Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGANTAR KURIKULUM

“Implementasi Kurikulum”

Dosen Pengampu: Jusman, S.Pd.M.Pd

Oleh :

Kelompok 10

Yuniar s (2269010129)

Herianti (2269010124)

Nirma Lasari (2269010124)

Nur Fani Arsih AS (629010101)

Nabila noviandani (2269010126)

TEKNOLOGI PENDIDIKAN 1

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BONE

TAHUN AKADEMIK 2022/2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan karunianya kami masih diberi nikmat kesehatan dan
kesempatan untuk menyelesaikan makalah “Implementasi Kurikulum”. Tidak
lupa kami ucapkan terimakasih kepada Dosen dan teman-teman yang telah
memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan, oleh sebab itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran dengan
rendah hati dan tangan terbuka kami terima dari semua pihak yang sifatnya
membangun. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman. Amin….

Watampone, 12 Oktober 2022

Penyusun

Kelompok 10

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang..............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan penulisan………..............................
…………………………………………………………5

BAB II.....................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................6
A. Pengertian Implementasi Kurikulum..............................................................6
B. Kurikulum.......................................................................................................7
C. Implementasi Kurikulum.................................................................................7

BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.........................................................................................................12
A. Kesimpulan....................................................................................................12
B. Saran..............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan hal penting dalam kehidupan manusia sebagai


makhluk individu maupun kelompok. Pendidikan akan membawa perubahan
sikap, perilaku dan nilai-nilai pada individu, kelompok dan juga masyarakat.
Melalui pendidikan diharapkan negara dapat lebih berkembang dan maju dalam
menghadapai tantangan zaman. Namun, hal itu harus didukung dengan
pendidikan yang maju dan sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi.
Keberhasilan pembangunan pendidikan yang bermutu tentunya dipengaruhi oleh
berbagai komponen didalalamnya. Salah satu komponen tersebut adalah
kurikulum yang dikembangkan dan digunakan pada tataran satuan pendidikan.1

Pemerintah saat ini berusaha meningkatkan kualitas pendidikan di


indonesia. Yaitu dengan meningkatkan kualitas pendidikan dengan adanya
perubahan kurikulum. Kurikulum yang dibuat pemerintah bertujuan untuk
menciptakan generasi yang lebih unggul dan berkualitas. Kurikulum merupakan
salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan, sekaligus merupakan pedoman
dalam pelaksanaan pembelajaran pada semua jenis dan jenjang pendidikan.
Kurikulum mengarahkan segala bentuk aktivitas pendidikan, dengan kata lain
sebagai instrumental input untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Tidak
hanya sebagai mata pelajaran yang harus dibelajarkan kepada peserta didik.
Melainkan sebagai aktivitas pendidikan yang direncanakan untuk didalami dan
diwujudkan dalam prilaku peserta didik. Oleh karna itu, perubahan dan
pembeharuan kurikulum harus menyesuaikan kebutuhan dan perkembangan

1
http://lib.unnes.ac.id/23830/1/3101411142b.pdf

4
masyarakat serta perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi.Kurikulum 2013 merupakan solusi yang ditawarkan sebagai salah satu
cara untuk mengantisipasi permasalahan sistem pendidikan nasional di indonesia.
Dalam permendikbud No. 69 tahun 2013 bertujuan untuk mempersiapkan
manusia indonesia agar memiliki kemampuan h4idup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan masyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban
dunia. Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan dari kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) yang pada dasarnya adalah perubahan pola pikir dan budaya
mengajar dari kemampuan mengajar tenaga pendidik dalam melaksanakan proses
belajar mengajar. Dalam pelaksanaan kurikulum 2013 ini diperlukan pemahaman
yang mendalam dari para pelaksana dan pemahaman tersebut akan menjadi bekal
pelaksana dalam mennyukseskan implementasi kurikulum 2013 dilapangan. 2

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan implementasi kurikulum?
2. Apa saja model implementasi kurikulum?
3. Bagaimana konsep implementasi kurikulum?

C.Tujuan Penulisan
Tujuan dasar dari penulisan makalah ini secara umum adalah untuk
menambah wawasan bagi mahasiswa, sedangkan secara khusus :

1. Mampu memahami model implementasi kuriklum.


2. Mampu memahami konsep implementasi kurikulum.
3. Untuk mengetahui tentang apa itu implementasi kurikulum.

2
https://yahanu87.blogspot.com/2017/03/bab-i-pendahuluan-a.html

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Implementasi Kurikulum

Secara bahasa sebagaimana dalam Oxford Advance Leraner‟s Dictionary yang dikutip dalam
Mulyasa, Implementasi adalah penerapan suatu yang memberikan efek atau dampak. Lebih lanjut
disebutkan implementasi adalah proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi dalam suatu
tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan, keterampilan,
ataupun nilai dan sikap.

