Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH PEMBELAJARAN PAI DI SEKOLAH

“pembelajaran SKI SD kelas 4 sampai 6 disekolah”

Disusun Guna Memenuhi Tugas :

Mata Kuliah :Pembelajaran PAI di Sekolah

Dosen Pengampu :Rini Fitria. SAg, MSi

Disusun Oleh:

1. Junita Anggun Rosalinda 2111210041

2. Naza Ardelia Putri 2111210037

3. Pebiyani Tampubolon 2111210048

4. Rizki Destianingsih 2111210042

5. Sugeng Riyanto 2111210047

6. Teka Herawati 2111210046

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
TAHUN AJARAN 2023

i
Kata Pengantar

Bismillahirrahmanirrahim.

Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan pembuatan
makalah untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Pembelajaran PAI di Sekolah
dengan materi “Pembelajaran SKI di SD Kelas 4 Sampai 6 di Sekolah”
Penulis mengucapkan terima kasih kepada ibu Rini fitria, MAg.MSi
selaku dosen mata kuliah Pembelajaran PAI di Sekolah yang telah membimbing
dalam penyelesaian makalah ini. Tidak lupa pula kepada semua pihak yang telah
membimbing dan mengarahkan penulis dalam rangka menyelesaikan makalah ini,
sehingga dengan adanya bimbingan dan pengarahan tersebut makalah dapat
penulis selesaikan dengan baik.
Dalam pembuatan makalah ini penulis sudah berusaha semaksimal
mungkin dalam pembuatan dan penyusunannya, sebab kesempurnaan hanya milik
Allah SWT, namun selaku manusia penulis menginginkan yang terbaik. Karena
itu segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangatlah diharapkan sekali
demi untuk kebaikan dalam pembuatan makalah dan penulisannya untuk masa
yang akan datang. Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dalam
kehidupan sehari-hari dan dapat mempelajari hal-hal penting yang ada dalam isi
makalah ini.

Bengkulu, 16 Oktober 2023

Pemakala

ii
Daftar Isi

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

A. Latar Belakang .................................................................................... 4


B. Rumusan Masalah............................................................................... 5
C. Tujuan Masalah .................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................

A. Pengertian Pembelajaran .................................................................... 6


B. Pembelajaran Di SD ........................................................................... 7
C. Media Pembelajaran ........................................................................... 10
D. Strategi Pembelajaran ........................................................................ 15
E. Pengertian SKI Di Sekolah ................................................................. 21

BAB III PENUTUP ........................................................................................

A. Kesimpulan ......................................................................................... 23
B. Saran ................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam penulisan sejarah kebudayaan Islam hampir semua buku
menjelaskan tentang peperangan (lihat Al Waqidi, 2012 dan W.
Montgomery, 1990). Hal ini dapat berdampak pada pembaca, karena
dengan membaca seseorang akan membangun persepsi persepsi dalam
dirinya. Buku-buku pelajaran sejarah kebudayaan islam di sekolah juga
tidak terlepas dari materi materi tentang peperangan. Hal ini jika tidak
disikapi secara bijak oleh guru dan siswa, sangat mungkin terjadi persepsi
yang kurang tepat bahkan keliru. Contohnya persepsi siswa terhadap
Islam, bahwa Islam meluas dengan perang untuk merebut wilayah non
muslim.
Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu dari mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam yang wajib dipelajari oleh siswa yang
menempuh pendidikan di sekolah berbasis Islam.
Peraturan kementerian agama mengatakan bahwa “Sejarah
Kebudayaan Islam ialah sebuah mata pelajaran yang berisi mengenai
catatan perkembangan, perjalanan hidup manusia muslim dari masa dalam
beribadah, bermuamalah, dan berakhlak dalam mengembangkan Agama
Islam yang dinaungi oleh akidah
Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam pada umumnya ialah
mata pelajaran yang sangat membosankan dan mudah membuat siswa
menjadi jenuh, apalagi guru yang mengajar hanya berada di depan
bercerita dengan suara lirih dan diajarkan pada waktu siang hari. Dengan
hal itu, sangat diperlukan metode yang tepat dalam mata pelajaran ini agar
siswa aktif dan suasana pembelajaran menjadi menyenangkan.
Agar pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan keaktifan siswa,
guru harus bisa memilih dan merencanakan kegiatan dan tujuan
pembelajaran, termasuk didalamnya membuat desain pembelajaran untuk
memudahkan siswa dalam memahami materi yang diajarkan.

4
Memilih penggunaan metode yang tepat dapat memudahkan siswa
dalam memahami isi materi yang diajarkan. Upaya dari guru tersebut
merupakan suatu proses mental yang melibatkan suatu konsep dengan ide-
ide yang baru dalam pembelajaran, untuk mengembangkan cara cara baru
yang lebih baik dan bagus ataupun dalam menyelesaikan masalah-masalah
selama proses belajar agar dapat meningkatkan hasil belajar yang lebih
maksimal.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Dari Pembelajaran?
2. Apa Yang Dimaksud Dengan Pembelajaran di SD?
3. Apa media yang di gunakan dalam pembelajaran SKI di SD Kelas IV-
VI dan macam macamnya?
4. Apa strategi yang di gunakan dalam pembelajaran SKI di SD Kelas
IV-VI?
5. Bagaimana pembelajaran SKI Di Sekolah?

C. Tujuan Masalah
1. Pembaca dapat Mengetahui Pengertian dari Pembelajaran.
2. Pembaca dapat mengerti dan menelaah Pengertian Pembelajaran Di
SD.
3. Pembaca Dapat Memahami Apa Saja Yang Termasuk Media
Pembelajaran.
4. Pembaca Mengerti Apa Itu Strategi Pembelajaran.
5. Pembaca Dapat Mengetahui Bagaimana Pembelajaran SKI Di SD.

