Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

TELAAH KURIKULUM DAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN


“KONSEP DASAR KURIKULUM”

Dosen Pengampu : Rahmilawati Ritonga, S.Pd., M.Pd


Oleh Kelompok 1 :
1. Lulu Dwi Andani 1223311163
2. Lola Palupi 1223311017
3. Zikra Anastasya Az-Zahra 122331100
4. Tria Yuliharni Damanik 1223311018
5. Sevia Azzarah Riyanto 24248729

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2024
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah
kepada kita semua. Sehingga sampai detik ini kita masih bisa bernafas dan beraktifitas dalam
keadaan sehat wal afiyat. Dan atas karunianya penyusun masih diberi kesempatan untuk dapat
menyelesaikan tugas Makalah yang berjudul “Konsep Dasar Kurikulum”. Makalah ini disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Telaah Kurikulum dan Perencanaan Pembelajaran,
Program Studi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan. Penyusun juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang “Konsep Dasar
Kurikulum”.

Penyusun mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Rahmilawati


Ritonga, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Telaah Kurikulum dan
Perencanaan Pembelajaran. Tugas yang telah diberikan ini semoga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait Konsep Dasar Kurikulum . Penyusun juga mengucapkan
terima kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penyusun menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan penyusun terima demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 28 Februari 2024

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................ 1
D. Manfaat .......................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................................................................... 3

A. Definisi Kurikulum ........................................................................................................ 3


B. Komponen Kurikulum ................................................................................................... 4
C. Kurikulum Dan Buku Tes .............................................................................................. 5
D. Peranan Kurikulum ........................................................................................................ 8

BAB III PENUTUP ................................................................................................................ 11

A. KESIMPULAN ............................................................................................................ 11
B. SARAN ........................................................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang
Perubahan pada konsep Pendidikan dari masa ke masa merupakan salah satu
penyebab dari berkembangnya beberapa hal dalam dunia Pendidikan itu sendiri.
Adanya perubahan konsep Pendidikan juga menyebabkan adanya perubahan pada
keberlangsungan proses Pendidikan agar dapat sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan serta teknologi pada zaman tersebut. Salah satu hal yang berperan penting
dalam menyukseskan keberlangsungan Pendidikan yakni Kurikulum.
Salah satu alat yang digunakan untuk mencapai tujuan Pendidikan serta menjadi
pedoman dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang Pendidikan
yaitu Kurikulum. Perubahan pada kurikulum ini akan terjadi apabila terjadi perubahan
pada sistem ketatanegaraan. Kurikulum sendiri baiknya harus bersifat secara dinamis
yang mana kurikulum ini harus berubah sesuai dengan perkembangan zaman, ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta kebutuhan masyarakat.
Sebuah kurikulum tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran dan proses
Pendidikan. Oleh karena itu, pada setiap penyusunan dan pengembangannya kurikulum
selalu membutuhkan pemahaman pada konsep dasarnya. Konsep dasar kurikulum yang
sudah dipahami dapat memudahkan para pendidik untuk mengimplementasikan
kurikulum tersebut pada proses pembelajaran. Berdasarkan uraian diatas, maka dari itu,
sebagai seorang pendidik kita juga harus memahami materi mengenai konsep dasar
kurikulum.
b. Rumusan Masalah
1. Jelaskan mengenai pengertian kurikulum?
2. Jelaskan apa saja fungsi dari kurikulum?
3. Jelaskan konsep dari kurikulum?
c. Tujuan
1. Memahami pengertian kurikulum
2. Memahami fungsi kurikulum
3. Memahami konsep kurikulum
d. Manfaat

1
Adanya makalah ini diharapkan berguna untuk para pembaca serta menambah wawasan
mengenai mater Konsep Dasar Kurikulum.

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Definisi Kurikulum
a. Pengertian Kurikulum

Istilah kurikulum pada awalnya digunakan pada dunia olahraga, yang mana kata Curir
(Pelari) dan Curere (tempat berpacu), sehingga dapat disimpulkan bahwa kurikulum dalam
dunia olahraga diartikan sebagai tempat atau jarak yang harus ditempuh bagi seorang pelari.
Kemudian , definisi dari kata tersebut diterapkan dalam dunia kependidikan, yang mana kata
tersebut dapat dimaknai sebagai jumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh seorang
siswa dari awal hingga memperoleh ijazah. Dari pengertian tersebut, dapat diambil dua hal
penting dari kurikulum yaitu, adanya mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik dan
memperoleh ijazah. Namun, menurut beberapa ahli pengertian kurikulum tersebut terlalu
sempit dan dianggap kurang modern. Menurut Zainal Arifin, 2011: 5-6, terdapat beberapa
perbedaan kurikulum tradisional dan kurikulum Modern berikut merupakan table
perbedaannya.

