Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH DASAR-DASAR PENGEMBANGAN

KURIKULUM
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah : Telaah Dan Kapita Selekta Kurikulum SD


Dosen Pengampu : Sukatno Abdullah, M.Mpd

Disusun Oleh :
Kelompok 1

1. DESHINTA KURNIASARI 2286202206

2. FEBRIAN ARI WIJAYA 2286202208

3. RAGIL DWI AYU LESTARI 2286202217

4. ZANUAR ZACKY SUHARTO 2286202218

5. FAHRUL MUSTOFA 2286202223

6. ARIFAH NUR HADININGSIH 2286202233

PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
STKIP PGRI PACITAN
TAHUN AJARAN 2022/2023

0
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah swt. atas segala limpahan rahmat taufik dan
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana,semoga makalah ini dapat dipergunakan
sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca,sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
kami miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu,kami harapkan kepada para
pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah kami ini.

Pacitan, 31 Oktober 2022

Tim Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................1

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2

BAB I.........................................................................................................................................3

PENDAHULUAN......................................................................................................................3

A. Latar Belakang................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................3

C. Tujuan Masalah...............................................................................................................3

BAB II........................................................................................................................................4

PEMBAHASAN........................................................................................................................4

1. DEFINISI PENGEMBANGAN KURIKULUM............................................................4

2. DASAR DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM.................................................5

3. TUJUAN KURIKULUM................................................................................................8

4. ISU YANG SEDANG TERJADI AKHIR-AKHIR INI MENGENAI


PENGEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA KHUSUSNYA KOTA PACITAN. 9

BAB IV....................................................................................................................................11

KESIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI................................................................11

A. KESIMPULAN.............................................................................................................11

B. SARAN.........................................................................................................................11

C. REKOMENDASI..........................................................................................................11

2
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum sebagai pedoman pendidikan menempati posisi yang sangat
strategis dalam semua aspek dalam kegiatan pendidikan. Mengingat pentingnya
peran kurikulum dalam perkembangan pendidikan dan kehidupan manusia,
pengembangan kurikulum tidak dapat dilakukan tanpa landasan yang kokoh dan
kuat.

Landasan pengembangan kurikulum dibutuhkan tidak hanya dijadikan


perancang kurikulum, yang sering disebut kurikulum ideal, atau kurikulum tertulis.
Manajemen instruksional sebagai bahan ajar yang dapat digunakan sebagai alat
untuk melaksanakan pedoman pelaksanaan kurikulum di semua jenjang
pendidikan. Pembuatan dan pengembangan kurikulum tidak bisa asal-asalan. Jadi
membutuhkan berbagai landasan kuat yang dapat digunakan sebagai dasar proses
pendidikan yang memungkinkan kita mencapai tujuan belajar-mengajar secara
lebih efektif dan efisien.

B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, penulis menguraikan serangkaian masalah yang penulis
bahas di bagian pembahasan. Adapun rumusan masalah yang kami susun adalah :

1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan kurikulum ?


2. Apa saja dasar-dasar pengembangan kurikulum ?
3. Bagaimana tujuan pengembangan kurikulum ?
4. Bagainana mengenai isu pengembangan kurikulum ?

C. Tujuan Masalah
Dalam penulisan makalah ini penulis memiliki tujuan dan manfaat Adapun tujuan
dan manfaat yang penulis dapat dalam menyusun makalah ini sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa itu pengembangan kurikulum.


2. Untuk mengetahui dasar-dasar kurikulum
3. Untuk mengetahui tujuan pengembangan kurikulum
4. Untuk mengetahui isu yang terjadi pada pengembangan kurikulum

3
BAB II

PEMBAHASAN
1. DEFINISI PENGEMBANGAN KURIKULUM

Dasar pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai acuan ataupun sandaran


suatu kegiatan. Dalam bahasa inggrisnya Foundation diartikan sebagai hal mendirikan,
dasar,landasan, kotak uang, badan wakaf atau yayasan. Kurikulum merupakan suatu
rancangan pendidikan yang memiliki kedudukan cukup penting dalam seluruh kegiatan
pendidikan, juga menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan. Secara Etimologi
berasal dari bahasa Yunani, kurikulum berasal dari kata curir (pelari) dan curare (tempat
berpacu). Akibatnya adalah jarak yang ditempuh bermakna dengan muatan isi dan materi
pelajaran yang ditempuh oleh memperoleh ijazah.