D. Batasan Masalah
1. Pengertian Pembelajaran
2. Pembelajaran Di SD
3. Media Pembelajaran dan macam macamnya

5
4. Strategi Pembelajaran yang di gunakan dalam pembelajaran SKI di
SD kelas IV-VI
5. Pengertian pembelajaran SKI Di sekolah

6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran dalam Undang-undang pendidikan BHP
didefinisikan bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta
didik dengan pendidik dan sumber ajar dalam suatu lingkungan belajar”.1
Pembelajaran adalah suatu sistem, yang mana dalam sistem itu ada
tiga karakteristik penting. Karakteristik penting yang pertama adalah
adanya tujuan yang menjadi arah yang harus dicapai. Karakteristik dari
sistem tersebut adalah adanya proses kegiatan yang diarahkan untuk
mencapai tujuan. Karakteristik dari sistem yang ketiga yaitu sistem selalu
melibatkan dan memanfaatkan beberapa komponen, diantaranya yaitu
sarana, guru, peserta didik, strategi atau metode. Strategi atau metode
merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem tersebut.
Tanpa strategi atau metode yang tepat proses pencapaian tujuan menjadi
tidak bermakna.2
Pembelajaran merupakan proses yang terdiri dari kombinasi dua
aspek, yaitu: belajar tertuju kepada apa yang harus dilakukan oleh siswa,
mengajar berorientasi pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai
pemberi pelajaran. Kedua aspek ini akan berkolaborasi secara terpadu
menjadi suatu kegiatan pada saat terjadi interaksi antara guru dengan
siswa, serta antara siswa dengan siswa saat pembelajaran sedang
berlangsung. Dengan kata lain pada hakikatnya pembelajaran merupakan
proses komunikasi antara peserta didik dengan pendidik serta antar peserta
didik dalam rangka perubahan sikap.3
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan pembelajaran
adalah proses timbal balik antara siswa dan pendidik dalam suatu waktu.

1
Badan Hukum Pendidikan (BHP) (Bandung: Nuansa Aulia, 2009), hlm. 77.
2
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (
Jakarta : Kencana, 2008), Cet. 5, hlm. 49-60.
3
Asep Jihad, dan Abdul Haris, Evaluasi Pembelajaran, ( Yogyakarta: Multi Presindo,
2009), cet I, hlm. 11.

7
Pembelajaran merupakan suatu proses dimana pendidik memberikan
bantuan agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan pengetahuan,
menguasai keterampilan dan kebiasaan, serta membentuk sikap dan
keyakinan. Dengan kata lain, belajar adalah proses membantu siswa
belajar dengan baik.
B. Pengertian Pembelajaran Di Sekolah Dasar (SD)
a. Pengertian Pembelajaran PAI
Pendidikan Agama Islam (PAI) merupakan suatu usaha yang sadar
dan terencana untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat mengenal,
memahami, menghayati, dan mengimani ajaran agama Islam yang
bersumber dari kitab suci Alquran dan Hadis. Hal ini dicapai melalui
kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, dan penerapan pengalaman.4
Menurut Zakiah Daradjat, yang dikutip oleh Abdul Majid, PAI
adalah upaya membina dan mengasuh peserta didik agar selalu memahami
ajaran Islam secara menyeluruh, menghayati tujuan agama, dan akhirnya
dapat mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup.5
Hasil seminar Pendidikan Islam se-Indonesia pada tanggal 7
hingga 11 Mei 1960 di Cipayung Bogor mendefinisikan PAI sebagai
bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani sesuai ajaran Islam
dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan
mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.6
Dalam Garis Besar Program Pengajaran Pendidikan (GBPP)
Agama Islam di sekolah umum, dijelaskan bahwa PAI adalah usaha sadar
untuk menyiapkan siswa agar meyakini, memahami, menghayati, dan
mengamalkan agama Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan
latihan, dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama lain

4
Ishak, Karakteristik Pendidikan Agama Islam, Fitua Jurnal Study Islam, Vol:2 No:2,
2021, file:///C:/Users/BAIR%20COM%20CELL/Downloads/316-Article%20Text-842-1-10-
20220518.pdf

5
Ferry Awalludin, Persepsi Peserta Didik Tentang Pendidikan Agama Islam Di SMPN 1
Bandar Lampung, Jurnal UIN Raden Intan, 2020, hlm. 2.
http://repository.radenintan.ac.id/12105/1/SKRIPSI%202.pdf

6
Djamaluddin dan Abdullah Aly, Kapita Selekta pendidikan Islam, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 1999), cet. II, hlm. 11.

8
dalam hubungan kerukunan antar-umat beragama dalam masyarakat,
untuk mewujudkan persatuan nasional.7

Dari beberapa pengertian di atas Pendidikan Agama Islam dirumus-kan


sebagai berikut:
1. Pendidikan Agama Islam adalah usaha bimbingan dan asuhan
terhadap anak didik agar setelah selesai pendidikannya, mereka dapat
memahami dan mengamalkan ajaran agama Islam serta
menjadikannya sebagai pandangan hidup (way of life).
2. Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang dilaksanakan
berdasarkan ajaran Islam.
3. Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan melalui ajaran-ajaran
agama Islam, yaitu bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar
setelah selesai dari pendidikan, mereka dapat memahami, menghayati,
dan mengamalkan ajaran-ajaran agama Islam yang telah diyakininya
secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran-ajaran agama Islam
sebagai suatu pandangan hidup untuk keselamatan dan kesejahteraan
hidup di dunia maupun di akhirat kelak.8

b. Pembelajaran PAI Di SD
Materi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar, Pendidikan
Agama Islam di Sekolah Dasar memiliki kurikulum tersendiri, dalam
pengembangan kurikulum ini menurut Rusman (2013, hlm. 4), ada 5
langkah yang harus dilakukan oleh seorang guru, yakni:
(a) Perencanaan Proses Pembelajaran.
(b) Prinsip-Prinsip Penyusunan.9