Aspek-Aspek Kurikulum Tradisional Kurikulum Modern


Tujuan Pendidikan Fokus hanya pada Mengembangkan
pengetahuan. keseluruhan pribadi
peserta didik secara utuh.
Sumber Belajar Guru sebagai satu- Para ahli, buku, social
satunya sumber belajar. media
Pendekatan Pendekatan Klasikal. Multistrategi (kelompok,
Pembelajaran individual, klasikal)

Apabila kita bandingkan dengan keadaan di Indonesia, yang mana Indonesia ini masih
belum dikatakan sebagai negara maju, kurikulum tidak terbatas hanya pada jumlah mata
pelajaran yang ditempuh saja, selain itu adanya kurikulum tidak menjamin kelulusan seorang
peserta didik itu di satuan Pendidikan. Sehingga bisa dikatakan bahwa cakupan kurikulum ini
begitu luas. Istilah kurikulum ini, dalam Dunia Pendidikan memegang salah satu peranan
penting untuk mencapai tujuan Pendidikan, yang mana kurikulum ini digunakan sebagai salah
satu pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran.

3
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional
menyatakan, “Kurikulum merupakan seperangkat rencana mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan Pendidikan tertentu”. Dari kalimat tersebut dapat dikatakan bahwa
kurikulum sendiri memiliki dua aspek tujuan yaitu sebagai rencana awal dan pedoman
keberlangsungan pembelajaran dan pengaturan yang berisikan tata cara sebuah rencana untuk
mencapai tujuan Pendidikan Nasional. Sehingga dari beberapa pengertian diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa kurikulum merupakan suatu perencanaan yang memuat materi, pengalaman
pembelajaran yang harus dilakukan atau didapatkan oleh peserta didik, tujuan pembelajaran
yang hendak dicapai dan dikembangkan lagi, serta pelaksanaan evaluasi yang berguna untuk
mengetahui seberapa jauh kemampuan peserta didik mencapai tujuan pembelajaran.

2. Komponen Kurikulum

Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-komponen tertentu yang


saling terkait satu sama lain. Kurikulum adalah alat atau media untuk mendidik peserta didik
(Saridudin, 2020). Menurut beberapa referensi yang ada, komponen kurikulum dapat
dibedakan menjadi 4 empat komponen, yaitu komponen tujuan, komponen materi, komponen
strategi, dan komponen evaluasi. Dalam dunia pendidikan, penetapan komponen tujuan,
materi, strategi, dan evaluasi secara menyeluruh dan terintegrasi merupakan suatu proses
pendidikan yang sangat penting.

Alasan yang melatar belakanginya adalah pendidikan sebagai upaya sadar dan terencana
untuk membantu peserta didik mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya memang
tidak hanya terbatas pada pengembangan intelektualnya saja. Pendidikan juga perlu
mengembangkan peserta didik menuju kematangan spiritual, moral, emosional dan sosialnya.
Aspek pengetahuan sangat berperan dalam pendidikan, apalagi kalau pengetahuan yang
dimaksud bukan hanya pengetahuan tentang alam semesta tetapi juga pengetahuan tentang
dirinya sendiri sebagai manusia yang berziarah menuju Tuhan.

1. Komponen Tujuan

Komponen tujuan berhubungan dengan arah atau hasil yang diharapkan sehingga segala
proses pembelajaran difokuskan untuk mencapai tujuan tersebut. Tujuan kurikulum mengacu
ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional. Tujuan tersebut ditetapkan dalam Undang-
Undang (UU) No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam undang-undang
tersebut dijelaskan bahwa kurikulum menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik

4
untuk mengalami proses pendidikan dan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional khususnya dan menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas umumnya.