Menurut S Nasution, kurikulum merupakan suatu rencana yang disusun untuk


membantu proses belajar mengajar dibawah bimbingan, tanggung jawab sekolah,
lembaga pendidikan, dan staff pengajaran. Disamping itu sejumlah parah ahli
mengemukakan bahwa kurikulum meliputi semua kegiatan yang direncanakan yang
terjadi di bawah pengawasan suatu lembaga sekolah. Selain itu ada juga kegiatan yang
ada di luar jam pelajaran yang disebut ekstra kurikuler.

Dapat disimpulkan bahwasanya definisi pengembangan kurikulum itu sendiri


adalah dasar yang dijadikan acuan dalam mengembangkan sistem pendidikan yang ada di
Indonesia, entah berdasarkan proses dan perencanaan agar kurikulum yang sudah
dihasilkan, dapat diimplementasikan dalam salah satu tujuan bangsa Indonesia yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa.

Pengembangan kurikulum ini tidak dapat dikerjakan secara sembarangan dan


sepele, dikarenakan mutu dan kualitas bangsa di kemudian hari akan bergantung pada
sistem pendidikan. Maka dapat dipahami bahwasanya kurikulum ini sebagai alat dasar
acuan perkembangan bangsa dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia.

4
2. DASAR DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM

Secara umum pengelompokkan kurikulum dikelompokkan menjadi 4


landasan, antara lain landasan filosofis, landasan psikologis, landasan sosiologis, dan
landasan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK)

A. Landasan Filosofis

Landasan filosofis merupakan pendidikan yang selalu memperhatikan manusia


baik sebagai subjek, objek, maupun administrator. Dapat disimpulkan bahwa
pendidikan selalu dijadikan pusat interaksi manusia. Interaksi tentunya mempunyai
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, tentunya untuk merumuskan dan
mengembangkan semua aspek yang terkait dengan aspek kurikulum.

Landasan filosofis ini berdasarkan pada prinsip perkembangan manusia


dipengaruhi dari lingkungan dan kedewasaan. Lingkungan tersebut berasal dari proses
pendidikan kurikulum sebagai alat mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam
pendidikan tentu berhubungan dengan proses perubahan yang berlangsung terus
menerus pada peserta didik. Kurikulum menginginkan agar terjadi perubahan pada
peserta didik dalam membentuk potensi yang ada pada dirinya, bukan hanya
keterampilan dan kemampuan yang sebenarnya.

Implikasi dari penerapan landasan filosofis bagi guru, kepala sekolah, pengawas
pendidikan, dan para pembuat kebijakan pendidikan yaitu dengan merencanakan,
melaskanakan, membina dan mengembangkan kurikulum didasarkan pada nilai-nailai
yang dikandung dalam falsafah bangsa yaitu Pancasila dan perangkat-perangkat
hukum yang ada di bawahanya seperti Undang-Undang. Dengan demikian,
diharapkan peserta didik yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan ini dapat
melahirkan manusia yang beriman, bertaqwa, berilmu, dan beramal dalam kondisi
yang serasi, selaras, dan seimbang.

B. Landasan Psikologis

Pada dasarnya pendidikan tidak terlepas dengan unsur-unsur psikologi, sebab


pendidikan yang mendidik suatu perilaku manusia itu sendiri. Mendidik berarti
merubah tingkah laku anak menuju kedewasaan (Syafruddin, 2005). Oleh karena itu,

5
dalam proses belajar mengajar itu selalu dikaitkan dengan teori-teori perubahan dalam
seorang anak. Teori-Teori tersebut berupa teori behavioristik, humanistik, kognitif,
dan konstruktif.