Kunandar mengatakan bahwa implementasi adalah suatu proses penerapan ide, konsep,
kebijakan, atau inovasi dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak, baik berupa
perubahan pengetahuan, ketrampilan, maupun nilai dan sikap.3

Pengertian Implementasi Menurut Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul Konteks
Implementasi Berbasis Kurikulum mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau
pelaksanaan sebagai berikut : “Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau
adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang
terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan”4

Pengertian implementasi yang dikemukakan di atas, dapat dikatakan bahwa implementasi


adalah bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-
sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Oleh karena itu
implementasi tidak berdiri sendiri tetapi dipengaruhi oleh objek berikutnya.

3
Kunandar, Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran (KTSP) dan Persiapan Menghadapi
Serttifikasi Guru, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hlm. 221.
4
Usman, Nurdin, Konteks Implementasi Berbasis Kurikulum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, Hlm.70

6
B. Kurikulum
Kurikulum merupakan sebuah wadah yang akan menentukan arah pendidikan. Berhasil dan
tidaknya sebuah pendidikan sangat bergantung dengan kurikulum yang digunakan. Karena itu
kurikulum sangat perlu untuk diperhatikan di masing-masing satuan pendidikan. Sebab, kurikulum
merupakan salah satu penentu keberhasilan pendidikan.

Pembahasan mengenai pengertian ini penting karena ada dua alasan utama. Pertama,
seringkali kurikulum diartikan dalam pengertian yang sempit dan teknis. Dalam kotak pengertian ini
maka definisi yang dikemukakan mengenai pengertian kurikulum kebanyakan adalah mengenai
komponen yang harus ada dalam suatu kurikulum. Untuk itu berbagai definisi diajukan para ahli
sesuai dengan pandangan teoritis atau praktis yang dianutnya. Ini menyebabkan studi tentang
kurikulum dipenuhi dengan hutan definisi tentang arti kurikulum. Alasan kedua adalah karena
definisi yang digunakan akan sangat berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh para
pengembang kurikulum. Pengertian sempit atau teknis kurikulum yang digunakan untuk
mengembangkan kurikulum adalah sesuatu yang wajar dan merupakan sesuatu yang harus dikerjakan
oleh para pengembang kurikulum.

C . Implementasi Kurikulum

Implementasi Kurikulum adalah upaya pelaksanaan atau penerapan kurikulum yang telah
dirancang/didesain. Sedangkan Hamalik mengatakan bahwa implementasi kurikulum adalah
penerapan atau pelaksanaan program kurikulum yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya,
kemudian diuji cobakan dengan pelaksanaan dan pengelolaan sambil senantiasa dilakukan
penyesuaian terhadap situasi lapangan dan karakteristik peserta didik, baik perkembangan intelektual,
emosional serta fisiknya.5 Implementasi kurikulum merupakan bagian penting dari pengembangan
kurikulum, yaitu sebagai proses untuk merealisasi perubahan yang diinginkan. Terkait perubahan
sebagai penggerak, ada dua pemahaman penting tentang implementasi kurikulum.

a. Pemahaman tentang perubahan yang akan dilakukan secara personal dan


kelompok (organisasi), serta bagaimana informasi dan ide baru bisa diterima dan
diimplementasikan sekolah.

5
File 5 BAB II.compressed.pdf (stainkudus.ac.id)

7
b. Pemahaman tentang kaitan antara perubahan kurikulum dan perubahan konteks
sosial-institusional atau kultur sekolah yang baru (Ornstern & Hunkins, 2013: 217-
18).
1. Model Implementasi Kurikulum

Para ahli berbeda dalam mengemukakan model-model implementasi kurikulum. Salah satu
pakar, J.P. Miller dan W. Seller (1985) berpendapat, setidaknya ada tiga model implementasi
kurikulum yang akomodatif terhadap persoalan yang muncul di lapangan sebagai berikut:

a. The Concerns-Based Adaption Model (CBAM)

Model CBAM ini adalah sebuah model deskriptif yang dikembangkan melalui
pengidentifikasian tingkat kepedulian guru terhadap sebuah inovasi. Perubahan dalam inovasi ini ada
dua dimensi, yakni tingkatan-tingkatan kepedulian terhadap inovasi serta tingkatan-tingkatan
penggunaan inovasi. Perubahan yang terjadi merupakan suatu proses bukan peristiwa yang sering
terjadi ketika program baru diberikan kepada guru, merupakan pengalaman pribadi, dan individu
yang melakukan perubahan.

b. Model Leithwood

Model ini memfokuskan pada guru. Asumsi yang mendasari model ini adalah, 1) setiap guru
mempunyai kesiapan yang berbeda; 2) implementasi merupakan proses timbal balik; serta 3)
pertumbuhan dan perkembangan memungkinkan adanya tahap-tahap individu untuk identifikasi.
Intinya membolehkan para guru dan pengembang kurikulum mengembangkan profil yang merupakan
hambatan untuk perubahan dan bagaimana para guru dapat mengatasi hambatan tersebut. Model ini
tidak hanya menggamnbarkan hambatan dalam implementasi, tetapi juga menawarkan cara dan
strategi para guru dalam mengatasi hambatan yang dihadapinya tersebut.

c. Model TORI (Trust, Opening, Reallization dan Independency)

Model ini dimaksudkan untuk menggugah masyarakat dalam mengadakan perubahan.