2. Komponen Materi Ajar (Bahan Ajar)

Materi kurikulum pada hakekatnya adalah isi kurikulum yang dikembangkan dan disusun
dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Materi kurikulum berupa bahan pelajaran terdiri dari bahan kajian atau topik-topik
pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses pembelajaran.
b. Mengacu pada pencapaian tujuan setiap satuan pelajaran.
c. Materi atau aktivitas yang dilakukan seluruhnya diarahkan untuk mencapai tujuan
yang hendak dicapai. Dalam lingkup yang lebih luas yaitu untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional.
3. Komponen Metode, Strategi dan Model Pembelajaran

Komponen strategi merupakan komponen yang memiliki peran yang sangat penting, sebab
berhubungan dengan implementasi kurikulum. Beberapa istilah yang perlu difahami berkaitan
dengan komponen ini adalah pendekatan, strategi, model dan metode dalam pembelajaran.

4. Komponen Evaluasi

Evaluasi merupakan salah satu komponen kurikulum untuk melihat efektifitas pencapaian
tujuan. Dalam konteks kurikulum, evaluasi dapat berfungsi untuk mengetahui apakah tujuan
yang telah ditetapkan telah tercapai atau belum. Evaluasi juga digunakan sebagai umpan balik
dalam perbaikan strategi yang ditetapkan. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang
akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran, keberhasilah siswa, guru dan proses
pembelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi dapat dibuat keputusan kurikulum itu sendiri,
pembelajaran, kesulitan dan upaya bimbingan yang diperlukan. Evaluasi kurikulum merupakan
tahap akhir dari proses pengembangan kurikulum (Saridudin, 2020).

3. Kurikulum dan Buku Tes

Penilaian otentik merupakan penilai-an yang digunakan untuk menilai aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.Penilaian otentik mengharuskan peserta didik menerapkan
keterampilan dan kemampuan mereka dalam kehidupan nyata, melibatkan pemeriksaan
langsung kemampuan peserta didik menggunakan pengetahuan untuk melakukan tugas yang
ditemui dalam kehidupan nyata, lebih banyak kesempatan untuk mengamati proses peserta

5
didik untuk mencapai jawaban atau tanggapan. Anak perlu diajarkan dan dilatih dalam
memperoleh pengetahuan, menguasainya, mengolah dan mengembangkan pengetahuan,
serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Semakin aktif anak terlibat dalam
kegiatan belajar, semakin besar perolehan dan pemahamannya akan pengetahuan yang
dipelajari (Niron, 2013: 21-22).

Perangkat pembelajaran yang penting dalam rangka menyukseskan pembelajaran tematik


in tegratif pada Kurikulum 2013 salah satunya adalah buku teks Curningsworth (Roseni,
2014: 417) yang menyatakan bahwa: "Textbooks are aneffective resource for self directed
learningeffective resource for presenting materialsby the teachers, a source of ideas
andactivities, a references source for student,a syllabus that reflect pre-determined learning
objectives, and support for lessexperienced teachers who have yet to gainin confi dence".

Buku teks adalah sebuah sumber belajar yang efektif dalam proses pembelajaran untuk
belajar sendiri secara langsung,sumber efektif untuk menyajikan isi oleh guru, sebuah
sumber ide dan aktivitas, sumber refrensi untuk peserta didik, sebuah silabus yang merefl
eksikan pembelajaran yang objektif dan membantu guru kurang berpengalaman yang masih
belum percayadiri. Kehadiran buku teks merupakan salah satu ciri khas Kurikulum 2013
yang disajikan dalam bentuk buku teks untuk guru dan peserta didik. Buku teks memuat
urutan pembelajaran yang dinyatakan dalam kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan oleh
peserta didik bersama guru untuk mencapai kompetensi tertentu. Buku teks juga menjabarkan
usaha minimal yang harus dilakukan peserta didik untuk mencapai kompetensi sesuai
dengan Kurikulum 2013 dengan berbagai kegiatanyang telah disediakan.

Buku guru merupakan pedoman penerapan pendekatan pembelajaran, pengintegrasian


materi ajar, teknik penilai-an, penggunaan buku siswa, serta pandu-an dalam melaksanakan
pembelajaran di kelas yang didesain menggunakan pendekatan ilmiah dan asesmen
otentik.Sedangkan buku siswa berisi kegiatan pembelajaran yang harus dilalui peserta
didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran Kurikulum 2013.
Peran buku teks sangat penting dalam pelaksanaan dan penilaian pembelajaran di kelas yang
sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Buku teks yang diterbitkan oleh pemerintah
diharapkan dapat mewujudkan proses pembelajaran yang berhasil. Buku teks Kurikulum
2013 tentunya harus memenuhi uji kelayakan/kesesuaian agar dapat digunakan sebagaimana
mesti-nya. Kurikulum 2013 terkesan dibuat secara tergesa-gesa, tidak terkecuali isi buku teks
yang masih luput dari reviewer. Buku teksyang layak digunakan adalah buku teks yang

