Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH DASAR PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA

“KURIKULUM DI INDONESIA”

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar Proses Pembelajaran Matematika

Dosen Pengampu: Santika Lya Diah Pramesti, M.Pd.

Penyusun:

1. Ikhwan Saputra (2621024)


2. Alfina Nur Fadzilah (2621049)
3. Desy Septiyana Putri (2621099)

KELAS B

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN

2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik
hidayahnya serta nikmat sehat sehingga kami dapat Menyusun makalah yang berjudul
“Kurikulum di Indonesia” guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar Proses Pembelajaran
Matematika sesuai dengan yang kami harapkan. Kami ucapkan terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat dan berguna bagi khalayak umum
khususnya mahasiswa Tadris Matematika IAIN Pekalongan, dan tidak lupa kami memohon
maaf apabila dalam penyususnan makalah ini terdapat kesalahan baik dalam kosa kata ataupun
isi dari keseluruhan makalah ini. Kami sebagai penulis sadar bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan Pembahasan ....................................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................................... 2

A. Pengertian Kurikulum .................................................................................................... 2


B. Kurikulum yang Ada di Indonesia ................................................................................. 3
C. Konsep Kurikulum 2013 ................................................................................................ 7

BAB III PENUTUP ................................................................................................................. 10

A. Kesimpulan ................................................................................................................. 10
B. Saran ............................................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Dalam kegiatan proses pembelajaran, kurikulum diperlukan sebagai pedoman
untuk menetapkan tujuan proses pendidikan dan pembelajaran. Kurikulum akan
memudahkan semua guru dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Kurikulum juga
merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan, dan untuk mencapai tujuan
pendidikan nasional, Indonesia mengalami berbagai perkembangan dan perubahan
kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan nasional tesebut.
Perubahan-perubahan yang dilakukan pada kurikulum di Indonesia bertujuan
untuk menyesuaikan dan mengembangkan pendidikan Indonesia ke kualitas yang lebih
baik dan sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan teknologi. Selain itu perubahan
kurikulum juga disemangati oleh keinginan untuk memperbaiki, mengembangkan, dan
meningkatkan kualitas sistem pendidikan nasional.
Pada setiap perubahan kurikulim tidak selalu berdampak positif, namun ada
juga yang bersifat negative sehingga perlu adanya perbaikan pada kurikulum yang
diterapkan itu. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan kurikulum yang ada di
Indonesia sehingga pembaca dapat memahami kurikulum yang diterapkan di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu kurikulum?
2. Apa saja kurikulum yang pernah ada di Indonesia?
3. Bagaimana konsep pada kurikulum 2013?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian kurikulum.
2. Mengetahui kurikulum yang pernah ada di Indonesia.
3. Mengetahui konsep pada kurikulum 2013.

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Kurikulum
Kurikulum berasal dari bahasa latin ”currere” yang diibaratkan seperti lapangan
perlombaan lari yang ada garis start dan garis finish. Pada masa itu, pengertian
kurikulum adalah suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari pada garis start sampai
garis finish. Dalam hal ini, ijazah pada hakikatnya merupakan suatu bukti, bahwa siswa
telah menempuh kurikulum yang berupa rencana pelajaran.
Pengertian kurikulum menurut para ahli:
1. Crow and Crow
Kurikulum adalah Rancangan Pengajaran atau sejumlah mata pelajaran yang
disusun secara sistematis untuk menyelesaikan suatu program untuk memperoleh
ijazah.
2. Carter V. Good
Kurikulum adalah kelompok pengajaran yang sistematik atau urutan subjek yang
dipersyaratkan untuk lulus atau sertifikasi dalam pelajaran mayor, misalnya
kurikulum pelajaran sosial, kurikulum pendidikan fisika.
3. Hilda Taba
Kurikulum dianggap sebagai a plan of learning yang artinya bahwa kurikulum
merupakan sesuatu yang direncanakan untuk dipelajari oleh peserta didik.
4. Prof. Dr. H. Darkir
Menyatakan bahwa kurikulum merupakan alat dalam mencapai tujuan pendidikan.
Jadi, kurikulum ialah program pendidikan dan bukan program pengajaran, sehingga
program itu direncanakan dan dirancang sebagai bahan ajar dan juga pengalaman
belajar.
5. Harsono
Mengungkapkan bahwa kurikulum ialah suatu gagasan pendidikan yang
diekpresikan melalui praktik. Pengertian kurikulum saat ini semakin berkembang,
sehingga yang dimaksud dengan kurikulum itu tidak hanya sebagai gagasan
pendidikan, namun seluruh program pembelajaran yang terencana dari institusi
pendidikan nasional.