Menurut Sukmadinata, landasan psikologis yang mendasari suatu


perkembangan kurikulum, terdapat dua aspek yang mempengaruhi perkembangan
kurikulum antara lain, psikologi perkembangan anak dan psikologi belajar. Psikologi
perkembangan mempelajari suatu perilaku individu dengan diikuti suatu
perkembangan individu tersebut. Dalam psikologi perkembangan mempelajari
tentang suatu tentang hakikat perkembangan, tahap perkembangan, aspek
perkembangan, tugas-tugas perkembangan, dan semua hal yang terikat pada sebuah
perkembangan individu. Semua itu dapat dijadikan suatu pertimbangan dalam
pengembangan kurikulum. Dalam psikologi belajar ini mempelajari suatu hakikat
belajar, teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam
belajar. Kajian tersebut dapat dijadikan suatu bahan untuk pengembangan kurikulum.

Dari uraian diatas, dapat dipahami bahwa landasan psikologi dalam


pengembangan kurikulum sangat berpengaruh. Anak merupakan sasaran sekaligus
target yang perlu dikaji dalam pengembangan kurikulum. Maka dari itu pertimbangan
secara psikologis menjadi sesuatu yang penting dalam merencanakan dan menyusun
kurikulum. Sehingga dapat dimungkinkan dalam dasar pengembangan kurikulum
dengan berlandasan psikologi membuat hasil lebih maksimal.

Implikasi dari penerapan landasan psikologis bagi guru, kepala sekolah, pengawas
pendidikan, dan para pembuat kebijakan pendidikan yaitu dari semua faktor tersebut
ketika mau mengadakan pengembangan kurikulum pembuat kebijakan harus
memahami peserta didik, harus sesuai dengan karakteristik peserta didik, baik
penyesuaian dari segi kemampuan yang harus dicapai, materi atau bahan yang harus
disampaikan, proses penyampaian atau pembelajarannya, dan penyesuaian dari segi
evaluasi pembelajaran. Sedangkan tenaga pendidik menempatkan dirinya terhadap
perkembangan dengan memberikan metode atau cara pengajaran yang sesuai dengan
tahap atau fase perkembangan individu yang akan di didiknya.

6
C. Landasan Sosiologis

Siswa adalah pribadi yang unik. Setiap orang memiliki latar belakang yang
berbeda. Ada yang berasal dari petani, pedagang, dan kepala keluarga pedagang.
Mereka memiliki motivasi yang berbeda untuk sekolah. Namun di balik perbedaan
yang kompleks ini terdapat sesuatu yang perlu diperhatikan oleh sekolah. Artinya,
kebiasaan, tradisi, adat istiadat, gagasan, kepercayaan dan nilai-nilai yang tumbuh di
sekitar siswa. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk mengembangkan nilai-nilai
positif yang besar untuk tumbuh di masyarakat di masa depan dan bertindak sebagai
aktor sosial di lingkungan. Aspek-aspek yang berbeda ini disorot melalui lensa
sosiologis. Sosiologi karena itu harus menjadi dasar pengembangan kurikulum.
Landasan sosiologis pengembangan kurikulum adalah asumsi sosiologis yang
digunakan sebagai titik tolak pengembangan kurikulum. Landasan ini didasarkan pada
kenyataan bahwa pendidikan adalah proses budaya untuk meningkatkan harkat dan
martabat manusia.

Ada dua pertimbangan sosiologis yang mendasari pengembangan kurikulum.

1) Semua anggota masyarakat berulang kali menghadapi masalah dari anggota


masyarakat yang belum dewasa secara budaya, yaitu tidak mampu menyesuaikan diri
dengan adat istiadat kelompoknya.

2) Kurikulum setiap masyarakat mencerminkan cara berpikir, perasaan,


aspirasi, atau kebiasaan masyarakat. Oleh karena itu, pemahaman budaya diperlukan
untuk mengembangkan struktur dan fungsi kurikulum.

