Anda di halaman 1dari 14

KOMPONEN - KOMPONEN PENDIDIKAAN

Mata Kuliah: Pengantar Pendidikan


Dosen Pengampu: Erna Nurkholida, M.Pd

M. Guntur Syahputra [22202023]


Happy Putri Sanji [22202027]
Wita Nur Fadilla [22202013]
Semester 1 TBI-A

PROGRAM STUDI TADRIS BAHASA INGGRIS


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga makalah ini mampu
kami selesaikan tepat waktu dan semoga saja menjadi makalah yang baik dan
benar. Seperti yang kita ketahui, pendidikan sangatlah penting disegala aspek
kehidupan. Pendidikan dimulai dari usia dini hingga bangku sekolah menengah
merupakan hal yang tidak bisa dianggap remeh. Tak terkecuali bagi kami yang
menempuh program sarjana Tadris Bahasa Inggris ini.

Makalah ini kami buat bukan hanya seolah-olah menyelesaikan tugas dari mata
kuliah Pengantar Pendidikan, namun juga menjadi bahan bacaan dan bahan kajian
yang menambah pengetahuan kami mengenai pendidikan, apalagi kami adalah
calon pengajar pendidik yang nantinya akan menerapkan ilmu ilmu ini di waktu
yang akan datang.

Kami berharap makalah ini nantinya dapat berguna bagi siapa saja yang
membacanya. Kami juga mengharapkan segala masukan, kritik dan saran guna
membantu kesempurnaan makalah ini. Kami berterimakasih kepada dosen
pengampu mata kuliah Pengantar Pendidikan yang senantiasa membantu kami,
serta semua pihak yang mendukung terselesaikannya makalah ini.

Kediri, 11 September 2022

Hormat Kami
Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................2

BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN....................................................................................................3
1.1 Latar Belakang............................................................................................3
1.2 Rumusan......................................................................................................3
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................4
1.4 Tujuan.........................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................5
2.1 Pengertian Pendidikan.................................................................................5
2.2 Komponen - komponen Pendidikan............................................................5
BAB III...................................................................................................................12
PENUTUP..............................................................................................................12
3.1 Kesimpulan...............................................................................................12
3.2 Saran..........................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................13

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan
mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses
atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusiamelalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata komponen adalah
bagian dari keseluruhan. Arti lainnya dari komponen adalah unsur. Maka dapat
diartikan komponen pendidikan adalah unsur unsur yang memiliki peran dalam
keseluruhan berlangsungnya proses pendidikan.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang komponen-komponen pendidikan


dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 komponen pendidikan yang digunakan dalam
acuan pendidikan yaitu: 1) tujuan, 2) siswa, 3) pendidik, 4) isi/materi, 5) situasi
lingkungan dan 6) alat pendidikan.

1.2 Rumusan

Dalam makalah ini terdapat beberapa masalah yang akan dibahas lebih dalam
diantaranya:

3
1. Pengertian Pendidikan
2. Pengertian Komponen Pendidikan
3. Macam-macam Komponen Pendidikan beserta penjelasannya

1.3 Tujuan Masalah

Dalam makalah ini, yang akan dibahas adalah tentang pengertian pendidikan,
pengertian komponen pendidikan beserta penjelasan dari setiap komponen.

1.4 Tujuan

Makalah ini dibuat agar pembaca mendapat gambaran mengenai pengertian


pendidikan dan komponen yang terlibat didalamnya sehingga pendidikan tersebut
dapat berjalan dengan baik. Dengan ditulisnya makalah ini semoga dapat
menambah kepustakaan tentang pendidikan kepada Kami selaku penulis dan juga
teman teman.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pendidikan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendidikan adalah proses


pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

Menurut Driyakarya, pendidikan adalah pemanusian atau pengembangan


manusia muda ke taraf insani. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan
merupakan tuntutan bagi pertumbuhan anak-anak.

Berdasarkn pengertian tentang pendidikan, dapat di rumuskan bahwa pendidikan bisa


di artikan yaitu, pendidikan mengandung pembinaan kepribadian, pengembangan
kemampuan, atau potensi yang perlu di kembangkan dari yang belum tahu menjadi
tahu.

2.2 Komponen - komponen Pendidikan

Komponen merupakan bagian dari suatu sistem yang memiliki peran dalam

keseluruhan berlangsungnya suatu proses untuk mencapai tujuan sistem. Komponen

pendidikan berarti bagian-bagian dari system proses pendidikan yang menentukan

berhasil atau tidaknya, atau ada atau tidaknya proses pendidikan.

5
Dalam aktifitas pendidikan terdapat enam komponen pendidikan yang dapat
membentuk pola interaksi atau saling mempengaruhi namun komponen
integrasinya terutama terletak pada pendidik dengan segala kemampuan dan
keterbatasannya.