Dengan model ini diharapkan adanya minat (interest) dalam diri guru untuk memanfaatkan
perubahan. Esensi dari model TORI adalah: 1) Trusting: menumbuhkan kepercayaan diri;
2) Opening: menumbuhkan dan membuka keinginan; 3) Realizing: mewujudkan, dalam arti setiap
orang bebas berbuat dan mewujudkan keinginannya untuk perbaikan; 4) Interdepending: saling
ketergantungan dengan lingkungan. Inti dari model ini memfokuskan pada perubahan personal dan

8
perubahan sosial. Model ini menyediakan suatu skala yang membantu guru mengidentifikasi,
bagaimana lingkungan akan menerima ide-ide baru sebagai harapan untuk mengimplementasikan
inovasi dalam praktik serta menyediakan beberapa petunjuk untuk menyediakan perubahan. 6
Sementara itu model implementasi kurikulum lain yang dapat mengaukan berbagai cara
mengidentifikasi masalah yang berpotensi menghambat perubahan kurikulum dan mengajukan
strategi pananggulangan masalah tersebut sehingga dapat diajukan cara tepat antara lain, sebagai
berikut :

a. The Adpotion Model (R&D Model)

Model ini termasuk model yang popular di Amerika serikat, model tentang perkembangan
dan difusi (penyebaran) implementasi (McNeil, 1977:121). Model ini disusun berdasarkan program
riset dan proyek pengembangan perguruaan tinggi, laboraturium regional, dan institusi
pengembangan. Tujuannya ialah agar consumer model mengetahui kegunaan dan manfaat model itu
untuk membantu peningkatan pembelajaran. Model ini disebar luaskan kepada implementor
kurikulum dan pada orang yang berpengaruh disekolah. Kalau sasaran ini tercapai, menurut Ronald
Hull (1974), personel yang berpemngaruh itu diharapkan meneruskannya kepada sekolah dan
pendidik lain sehingga membuahkan hasil yang berlipat ganda (Mcneil, 1977:121).

b. Overcoming, Resistance-to-Change Model (orc)

Model ORC, menurut Neal Gross (1979), disusun berdarkan asumsi bahwa keberhasilan atau
kegagalan perubahan organisasi terletak pada kemampuan mengatasi penolakan staf terhadap
perubahan yang direncanakan. Dengan model ini, pimpinan mengidentifikasi masalah yang akan
dihadapi guru dalam implementasi dan penentuan penanggulang annya. Hal ini penting, karena
sebelum perubahan dilaksanakan, guru sebagai implementor kurikulum, harus berubah terlebih
dahulu sebelum dia melakukan perubahan kurikulum di kelas masing-masing (Ornstein& Hunkis,
2013:228).7

2. Konsep Implementasi Kurikulum

Pembelajaran di dalam kelas merupakan tempat untuk melaksanakan dan menguji kurikulum.
Dalam kegiatan pembelajaran semua konsep, prinsip, nilai, pengetahuan, metode, alat dan
kemampuan guru diuji dalam bentuk perubuatan, yang akan mewujudkan bentuk kurikulum yang
6
Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hal 77-78
7
Mohamad Ansyar, KURIKULUM Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan, (Jakarta : Kencana, 2009) hal.83

9
nyata (actual curriculum-curriculum in action). Perwujudan konsep, prinsip, dan aspek-aspek
kurikulum tersebut seluruhnya terletak pada kemampuan guru sebagai implementator kurikulum.
Oleh karena itu, gurulah kunci pemegang pelaksanaan dan keberhasilan kurikulum. Gurulah yang
bertindak sebagai perencana, pelaksana, penilai, dan pengembangan kurikulum yang sebenarnya.
Suatu kurikulum diharapkan memberi landasan, isi, dan menjadi pedoman bagi pengembangan
kemampuan siswa secara optimal sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan siswa, orangtua, dan
masyarakat.