2
Kurikulum dapat diartikan secara sempit dan secara luas. Secara sempit kurikulum
diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus diikuti atau diambil siswa untuk dapat
menamatkan pendidikannya, Pada lembaga tertentu, sedangkan secara luas kurikulum
diartikan dengan semua pengalaman belajar yang diberikan sekolah kepada siswa
selama mengikuti pendidikan pada jenjang pendidikan tertentu. Usaha-usaha untuk
memberikan pengalaman belajar kepada siswa dapat berlangsung di dalam kelas
maupun di luar kelas baik yang dirancang secara tertulis maupun tidak, asal ditujukan
untuk membentuk lulusan yang berkualitas. (Pd, Sri Astuti M : 2018).
Kurikulum merupakan suatu komponen yang sangat penting dan menentukan
penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum berfungsi sebai alat untuk pencapaian tujuan
pendidikan, Apabila tujuan pendidikan berubah maka maka secara otomatis kurikulum
juga harus dirubah. Bagi peserta didik, kurikulum berguna sebagai alat untuk
mengembangkan segenap potensi-potensi yang dimilikinya ke arah yang lebih baik di
bawah bimbingan guru di sekolah. Dan bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman dan acuan dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah.
Jadi dapat disimpulkan bahwa kurikulum adalah seperangkat bahan pengalaman
belajar siswa dengan segala pedoman pelaksanaannya yang tersusun secara sistematik
dan dipedomani oleh sekolah dalam kegiatan mendidik siswa.1

B. Kurikulum yang Ada di Indonesia


Perubahan dan perkembangan zaman sangat cepat, demikian juga perbaikan dan
penyelesaian masyarakat pun semakin meningkat. Satuan pendidikan harus disetujui
berbagai perubahan dan pemulihan tersebut. Surakhmad dalam bukunya Alhamuddin
yang berjudul “Politik Kebijakan Pengembangan Kurikulum di Indonesia Sejak Zaman
Kemerdekaan Hingga Reformasi 1947-2013” menyebutkan akan terjadi perubahan
yang sangatmutlak dalam berbagai bidang. Dia mengatakan pula bahwa gaya hidup
manusia, moral, seni dan agama akan sangat dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan
tenologi karena keduannya berada di posisi central.2
Berikut merupakan perkembangan kurikulum di Indonesia:
1. Kurikulum di Masa Orde Lama

1
Hairunnisa Jeflin & Hade Afriansyah (2020). Pengertian kurikulum, Proses Administrasi Kurikulum
dan Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum. Hlm. 2.
2
Alhamuddin, Politik Kebijakan Pengembangan Kurikulum di Indonesia Sejak Zaman Kemerdekaan
Hingga Reformasi 1947-2013, (Jakarta: Kencana, 2019). hlm. 132.

