustian, U. (2020). Permainan tradisional: suatu pendekatan dalam mengembangkan physical


literacy siswa sekolah dasar. Permainan tradisional: suatu pendekatan dalam
mengembangkan physical literacy siswa sekolah dasar,
https://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pjk/article/view/14252.

mahasiswa, t. (2017). CJR (CRITICAL JURNAL REPORT) PEMBELAJARAN EFEKTIF. CJR (CRITICAL
JURNAL REPORT) PEMBELAJARAN EFEKTIF, http://dewivalentini.blogspot.com/2017/07/cjr-
critical-jurnal-report-pembelajaran.html?m=1.

Paperity. (2020). Permainan tradisional: suatu pendekatan dalam mengembangkan physical literacy
siswa sekolah dasar. Permainan tradisional: suatu pendekatan dalam mengembangkan
physical literacy siswa sekolah dasar, https://paperity.org/p/251446760/permainan-
tradisional-suatu-pendekatan-dalam-mengembangkan-physical-literacy-siswa.
pengajar, g. (2021). Macam Macam Pendekatan Pembelajaran. Macam Macam Pendekatan
Pembelajaran, https://gurupengajar.com/pendekatan-pembelajaran.html.

Prof H.D. Sudjana S., S. (2000). Pendidikan luar sekolah. bandung.


Ramdani, E. (2018). MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS KEARIFAN LOKAL SEBAGAI
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER. MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS
KEARIFAN LOKAL SEBAGAI PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER,
https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/jupiis/article/view/8264.

Rizki Alfiana, E. K. (2021). PERKEMBANGAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI. PERKEMBANGAN
BAHASA PADA ANAK USIA DINI, https://repository.unja.ac.id/10185/1/Artikel%20RIZKI.pdf.
THABRONI, G. (2020). Pendekatan Pembelajaran: Pengertian, Ciri, Macam & Jenis. Pendekatan
Pembelajaran: Pengertian, Ciri, Macam & Jenis, https://serupa.id/pendekatan-
pembelajaran/.
wikipedia. (2021). Andragogi. Andragogi, https://id.wikipedia.org/wiki/Andragogi.

Yusri, Y. (2013). STRATEGI PEMBELAJARAN ANDRAGOGI. STRATEGI PEMBELAJARAN ANDRAGOG,


http://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/al-fikra/article/view/3861.

16
17

Anda mungkin juga menyukai