Pendidikan agama Islam, suatu usaha untuk membina dan


mengasuh peserta didik, agar dapat memahami ajaran Islam secara
menyeluruh, menghayati tujuan, dan pada akhirnya dapat mengamalkan

7
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 75-76.
8
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama
Islam di Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001), hlm. 75-76.
9
Asep Abdul Aziz DKK, Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Dasar,
Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2021, hlm 69-71

9
serta menjadikan Islam sebagai pandangan hidup. Tujuan pembelajaran
PAI untuk menumbuh kembangkan aqidah Islam dan mewujudkan
manusia Indonesia taat beragama dan berakhlaq mulia. Karena itulah, pola
yang dapat diakomodir adalah menetapkan tema-tema dalam lingkup PAI,
meliputi: AI Qur'an, Aqidah, Fikih, Akhlak, dan SKI.10

Tujuan Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar

Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk


menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan keimanan melalui
pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan
peserta didik tentang ajaran agama Islam, sehingga menjadi manusia
muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaannya,
berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang
pendidikan yang lebih tinggi.
Oleh karena itu, berbicara pendidikan agama Islam, baik makna
dan tujuannya haruslah mengacu pada penanaman nilai-nilai Islam dan
tidak dibenarkan melupakan etika dan moralitas sosial. Penanaman nilai-
nilai juga dalam rangka menuai keberhasilan hidup di dunia bagi peserta
didik, yang kemudian akan mampu membuahkan kebaikan di akhirat kelak
(Sulistyowati, 2012).
Pendidikan Agama Islam dimaksudkan untuk meningkatkan
potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi manusia
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
(Rizal, 2014).
Pendidikan Agama Islam diberikan dengan mengikuti tuntunan
bahwa agama diajarkan kepada manusia dengan visi untuk mewujudkan
manusia yang bertakwa kepada Allah SWT dan berakhlak mulia, serta
bertujuan untuk menghasilkan manusia yang jujur, adil, berbudi pekerti,
etis, saling menghargai, disiplin, harmonis dan produktif, baik personal
maupun sosial.
Melalui pendidikan agama Islam diharapkan menghasilkan
manusia yang selalu berupaya menyempurnakan iman, takwa, dan akhlak,
serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan,
khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat.
Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan,
hambatan, dan perubahan yang muncul dalam pergaulan masyarakat baik
dalam lingkup lokal, nasional, regional maupun global.

10
Endang Sulistyowati, Pembelajaran PAI Di Sekolah Dasar Dengan Pendekatan
Tematik, Al-Bidayah, Vol 4 no. 1, 2012, hlm. 63

10
Pendidik diharapkan dapat mengembangkan metode pembelajaran
sesuai dengan Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang telah
ditetapkan. Pencapaian seluruh Kompetensi Dasar perilaku terpuji dapat
dilakukan secara tidak formal. Peran semua unsur sekolah, orang tua
siswa, dan masyarakat sangat penting dalam mendukung keberhasilan
pencapaian tujuan pendidikan agama Islam (Sulistyowati 2012). Dengan
akhir pencapaian menjadi manusia yang sempurna di hadapan Allah

Pendidikan Agama Islam adalah salah satu usaha yang bersifat


sadar, bertujuan, sistematis dan terarah pada perubahan pengetahuan,
tingkah laku atau sikap yang sejalan dengan ajaran-ajaran yang terdapat
dalam agama Islam.

C. Pengertian Media Pembelajaran


Nunu Mahnun (2012) menyebutkan bahwa “media” berasal dari
bahasa Latin “medium” yang berarti “perantara” atau
“pengantar”.Lebih lanjut, media merupakan sarana penyalur pesan
atau informasi belajar yang hendak disampaikan oleh sumber pesan
kepada sasaran atau penerima pesan tersebut.
Penggunaan media pengajaran dapat membantu pencapaian
keberhasilan belajar. Menurut AECT (Association of Education and
Communication Technology) yang dikutip oleh Basyaruddin (2002)
media adalah segala bentuk yang dipergunakan untuk proses
11
penyaluran informasi”.
Sedangkan menurut Steffi Adam dan Muhammad Taufik Syastra
bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu baik berupa fisik
maupun teknis dalam proses pembelajaran yang dapat membantu guru
untuk mempermudah dalam menyampaikan materi pelajaran kepada
siswa sehingga memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran yang telah
dirumuskan.

11
Talizaro Tafonao. 2018. Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Minat
Belajar Mahasiswa : Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2, No.2. hlm. 104

11
Selanjutnya Joni Purwono menjelaskan bahwa media
pembelajaran memiliki peranan penting dalam menunjang kualitas proses
belajar mengajar. Media juga dapat membuat pembelajaran lebih menarik
dan menyenangkan. Salah satu media pembelajaran yang sedang
berkembang saat ini adalah media audio-visual.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar untuk
merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
keterampilan pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses
belajar.12

Media pembelajaran memegang peran yang signifikan dalam era


modern, di mana teknologi terus berkembang pesat. Kini, selain media
konvensional, media digital dan online juga menjadi bagian integral dari
pendidikan. Media digital seperti video pembelajaran, platform belajar
daring, dan aplikasi edukasi membuka peluang baru dalam penyampaian
materi pembelajaran secara interaktif dan menarik. Hal ini memungkinkan
para pendidik untuk menciptakan pengalaman belajar yang lebih dinamis
dan sesuai dengan kebutuhan siswa masa kini.