3
a. Kurikulum 1947 (Rencana Peladjaran 1947)
Pada masa ini, kurikulum masih dipengaruhi sistem pendidikan kolonial
Belanda dan Jepang, sehingga hanya meneruskan kurikulum yang pernah
digunakan sebelumnya. Rentjana pelajaran 1947 boleh dikatakan sebagai
pengganti sistem pendidikan kolonial Belandadan kurikulum ini tujuannya tidak
menekankan pada pikiran, tetapi lebih mengutamakan pendidikan watak,
kesadaran bernegara dan bermasyarakat.
b. Kurikulum 1952 (Rencana Peladjaran 1952)
Pada tahun ini sistem pendidikan dan pengjaran diubah agar lebih sesuai dengan
keinginan dan cita-cita bangsa Indonesia pada saat itu, yaitu dengan dibentukya
Panitia Penyelidik Pengajaran untuk mengubah kurikulum pada semua tingkat
pendidikan yang diorientasikan kepada kepentingan kolonial diubah dengan
kebutuhan bangsa yang merdeka.
Salah satu hasil dari panitia tersebut ialah mengangkut kurikulum (rencana
pelajaran) pada setiap tingkat pendidikan harus memperhatikan hal-hal berikut:
- Pendidikan pikiran harus dikurangi.
- Isi pelajaran harus dihubungkan pada kesenian.
- Pendidikan Watak.
- Pendidikan Jasmani.
- Kewarganegaraan dan Masyarakat.
c. Kurikulum 1964 (Rentjana Peladjaran 1964)
Sesuai dengan keputusan MPRS NO. II/MPRS/1960 telah dirumuskan
mengenai manusia sosialis Indonesia sebagai dari suatu bagian sosialisme
Indonesia yang menjadi tujuan pembangunan nasional yakni tata masyarakat
adil dan makmur berdasarkan pancasila. Dan sesuai ketetapan MPRS NO.
II/MPRS/1960 pendidikan berfungsi sebagai berikut:
- Pendidikan sebagai pembina manusia Indonesia yang berakhlak tinggi.
- Pendidikan sebagai produsen tenaga kerja dalam semua bidang dan
tingkatan.
- Pendidikan sebagai lembaga pengembangan ilmu teknik dan fisik.
- Pendidikan sebagai lembaga penggerak seluruh kekuatan rakyat.
2. Kurikulum di Masa Orde Baru
a. Kurikulum 1968

4
Kurikulum 1968 merupakan pembaruan dari kurikulum 1964, yaitu
dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari pancawarhana
menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan khusus.
Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi pada
pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.
Dari segi tujuan pendidikan, kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan
ditekankan pada upaya untuk membentuk manusia pancasila sejati, kuat, dan
sehat jasmani, mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi
pekerti, dan keyakinan beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan
mempertinggi kecerdasan dan keterampilan, serta mengembangkan fisik yang
sehat dan kuat.
b. Kurikulum 1975
Kurikulum 1975 merupakan pengganti dari kurikulum sebelumnya yaitu
kurikulum 1968. Dimana pada kurikulum sebelumnya belum memperhitungkan
hal-hal yang mengenai faktor kebijaksanaan pemerintah yang berkembang
dalam rangka pembangunan nasional. Atas dasar pertimbangan tersebut
dibentuklah kurikulum 1975 sebagai upaya untuk mewujudkan strategi
pembangunan di bawah perkembangan orde baru dengan program pelita dan
repelita.
c. Kurikulum 1984
Kurikulum 1975 hingga menjelang tahun 1984 dianggap sudah tidak mampu
lagi memenuhi kebutuhan dan tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pada
kurikulum 1984 ini menempatkan siswa sebagai subjek belajar, mereka digiring
untuk melakukan berbagai keterampilan proses melalui “Cara Belajar Siswa
Aktif (CBSA). Kurikulum ini berorientasi kepada tujuan intruksional dengan
berdasar pada pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada siswa
dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar
fungsional dan efektif. Oleh karena itu, sebelum memilih atau menentukan
bahan ajar, yang pertama harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus
dicapai siswa
d. Kurikulum 1994
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan
dilaksanakan sesuai dengan UndangUndang no.2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu

5
pelajaran, yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan.
Dengan sistem caturwulan yang pembagiannya dalam satu tahun menjadi tiga
tahap diharapkan dapat memberi kesempatan bagi siswa untuk dapat menerima
materi pelajaran cukup banyak. Tujuan pengajaran kurikulum ini yaitu lebih
berorientasi pada materi pelajaran dan keterampilan menyelesaikan soal dan
pemecahan masalah.
3. Masa reformasi
a. Kurikulum 2004
Kurikulum 2004 ini lebih dikenal dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK). Disebut Kurikulum Berbasis Kompetensi karena sekolah diberi
kewenangan untuk menyusun silabus yang dikehendaki, yang disesuaikan
dengan kebutuhan sekolah. Kurikulum 2004 menekankan pada ketercapaian
kompetensi siswa baik secara individual maupun klasikal, yang berorientasi
pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman. Dimana kegiatan
pembelajarannya menggunakan pendekatan dan metode yang bervariasi,
sumber belajarnya juga bukan hanya padaguru tetapi juga sumber belajar
lainnya yang memenuhi unsur edukatif. Penilaian pada kurikulum ini
menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi.
b. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) disusun untuk menjalankan
amanah yang tercantum dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20
tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Kurikulum ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Standar Isi (SI)
yang pengembangannya diserahkan kepada sekolah agar sesuai dengan
kebutuhan sekolah itu sendiri. Oleh karena itu guru memiliki otoritas dalam
mengembangkan kurikulum secara bebas dengan memperhatikan karakteristik
siswa dan lingkungan di sekolah masing-masing.
c. Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum berbasis karakter yang menekankan
pemikiran kompetensi berbasis sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang
terintegrasi. Pada kurikulum ini dalam proses pembelajarannya bukan lagi
berpusat kepada guru melainkan berpusat kepada kepada siswa, sedangkan guru

