Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGERTIAN PEMBELAJARAN TEMATIK, KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN


TEMATIK, KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PEMBELAJARAN TEMATIK

DOSEN PENGAMPU : LIDIA SIMANIHURUK, S.Si, M.Pd.


MATA KULIAH : PEMBELAJARAN TEMATIK
KELAS : I EKSTENSI 2019

DISUSUN OLEH
KELOMPOK 1

DARMAWATY ANDREANI NADEAK (1193311086)


HELGA SARINA SIANTURI (1193311095)
SETIA JUWITA PANJAITAN (1193311101)
VERYAMAN SINAGA (1193311086)

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN–UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
FEBRUARI 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun makalah yang berjudul “Pengertian
Pembelajaran Tematik, Karakteristik Pembelajaran Tematik, Kelebihan dan Kelemahan
Pembelajaran Tematik” ini dengan baik dan lancar sehingga dapat dikumpul dengan tepat
waktu.
Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan, akan
tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak masalah itu bisa teratasi. Maka dalam kesempatan ini
penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimah kasih kepada:
1. Lidia Simanihuruk, S.Si., M.Pd., selaku dosen pengampu mata kuliah Pembelajaran
Tematik yang memberikan kepercayaan kepada penulis untuk menyelesaikan makalah
ini.
2. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun
hingga terselesaikannya makalah ini dengan tepat waktu.
Penulis sangat berharap bahwa makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan pembaca mengenai apa dan bagaimana sebenarnya pembelajaran tematik itu.
Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak sekali kekurangan, baik pada
cara penulisan maupun materi yang tertulis di dalamnya, mengingat akan kemampuan yang
penulis miliki masih sangat kurang dan masih perlu banyak latihan dan juga bimbingan. Untuk
itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk menyempurnakan
makalah ini.

Medan, 12 Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN..........................................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................................3
C. Tujuan.....................................................................................................................................3
BAB II
PEMBAHASAN.............................................................................................................................4
A. Pengertian Pembelajaran Tematik..........................................................................................4
B. Karakteristik Pembelajaran Tematik......................................................................................5
C. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik.................................................................7
1. Kelebihan Pembelajaran Tematik......................................................................................7
2. Kelemahan Pembelajaran Tematik.....................................................................................9
BAB III..........................................................................................................................................10
PENUTUP.....................................................................................................................................10
A. Simpulan...............................................................................................................................10
B. Saran.....................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pembelajaran diartikan sebagai suatu konsep yang bisa berkembang seirama dengan
tuntutan kebutuhan hasil pendidikan yang berkaitan dengan kemajuan ilmu. Permendiknas
No. 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 20 menjelaskan bahwa
pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Proses pembelajaran yang diberikan nantinya harus disesuaikan
dengan pemikiram karakteristik peserta didik agar dapat tercapai dalam tujuan pembelajaran.
Salah satu pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaran tematik.
Pembelajaran tematik dapat diartikan sebagai suatu proses pembelajaran yang
didasarkan pada tema-tema sedangkan tema ditinjau dari berbagai mata pelajaran.
Pembelajaran tematik memberikan kesempatan seluas-luasnya terhadap siswa untuk dapat
mengembangkan pengetahuan dengan menjawab pertanyaan sendiri dan memuaskan rasa
keingintahuan dengan mencarinya sendiri didunia sekitar mereka. Pembelajaran tematik
sebagai model pembelajaran termasuk salah satu tipe atau jenis dari model pembelajaran
terpadu. Istilah pembelajaran tematik pada dasarnya adalah model pembelajaran terpadu
menggunakan tema untuk mengkaitkan beberapa mata pelajaran sehingga dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada siswa (Depdiiknas, 2006). Pembelajaran tematik telah dikenal
sejak diterapkannya kurikulum satuan pendidikan dan sudah diterapkan di sekolah dasar.
Menurut peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 22 tahun
2006, pembelajaran pada kelas I s.d III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan
pada kelas IV s.d VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran. Pada kurikulum 2013
pembelajaran tematik akan diperlakukan mulai kelas I s.d VI. Hal tersebut cocok digunakan
karena siswa sekolah dasar (SD) termasuk pada rentangan usia dini yang seluruh aspek
perkembangan kecerdasan yaitu 2 IQ, EQ, dan SQ tumbuh dan berkembang sangat luar
biasa. Pada umumnya tingkat perkembangannya tersebut masih memandang bahwa segala
sesuatu itu sebagai keutuhan (holistik) dan mampu memahami hubungan antara konsep
secara sederhana. Proses pembelajarannya masih tergantung pada objek-objek konkrit dan
pengalaman yang dialami siswa secara langsung (Permendiknas, 2006).