Selain itu, penting untuk diingat bahwa pemilihan media


pembelajaran harus mempertimbangkan karakteristik dan preferensi
peserta didik. Setiap individu memiliki gaya belajar yang berbeda-beda,
sehingga keberagaman media pembelajaran menjadi kunci dalam
mencapai efektivitas pembelajaran yang maksimal. Dengan memanfaatkan
berbagai jenis media yang sesuai dengan kebutuhan dan gaya belajar
siswa, proses pembelajaran dapat diarahkan menuju pencapaian tujuan
pembelajaran secara lebih efisien dan menyeluruh.

12
Talizaro Tafonao. 2018. Peranan Media Pembelajaran, Hal.105

12
Jenis-jenis Media Pembelajaran
Media belajar dibagi menjadi 3, yaitu :13
1. Media visual
Media Visual adalah suatu alat atau sumber belajar yang
didalamnya berisikan pesan, informasi khususnya materi pelajaran
yang disajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan dengan
menggunakan indera penglihatan. Jadi media visual ini tidak dapat
digunakan untuk umum lebih tepatnya media ini tidak dapat
digunakan oleh para tunanetra. Karena media ini hanya dapat
digunakan dengan indera penglihatan saja.
Adapun macam-macam media visual diantaranya yaitu;
a. foto atau gambar
Gambar di atas adalah salah satu contoh dari media
visual. Jadi fungsi media gambar di atas adalah
mempermudah pendidik dan peserta didik dalam proses
belajar mengajar dan juga agar tercapainya tujuan belajar.
Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran
seperti media cerita bergambar dapat meningkatkan
kemampuan membaca siswa (Fahyuni, E.F, 2011). Dengan
adanya gambar tersebut dapat mempermudah pendidik
dalam menyampaikan pesan atau informasi (bahan
pelajaran) dan juga mempermudah peserta didik dalam
memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh
pendidik. Sehingga dapat tercapainya tujuan belajar.
b. Peta Konsep
Peta konsep adalah suatu gambar yang menyajikan atau
menyampaikan suatu hubungan yang bermakna antar
konsep dari suatu pokok-pokok materi pembelajaran dan di

13
Susanti & Affrida Zulfiana . 2018. Jenis–Jenis Media Dalam Pembelajaran, Hal.04

13
rangkum. Penyajiannya biasanya pokok-pokok materi
tersebut dihubungkan dengan suatu kata penghubung
sehingga membentuk suatu proposisi yang dapat dijabarkan
lebih luas mengenai materi tersebut. Peran media visual
seperti peta konsep ini adalah dapat mempermudah peserta
didik dalam memahami materi dan menarik minat peserta
didik untuk berpikir kritis dan aktif dalam belajar dan juga
pembelajaran tidak menjenuhkan.
c. Diagram
Diagram adalah suatu media visual yang digunakan
untuk memaparkan atau menerangkan suatu data yang akan
disajikan dalam bentuk gambar. Sehingga penyajian materi
dalam bentuk diagram dapat mempermudah memahami isi
dari materi yang disajikan. Karena diagram berfungsi untuk
menyederhanakan suatu persoalan yang kompleks menyadi
sederhana dan simpel, sehingga dapat memperjelas dalam
penyampaian pesan (materi pelajaran).
d. Grafik
Grafik adalah media visual yang berupa grafis dan
penyajianya menggunakan titik-titik atau garis garis untuk
menyampaikan informasi statistic yang saling berhubungan
. grafik sebagai media belajar berfungsi untuk
memperlihatkan perbandingan informasi kualitas maupun
kuantitas dan tidak membutuhkan waktu yang lama dalam
memahami materi tersebut dan sederhana sehingga
mempermudah peserta didik dalam pemahaman materi.
e. Poster
Poster adalah media visual yang berupa gambar yang
disertai tulisan dan tulisan tersebut menekankan pada satu
atau dua ide pokok sehingga dapat dimengerti oleh
pembacanya hanya dengan melihatnya sepintas saja. Selain

14
itu dalam penyampaian pesan melalui poster akan lebih
mudah dimengerti dan dipahami oleh para pemirsanya
karena poster dapat menarik perhatian dan juga mampu
untuk mempengaruhi dan memotivasi tingkah laku
pemirsanya.
f. peta atau globe
Peta atau globe adalah media visual yang berupa suatu
gambar atau benda yang berfungsi untuk menyajikan data
data lokasi. Fungsi peta atau globe dalam media belajar
adalah mempermudah pendidik dalam menunjukan letak
letak suatu daerah,provinsi,bahkan negara hanya dengan
benda atau gambar ini.
2. Media audio
Media Audio adalah atau media dengar adalah jenis media
pembelajaran atau sumber belajar yang berisikan pesan atau materi
pelajaran yang disajikan secara menarik dan kreatif dan diterapkan
dengan menggunakan indera pendengaran saja. Karena media ini
hanya berupa suara. Adapun macam – macam media audio :
a. Laboratorium bahasa
Laboratorium bahasa merupakan media audio yang
berfungsi untuk menunjang proses belajar mengajar dan
penerapannya menggunakan indera penglihatan. Media ini
biasanya digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran
seperti: mendengarkan percakapan bahasa asing seperti
bahasa indonesia, bahasa arab, dan bahasa inggris. Dengan
adanya alat ini dapat mempermudah pendidik dan peserta
didik dalam mencapai tujuan belajar mengajar.
b. Radio
Radio adalah media visual yang berupa benda atau alat
yang dapat dipergunakan untuk memfasilitasi proses belajar
mengajar dan diterapkan dengan menggunakan indera