6
hanya sebagai fasilitator saja. Agar terbentuk gen erasi yang produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif, kurikulum ini mendorong siswa untuk memiliki
tanggung jawab kepada lingkungan, kemampuan interpersonal, antar personal,
maupun memiliki kemampuan berpikir kritis.3

C. Konsep pada Kurikulum 2013


1. Pengertian kurikulum 2013
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru pada tahun pelajaran 2013/2014.
Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya,
baik kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun
kurikulum tingkat satuan pendidikan pada tahun 2006. Hanya saja yang menjadi
titik tekan pada kurikulum 2013 ini adalah adanya peningkatan keseimbangan soft
skills dan hard skills yang meliputi aspek kompetensi sikap keterampilan dan
pengetahuan. Kemudian, kedudukan kompetensi yang semula diturunkan dari mata
pelajaran berubah menjadi mata pelajaran digembangkan dari kompetensi. Selain
itu, pembelajaran lebih bersifat tematik integrative dalam semua mata pelajaran.
Dengan demikian, dapat dipahami bahwa kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum
yang dikembangkan untuk meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft
skill dan hard skills yang berupa sikap keterampilan dan pengatahuan.4
2. Tujuan dan Fungsi Kurikulum 2013
Mengenai tujuan dan fungsi kurikulum 2013 secara spesifik mengacu pada Undang-
Undang No 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional. Dalam undang-
undang sisdiknas ini disebutkan bahwa fungsi kurikulum ialah mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
mencerdaskan kehidupan bangsa.5
Tujuan kurikulum 2013 secara khusus:
a. Meningkatkan mutu pendidikan dengan menyeimbangkan hard skills dan soft
skills.
b. Membentuk dan meningkatkan sumber daya manusia yang produktif kreatif dan
inovatif.

3
Iramdan dan Lengsi Manurung, Sejarah Kurikulum Indonesia. Vol. 5, No. 2, April 20119.
4
M. Fadlillah, Implementasi Kurikulum 2013 (Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA, 2014), hlm. 16.
5
M. Fadlillah, Implementasi… hlm. 24-25.

7
c. Meringankan tenaga pendidik dalam menyampaikan materi dan menyiapkan
administrasi mengajar.
d. Meningkatkan peran serta pemerintah pusat dan daerah serta warga masyarakat
secara seimbang.
e. Meningkatkan persaingan yang sehat antar-satuan pendidikan tentang kualitas
pendidikan yang akan dicapai.
3. Prinsip-prinsip Pengembangan Kurikulum 2013
Prinsip ini telah disebutkan dalam peraturan Menteri pendidikan dan kebudayaan
(permendikbud) No 81A tahun 2013 tentang implementasi kurikulum 2013.6
a. Peningkatan iman takwa, dan akhlak mulia.
b. Kebutuhan kompetensi masa depan.
c. Peningkatan kompetensi kecerdasan dan minat sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan peserta didik.
d. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan.
e. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional.
f. Tuntutan dunia kerja.
g. Perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni.
h. Agama
i. Dinamika perkembangan global.
j. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.
k. Kondisi social budaya masyarakat setempat.
l. Kesetaran gender.
m. Karakteristik satuan pendidikan.
4. Landasan Pengembangan Kurikulum 2013
a. Aspek Filosofis
Filosofis adalah landasan penyusunan kurikulum yang didasarkan pada
kerangka berpikir dan hakekat pendidikan yang sesungguhnya. Dalam konteks
ini landasan filosofis kurikulum 2013, yaitu:
- Pendidikan yang berbasis nilai-nilai luhur, nilai akademik, kebutuhan
peserta didik dan masyarakat.
- Kurikulum berorientasi pada pengembangan kompetensi.
b. Aspek Yuridis