6
memenuhi kriteria-kriteria yang sudah ditetapkan. Dalam rangka optimalisasi implementasi
Kurikulum 2013, maka di-perlukan adanya analisis konten terhadap buku guru dan buku
siswa untuk melihat muatan yang ada dalam Kurikulum 2013,terutama muatan tematik
integratif, muatan scientific approach, dan muatan authenticassessment yang menjadi
komponen utama dalam implementasinya. Implementasi Kurikulum 2013 pada tahun pertama
di kelas I dan IV terdapat ketidaksesuaian, kemudian dilakuk ananalisis terhadap buku teks
pada kelas I danIV, sehingga pada tahun kedua Kemdik-bud menerbitkan buku teks kelas I
dan IVedisi revisi. Hal tersebut menunjukkan perlunya analisis konten terhadap buku teks
Kurikulum 2013 terbitan selanjutnya.

Pada Tahun ketiga, Kemdikbud me-nerbitkan buku teks Kurikulum 2013untuk Kelas
II dan V Sekolah Dasar. Dari hasil pelatihan implementasi Kurikulum2013 terhadap
pendidik sekolah dasar dan pelatihan untuk instruktur nasional implementasi Kurikulum
2013, diperoleh informasi bahwa pemerintah masih membuka kesempatan untuk
melakukan analisis buku. Hal ini dilakukan guna memberikan perbaikan terhadap buku
guru dan buku siswa. Hal tersebut sejalan dengan sambutan dari pemerintah oleh Menteri
Pendidikan yang dicantumkan dalam kata pengantar buku teks bahwa pemerintah
mengharapkan saran, kritik, perbaikan dan penyempurnaan dari pembaca untuk edisi
berikutnya. Pemerintah berharap dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia
pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia merdeka di tahun
2045.

Mengingat pentingnya buku teks dalam rangka menyukseskan implementasi Kurikulum


2013, perlu adanya analisis isi terhadap buku teks tematik integrative Kurikulum 2013
tersebut. Analisis yang dimaksud khususnya ditinjau dari muatan tematik integratif, muatan
scientific approach, dan muatan authentic assess-ment. Penelitian ini mengkaji muatan
tematik integratif, muatan scientific approach, dan muatan authentic assess-ment yang
menjadi komponen utama dalam implementasinya. Model pembelajarannya tematik-integratif,
digunakan untuk mengaitkan kompetensi dari beberapa mata pelajaran dan materi dalam
sebuah tema sehingga dapat memberikan pengalaman yang kontekstual dan bermakna
pada peserta didik. Hasil analisis tersebut di-harapkan menjadi gambaran kualitas isi buku
sekaligus menjadi masukan bagi guru dalam penggunaannya di kelas. Masukan juga ditujukan
juga bagi Kemendikbu dagar dapat memutakhirkan buku yang diterbitkan

7
4. Peran Kurikulum

Kurikulum merupakan program yang terencana secara sistematis dan mengemban


peranan penting bagi pendidikan. Namun demikian kebanyakan orang dari masyarakat dan
budaya sekolah melakukan beberapa peran di tengah masyarakat. Maka berkaitan dengan hal
tersebut jika dikaitkan dengan kurikulum maka paling tidak ada tiga jenis peranan kurikulum
yang sangat penting dan sangat familiar sebagaimana dikemukakan oleh Oemar Hamalik yaitu
peranan konservatif peranan kritis dan evaluatif dan peranan kreatif (Hamalik, 2011).