15
pendengaran. Fungsi radio sebagai media belajar adalah
dapat memberikan informasi-informasi yang dimuat di
dalamnya.
c. Alat perekam pita magnetik
Alat perekam pita magnetik merupakan media belajar
berbasis audio dan diterapkan dengan menggunakan indera
pendengaran. Peran atau fungsi alat perekam pita magnetik
dalam media belajar adalah dapat dipergunakan untuk
merekam suara atau data (materi pelajaran) sehingga dalam
penyampaiannya pendidik dapat memutarnya kembali.
Tetapi alat ini sudah jarang ditemukan karena sudah
tergantikan oleh teknologi-teknologi yang lebih canggih
dan baru.
3. Media audio visual
Media audio visual adalah jenis media pembelajaran atau
sumber belajar yang berisikan pesan atau materi pelajaran yang
dibuat secara menarik dan kreatif dengan menggunakan indera
pendengaran dan penglihatan. Media ini berupa suara dan gambar.
Adapun macam – macam media audio visual Menurut Djamarah,
media audio visual dibagi menjadi 2 :
a. Audio visual murni, yaitu baik unsur suara maupun unsur
gambar berasal dari satu sumber seperti televisi, video
kaset, film bersuara.
b. Audio visual tidak murni, yaitu unsur suara dan unsur
gambarnya berasal dari sumber yang berbeda seperti film
bingkai suara.

D. Pengertian Strategi Pembelajaran


Istilah Strategi mula-mula dipakai di kalangan militer dan diartikan
sebagai seni dalam merancang (operasi) peperangan, terutama yang erat
kaitannya dengan gerakan pasukan dan navigasi ke dalam polisi perang

16
yang dipandang paling menguntungkan untuk memperoleh kemenangan.
Penetapan strategi tersebut harus didahului oleh analisis kekuatan musuh
yang meliputi jumlah personal, kekuatan senjata, kondisi lapangan, posisi
musuh, dan sebagainya. Dalam perwujudannya, strategi tersebut akan
dikembangkan dan dijabarkan lebih lanjut menjadi tindakan- tindakan
nyata dalam medan pertempuran.14
Secara etimologi strategi berasal dari bahasa Yunani strategos atau
streteus dengan kata jamak strategi. Strategos sendiri memiliki generalship
atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal perang dalam membuat
rencana untuk memenangkan perang.(J, S., 2006)Teori Hardy, Langley
dan Rose mengemukakan bahwa strategi adalah dipahami sebagai rencana
atau kehendak yang mendahului dan mengendalikan kegiatan. (Aliasan,
2016).15
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus
dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara
efektif dan efisien. Di lain pihak Dick & Carey menyatakan bahwa
“Strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur pembelajaran
yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar
pada siswa”. Dari uraian barusan tergambar bahwa ada empat masalah
pokok yang sangat penting yang dapat dan harus dijadikan pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan belajar mengajar supaya sesuai dengan yang
diharapkan.
Strategi merupakan perencanaan yang digunakan untuk memperoleh
atau mendapatkan sesuatu, dengan menggunakan strategi harapan
mencapai tujuan yang dituju dapat dengan mudah atau dengan cepat untuk
dicapai. Strategi membutuhkan sebuah analisis yang sangat tajam, karena

14
Asrori, Mohammad. "Pengertian, tujuan dan ruang lingkup strategi
pembelajaran." Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar 5.2 (2013), hlm, 26.
15
Rini Fitria, Ida Warsah, Strategi Komunikasi Dalam Meningkatkan Jumlah Peserta
Didik MAsa Pandemi Covid 19 Di Madrasah, Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol:8. No:1, 2022,
hlm 4-5

17
dalam strategi seseorang tersebut akan melihat dampak yang akan terjadi
apabila yang dilakukannya nanti berhasil ataupun gagal.16

Strategi pembelajaran memiliki peran yang sangat penting dalam dunia


pendidikan. Guru sebagai fasilitator belajar harus memilih strategi yang
tepat agar materi pembelajaran dapat tersampaikan dengan baik kepada
siswa. Strategi yang baik akan mempertimbangkan gaya belajar siswa,
kompleksitas materi, dan lingkungan belajar. Dengan menerapkan strategi
yang sesuai, proses pembelajaran dapat menjadi lebih efektif, efisien, dan
menghasilkan pemahaman yang lebih baik pada siswa.

Selain itu, strategi pembelajaran juga mencakup penggunaan berbagai


sumber daya dan teknologi yang mendukung pembelajaran. Dalam era
digital seperti sekarang, guru dapat memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi, seperti komputer, internet, dan perangkat mobile, untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran. Media pembelajaran yang interaktif
dan mendidik dapat menjadi bagian dari strategi pembelajaran yang
memikat dan membantu siswa memahami konsep-konsep yang diajarkan
dengan lebih baik. Dengan terus berkembangnya teknologi, strategi
pembelajaran juga perlu terus disesuaikan agar sesuai dengan
perkembangan zaman dan kebutuhan pembelajaran yang lebih baik.