1
Pada prinsip pembelajaran tematik lebih menekankan pada proses penerapan belajar
sambil melakukan sesuatu (learning by doing). Pembelajaran tematik memuat pembelajaran
yang mengajarkan peserta didik untuk memiliki berbagai sikap ilmiah. Sikap ilmiah yang
dapat dikembangkan dalam pembelajaran tematik adalah percaya diri, menghargai pendapat
orang lain, hidup sehat dan berkerjasama,dan banyak hal lainnya. Dengan diterapkannya
pembelajaran tematik akan membangun kompetensi peserta didik, dalam pembelajaran
tematik lebih menekankan pada keterlibatan siswa dalam proses belajar secara aktif pada
proses pembelajaran, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman langsung yang terlatih
untuk dapat menemukan sendiri berbagai pengetahuan yang dipelajarinya.
Buku tema yang disajikan sebagai panduan guru dalam proses pembelajaran tentang,
Kompentensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), muatan pembelajaran dalam struktur
kurikulum, silabus, pedoman mata pelajaran dan pembelajaran tematik (UU No.24 Tahun
2016 ps.4). Dengan begitu guru diharapkan mampu mempelajari dan mengaplikasikan proses
pembelajaran agar mudah dipahami. Dalam hal ini peran guru sangat berpengaruh terhadap
pelaksanaan pembelajaran, karena pada pembelajaran tematik mengajarkan dalam perbedaan
dimana setiap mata pelajaran satu dengan yang lain tidak saling berkesinambungan.
Pembelajaran tematik yang mencakup beberapa mata pelajaran yang ada disekolah
dasar yang mengintegrasikan berbagai kompetensi dari mata pelajaran ka dalam berbagai
tema. Pengintegrasian tersebut dilakukan dalam hal sikap, keterampilan dan pengetahuan
dalam proses pembelajaran dengan adanya tema sebagai pemersatu. Seperti tema manfaat
makanan sehat dan bergizi. Dapat ditinjau dari beebagai mata pelajaran misalnya
Matematika, IPA. Pkn dan Bahasa Indonesia. Oleh karena itu, guru perlu mengemas atau
merancang pengalaman belajar yang akan mempengaruhi kebermaknaan belajar siswa.
Selain itu, dengan penerapan pembelajaran tematik di sekolah dasar akan sangat membantu
siswa, karena sesuai dengan tahap perkembangannya siswa yang masih 3 melihat sesuatu
sebagai satu keutuhan (holistic). Dengan diterapkannya pembelajaran tematik diharapkan
pembelajaran yang berlangsung menjadi pembelajaran berpusat pada siswa (student center).
Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis akan membahas tentang Pengertian
Pembelajaran Tematik, Karakteristik Pembelajaran Tematik, Kelebihan dan Kelemahan
Pembelajaran Tematik.

2
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, adapun rumusan masalah yang
diangkat adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian pembelajaran tematik ?
2. Bagaimana karakteristik pembelajaran tematik ?
3. Bagaimana kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik ?