Jadi ketiga peranan tersebut sangat penting dan sama-sama penting apabila diantara
ketiga peranan tersebut dilaksanakan secara berimbang dan berkesinambungan.

a. Peranan Konservatif

Sudah merupakan suatu kewajiban bagi sebuah sekolah untuk menanamkan nilai-nilai
budaya dalam bermasyarakat kepada para peserta didiknya. Sebagai suatu lembaga sosial
sekolah memang dituntut untuk dapat membina dan mempengaruhi sikap dan nilai-nilai sosial
bagi murid dan masyarakat karena kurikulum memang tanggung jawab dan tugasnya adalah
untuk mewarisi Jelaskan menafsirkan dan membimbing siswa untuk menjadi orang-orang yang
yang multikultural dan berkompeten pada bidangnya masing-masing. Pada hakikatnya
pendidikan sebagai sebuah proses harus mampu menjadi penghubung antara siswa dengan
orang lain di tengah masyarakat dalam proses pembudayaan dalam proses menerapkan
nilainilai multikultural yang semakin tergerus sehingga disinilah kurikulum harus mampu
menunjukkan peran.Maka para peserta didik harus mampu memahami norma-norma yang ada
di tengah masyarakat. Peserta didik juga harus mampu untuk menyadari bahwa norma-norma
di tengah masyarakat harus dipandang sebagai pandangan hidup yang harus ditaati. Mereka
harus berperilaku sesuai dengan norma yang dijunjung tinggi terlebih lagi dalam kehidupan
masyarakat yang multikultural. Maka peran konservatif kurikulum adalah melestarikan
berbagai nilai budaya sebagai warisan masa lalu.

Sehingga jika nilai tersebut dibawa ke era modern saat ini dapat mempengaruhi budaya
Indonesia maka peran konservatif dalam kurikulum sangatlah dibutuhkan untuk membentengi
budaya itu sendiri. Melalui peran konservatifnya maka kurikulum pendidikan agama Islam
multikultural harus mampu menangkal berbagai pengaruh buruh di tengah-tengah masyarakat,
sehingga kelestarian identitas budaya, norma, serta nilai-nilai leluhur akan tetap terjaga dengan
baik pada zaman yang serba modern ini.

8
Lembaga pendidikan harus mampu mewarisi nilai-nilai budaya kepada generasi
selanjutnya melalui tanggung jawab yang diemban sesuai dengan amanah undang-undang.
Siswa sebagai generasi penerus harus mampu memahami dan mengaplikasikan nilai-nilai
budaya serta norma budaya di tengah kehidupan bermasyarakat. Menurut (Prasetyo &
Hamami, 2020) bahwa peran konservatif kurikulum adalah upaya melestarikan berbagai
nilainilai budaya sebagai warisan masa lalu yang dikaitkan dengan era globalisasi sebagai
akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akan adanya kemudahan-kemudahan
dan adanya pengaruh budaya asing yang menggerogoti budaya lokal.

b. Peran kritis dan Evaluatif

Peran kritis dan evaluatif kurikulum pendidikan Agama Islam multikultural untuk
menyeleksi mana budaya yang perlu dipertahankan, mana budaya yang perlu dievaluasi serta
mana nilai-nilai budaya yang baru yang harus dimiliki oleh siswa. karena Jika diperhatikan
budaya-budaya yang berkembang di tengah masyarakat dan budaya-budaya yang berkembang
di lingkungan sekolah memang perlu untuk dievaluasi dan disesuaikan dengan perkembangan
zaman. Karena kebudayaan yang ada tersebut akan selalu berubah-ubah dan bahkan akan
bertambah mengikuti perkembangan zaman. Dalam hal ini lembaga pendidikan tidak hanya
mewarisi bidang ilmu pengetahuan namun juga mewarisi kebudayaan. dari sinilah kemudian
harus dikembangkan dan harus diaktifkan partisipasinya dan kontrol sosial dalam upaya
menekan pergeseran-pergeseran nilai di lingkungan sekolah maupun di lingkungan
masyarakat.

Nilai-nilai sosial dan nilai-nilai budaya yang tidak sesuai lagi dengan keadaan pada
masa yang akan datang perlu dihilangkan atau minimal dimodifikasi dan dilakukan perbaikan-
perbaikan sebagai wujud dari peran wvaluasi kurikulum tersebut. Dengan demikian maka
Kurikulum perlu mengkaji merencanakan menyusun sebagai bentuk peran kritisnya dalam
menghadirkan pilihan-pilihan yang tepat berdasarkan kriteria-kriteria tertentu Dan Kurikulum
harus dijalankan berdasarkan ketiga perannya dengan seimbang (Hamalik, 2011).