Contoh macam-macam strategi pembelajaran:

1. Qawlan Ma‟rufan
Qawlan Ma'rufa dapat diterjemahkan dengan ungkapan pantas.
Kata ma‟rufan berbentuk isim maf‟ul yang berasal dari madhinya
„arafa. Pengertian ma‟rufan secara etimologis adalah Alkhoir atau
Alikhsan yang berarti yang baik-baik. Jadi qawlan ma‟rufan
mengandung pengertian perkataan yang baik dan pantas (Amir,

16
Rini Fitria, “Strategi Komunikasi Pada Masyarakat” Syi‟ar Vol. 17 No. 1 Februari
2017,hlm 22.

18
2019). Qawlan ma‟rufan disini dimaksudkan agar seseorang dapat
berkata dengan baik dan pantas agar tidak menyakiti perasaan
orang lain.

‫ٓ َح ِي ْٕ ٌم‬ ‫صذَقَ ٍت َّٔتْبَعُ ٍَا ٓ اَرًِ ۗ ََ ه‬


َ ُ‫ّٰللا‬
ٌّ ِ‫غى‬ َ ‫ف ََّ َم ْغ ِف َشة ٌ َخٕ ٌْش ِ ّم ْه‬
ٌ َْ ‫قَ ُْ ٌه َّم ْع ُش‬

Artinya: Perkataan yang baik dan pemberian maaf lebih baik dari
sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan
si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun. (Depag, RI,
2021 QS: Al-Baqarah: 263)

Artinya Islam mementingkan perasaan orang lain supaya


jangan tersinggung oleh ungkapan yang ma‟ruf. Proses
pembelajaran PAI diperlukannya sifat pemaaf guru dan siswa
dengan penyampaian yang baik dan benar di sebutkan dengan
empathy.

2. Qawlan Kariman
Qawlan Kariman menyiratkan satu prinsip utama dalam yakni
penghormatan (Amir, 1999). Kata kariman artinya adalah mulia,
penuh rasa hormat, dan menggunakan ucapan atau perkataan yang
mulia.

‫َِّل أَِّايُ ََ ِب ْاى َُا ِىذَٔ ِْه اِحْ سٰ ىً ۗا اِ َّما َٔ ْبيُغ ََّه ِع ْىذَ َك‬ ٓ َّ ‫ضّ َسب َُّل ا َ ََّّل ت َ ْعبُذ َُْٓا ا‬ ٰ َ‫ََق‬
ٍ ّ ُ ‫ْاى ِنبَ َش ا َ َحذُ ٌُ َما ٓ ا َ َْ ِم ٰي ٍُ َما فَ ََل تَقُ ْو ىَّ ٍُ َما ٓ ا‬
‫ف ََّ ََّل ت َ ْى ٍَ ْش ٌُ َما ََقُ ْو ىَّ ٍُ َما قَ ُْ ًَّل‬
‫َم ِش ْٔ ًما‬

Artinya: Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu


jangan menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik
pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di
antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan
kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak

19
mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia.
(Depag RI, QS Al-Isra‟: 23 2021)

3. Qawlan Maysuran
Istilah qawlan maysura yang merupakan tuntunan untuk
mempergunakan bahasa yang pantas, mudah dimengerti dan
melegakan perasaan.

‫ع ْى ٍُ ُم ا ْبتِغ َۤا َء َسحْ َم ٍت ِ ّم ْه َّس ِبّ َل ت َْش ُج ٌَُْا فَقُ ْو ىَّ ٍُ ْم قَ ُْ ًَّل‬ َ ‫ََاِ َّما ت ُ ْع ِش‬
َ ‫ض َّه‬
‫س ُْ ًسا‬
ُ ْٕ ‫َّم‬

Artinya: Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk


memperoleh rahmat dari Tuhanmu yang kamu harapkan, Maka
katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas. (Depag, RI, 202,
QS Al-Isra‟: 28)

Bila dilihat pengertian akar kata maysuran yakni “َْ ‫س‬


َ ‫َس‬
“maka secara etimologi pengertiannya adalah mudah. Al-Maraghiy
dalam tafsirnya memberikan pengertian dengan mudah lagi lembut
(Amir, 1999). Qawlan maysuran menurut Jalaluddin (2015),
sebenarnya lebih tepat diartikan dengan ucapan yang
menyenangkan. Maysuran berasal kata “yusr” yang berarti
gampang, mudah, ringan.

4. Qawlan Balighan
Qawlan balighan dapat diterjemahkan pembelajaran yang
efektif. Asal kata balighan yang artinya sampai atau fasih. Jadi
qawlan balighan yakni menggunakan kata-kata yang mudah
dimengerti, langsung pada pokok masalah, tidak berbelit-belit,
tepat sasaran dan komunikator dalam berkomunikasi hendaklah
kita menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, tidak berbelit-
belit sehingga pembelajaran yang kita sampaikan tepat pada

20
sasaran dan akan menghasilkan pembelajaran yang efektif sesuai
dengan tujuan.

ْ ‫ع ْى ٍُ ْم ََ ِع‬ ٰۤ
‫ظ ٍُ ْم ََقُ ْو ىَّ ٍُ ْم‬ ‫َىى َل اىَّ ِزْٔهَ َٔ ْعيَ ُم ه‬
ْ ‫ّٰللاُ َما ِف ْٓ قُيُ ُْ ِب ٍِ ْم فَاَع ِْش‬
َ ‫ض‬
‫فِ ْٓٓ ا َ ْوفُ ِس ٍِ ْم قَ ُْ ًَّل ۢ بَ ِي ْٕغًا‬

Artinya: Mereka itu adalah orang-orang yang Allah


mengetahui apa yang di dalam hati mereka. Karena itu
berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan
Katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa
mereka. (Depag, RI, 2021, QS: An-Nisa: 63)

Strategi pembelajaran PAI di SMAN harus


mempertimbangkan kemampuan siswanya, silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran pun disesuaikan metode dan media,
dalam materi pembelajaran.