Menurut Hasan (1984:12) ada beberapa faktor yang memengaruhi implementasi kurikulum, yaitu
“ Karakteristik kurikulum, strategi impelmentasi, karakteristik penilaian, pengetahuan guru tentang
kurikulum, sikap terhadap kurikulum, dan keterampilan mengarahkan.” Sementara itu, menurut Mars
(Rusman, 2002:22) “Terdapat lima elemen yang memengaruhi implementasi kurikulum sebagai
berikut : dukungan dari kepala sekolah, dukungan dari teman sejawat guru, dukungan dari siswa,
dukungan dari orangtua, dan dukungan dari dalam diri guru unsur yang utama.”

Berkaitan dengan implementasi kurikulum yang berbasis pada kompetensi ( KBK dan KTSP)
dikembangkan dengan berorientasi kepada pengembangan kepribadian (kurikulum humanistik),
menuju kepada kurikulum yang berorientasi pada kehidupan dan alam pekerjaan (rekonstruksi sosial
dan teknologi). Kurikulum humanistik dapat diberlakukan pada awal pendidikan dasar, dimana
sejumlah kemampuan dasar untuk keperluan pengembangan pribadi seperti kemampuan membaca,
menulis, dan berpikir kritis, serta keberanian mengeluarkan ide atau gagasan, dan bekerja sama perlu
ditonjolkan. Selanjutnya, kurikulum rekonstruksi sosial dan teknologi dipadukan dengan kurikulum
subjek akademik dapat digunakan pada pertengahan dan akhir pendidikan dasar. Pada jenjang
menengah, barulah mereka belajar berdasarkan disiplin ilmu (subjek akademik) dengan tetap
bersandar pada kehidupan dan lingkungan masyarakat sebagai sumber kurikulum.

Implementasi kurikulum seharusnya menempatkan pengembangan kreativitas siswa lebih dari


penguasaan materi. Dalam kaitan ini, siswa ditempatkan sebagai subjek dalam proses pembelajaran.
Komunikasi dalam pembelajaran yang multi-arah dikembangkan sehingga pembelajaran kognitif
dapat mengembangkan kemampuan berpikir siswa tidak hanya penguasaan materi. Selain itu,
pembelajaran sebaiknya dikembangkan dengan menekankan pada aktivitas siswa untuk mencari
pemahaman akan objek, menganalisis dan merekonstruksi sehingga terbentuk pengetahuan baru
dalam diri siswa. Oleh sebab itu, pembelajaran bukan hanya mentransfer atau memberikan

10
informasi, namun lebih bersifat menciptakan lingkungan yang memungkinkan siswa dapat berpikir
kritis dan membentuk pengetahuan.

Menurut Nana Syaodih S (2001), untuk mengimplementasikan kurikulum sesuai dengan


rancangan dibutuhkan beberapa kesiapan, terutama kesiapan pelaksana. Sebagus apapun desain atau
rancangan kurikulum yang dimiliki, tetapi keberhasilannya sangat tergantung pada guru. Kurikulum
yang sederhana pun apabila gurunya memiliki kemampuan, semangat, dan dedikasi yang tinggi.8

8
https://yahanu87.blogspot.com/2017/03/bab-i-pendahuluan-a.html

11
BAB 3

PENUTUP

A. Kesimpulan

Secara bahasa sebagaimana dalam Oxford Advance Leraner‟s Dictionary yang dikutip dalam
Mulyasa, Implementasi adalah penerapan suatu yang memberikan efek atau dampak. Lebih
lanjut disebutkan implementasi adalah proses penerapan ide, konsep, kebijakan atau inovasi
dalam suatu tindakan praktis sehingga memberikan dampak baik berupa perubahan pengetahuan,
keterampilan, ataupun nilai dan sikap.

Pengertian Implementasi Menurut Nurdin Usman dalam bukunya yang berjudul Konteks
Implementasi Berbasis Kurikulum mengemukakan pendapatnya mengenai implementasi atau
pelaksanaan sebagai berikut : “Implementasi adalah bermuara pada aktivitas, aksi, tindakan, atau
adanya mekanisme suatu sistem. Implementasi bukan sekedar aktivitas, tetapi suatu kegiatan
yang terencana dan untuk mencapai tujuan kegiatan.

B. Saran

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak sekali kesalahan, oleh
sebab itu kritik dan saran yang membangun selalu kami tunggu sebagai media koreksi untuk
pembuatan makalah selanjutnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

http://lib.unnes.ac.id/23830/1/3101411142b.pdf

https://yahanu87.blogspot.com/2017/03/bab-i-pendahuluan-a.html

File 5 BAB II.compressed.pdf (stainkudus.ac.id)

Rusman, Manajemen Kurikulum, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009), hal 77-78

Mohamad Ansyar, KURIKULUM Hakikat, Fondasi, Desain dan Pengembangan, (Jakarta : Kencana, 2009) hal.83

13

Anda mungkin juga menyukai