Implikasi landasan sosiologis terhadap pendidikan adalah keberadaan sekolah


tidak dapat dipisahkan dengan masyarakat sekitarnya, perlu dibentuk kerja sama
antara sekolah dengan tokoh-tokoh masyarakat, proses sosialisasi anak perlu
ditingkatkan, dinamika kelompok dimnfaatkan untuk belajar

7
D. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) yang dimiliki manusia masih relatif
sederhana, namun sejak abad pertengahan mengalami perkembangan yang pesat.
Berbagai penemuan baru terus berlangsung hingga saat ini. Bisa dipastikan, masa
yang akan datang penemuan tersebut semakin berkembang. Seiring perkembangan
akal manusia yang telah mampu menjangkau hal-hal yang sebelumnya merupakan
sesuatu tidak mungkin.

Perkembangan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama dalam


bidang transportasi dan komunikasi telah mampu merubah tatanan kehidupan
manusia. Oleh karena itu, kurikulum selayaknya dapat mengantisipasi laju
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sehingga manusia dapat
mengimbangi dan sekaligus mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
keberlangsungan hidupnya.

Pada zaman dahulu, mungkin orang akan menganggap sesuatu yang tidak
mungkin jika manusia bisa menginjakkan kaki di permukaan Bulan, tetapi berkat
kemajuan dan perkembangan IPTEK pada pertengahan abad ke-20, pesawat Apollo
11 berhasil mendarat di bulan dan Neil Amstrong merupakan orang pertama yang
berhasil menginjakkan kakinya di bulan.

Implikasi dari penerapan landasan IPTEK bagi guru, kepala sekolah, pengawas
pendidikan, dan para pembuat kebijakan pendidikan penerapannya yaitu pembuatan
kebijakan ketika akan mengadakan pengembangan kurikulum yang di dalamnya
mencakup pengembangan isi/materi pendidikan, penggunaan strategi dan media
pembelajaran, serta penggunaan sistem evaluasi. Sedangkan tenaga pendidik sebagai
pembina dan pelaksana kurikulum dituntut untuk membuat metode-metode
pembelajaran yang baru, yang mana dapat mempermudah proses pembelajaran.

8
3. TUJUAN KURIKULUM
Pendidikan adalah aktivitas yang dilakukan dengan tujuan tertentu yang ingin
dicapai, sehingga pendidikan dilakukan dengan suatu perencanaan yang matang.
Aktivitas yang menyimpang dari pencapaian tujuan tersebut sedapat mungkin dicegah
karena akan kontra produktif dengan tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan itu sendiri
memiliki dua fungsi, memberi arah dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh
segenap kegiatan pendidikan.

Tujuan adalah segala sesuatu yang dicapai. Segala sesuatu ini dapat berupa benda
kongkrit baik yang berupa barang maupun tempat, atau dapat juga berupa hal-hal yang
sifatnya abstrak, misalnya cita-cita yang mungkin berupa kedudukan atau pangkat/jabatan
maupun sifat-sifat luhur. Dengan kata lain tujuan dapat berupa hal-hal sederhana dapat
pula berupa hal-hal yang kompleks. Sedangkan cara menyampaikannya ada berbagai
macam. Ada yang hanya dengan kegiatan fisik, dan ada juga dengan cara membuat
rencana terlebih dahulu, di program, mencari dana baru mengerahkan tenaga baik fisik
maupun psikis.

Tujuan berfungsi sebagai pedoman bagi pengembangan tujuan, tujuan spesifik


(objectives), kegiatan belajar, implementasi kurikulum, evaluasi untuk mendapatkan
balikan (feedback). Sebagai contoh, menurut Komite Pengembangan kurikulum Amerika
Serikat, terdapat sepuluh tujuan umum (goals), yaitu keterampilan dasar (Basic skills),
konseptualisasi diri, pemahaman terhadap orang lain, penggunaan pengetahuan yang telah
terkumpul untuk menginterpretasikan dunia (lingkungan kehidupan), belajar
berkelanjutan, kesehatan mental dan fisik, partisipasi dalam dunia ekonomi, produksi, dan
konsumsi, warga masyarakat yang bertanggung jawab, kreativitas, dan kesiapan
menghadapi perubahan (coping with change).