5. Qawlan Layyinan
Panduan Al-Qur'an dalam soal komunikasi juga ada dalam
istilah qawlan layyinan. Secara harfiah berarti komunikasi yang
dilakukan dengan lemah lembut.

ّ‫قُ ُْ ََّل ىًَٗ قَ ُْ ًَّل ىَّ ِّٕىًا ىَّعَيًَّٗ َٔتَزَ َّم ُش ا َ َْ َٔ ْخ ٰش‬

Artinya: Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya


dengan kata-kata yang lemah lembut, Mudah-mudahan ia ingat
atau takut".(QS: Thaha: 44) Berdasarkan dari istilah-istilah yang
ada di dalam Al-Qur‟an mengenai maka dapat diambil kesimpulan
bahwa strategi pembelajaran PAI di sekolah hendaklah guru
menggunakan adalah berbicara dengan lemah-lembut, pantas,
mudah dipahami, mengena, dan dengan penuh rasa hormat yang
dilakukan dalam proses komunikasi, sehingga komunikasi yang
kita lakukan akan berjalan efektif sesuai dengan tujuan.

21
‫عيَ ْٕ ٍِ َّه ِم ْه‬َ َ‫س ۤا ِء ْاى ُمؤْ ِمىِْٕهَ ُٔ ْذوِْٕه‬ ِ ََ ‫ٓ قُ ْو َِّّلَ ْص‬
َ ِ‫اج َل ََبَ ٰىتِ َل ََو‬ ُّ ِ‫ٰ ٓٔأَُّ ٍَا اىىَّب‬
‫غفُ ُْ ًسا َّس ِح ْٕ ًما‬ ‫َج ََل ِب ْٕ ِب ٍِ ۗ َّه ٰر ِى َل اَد ْٰو ّٓ ا َ ْن ُّٔ ْع َش ْفهَ فَ ََل ُٔؤْ رَٔ ْۗهَ ََ َمانَ ه‬
َ ُ‫ّٰللا‬

Artinya : Hai Nabi, Katakanlah kepada isteri-isterimu,


anak-anak perempuanmu dan isteriisteri orang mukmin:
"Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh
mereka". yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk
dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. dan Allah adalah Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. (Depag RI, 2021 QS. Al-
Ahzab: 59).17

E. Pengertian SKI di Sekolah


Sejarah Kebudayaan Islam merupakan salah satu dari mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam yang wajib dipelajari oleh siswa yang
menempuh pendidikan di sekolah berbasis Islam. Peraturan kementerian
agama mengatakan bahwa “Sejarah Kebudayaan Islam ialah sebuah mata
pelajaran yang berisi mengenai catatan perkembangan, perjalanan hidup
manusia muslim dari masa dalam beribadah, bermuamalah, dan berakhlak
dalam mengembangkan Agama Islam yang dinaungi oleh akidah.
Adanya Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah mempelajari tentang
asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan para
tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari
sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi
Muhammad SAW, sampai Khulafaurasyidin5 dan lain sebagainya.18
Jika pada sekolah yang berada dibawah naungan kementrian
pendidikan (sekolah umum) maka pembelajaran SKI dimasukkan dedapam
mata pelajaran PAI Atau Pendidikan Agama islam.

17
Rini Fitria, Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah
Atas Kota Bengkulu Indonesia, Jurnal Pendidikan Islam, Bengkulu, Vol : 12 No. 3, 2023, hlm.
2481-2483
18
Abdul Gani Jamora Nasution dkk, Metode Yang Menyenangkan dalam pembelajaran
SKI di SD Al Azhar Medan, Maha Guru(Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar), Vol 3 No, 2,
2022, hlm.163

22
Sejarah Kebudayaan Islam dapat dirumuskan sebagai proses
peristiwa dan pengembangan budaya umat manusia dibawah sinar
bimbingan ajaran Islam, Yang bersangkutan dan berpedoman pada ajaran
Islam yang termasuk dalam Al Qur‟an dan terjabar dalam Sunnah Rasul
dan bermula sejak Nabi Muhammad SAW menyampaikan
(membudayakan) kepada umatnya.
Kalimat Sejarah kebudayaan Islam terdiri dari tiga kata yaitu,
Sejarah, Kebudayaan, dan Islam. Kata Sejarah berasal dari bahasa arab
“Syajaratun“ yang artinya pohon. Sedangkan para ahli menyebutkan
bahwa sejarah adalah kajian tentang masa lalu manusia dan aktivitas-
aktivitas manusia pada masa lalu. Kebudayaan dalam bahasa inggris
disebut “culture” yaitu jalan hidup sebuah masyarakat yang mencakup
keseluruhan spiritual, intelektual, sikap artistik, yang dihasilkan oleh
masyarakat, termasuk tradisi, kebiasaan, adat, moral, hukum dan hubungan
sosial.
Islam secara bahasa berarti tunduk dan patuh, sedangkan menurut
istilah Islam memiliki pengertian agama yang disampaikan kepada
Muhammad saw, melalui perantara malaikat jibril dan risalahnya
disampaikan keseluruh umat manusia sampai akhir zaman. Pemeluk
agama islam disebut muslim, Islam memiliki arti selamat. Landasan dari
kebudayaan Islam adalah agama. Kebudayaan Islam sangat penting karena
merupakan landasan bagi terciptanya hukum islam yang bersumber dari Al
Qur‟an dan Hadist. Pengertian Sejarah Kebudayaan Islam adalah suatu
ilmu yang mempelajari hasil karya, rasa dan cipta orang-orang islam di
masa lalu, baik dalam bentuk sosial, budaya, ekonomi, politik, dan tata
kehidupan lainnya.19

19
Idawati, Meningkatkan Penguasaan Materi Sejarah Kebudayaan Islam Dengan
Strategi Role Play Dengan Siswa Kelas Vl SD Negeri 002 Moro Kecamatan Moro Kabupaten
Karimun, Brought To You By Core, UIN Suska Riau, 2013, hlm 14.