C. Tujuan
Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penulisan makalah ini ialah:
1. Untuk mengetahui apa pengertian pembelajaran tematik.
2. Untuk mengetahui bagaimana karakteristik pembelajaran tematik.
3. Untuk mengetahui bagaimana kelebihan dan kelemahan pembelajaran tematik.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik atau pembelajaran terpadu merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran yang mengaitkan beberapa materi pelajaran pada beberapa mata pelajaran
menjadi satu kesatuan yang dikemas dalam satu tema. Pembelajaran ini melibatkan beberapa
kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa
mata pelajaran.
Melalui pembelajaran tematik, siswa diharapkan dapat belajar dan bermain dengan
kreativitas yang tinggi. Sebab, dalam pembelajaran tematik, belajar tidak semata-mata
mendorong siswa untuk mengetahui (learning to know), tetapi belajar juga untuk melakukan
(learning to do), untuk menjadi (learning to be), dan untuk hidup bersama (learning to live
together).
Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan kedalaman implementasi kurikulum,
menawarkan kesempatan yang sangat banyak kepada siswa untuk memunculkan dinamika
dalam pendidikan. Sesuai dengan tahapan perkembangan anak, karakteristik cara anak
belajar, konsep belajar dan pembelajaran bermakna, maka kegiatan pembelajaran bagi anak
kelas awal SD sebaiknya dilakukan dengan pembelajaran tematik. Dalam model ini, guru
pun harus mampu membangun bagian keterpaduan melalui satu tema. Pembelajaran tematik
sangat menuntut kreativitas guru dalam memilih dan mengembangkan tema pembelajaran.
Tema yang dipilih hendaknya diangkat dari lingkungan kehidupan peserta didik, agar
pembelajaran menjadi hidup dan tidak kaku.
Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran dan indikator
dari kurikulum/ standar isi (SI) dari beberapa mata pelajaran menjadi satu kesatuan untuk
dikemas dalam satu tema. Dengan adanya kaitan tersebut maka peserta didik akan
memperoleh pengetahuan dan keterampilan secara utuh sehingga Pembelajaran menjadi lebih
bermakna bagi peserta didik. Bermakna di sini memberikan arti bahwa pada pembelajaran
tematik peserta didik akan dapat memahami konsep-konsep yang saling terkait dari beberapa
mapel yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usia peserta didik.

4
Pembelajaran terpadu berawal dari pengembangan skema-skema pengetahuan yang ada
di dalam diri peserta didik. Hal tersebut merupakan salah satu pengembangan filsafat
konstruktivisme. Salah satu pandangan tentang konstruktivisme dalam pembelajaran adalah
bahwa dalam proses belajar (perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik
kognitif ini hanya dapat diatasi melalui pengetahuan diri (self regulation). Pada akhir proses
belajar, pengetahuan akan dibangun sendiri oleh peserta didik melalui pengalamannya dari
hasil interaksi dengan lingkungannya.
Pada dasarnya pembelajaran terpadu dikembangkan untuk menciptakan pembelajaran
yang di dalamnya peserta didik sendiri aktif secara mental membangun pengetahuannya yang
dilandasi oleh struktur kognitif yang telah dimilikinya. Pendidik lebih berperan sebagai
fasilitator dan mediator pembelajaran. Penekanan tentang belajar dan mengajar lebih
berfokus pada suksesnya peserta didik mengorganisasi pengalaman mereka, bukan ketepatan
peserta didik dalam melakukan repliksi atas apa yang dilakukan pendidik.
Pembelajaran terpadu sebagai suatu konsep dapat dikatakan sebagai pendekatan
belajar-mengajar yang melibatkan beberapa bidang studi untuk memberikan pengalaman
yang bermakna kepada peserta didik. Dikatakan bermakna karena dalam pembelajaran
terpadu, peserta didik akan memahami konsep-konsep yang mereka pelajari itu melalui
pengalaman langsung dan menghubungkannya dengan konsep lain yang sudah mereka
pahami.

B. Karakteristik Pembelajaran Tematik


Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa karena dalam
hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam mempelajari konsep-konsep dari materi yang
diajarkan. Menurut Majid (2014), pembelajaran tematik memiliki beberapa prinsip, yaitu
sebagai berikut:
1. Holistik. Suatu gejala atau peristiwa yang menjadi pusat perhatian dalam pembelajaran
tematik diamati dan dikaji dan beberapa bidang studi sekaligus, tidak dari sudut
pandang yang terkotak-kotak.
2. Bermakna. Pengkajian suatu fenomena dari berbagai macam aspek, memungkinkan
terbentuknya semacam jalinan antar-skema yang dimiliki oleh siswa, yang pada
gilirannya akan memberikan dampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari.