Sehingga lembaga pendidikan perlu mengaktifkan kembali peran kritis dan peran
evaluasi kurikulum tersebut sehingga kurikulum tidak ketinggalan zaman namun disaat yang
sama juga tidak menghilangkan nilai budaya disebabkan karena peran kreatif yang dimiliki
oleh kurikulum.

c. Peran Kreatif

9
Berkaitan dengan peran kreatif kurikulum maka kurikulum harus mampu menciptakan
dan mampu menyusun rencana kegiatan-kegiatan yang kreatif guna mengembangkan
kompetensi peserta didik dan memenuhi kebutuhan kebutuhan masyarakat yang sesuai dengan
perkembangan zaman. Kurikulum juga harus mampu menggali dan mengembangkan potensi
siswa dengan berbagai macam inovatif, yang kondusif, yang efektif dan yang kreatif dalam
pembelajaran. Kurikulum harus mampu menstimulus kerangka berpikir dan kerangka dalam
bertindak siswa supaya terciptanya sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi dirinya, bagi
gurunya, bagi lembaganya, dan bagi bangsa serta negaranya (Arifin, 2014, p. 17)

Tentunya ketiga peran di atas harus seimbang dan serasi untuk memenuhi kebutuhan
situasi. Jika tidak demikian maka akan terjadi ketimpangan dan peran kurikulum sekolah tidak
akan maksimal. Ketiga peran koordinasi kurikulum menjadi tanggung jawab semua pihak yang
terlibat dalam proses pendidikan, termasuk guru, kepala sekolah, pengawas, orang tua, siswa,
dan masyarakat.

Oleh karena itu, ketiga peran tersebut tentunya harus diperhatikan, karena ketiga peran
tersebut harus seimbang. Kurikulum yang mengedepankan peran konservatif seringkali
membuat pendidikan menjadi ketinggalan zaman, sebaliknya kurikulum yang menekankan
pada peran kreatifnya dapat membuat nilai-nilai budaya lokal hilang. Sehingga ketiganya harus
mampu diaplikasikan dalam kesetaraan dan kebersamaan Karen masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan.

10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN

Konsep kurikulum berkembang sejalan dengan perkembangan teori dan praktik


Pendidikan, juga bervariasi sesuai dengan aliran atau teori Pendidikan yang dianut.
Kurikulum merupakan suatu perencanaan yang memuat materi, pengalaman
pembelajaran yang harus dilakukan atau didapatkan oleh peserta didik, tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai dan dikembangkan lagi, serta pelaksanaan evaluasi
yang berguna untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran. Keberhasilan pelaksanaan sebuah kurikulum sangat tergantung
pada guru karena guru adalah ujung tombak dalam proses pembelajaran. Sempurnanya
sebuah kurikulum tanpa didukung oleh kemampuan guru, maka kurikulum itu hanya
sesuatu yang tertulis dan tidak memiliki makna. Oleh karena itu guru memiliki peran
yang sangat penting dalam proses implementasi kurikulum.

B. SARAN

Berdasarkan seluruh uraian yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya dan uraian
kesimpulan di atas, maka saran penulis adalah:

1. Kepada pemerintah agar membuat kebijakan di bidang pendidikan yang lebih matang,
sosialisasi yang memadai, dan pelatihan kepada guru dengan baik. Karena gurulah yang
berhadapan langsung dengan siswa.
2. Melaksanakan Kurikulum 2013 karena pada dasarnya Kurikulum 2013 sangat baik
untuk mengembangkan spiritual, sosial, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Guru-guru diharapkan agar tetap terus berinovasi mengembangkan cara pengajaran
yang lebih efektif dan menyenangkan terutama dalam menggunakan metode mengajar
yang menekankan pendekatan saintifik.
4. Kepada seluruh mahasiswa calon guru untuk lebih berinovasi lagi untuk
mengembangkan pendidikan di Indonesia.

11
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Hernawan, Susilana, Julaeha. (2013). Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Di SD.
Jakarta: Universitas Terbuka
Sukmawati, H. (2021). Komponen-komponen kurikulum dalam sistem pembelajaran. Ash-Shahabah:
Jurnal Pendidikan Dan Studi Islam, 7(1), 62-70.
Nazri, E., Azmar, A., & Neliwati, N. (2022). Komponen-komponen Kurikulum Sekolah Dasar. Edukatif:
Jurnal Ilmu Pendidikan, 4(1), 1289-1298.
Ramdanil Mubarok. (2021). Peran dan fungsi kurikulum dalam pembelajaran pendidikan
agama islam Multikultural, 3(2).

12

Anda mungkin juga menyukai