23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari makalah diatas maka penulis mengambil beberapa point


sebagai kesimpulan berdasarkan rumusan masalah, diantaranya sebagai
berikut :

1. Pembelajaran adalah suatu sistem, yang mana dalam sistem itu


ada tiga karakteristik penting. Karakteristik penting yang
pertama adalah adanya tujuan yang menjadi arah yang harus
dicapai.
2. Pendidikan agama Islam di sekolah bertujuan untuk
menumbuhkan, mengembangkan dan meningkatkan keimanan
melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan,
pengamalan peserta didik tentang ajaran agama Islam,
sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang
dalam hal keimanan, ketakwaannya, berbangsa dan bernegara,
serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang
lebih tinggi.
3. media” berasal dari bahasa Latin “medium” yang berarti
“perantara” atau “pengantar”.Lebih lanjut, media merupakan
sarana penyalur pesan atau informasi belajar yang
hendak disampaikan oleh sumber pesan kepada sasaran atau
penerima pesan tersebut. Media pembelajaran dapat bibagi
menjadi 3, yaitu media visual, audio, dan audio visual.
4. Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran
yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien.
5. Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah mempelajari tentang
asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban

23
Islam dan para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di
masa lampau, mulai dari sejarah masyarakat Arab pra-Islam,
sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW,
sampai Khulafaurasyidin5 dan lain sebagainya. Jika pada
sekolah yang berada dibawah naungan kementrian pendidikan
(sekolah umum) maka pembelajaran SKI dimasukkan dedapam
mata pelajaran PAI Atau Pendidikan Agama islam.

B. Saran

Pada makalah ini masih terdapat banyak sekali kekurangan, oleh karena itu
pemakalah menyarankan kepada para pembaca agar menelaah lebih lanjut
tentang apa yang ada pada makalah ini. Penulis berharap agar makalah ini
dapat menjadi rujukan atau bahan pembelajaran bagi pembaca dalam
bahan pembelajaran berbasih islam.

24
DAFTAR PUSTAKA

Abdul Gani Jamora Nasution dkk. 2022. Metode Yang Menyenangkan dalam
pembelajaran SKI di SD Al Azhar Medan, Maha Guru(Jurnal Pendidikan
Guru Sekolah Dasar), Vol 3 No, 2, hlm.163

Asep Jihad, dan Abdul Haris. 2009. Evaluasi Pembelajaran, ( Yogyakarta: Multi
Presindo), cet I, hlm. 11

Asep Abdul Aziz DKK. 2021. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah
Dasar, Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, UIN Sunan Gunung Djati
Bandung, hlm 69-71

Asrori, Mohammad. 2013. "Pengertian, tujuan dan ruang lingkup strategi


pembelajaran." Madrasah: Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran
Dasar 5.2, hlm, 26

Badan Hukum Pendidikan (BHP). 2009. (Bandung: Nuansa Aulia), hlm. 77

Djamaluddin dan Abdullah Aly. 1999. Kapita Selekta pendidikan Islam,


(Bandung: CV Pustaka Setia), cet. II, hlm 11

Endang Sulistyowati. 2012. Pembelajaran PAI Di Sekolah Dasar Dengan


Pendekatan Tematik, Al-Bidayah, Vol 4 no. 1, hlm. 63

Ferry Awalludin, 2020, Persepsi Peserta Didik Tentang Pendidikan Agama Islam
Di SMPN 1 Bandar Lampung, Jurnal UIN Raden Intan,, hlm. 2.

Idawati. 2013. Meningkatkan Penguasaan Materi Sejarah Kebudayaan Islam


Dengan Strategi Role Play Dengan Siswa Kelas Vl SD Negeri 002 Moro
Kecamatan Moro Kabupaten Karimun, Brought To You By Core, UIN
Suska Riau, hlm 14

Ishak, 2021, Karakteristik Pendidikan Agama Islam, Fitua Jurnal Study Islam,
Vol:2 No:2, hal 167

Muhaimin. 2001. Paradigma Pendidikan Islam Upaya Mengefektifkan


Pendidikan Agama Islam di Sekolah, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya),
hlm. 75-76

Rini Fitria. 2017. “Strategi Komunikasi Pada Masyarakat” Syi‟ar Vol. 17 No. 1
Februari ,hlm 22

25
Rini Fitria, 2023. Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah
Menengah Atas Kota Bengkulu Indonesia, Jurnal Pendidikan Islam,
Bengkulu, Vol : 12 No. 3, hlm 2481-2483

Rini Fitria, Ida Warsah. 2022. Strategi Komunikasi Dalam Meningkatkan Jumlah
Peserta Didik MAsa Pandemi Covid 19 Di Madrasah, Jurnal Pendidikan
Agama Islam, Vol:8. No:1, hlm 4-5

Talizaro Tafonao. 2018. Peranan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan


Minat Belajar Mahasiswa : Jurnal Komunikasi Pendidikan, Vol.2, No.2.
hlm. 104

Wina Sanjaya. 2008. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses


Pendidikan, ( Jakarta Kencana), Cet. 5, hlm. 49

26
27

Anda mungkin juga menyukai