5
3. Otentik. Pembelajaran tematik memungkinkan siswa memahami secara langsung
konsep dan prinsip yang ingin dipelajari.
4. Aktif. Pembelajaran tematik dikembangkan dengan berdasar pada pendekatan inquiry
discovery dimana siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran, mulai
perencanaan, pelaksanaan, hingga proses evaluasi.

Menurut tim Pusat Kurikulum (Puskur) (2006), pendekatan pembelajaran tematik


memiliki karakteristik sebagai berikut :
1. Pembelajaran berpusat pada peserta didik. Pembelajaran tematik dikatakan sebagai
pembelajaran yang berpusat pada anak, Karena pada dasarnya pembelajaran tematik
merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang memberikan keleluasaan kepada
peserta didik, baik secara individu maupun kelompok. Peserta didik diharapkan dapat
aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip-prinsip dari suatu
pengetahuan yang harus dikuasai nya sesuai dengan perkembangannya.
2. Memberikan pengalaman langsung kepada anak. Pembelajaran tematik diprogramkan
untuk melibatkan peserta didik secara langsung dalam pembelajaran yang mengaitkan
antara konsep dan prinsip yang dipelajari dari beberapa mata pelajaran. Sehingga
mereka akan memahami hasil belajarnya sesuai dengan fakta dan peristiwa yang
dialami, bukan sekedar informasi dari gurunya. Guru lebih banyak bertindak sebagai
fasilitator dan katalisator yang membimbing ke arah tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai, sedangkan peserta didik sebagai aktor mencari fakta dan informasi untuk
mengembangkan pengetahuannya.
3. Pemisahan mata pelajaran tidak kelihatan atau antar mata pelajaran menyatu.
Pembelajaran tematik memusatkan perhatian pada pengamatan dan pengkajian suatu
gejala atau peristiwa dari beberapa mata pelajaran sekaligus tidak dari sudut pandang
yang terkotak-kotak. Sehingga memungkinkan peserta didik untuk memahami suatu
fenomena pembelajaran dari segala Sisi yang utuh.
4. Mengkaji konsep dari beberapa mata pelajaran dalam suatu proses pembelajaran
sehingga bermakna. Pembelajaran tematik mengkaji suatu fenomena dari berbagai
macam aspek yang membentuk semacam jalinan antara pengetahuan yang dimiliki
peserta didik, sehingga berdampak kebermaknaan dari materi yang dipelajari peserta

6
didik. Hasil nyata akan didapat dari segala konsep yang diperoleh dan keterkaitannya
dengan konsep-konsep lain yang dipelajari. Hal ini diharapkan akan berdampak pada
kemampuan anak untuk memecahkan masalah-masalah yang nyata dalam
kehidupannya.
5. Hasil Pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak. Pada
pembelajaran tematik dikembangkan pendekatan pembelajaran yang aktif kreatif efektif
dan menyenangkan (PAKEM) yang melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses
pembelajaran dengan melihat bakat, minat, dan kemampuan sehingga memungkinkan
peserta didik termotivasi untuk belajar terus menerus. Berdasarkan uraian di atas, bawa
ciri-ciri pembelajaran tematik memicu siswa untuk belajar aktif (student-centered-
learning) dan mandiri guna mencapai hasil pembelajaran yang maksimal serta
mendorong guru agar lebih luas dalam mengelola pembelajaran di kelas. Pembelajaran
tematik pada kurikulum terpadu menyimbangkan pengembangan ranah belajar secara
gestalt (belajar melibatkan seluruh tubuh), bukan hanya pada otak saja, melainkan
afektif dan psikomotor.

C. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik.


1. Kelebihan Pembelajaran Tematik
Sebagai pendekatan pembelajaran yang memperhatikan karakteristik siswa, pendekatan
pembelajaran tematik memilki beberapa kelebihan dibandingkan pendekatan pembelajaran
terpisah. Menurut Rusman (2015: 92) beberapa kelebihan pendekatan pembelajaran
tematik, diantaranya:
1) Pengalaman dan kegiatan belajar peserta didik akan selalu relevan dengan tingkat
perkembangan anak.
2) Kegiatan yang dipilih dapat disesuaikan dengan minat dan kebutuhan peserta didik.
3) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi peserta didik sehingga hasil belajar akan
dapat bertahan lebih lama.
4) Pembelajaran terpadu menumbuhkembangkan keterampilan berpikir dan social anak.
5) Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis. Dengan
permasalahan yang sering ditemui dalam kehidupan/lingkungan riil peserta didik.