Komponen-komponen pendidikan tersebut meliputi : 1) tujuan, 2) pendidik, 3)


siswa, 4) isi/materi, 5) metode, dan 6) situasi lingkungan. Noeng Muhadjir
mengungkapkan bahwa komponen-komponen pendidikan meliputi: 1) tujuan, 2)
subyek didik, 3) pendidik, 4) lingkungan. Sejalan dengan penelitian di atas,
Aminuddin Rasyad berpendapat bahwa “unsur-unsur esensial pendidikan adalah
1) materi pendidikan, 2) siswa dan pendidik 3) tujuan pendidikan, 4) cara-cara
mendidik 5) alat pendidikan, 6) lingkungan pendidikan, 7) evaluasi pendidikan.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang komponen-komponen pendidikan di


atas dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 komponen pendidikan yang digunakan
dalam acuan pendidikan yaitu: 1) tujuan, 2) siswa, 3) pendidik, 4) isi/materi, 5)
situasi lingkungan dan 6) alat pendidikan.

1. Tujuan

Tujuan pendidikan berfungsi sebagai arah yang ingin dituju dalam akifitas
pendidikan. Dengan adanya tujuan yang jelas, maka komponen-komponen
pendidikan yang lain serta aktivitasnya senantiasa berpedoman kepada tujuan,
sehingga efektifitas proses pendidikannya selalu diukur apakah dapat mencapai
tujuan atau tidak.

Tujuan pendidikan merupakan masalah sentral dalam pendidikan. Sebab tanpa


perumusan yang jelas tentang tujuan pendidikan, perbuatan menjadi acak-acakan,
tanpa arah, bahkan bisa sesat atau salah langkah. Oleh karena itu perumusan
tujuan dengan jelas dan tegas, menjadi inti dari seluruh pemikiran pedagogis dan
perenungan filosofis.

6
2. Siswa

Siswa/ peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha


mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis
pendidikan tertentu. Peserta didik secara formal adalah orang yang sedang ada
pada fase pertumbuhan dan perkembangan baik secara fisik maupun psikis,
pertumbuhan dan perkembangan merupakan ciri dari seseorang peserta didik yang
perlu bimbingan dari seorang pendidik.

Proses pembelajaran pada hakikatnya diarahkan untuk membelajarkan siswa


agar dapat mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian, maka proses
pengembangan perencanaan dan desain pembelajaran, siswa harus dijadikan pusat
dari segala kegiatan. Dalam proses pendidikan peserta didik di samping sebagai
objek juga sebagai subjek. Oleh karena itu agar seorang pendidik berhasil dalam
proses pendidikan, maka ia harus memahami peserta didik dengan segala
karakteristiknya.

3. Pendidik

Pendidik adalah individu yang akan memenuhi kebutuhan pengetahuan, sikap


dan tingkahlaku peserta didik. Terdapat dua kategori pendidik yaitu pendidik
menurut kodrat (orang tua) dan pendidik menurut jabatan (guru). Abudin Nata
menjelaskan bahwa “dari komponen-komponen pendidikan, guru merupakan
komponen pendidikan terpenting, terutama dalam menghadapi berbagai
permasalahan yang berkaitan dengan peningkatan mutu pendidikan.”

Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab dari tiga
pihak yaitu orang tua, masyarakat dan negara. Tanggung jawab dari orang tua
diterima guru atas dasar kepercayaan, bahwa guru mampu memberikan
pendidikan dan pengajaran sesuai dengan perkembangan siswa.

7
Dalam lembaga pendidikan formal seorang pendidik dikatakan baik jika
memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat
jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan nasional.

Menurut Mustaqim dalam Psikologi pendidikan, ada tiga bagian utama


kompetensi yang harus dikuasai seorang guru untuk dapat mengajar dengan baik,
yaitu kompetensi kepribadian, kompetensi penguasaan materi ajar, dan
kompetensi cara mengajar.

Penguasaan materi pelajaran diperlukan agar peserta didik dibimbing untuk


mampu menguasai penyampaian informasi dalam bentuk ilmu pengetahuan dapat
dilakukan dengan baik. Kompetensi cara mengajar sangat dibutuhkan agar guru
terampil dalam perencanaan pembelajaran, merancang strategi pembelajaran yang
tepat, mampu melaksanakan dengan baik, dan mengevaluasinya sesuai dengan
tujuan yang telah ditetapkan.

4. Isi/ Materi (kurikulum)

Salah satu konsep yang harus dikuasai oleh guru untuk menunjang kompetensi
adalah kurikulum. Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu
curir yang artinya pelari dan curare yang berarti tempat berpacu. Jadi, istilah
kurikulum berasal dari dunia olahraga pada zaman Romawi Kuno di Yunani, yang
mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis
start sampai garis finish.

Dalam dunia pendidikan kurikulum bisa diartikan secara sempit maupun secara
luas. Secara sempit kurikulum diartikan hanya sebagai sejumlah mata pelajaran
yang harus ditempuh atau diselesaikan peserta didik di madrasah atau perguruan
tinggi. Dari pengertian kurikulum secara sempit menurut Supiana adalah

8
sejumlah materi/isi pelajaran. Materi/isi pendidikan adalah segala sesuatu pesan
yang disampaikan oleh pendidik kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan.

Crow and Crow mendefinisikan bahwa “kurikulum adalah rancangan


pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang disusun secara sistematis untuk
menyelesaikan suatu program untuk memperoleh ijazah.”