6
M. Fadlillah, Implementasi… hlm. 26-29.

8
Aspek yuridis adalah suatu landasan yang digunakan sebagai payung hukum
dalam penyusunan dan pengembangan kurikulum. Dalam penyusunan
kurikulum 2013 ini, landasan yuridis yang digunakan antara lain:
- UU No 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional.
- RPJMN 2010-2014 sektor pendidikan yang berisi tentang perubahan
metodologi pembelajaran dan penataan kurikulum.
- Impres No 1 Tahun 2010 tentang percepatan pelaksanaan prioritas
pembangunan nasional, penyempurnaan kurikulum, dan metodologi
pembelajaran aktif berdasarkan nila-nilai budaya bangsa untuk membentuk
daya saing karakter bangsa.
- Peraturan Pemerintahan RI No 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas
peraturan pemerintah No 19 Tahun 2005 tentang standar nasional
pendidikan.
- Permendikbud No 81A Tahun 2013 tentang implementasi kurikulum 2013.
c. Aspek Konseptual
Aspek konseptual adalah suatu landasan yang didasarkan pada ide atau gagasan
yang di abstraksikan dari peristiwa konkret. Dalam penyusunan kurikulum 2013
ini landasan konseptualnya antara lain:
- Prinsip relevansi.
- Model kurikulum berbasis kompetensi.
- Kurikulum lebih dari sekadar dokumen.
- Proses pembelajaran
- Penilaian.7

7
M. Fadlillah, Implementasi… hlm. 29-30.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum merupakan suatu komponen yang sangat penting dan menentukan
penyelenggaraan pendidikan. Kurikulum berfungsi sebai alat untuk pencapaian tujuan
pendidikan, Apabila tujuan pendidikan berubah maka maka secara otomatis kurikulum
juga harus dirubah. Bagi peserta didik, kurikulum berguna sebagai alat untuk
mengembangkan segenap potensi-potensi yang dimilikinya ke arah yang lebih baik di
bawah bimbingan guru di sekolah. Dan bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai
pedoman dan acuan dalam penyelenggaraan pembelajaran di sekolah.
Dari masa ke masa kurikulum di Indonesia sering berganti dan berkembang dari
Awal Kemerdekaan atau Masa Orde Lama (kurikulum 1947, kurikulum 1952,
kurikulum 1964), Kurikulum Orde Baru (kurikulum 1968, kurikulum 1975, kurikulum
1984, kurikulum 1994), Kurikulum Masa Reformasi (kurikulum 2004 kurikulum
berbasis kompetensi (KBK), kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP), kurikulum
2013).
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum baru pada tahun pelajaran 2013/2014.
Kurikulum ini adalah pengembangan dari kurikulum yang telah ada sebelumnya, baik
kurikulum berbasis kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 maupun kurikulum
tingkat satuan pendidikan pada tahun 2006.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis mengaharapkan pembaca dapat
mengetahui mengenai kurikulum yang pernah ada di Indonesia. Penulis juga menyadari
bahwa masih ada kesalahan dalam penulisan makalah ini ataupun isi materi itu sendiri.
Dengan adanya kesalahan pada penulisan makalah ini kami sangat berharap saran dan
kritikan yang membangun supaya kami bisa membuat makalah yang lebih baik untuk
kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Alhamuddin. 2019. Politik Kebijakan Pengembangan Kurikulum di Indonesia Sejak Zaman


Kemerdekaan Hingga Reformasi 1947-2013. Jakarta: Kencana.

Fadlillah, M. 2014. Implementasi Kurikulum 2013. Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Iramdan. & Manurung, L. Sejarah Kurikulum Indonesia. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan.
Vol. 5, No. 2, April 2019. http://jurnal.peneliti.net/index.php/JIWP/article/view/98
Diakses pada 13 April 2022.

Jeflin, H. & Afriansyah, H. (2020). Pengertian kurikulum, Proses Administrasi Kurikulum dan
Peran Guru Dalam Administrasi Kurikulum. https://osf.io/kge3m/download Diakses
pada 13 April 2022.

11

Anda mungkin juga menyukai