7
6) Jika pembelajaran terpadu dirancang bersama dapat meningkatkan kerja sama antar
guru bidang kajian terkait, guru dengan peserta didik, peserta didik dengan peserta
didik, peserta didik/guru dengan narasumber sehingga belajar lebih menyenangkan,
belajar dalam situasi nyata, dan dalam konteks yang lebih bermakna.
Sedangkan menurut Tim puskur (2006) dalam BPSDMPK (2012: 14) ada beberapa
kelebihan pelaksanaan pembelajaran tematik yaitu:
1) Banyak materi-materi yang tertuang dalam beberapa mapel mempunyai keterkaitan
konsep, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna dan menyeluruh; mempelajari
sebuah topik secara mendalam dari berbagai segi.
2) Siswa mudah memusatkan perhatian karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema
yang sama.
3) Siswa dapat mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi
beberapa mapel dalam tema yang sama.
4) Pembelajaran tematik melatih anak untuk semakin banyak membuat hubungan
beberapa mapel, sehingga mereka mampu memproses informasi dengan cara yang
sesuai daya pikirnya, dan memungkinkan berkembangnya jaringan konsep.
5) Menghemat waktu karena beberapa mapel dikemas dalam satu tema dan disajikan
secara terpadu dalam alokasi pertemuan-pertemuan yang direncanakan. Waktu yang
lain dapat digunakan untuk pemantapan, pengayaan, pembinaan keterampilan dan
remidial.
Selanjutnya Trianto (2010: 157) mengemukakan kelebihan pelaksanaan pembelajaran
tematik sebagai berikut:
1) Dengan menggabungkan beberapa kompetensi dasar dan indicator serta isi mata
pelajaran akan terjadi penghematan, karena tumpah tindih materi dapat dikurangi
bahkan dihilangkan;
2) Siswa mampu melihat hubungan yang bermakna sebab isi/materi pembelajaran lebih
berperan sebagai sarana atau alat, bukan tujuan akhir;
3) Pembelajaran menjadi utuh sehingga siswa akan mendapat pengertian mengenai proses
dan materi yang tidah terpecah-pecah; dan
4) Dengan adanya pemaduan antar mata pelajaran, maka penguasaan konsep akan
semakin baik dan meningkat.

8
Berdasarkan pendapat beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa kelebihan
pendekatan pembelajaran tematik dibandingkan pembelajaran terpisah adalah terletak pada
kegiatan yang berlangsung selama proses pembelajaran, yaitu memberikan kesempatan
kepada guru untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran yang bermakna dengan
menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan, menumbuhkan
keterampilan berpikir dan social dalam diri siswa, menyajikan konsep pembelajaran yang
nyata dan dekat dengan kehidupan siswa. Selain itu juga dapat membangun kerja sama yang
baik antar guru dan siswa dalam merumuskan kegiatan pembelajaran, sehingga akan lebih
bermakna dan meninggalkan kesan yang lebih mendalam dalam diri siswa.