Sedangkan M. Arifin memandang “kurikulum sebagai seluruh bahan pelajaran


yang harus disajikan dalam proses kependidikan dalam suatu sistem institusional
pendidikan.”

Konsep kurikulum dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional tahun


2003 pasal 1 ayat 11: menyatakan kurikulum adalah seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Definisi di atas menjadi pedoman bagi konsep kurikulum setiap jenis dan
jenjang lembaga pendidikan di Indonesia. Dengan demikian kurikulum
merupakan rencana dan pengaturan kegiatan pembelajaran yang terwujud
dokumen tertulis dan sekaligus sebagai pedoman penyelenggaraan kegiata
pembelajaran.

5. Situasi Lingkungan

Lingkungan pendidikan adalah suatu ruang dan waktu yang mendukung


kegiatan pendidikan. Proses pendidikan berada dalam suatu lingkungan, baik
lingkungan keluaga, lingkungan sekolah atau lingkungan masyarakat.

9
Lingkungan ada dua macam, lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan fisik yakni suasana dan keadaan berlangsungnya pendidikan.
Lingkungan sosial yakni iklim dan suasana kependidikan.

Siswa dengan berbagai potensinya akan berkembang maksimal jika berada


dalam sebuah lingkungan yang kondusif. Iklim yang kondusif bagi pencapaian
tujuan pendidikan adalah merupakan kurikulum tersembunyi bagi pencapaian
tujuan pendidikan.

Iklim lingkungan kelas yang kondusif merupakan faktor pendorong yang dapat
memberikan daya tarik bagi proses pembelajaran. Iklim belajar yang
menyenangkan akan membangkitkan semangat dan menumbuhkan aktivitas serta
kreativitas peserta didik. Lingkungan kelas yang kondusif, nyaman,
menyenangkan, bersih, dan rapi berperan penting dalam menunjang efektifitas
pembelajaran.

6. Alat Pendidikan

Alat pendidikan adalah pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan


yang berfungsi sebagai perantara pada saat menyampaikan materi pendidikan,
oleh pendidik kepada siswa dalam mencapai tujuan pendidikan.

Peristiwa pendidikan ditandai dengan adanya interaksi edukatif. Agar interaksi


dapat berlangsung secara efektif dan efisien dalam mencapai tujuan, maka
disamping dibutuhkan pemilihan bahan materi pendidikan yang tepat, perlu
dipilih metode yang tepat pula. Metode adalah suatu cara yang dipergunakan
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

10
Dalam prakteknya ada dua macam alat pendidikan. Pertama alat pendidikan
dalam arti metode, kedua alat pendidikan dalam arti perangkat keras yang
digunakan seperti media pembelajaran dan sarana pembelajaran.

Media pembelajaran memiliki peranan yang penting sebagai salah satu


komponen pembelajaran. Tanpa media pembelajaran, proses pembelajaran
sebagai proses komunikasi tidak dapat berlangsung secara maksimal.

11
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ada tiga komponen penting yang memungkinkan terjadinya proses

pendidikan, diantaranya peserta didik, pendidik dan materi yang akan diberikan.

Komponen lain seperti alat dan fasilitas pendidikan, metode pendidikan, dan

lingkungan pendidikan berperan sebagai komponen pendukung.

Meski tiga komponen utama telah dipenuhi sebagai syarat utama terjadinya
proses pendidikan, namun komponen pendukung lainnya juga perperan penting.
Dalam hal ini, antara komponen yang satu dengan yang lain sangatlah saling
berhubungan. Jika sebuah lembaga pendidikan menginginkan pendidikan di
lembaganya berjalan dan berkembang dengan baik, adanya komponen pendukung
ini sangat diperlukan. Karena dengan demikian, pendidik dapat menyalurkan
ilmunya dengan maksimal dan peserta didikpun dapat menerima materi
pembelajaran dengan baik.

3.2 Saran

Sebagai pelajar yang merupakan salah satu komponen pendidikan, alangkah


baiknya agar kita mampu menjalankan kewajiban kita sebagai komponen
pendidikan tersebut. Sebagai pelajar kita juga menjadi faktor terciptanya
komponen pendidikan yang lainnya, yaitu situasi lingkungan. Kondisi kelas yang
kondusif dipengaruhi oleh kelakuan para pelajar itu sendiri, bila para pelajar itu
sering membuat onar atau membuat masalah tentunya para pelajar lain akan
merasa terganggu sehingga menghambat proses pendidikan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Komponen - komponen pendidikan. Academia.edu. 2012. 11 September 2022.


https://www.academia.edu/9337895/KOMPONEN_KOMPONEN_PENDIDIKA
N

2 Arti Komponen di Kamus Besar Bahasa Indonesia. Lektur.id. 11 September


2022. https://kbbi.lektur.id/komponen

Supiana, Sistem Pendidikan Madrasah Unggulan (Badan Litbang & Diklat


Departemen Agama RI, 2008)

Ramayulis, Pengantar Ilmu Pendidikan (Jakarta: Rajawali Press )

Supiana, Sistem Pendidikan Madrasah Unggulan.

13

Anda mungkin juga menyukai