Jadi, tujuan pengembangan kurikulum adalah untuk dijadikan alat dasar sistem
Pendidikan di Indonesia, untuk mewujudkan siswa yang berprestasi. Kurikulum juga
sebagai dijadikan pedoman siswa untuk memutuskan jurusan apa atau Pendidikan apa
yang akan diinginkan selanjutnya. Dibuatnya kurikulum sendiri adalah untuk
mengarahkan serta mendidik siswa agar menjadi siswa yang cerdas, kreatif, inovatif,
bertanggung jawab, dan siap menuju ke dalam kehidupan bermasyarakat.

9
4. ISU YANG SEDANG TERJADI AKHIR-AKHIR INI MENGENAI
PENGEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA KHUSUSNYA KOTA
PACITAN

Penghapusan mata pelajaran yang mendukung di persaingan global yaitu (Bahasa


Inggris dan TIK). Belakangan ini terjadi penghapusan mata pelajaran yang penting yaitu
Bahasa Inggris dan TIK. Banyak pendapat mengenai isu diatas yang menimbulkan pro
kontra akan terjadinya pergejolakan dalam sistem pendidikan. Penghapusan mata
pelajaran ini sangat akan merugikan di kemudian hari, dan akan berdampak pada sistem
pengembangan peserta didik dalam era globalisasi. Di era globalisasi dan serba canggih
ini diperlukan mata pelajaran Bahasa Inggris dan TIK. Bahasa Inggris dijadikan dasar
dalam zona komunikasi dan interaksi, sedangkan TIK dipergunakan dalam
pengembangan siswa untuk memahami sebuah dasar dari teknologi yang ada di era
globalisasi. Dari mata pelajaran Bahasa Inggris saat masih SD yang harusnya
mempelajari konsep-konsep Bahasa Inggris, tetapi sekarang sudah di hapus. Oleh karena
itu bisa dimungkinkan siswa akan terkejut jika langsung menerima pelajaran Bahasa
Inggris di SMP. Disamping itu peran pembelajaran TIK dalam perkembangan zaman
sangat di perlukan agar membantu siswa mengetahui peran nergatif TIK dalam
kehidupan. Selain itu siswa juga dapat mempelajari konsep dasar teknologi seperti
software dan hardware TIK.

10
BAB IV

KESIMPULAN, SARAN, DAN REKOMENDASI


A. KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa definisi pengembangan kurikulum itu sendiri adalah


dasar yang dijadikan acuan dalam mengembangkan sistem pendidikan yang ada di
Indonesia, entah berdasarkan proses dan perencanaan agar kurikulum yang sudah
dihasilkan, dapat diimplementasikan dalam salah satu tujuan bangsa Indonesia yaitu
mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara umum pengelompokkan kurikulum
dikelompokkan menjadi 4 landasan, antara lain landasan filosofis, landasan
psikologis, landasan sosiologis, dan landasan ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK).

B. SARAN

1. Sebaiknya dalam penerapan kurikulum dalam pembelajaran guru lebih kreatif


menggunakan metode pembelajaran yang digunakan, sehingga siswa tidak jenuh
dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.
2. Untuk pemerintah, sebaiknya pemerintah harus mengevaluasi kembali tentang
kebijakan mengenai penghapusan mata pelajaran Bahasa Inggris dan TIK di jenjang
SD dan SMP. Oleh karena itu harus adanya media pengganti pembelajaran untuk
menghadapi era globalisasi ini.

C. REKOMENDASI

1. Literasi informasi untuk seluruh komunitas pendidikan, seperti: pendidik, tenaga


kependidikan, dan peserta didik. Literasi informasi tersebut kemudian dikembangkan
dan diberikan secara bertahap melalui sistem sekolah.
2. Ketersediaan sumberdaya informasi bagi peserta didik pada semua tingkat
pendidikan.
3. Membuka penyebaran informasi dan pengetahuan untuk seluruh komunitas
pendidikan sebagai pelaksanaan hak memperoleh informasi di era keterbukaan
informasi publik seperti saat ini.

11

Anda mungkin juga menyukai