2. Kelemahan Pembelajaran Tematik


Disamping kelebihan, pendekatan pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan
terutama dalam hal pelaksanaannya. Tim Puskur (dalama Rusman, 2015) mengidentifikasi
beberapa kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya:
1) Aspek guru, guru harus berwawasan luas, memilki integritas tinggi, keterampilan
metodologis yang handal, rasa percaya diri yang tinggi dan berani mengemas dan
mengembangkan materi
2) Aspek peserta didik, pembelajaran tematik menuntut kemampuan belajar peserta didik
yang relative baik, baik dalam kemampuan akademik maupun kreatifitasnya, karena
model pembelajaran tematik menekankan pada kemampuan analitis, kemampuan
asosiatif, kemampuan eksplorasi dan elaborative.
3) Aspek sarana dan sumber pembelajaran, pembelajaran tematik memerlukan bahan
bacaan atau sumber informasi yang cukup banyak dan bervariasi, mungkin juga
fasilitas internet
4) Aspek kurikulum, kurikulum harus luwes, berorientasi pada pencapaian ketuntasan
pemahaman peserta didik, bukan pada pencapaian target penyampaian materi
5) Aspek penilaian, pembelajaran tematik membutuhkan cara penilaian yang menyeluruh.
6) Aspek suasana pembelajaran, pembelajaran terpadu cenderung mengutamakan salah
satu bidang kajian dan tenggelamnya bidang kajian lain, tergantung pada latar belakang
pendidikan gurunya.

9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Pembelajaran tematik atau pembelajaran terpadu merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran yang mengaitkan beberapa materi pelajaran pada beberapa mata pelajaran
menjadi satu kesatuan yang dikemas dalam satu tema. Pembelajaran ini melibatkan beberapa
kompetensi dasar, hasil belajar dan indikator dari suatu mata pelajaran, atau bahkan beberapa
mata pelajaran.
Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang berpusat pada siswa karena dalam
hal ini siswa dituntut untuk aktif dalam mempelajari konsep-konsep dari materi yang
diajarkan. Menurut Majid (2014), pembelajaran tematik memiliki beberapa prinsip, yaitu
holistic, bermakna, otentik dan aktif.
Kelebihan pendekatan pembelajaran tematik dibandingkan pembelajaran terpisah
adalah terletak pada kegiatan yang berlangsung selama proses pembelajaran, yaitu
memberikan kesempatan kepada guru untuk mengembangkan kegiatan pembelajaran yang
bermakna dengan menciptakan suasana pembelajaran yang menarik dan menyenangkan,
menumbuhkan keterampilan berpikir dan social dalam diri siswa, menyajikan konsep
pembelajaran yang nyata dan dekat dengan kehidupan siswa. Selain itu juga dapat
membangun kerja sama yang baik antar guru dan siswa dalam merumuskan kegiatan
pembelajaran, sehingga akan lebih bermakna dan meninggalkan kesan yang lebih mendalam
dalam diri siswa.
Disamping kelebihan, pendekatan pembelajaran tematik juga memiliki kelemahan
terutama dalam hal pelaksanaannya. Tim Puskur (dalama Rusman, 2015) mengidentifikasi
beberapa kelemahan pembelajaran tematik, diantaranya Aspek guru, peserta didik, sarana
dan sumber pembelajaran, kurikulum, penilaian dan suasana pembelajaran.

B. Saran
Demikian makalah ini penulis susun. Penulis menyadari dalam penulisan makalah ini
banyak terdapat kekurangan, oleh karena kritik dan saran yang membangun kami perlukan
untuk penyempurnaan makalah ini. Semoga bermanfaat bagi pembacanya.

1
DAFTAR PUSTAKA

Juanda, Anda. 2019. Pembelajaran Kurikulum Tematik Terpadu: Teori & Praktik Pembelajaran
Tematik Terpadu Berorientasi Landasan Filosofis, Psikologis dan Pedagogis. Cirebon:
CV. CONFIDEN
Rusman. 2015. Pembelajaran Tematik Terpadu. Jakarta: Rajawali Pers
Riadi, Muchlisin. 2020. Pembelajaran Tematik (Pengertian, Karakteristik, Ciri, Jenis dan
Langkah-langkahnya). https://www.kajianpustaka.com/2020/06/pembelajaran-
tematik.html. Diakses pada 12 Februari 2022 pukul 19.28
Ryana, Nadhira. 2021. Pengertian, Manfaat dan Karakteristik Pembelajaran Tematik.
https://icando.co.id/artikel/mengenal-pembelajaran-tematik. Diakses pada 12 Februari
2022 pukul 20.00
Rijal. 2016. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Tematik.
https://www.rijal09.com/2016/11/kelebihan-dan-kelemahan-pembelajaran.html.
Diakses pada 12 Februari 2022 pukul 20.34

Anda mungkin juga menyukai